Sinopsis IRIS 2 Episode 7 Part 2

Gaya bebas ^o^
 ***
Part 2

Jamie menyemprotkan gas ke dalam kamar hotel Joong Won dan Yeon Hwa. Sepertinya itu gas yang membuat tidur semakin pulas. Ajudan Park Chul Young yang tidur tepat di depan pintu tidak sadar saat Jamie mendorong pintu dan membuat ajudan Park Chul Young terjungkal ke depan. Joong Won juga tidak terusik sedikitpun dengan kemunculan Jamie. Jamie membawa Yeon Hw pergi melalui pintu belakang. Di luar, mobil yang dikemudikan Yoo Gun sudah menunggu. 


Di mobil itu ada Rey. Di perempatan jalan, mobil Rey Cs dan Soo Yeon berhenti bersamaan karena lampu merah. Sedikiiiiit saja, andaikan Soo Yeon mau menoleh ia sudah pasti akan melihat Yoo Gun. Sayangnya dia tidak menoleh. Yoo Gun melihat Yeon Hwa yang masih tak sadarkan diri di jok belakang. Yoo Gun sedikit melamun. Rey menegurnya kalau sudah lampu hijau. Mobil kemudian bergerak pergi.


Soo Yeon, Hyun Woo dan Shi Hyuk tiba di hotel. Mereka ke bagian resepsionis. Hyun Woo menanyakan pada Mbak resepsionis apakah tamu dari kamar 807 di dalam kamar saat itu? Mbak resepsionisnya meminta mereka menunggu sebentar karena ia akan menghubungi kamarnya untuk memeriksa. Si mbak menelpon ke kamar 807, Kamarnya Park Chul Young. Tidak ada catatan keluar termasuk tamu di kamar 804. Soo Yeon dan Hyun Woo mengambil arah yang berbeda dengan Shi Hyuk. 


Taraaaaa! Shi Hyuk menyamar sebagai karyawan hotel mengantar layanan kamar. Ia berhenti di depan kamar 804, tak lama kemudian Hyun Woo dan Soo Yeon datang. Keduanya pura-pura berdiri di depan sebuah kamar hotel selisih satu kamar dengan kamar Shi Hyuk berdiri. Soo Yeon menginstruksikan agar misi dimulai. Shi Hyuk mengetuk pintu, “Layanan kamar!” Tapi tidak ada sahutan. Soo Yeon menyuruhnya membuka paksa pintu. Tepat saat itu, Joong Won dan ajudan Park Chul Young menerobos keluar dari kamar mereka dengan napas sesak. Mereka terbangun dalam keadaan kamar yang penuh gas. Ajudan Park Chul Young menyadari kehadiran agen Korea Selatan. Joong Won melihat Soo Yeon, Hyun Woo dan Shi Hyuk di koridor kamar hotel tersebut dan tanpa membuang kesempatan ia dan ajudan Park Chul Young melarikan diri secepat yang mereka bisa. Soo Yeon menyuruh agar Shi Hyuk tetap di sana memeriksa keadaan kamar hotel Park Chul Young. Ia dan Hyun Woo berlari mengejar Joong Won dan ajudan Park Chul Young.


Selama melarikan diri ajudan Park Chul Young mengingatkan Joong Won mengenai pertemuan. Joong Won membalas ia tidak akan melarikan diri. Mereka melarikan diri dengan mengambil jalan terpisah. Setelah beberapa menit mencari sambil lari-larian menuruni tangga darurat, Hyun Woo akhirnya menemukan Joong Won. Melihat Hyun Woo mengarahkan senjatanya padanya, Joong Won hanya menyeringai. Hyun Woo berkata kalau kali ini mereka berdua akan ke Korea Selatan bersama. Ciyaaaat! Perkelahian dimulai. Hyun Woo terdesak, Shi Hyuk muncul sambil menodongkan senjatanya di kepala Joong Won. Joong Won menendang senjata Shi Hyuk. Dua agen muda melawan seorang agen veteran. Hasilnya 2Joon (DooJoon-Lee Joon) kalah. Joong Won melarikan diri (lagi & lagi).


Soo Yeon mengejar hingga ke tangga darurat (Soo Yeon ngejar siapa sih? Ajudan Park Chul Young? Kok gak sama jalur pelariannya tadi? Ambigu nih si Soo Yeon) ia menahan sebuah mobil silver yang hendak keluar parkiran bawah tanah. Yang mengemudi ternyata ahjumma yang punya anak laki-laki yang masih bocah di dalam mobil itu. Soo Yeon menurunkan senjatanya.


Rey mengantar Yoo Gun pulang. Yoo Gun sempat melirik Yeon Hwa yang masih tertidur dalam mobil. Pingsannya lama amat, Mbak? XD


Keesokan paginya, ketiga agen Korea Selatan itu bertemu dengan agen Kabinet Jepang membicarakan kejadian semalam di hotel. Shi Hyuk sibuk memotret barang-barang Park Chul Young di dalam koper yang ia tinggalkan. Soo Yeon yakin kalau pria di kamar 807 adalah Park Chul Young. Yang aneh adalah Park Chul Young meninggalkan tasnya di kamar sedangkan dua pria lainnya membawa tas mereka. Agen Kabinet Jepang mengatakan berdasarkan hasil ivestigasi menunjukkan ada sisa gas di kamar 804. Agen Kabinet Jepang menerima telepon. Ditemukan sesuatu pada CCTV hotel. Mereka lantas bergegas.


Dalam CCTV ditemukan rekaman ketika Park Chul Young berjalan dibawah tekanan pistol Yoo Gun di kepalanya. Karena Yoo Gun mengenakan hoodie bertutup kepala dan kamera CCTV hanya merekam dari belakang jadi tidak ada yang tahu wajah dua orang itu hanya Park Chul Young yang dikenali Soo Yeon. Mereka juga melihat Yeon Hwa sewaktu dibopong Jamie keluar hotel.


Rey menemui Yeon Hwa yang sudah sadar. Yeon Hwa langsung melompat ke dalam pelukan Rey. *Trus Joong Won mau dibawa kemanaaaa ><


Soo Yeon, Hyun Woo dan Shi Hyuk kembali ke Korea Selatan. Di dalam mobil lagi-lagi ada iklan ponsel Samsung oleh Shi Hyuk dan Soo Yeon. Hmmm... IRIS 2 full dengan konten iklan. Fiiiiiuh -_-


Anggota TF-A Team menyambut kepulangan mereka. Memasuki ruang kerja mereka, Soo Yeon menghampiri meja Yoo Gun yang dibiarkan berdebu. Hyun Woo dan Shi Hyuk melirik. Salah seorang anggota TF-A Team buru-buru masuk dan meminta Soo Yeon sebaiknya memanggilnya jika menyangkut itu. Walaupun Yoo Gun tidak ada di sana tolong jangan biarkan mejanya dipenuhi debu, demikian permintaan Soo Yeon. anggota tim lainnya diam-diam memendam simpati untuk Soo Yeon. Mungkin mereka juga merindukan Yoo Gun kecuali Shi Hyuk. Kan dia nggak suka Yoo Gun hahahaha.

Soo Yeon menngunjungi Soo Jin di penjara. Soo Jin menyuruhnya pergi, tidak ada lagi yang ingin ia katakan pada Soo Yeon. Tapi saat Soo Yeon menyebut saudara Soo Jin yang akan segera ditangkap, wajah Soo Jin pias seketika. Saudaranya tidak tahu apa-apa. Dia mungkin hanya sedang menunggu Soo Jin untuk menjemputnya. Dia tidak melakukan kesalahan. Soo Jin memohon agar dia tidak disakiti. Soo Yeon mengajak kerjamasa dengan Soo Jin. Kompensasinya jika Soo Jin mau bekerjasama makan saudaranya akan selamat. Ia juga meminta maaf sudah melukai Soo Jin.


“Aku harus melalukan segalanya untuk menemukan orang yang kucintai. Kau bisa mengerti, kan?”
Soo Jin mengangguk, untuk yang pertama kalinya kita melihat senyum kecilnya sejak ia tertangkap.
“Bukankah kau mengatakan saudaramu seorang pendeta? Menurutmu akan adakah hari itu, aku akan membuat pengakuan dosa padanya?”
Langkah Soo Yeon terhenti, ia menoleh pada Soo Jin. Ada senyum tipis di bibirnya. Mata Soo Jin berkaca-kaca.
“Ketika aku ke Jepang, aku pernah mengunjungi Rumah Perlindungan IRIS,” aku Soo Jin.

Soo Yeon menelepon seseorang.
“Kami masih mencari lokasi tersangka.”
“Karena sudah lama, menemukan keberadaannya mungkin mustahil. Aku ingin menanyakan satu hal lagi. Bisakah kau mencari tahu siapa saja yang tinggal di lantai delapan malam itu? Jika tidak, bisakah memeriksa lantai tujuh dan lantai sembilan juga?”
“Baik.”
”Beritahu aku jika kau menemukan sesuatu.”

Sebagian anggota TF-A Team makan siang bersama di Paris Baguete. (Ini juga pernah jadi sponsor WGM JoonSeo Couple Episode masak bersama. Ihiikkss, kangen nih Couple). Di rumah makan itu ada Oh Hyun Kyu, Young Min dan Shi Hyuk.


Oh Hyuk Kyu : Di masa lalu, kita terjebak di laboratorium dan tak bisa keluar seperti ini sama sekali.
Ia lalu menyuruh Young Min dan Shi Hyuk untuk memesan makanan, hari itu dia yang traktir. Shi Hyuk memesan panini yang langsung diprotes Young Min, Shi Hyuk selalu memesan makanan yang sama, apakah dia tidak bosan? Shi Hyuk bilang begitu ia menyukai sesuatu, ia hanya makan itu. *Tipe darah A? *LOL*

Shi Hyuk tanya pada Young Min apa yang barusan ditanyakannya pada Hyun Kyu? Young Min mau bilang kalau Hyun Woo menyukai Soo Yeon tapi Hyun Kyu menyelanya cepat sehingga kalimat Young Min menggantung di udara. Itu membuat Shi Hyuk gemas, jadi Cuma dia yang tidak tahu?


Seorang pelayan datang. Tumben Oh Hyun Kyu tidak memesan pengiriman makana hari ini dan malah datang ke sana? Tanyanya. Seiring berjalannya waktu ia juga butuh mendapatkan udara segar di luar dan ia merasa tak enak selalu memintanya mengantar makanan, begitu jawaban Hyun Kyu. Hyun Woo Juga datang bergabung. Ia menolak traktiran Hyun Kyu karena sudah terlanjur memesan minuman dan kue. Hyun Kyu memuji Hyun Woo karena berarti ia cukup menraktir dua orang saja hahahahaha. *Lagi, ini termasuk scene yang menampilkan iklan/sponsor*

Baek San menanyakan perkembangan penyelidikan Soo Yeon saat Soo Yeon datang mengunjunginya.
“Alasan Letnan Ha mulai menyelidiki kau dan IRIS, ada hubungannya dengan kematian mantan agen Badan Intelijen Pusat Yoo Sang Joon. Lebih tepatnya, itu karena kau membunuh Yoo Sang Joon. Aku yakin wanita yang kau sayang, entah bagaimana ada hubungannya dengan kematian Yoo Sang Joon,” ucap Soo Yeon.
“Itu kesimpulan yang menarik,” sambut Baek San.


Soo Yeon duduk. “Ini bukan kesimpulan.” Ia menyodorkan sebuah foto (foto Baek San, Soo Min serta atasannya). Wajah Baek San berubah seketika melihat foto itu. “Yang kiri itu kau, Jadi yang kanan itu pasti atasanmu Yoo Sang Joon,” kata Soo Yeon.
“Kembalilah...” Baek San menyuruh Soo Yeon pergi.
“Siapa Kim Jung Yong dan Ui Sang Chul? Kenapa kau ada hubungannya dengan kematian Yoo Sang Joon? Kau tampak gelisah.”
Baek San berdiri dari kursinya.
“Segera, aku akan bertemu Ui Sang Chul. Aku mungkin bisa mencari tahu sesuatu darinya,” cetus Soo Yeon.
“Ui Sang Chul masih hidup?” Baek San menghela napas. “Tidak, kau harus kembali. Sudah cukup untuk hari ini.”
Soo Yeon lagi dan lagi mencatat hasil pencarian/penyelidikannya mengenai Baek San. Iklan lagi booook! Tuh, tab yang dipake merk Samsung XD *Catet : bener-bener scene gak penting banget!


Baek San mengingat pertemuannya dengan Ui Sang Chul...
NSS yang selalu sibuk setiap harinya.... Byung Jin dan Ji Yun menemukan fakta menarik mengenai Joong Won. Hyun datang. Byung Jin memberinya data-data Joong Won.


“Seperti yang kita semua tahu, dia adalah mantan Ketua Tim Ruang 35. Ayah Yoo Yong Chun. Dia seorang Mayor Jenderal Tentara Korea Utara. Catatan ini menunjukkan ia mati karena penyakit tahun 2004,” Byung Jin menjelaskan.
“Jika dia seorang Mayor Jenderal, dia pasti tokoh yang berkuasa,” kata Hyun Woo.
“Sebenarnya, Mayor Jenderal di Korea Utara setara dengan Jenderal bintang satu di Korea Selatan. Saat ini, ada lebih 1.300 Mayor Jenderal jadi kau tak bisa mengatakan dia tokoh yang berkuasa.”
“Dia punya saudara?”
“Ya. Dia terbunuh di konflik Yeonpyeong tahun 1999.”
“Tahun 1999, dia kehilangan saudaranya. Tahun 2004, ayahnya meninggal. Bukankah itu sudah cukup alasan baginya untuk melarikan diri dari Korurt dan bergabung dengan IRIS?”
Byung Jin menggangguk-angguk. Soo Yeon masuk, Byung Jin melambaikan tangannya memintanya mendekat.


“Aku mendapat telepon dari Jepang. Kau meminta mereka untuk memeriksa apakah ada orang yang tinggal di lantai Delapan hari itu.”
“Apakah ada?” tanya Soo Yeon.
“Mereka sudah memeriksa daftar tamu hotel. Mereka menemukan seorang pria bernama Ken check-in malam itu. dia menginap di kamar 809 di depan kamar 807 tempat Park Chul Young menginap.”
“Bagaimana dengan informasi kontaknya?”
“Kurasa karena itu hotel kecil mereka tak menulis banyak informasi.”
Soo Yeon terlihat memikirkan sesuatu.
“Kenapa? Kau mencurigai sesuatu?”
“Aniya... Tidak, bukan apa-apa,” elak Soo Yeon.
“Temuilah Wakil Direktur. Dia ingin bertemu denganmu,” ucap Hyun Woo.
Soo Yeon berkata pada Byung Jin jika ia mendapat informasi lebih beritahu dia.

Soo Yeon menghadap Choi Min di ruangannya. 


“Kudengar kau mendapat informasi dari Lee Soo Jin?” tanya Choi Min.
“Aku hendak memberitahumu setelah aku mendapat keterangan lebih lanjut. Ada sebuah Rumah Perlindungan yang biasa digunakan oleh IRIS. Karena aku tak punya alamatnya, butuh waktu untuk menemukan lokasinya.”
“Jadi, ada dua hal yang kita tahu sekarang. Rumah Perlindungan IRIS. Dan pria yang check-in di hotel. Aku tak sabar menunggu laporan dari setiap agen. Jadi, apa yang akan kau lakukan?”
“Aku ingin kembali ke Jepang. Kurasa aku bisa menemukan keduanya di sana.”
Ada kepuasan di wajah Choi Min melihat semangat Soo Yeon. Itulah yang yang diharapkan.

Akita


Yoo Gun masuk ke sebuah kamar diam-diam. Ia mengambil bungkusan yang tersembunyi di dalam langit-langit lemari (?). di bungkusan itu ada senjata dan sebuah handphone. Ia mengaktifkan HP itu. Ia menelepon Rey.


“Siapa Kim Yeon Hwa? Kutanya kau, siapa dia?”
Sudah kubilang dia bagian dari Tim kita.”
“Apa yang terjadi antara aku dan dia?”
Kau masih memikirkan hal itu? Tetap fokus. Kita ada misi baru. Kita akan pergi ke Korea.”
“Korea?” Yoo Gun memastika pendengarannya.
Misi apakah yang akan dilakukan IRIS? Pastinya bukan kabar yang baik NSS ini. ><

Soo Yeon meminta tolong Hyun Kyu menganalisa tinggi pria yang menodongkan senjata pada Park Chul Young dalam rekaman CCTV di kamar hotel Jepang. Oh Hyun Kyu sebenarnya sudah tidak punya harapan bahwa orang itu adalah Yoo Gun. Entah kenapa Soo Yeon begitu yakin dengan tebakannya. Berapa kali pun Oh Hyun Kyu mencoba hasilnya tetap minus. 


“Karena ia mengenakan jaket tebal, itu dapat mempengaruhi keakuratan analisismu. Benar, kan?”
“Ya, itu benar. Tapi... Ada seseorang yang memintaku untuk menganalisa ini beberapa waktu lalu. Bagaimanapun hasilnya, akhirnya tak terlalu bagus. Sekarang sudah banyak waktu berlalu kau harus mempersiapkan hatimu,” Oh Hyun Kyu menasehati Soo Yeon.
“Masih belum waktunya... “ kata Soo Yeon. Hiks, poor Uri Soo Yeon TT____TT


Soo Yeon membereskan barang-barangnya. Ia akan segera terbang ke Jepang. Hyun Woo mencegatnya, “Kau akan pergi perjalanan bisnis lagi? Bukan seperti kau akan ke Busan atau semacamnya.”
“Aku akan tiba di sana dalam 2 jam 30 menit. Jauh lebih cepat daripada mengemudi ke Busan.”
Byung Jin ikutan nimbrung, “Bisakah kau membawaku kali ini? Aku merasa begitu suntuk terjebak di ruang pengawasan.”
Soo Yeon tertawa.
“Aku tahu. Kita terjebak sejak kita ke Hungaria juga.” Ji Yun nyambung juga dilanjutin sama si Kepo Man, “Hei, aku sama sekali belum pernah ke Hungaria.”
“Aku akan kembali,” janji Soo Yeon. Hyun Woo mengikuti langkahnya. “Apakah karena pria di CCTV?”
Soo Yeon mengabaikan pertanyaan Hyun Woo, ia menanyakan hal lain. “Berapa banyak kau tahu tentang Rumah pertahanan yang disebutkan Lee Soo Jin?  Sebelum aku ke hotel, aku ingin memeriksa itu lebih dahulu.”
“Kesalahan informasi masih terlalu besar.”
“Segera kirim padaku setelah kau mendapatkan petunjuk.”
Soo Yeon pergi.

Tatapan Hyun Woo melihat kepergian Soo Yeon
Choi Min menemui Baek San lagi. Udah kayak kerjasama aja dua orang ini. Sama-sama membutuhkan. Kalau dalam biologi namanya simbiosis mutualisme. Sama-sama untung-lah. Choi Min dapat inforamasi tentang IRIS, Baek San dapat perlindungan dari pengejaran IRIS.


“Dengan mengumpulkan semua orang itu, apa yang ingin dilakukan oleh IRIS?” tanya Choi Min.
“Kau mungkin menganggap aku bercanda. Tapi aku akan bertanya seperti pertanyaanmu. Jadi, jawablah pertanyaanku sekarang. Pada mulanya, Tuhan menciptakan surga, bumi, cahaya, dan menciptakan manusia. Kenapa begitu? Untuk apa dia melakukan itu?”
“Maksudmu kau tahu jawaban pertanyaan untuk itu?”
“Permainan terakhir Yang Maha Kuasa adalah Permainan kontrol. Balok yang salah harus dihancurkan sebelum meninggal adalah balok baru. Tombol reset sudah ditekan.”
(Sumfeeeeeh, ane kagak ngartos ni orang bedua pada ngomongin apaan. Hadeh >< bisa nggak sih Om Baek San ngomong sekali-kali nggak pake bahasa tingkat tinggi begitu. Ada satu hal yang bikin aku kurang nyaman ketika Rey dan sekarang Baek San membawa nama-nama Tuhan dengan mencampur adukan misi IRIS. Hello, mungkin karena budaya di sana juga kali yah tapi dalam agama yang aku anut perspektif mengenai Tuhan tidak boleh seenaknya dibuat. Ini urusan sensitiiip meeeen! IRIS mau jadi penegak jalan Tuhan? Dengan cara menghilangkan nyawa orang? Membuat kerusakan? Itu yang kalian panggil kedamaian? Preeeet! *esmosi gue*)

Di sebuah rumah tua (masih di Jepang), Joong Won menunggu seseorang. Park Chul Young masuk tertatih-tatih. Lengan kirinya tertembak Rey. Ia menanyakan bagaimana keadaan Yeon Hwa.


“Dia menghilang,” jawab Joong Won. Park Chul Young kaget. Joong Won menanyakan siapa yang menembaknya.
“IRIS. Jung Yoo Gun. Dia bersama mereka.”
“Jung Yoo Gun?”
“Dia agen NSS yang menangkap Yeon Hwa di Hungaria. Memang aneh ia tak mengingatku tapi tak diragukan lagi dia dengan IRIS.”
Joong teringat perkelahiannya dengan Yoo Gun di Hungaria. Ia memeriksa luka Park Chul Young. “Untung lukamu tidak terlalu parah. Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?”
“Pertama, aku harus mencari cara untuk menghubungi Korea Utara. Setelah itu, kita harus menemukan Yeon Hwa.”
Park Chul Young melangkah gontai. Entah apa yang ada di benak Joong Won saat itu. raut wajahnya tiba-tiba berubah mengeras tidak seperti Joong Won yang kita kenal selama ini, cengengesan dan suka ngomong seenaknya, cerewet. Joong Won mencabut senjatanya dan mengarahkannya pada Park Chul Young.


“Kapten,” panggilnya.
Park Chul Young membalikan tubuhnya. “Kenapa kau...”
“Terimakasih untuk semuanya.”
Dor! Joong Won menembak Park Chul Young. TT_____TT


Komentar :
Entah kenapa aku ngerasa capek nulis episode 7 ini. Banyak banget scene yang menampilkan sponsor. Kalau saja scene-scene tersebut menambah ensensi cerita sih gak masalah, tapi kalau Cuma ngabisin waktu dan nggak ngasih pengaruh yang banyak pada pengembangan cerita, ngeganggu banget. Aku teringat Drama-nya Siwon Super Junior, King Of Dramas, di situ diceritakan lika-liku pembuatan sebuah drama. Dari sana aku bisa tahu bagaimana tendensi sebuah sponsor dalam drama. Dalam sekali tayang ternyata sudah disediakan waktu berapa kali merk mereka harus nongol. Mungkin masalahnya ada pada Script Writer-nya yang nggak tepat menempatkan scene berisi konten iklan? Entah. Tapi di drama Ghost (ada G.O oppa juga hehe), Samsung yang notabenenya jadi sponsor di sana muncul hampir di setiap episode, tapi aku nggak ngerasa keganggu. Kenapa? Karena menonton Story Line-nya membutuhkan konsentrasi dan gregetnya dapeet banget dan kita nggak sempat mikirin/ terganggu dengan tampilnya gadget berlabel Samsung. Udah klop lah.
Ayooolah, IRIS 2 bukan arena pasang iklan. Fokus di pengembangan cerita biar yang nonton gak kabur! Banyaaak banget scene gak penting! ><

Untuk park Chul Young, aku bersedih untukmu Ahjussi... Dia orang baik. Jika di Korea Selatan ada Choi Min yang ingin menghabisi IRIS maka di Korea Selatan ada Park Chul Young. Kenapa dia harus mengalami hal buruk seperti itu?

Joong Won membuktikan dirinya kalau dia bukan lagi Joong Won yang lovable. Pria ini penuh dengan teka-teki. IRIS 2, the darkness is everywhere... TT__TT

Soo Yeon punya feeling yang kuat terhadap Yoo Gun. Yeah, mereka tumbuh bersama-sama jadi wajar saja kalau dia bisa merasakan bahwa Yoo Gun masih hidup. Oya, envy sama Soo Yeon yang dikelilingi banyak namja NSS. Hyun Woo, Byung Jin, Ji Yun, Young Min dan Shi Hyuuuuuk. Mereka kan bening-bening bangeeet. Awet mudah nih Soo Yeon hihi.
Di Korea, IRIS 2 sudah tayang sampai 12 episode. Episode 11-12 penuh kejutan. Rahasia terbuka dan banyak spekulasi bermunculan. Sejujurnya, aku tidak bisa memprediksikan bagaimana ending dari drama ini. No clue, bikin sakit kepala karena kerumitan dan bertele-telenya....

Ehmmm, Errrr... kalo aku brenti nulis sinopsis IRIS ada yang nyariin nggak ya? *hening* *No hope* Kalo pembacanya lebih dari sepuluh orang, aku jadi ragu untuk gak ngelanjutin. Tapi kalo di bawah itu, aku akan merekomendasikan satu blog yang juga membuat sinopsis IRIS 2. Gomapseuminda, Chingu-ya... udah sabar nunggu dan membaca sinopsis IRIS 2. Hwaiting!! ^o^

*Omooo, komentar terpanjang ini mah o.O

5 comments:

  1. Yaaaahhhhh,,,,
    jgan brenti nulis sinop Iris dong mbak,,,
    Tetep semangat!!!,,,

    Alnya Q da Klop bnget ma Blog ne,,,
    Tetep Lanjut Ya ya ya,,,,,
    :)

    ReplyDelete
  2. aku suka bgt ma ni sinop, aku setia koq buka blognya. So lanjut truz ya....

    ReplyDelete
  3. aku pembaca setia, lanjut terus dookkk.. :)

    ReplyDelete

Haiii, salam kenal ya. 😊