Starring : Park Min Young, Yeon Woo Jin, Lee Dong Gun, Changsung
*Special thanks to @Octariii*
Sudah lebih dari sepekan Seven Day Queen selesai ditayangkan stasiun tv KBS. Dan sudah lebih dari sepekan pula draft POV drama historikal yang diangkat berdasarkan kisah nyata Ratu Dangyeon ini mengendap di otak saya—bukan di Ms. Word laptop. Yep, meski telah berkali-kali ditagih Ori perihal postingan #SevenDayQueen, saya belum juga bisa menerbitkannya di blog. Proses persiapan dan pelaksanaan Festival Tujuhbelasan tingkat kecamatan yang melibatkan sekolah tempat saya mengajar cukup melelahkan. Puncaknya, dua hari menjelang penutupan, kondisi kesehatan saya menurun. Pun ketika menulis draft ini, saya masih sakit. Alhamdulillah, setidaknya demamnya sudah turun.
Ri, maafkeun keterlambatan POV Seven Day Queen ini ya ^^
Apakah drama dengan rating rendah adalah sebuah kepastian mengenai buruknya kualitas drama tersebut? Menonton Seven Day Queen sepertinya bisa menjadi salah satu pengecualian yang sempurna untuk menampik asumsi bahwa rating rendah selalu berbanding lurus dengan kualitas buruk sebuah drama. Di akhir postingan Seven Day Queen sebelumnya, saya menulis masih ada delapan episode yang tersisa untuk mengetahui apakah Seven Day Queen bisa menjadi salah satu drama sageuk favorit saya,  
Setelah menonton sisa delapan episode, saya tidak punya jawaban selain ‘Ya’. Seven Day Queen termasuk drama sageuk favorit saya.
#1 Storyline
Drama ini memenuhi ekspektasi yang saya bangun dengan sadar ketika drama ini telah memasuki pertengahan dari jumlah keseluruhan episode yang dijadwalkan. Sekilas bila membaca sinopsis, storyline-nya sederhana. Saya penasaran bagaimana Screen writer dan director menarik minat viewers agar tetap betah menonton 20 episode Seven Day Queen. Tidak semua orang menyukai genre sageuk. Penggarapan yang tidak total bisa memunculkan sentimen negatif dari viewers—misalnya arah konflik yang tidak jelas juntrungannya, atau kurang kuatnya karakter-karakter utama.  
Fokus utama Seven Day Queen berpusat pada Shin Chae Kyung yang diperankan dengan sangat baik oleh Park Min Young. Tentang bagaimana ia  mencapai posisi Ratu hingga kemudian lengser hanya berselang tujuh hari setelah pengangkatannya. Jika boleh memakai Princess Man sebagai pembanding—dengan tragedi berdarah sebagai objek penghubung— saya dengan lega mengatakan bahwa Seven Day Queen tidak lebih tragis (baca; sadis) dari drama yang dibintangi Park Shi Ho dan Moon Chae Won tersebut. Dengan kalimat lainnya—ketakutan saya kalau-kalau drama ini menggiris hati dengan proses mengerikan dan meninggalkan saya dalam keadaan nelangsa berkepanjangan, tidak terbukti. Seven Day Queen memang sedih dan getir, namun di sisi lain ada kesan indah dan menyenangkan yang sulit dilupakan. Saya berani mengatakan Seven Day Queen adalah salah satu drama sageuk romance terbaik yang pernah saya nonton. Jika niat Screen writer dan director adalah untuk membuat drama sageuk romance ber-setting Joseon, rasanya tidak berlebihan kalau saya bilang Seven Day Queen sukses. Saya tidak bisa menyebut Seven Day Queen tanpa menyebut kisah cinta mengharukan antara Raja Jungjong/Lee Yeok dan istrinya, Ratu Dangyeon/Shin Chae Kyung.
Seven Day Queen berhasil mempertahankan fokus cerita tanpa terpengaruh variabel lain yang berpotensi mengganggu keutuhan cerita. Sebut saja variabel perasaan tersembunyi Yeonsan kepada Chae Kyung. Storyline-nya konsisten. Plotnya cukup rapi. Premis awal Seven Day Queen adalah Shin Chae Kyung, sang tokoh utama kita. Bagaimana ia menjadi dan selesai—telah diceritakan dengan sabar dan hati-hati oleh writer-nim. Cerita yang mengalir getir, menyentuh, juga memesona. Dipadukan directing yang bagus, maka tampilah Seven Day Queen dengan paket lengkapnya. AHA—hampir lupa, plot-twist! Seven Day Queen dipenuhi plot-twist. Saya kesulitan menebak kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya, dan di sinilah letak seni-nya menonton drama—ketika tebakanmu bertemu jawaban yang melebihi ekspektasi. Jika sudah begini, kamu akan kesulitan menemukan alasan untuk mendrop dramanya ㅋㅋㅋㅋ. Maunya ya lanjut terus, ketika tersadar tahu-tahu dramanya udah mau tamat aja .
Alangkah kagetnya saya membaca di Asianwiki, ternyata Seven Day Queen adalah debut perdana screen writer Choi Jin Young.
#2 Cast
Park Min Young as Shin Chae Kyung
Jika menyebut nama Park Min Young, saya tidak bisa menahan ingatan saya agar tidak kembali ke tahun 2010, saat ia bermain drama popular KBS Sungkyunkwan Scandal. Aktingnya di drama tersebut masih STD, no offense yaaaa. Usai menonton Seven Day Queen, saya melihat betapa jelasnya peningkatan akting Park Min Young. Saya bukan fans tetap Min Young, saya hanya salah satu dari sekian penggemar Healer  (KBS, 2014-2015) yang dibikin jatuh hati pada Chae Young Shin yang diperankan Park Min Young. Makanya setiap ada berita Min Young mau main drama, saya excited. Saya ingin tahu karakter seperti apa yang akan ia mainkan, dan apakah ia bisa (sekali lagi) membuktikan bahwa ia adalah aktris yang mampu melakukan improvisasi. Yang dengan itu ia bisa menjawab kritik-kritik yang diarahkan padanya. Kritik yang (sebenarnya) lebih sering menyorot oplasnya daripada mengkritik aktingnya dengan objektif. Sigh.
Shin Chae Kyung adalah sosok perempuan Joseon dari golongan bangsawan. Ia memiliki karakter yang kuat. Ceria, penyayang, tulus, lovable dan ini yang membuat saya sangat menyukainya; Chae Kyung tidak cengeng; mandiri; ia cepat sekali beradaptasi bahkan dalam situasi seburuk apapun itu. Gimana ya, Chae Kyung ini punya semacam mantra ampuh... dia nangis, saya ikutan nangis, dia tertawa saya ikut tertawa. Pokoknya, apa saja yang dilakukan Chae Kyung, saya selalu ikut terpengaruh. Btw, Park Min Young cantiiiik banget dalam balutan hanbok. Saya aja yang cewek dibikin terkagum-kagum.
Saya lega sekali Min Young berhasil memerankan Chae Kyung dewasa. Peralihan dari karakter remaja ke karakter dewasa tidak meninggalkan ruang kosong yang bisa membuat penonton merasa kehilangan warna yang sudah ditinggalkan karakter remaja (Park Si Eun). Chae Kyung remaja dan Chae Kyung dewasa adalah satu karakter utuh.
Kalau kamu termasuk penonton yang mengikuti karir akting Park Min Young (Setidaknya sudah menonton dramanya lebih dari tiga judul), seperti halnya saya, kamu pasti bisa merasakan peningkatan aktingnya di Seven Day Queen. Tidak awkward. Natural. Spektrum aktingnya semakin luas.
Saya tidak akan pernah melupakan first impression saya pada karakter Shin Chae Kyung di menit-menit awal episode perdana Seven Day Queen ketika Chae Kyung sedang menantikan detik-detik eksekusi matinya—WAAAH, scene ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam di ingatan saya. Gara-gara scene inilah saya memutuskan nonton drama yang diarahkan PD Lee Jung Sub (Healer).
Yeon Woo Jin as Lee Yeok
Lee Yeok atau dikenal sebagai Raja Jungjong berkuasa setelah berhasil mendepak kakak tirinya dari kursi kekuasaan melalui serangkaian kudeta dengan bantuan Park Won Jong (Park Won Sang).
Drama terakhir Yeon Woo Jin yang saya ikuti adalah Marriage Without Dating. Jadi, boleh dibilang saya belum tahu banyak soal perkembangan aktingnya. Sungguh, saya tidak bermaksud menjatuhkan Yeon Woo Jin saat menulis ini—bahwa pada beberapa scene saya beberapa kali merasakan aktingnya kayak off gitu. Monoton. But, overall, saya menyukai Yeon Woo Jin sebagai Lee Yeok. Apalagi pas dia nangis . pengen bilang it’s ok, it’s ok—everything will be ok sambil nepuk-nepuk bahunya. Secara mental dan psikis, sejak awal hingga akhir drama ini, Lee Yeok-lah yang terlihat paling menonjol tekanan batinnya. Ia selalu berada di tengah-tengah. Ia selalu menjadi pihak yang memilih di antara dua pilihan yang tetap memberinya luka bahkan bila ia memutuskan tidak memilih. Tahta dan kakaknya, Lee Yeonsan. Tahta, dan kekasih hatinya, Shin Chae Kyung. Bagi Lee Yeok, tak ada yang pernah mudah. Hidupnya sendiri adalah sebuah pertaruhan yang rumit. Andaipun ia tak memilih tahta—toh pada akhirnya takdir sudah memilihnya.
Scene favorit saya adalah ketika Yeok berjuang melawan traumanya. Saya nahan napas dengan mata berkaca-kaca, ngebayangin betapa mengerikan waktu-waktu yang dilewati Yeok usai lolos dari percobaan pembunuhan... nyesek pisan . akting Yeon Woo Jin TOP!
Saya mencoba membayangkan, apakah yang akan terjadi pada Lee Yeok seandainya tak ada Shin Chae Kyung di sisinya? Tanpa Chae Kyung dan ketulusan hatinya, tanpa Chae Kyung dan keteguhannya, tanpa Chae Kyung dan seluruh pemakluman dan pemahamannnya. Lee Yeok tak akan berbeda jauh dari Yeonsan. Entah dari mana keyakinan ini timbul. Jika kita mengamati seksama, kekuatan terbesar Yeok terletak pada sosok Chae Kyung. Sedangkan Yeonsan, ia tumbuh dan besar bersama kecemasan dan trust issue yang parah terhadap orang-orang di sekelilingnya. Dengan pondasi mental yang rapuh, hanya soal waktu Yeonsan tiba di titik kulminasi kehancurannya.
Lee Dong Gun as Yeonsan-gun
Saya pernah kepincut Lee Dong Gun gara-gara Sweet 18 (KBS-2014). Lalu di tahun 2013, ia kembali bermain drama KBS, Marry Him If You Dare bersama Jung Yong Hwa dan Yoon Eun Hye. Sayangnya, saya mendrop dramanya di tengah jalan.
Sebenarnya sangat tidak tepat mengatakan ini tapi saya harus jujur; pasca kabar putusnya Lee Dong Gun dan Jiyeon T-ARA disusul kabar cinloknya dengan lawan mainnya di The Gentleman of Wolgyesu Taylor Shop (KBS), pandangan saya pada aktor ini langsung terjun bebas pada kurva negatif. Perlu diingat, saya bukan fans Jiyeon dan T-ARA. Saya juga tidak tahu kenapa saya kayak yang langsung ilang feeling sama Lee Dong Gun. Tsk tsk tsk...
Tentang peran Lee Dong Gun sebagai Yeonsan, banyak yang bilang penokohan Raja Yeonsangun di drama ini jauh lebih lembut dibandingkan dengan di drama lain yang sudah pernah diproduksi. Menurut sejarah, Yeonsan dicatat sebagai raja Joseon terburuk dan terkejam pada era kekuasaannya. Di awal kekuasaannya, Yeonsan tampil sebagai raja yang baik, sebelum akhirnya ia membunuh salah satu gurunya, Seo Jo Sa. Di situlah awal identitasnya sebagai raja yang tiran dimulai. Yeonsan banyak melakukan pembunuhan sadis untuk membalas kematian mendiang ibunya. Ia juga tercatat sebagai raja yang pernah menutup Sungkyunkwan. Baca sejarah asli raja satu ini bikin saya meringis ngeri. ASLI SADIS BANGET.
Lee Dong Gun sukses memerankan Yeonsan. Bukti kesuksesannya masih tertinggal di hati saya—ugh, eneg banget sama karakter ini. Pengen ta skip-skip aja scene-nya dia. Sebel, kesel, pengen menyumpah pengen memaki pengen nyantet *HEEEEEEHHHHHHH istigfar, Mbak*. Saya tidak pernah menyukai karakter ini, jujur. Deng, adek saya yang paling bontot mengaku menskip scene-scene yang menampilkan Yeonsan saking ga sukanya HAHAHAHA.
Mengenai rasa suka Yeonsan pada Chae Kyung, jauh sebelum Seven Day Queen memasuki fase cinta segitiga ini, saya dan Ade pernah ngobrolin di twitter dan kita sama-sama geli (baca; gak ikhlas) membayangkan kalau-kalau Yeonsan menyelip di antara Yeok dan Chae Kyung. Meskipun Choi Jin Young beritikad baik menampilkan sisi soft karakter Yeonsan melalui perasaan sayang dan perhatiannya pada Chae Kyung, saya tetap tidak bisa bersimpati padanya. Fakta bahwa ia dengan gampang mengayunkan dan menebaskan pedangnya pada siapa saja yang dirasanya membangkang dan mengancam posisinya, tak bisa direduksi segampang membalikkan telapak tangan. Saya ngasih jempol ke Choi Jin Young karena tidak lupa memasukkan scene yang memang ada dalam sejarah aslinya. Misalnya saja ketika Yeonsan mengeksekusi mati dua selir mendiang ayahnya yang turut berpartisipasi melengserkan ibunya.
Setelah menonton Seven Day Queen, saya bingung—apakah saya tidak menyukai Lee Dong Gun atau karakternya sebagai Yeonsan, atau, saya tidak menyukai keduanya?
Tepuk tangan untuk diri saya sendiri, yang berhasil menyelesaikan Seven Day Queen, di tengah rasa tak nyaman saya pada Lee Dong Gun. He-eh.
#3 Supporting roles
Kita mulai dari Kang Shin Il dan Jang Hyun Sung. Lucu deh, setelah melihat dua aktor ini bermain di Man to Man sebagai antagonis vs protagonis, lagi-lagi saya harus menikmati pertikaian mereka di Seven Day Queen. Saya terbiasa menonton Jang Hyun Sung memerankan karakter jahat, di dua drama terakhirnya yang saya nonton ahjussi ini memerankan karakter baik—Man to Man, & Seven Day Queen. Mengenai Shin Soo Geun, karakter yang diperankan Jang Hyun Sung, satu-satunya karakter yang tidak mengalami perubahan signifikan. Kalau ada orang yang selalu berusaha berada di tengah-tengah, menjadi penengah, berusaha mendamaikan dua pihak yang bertikai, Shin Soo Geun adalah orangnya. Mirisnya, niat tulusnya tidak cocok dengan dendam mendalam di diri Yeonsan. Yeok berusaha mengikuti saran ayah mertuanya, tapi Yeonsan? Saya sering mempertanyakan kenapa Mentri Shin bisa segigih itu mempertahankan kesetiaannya pada Yeonsan? Maksud saya, bila memang Yeonsan sudah kelewat batas, kenapa tidak melepaskan diri saja? Janjinya pada mendiang raja ibarat pengikat yang tidak bisa dilepaskan begitu saja sampai mati. Ucapan Mentri Shin kepada Chae Kyung agar setia mendampingi Yeok, menyentuh banget. Sedih. Kebesaran hati Mentri Shin mengalir di dalam darah Chae Kyung .
Yang saya kenang dari Shin Soo Geun adalah upayanya meredam konflik yang terjadi antara Lee Yeok dan Yeonsan.
Lalu ada Trio Seo No-Jo Kwang Oh-Baek Suk Hee sebagai sahabat sekaligus partner in crime-nya Lee Yeok. Jo Kwang Oh dan Baek Sul Hee banyak menampilkan sisi humorisnya di saat-saat yang tepat. 
Sementara Seo No, hubungannya dengan Myung Hye bikin bingung. Saya tidak menyangka peran Chansung sebagai Seo No di Seven Day Queen ternyata biasa begini. Saya tidak merasakan strong impact. Bukan masalah akting, tapi memang perannya cuma segitu. Aktingnya Chansung sebagai Seo No udah pas.
Myung Hye—dugaan saya keliru, Myung Hye tidak berakhir menjadi pengganti Chae Kyung. Ketidaksukaan saya pada Myung Hye setingkat di bawah Yeonsan. Myung Hye susah ngebedain ditolak atau diterima.
Awalnya saya agak bingung posisi Jang Nok Soo (Son Eun So) di sisi Yeonsan apa sih? Setelah baca-baca sejarahnya—Oh, dia ini selir. Saya tidak merasakan chemistry-nya dengan Yeonsan.
#4 Chemistry
Salah satu kekuatan utama sebuah drama adalah pemilihan aktor dan aktris yang tepat mengisi karakter/tokoh. Seringkali kita menemukan storyline yang menarik namun gagal dari segi casting. Seven Day Queen mendapuk Park Min Young, Yeon Woo Jin, dan Lee Dong Gun sebagai main cast. Komposisi yang bikin saya penasaran. Oke, akting individual, saya yakin tak akan menjadi soal. Namun apakah ketiga tokoh utama ini bisa membangun chemistry yang solid? Inilah yang ingin diketahui viewers. Termasuk saya.
Ngomongin chemistry nggak sah kalau nggak menyebut kapel muda kita, Park Shi Eun dan Baek Seung Hwan! WOAAA—dae to the bak! Bagus banget. Mereka berdua tuh kiyut, ngegemesin, bikin senyum-senyum, dan bikin sedih berkepanjangan juga huhuhuhu. Saya paling ingat scene ini, waktu Ibu Suri menemui orangtua Chae Kyung guna membahas perjodohan Chae Kyung dan Lee Yeok, itu loh, adegan mereka bertengkar setelah mereka keluar dari ruang pertemuan. Saya paling jatuh cinta sama Chae Kyung a.k.a Park Si Eun di sini!
Ada lagi adegan mereka dikejar-kejar pembunuh bayaran yang disuruh membunuh ayah Seo Noh. Chae Kyung dan Yeok bersembunyi di salah satu sudut pekarangan rumah penduduk. Saat hampir tertangkap tiba-tiba turun hujan. Yeok menenangkan Chae Kyung yang gelisah dengan menutup kedua telinga gadis itu menggunakan telapak tangannya. AAAKKKK saya nahan napas—hihihi gak jelas. Romantis banget nggak siiiiiiiih si Lee Yeok-nyaaaaa .
Terus... terus, adegan ketika Lee Yeok diasingkan keluar istana. Chae Kyung mencegat rombongannya Lee Yeok dan para pengawal—nangis sayah!! Suara memelasnya Chae Kyung yang mencoba menahan kepergian Yeok di detik-detik terakhir, tangannya yang memegang tali kekang kuda sambil menangis... my hearteu can’t take this .
Gold banget deh kapel remaja ini. Pokoknya, saya suka semua scene Baek Seung Hwan dan Park Shi Eun! Suka banget banget banget. Siulan merdunya Chae Kyung remaja . Ngarep dua aktor muda berbakat ini bisa disatukan kembali di drama—bukan sebagai pemeran remaja tapi pemeran utama! Let’s pray!
Saya baru nyadar belakangan Park Shi Eun pernah jadi cameo di Signal, dan Baek Seung Hwan memerankan Ahn Jae Hyun remaja di Blood. Khusus Baek Seung Hwan, saya masih ingat komentar k-netz yang memuji aktingnya. Saya nggak ngeh anak remaja itu Baek Seung Hwan ini HAHAHA. Hanya soal waktu, Baek Seung Hwan dikenal karena aktingnya. Semoga ia diberikan peluang dan kesempatan mengeksplor bakat aktingnya di masa depan. Masih muda, setahun lebih tua dari Park Ji Hoon Wannaone.
Di sisi lain, akting dan chemistry cemerlang yang sudah dibangun Park Shi Eun-Baek Seung Hwan tentu saja meninggalkan harapan tinggi dari penonton, akankah transformasi dari aktor remaja ke aktor dewasa sanggup mempertahankan kualitas tersebut? Ini menjadi tantangan besar untuk Park Min Young dan Yeon Woo Jin. Setelah melihat ending episode 5, saya tahu saya tidak perlu mengkhawatirkan estafet kelanjutan chemistry Lee Yeok dan Shin Chae Kyung karena interaksi Park Min Young dan Yeon Woo Jin di adegan itu sudah bisa menjadi jaminan—setidaknya untuk saya—bahwa mereka bisa mempertahankan chemistry Si Eun-Seung Hwan. Saya tidak ingin membandingkan siapa yang lebih bagus, melihat kerjasama yang baik empat orang ini saja sudah membuat saya senang. Tahu sendiri kan, susahnya mengisi peralihan dari pemeran remaja ke pemeran dewasa. Nggak banyak sukses lolos dari kritikan netizen.
"You are my home. Whenever, wherever I am, you are the place I must return to." -Lee Yeok
Chae Kyung-Lee Yeok ibarat dua keping puzzle yang saling melengkapi. Without Chae Kyung, Yeok is like a weak person. Mereka, dua orang yang tetap bisa merasa kuat walau terpisah. Karena adakalanya saling mencintai tidak selalu harus dibuktikan dengan kebersamaan yang kekal.
Sebanyak Yeonsan menampik pengorbanan Yeok, sebanyak itu pula keinginan saya menjotos raja lalim itu.
Selain chemistry main leads, saya ingin ngasih credit untuk Imo favorit kita dari Joseon. Kesayangan banget deh. Saya suka hubungan Imo dan Chae Kyung. Kelihatan banget dia sayang ke Chae Kyung—ya iyalah, dia yang ngasuh dari kecil sampe segede itu pantes aja disayang sepenuh jiwa raga. Saya sempat kuatir dan harap-harap cemas kalau-kalau Imo dimatiin sebagai salah satu tumbal pertikaian pihak-pihak berkepentingan di kerajaan. Untungnya enggak. Dialah yang paling setia mendampingi Chae Kyung hingga akhir .. Imo tuh semacam oase di tengah hawa panas yang menjalar-jalar di seantero istana. Bayangin aja, cuma dengerin Imo ngomel-ngomel, misuh-misuh sebel dengan dialeknya itu sudah bisa bikin saya ketawa. First impression saya terhadap Imo, karakternya menyenangkan. Adegan dia menyambut kepulangan Chae Kyung usai menghadiri upacara pernikahan salah satu warga desa di episode 4 berkali-kali saya tonton ulang. Imo menggoda Chae Kyung perihal Chae Kyung yang (sepertinya) masih menunggu Lee Yeok, lucu deh. Kekanakannya Chae Kyung keluar. Udah sok-sokan mau membuang peninggalan Yeok ke danau demi membuktikan kalau ucapan Imo salah eeeh ujung-ujungnya enggak jadi ngebuang. Imo dilawan! Imo memang nggak pernah keliru menilai anak asuhannya ㅋㅋㅋㅋ
#5 Ending
Ketimbang membahas apakah Seven Day Queen berakhir happy ending atau sebaliknya—sad ending, saya lebih tertarik melempar pertanyaan ini; apakah kamu puas dengan ending drama ini?
Menjelang episode-episode terakhir Seven Day Queen, saya pernah membayangkan alternatif ending selain misalnya, Chae Kyung-Lee Yeok berakhir tragis. Ini akhir kisah yang berputar di kepala saya, meski Chae Kyung keluar dari istana, ia dan Yeok masih saling berkomunikasi. Yeok sesekali diam-diam mengunjungi Chae Kyung. Ketika saya menonton episode 20, dan menyaksikan apa yang saya harapkan tidak terwujud, saya tidak merasa kecewa. Kalau boleh jujur, rasa-rasanya saya tak berani meminta lebih dari apa yang sudah dituliskan Choi Jin Young untuk ending drama ini. Kalo versi Deng, dramanya happy ending hihihi.
Suka atau enggak ending-nya? Suka. Are you Happy? Yes, tapi di saat yang sama saya ngerasa sedih ga ketulungan liat ending-nya.
Choi Jin Young memilih mengikuti sejarah asli akhir kehidupan Shin Chae Kyung di istana. Juga mengenai betapa dalam cinta yang mengakar di antara Chae Kyung dan Lee Yeok. Mereka berpisah bukan karena sudah tidak saling menyukai, mereka saling menjauh bukan karena tragedi, bukan karena dendam kesumat. Mereka menjauh dan terpaksa tinggal di tempat terpisah, semata karena hanya itulah satu-satunya cara yang bisa ditempuh agar mereka tetap bisa saling menyayangi dan melindungi tanpa intervensi dan intrik. Ending scene-nya simbolik sekali. Sedih, haru, bahagia mengumpul jadi satu. Tiga generasi Shin Chae Kyung dan Lee Yeok dimunculkan. Bittersweet .. Unexpected.
Akhir cerita Seven Day Queen membuat saya berpikir, sesungguhnya drama ini seluruhnya didedikasikan untuk Raja Jungjong dan Ratu Dangyeon. Meski Raja Jungjong diingat sebagai salah satu raja yang lemah dalam sejarah kerajaan Joseon, yang menjadi raja bukan atas kemauannya sendiri, di luar konteks sebagai raja, saya akan mengingat Yeok/Jungjong sebagai pria yang setia mencintai kekasihnya hingga akhir. Nyes banget baca profil Jungjong, di situ diceritakan Jungjong rutin mengunjungi tempat pengasingan Ratu Dangyeon sekadar melihat kondisinya tanpa bertemu dengannya, Jungjong juga kerapkali berdiri dan menatap jauh ke arah tempat pengasingan istrinya sebagai ungkapan kerinduannya. .
Kita sama-sama tahu, menurut sejarah Raja Jungjong-lah yang wafat mendahului istrinya. Ratu Dangyeon meninggal 13 tahun setelah kematian Jungjong.
Choi Jin Young dan Lee Jung Sub berhasil menuangkan kisah Ratu Dangyeon ke dalam drama. Dari segi kerumitan storyline, pacing dan intensitasnya, drama ini enggak wow banget untuk ukuran sageuk, tapi bukan berarti dramanya membosankan. Seven Day Queen menjadi satu-satunya sageuk 2017 yang saya ikuti sampai tamat untuk saat ini dan termasuk salah satu drama sageuk romance terbaik yang pernah saya nonton.
#6 Rating 9/10
Sinematografinya cakep!
Seven Day Queen bukan drama sempurna, saya sadar betul. Hingga saya mempostiing tulisan ini, saya belum menemukan sesuatu yang bisa dijadikan kekurangan drama ini—mungkin karena saya kelewat bias kali ya... Sama seperti Dong Yi.
Pernah sih ada pertanyaan menggelikan yang tiba-tiba menyundul benak saya—ketika Myung Hye-Yeok-Chae Kyung papasan di satu tempat, atau Yeok-Chae Kyung-Yeonsangun kebetulan saling memergoki—pikir saya, ibukota Joseon sempit amat ya kok mereka bisa dengan mudahnya bertemu di satu jalan yang sama? ㅋㅋㅋㅋ
Rating Seven Day Queen sangat rendah semasa penayangannya. Saya nggak tau kenapa. Suka gregetan kesel setiap nonton drama bagus tapi punya rating rendah. ㅠㅠ
Apa yang paling kamu sukai dari Seven Day Queen? Kalo aku sih jelas ya... Lee Yeok ♥ Shin Chae Kyung!

P.s : Berkat Seven Day Queen, saya bertemu @Octariii lagi di twitter. Pertama kali kenalan gara-gara Healer. Saat itu Majimak Sarang masih menggunakan nama lain. Silaturahimnya terputus saat saya memutuskan menutup akun twitter lalu membuat akun baru. Khamsahada, Ri. Postingan ini untuk kamu~ ^^
Dedek berdua dapet salam dari Mbak Tari

Tabik,
Azz