=BTOB Yook Sungjae & Red Velvet Joy=
*bgm : Young Love-Bbyu Couple
네가 아니었으면, 큰일 날뻔했어
I’ll be in trouble if it’s not you. I’ll be in trouble if you’re someone that doesn’t have the same personality as you. – Yook Sungjae
느키지? 어주는 매우 좋은 여자! 나만큼 어주는여자가 어딨엉
Now you know how nice I am? There’s no one else like me who laughs at all your jokes. –Park Soo Yeong (Joy)
*draft tulisan ini sudah lama mengendap di folder Majimak Sarang lepi*
Ini aneh, sudah berbulan-bulan We Got Married Bbyu Couple berakhir, tetapi saya masih sering me-rerun video-video mereka. Bahkan belakangan ini saya sering kepikiran, kangen sama dua cuties ini. Ditambah MBC yang meng-upload full video last concert-nya Bbyu, juga ada salah satu staf yang beberapa kali mengunggah foto Sungjae-Joy di IG padahal mereka udah lama ninggalin WGM. Kan kalau seperti ini Hayati semakin susah ngelupain momen-momennya Bbyu .
Kendati saya mengikuti Bbyu Couple sejak episode pertama hingga terakhir, saya tidak sampai menjadi diehard shipper mereka. Ketimbang mikirin yang mereka tampakkan real atau tidak—toh ini cuman rvariety show—saya enjoy sekali dengan chemistry Sungjae dan Joy. Mereka membuat saya tertawa, gemes, mesem-mesem, gigit-gigit ujung guling, pengen nampol... aih—
Interaksi  keduanya pure, apa adanya. Ditambah tim produksi WGM yang seperti sengaja memberi keleluasan bagi mereka, tidak ada niat untuk mengarahkan pasangan muda ini ke step yang lebih jauh layaknya pasangan setelah menikah. Pokoknya di mata saya Sungjae dan Joy itu natural awkward-nya /lah/. Uniknya, apa saja yang dilakukan Bbyu Couple di WGM sepenuhnya bersumber dari wish-list yang ditulis Joy, sebagian lainnya dari bucket list duet-nya Sungjae-Joy. Jadi sama aja kayak, mereka membantu mewujudkan mimpinya Sungjae dan Joy ㅋㅋㅋ
Kembali ke kali pertama saya menonton Bbyu Couple, waktu itu saya belum lama menyelesaikan School 2015. Di drama itu Sungjae berhasil mencuri perhatian saya dengan aktingnya—tapi saya gak sampe nge-ship Taekwang sama Eun Byul loooh apalagi sampe perang urat sarat dengan fansnya Yi Ahn-Eun Byul. *Inget Taekwang bikin saya kangen Dicta Eonni. Its been a while Eon.. I miss you so much .* Saya sedikit terlambat menonton WGM Bbyu Couple lantaran sibuk. Dua episode perdana Bbyu Couple sukses bikin saya ketagihan pengen nonton kelanjutannya. Fresh, cute, awkward. Itulah  kesan pertama yang saya dapat. Di mata saya, couple ini menampilkan apa yang belum pernah saya lihat selama menonton banyak couple di WGM. Sungjae dan Joy tidak mencoba memamerkan kemesraan—mengingat usia keduanya yang terbilang masih muda—seperti yang banyak dikhawatirkan netizen dan fans ketika news mengenai kemunculan mereka di WGM diumumkan. Mereka tampil apa adanya, sesuai usia. Sungjae 21 dan Joy 20 (tahun Korea). Sungjae yang tidak bisa berlaku romantis secara terang-terangan, sulit mengekspresikan perasaan, dan cenderung pemalu.... Lalu Joy yang kayaknya kebanyakan nonton drama romantis makanya di kepalanya penuh adegan-adegan khas romcom yang dicomotnya dari drama dan ingin melakukan reka ulang adengan tersebut bersama Sungjae di real life. Koplak gak? Iya. Alih-alih romantis, jadinya malah lawak. Tapi gemeshhhhhhhhh ihhh.
Saya seperti menonton cerita remaja yang baru mengenal apa yang namanya pacaran, bukan pasangan yang baru saja menikah. Ketika Joy berusaha mendekati Sungjae, Sungjae-nya yang malu. Tetapi ketika Sungjae mulai terang-terangan menunjukkan perasaannya, justru Joy yang tidak bisa membaca situasi. Tsk, tarik ulurnya bikin mesem-mesem. Dasar young couple! Aih, bikin kangen tauuuk .
Pertemuan pertama Sungjae dan Joy terjadi di sebuah taman. Malu-malu, kikuk satu sama lain. Saling berusaha memendekkan jarak. Saya bukan fans BTOB dan Red Velvet,)1 sebab itu saya sama sekali tidak punya gambaran apa-apa tentang bagaimana karakter Sungjae-Joy. Setelah menonton episode-episode awal, saya menyimpulkan kalau Joy itu orangnya straightforward, pengertian, dewasa, dan memiliki kepribadian yang cerah-ceria membuat siapa saja yang melihat senyumannya ikut tersenyum. Pantas saja Lee So Man memberika nama panggung Joy padanya. Sedangkan Sungjae tampak easy going, komikal, doyan becanda, punya aegyo yang segunung daaaan enggak bisa romantis sama sekali. Tetapi dibalik sifat kekanakkannya, Sungjae bisa diandalkan dan penuh tanggung jawab. Ada satu hal yang bikin saya takjub pada maknae BTOB ini, manner–nya itu loooh. Saya percaya, ada banyak dari kebiasaan manusia yang tidak bisa direkayasa, manner inilah salah satunya.  Mungkin bakal ada yang ngetwist Sungjae gak suka sama Joy-lah, inilah, itulah, makanya doi bisa dibilang sangat jarang sok mesra pada Joy. Saya pribadi menilai Sungjae—dengan sifat pemalu dan childish itu, ia berusaha menjaga serta menghargai Joy dengan tidak memanfaatkan kesempatan. Inget, WGM hanya program pernikahan virtual. Usia mereka masih muda. Mereka adalah idol. Dan lagi, kelihatannya Sungjae aware dengan fakta bahwa baik orangtuanya dan orangtua Joy menonton program tersebut.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan penghargaan saya kepada couple-couple lain dan fansnya, no offense, saya sejujurnya sudah merasa bosan dan tidak bisa ditipu lagi dengan keromantisan ala WGM, yang ketika couple-nya bercerai tak berapa lama kemudian entah si artis pria atau wanitanya ketahuan nge-date atau menikah dengan orang lain. Saya tahu dengan sangat jelas, tak semua viewers bisa menolong hatinya agar tidak jatuh cinta dan menjadi shipper couple tertentu dari WGM. Di antara sekian banyak couple di season 4 ini, hanya Bbyu couple yang betah saya tonton hingga episode terakhir bahkan sering saya rerun. Ketidakromantisan Sungjae dan tingkah polah Joy yang begitu klop dan bisa sejalan dengan childish-nya Sungjae lah yang membuat saya menyukai pasasangan ini. Saya malah geli sendiri kalau tiba-tiba Bbyu Couple berusaha mengeluarkan sisi romantis—yang ending-nya pasti bikin ngakak /nah loh/. Dengan seluruh pengalaman saya di dunia shipper yang sedikit tapi punya efek yang warbiassssah itu, saya tetap bisa mengendalikan diri dan selalu ingat WGM hanya acara virtual. Tidak pernah lebih. Hampir mustahil ada couple yang berlanjut ke real life.
Itulah mengapa ketika WGM Bbyu Couple berakhir, saya merasa sedih. Bukan sebagai shipper, tetapi sebagai salah satu viewer yang selalu menyukai kemunculan mereka di WGM. Gak bermaksud lebay, Sungjae-Joy tuh udah kayak healer untuk saya. Nonton mereka bikin mood saya cerah.
Bbyu Moments...
Di antara sekian banyak momen kebersamaan Sungjae-Joy, lumayan banyak juga yang masuk list favorit saya. Antara lain :
1N2D di desa kecil yang jauh dari Seoul. Bbyu Couple nginap di rumah Halmeoni. Di sana, mereka menghabiskan waktu dengan membantu memanen jagung, tomat, cabe dan lain-lain, makan ayam berdua, trus ke pasar desa belanja bahan masakan dan masak bareng untuk Halmeoni, Sungjae juga sempat berbicara via telepon dengan ayah Joy. Suer, scene di kebun jagungnya indah banget, mirip drama . Saya tidak menyangka, Joy bisa berani memperlihatkan wajah bangun tidurnya pada Sungjae di pagi pertama kebersamaan mereka. Padahal sebelumnya, ia sedikit berat hati wajah tanpa make upnya pada Sungjae dan viewers. Gak ada awkwardnya sama sekali. Malah terlihat nyaman satu sama lain. Saya saja sampe kaget. Kok bisa secepat itu? Saya menduga, syuting jauh dari Seoul rupanya bisa membantu mendekatkan keduanya.
Honeymoon di Jeju! Bahagia banget liat Bbyu pemotretan untuk kalender 2016. Tanpa sadar saya ikut tertawa melihat betapa adorable dan cute-nya couple ini. Ada scene ketika Sungjae dan Joy saling melumuri wajah dengan kue tart.
Park Misun’s comment is me!
Bbyu couple tuh jago banget jadi happy virus untuk penonton. Trus pemotretan di kolam renang, pas Joy belajar nge­-flip di dalam air. Sungjae gak bisa nahan diri untuk tidak ngakak. Untuk kesekian kalianya saya mendengar Sungjae menyebut Joy seperti Gaeguri alias kodok—tanpa maksud menghina ya. Panelis dan saya juga gak bisa berhenti ngakak. Mana Joy-nya pantang menyerah supaya bisa nge-flip kayak Sungjae.
Liburan ke Hainan, China. Waktu Sungjae dan Joy menyeberangi jembatan yang tingiiiiiii banget. Wah, ini favorit saya banget. Joy yang biasanya keliatan tangguh jadi tampak lebih menonjol sisi perempuannya. Sungjae tampil sebagai pelindung. Ecieeee. Joy takut banget dan memegang tangan Sungjae, tapi tiba giliran selfie doi semangat anet tsk tsk. Suer, cute!
Trus scene di cable car, Joy sengaja ngegoda Sungjae. Bikin Sungjae salting dan gak bisa ngebales ㅋㅋㅋㅋ
Berlanjut ke malam setelahnya, menjelang tidur, Joy dan Sungjae saling menata rambut masing-masing. Joy mengikat rambut Sungjae mirip antena, mana musiknya pake bgm-nya You Who Came From The Star gitu, lucunya gak tanggung-tanggung. Sungjae-nya pasrah aja di-apain rambutnya sama Joy.
Aaaaacccckkkk! Penampilan Bbyu Couple di MBC Ent Award! Sukses besar. Sungjae dan Joy bersinar di acara tersebut—hati Hayati juga ikut bersinar wkwk.
Mungkin saya satu dari sekian viewers langka yang malah mem-favoritkan episode terakhir Bbyu Couple. Di episode terakhir mereka, Sungjae dan Joy saling menyanyikan lagu. Joy membawakan lagu My Switie-nya BoA, sedangkan Sungjae mempersembahkan lagu Hug dari Jung Joon Il. Joy menangis hingga matanya bengkak. Sebaliknya, Sungjae lebih banyak tertawa dari sebelumnya. Inilah mengapa saya tidak bisa melupakan moment terakhir mereka sebagai pasangan virtual. Sungjae dan Joy tampil menjadi diri mereka sendiri. Di detik-detik terakhir menjelang menyanyikan Young Love—lagu duet mereka, Joy berusaha agar tidak menangis lagi. Tidak hanya sekali Sungjae bertanya apakah setelah last concert itu berakhir, maka mereka juga telah benar-benar berakhir? Ada beberapa kali Sungjae tertangkap kamera hampir menangis—matanya berkilat. Semacam ada air tergenang.
Sungjae ini tipe tsundere level atas. Artinya makin banyak ia tertawa pada momen-momen sedih, itu menyiratkan betapa keras usahanya agar sisi emosional yang real tidak tampak ke permukaan. Saya semakin menyadari ini ketika BTOB menerima kemenangan di salah satu Music Show. Biasanya kan nangis tuh idolnya. Sungjae-nya cengengesan wae.
Sementara ini WGM Bbyu Couple satu-satunya favorit saya di WGM. Video mereka lengkap di folder lepi. Misalnya nanti ada berita dating Sungjae dan Joy pacaran dengan orang lain, saya gak akan marah. Itu hak mereka kok. Saya tidak punya hak untuk tidak setuju. Aduuuh, udah rempong gini ngurusin diri sendiri, masa mau nambah ngurusin urusan orang. Kurang kerjaan _
***
Niat membuat postingan Bbyu Couple sudah lama ada setelah pernikahan virtual mereka berakhir, tapi saya kadang dilanda ragu mau posting apa gak usah sekalian. Tulisan ini pun sudah berkali-kali mengalami pengeditan di sana-sini. Btw adik bungsu saya yang fans-nya Apink gak suka Bbyu Couple. Dia bakalan nyinyirin saya dengan damai setelah membaca postingan ini. Bagusnya, meskipun selera berbeda, saya dan dia gak pernah perang-perangan. Kalau saling ngeledek  sih sering ㅋㅋㅋ Deng Dong, annyeeoooong! Eonni isseoyeo!
Inilah yang disebut nikmatnya saling menghargai, iya gak? Menjadi berbeda adalah pilihan, jangan sampai kita semena-mena menghakimi pilihan orang lain. Memaksakan kehendak agar orang menyukai apa yang kita sukai bukanlah tindakan beradab. Untuk bisa stay lama di sebuah komunitas atau pun lingkungan dengan orang-orang yang memiliki preferensi yang tidak seragam, kita harus pandai membawa diri agar tidak menimbulkan gelombang panas atau parahnya berujung saling tengkar hingga saling menjauhi satu sama lain—gak sehat itu. Inilah yang sedang saya coba tumbuhkan di hati saya yang kerap mengerdil tanpa sadar ini.
Oya, meski tak menjadi shipper Bbyu Couple, saya sering membuka IG Sungjoy Family sekadar nyari tahu kegiatan-kegiatan Sungjae dan Joy. Gitu aja, gak lebih ☺
Jangan lupa bahagia, kamu ^^
Azz
#TeamLowExpectation
Haaaaiiiiiii,
Ehm ehm... setelah hore-horean gara-gara baca di twitter Sungjae dan Joy dipertemukan kembali di CF, lalu membaca pro-kontra yang kayaknya gak akan ada habisnya dari para fans, saya ngerasa in timing yang tepat untuk memposting draft Sungjoy ini. Perlu diketahui, saya menulis draft ini pertama kali di bulan Oktober 2016 lalu, waktu itu saya yang lagi syedih dan kangen sama Bbyu merasa perlu memosting sesuatu tentang WGM mereka. Tapiiii, karena beberapa hal saya nggak jadi-jadi juga memosting tulisan ini.
Saya sadar sekarang ini suara fans banyak yang terbagi-bagi. Ada yang setuju lagi ngotot, ada yang nggak setuju sama kali bahkan cenderung anti, dan ada pula yang setuju tapi nyantai—saya masuk kategori yang terakhir. Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya bukan diehard fans nya Bbyu. Tapi saya sayaaaang banget sama nih anak berdua. Saya mendukung Sungjae dan Joy, mendukung karir mereka, mendukung pilihan-pilihan mereka, sepanjang itu bagus untuk karir mereka, saya dukung. Mereka mau pacaran sama siapa, jelas sekali itu bukan wilayah saya. Saya ini tipikal fans yang sepenuhnya sadar, saya nggak punya hak ngurusin atau sok ngatur kehidupan artis yang saya suka. Mereka udah ngasih saya kebahagian, dan mereka juga berhak bahagia—masa iya sih lo tega ngatur-ngatur, siapa elo? Emak-bapaknya juga bukaaaan. Iya sih di Koriya emang masih idol oriented banget, idol terikat dengan para fans, fans punya hak ngatur artisnya. Kasarnya gitu. Berhubung saya bukan orang Koriya, dan saya udah sibuk dengan hidup saya sendiri, seterah deh artes kesayangan saya mau ngapain asal jangan ngelakuin yang merembet ke kriminal aja, kayaknya masih bisa saya tolerir.
Saya mencoba berpikir logis, kalau Sungjae bisa bikin CF sama ciwi-ciwi lain, kenapa sama Joy enggak boleh? Salahnya di mana sih? Salahnya Joy kah? Saya mikir lama dan akhirnya nyimpulin; bukan Joy yang membuat sebagian fans Sungjae nggak setuju—nggak suka—tapi Bbyu shipper garis keraslah pemicunya. Jangan marah, tapi ini fakta yang mau nggak mau harus diakui. Saya beberapa kali menemukan komentar-komentar—paling banyak di Youtube—yang ditinggalkan para Bbyu shipper, terkesan maksa banget seolah-olah semua yang Sungjae lakukan ada kaitannya sama Sungjae. Plis deh. Saya kadang-kadang kesel juga sih—mikirnya, aduh apaan siiiiih. Gitu. Ini bukan soal siapa salah siapa benar, lahirnya shipper garis keras dari WGM emang udah bisa diprediksi. Itu tuh efek yang sampe sekarang enggak tau gimana cara menanganinya, soal hati ini *halah*. Trus kondisinya makin diperparah setelah Joy di-pairing dengan namjah-namjah ketje di drama, fans Sungjae yang di-pairing dengan ciwi lain di project lain pun buanyak bertebaran.... pusing nggak lo? ㅋㅋㅋㅋ
Aku mah anaknya cinta damai.... hihi.
Nun di dalam hati, sebagai orang yang menyukai WGM Bbyu couple, sejak mereka bubaran 2016 lalu, setiap kali ada moment Bbyu entah itu di acara mana, saya hepi sekali. Sepenuhnya bahagia. Suka aja. Saya tuh nggak minta macem-macem, nggak nuntut mereka harus pacaran—cukup tahu mereka masih berhubungan baik aja udah bikin hati semriwing huhuhu. Masih kebayang last episode nya Bbyu ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ
Siapa sangka mereka dipertemukan kembali di CF... saya sempet asal nebak pas ada foto misterius Sungjae dengan cewe—muka mereka nggak keliatan, ngeliat model ceweknya saya sempat mbatin, jangan-jangan cweknya Joy? Ehh beneran Joy HAHAHAHA. Menang banyak dong sayaaah. 
Di tengah-tengah gonjang-ganjing saya hanya bisa berharap, semoga ga ada yang semena-mena merusak reputasi Joy dan Sungjae dengan mengatasnamakan fans. Ada yang bilang mencintai itu sakit, tapi percayalah—ada juga cerita tentang jatuh cinta yang tidak sakit.
Kuncinya satu, jangan berlebihan. Jangan lebay.
Bahagia nggak harus nyakitin orang lain. Dan jangan memilih bahagia dengan nyakitin orang lain.
Tabik,
Azz


 What’s Wrong With Han Tae Joo?
Assalamu’alaikum~
Haiiiiiiiii!
I’m coming back with new entri, hihiy.
Miss Hammurabi yang duluan dibuatin draftnya, tapi Life on Mars lah yang menang alias diposting duluan ㅋㅋㅋ
Siapa nih yang nonton drama kambeknya Akang-nya Sooyoung setelah Wife Prison Life? Sayaaaaaaa! *bikin pertanyaan sendiri, dijawab sendiri. Dasar jom—eh single. /emang nyambung?/*
Saya sudah menonton sampai episode 8, dan... makin bikin penasaran sajaaah drama iniii. Han Tae Joo seorang ahli forensik terbaring koma setelah ditembak orang tak dikenal saat ia mengejar seorang pembunuh berantai. Seolah tak cukup dengan tembakan, Han Tae Joo juga ditabrak. Itulah yang membuatnya kritis. Dalam koma-nya Han Tae Joo terlempar ke tahun 1988. Banyak sekali pertanyaan yang muncul kemudian. Kenapa Han Tae Joo? Kenapa 1988? Apa hubungan kasus pembunuhan berantai di tahun 2018, dengan lintas waktu yang dijalani Han Tae Joo? Siapakah sebenarnya orang dibalik kasus pembunuhan berantai 2018?  Siapa orang yang menembak dan menabrak Han Tae Joo?
Saya memiliki dugaan saya sendiri. Satu yang saya yakini, SW nimnya sudah menjatuhkan banyak sekali clue di episode perdana.
Siapa yang mencoba membunuh Han Tae Joo?
Masih ingat detektif yang memimpin penyelidikan bersama Jaksa Jeong Seo Hyun dalam kasus pembunuhan berantai? Kecurigaan saya segera saja mengarah kepada dia. Saya tidak tahu ada hubungan apa antara dia dan Kim Min Seok—pria yang diduga melakukan pembunuhan menicure—tapi saya kok yakin sekali ya mereka berhubungan?
Kang Dong Cheol versi 2018?
Molla~
Feeling aja sih. Setelah melihat Kapten Kang di tahun 1988 yang suka tanpa tedeng aling-aling nge-bakbukin orang yang belum dipastikan bersalah saat interogasi, lalu membandingkannya dengan laki-laki yang menarik kerah baju Han Tae Joo di hadapan banyak rekan kerja mereka di kepolisian, saya ngerasa klop. Kan si bapak kena tindakan disipliner gara-gara terbukti menjebloskan orang yang tidak bersalah ke penjara?
Ini Kang Dong Cheol berbeda 180 derajat dari Han Tae Joo. Han Tae Joo tuh kalem, segala sesuatunya dilakukan secara terukur, lah Kapten Kang? Gedebak-gedebuk dulu baru deh ditanyain. Hhh.
Benarkah Ayah Han Tae Joo Pelaku Pembunuhan Menicure di Tahun 1988?
99,99 persen, saya yakin bukan dia pelakunya. Soal dia melakukan tindakan kriminal lain seperti judi, sepertinya benar. Tapi dia tidak membunuh. Han Choong Ho sangat menyayangi anaknya. Dia rela melakukan apa saja—APA SAJA, demi Han Tae Joo. Semua yang membuat Tae Joo bahagia, bangga memiliki dia sebagai ayahnya. Karena rasa sayang yang luar biasa itu pula Han Choong Ho memilh jalan keliru dengan alasan ingin membahagiakan anaknya. Sedih .
Ada Apa Dengan Han Tae Joo?
Han Tae Joo koma. Kritis. Ini sepenuhnya benar. Saya yakin. Kalau saya mempertanyakan apakah masuk akal Tae Joo berkelana ke tahun 1988 di dalam masa tidak sadarnya, mendingan dari awal saya nggak usah nonton Life on Mars. Mirip seperti Tunnel (kebetulan, SW nimnya sama), tapi banyak detail yang tidak sama. Perbedaannya, Park Kwang Ho terlempar ke masa depan, sedangkan Han Tae Joo terlempar ke masa lalu. Kesamaannya; mereka sama-sama mengejar pembunuh berantai.
Banyak sekali yang ingin saya ketahui perihal Han Tae Joo; kenapa Tae Joo dijuluki ‘si pengkhianat’ oleh teman-temannya? Siapa yang dia khianati?
Ingatan buruk masa lalu yang kerap muncul di kepala Tae Joo, apakah itu kejadian yang sengaja ia lupakan? Tae Joo yang terlempar ke masa lalu, tidak memercayai ayahnya sebagai pembunuh—meski di episode 8 ia terpaksa harus menelan pil pahit. Tae Joo berusaha memperlakukan ayahnya dengan baik. Saya tidak melihat Tae Joo membenci ayahnya. Tae Joo kecil menyaksikan ayahnya terbunuh—entah kenapa saya yakin sekali dengan ini. .
Kim Min Seok mengenal Tae Joo. Di mana perkenalan itu terjadi? Saat itu mereka masih sama-sama kecil. Mungkin di episode 9 atau 10, kita akan menemukan jawaban. Rumit ye? Iye. Dibandingkan Tunnel, kasus-kasusnya seperti puzzle yang membentuk gambar besar kasus utamanya. Sementara Life on Mars, tidak.
Miss Yoon dan Han Tae Joo
Rasa-rasanya mustahil sekali mengharapkan ada pinkeu-pinkeu yang bertebaran di antara Miss Yoon dan Han Tae Joo ㅜㅜ
Seneng aja liat mereka. Cocok jadi partner in crime.
==
Kesimpulannya, Life on Mars memaksa saya mencurigai semua orang kecuali Han Tae Joo HAHAHAHA.
But, I really like this squad.

Owkey, sekian dulu. Nanti kita sambung kapan-kapan.
Tabik,
Azz

[Trivia] Life on Mars Korea

by on 7/04/2018 05:12:00 AM
  What’s Wrong With Han Tae Joo? Assalamu’alaikum~ Haiiiiiiiii! I’m coming back with new entri, hihiy. Miss Hammurabi yang dulu...