♪ bgm : Btob-Always and Forever ♪
Haaaaaaa. It’s Bogummy Time!
Udah lamaaa banget saya kepingin bikin postingan khusus untuk Bogum bahkan jauh sebelum Reply 1988 nge-hits. Melihat kepopulerannya yang melesat cepat, keinginan itu surut perlahan. Semakin tenar seseorang, semakin bejibun fans-nya, itu akan berbanding lurus dengan rasa haus yang tidak main-main untuk mengetahui apdet-an tentang dirinya selama 24/7. Artinya, informasi tentang kehidupan sosial, karir hingga hal-hal paling pribadinya bisa kita temukan di mana saja. Demikianlah yang terjadi pada Bogum. Saya berpikir, untuk apa lagi saya menulis sesuatu yang sudah diketahui? Dan lagi tidak menutup kemungkinan apa yang saya ketahui tentang Bogum tidak se-lengkap para fans paling setianya. Jangan-jangan malah nanti ada yang komentar mengoreksi ketidaklengkapan profil Bogum pada tulisan saya ㅋㅋㅋㅋㅋ
Jadi, saya mau nulis apa dong? Bebas. Apa aja yang terlintas di benak tentang Bogum. Sejak kapan, dan mengapa saya bisa menjatuhkan rasa suka pada Park Bogum... situasi terakhir fans-fansnya Bogum... yah, berkisar sekitar itu.
... first meeting
Pada suatu hari di awal tahun 2015, saya bertemu adek junior di kampus. Seperti yang sudah sering terjadi—saling lepas kangen setelah lama gak ketemu, ngobrolin ini-itu hingga tiba pada topik yang sudah berjasa menjadi jembatan kedekatan kami yang terpisah dua angkatan. Soalnya saya ehm terkenal ehm sebagai ehm senior yang cool *cough* di kampus. Rajin ngomong kalau ketemu orang yang cocok. Siapa sangka drama Korea membuka peluang kedekatan saya dengan teman, junior, bahkan dengan Bu dosen juga ㅋㅋㅋㅋ
Oleh junior saya itu, diberilah dua donlotan drama yang lagi happening. Oh My Ghost dan Hello Monster. Waktu itu dua-duanya masih tayang di tvN dan KBS. Setibanya di kosan malem hari, langsung ta nonton dong plot episodenya. Pilihan hati saya jatuh pada Hello Monster. Bisa aja sih saya nonton dua-duanya, yang dulu-dulu saya bisa nonton 4-5 judul drama dalam sepekan. Dulu. Tapi memasuki tahun  2014, saya lebih selektif  lagi memilih drama. Mood  makin susah ditebak. Terkadang saya bisa tiba-tiba mengambil hiatus dari drama Korea, lalu melipir sejenak ke Dorama atau Anime. Saya tidak punya feeling apa-apa ke Oh My Ghost, bukan berarti dramanya jelek. Dramanya bagus—Dicta eonni sukak banget sama chepeu-nim ㅋㅋㅋ, waktu itu mood saya entah kenapa ngerasa lebih sreg dengan Hello Monster yang minim romance dan lebih fokus ke hubungan hyung-dongsaeng antara Lee Hyeon dan adiknya, Min. Drama yang mengambil tema sentral tentang psikopat ini mengajak saya berpikir, dan menganalisa. Mengajak saya untuk menyelami pola berpikir karakter-karakter utama yang mengisinya. 12 episode yang diberikan adek junior saya habiskan satu malam saja, habis itu saya nelangsa karena harus menunggu seminggu lagi untuk episode terbaru Hello Monster.
Saya tidak seketika menyukai Min—Park Bogum—pada kemunculan pertamanya di Hello Monster. Saya justru dipenuhi kekhawatiran Min akan melakukan sesuatu yang buruk pada Cha Ji Ahn dan Hyeon. Nanti—pada episode saat Min mengonfrontasi Hyeon secara langsung, setelah Hyeon mengetahui identitas aslinya, barulah simpati besar-besaran tethadap Min menyerbu hati saya. Syediiiiiih tauuuk ngeliat mata Min berkaca-kaca ngomong ke Hyeon. 
Kalau di Protect The Boss, SW-nim menyentuh hati saya dengan hubungan ayah-anak, di Hello Monster hubungan adik-kakak-lah yang merebut porsi perhatian saya ketimbang hubungan cinta Hyeon-Ji Ahn yang tampaknya memang sengaja tidak terlalu ditonjolkan.
Ketika yang lain komplain dan ogah nonton karena perbedaan usia Seo In Guk dan Jang Nara, saya malah tidak menjadikan itu sesuatu yang bisa merusak mood. Gitu deh kalau fokus saya ke story line—sepanjang menarik, bagi saya unsur cast yang non favorite bisa saya abaikan.
Akting Park Bogum sebagai Lee Min telah menginvestasikan rasa penasaran pada saya, kira-kira peran seperti apa yang akan diambil berikutnya? Saya tuh kalau lagi suka sama satu aktor/aktris/idol ketauan banget dari akun twitter—siapa yang baru-baru saya follow, retweet-an, sampe twit-twit saya tidak akan jauh-jauh dari itu. Merr, temen sesama eks Eiples yang juga jadi salah satu dongsaeng kesayangan saya di twitter buru-buru menyahuti kicauan saya tentang Park Bogum. Tenyata Merr pernah kepincut Bogum juga berkat perannya di Cantabile Tomorrow—yang sudah jelas belum saya tonton sampe sekarang.
Ingatan saya buram apakah casting news Reply 1988 keluar saat Park Bogum sedang syuting atau setelahnya. Yang saya ingat betul, terlepas dari sakit hati akibat Reply 1994, saya antusias (kembali) menantikan kehadiran Reply 1988 karena Park Bogum mengisi salah satu peran bersama Go Kyung Po, Lee Hyeri dan Ryu Haeyoung. Apakah Park Bogum lead male-nya atau bukan, itu urusan belakang. Tahu kalau dia bakal main drama, Reply series pula—senangnya saya gak kira-kira. Di mata saya, anak bungsu kelahiran 1993 ini memiliki potensi cemerlang di dunia akting selepas melihat penampilannya di Hello Monster. Yang ia butuhkan adalah peran yang punya ciri khas di waktu yang tepat—kerja sama itu sudah bisa melejitkan namanya.
Bulan-bulan menjelang penayangan Reply 1988 adalah masa-masa penuh aneka tebakan. Di tahun 1988—satu tahun sebelum kelahiran saya—apa yang akan dikisahkan Lee Woo Jung dan Shin Won Ho di sana? Kabarnya fokus ceritanya berkisar pada keluarga. No husband game dong? Ahem, saya sedikit lega. No baper... dan no fanwar.
Dan datanglah November yang ditunggu. Reply 1988 menayangkan episode perdananya. Tanpa ba-bi-bu mata saya langsung terpaku pada Park Bogum, ehm—Choi Taek. Taek tak hanya kesayangan para penghuni Ssangmundong, tapi juga kesayangan-nya saya. Di saat yang lain teliti mengobservasi apakah karakter Sunwoo adalah suaminya Deokseon—belakangan orang-orang ngeramein tebak-tebakan dengan memasukan nama Junghwan juga. Hanya minoritas saja yang membahas Choi Taek—duh, kangen. Aseli .
Maafkeun Engrish-nya si mbak yang acakadut
Di Forum Soompi Reply 1988, saya yang udah gabung dari pertama kali dramanya tayang, iseng komen gimana kalau di episode-episode mendatang Choi Taek muncul sebagai kuda hitam di kancah husband game? Tanggapan dari teman-teman terkesan dingin karena mereka udah yakin aja kontestan-nya cuma dua orang itu. Mingkem dong saya, apalagi kan di episode-episode awal kemunculan Choi Taek sangat sedikit. Saya rendahkan harapan saya se-rendah-rendahnya. Gak boleh tinggi-tinggi—pengalaman menonton Reply 1994 mengajari saya demikian. Kalau jatuh, sakitnya itu loh, gak ketulungan, jenderal...
Perjalanan saya sebagai #TeamTaek terangkum lengkap di blog ini. Lucu aja, saking keselnya sama tim tetangga saya pernah nyumpahin tim tetangga. Berharap Taek-lah yang akan menjadi suaminya Deokseon setipis apa pun harapan yang saya miliki. Saya pengen gunain itu untuk ngetawain mereka-mereka yang keukeuh underestimate pada tokoh Taeki. Jahatnya saya... ㅋㅋㅋㅋㅋ
Bayangin deh, seperti apa rasanya ketika harapan dan kekhawatiran bertemu di sisi yang sama. Harap-harap cemas dengan khayalanmu. Kamu menjadi lebih hati-hati, lebih cermat, lebih mawas diri, tidak berani menjaminkan diri pada kemenangan yang belum jelas di depan. #TeamTaek = #TeamLowExpectation. Bahagianya hari-hari itu....  sungguh, itu salah satu momen terbaik saya selama menjadi penikmat drama Korea setelah Healer .
Di samping husband game yang melelahkan dan di sisi lain menyenangkan itu, saya cintaaa banget sama Reply 1988. Pada ceritanya, pada karakter-karakternya, pada semuaaa tentang drama ini. Jika semula Park Bogum menjadi motivasi pertama saya menonton, setelah episode plot, niat itu saya renovasi secepat yang saya bisa.
Park Bogum—dengan seluruh totalitas akting, berhasil menjawab rasa penasaran saya, ia memerankan Choi Taek dengan sangat sempurna. Tone suara, ekspresi wajah, sorot matanya, gestur—sebutkan komposisi akting lainnya, Bogum memiliki semua itu. Saya bisa membedakan mana Taeki, mana Min. Saya tidak bisa membayangkan aktor selain Bogum untuk memerankan Taek. Karakter ini memang dilahirkan untuk Bogum. Kalau saya tidak salah ingat, Lee Jakkanim memang sengaja memadu-padankan karakter asli Park Bogum dan Choi Taek yang hasilnya bikin susah move on banyak hati—termasuk yang nulis postingan ini. Gara-gara Choi Taek, saya makin sayang sama Bogum. Sebagai aktor, juga sebagai karakter di dunia nyata. Saya tidak perlu menjabarkan bagaimana personalitinya Park Bogum di luar pekerjaannya sebagai aktor. Semua sudah tahu. Yang tidak saya ketahui adalah, mengapa dengan sifat-sifat baiknya, masih adaaa saja orang yang benci. Gini, wajar ya orang kontroversional itu banyak haters-nya, mereka yang serupa bunglon—demen gonta-ganti warna mengikuti di mana ia melekat, punya muka sembilan, seneng ngebacot tapi gak konsisten, playing victim buang kentut sembari tangan lain menunjuk orang lain, saya gak akan heran antisnya banyak—yang nyerang terang-terangan dan ngedunel gelap-gelapan. Tapi Bogum? Anggap saja saya yang terlalu naif bertanya demikian karena fitrah manusia emang kayak gitu kan? Tidak selamanya semua orang akan menyukai kita, tak peduli betapa baik dan sabarnya kita mencoba membuka jarak selebar-lebarnya supaya bisa berjalan beriringan. Nyatanya yang tidak suka bakal tetap ada.
.... sekadar ngingetin sih, yang berlebihan itu gak baik. Dalam agama saya gak yang namanya karma, yang saya percayai adalah bahwa kita kelak—cepat atau lambat pasti, PASTI akan menuai apa yang sudah kita tanam. Tidak ada akibat tanpa sebab.
... side effects
Berawal dari Reply 1988, khususnya Choi Taek dan serba-serbi hidupnya, saya bertemu banyak teman baru, saya mendapatkan pemahaman yang lebih bijak tentang hidup, cinta, keluarga, dan juga Majimak Sarang jadi rame oleh kunjungan serta  komentar dari readers dan silent reader
Oh! Satu lagi, saya membuat musuh baru. Demi apa... *tarik napas panjang lalu menghembuskannya lebih panjang lagi*
Coba tanya tipe orang seperti apa saya kepada sepuluh saja dari sekian teman yang mengenal saya di dunia nyata, saya cukup yakin jawaban mereka tidak akan jauh berbeda; saya adalah teman yang baik dan asik kendati saya punya kepribadian yang unik. ㅋㅋㅋㅋ
Yeah. Gara-gara jadi #TeamTaek saya dapet musuh, apa kata emak saya kalau tau ini. Saya gak pernah sedikit pun menaruh niat untuk nyari musuh—siapa sih yang mau? Tapi, gara-gara beda pendapat, beda yang didukung, semacam udah jadi keharusan harus saling gedebuk-gedebukan secara verbal—mirip pas pilpres yey? Heih. Eneg hati ini. Saya gak punya pilihan selain menikmati arus permainan. Meskipun begitu, saya berusaha agar tidak menyeberang batas-batas yang sudah saya sepakati dengan hati saya. Bagi saya aturan main tetap jalan. Inget kata Nenek, yang berlebihan itu gak baik.
... how deep is your love?
Ini jenis pertanyaan yang gak jelas bagi saya. Sedalam apa rasa cintamu pada... emm, sebut satu objek—Bogum, misalnya. Mau pake jenis takaran apa? Emang cinta bisa diukur seberapa dalam atau seberapa dangkal? Sedalam Samudera Hindia atau sedangkal selokan di depan halaman rumah saya? Begitu? Hh. Ribet amat. Cinta itu, sesuatu yang abstrak. Gak bisa dihitung, gak bisa dikalkulasikan.
Saya suka Bogum. Titik. Soal seberapa besar rasa suka saya, saya tidak punya kewajiban menjabarakannya kepada siapa-siapa. Kepo banget sih jadi orang, dicintai aja gak kepo—kenapa situ yang rempong? Kurang kerjaan.
Kenapa bisa suka? Bo’ong banget kalau saya bilang bukan karena wajah ngggganteng-nya itu. Lantas cukupkah hanya dengan wajah? Saya udah bilang hati saya gak selemah itu. Bogum memukau saya dengan aktingnya, dengan kepribadiannya, dengan bagaimana ia memperlakukan orang-orang di sekitarnya—entah itu teman kerja, sunbae dan hoobae, wartawan, fotografer... Gak fake. Bogum itu, saking transparannya, saya hampir-hampir tidak percaya masih ada aktor seperti dia di dunia showbiz. In Bogum we trust. Entahlah, saya merasa aman ngefans sama Bogum—yang bikin gak aman itu beberapa die hard fansnya yang... HHHHHH.
Senyum Bogum adalah salah satu bentuk senyum paling tulus yang pernah saya lihat. Duh, gimana yah... liat dia senyum, saya jadi ikut senyum, bawaannya terharu tanpa alasan jelas. Bikin saya sejenak melupakan haters, mengabaikan fans jadi-jadian, yang tersisa hanya ucapan maaf ke Bogum karena Nuna rentan emosi tiap nemu twit/komentar yang men-judge dia semena-mena.
Ada juga yang merasa paling punya hak memiliki Bogum? Errr. Orang tipe begini yang nyebelinnya gak terkira. Bagi dia, saya gak berhak jadi fans-nya Bogum karena saya ngritik dramanya, karena saya akhirnya gak sanggup bertahan menikmati story line-nya yang udah gak sreg dengan mood saya—saya gak pantes nyebut diri fans-nya Bogum. Halo, Mbak-nya yang di sana... bisa ngebedain kan kritik secara personal dan yang bukan? Saya tuh ngritik dramanya, bukan aktor/aktrisnya. Saya rasa kita sudah sama-sama dewasa.
Saya baru menonton dua dramanya Bogum—Hello Monster dan Reply 1988. Adapun Moonlight Drawn by Clouds belum saya tamatkan. Entah kenapa mood nonton saya drop ke titik terendah. Cinta saya ke bogum tidak bisa menahan saya untuk bertahan. Saya pernah bilang di postingan lain kalau saya gak akan sungkan-sungkan mendrop atau menolak menonton drama meskipun yang main aktor/aktris kesukaan saya kalau ceritanya gak cocok dengan selera saya, bukan? Kalau kamu menggunakan ini untuk menilai saya sebagai fans yang tidak loyal, itu hak kamu. Hanya saja, tampaknya, standar dan pemaknaan loyal di antara kita, berbeda. Menurut saya, loyal dan logis harus beriringan biar seimbang. Toh saya pada akhirnya memperlakukan MDBC berbeda dengan drama lain, setidaknya saya selesaikan donlotannya hingga tamat. Drama-drama lain yang saya drop biasanya saya hentikan juga donlotannya. Yang udah berdikari pasti pahamlah gimana rasanya. Saya ngenet pake kuota per bulan yang saya beli pake uang sendiri. Makanya saya lebih hati-hati soal donlotan, jangan sampai jebol, kalau jebol saya yang bakal stres sendiri. Gak mungkin dong lari ke orangtua minta duit buat beli paket internet? Umur segini masih ngedot sama ortu? .
HHHhhh.
Sesama fans tuh baiknya saling menghargai, bukannya menggunakan telunjuk untuk menghakimi—gak ingat apa, tiga jari lainnya mengarah ke diri sendiri. Gak seru aja, di bawah nama yang sama sebagai fans Bogum malah perang dan menimbulkan ketidaknyamanan bahkan kepada mereka yang non-fans.
Kalau disuruh memilih, saya lebih menyukai hari-hari bersama Bogum pasca Reply 1988 tamat. Suasananya—sesama fans sangat bersahabat dan bersahaja, jauh dari kesan horor. Terus terang, saat ini, mood saya ikut dipengaruhi kejadian-kejadian tak mengenakkan yang menimpa Bogum belakangan ini. Popularitas MDBC berbanding lurus dengan sorotan pada Park Bogum. Mirisnya, tak semuanya bernada menyenangkan.
... tolong, sekali lagi tolong, jangan bertingkah seolah-olah kita keluarga dekatnya Bogum yang tahu seluruh sudut kehidupannya.  Leave Bogum alone!

... shipper oh shipper
Hayati lelah menghadapi semua ini, pengen pen(g)siun(g) aja jadi fans-nya Bogum. Kalau ngefans seseorang bisa bikin emosi naik-turun, untuk apa? Saya sukanya yang damai tentram, bukan dikit-dikit fanwar dikit-dikit nyerang pihak lain, dikit-dikit playing victims, lama-lama gue tabok nih pake papan baduknya Taeki. Dunia shipper identik dengan delusi, delulu. Pake baju yang warnanya sama dibilang couple, pake kacamata yang mirip dibilang ada sisuanto eh sesuatu, berdiri deketan dibilang pacaran... pake gelang sama dibilang...
BESOK GUE MAU NGEBORONG BAJU DAN AKSESORIS YANG MIRIP DENGAN YANG DIKENAKKAN PARK BOGUM BIAR GUE DIGOSIPIN ADA MAEN AMA DIEEEE!! PUAS LOOO?!
Hayati lelah.
Enggak masalah situ mau nyiper-in siapa dengan siapa. Tapi kalau gaya nyiper udah kayak pasukan berani mati—hopeless. .
Saya tidak bisa tidak marah ketika membaca komentar-komentar kurang ajar yang dilontarkan kepada Park Bogum untuk alasan yang menurut saya sangat tidak masuk akal, level delusional-nya melebihi dosis. Saya mau blak-blakan saja di sini—yang mau memprotes saya monggo....
Sebagai fans Bogum—meskipun bukan salah satu Ministry—saya sangat tidak nyaman men-shipper-kan Bogum dengan Kim Yoojung. Jika 10 tahun dari sekarang misalnya mereka main drama bareng lagi trus ada yang menjadi shipper mereka, saya gak akan komen apa-apa—silakan. Tapi sekarang ini? Ketika Kim Yoojung-nya tamat SMA aja belom? K-netz sangat aware terhadap hal semacam ini. Yoojung masih minor—secara pribadi saya tidak berharap Park Bogum terlibat sesuatu dengan anak di bawah umur. Saya yakin Bogum tidak akan setega itu. Kalau pun dia misalnya memang benar ada rasa ke Yoojung, tunggulah beberapa tahun lagi—saat Yoojung sudah bermetamorfosis menjadi wanita dewasa.
Seingat saya, di salah satu wawancara ia hanya menganggap Yoojung sebagai adek. Dongsaeng. Bogum itu, anaknya jujur. Jika kalian—sekali lagi—keukeuh nyipperin Bogum-Yoojung, silakan. Lakukan sesuka hati. Tapi, jangan coba-coba menyeret shipper lain dalam konteks negatif dan gak tahu sopan santun. Ayolah, sesama delulu-ers gitu loh. Sadar diri posisinya di mana.
Saya nulis sembilan halaman cuman buat nge-rant deh. Capek ati. Saya serius mikirin mundur jadi fansnya Bogum.  Resign. Mau setia ama Taeki aja.
Azz

#GUE_BEBAS_NGEFANS_SAMA_SIAPA_AJA.
*bgm : MBLAQ-Hello My Ex*
Friendly Reminder
no fanwar di comment section yaaaa—
tvN Award 2016
Telat banget yah saya baru bikin postingan ini sekarang, sementara tvN Award sudah selesai dihelat. Gak pa-pa dong kalau saya ingin mengenang momen-momen yang terjadi pada malam itu? Iya, gak pa-pa. Ngajuin pertanyaan trus dijawab sendiri .
Setelah melihat list nominasi dan pemenang kategori drama di tvN Award, saya kaget ternyata hampir semuanya pernah saya tonton. Drama tvN yang sudah saya tonton sudah segitu banyaknya, belum ditambah tiga stasiun tivi lainnya ckckck. Pada tahu sendiri kaaan kualitas drama-drama di tvN seperti apa. Sebut saja Misaeng, Dear My Friends, Signal, Reply Series, Oh My Ghost! Dan masih banyak lagi drama keren milik tvN yang tidak sempat masuk nominasi saking bejibunnya selama 10 tahun ini. Begitu pula dengan variety show, acara yang digawangi Na PD banyak sekali yang masuk nominasi antara lain Over Flower Series, New Journey to The West, Three Meals A Day.
Perhelatan tvN Award pertama kali setelah 10 tahun sangat memuaskan. Pemenang-pemenangnya memang berhak menang, konsep acaranya tidak membosankan—menghibur. Tapi tetap saja masih ada yang protes kenapa ini gak menang kenapa itu gak menang, kenapa Reply 1988 bla bla bla... huft.  Human... Saya tidak bisa meminta lebih dari apa yang sudah ditampilkan tvN Award. Gak mudah loooh menyaring drama-drama tvN selama 10 tahun dan memasukkannya ke dalam kategori-kategori, saya gak berani protes karena saya sadar tvN memproduksi banyak drama berkualitas selama ini.
Pada postingan ini saya hanya akan membahas pemenang-pemenang untuk kategori drama yang pernah saya tonton, itu pun gak semua. Langsung saja kita bahas.
Reply 1997 Moment
Made in tvN (Drama Namja)
Nominee: Ryu Jun Yeol (Reply1988)
Park Bogum (Reply 1988)
Seo In Guk (Reply 1997)
Seo Kang Jun (Cheese in Trap)
Im Siwan (Misaeng)
Jeong Woo (Reply 1994)
Winner : Seo In Guk
Hayo, ada yang mau protes gak atas kemenangannya In Guk? Kalau saya sih enggak yah. Udah fair kok. Gak bisa dipungkiri fakta bahwa Reply 1997 adalah salah satu drama terbaik tvN yang telah membuat orang-orang melek. Dan bicara tentang Reply 1997 tak akan bisa terlepas dari duet apik lead-nya yakni Seo In Guk dan Jeong Eun Ji. Seneng deh sebelum In Guk naik menerima award, Eunji mengambil inisiatif pertama kali mengangkat gelasnya sebagai ungkapan bahagia atas kemenangan In Guk lalu diikuti teman-teman semejanya termasuk In Guk yang tampak malu-malu.
Sebelum Reply 1997, Seo In Guk lebih banyak dikenal sebagai pemenang Superstar K Season 1. Tetapi setelah membintangi drama yang disutradarai Shin Won Ho tersebut, Seo In Guk mulai mendapatkan sorotan publik. Belakangan kemampuan aktingnya semakin menunjukkan kelasnya. Saya cukup terkejut ketika membaca di comment section sebuah website—si empunya komen baru tahu Seo In Guk punya suara bagus. Yep, K-netz sendiri pada ngomong lama-lama Seo In Guk itu bukan lagi penyanyi yang jago akting, tapi aktor yang jago nyanyi ㅋㅋㅋㅋㅋ
So, antara tvN dan Seo In Guk terjadi simbiosis mutualisme—saling menguntungkan.
Betapa pun sayangnya saya pada Park Bogum, saya akan kecewa bila Made in tvN diberikan kepada dia. Benar, Reply 1988 memiliki rating yang lebih tinggi, benar bahwa popularitas Park Bogum melesat cepat setelah memerankan Choi Taek di Reply 1988—tapi tvN tetap tidak boleh melupakan masa lalu.  
Saya merasa menjadi fans paling beruntung karena dua aktor kesayangan saya pernah bermain drama bersama di I Remember You. Judulnya cocok banget. Sampai kapan pun saya akan selalu mengingat Seo In Guk dan Park Bogum sebagai hyeong-dongsaeng di drama besutan KBS ini .
Btw, saya masih sering nge-rerun Reply 1997 loooooh.
Best Kiss
Nominee : Kim Ji suk-Ye Ji Won (Oh Hae Young Again)
Jeong Woo-Go Ara (Reply 1994)
Jo Jung Suk-Park Bo Yeong (Oh My Ghost)
Jo In Sung-Go Hyeon Jeong (Dear My Friends)
Park Bogum-Lee Hyeri (Reply 1988)
Eric Mun-Seo Hyeon Jin (Oh Hae Young Again)
Seo In Guk-Jeong Eunji (Reply 1997)
Winner : Seo In Guk-Jeong Eunji (Reply 1997)
As expected, Seo In Guk dan Jung Eunji membawa pulang award sebagai Best Kiss. Saya senyam-senyum ganjen, kebelet pengin CIEE CIEE-IN ngeliat In Guk malu-malu gitu setelah namanya dan Eunji disebut. Shipper couple ini pasti sueneeeng banget. Saya aja yang cuman nyiperin mereka di drama luar biasa seneng banget apalagi yang selama empat tahun-an sudah jadi shipper mereka... udah tumpengan kali ya.
My Dear Suntaek, sedih gak Suntaek gak menang Best Kiss? Mau jawaban yang jujur dari saya? Saya enggak sedih loh. Biasa aja ㅋㅋㅋㅋ. Ummm, gini, udah pada tau lah ya drama-drama tvN jarang ada yang biasa aja kiss scene-nya.  Kebanyakan sih serem (baca; ekstrim)—gak cocok untuk anak di bawah umur kayak saya hihihi /ditabok Lia/.
Best Kiss ini pake sistem vote ya? Boleh dibilang koleksi Kiss Scene Yoon Jae-Shiwon lebih dari tiga dan ada yang lebih h*t dari yang yang masuk nominasi, tapi kayaknya yang paling bagus emang yang di episode dua itu. Apik. Monolog Yoon Jae sebelum dan sesudah ia mencium Shiwon.... Trus reaksi gila-nya Shiwon masih melekat di ingatan sampe sekarang.
Terus terang saya gak sreg dengan kiss scene di mana lead male memaksakan keinginan secara kasar untuk mencium lead female—kemudian si cewek yang tadinya galak dan menolak langsung luluh. Kalau disuruh milih, saya lebih menyukai kiss scene yang dieksekusi dengan cuantiiiik entah itu sinematografi-nya, pemilihan filter hingga suasana hati dua pelaku-nya—spider kiss ehm Suntaek ehm, contohnya. MBIHIHIHI.
GEEEZZZZZZZZ, yang katanya konservatif tapi ngebahas kiss scene-nya ini banget....
Momen kebersamaan gank Busan berlanjut ke sesi lain. Sebelumnya, saya langsung jejingkrakan bahagia begitu mendapatkan kabar In Guk dan Eunji akan menyanyikan lagu duet kebangsaan mereka di tvN Award—All For You. Bisa menyaksikan reuni mereka di tvn Drama Award setelah empat tahun berlalu, sesuatu banget bagi saya. Pertemuan gank Busan di tvN Award melunasi sedikit kerinduan saya. Sayang sekali, kurang lengkap formasinya karena Hak Chan (Eun Ji Won) duduk menemani Ahn Jae Hyun di meja New Journey to The West. Kasian juga Jae Hyun-nya kesepian gak ada dua hyung lainnya.
Reply 1988
Reply 1988 dianugerahi Content Grand Excellence Award untuk kategori drama. Sementara itu Sung Dong Il Appa mendapatkan Special Acting Award untuk perannya di Reply Series.
Scene Stealer (Yeoja)
Nominee : Ye Ji Won-Oh Hae Young Again
Kim Mi Kyeong-Oh Hae Young Again
Kim Seon Yeong-Reply 1988
Ra Mi Ran-Reply 1988
Ryu Hae Yeong-Reply 1988
Lee Il Hwa-Reply 1988
Winner : Ra Mi Ran
Beuuuuh. Il Gu pal-pal mendominasi. Kalau tidak salah mengingat di salah satu postingan blog saya pernah menuliskan Ra Mi Ran sebagai salah satu scene stealer di Reply 1988. Dan Mi Ran eomma menang di tvN Award! Seneng? Pastinyaaaa. Siapa sih yang bisa lupa perannya di Reply 1988? Galak-galak tapi hatinya baik. Pertama kali hati saya tersentuh oleh Ra Mi Ran adalah ketika dia datang ke rumah Sung Family membawakan uang untuk Deokseon—nangis loh saya. Meski Il Hwa eomma gak ngomong langsung kalau lagi butuh duit, Mi Ran eomma tahu. Duuuh, di mana bisa menemukan tetangga sebaik Mi Ran eomma .
Secara keseluruhan nominasi scene stealer pada kece-kece semua. Tanpa mengurangi rasa hormat saya—Mi Ran eomma cocok mendapatkan scene stealer.
Mi Ran eomma bersinar di Reply 1988. Uri Cheetah-nya Ssangmundong ^^
Scene Stealer (Namja)
Kang Ha Neul-Misaeng
Kim Seong Gyun-Reply 1988
Kim Ji Suk-Oh Hae Young Again
Byeong Yoo Han-Misaeng
Lee Dong Hwi-Reply 1988
Jang Hyeon Seong-Signal
Winner : Kim Seong Gyun (Reply 1988)
Aiiigoooo~
Kim Sajaaang!
ㅋㅋㅋㅋㅋ
Trending Actors
Ryu Jun Yeol (Reply 1988)
Lee Hyeri (Reply 1988)
Aah. Akhirnya, ada yang terpuaskan dahaga-nya melalui kemenangan ini ㅋㅋㅋㅋ
Anyway, congrats!
tvN Asia Award goes to Park Bogum!
Kyaaaaaak! Udah sempet sedih Bogum gak nongol di tvN Award. Ternyata dia dapet award yang merupakan hasil akhir vote yang meliputi Hongkong, Malaysia, Indonesia, Singapura. Wiiiih—prok! Prok! Tepok tangan doooong!
Biasanya, kalau pemenangnya gak datang, panitia acara sudah jauh-jauh hari merekam ucapan terimakasih aktor/aktris-nya. Tapi karena tvN konsisten dengan content trend leader-nya dan selalu tampil beda, mereka gak merekam Bogum tapi melakukan video call. I love you tvN!
Huft. Pas Bogum ngebuka penghalang kamera yang menyembunyikan wajahnya, disusul teriakan histeris penonton plus tepuk tangan audiens, saya tanpa sadar bergumam sendiri—Uri Taeki, bogoshipda.... .
Eee tapi kok Taeki-nya masih pake baju kebesaran Pangeran Yeong-ie? ㅋㅋㅋ
Saya sangat menghargai effort tvN dan Park Bogum. Di tengah padatnya syuting, Bogum bela-belain menyapa langsung fans, keluarga besar Ssangmundong-nya, viewers, kita semua... Saya sedih mendapati masiiiih ada aja suara-suara sumbang yang menuduh Bogum gak kooperatif, gak inilah, gak itulah hanya karena dia masih mengenakan properti syuting drama lain. Yaa ampuuuun, bener-bener deh. Bisa gak sih, sekaliiii aja tuh otak diisi pikiran-pikiran positif? Gak capek apaaah nge-judge orang dengan ringan hati? Sebagai fans, harusnya pada bersyukur Bogum bersedia memunculkan diri secra live kepada kita semua. Bogum mungkin tahu, banyak orang yang kecewa karena ia tidak bisa datang ke acara sepenting itu. Bogum sudah berusaha melakukan yang terbaik. Cobalah menghargai.
Kalau saya mah terharu banget. Bogum-nya senyum lebar, gak keliatan capeknya. Dalam speech-nya, selain menyebut penghuni Ssangmundong yang hadir ia juga menyebutkan Noeul Hyung yang sedang sakit, mendoakan kesembuhannya .
Senyumnya Bogum sesuatu banget ya?  Syeeediiiiiih akuuuu .
Part paling membahagiakan dari video call-nya Bogum yakni ketika MC memberikan kamera kepada Deokseon eh Hyeri, membiarkan ia dan Bogum face to face. Suntaek feeeeeeeeeeeeeeeeels .
Udah lama gak liat mereka sama-sama. Kangen. Waktu Kang Hodong bilang mereka terlihat kikuk, Bogum-nya langsung jawab kalau Hyeri itu istri-nya, trus dibalas sama Hyeri—Bogum itu suaminya eeeh, tunggu bentar—mungkin maksudnya mereka sejenak balik ke tahun 1988 di mana cinta mereka bersemi HIAHAHAHAHA *Azz terbang ke langit ke tujuh, meluk-in bintang-bintang* Padahal kan Reply 1988 udah lama tamat tapi mereka masih setia main Husband-wifey game.  Kayaknya gak ada deh couple Reply series lainnya yang se-terang-terangan mereka ini. Bogum-Hyeri gak takut diincar Dispatch? Hm. Ngomongon gesture dua orang ini, saya yakin Bogum-Hyeri deket banget entah sebagai teman entah sebagai apa. Yang pasti, dua-duanya sedang gak terikat hubungan spesial dengan orang lain. Coba pikir, mereka gak akan berani mesra-mesra-an di depan publik kalau di belakang layar mereka udah punya pacar. Logis gak?
Bodo amat dah mau fanservice kek apa kek, saya akan selalu bahagia setiap kali ada momen Suntaek.
Suntaek, wifey-nampyeon poreperrrrrrrr!
Drama-drama lain yang menyabet award antara lain Misaeng (Content Drama Award, tvN10 Actor Award; Lee Sung Min), Signal (Content Drama Award, Acting Grand Excellence Award; Jo Jin Woong, Actress’s Award; Kim Hye So, PD’s Choice; Lee Je Hoon), Dear My Friend bersama Nine, Oh My Ghost, Oh Hae Young Again, Rude Miss Young Ae, Reply Series juga mendapatkan Content Drama Award.
Akhirnya Om Jo Jin Woon dapet award juga yah. Saya banyak membaca komplain K-netz setiap kali ada acara penghargaan dan Jo Jin Woong cuman masuk nominasi tapi gak pernah menang.
Best Chemistry disabet Park Bo Young dan Kim Seul Gi. Sedangkan Jo Jung Suk membawa pulang Two Star Award.
Extra
Self-reminder
Suatu ketika, seorang teman pernah bertanya. Tipe model orang seperti apa yang paling saya hindari (baca; benci)? Muka dua. Belakang dan di hadapanmu ia menjadi orang yang berbeda. Karena saya tidak bisa terima ketika orang membicarakan saya dengan intonasi dan aksen negatif di belakang saya—saya berjanji untuk tidak melakukan itu terhadap orang lain. Saya tahu rasanya betapa tidak sukanya jika saya dibegitukan. Bagaimana jika ada yang melakukan itu pada saya? Saya merasa berhak untuk marah dan mengonfrontasi langsung ke si pelaku. Sebuah pengecualian bila kamu—iya kamu yang mungkin akan tersinggung membaca postingan saya berikut ini—punya hobi menginjak-injak nama orang yang menganggapmu teman di belakangnya, punya kebiasaan menjilat ludah sendiri, terbiasa bertingkah seperti kutu loncat, hinggap pada sesuatu yang lebih menyenangkan lalu menjelek-jelekkan seluruh yang kamu buang seperti sampah padahal dulu pernah kamu cintai dengan rasa yang seolah-olah tulus itu—
... dengan sifat-sifat demikian, sepertinya kamu sudah kehilangan hak untuk tersinggung bila ada yang terang-terangan—menyinggung—melemparkan api ke arahmu. Kamu yang duluan menyiram bensin, jangan heran bila nantinya kamu yang terbakar. Ah. Maksud saya—hatimu itu loh, sayang.
Kepada kamu yang tidak bisa menghargai moment, saya sangat bersyukur kehilangan teman seperti kamu
Saya gak akan pernah bosan-bosannya bilang kalau saya ini adalah #teamlowexpectation sampai kapan pun—bukti betapa besarnya efek Reply 1988 kemarin terhadap saya yang tidak hanya memengaruhi standar drama yang sesuai selera namun juga sedikit banyaknya mengubah persepsi dan cara pandang saya. Kemudian selanjutnya saya berusaha konsisten dengan seluruh pemahaman yang saya miliki. Bukan soal apakah saya bagian dari shipper yang mana. Saya hanya tidak ingin apa-apa yang sudah saya rasakan, saya tulis, dan saya hayati dari Reply 1988 berakhir menjadi sekadar euforia semata lalu menguap menjadi kebohongan publik—menjijikkan. Saya bukan orang yang sudah tentu benar tindak-tanduknya—tapi paling tidak, saya masih punya usaha untuk mengarahkan kaki, tangan, otak, juga hati saya ke hal-hal baik. Saya di dunia maya dan di dunia nyata, tidak jauh berbeda jika bicara soal prinsip. Ngedrama yang gak sekadar hepi-hepian.
Tetapi, sekali saja, untuk hari ini—saya berhutang maaf kepada hati saya sendiri karena melakukan ini—saya ingin bicara blak-blakkan. Saya sudah berusaha menyaring kata-kata sopan sebisanya. Maafkan bila ketajaman tulisan saya melukaimu. Bagian terjahat hati saya merasa kamu berhak dilukai, karena kamu sudah melukai secara verbal banyak orang. Sadar atau tidak.
Tidak sedikit yang berharap agar Park Bogum tidak usah muncul di tvN Drama Award—atau kalau pun datang, semoga terlambat. Begitu doa mereka supaya couple favorit mereka tidak mendapatkan gangguan. Jauh sebelum tvN Drama Award diselenggarakan, saya sudah punya feeling Park Bogum tidak akan datang mengingat jadwal syuting Moonlight Drawn by Clouds yang sangat padat menjelang episode-episode terakhirnya. Semula, saya pikir hanya shipper tetangga sebelah yang sudah biasa itu loh yang punya hajat. Namun rupanya, muncul shipper lain yang tidak menyukai reuni Suntaek di tvN Drama Award. Ironisnya, ada mantan shipper Suntaek/Gumri yang sekarang pindah ke shipper Moonlight—ikut-ikutan nyinyir-in shipper Suntaek/Gumri. Kasus baru.
Seumur-umur berkecimpung di dunia shipper baru kali ini saya menemukan spesies jenis begini.
Sebenarnya saya enggan menanggapi tingkah polah orang macam begitu—yang dengan tanpa malunya menggunjing-kan mantan shipper yang dulu pernah sangat ia puja-puji setinggi-tingginya bahkan sampe rela fanwar dengan shipper lain.  Tidak ada urusan kamu mau pindah shipper seenak udel sampe kelelep, tapi kalau dengan pindahnya kamu ke shipper lain, lantas kamu merasa jumawa untuk menjelek-jelekkan shipper lain bahkan hingga menyentuh artisnya—yang dulu pernah kamu sayang—saya benar-benar tidak habis pikir, ada ya orang kayak gini? Trus yang dulu-dulu itu, kata-kata manis penuh cinta yang kamu lontarkan bertubi-tubi apa dong namanya? Bul*sh*t? Fake words? Pemanis bibir? Gak malu seandainya ada orang yang sudah kepalang keselnya sama kamu trus mempublikasikan screen capture kata-kata manismu dulu versus yang sekarang? Ayolah babe, mainnya jangan kelewat polos dong. Yang elegant dikitlah. Saya tegaskan sekali lagi, terserah kamu mau menshipper-kan Bogum dengan siapa saja—tapi paling tidak belajarlah menghargai shipper lain. Shipper pun harus tahu etiket juga. Jangan mau-nya dihargai tapi kamu sendiri gagal mengajari dirimu sendiri untuk menghargai orang lain. Kata mantan pacar saya, jangan memukul orang kalau kamu tidak suka dipukul. Kalau kamu berpikir sifat plin-planmu tidak akan ketahuan, coba pikir ulang...
Percayalah, lambat laun akan banyak orang yang memasukkanmu ke black-list miliknya bila kamu masih terus mempertahankan sifat seperti itu. Apalah dunia shipper ini. Di sana delulu, di sini delulu. Kita gak akan pernah tahu mana yang benar mana yang delusi hingga si artisnya mengaku atau ketangkep Dispatch atau media lainnya. Kecuali kamu memiliki akses langsung ke hidup dan hatinya Bogum, yang bikin kamu tahu siapa pacarnya Bogum yang sebenarnya—kamu berhak nyinyirin shipper lain. Laaah, ini udah sama-sama delulu malah nyerang ke sana-ke mari. Kan gak lucu. Parahnya yang diserang mantan shipper-nya dulu. Gagal paham, Hayati... jangan-jangan kamu akan ganti shipper  setiap kali Bogum kambek di drama dengan lead female berbeda? WAAAAAHH, thats beyond my imagination ㅋㅋㅋㅋ
Jadilah shipper yang paham aturan main. Kasian Bogumnya.
... kalau suatu saat saya salah langkah tolong ingatkan saya pada tulisan saya ini.

Personal opinion :
Saya bukan shipper Gumri, tapi shipper Suntaek sampai kapan pun. Makanya saya nyantai aja mainnya. Karakter artis macam Bogum itu langka sekali di dunia keartisan Korea. Semata baik yang bener-bener baik—gak ada udang dibalik batu, bisa dekat dengan siapa aja, gak suka jaim, tulus, ramah—sebut saja semua kebaikannya. Masalahnya adalah, sedikit saja Bogum terlihat akrab dengan lawan main atau rekan kerjanya yang cewek—munculah delulu tak tertahankan dari viewers. Ship-able banget anaknya .
Makanya saya menyerah menjodoh-jodohkan Bogum di dunia nyata. Tapi saya gak ada masalah kalau ada yang nyipperin Bogum dengan aktris A atau B—sepanjang gak mencederai hati masing-masing, silakan. Sepengetahuan saya, dunia shipper merupakan salah satu wilayah paling rawan yang sering memicu fanwar entah itu idol atau aktor/aktris. Saya milih jadi penonton saja. Lebih asik.
Sebagai fans yang sayang sama Bogum, saya berharap Bogum bisa seperti Ahn Jae Hyun—orientasi pacarannya adalah untuk menikah bukan main-main. Jadi kalau belum siap dan masih ingin melebarkan karir di dunia Ent, mending Bogum jangan pacaran dulu lah.
Saya maen di dunia maya salah satunya pengen punya teman yang banyak dan yang baik-baik tentunya, bukannya nyari musuh....
Met bobok,
= Azz =

P.s : yang keberatan dengan postingan ini silakan mention saya di twitter @Majimak_Sarang