bgm : DIA Eun Chae-Remember ♪
Helloow epribadeeeh, Miss Lebay in d’ house!
Postingan di bawah ini beraroma melankolik bin serius, gak usah dibaca kalau gak suka yang melo-melo!
Ngomongin inspirasi, datangnya bisa dari arah mana saja. Bisa dari quote novel, potongan lirik lagu, celetukan teman, dari rintik hujan—aduhaiiii—bisa juga dari artis, penyanyi, omelan panjang-pendek ibumu, bahkan inspirasi briliant bisa datang dari rumput tetangga yang menghijau! Ehm.
Kali ini inspirasi itu datang dari seorang Park Bogum. Salah satu aktor paling bersinar sepanjang tahun 2016. Dua tahun lalu, saya belum tahu apa-apa tentang Park Bogum, saya bahkan tidak tahu jika ada aktor Korea Selatan bernama Park Bogum #serius. Kenapa? Karena sebelum tahun 2015, ia kerap kebagian peran pembantu saja. Peran-peran kecil yang tidak begitu cermat diketahui keberadaannya, tidak begitu lekat untuk diingat karakternya dalam satu scene. Barulah setelah ia akhirnya mendapatkan peran utama—ia pelan-pelan mencuri sorotan.
Saya adalah salah satu dari sekian banyak penikmat drama yang menyukai Park Bogum. Akan tetap, mirip Sungjae, saya gak begitu lincah dan pintar mengekspresikan apa yang saya rasakan secara terang-terangan, terhadap apa dan siapa pun. Termasuk kepada Park Bogum. Entahlah—semakin ramai orang-orang ngefans pada Bogum, saya semakin jarang membicarakan dia. Di akun twitter saya, utamanya. Untuk apa saya membicarakan sesuatu yang sudah diketahui oleh hampir seluruh fansnya? Hemat saya demikian. Kalau ditanya apakah saya fan-nya Bogum? YEAH, I’M HIS BIG FAN FROM INDONESIA. Meminjam kata-katanya Lia, kita punya cara masing-masing mengekspresikan rasa sayang ke Bogum.
Berbeda saat saya masih menjadi seorang fan newbie-nya Bogum, saya senang  dan hepi sekali ngetwit apa saja tentang Bogum di akun twitter yang sudah ditutup. Setiap hari, setiap saat. Persis orang lagi kasmaran. Sampai-sampai ada salah satu teman yang saya kenal nyeletuk—masa sih masih ada orang kayak Bogum di dunia yang carut marut ini? Apalagi ini dunia showbiz, dunia yang dipenuhi atraksi-atraksi gelap. On/Off kamera banyak yang gak sama tingkah lakunya. Yang dikira innocent eh kelakuan aslinya ternyata melebihi gangster. Banyak contoh kasus lainnya. So, yakin frame ‘anak baik-baik’nya Bogum bukan sekadar ajang promosi sesaat? Nada miring yang amat sangat gak enak itu... *tarik napas sambil menerawang*
Ya. Saya gak mau munafik. Pertanyaan yang sama juga pernah singgah di benak saya. Keraguan itu pernah saya rasakan semasa masih di step awal ngefans Bogum.. Apa iya masih ada orang sebaik Bogum? Seiring berjalannya waktu, Bogum berhasil membuktikan dirinya bukan plastik. Hebatnya lagi, ia tidak berkoar-koar atau berusaha keras menampakkan dirinya orang baik. Gak menyengajakan diri menjadi attention seeker. Orang-orang yang pernah berinterkasi langsung dengan Bogum-lah yang membuka cerita perihal kepribadian pemeran Choi Taek di Reply 1988 itu. Kalau di dunia MC dan Variety ada Yoo Jae Suk, maka di bidang akting ada Park Bogum. Mbak Gummy yang bilang looooh.
Bahwa masih ada orang sebaik dan setulus Park Bogum di dunia ini—kita sepantasnya bersyukur. Masih ada harapan. Lupakan dia sebagai aktor dari Korea—pinggirkaan seluruh rangkaian perbedaan yang memanjangkan jarak, sejenak posisikan dia sebagai manusia biasa, tidakkah kita seharusnya merasa malu?
Saya tuh suka ngerasa malu sendiri, Bogum itu lebih muda dari saya—tapi kedewasaannya dalam berpikir dan bertingkah laku jauuuh melebihi kematangan usia saya. Tak separo pun sifat saya yang mendekati sifat Park Bogum. Sigh. .
He is too good to be true. Maknae rasa Oppa~ng
Kadangkala sikap skeptis kita muncul tanpa diundang karena kita sudah terlampau lelah lahir batin menyaksikan hal/kejadian di luar ekspektasi. Misalnya, seseorang yang tak terhitung sudah berapa kali dikhianati orang-orang yang dipercayainya—pada satu hari yang ingin ia lewati sendirian, ia dipertemukan dengan seseorang yang tidak menyerupai orang kebanyakan yang ia kenal. Orang itu menawarkan sesuatu untuk dipercayai—ketika ia telah kehilangan hampir seluruh rasa percaya. Benarkah masih ada orang seperti itu? Itulah pertanyaan pertama yang terbit di hatinya. Ragu yang mengental. Pada akhirnya kita cuma punya dua pilihan; percaya atau tidak percaya. Resiko yang mengikutinya memiliki porsi yang setara. Taruhannya hatimu.
Park Bogum itu nyata. Saya percaya sepenuh hati—silakan sebut saya lebay silakan bilang “padahal cuma aktor Korea ini”, saya tidak (ingin) peduli. Catat ini, saya tidak membutuhkan referensi orang lain untuk menentukan selera saya sendiri. Ngefans sama Bogum mendatangkan influence positif kepada saya, bukankah itu sesuatu yang membahagiakan? Ngapain ngefans dengan sesuatu/seseorang yang bukannya menolongmu menjadi pribadi yang lebih baik—tapi malah semakin menjerumuskanmu ke sisi negatif? Jadi makin seneng ngebully orang? Seneng ngata-ngatain orang pake kata kasar? Kekerasan verbal... HIIIIIIIIIIIIIIIIIII ZEREEMMM ga? Kadang bukan objek-nya yang merusak. Bukan si barang atau tokoh yang disukai. Melainkan subyek atau oknum yang menyalah artikan predikatnya. Mencintai dengan cara yang keliru.
Hujan, angkot, senja, mie goreng, buku, dini hari, hening, nasi goreng... beberapa yang saya sukai dan sejak 2015 lalu ditambah satu ini; Park Bogum. Ia hadir menambah daftar favorit saya.
Ia tidak hadir begitu saja. Ada sebab, ada awalnya. Jika ditanya kenapa saya menyukai Park Bogum; apa yang saya tulis berikut barangkali bisa merangkum seluruh jawaban yang kamu cari. Semoga saja. ♥
Park Bogum vs Akting; The Beginning
Min.
Karakter Lee Min di I Remember You mengantarkan saya kepada Park Bogum. Waktu nonton Park Bogum di I remember You, saya gak sempat mikir dia ganteng apa kagak—perhatian saya sudah terbeli oleh aktingnya sendiri, dan itu yang lebih penting dari apa pun. Jatuh cinta pada kualitas bukan pada fisik atau kuantitas. Seorang teman pernah mengatakan secara blak-blakkan kepada saya bahwa dia belum bisa move on dari belah tengahnya Bogum sebagai Min—move on dalam arti yang tidak menyenangkan. Belah tengah Min meninggalkan kesan gak tampan di mata dia. Ouch. Pada saat itu saya sedang mati-matian mempromosikan Reply 1988 dan Moonlight Drawn by Clouds ke dia. Well. Setiap orang punya standar masing-masing ketika memutuskan menyukai seseorang. Bila itu menyangkut aktor/idol, urusan wajah bisa saya tempatkan ke nomor sekian. Talenta yang utama. Sekali lagi, kualitas. Akting Park Bogum sebagai Min sukses mencuri perhatian saya. Saya ngomong ke diri sendiri, villain itu biasanya dibenci, bukan dicintai—Min adalah sebuah anomali. Menyusul Mishil dari Queen Seon Deok yang begitu dicintai banyak orang meski dia adalah sosok antagonis.
Lalu sebuah kabar bagus datang beberapa waktu kemudian; rupanya ia mendapat peran di Reply 1988. Saya tidak butuh jeda terlalu lama untuk menikmati aktingnya. Beruntungnya saya. ♥
Begitulah awal mula saya mengenal Bogum. Bukan dari promosi orang per orang, tetapi melalui drama yang tidak pernah saya rencanakan jauh hari untuk ditonton. Jodoh emang gak ke mana-mana. Kalau ke mana-mana namanya bukan jodoh, tapi nyari alamat palsu. Oke, lo garing Azz. .
Tak terelakkan, pada takaran tertentu, saya bisa sangat bias pada sesuatu yang saya sukai. Seperti ini, semula semangat saya menonton Reply 1988 bersumber pada Park Bogum—mengingat sebelumnya Reply 1994 meninggalkan kenangan kurang mengenakkan, saya tak begitu antusias menyambut rencana tvN membuat next Reply. Tapi, setelah menonton I Remember You—perjumpaan saya dengan karakter Min, dan akhirnya saya tahu dia dikasting untuk salah satu peran di Reply 1988, level ketidaksabaran saya menanti drama yang ditulis Lee Woo Jung itu meningkat pada titik yang menyenangkan. Tentu saja rasa insecure kalau-kalau kekecewaan saya terulang kembali—tetap ada. Syukurlah paket komplit Reply 1988 sukses membetahkan saya hingga pada menit terakhir penayangannya, dan saya tidak perlu melewati fase drop drama gara-gara ceritanya gak cocok sama selera meski salah satu pemainnya kesayangannya saya. Park Bogum dan Reply 1988—AMAAAAANNN.
Meski mengaku fans, saya tidak menonton seluruh drama dan film yang ada Bogum-nya. Hanya tiga ini; I Remember You, Reply 1988, dan Moonlight Drawn by Cloud. Saya hanya akan menggunakan tiga drama ini sebagai referensi kendati untuk Moonlight Drawn by Cloud, saya tidak pernah menamatkannya, foldernya bahkan sudah saya hapus dari laptop tanpa meninggalkan back up di HDD. Seleksi alam. Drama yang tidak terlalu saya sukai biasanya tidak bisa saya pertahankan lama-lama. Mian.
Jika tidak salah ingat, saya pernah menulis di salah satu postingan Majimak Sarang mengenai ini—kekuatan akting Park Bogum terletak di matanya. Satu potensi besar yang tidak semua aktor miliki. Dengan kekuatan jenis ini saya yakin, Park Bogum bisa memerankan karakter apa pun. Saya ulangi, apa pun. Coba bayangkan perbedaan besar karakter Lee Min dan Choi Taek, bukan sesuatu yang sederhana bukan? Dari Lee Min ke Choi Taek, dari psikopat lalu berbalik arah menjadi Choi Taek yang polos dan memiliki banyak layer. Sorot mata Min dan Taek sangat berbeda. Untuk memainkan peran Min dan Taek, saya tidak bisa membayangkan aktor selain Park Bogum. Artinya apa? Bogum berhasil memberikan ruh kepada kedua karakter tersebut. Bukan wajah tampannya, tapi sesuatu yang hidup, yang akan diingat oleh viewers. Kita sulit membicarakan I Remember You tanpa menyeret tokoh Min, begitu pula dengan Reply 1988 dan Choi Taek—si pemain baduk legendaris. Hal yang sama untuk Crown Prince Lee dari Moonlight Drawn by Cloud. Bogum punya ciri khasnya sendiri, mikro-ekpresinya mengatakan seluruhnya. Detail itu ada. Fakta bahwa saya masih bisa mengingat scene-scene Min dan Taek membuktikan itu. Pada fase ini, saya bisa bilang Bogum sudah sukses melewati label aktor kelas B. Terlalu berlebihan? Ini penilaian saya loh, kalau kamu punya penilaian berbeda, monggo.
Apa yang ingin saya sampaikan adalah, keberanian Park Bogum mengeksplor akting melalui peran-peran berbeda—mulai dari kelas figuran hingga pemeran utama menunjukkan ia memiliki sesuatu. Dan saya suka tipe jenis aktor begini, yang berani menantang dirinya sendiri, menguji sejauh mana ia bisa berbuat berdasarkan apa yang ada pada dirinya. Saya berharap dia terus mempertahankan ini selagi kesempatan masih ada. Banyak aktor/aktris potensial, tapi tak semua diberikan kesempatan memerankan karakter/karakter menarik. Atau ada juga yang sering terjadi—aktor/aktris bersangkutan tidak pandai memilih peran yang datang kepadanya. Salah satu contoh lain aktor yang sukses dengan pilihan-pilihan perannya adalah Seo In Guk. Kakaknya Min! ㅋㅋㅋ
Park Bogum and His Personal Life
Salah satu konsekuensi tidak menyenangkan menjadi populer adalah orang-orang akan sibuk mengintervensi, meneliti, mencari tahu kehidupan pribadimu hingga ke hal-hal yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya akan tersebar keluar. Sedihnya, Park Bogum harus bereksperimen dengan konsekuensi ini. Mau gimana lagi... Sukses besar menuntut tumbal yang sama besarnya. Untuk mendapatkan sesuatu, kita harus merelakkan ada yang tercerabut dari diri kita, dari kebiasan-kebiasaan kita.
Setelah jatuh cinta dengan akting Park Bogum, kejutan lain menunggu saya di depan. Sesuatu yang membuat rasa suka saya pada cowok berpostur menjulang ini semakin dalam saja. Satu sisi kehidupan pribadi Park Bogum terekspos. Ia harus berurusan dengan pengadilan terkait hutang ayahnya ketika usianya belum menginjak dewasa. Thank God, perkaranya selesai sebelum popularitasnya melesat jauh. Saya tidak ingin menceritakan detailnya—saya yakin jika kamu fans Bogum setidaknya pernah mendengar soal ini.
Kita gak punya hak men-judge siapa-siapa. Saat beritanya keluar saya sedang di rumah pacar adik saya—melayat ibunya yang meninggal. Entah karena sisi melankolik saya sedang on, habis baca artikel yang memuat berita Park Bogum dan hutang ayahnya, saya gak bisa nahan diri .. Ya ampuuun, Bogum... Gak kebayang kalau saya berada di posisi dia, dan harus memikul beban se-berat itu... gak, saya gak berani ngebayangin .
Sebelum newsnya keluar, semua mengira sosok Park Bogum itu tanpa cela. Perfect. Bahkan ada yang mengira ia anak orang kaya. Hidupnya udah enak dari sononya. Begitu. Mungkin karena Bogum selalu mengekpresikan diri sebagai sosok yang bahagia. Taunya... .Untuk bisa berada di mana ia berpijak sekarang, Bogum sudah melewati banyak hal, banyak kejadian yang tidak sepele. Ia tidak datang kepada kita layaknya bintang jatuh. Melihat ia sekarang, tak jarang pertanyaan itu datang memantul kembali di benak saya,
Bagaimana bisa seseorang dengan pengalaman masa lalu serumit itu bisa menjelma menjadi sosok se-cemerlang ini?
Saya ingin tahu. Saya ingin belajar... saya cemburu .
Park Bogum and His Family Picture
Siapa yang tidak ikut menitikkan air mata melihat scene menjelang ending Reply 1988 episode 02? Waktu itu Taek dan Sung Appa terlibat obrolan pendek. Tepat di malam ulang tahun Taeki. Berikut potongan dialognya.
Sung Dong Il : ... mothers tend to be the one you miss the most, whether they are alive or dead. I miss my mom. *smile*
Setelah beberapa detik berselang, Sung Appa bertanya kepada Taek, “When do you miss your mom the most?
Taek tidak segera menjawab. Diambilnya jeda sekian detik, seraya mengontrol emosi, dengan mata berkaca-kaca ia menjawab lirih, everyday... I miss my mom every single day.” Setitik-dua titik air matanya menyusul jatuh.
Ketika pertama kali menonton adegan di atas, saya masih menggunakan sudut pandang Taek sebagai anak yang kehilangan ibunya saat masih kecil. Cerita berubah total setelah Youth Over Flower Afrika tayang. Semua tercengang mendapati fakta bahwa Bogum sudah kehilangan ibunya di usia belianya. Gak ada satu pun yang menyangka! SAYA KAGET SEPENUH HATI. Abis itu saya sedih gak kira-kira. Demi apa, Lee Woo Jung mengawinkan fiksi dan real life dengan begitu tepat, begitu menyentuh dan begitu tak tertebak? Kali kesekian saya menonton dialog Sung Appa dan Bogum, rasanya tak pernah sama lagi dengan sebelumnya. Bagi saya yang berbicara itu bukan sosok Taek, tapi Bogum sendiri.
Di Youth Over Flower Afrika, Bogum sedih gak punya family picture, ini bukan soal uang, bukan soal dia gak bisa atau gakbisa bayar tukang fotohello logic!—tapi karena anggota keluarganya tidak se-lengkap dulu. Ada yang telah pergi. Ibunya... . *HADOOOOHHHH SIAPA YANG NGIRIS BAWANG DI BAWAH MATA GUEEEEH*
Tanpa kehadiran ibunya, Bogum bisa tumbuh dengan baik menjadi seperti sekarang. Saya sungguh-sungguh penasaran dengan pola pengasuhan di keluarga Park Bogum .
My precious love, my precious maknae...
Iya—kamu boleh bilang saya lebay. Bagi saya Bogum bukan sekadar aktor Korea, sosoknya penuh inspirasi, penuh aura positif, dia bisa jadi kaca—mengajakmu bercermin. Melihat seberapa tahu diri-nya kamu menjalani hidupmu. Dalam segala hal, kita mungkin berbeda—entah itu agama, ras, suku, negara—jika menyangkut manusia seutuhnya tanpa embel-embel pembeda, banyak sekali kebaikan yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari sosok satu ini. Ada alasan masuk akal mengapa ia begitu dicintai tidak hanya dari kalangan Korea—melainkan di banyak negara. Bahkan oleh mereka yang baru pertama kali bekerja sama dengan dia.
Tahu kenapa? Karena Bogum menjadi dirinya sendiri—bukan Park Bogum si aktor. Ia datang kepada kita sudah dengan pondasi dasar yang kokoh. Ketika ketenaran berhasil ia rengkuh, itu tidak lantas menjadikannya sosok asing yang tak tersentuh. Sebaliknya, ia tetap menjadi Park Bogum yang dipenuhi ungkapan terima kasih yang tidak pernah mengenal kata habis itu.
Bagian mana dari sosok Bogum yang layak ditempeli kebencian? Jika kamu berpikir—ada. Think again with all your heart and soul. Jangan biarkan hatimu dibutakan benci.
Park Bogum Itu....
Yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain sebelum dirinya...
Yang melarang fans memberinya hadiah berupa-rupa...
Yang meminta fans menggunakan uang bukan untuk dirinya, tapi keluarga—ibu, bapak, adek...
Yang tidak pernah lupa mengucapkan terima kasih kepada siapa saja...
Yang menghargai orang tak peduli se-sepele apa pun pekerjaan orang tersebut...
Yang doyan makan—gak pilah-pilih makanan << Gaes, kamu yang ikut fan meet komporin gih bilang Indonesia kaya makanan-makanan enak.
Yang mudah terharu...
Yang gak pelit senyum (asal) gak dipepetin kayak kejadian di mana tuh? Bogum kayak ketakutan gitu. GUE JUGA! KUATIR BOGUM PARANOID AMA KERAMAIAN. KAN YANG RUGI KITA-KITA JUGA SEBAGAI FANS? TRUS NAPA LO PAKE CAPSLOCK SEMUA AZZZZZ? MAAP_
Yang gak lupa rekan kerja walaupun sudah bertahun-tahun berlalu, walaupun sekarang dia sudah populer—idolanya anak-anak sampe emak-emak... sampe lintas negara pulak! Bogum tetap rendah hati... ♥
... silakan ditambahin sendiri
Extra
Saya berharap, sebagai fans kita pandai menempatkan diri. Tidak semua yang ada pada Bogum bisa menjadi konsumsi publik. Akan lebih baik bila kita semua—saya dan kamu, dengan segenap hati memberikan penghargaan pada privacy Bogum—tidak menerabas batas-batas yang memang tidak diperuntukkan bagi fans. Cinta itu melindungi, bukan merusak. Bogum sudah melakukan yang terbaik untuk kita, kenapa kita tidak melakukan hal yang sama?
Sebelum mengatakan sesuatu, sebelum melakukan sesuatu yang menyangkut Park Bogum, sempatkan diri memikirkan efek yang akan ditimbulkan setelahnya.
“Gak jadi ah ngefans sama Bogum, fansnya serem—“
Kita gak mau kan ada calon fans yang melontarkan kalimat di atas? Jangan biarkan urusan shipper  mencederai kekaleman #TeamBogum. Dan kamu, iya—yang ngefans Bogum karena dia bermain di drama bareng aktor/aktris favoritmu... jika kamu ingin kamu dan aktor/aktris favoritmu diperlakukan sebaik-baiknya perlakuan—perhatikan bagaimana caramu memperlakukan orang lain. Simpel, bukan? Orang egois gak punya tempat di mana-mana.
Sebelum kita terlanjur lupa dan sibuk dengan urusan hidup masing-masing, saya ingin mengingatkan tentang Aleppo yang menangis. Ini bukan lagi soal agama, tetapi menyangkut urgensi kemanusiaan. Silakan luangkan diri membaca berita mengenai konflik di Syiria, ada di mana-mana. Peliknya perang di sana sudah berlangsung selama bertahun-tahun, anak-anak dibunuh menggunakan gas beracun, perempuan, laki-laki, orang tua—mereka ditembaki, dibunuhi tanpa perasaan .
Ada dua cara yang bisa kita lakukan—mengirimi doa dan donasi kemanusiaan. Sekecil apa pun, itu sangat berharga bagi saudara kita di sana...
Banyak organisasi kemanusiaan yang berinteraksi langsung dengan situasi di Syria khususnya Aleppo. Selama ini saya memercayakan titipan saya kepada Aksi Cepat Tanggap, @ACTforhumanity.

Semoga Allah melapangkan dan meringankan hati untuk menolong saudara kita di Aleppo. Percayalah, bahwa ketulusan dan keikhlasan selalu punya teman. Tidak ada kesia-siaan bagimu.

P.s : Apakah baik-baik saja menggunakan beberapa foto fansite-nya Park Bogum di sini? Saya tidak mengubah atau meng-crop apa pun. Jika ya—saya bersedia mengganti dengan foto lain.
With love,
Raha Azzhura
♪ bgm : BTOB-Yes I Am ♪
Kamu jatuh cinta, lalu patah hati. Kamu lantas berjanji pada hatimu untuk tidak jatuh cinta lagi—pengalaman bersinggungan dengan rasa sesak akibat patah hati membuatmu kehilangan keberanian mengalami hal  serupa. Lagi. Kamu berusaha sepenuh hati menjauhkan diri dari apa pun yang bisa membuka pintu menuju ke arah sana. Kamu tidak tahu bahwa akan selalu terbuka kemungkinan-kemungkinan baru suatu saat nanti—entah kapan di masa depan—kamu jatuh cinta lagi. Dan kamu pura-pura tidak tahu bahwa kamu tidak bisa merencanakan kapan, di mana dan kepada siapa kamu akan jatuh cinta. Tidak dirimu, tidak pula orang lain.
Men-stan boygroup bagi saya ibarat jatuh cinta. Ketika boygroup yang saya stan tiba-tiba split di tengah jalan, sedihnya juga persis orang putus cinta—setidaknya itulah yang pernah saya rasakan. Saya masih ingat dengan sangat jelas bagaimana  saya bereaksi saat boygroup yang saya sukai, pecah. Patah hati. Saya tak henti-hentinya menatap layar ponsel—mencermati timeline Twitter sambil terus berharap itu hanya kesalahan. Iya—pasti ada yang salah. Mereka baik-baik saja. Tidak ada yang akan berpisah. Mereka dekat satu sama lain. Mereka seperti satu keluarga. Itu yang saya percaya selama ini. Parah-nya puncak urusan itu terjadi di tanggal 29-30, salah satunya hari kelahiran saya. Dwi Un yang ultahnya tepat tanggal 29 sambil bercanda ngomong ke saya, tahun depan—dan tahun depannya lagi ulang tahunku dan ulang tahunmu akan kita kenang sebagai salah satu hari paling menyesakkan. Padahal kan kita lagi ultah ya.... tega deh.
Saya sadar saat itu harapan saya hanya membentur angin kosong. Saya menangis layaknya orang sedang patah hati—HAHAHAHA. Rasanya seperti dikhianati seseorang yang kita percayai dengan mempertaruhkan seluruh hidup kita. Yah, saya pernah se-lebay itu dulu—yang kalau saya ingat lagi, saya pengen nyemplung ke dalam aer lama-lama--malu. Eraseeeeeeeeee. Barangkali karena itu pertama kalinya saya menjalani full time sebagai fangirl sebuah boygroup. Pengalaman pertama yang menyisakkan lebih banyak penyesalan ketimbang kenangan baik. Saking sedih gak ketulungan, saya berjanji tidak mau lagi men-stan boyband. Kapok. Begitu kata saya berulang-ulang sampai-sampai adek saya yang bungsu bosan mendengarnya. ㅋㅋㅋㅋ
... akan selalu terbuka kemungkinan-kemungkinan baru suatu saat nanti—entah kapan di masa depan—kamu jatuh cinta lagi.
Habis MBLAQ terbitlah BTOB. Semula iseng kepo-in Sungjae setelah menonton aktingnya di School 2015 dan mengikuti We Got Married-nya bareng Joy Red Velvet. Terus iseng-iseng dengerin semua lagu BtoB—group-nya Sungjae, iseng-iseng nyari nama member-membernya yang lain, iseng-iseng nonton video-vioeo mereka di Youtube... Yang awalnya saya hanya mem-follow satu akun fanbase-nya, tahu-tahu sekarang following saya membengkak karena saya kebanyakan mem-follow Melody dan akun-akun resmi BTOB. Duh, yang dulu keukeuh gak mau men-stan boygroup  lagi, sekarang lihat apa yang dia lakukan...
Sejak Agustus silam, tanpa saya sadari sebenarnya ketertarikan saya pada BtoB dari hari ke hari menyubur dan mencapai klimaksnya setelah BTOB coneback dengan lagu 기도(I’ll Be Your Man). Di samping itu banyak kejadian-kejadian tak terduga yang menjadi stimulus bagi ke-kepo-an saya dan semakin meyakinkan saya bahwa BTOB berbeda. Bahwa men-stan BTOB bukan keputusan yang keliru. Bahwa saya tidak akan pernah menyesal jatuh cinta lagi. Kenapa? Karena mereka btob.
Yeah. I’m a Melody now. A new one...
“... sesuatu yang tidak bisa membunuhmu, justru akan semakin menguatkanmu.”
Pernah dengar kalimat sarat motivasi ini? Perjalanan karir BTOB sepertinya cocok disandingkan dengan kalimat di atas. Kebanyakan boygroup populer—sebut saja yang seangkatan dengan BtoB—meraih popularitas di tahun kedua-ketiga setelah debut. Tapi BTOB meraih tropi pertama mereka di acara musik memasuki tahun keempat mereka. Tahun keempat. Setelah melewati 1480 hari... Saya sangat yakin mereka telah melewati fase krusial karir mereka sehingga saat tropi Show Champion diberikan kepada mereka—ungkapan kaget dan tidak percaya jelas tergambar di wajah Eunkwang dan kawan-kawan. We are the winner! It’s not a dream! Wajah surprise dan speechless-nya Eunkwang, maenbong-nya Changsub, tangis haru para Melody yang hadir di sana... Kamu bisa merasakan keharuan yang menyesakkan itu hanya dengan melihat itu.
Pernah ada waktu saat mereka putus asa, frustasi, ingin menyerah, kehilangan kepercayaan diri setelah semua yang telah mereka usahakan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan. Di mana letak kesalahannya? Mereka punya talenta dan sederet modal lainnya untuk menjadi grup populer. Apa yang salah sebenarnya? Seolah tahun-tahun berlalu dengan begitu lambat. Tapi BTOB memilih bertahan di  tengah-tengah ketidakberuntungan yang menghadang mereka. Kamu tahu rasanya saat kamu telah mengerahkan seluruh kemampuan dan usaha yang bisa kamu lakukan untuk meraih sesuatu, tapi hasil yang kamu dapatkan masih sangat jauh dari yang seharusnya? Rasanya... rasanya seperti Sid yang ditinggal imigrasi hewan sekampung di Ice Age. Hanya dirinya yang tidak diajak...  Nyesek. Saya coba membayangkan bagaimana bila saya yang berada di posisi BTOB—berdiri di luar lingkaran, melihat teman-teman yang debut di tahun yang sama telah meraih kesuksesan. Beugh. It’s not easy, Captain!
”BTOB has shown that this is true with their actions. Generally, idols groups manage to make #1 within 2-3 years after debut. If they are unable to attract public attention within the first 3 years, the laws of the jungle state that newer groups will steal the limelight. BTOB has defied these laws and shown that perseverance and effort will ultimately pay off.”
BTOB akhirnya bisa melihat cahaya. Meski raihan popularitas tidak secepat roket, tapi jalan yang ditempuh BtoB sekarang sedikit melegakkan bila dibandingkan 4 tahun di belakang. Pun demikian bukan berarti tantangan menjadi lebih mudah. Saya percaya tahun-tahun sulit yang dilewati member-membernya tidak hanya menguji kesabaran tapi semakin membuat grup ini solid dan kompak. Bersama Melody, BTOB pasti bisa! ^^
비투비 파이팅!!!
Jika tampan saja sudah cukup mampu membuat saya jatuh cinta, barangkali saat ini Majimak Sarang akan dipenuhi jejeran aktor/idol cakep tak putus-putus. Syukurlah saya bukan tipe orang yang mudah dipengaruhi tampilan fisik seseorang. Di real life atau medsos, sama saja. Kebetulan saja semua aktor dan idol yang saya suka punya wajah tsakep ㅋㅋㅋㅋ
Ketimbang wajah, saya menomorsatukan talenta lalu disusul bagaimana kepribadian si tokoh. Punya talenta bagus tapi kepribadiannya dan kelakuannya  minus? No, thanks. Dengan BTOB saya tidak serta merta suka begitu saja. Banyak alasan hingga membuat saya akhirnya memutuskan—Oh, ini grup favorit saya.
BTOB ♥ Music
Semua member BTOB punya suara bagus dan bisa nyanyi. Statement ini juga pernah dilontarkan Sandeul di King of Mask Singer saat Sungjae gagal lolos ke final dan harus membuka topengnya. Silakan ke akun resmi Cube, coba nonton I’ll Be Your Melody-nya BTOB. Ada tiga season. Mereka nyanyi secara individual.
Sungjae, Changsub, dan Eunkwang pernah tampil di King of Mask Singer. Sayang sekali Changsub terhenti di ronde kedua—tapi bukan berarti suaranya jelek. Bagus, Changsub salah pilih lagu dan lawannya adalah vocal trainer.
Vocal line pernah beberapa kali meng-cover lagu-lagu lawas dan hasilnya tidak mengecewakan. Cover lagu yang paling saya favoritkan adalah Butterfly Grave dan Western Sky. Nangis kejerrrr dengernya .
Saya lebih prefer BTOB nyanyi di acara konser kayak Dream Concert daripada nyanyi di studio acara musik. Karena BtoB bener-bener nyanyi live tanpa lipsync. Kualitas suara semua member keliatan. 
Selain Ilhoon dan Hyunsik yang bisa bikin lagu, member lain juga punya potensi menulis lirik. Changsub turut membantu menulis lirik Last Day dari album I Mean juga beberapa lagu di album BTOB yang lain. Lagu yang dibikin Minhyuk—Open masuk dalam album EP Move. Baru-baru ini seluruh member berpartisipasi dalam penulisan lirik fan song—Yejiapsa dari album New Men.
BTOB ♥ Gags
They’re a team that can induce laughter with just a piece of tissue paper. – Lee Jiseon (Team leader of Cube’s video team)
True. Kadang-kadang, saya bertanya ke diri sendiri—gue nge-stan idol group atau sekumpulan pelawak? BtoB gak akan sungkan merusak imej idol yang melekat pada diri mereka, asalkan fans bisa tertawa. Asalkan yang nonton bahagia. Kayaknya BtoB memegang prinsip—berani jelek itu baik, demi kebahagiaan fans.
Kalau liat mereka tampil nyanyi di panggung, we are like~BtoB boooooo coooooooool bingits, bikin hati semriwing, telinga dimanjain denger suara mereka. Tapi begitu mereka gak di atas panggung—sense lawak semua member berebutan keluar. BtoB pernah diwawancara salah satu media Jepang, saking cerewet dan sedeng-nya member-member BtoB ini, si pewawancara beberapa kali geleng-geleng kepala—shock kok ada idol grup yang gak peduli imej gini... Kebanyakan idol grup kalo diwawancara kan pada kalem, jaim, omongannya diatur dan dijaga sesuai skrip bla... bla... bla... tapi BtoB?
Ditanya A, jawabannya bisa melebar sampe ke Z. *facepalm*
Terhadap member-membernya yang tujuh orang itu, perlu waktu beberapa saat lamanya bagi saya untuk kenal dan ngapalin namanya. Pelan-pelan pula saya menyukai mereka dimulai dengan menonton variety show mereka yang kebanyakan diunggah oleh manajemen mereka—bukan acara tivi—ke akun resmi BtoB di Youtube, antara lain The Beat.
Sebenarnya, di sela-sela kesibukan ada dua Boyband yang iseng saya kepo-in. BtoB dan B1A4. Tapi setelah menonton beberapa variety show dua grup idola ini, pilihan hati saya jatuh pada BtoB.
Lee Changsub
Lee Changsub is a real gentleman and is warm-hearted. He’ll apologize even when he hasn’t done anything wrong and helps to diffuse tension.Lee Jiseon
Mengingat bagaimana sebelumnya saya tidak pernah benar-benar serius memerhatikan Lee Changsub, dan melihat apa yang terjadi pada saya sebulan terakhir—perhatian terhadap Lee Changsub melebihi apa yang saya berikan pada Yook Sungjae—tak pelak menyembulkan satu pertanyaan; dari mana semua itu bermula? Molla. Tahu-tahu Lee Changsub sudah menggeser posisi Sungjae sebagai bias saya no.1 di BtoB Tapi, kalau diminta menyebutkan trigger yang meningkatkan rasa ingin tahu saya terhadap Changsub, mungkin Law of The Jungle bisa menjadi jawaban.
Cutie Jungle Lee Changsub—itu julukan yang diberikan kepadanya. Di Law of The Jungle Mongolia, Changsub menjadi maknae. Saya tidak menyangka Changsub bisa cepat beradaptasi dengan hutan dan orang-orang yang satu tim dengan dirinya. Bersama Eric Nam dan Park Se Young, mereka membentuk tim makne. Kompak banget. Saya sempat ngerasa aneh mendengar Changsub manggil Eric dengan hyung dan Nuna ke Se Young. Terbiasa denger 4 member BtoB manggil hyung ke dia ㅋㅋㅋ Ngeliat Changsub di Mongolia, saya tiba pada satu kesimpulan bahwa Changsub secara natural dipenuhi aegyo. Aegyo-nya gak maksa. Emang udah dari sono­-nya kayak gitu.
Banyaaaaak sekali hal yang membuat saya menyukai Changsub terlepas status dia sebagai idol dari Korea Selatan. Hal-hal yang menonjolkan sisi seorang Changsub sebagai manusia biasa seutuhnya.
“Is There Any Reason for Loving Children?”
They’re adorable. How can you not like babies? They’re innocent and pure. The way they see the world is so pure. They look at it as it is. Even for us, when we look at—a chair, we’d wonder how much that chair would be.  That’s what we do. Even if that’s not what you think, you’d think what it’s made up for—at least think of something. But for children, it’s done at being a chair. Look at how innocent they are. That’s the way they see the world.
I’ve said that children are our future. Children will become someone in the future after looking at us. The children.... I think that’s why you don’t have a choice but love children. If it’s red, they’re tainted with red. If it’s black, then tainted with black. You don’t have a choice but to like them. Because that’s how innocent they are. And you become careful with them.
When I’m with a baby, I feel like I’m refreshed. Baby don’t have anything to worry about. They don’t even have a worry about little things. Because they don’t know how yet. I think that’s why I love them. I want to live naive like them. A naive person. They make me think I should go back to a naive person. –Lee Changsub on The Beat Season 4
Saya tidak pernah menyangka alasan di balik banyaknya foto-foto Changsub bersama anak-anak adalah ini. That makes me love him even more. 
Apa yang Changsub katakan sama persis dengan apa yang telah mengendap lama di ingatan saya tentang definisi anak-anak. Anak-anak seperti kertas putih, polos. Mereka menyerap apa saja. Gambar apa yang akan tertera di kertas itu—seemuanya tergantung kepada apa dan bagaimana orang-orang dewasa di sekitar memperlakukan mereka. Berangkat dari pengalaman tidak mengenakkan saya di masa kanak-kanak hingga saya memasuki usia remaja—mengantarkan saya pada kesimpulan betapa berharganya seorang anak bagi dunia. Sayangnya tidak semua orang memiliki pemikiran serupa. Setelah melewati perjalanan dan perenungan sangat panjang, saya berjanji untuk mencurahkan segenap kemampuan dan kapasitas yang saya miliki untuk anak-anak. Masa kecil dan remaja saya gelap. Ketidaksukaan saya terhadap kekerasan verbal dan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak terbentuk begitu saja tanpa alasan ☺
Andai saya tidak punya hobi membaca buku, mungkin blog ini tidak akan pernah ada. Bisa saja saya saat ini berada di satu tempat sebagai anak gagal—yang menghabiskan seluruh waktu dengan hal-hal buruk. Alhamdulillah Allah menolong saya melalui buku di kala saya tidak memiliki orang-orang yang cukup baik untuk saya jadikan panutan di sekitar saya.
Ada satu adegan di drama It’s Ok That’s Love yang membuat saya tidak bisa menahan diri yakni ketika karakter masa kecil Jang Jae Yool yang dewasanya diperankan Jo In Sung tak sengaja menikamkan pisau ke perut ayahnya dan pingsan, ia lalu dibawa lari kakaknya. Dan rumah mereka pun berakhir kebakaran. Jae Yool tak sengaja melihat ibunya yang menyulutkan api penyebab kebakaran itu. Dampak psikis atas insiden itu terus berlangsung bahkan setelah ia dewasa.
Saya menangis sesenggukan, seolah seluruh rupa emosi tertahan selama puluhan tahun menemukan timing-nya untuk memuntahkan diri. Saya kasihan pada tokoh kanak-kanak yang dewasanya diperankan Jo In Sung, saya kasihan pada diri saya, kasihan pada jutaan anak-anak yang mengalami hal buruk seperti yang dialami karakter tersebut. Saya ingin marah—entah kepada apa dan siapa. Anak-anak, di usia emas mereka, tidak punya kesempatan atau diberikan kesempatan untuk mengeluarkan apa isi pikiran dan hati mereka. Usia emas adalah masa di mana otak mereka menyerap apa saja yang didengar dan dilihat. Tidak ada itu proses seleksi baik-buruk. Bayangkan bila kita—orang yang disebut dewasa bertindak seenaknya memperlakukan mereka...
Anak-anak itu—siapa pun tidak berhak memperlakukan mereka dengan perlakuan buruk. Ayah, Ibu, teman-teman, orang dewasa di sekitar mereka... tidak boleh ada yang bertindak semena-mena kepada mereka. Sebab,  kelak mereka akan tumbuh dewasa juga, tidak mustahil apa yang mereka alami di masa kecil masih membekas dan pada akhirnya membentuk karakter mereka saat dewasa nanti. Tak peduli berapa kali saya menonton adegan itu—saya tetap dibikin menangis karenanya.
 “I really like comic books. I like animation movies and other movies, too. That’s because I can find something to learn from fictional stories. When I see movies, I find something to learn. From the lines of the movie or comic books, I’ve been growing up with those things until now.” –Lee Changsub on The Beat Season 4
Satu lagi kemiripan yang terjalin antara saya dan Lee Changsub.
Selain seneng naik angkot—saya juga seneng baca buku fiksi/nonfiksi dan nonton berbagai jenis film dan drama sejak kecil. Dengan membaca dan menonton, tabungan saya tentang karakter-karakter orang semakin banyak dari hari ke hari. Sebelum memasuki usia kuliah, sehari-hari saya lebih banyak menghabiskan waktu luang di kamar—membaca atau menulis cerita. Saat itu, ruang sosialisasi saya dengan sekitar hanya terbuka lebar di sekolah—tentu saja tak berarti banyak mengingat saya yang cenderung penyendiri, ngadem di kelas sambil baca buku (lagi). Pada rentang waktu itu, saya lebih banyak mengamati, membaca, dan mendengar ketimbang bersuara dan berbicara. Jika pun bersuara—nada saya tak akan jauh-jauh dari lontaran amarah.
Misalnya, di kelasmu yang ramainya ngalahin pasar—seseorang yang biasanya diam di sudut tiba-tiba berteriak meminta semuanya diam dan kelas pun seketika lengang seperti pekuburan malam Jum’at pukul 12 malam. Seseorang itu, saya.
Saya  orangnya gampang banget terharu. Gampang nangis apalagi kalau melihat sesuatu yang dekat dengan apa yang saya alami. Empati saya sedikit menonjol daripada simpati.
Benar bahwa salah satu alasan saya menonton dan membaca adalah menemukan hiburan menyenangkan. Tapi saya tidak selesai dan berhenti di situ saja. Entah sejak kapan saya memiliki kebiasaan menganalisa karakter atau tokoh-tokoh dari buku yang saya baca atau film yang saya tonton. Berusaha keras menyelami isi pikiran per karakter seolah mereka itu tokoh nyata di hadapan saya. Mengapa begini, mengapa begitu. Karena saya percaya buku dan film dibuat tidak asal jadi. Ia melalui proses panjang—tokoh serta konflik yang memenuhinya tidak diambil dari dunia antah berantah melainkan dari kehidupan sekitar si-pembuat-nya. Mungkin dari sinilah bakat saya membaca orang perlahan menajam. Life observer. Saya tidak pernah kuliah di jurusan psikologi untuk bisa membaca dan memahami orang—sensitivitas yang saya miliki berkali-kali sukses menelanjangi orang-orang yang saya kenal—in a good way tentunya. Alhasil di lingkaran saya seriiiing dijadikan kotak curhat ㅋㅋㅋㅋ
Bocoran (gak) penting, novel yang secara ajaib begitu dekat dengan kehidupan nyata saya adalah 9 Matahari-nya Mbak Adenita—70% ceritanya adalah saya. Sedangkan lagu kebangsaan saya—yang selalu jadi penyemangat di masa-masa tergelap hidup antara lain Melanie C-First Day of My Life, Jason Walker-Down, dan Kelly Clarkson-If No One Will Listen. Saya berkali-kali diselamatkan oleh tokoh film/drama, karakter dan quote di buku, juga lirik lagu...
Tak banyak yang tahu kalau saya sebenarnya termasuk introvert level atas. ㅋㅋㅋ
Psssstttt, meskipun seneng ngebaca orang tapi saya gak bisa membaca hubungan antara Park Bogum dan Lee Hyeri loooh. Saya tidak pernah bertemu mereka, tidak pernah berinteraksi langsung dengan mereka. Makanya saya tidak mau sok tahu urusan asmara orang...
“I always ask if I’m a strong person as a singer or not. As far as I know, the strongest person ini the world is a mother. If you are a mother, you are the strongest person in the world. They’re supposed to be respected the most.” – Lee Changsub
Di salah satu clip bts waktu BtoB Blue tampil di Music Core, Changsub hampir keceplosan ngomongin ibunya—I can’t talk about mom. My mom said—she gets annoyed when I talk about her. Kata Changsub.
Mendengar itu, Eunkwang, Sungjae dan Hyunsik ketawa. Sungjae menyambung, ibunya Changsub menyuruh Changsub berhenti membicarakan tentang dirinya di mana-mana. Changsub kena omel melulu sama ibunya gara-gara ini. Changsub kemudian cerita, ketika ia pulang ke rumah pada perayaan Chuseok, ibunya bilang gini,
“Stop talking about me!”
“When did I talk about you?” Changsub nanya.
“You always talk about me when you are doing something every day. You’re like a mama’s boy!”
“I’m not a mama’s boy!”
Dan ketiga member BtoB Blue lainnya pun ngakak berjamaah—saya juga. Ibunya Changsub mungkin khawatir orang-orang akan berpikir Changsub itu mama’s boy karena ia sering membicarakan ibunya setiap kali ada kesempatan. Padahal kan enggak. Mama Boy itu bukan sihyang ke mana-mana selalu ngintilin ketiak emaknya? Dikit-dikit teriak mamiiiiiiiiiiih. Menurut saya, Changsub seneng berbagi cerita ke orang-orang mengenai ibunya karena dia ngerasa bangga dengan sosok ibunya. Hal itu menggambarkan kedekatan antara ia dan ibunya. Ibunya pernah ngomong gini di Btob Diary :
Changsub-ah... I think giving birth to you was a great thing...
Salah satu ucapan yang ingin saya dengar keluar dari hati ibu saya adalah “Nak, ibu bangga punya kamu. Melahirkanmu adalah hal terbaik yang pernah ibu lakukan....
“You said you want to be a good father in the future. What do you mean by ‘good father’?”
I would like to be a dad like... just tell my kid about basic stuff. Then just let them be as who they are. They can choose their own dream. They will do whatever they want. However, I would want them to be responsible. So I’ll teach them how. That’s the dad I want to be. Well, I’ll have to be like that first. I have to be responsible about everything I did and I do. I think that’s when I can become a father. I want my children to be like that too. –Lee Changsub
SUKA!!! Sedari dini Changsub menyiapkan diri menjadi ayah yang baik bagi anak-anak masa depannya kelak. Point kerennya, Ia paham, adalah mustahil meminta seseorang melakukan hal yang ia sendiri tidak lakukan. Sejauh yang saya pahami, salah satu kewajiban orang tua di rumah adalah memberi teladan yang baik bukan memerintah. Yeah. Untuk menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya kelak, ia menyiapkan diri jauh sebelum masa itu tiba. Changsub ini calon bapak-nya anak-anak di masa depan yang bisa dipercaya. How I wish I can meet someone like Lee Changsub.
“You said it was a tough year for you when you were twenty years old. Is there anything you want to say to the fans who is becoming twenty soon?”
Lee Changsub : to all people who’s becoming twenty years old soon! Congratulation~ you’re becoming a grown up! You’ve done lots of things already. Your high school life is over. You endured those years well. I want to give you a very big hand (standing ovation). Well done, you guys are adults now. Now you became someone who have to be responsible for what you say and what you do. Think deeply. Think once more before you do it. Think once more before you act. I made lots of mistakes because I couldn’t do that. I hope you can be responsible about what you say and what you do. Do you know what’s the best line at The Spiderman series? His uncle tells him this—
... with great power comes great responsibility.
I hope you become the fantastic grown-ups who are actually responsible. Again—congratulation!
See, Changsub memiliki visi dan misi—target dan skala prioritas yang clear mengenai masa depannya. Tak hanya itu, ia menjadikan pengalaman buruk di masa lalu sebagai pelajaran berharga—ia berusaha menjalani hidup hari ini sebaik-baiknya.
Setelah menonton V-live Changsub tersebut, saya tidak melihat Lee Changsub sebagai idol atau artis Korea. Saya melihat Lee Changsub (26 thn) sebagai manusia biasa kebanyakan. Yang membuatnya berbeda adalah bagaimana ia memandang dan menanggapi seluruh yang ada padanya, pada orang lain, serta apa yang terjadi di sekitarnya. He is a deep thinker. Kalau kamu mengikuti variety show BtoB dan menyaksikan kelakuan abnormal Changsub, kamu akan takjub sendiri—kok orang se-gila Changsub bisa punya pemikiran mendalam begitu? Dia memiliki kapasitas membuatmu ngakak sampe sakit perut, lalu di kesempatan lain ia menunjukkan sisi lain dirinya yang mau tidak mau mengajakmu menekuri perjalanan hidupmu sendiri. That’s how he is.
Dengan seluruh yang ada pada Lee Changsub—bagaimana mungkin saya tidak jatuh cinta? ♥
Bonus : You should watch this one... Cut Lee Changsub on Cool Men
Seo Eunkwang
Di balik grup yang solid terdapat seorang leader yang hebat...
It’s hard being BtoB’s leader, right? –Peniel
Menjadi leader dari Enam cowok hiperaktif, free-spirit, karakter yang beraneka-ragam—butuh kesabaran super ekstra, butuh leadership yang gak bisa biasa-biasa saja.
Pertama kali melihat Eunkwang di progaram A Song For You-KBS, saya berkali-kali menutup wajah atau memalingkan pandangan saya dari layar laptop ke arah lain, gak tega liat Eunkwang diperlakukan (baca; dipermalukan) oleh host dan para member BtoB lainnya. Dan Eunkwang ketawa saja dan nrimo gitu—duh.
Seo Eunkwang is extremely nice that he seems almost foolish. He’s not afraid to wreck his own image, and takes the younger members’ jokes well. – Lee Jiseon
Belakangan, setelah banyak menonton video-video interaksi para member BtoB saya akhirnya paham BtoB tidak pernah benar-benar mem-bully leader mereka dalam pengertian yang sebenarnya. Mereka semua—Minhyuk, Changsub, Hyunsik, Peniel, Ilhoon dan Sungjae sayang ke Eunkwang. Sayang yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Gak cuma sekali saya mendengar member mengungkapkan terimakasih kepada Eunkwang—BtoB bisa berada di tempat di mana mereka berdiri sekarang, semua karena Eunkwang. Ungkapan ini mau tidak mau mengajak saya menebak-nebak, seberapa besarkah pengorbanan yang sudah dilakukan Eunkwang sebagai leader BtoB? Yang tampak saja sudah demikian banyak, bagaimana dengan yang tidak tampak?

If there is no Silver Light (Seo Eunkwang), there is no BtoB
-Im Hyunsik-
Saya yakin seyakin-yakinnya, Eunkwang dan leadership-nya merupakan satu dari sekian banyak alasan mengapa BtoB masih bisa bertahan di tengah ketidakberuntungan mereka selama 4 tahun di belakang sejak debut perdana. Gestur sederhana yang saya perhatikan ketika Eunkwang berbicara entah itu di acara tivi atau wawancara, ia selalu menatap wajah-wajah member BtoB silih berganti—kebiasaan Eunkwang yang menunjukkan dia jauh dari kesan self-ish.
Eunkwangie is a great leader with a good personalityin Silver Light, we trust!
Rasanya menyenangkan dan menenangkan nge-fans dengan orang kayak Eunkwang—auranya ke mana-mana positif, manner ok, sopan. Leader yang gak nge-bossy. Memperlakukan hoobae-nya dengan baik, charm-nya Eukwang bejibun. Yang lebih penting, Eunkwang sayang ibunya. Denger dia berinteraksi dengan ibunya di telepon—so sweeeeeeeeeeeeet! ♥
Di MV Way Back Home Eunkwang dapet peran jadi gangster (tar, saya mau ngakak dulu). Eunkwang dan gangsater—bagai langit dan bumi. Eunkwang kan baik dan sopaaaaaan banget. Kudu  Akhirnya demi memaksimalkan peran, Eunkwang rajin melatih lidahnya menyebut umpatan di depan cermin kamar mandi dorm—Changsub saksi matanya HAHAHAHA. Di lokasi syuting MV, anak-anak lain pada ngegodain Eunkwang gara-gara perannya....
... Gak terbantahkan suara Eunkwang bagusss banget. Te-o-pe be-ge-te! Lead vocal-nya BtoB.  Haraboji musik-nya BtoB. Cuman sayang, Eunkwang punya daya ingat yang payah—ehm, kok mirip saya ㅋㅋㅋㅋ—dia suka lupa lirik lagu. Eunkwang bahkan gak ingat golongan darah ibunya sendiri, gak ingat arti nama adeknya sendiri .
Paling terbaru, Eunkwang dengan percaya dirinya nyebut nama fans B1A4 sebagai BAN-I. Aigooo. Untung segera diralat sama Hyunsik. BANA, Mas. Bukan BANI. Nyomot dimandose sih tuh nama~ ㅋㅋㅋ
Di balik BtoB yang solid terdapat Seo Eunkwang yang terzolimi ㅋㅋㅋ
Finding Peniel
Peniel is extremely mischievous too, and there are times when he goes overboard. – Lee Jiseon
Member terakhir yang bergabung dengan BtoB sebulan sebelum debut. Kalau saya berada di pihak member BtoB yang enam orang lainnya, saat itu—menjelang debut tiba-tiba saja seseorang yang tidak pernah membersamai mereka training 2 tahun terakhir datang menjadi member, melengkapi grup. Lancang gak sih? Iya—kalau kamu mikir pendek dengan hati dangkal. BtoB menerima kehadiran Peniel. Sungjae mengatakan Peniel itu ibarat kimchi yang melengkapi masakan mereka. Kimchi dari Chicago. ☺
Saya sering menemukan komentar di video-video BtoB di Youtube tentang kenapa Peniel jarang bicara dibandingkan member lain, kenapa line Peniel di lagu-lagu BtoB sangat pendek dan kenapa-kenapa lainnya...
Dan terakhir big issue yang paling mengganggu adalah kenapa Peniel selalu menggunakan topi ke mana-mana. Ada apa dengan kepala Peniel? Tak pelak, saya pun turut memendam rasa penasaran yang sama. Why?
Jawabannya kemudian datang tak lama setelah BtoB merilis album terbaru mereka—New Men. Di MV Pray (I’ll Be Your Man), Peniel tak sungkan lagi menampakkan kepalanya yang plontos.Wah. Di Hello Counsellor, Peniel yang ditemani tiga hyung-nya—Eunkwang, Minhyuk dan Hyunsik, bicara blak-blakan tentang kepala plontosnya. Rupanya selama 5 tahun terakhir Peniel berjuang keras melawan kebotakan dini yang dialaminya akibat stres berlebihan. Usianya baru 24 tahun. Idol dan botak, belum pernah ada yang seperti ini sebelumnya. Peniel yang pertama. Saya salut dengan keberaniannya. Support yang diberikan hyung-hyungnya, juga sangat menyentuh dan tulus. Akhirnya terjawab kenapa mendadak Changsub jadi seriiiing banget ketangkap basah nyium pala plontosnya Peniel. Changsub hyung sayang adek Peniel ㅋㅋㅋ
Peniel pernah ditawarkan keluarganya agar pulang ke Chicago untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik—tapi dia memilih tetap stay di Korea. Ia memikirkan member-member BtoB lainnya, memikirkan Melody, dan Cube ent. Ini anak baik banget siiiiiiih .
Di sebuah episode The Beat 4 episode drawing, Sungjae mengaku menangis setelah menonton Peniel di Hello Counsellor. Iya, Sungjae si tsundere akut, nangis demi hyungnya. Ilhoon pernah ditanya fans, di antara semua member—andai ia adalah anak dan disuruh memilih, siapa yang akan ia pilih sebagai ayahnya? Ilhoon memilih Peniel. Simple aja, karena Peniel lebih baik dari member lain ㅋㅋㅋㅋ
Sekarang, setelah Peniel membebaskan diri dari topi, dia jauuuuh lebih ekspresif dari sebelumnya. Dan yang lebih penting, ia terlihat bahagia~
Saya berani bilang berkat keberanian Peniel, BtoB semakin kompak dan solid.
Jung Ilhoon
Jung Ilhoon... Jung Ilhoon... Jung Ilhoon. Skill rap-nya di atas rata-rata, bisa nyanyi juga, bisa bikin lagu, hobinya baca buku, suka ngeluarin quote-quote yang bagus, sering jadi partner in crime–nya Sungjae, ngerjain hyung-deul. Nangangin Sungjae seorang saja bisa bikin kepala mumet, apalagi kalau udah berdua Ilhoon... kacau dunia persilatan ㅋㅋㅋㅋ
Jung Ilhoon looks chic, but he’s actually very mischievous. He’s like a real young brother. He works the hardest when we’re filming. – Lee Jiseon
Saya menganggap Ilhoon di BtoB sebagai heart stealer. Jago banget ngegaet hati orang. Personaliti-nya Ilhoon, unik. Kesan pertama saya terhadap Ilhoon, gak bagus-bagus amat. Gimana ya jelasinnya—mereka bilang imej-nya Ilhoon chic. Di mata saya Ilhoon tuh keliatan rebel, bad boy lah, semacam itu. EEHHH, makin lama kok imej-nya makin berkilau? Makin menarik... Makin nampak kelas-nya. Ilhoon yang cerdas. Omongannya selalu tepat sasaran. Kalo ngerjain hyung-hyungnya, Ilhoon gak pernah nanggung. All out, he’s making the hyung-deul loosing their words HAHAHAHA. Sebelas-duabelas ama Sungjae. Yang paliiing sering kena ya Eunkwang dan Changsub—duo hyung yang paling sabar ngadepin 1st dan 2nd Maknae. Ilhoon gak mungkin ngerjain Hyunsik, mereka satu kamar. Room-mate di dorm. Ilhoon dan Hyunsik juga sering kerjasama bikinin lagu untuk BtoB, salah satu lagu My Friend’s Girlfriend di album Complete. Hyunsik dan Ilhoon adalah composer masa depannya BtoB ☺
Ilhoon currently addicting dengan hearteu di V-live. Bangga banget V-live nya dapet 11 juta-an, tapi sayangnya dikalahin V-live nya Hyunsik yang mencapai 15 juta-an ㅋㅋㅋ
Kalimat favoritnya Ilhoon : Ilhoonie class-eu!
Kita yang denger ampe bosen dan pengen ngebekep mulutnya Ilhoon supaya dia berhenti ngomong Ilhoonie class-eu lol. Cheon-sa (Angel) adalah nickname nya Ilhoon karena dia lahir bulan oktober tanggal 4. 1004. Ilhoon ganteng banget di MV Way Back Home—ehm karena dia adalah tokoh utamanya ㅋㅋㅋㅋ
If you don’t wish for anything, then there’s nothing to be disappointed about. 
Do you know about Ven. Haemin’s 'Non-possession?’ You have to throw away greed in order to be happy. What does that mean? If there’s something that I really want to eat, I should erase that thought from my head, and the obsession will disappear. – Jung Ilhoon
Instead of saying "It’s raining, I hate rain~,” think about it positively. Because it rained today, the microdust disappeared. Let’s try thinking this way.
Many people have to be happy in order for the world to be happier place. If you think that the happiness of the majority is more important than the happiness of the individual, then let’s not hate the fact it rained today. 
Sleep well~ - Jung Ilhoon
Just Jung Ilhoon and his wise words....
Im Hyunsik
Im Hyunsik is a prankster too but most people don’t know this. The Hyunsik-sunbae thing is a concept. – Lee Jiseon
Imej-nya Hyunsik, cool dan manly abis—Hyunsik makin kece karena dia gak maksain imej itu supaya pas dengan karakternya. Emang Hyunsik manly kok. Tapi sekali waktu. Hyunsik bisa bertansformasi  jadi kiyuuuutttt unyu-unyu gak ketulungan, misalnya di salah satu episode The Beat Season 3, Hyunsik tiba-tiba masang tampang kayak orang mewek gara-gara jelly-nya jatoh ke lantai--natural. Jadi, selain dijuluki Hyunsik sunbae, Im baby adalah nama lainnya Hyunsik. Jomplang amat ㅋㅋㅋ
Fans nanya ke Eunkwang, jika dia bukan leader dan member lain bisa menjadi leader, siapa yang dipilih Eunkwang menjadi leader? Hyunsik, jawab Eunkwang. Yep. Leader material-nya Hyunsik menonjol. Feeling saya, kalau Eunkwang vibe-nya soft, Hyunsik sebaliknya. Strong. Di grup gak ada yang berani macem-macem ama dia. Termasuk Sungjae ㅋㅋㅋ
Hyunsik : I don’t have a nickname... *with his serious face*
.... It’s the smile killer. *dan Almost Paradise-nya BBF pun mengalun merdu.
NGAKAK.
Keterangan caption-nya : He said it himself, but gets embarrased. Yang ngomong siapa yang ngakak malu siapa. Sungjae, Eunkwang, dan Changsub gak bisa nahan ngakak.
Salah satu episode ter-epik The Beat Season 4 adalah V-live nya Hyunsik. Dia make-up in Eunkwang seperti Harley Quinn. V-live yang hampir dua jam itu bikin perut mules karena terlalu banyak ngakak.
Hyunsik jago bikin lagu, jago ngegambar, jago make-up in orang juga.... ㅋㅋㅋㅋ
Yook Sungjae
Annoying Maknae.
Hardworking Maknae.
Lovable Maknae.
Mischievous Maknae
Julukannya, Yook Jjaldow (Yook Sungjae good-looking weirdo), yang kalau diterjemahin secara bebas versi saya artinya—Yook ganteng tapi Sarap. Ganteng-ganteng tapi kelakuannya sedeng. Tapi Azz sayang banget sama Sungjae, my precious maknae .
Karakternya Sungjae itu... silakan baca petikan wawancara staf Cube yang sudah mengikuti BtoB sebelum dan setelah debut berikut ini,
Yook Sungjae is hard to fathom. He’s a kid that is all over the place. He’s popular and famous so he should be more careful but he’s becoming crazier. He likes hearing that he is weird. Sungjae will make his hyungs laugh at least once when in front of a camera
Sungjae has the most “unreachable four-dimentional wall” and he really brings out Changsub’s character; Minhyuk and Peniel are the most normal in them. – Lee Jiseon
Speechless gak lo? Evil Maknae yang segan ngerjain hyung-hyungnya. Karakter 4D-nya dihayati-nya setulus hati ㅋㅋㅋ
Suka deh liat relationship-nya Sungjae dan Changsub. Udah bisa dengar berantem, makanya aneh rasanya kalau tiba-tiba mereka berubah kalem. Kayak ada yang kurang.
Ngeliat gimana gilaknya kesibukan Sungjae di tengah-tengah syuting Goblin, dan dia sebisa mungkin mengikuti promo I’ll Be Your Man, dia juga nyempetin bolak-balik terbang ke Jepang-Korsel untuk promo 24/7 1st Album BtoB... belum lagi persiapan festival musik akhir tahun dan konser BtoB Januari nanti... HHHH... Saya gak berani meragukan kesetiaan Sungjae terhadap BtoB. Bagi Sungjae BtoB dan Melody adalah yang utama—akting hanya side job.
Sungjae-ah, it must be tiring to death... Himnae! .
Lee Minhyuk
Lee Minhyuk is careful and a perfectionist. He is extremely professional.Lee Jiseon
... Kalau Eunkwang dianggap bapak-nya BtoB, maka Minhyuk adalah emak-nya  ㅋㅋㅋㅋ
Minhyuk paling peka terhadap apa-apa yang terjadi pada Melody. Biasanya dia yang bereaksi terlebih dahulu kalau ada apa-apa. Nenangin fans lewat twit, IG atau fancafe. Terharu banget di acara ulang tahunnya kemarin, saat disuruh memilih hadiah di atas meja, dia menggenggam tangan Changsub dan Ilhoon sebagai gantinya. Akhirnya semua member btob jadinya malah saling menggenggam tangan .
Minhyuk sayaaang ama anak-anak juga, kayak Changsub.
Adek cewek saya yang nomor satu sempet kaget gak main-main waktu saya bilang Minhyuk seumuran Eunkwang. Dia mengira Changsub lebih tua dari Minhyuk HAHAHAHA poor my Seob-i... Abis mukanya Minhyuk awet muda siiiiih...
BTOB Sebagai Tim
Apa yang saya suka dari BTOB sebagai satu grup utuh?
Apa yang saya sukai?
Yang saya sukai dari BTOB...
Banyak grup idol dengan member-member berbakat, idol yang ganteng juga rameee, tapi yang bisa bikin saya nyaman nge-spazzing cuma BtoB. Mungkin karena ini....
They’re like neighbourhood friends. They’re the same on- and off-camera. They’re always laughing and always kind. There are times when they’re too nice that they seem almost foolish. I get upset watching them sometimes when they could speak up but they’re too nice to do so. – Lee Jiseon
Menurut team leader yang bertanggungjawab membuat video reality show-nya artis-artis Cube ini, julukan beagle-dol yang disematkan ke BtoB benar adanya. Beliau sering nanya ke anak-anak BTOB, tidak adakah satuuuu aja member yang normal di antara 7 orang itu? Dan gak ada satu pun member yang angkat tangan, mengaku kalau dirinya normal dari member lain ㅋㅋㅋㅋ
Setelah mengikuti The Beat Season 4 yang ditayangkan secara live di Vapp, saya akhirnya yakin hubungan antarmember di BTOB gak sekadar rekan kerja, team-mate atau semacamnya, melainkan lebih dari itu. Ditambah reaksi setiap member setelah Hello Counsellor-nya Peniel tayang—genuine. Tulus.
Well, saya pernah menanam keyakinan yang sama pada grup yang saya stan terdahulu. Tidak ada jaminan keyakinan saya terhadap BtoB sepenuhnya benar, peluang saya untuk patah hati juga tetap terbuka lebar, se-lebar pintu kayu kamar saya. Tapi untuk kali iniiiii sajasaya ingin sekali memercayai BtoB berbeda. Saya harus bisa memisahkan BTOB ya BTOB. MBLAQ ya MBLAQ.
Banyak sekali perbedaan ketika pertama kali nge-fangirl-ing dulu dan sekarang. Dulu ya, saking tergila-gilanya saya menghabiskan hampir seluruh waktu nge-spazzing. Udah sampe taraf freak. Maksaaaa diri banget. Kalau sekarang se-sempetnya saya aja. Gak was-was ketinggalan info/news terbaru BtoB. Nyempetin  ngecek te-el atau nonton video-video terbaru BtoB pas gak ada kesibukan.
Pertama dan paling utama, saya perlu menegaskan kepada diri saya bahwa saya ngefans dengan idol, terlepas dari stasus idol—mereka adalah manusia biasa juga. Sebagai fans, saya tidak ingin menempatkan grup idola yang saya sukai seolah mereka itu malaikat yang sempurna. Aniya. Di masa depan, tetap terbuka peluang bagi saya untuk mengkritisi BtoB entah karena lagu atau  hal lain yang relevan dengan skala kualitas. Saya tetap ingin berlaku fair meski saya adalah fans mereka. Hal ini berlaku pada seluruh konten dan oknum (public figure) yang saya sukai.
Nah, apakah kisah cinta saya dan BTOB (khususnya Mas Icangsub) akan berakhir menyenangkan dan membahagiakan? Kamu aja gak tahu, apalagi yang nulis.... ㅋㅋㅋㅋ

Cr : Petikan Wawancara Lee Jiseon, Pics bukan milik pribadi, owner-nya bisa dilihat pada logo gambar. Saya tidak mengedit apa pun selain tulisan saya sendiri.

[Fangirl Zone] Me Vs BTOB

by on 12/10/2016 09:34:00 PM
♪ bgm : BTOB-Yes I Am ♪ Kamu jatuh cinta, lalu patah hati. Kamu lantas berjanji pada hatimu untuk tidak jatuh cinta lagi—pengalaman be...