♪ bgm : Girl’s Day-If You Give Your Heart
For Me ♪
Special thanks untuk Mbak @Hyereoum
Selama ini, di akun twitter dan blog yang saya asuh, saya terkesan hanya
nge-spazzing aktor atau idol namja dibandingkan yeoja. Lee Changsub, Park Bogum, Ji Chang Wook, Lee Seung Gi, Lee
Won Geun, Yook Sungjae, Seo In Guk... Rameeee nian. Pertanyaan yang muncul selanjutnya—apakah saya tidak tertarik men-stan yang cewek? Atau, apakah saya tidak punya bias aktris/idol perempuan?
Gak rajin ngomongin mereka di timeline/blog, bukan berarti saya tidak
punya atau tidak tertarik nge-fans dengan
aktris/idol perempuan. Aktris dan idol perempuan yang saya sukai, lumayan banyak. Mulai dari yang senior hingga yunior. Ada
yang label-nya sekadar suka begitu
saja, ada pula yang tarafnya di atas sekadar
suka.
Saya tidak membatasi minat hanya
pada aktor/idol berwajah menyenangkan,
suara bagus, atau akting kece. Tak jarang saya jatuh cinta pada akting pemeran perempuan atau idol perempuan (Cheon Song Yi di You Who Came From The Star, Im Yoo
Na di Prime Minister & I). Trus kenapa dong saya jarang ngomongin mereka di blog/akun sosmed?
Nah ini yang tidak bisa saja jawab secara rinci. Tampaknya tanpa saya sadari,
saya memang cenderung seneng nge-spazz yang namja ketimbang
yeoja—naluriah kah? Hihi...
Suatu ketika di masa lalu, sambil melakukan back track di timeline twitter timbul kesadaran kalau selama
ini—sejak Majimak Sarang hidup—saya
belum pernah menulis satuuu saja postingan yang menuliskan tentang aktris/idol
perempuan. Sebagai salah satu penggembira
di Suntaek, fokus saya waktu itu
hanya terikat pada Park Bogum—Hyeri
apa kabar, Azz? Dari sinilah embrio ide ini lahir. Saya meniatkan suatu saat
ingin menulis postingan khusus membahas aktris/idol perempuan, bukan berupa
profil, bentuknya semacam perjalanan singkat
before dan after saya mengenal dekat si
aktris/idol.
Jadilah saya meluangkan satu item di Majimak Sarang khusus untuk membahas aktris/idol perempuan yang saya
sukai. Dan pada kesempatan ini saya
memilih Girl’s Day Hyeri
sebagai pembuka.
♥ Lee Hyeri ♥
Hyeri lahir 9 Juni 1994 di Gwangju, Korea Selatan. September 2010, Hyeri
dan Yura bergabung dengan Girl’s Day setelah dua member original memilih
hengkang dari grup.
Dua tahun kemudian, tepatnya 2012, Hyeri bermain di drama Tasty
Life (SBS). sebagai Jang Mi Hyun Maret
2013, publik dikejutkan oleh berita dating
Hyeri dan Tony Ahn, member H.OT (oppa-nya Sung Shiwonㅋㅋㅋㅋ), delapan bulan kemudian hubungan yang terpaut 16 tahun
itu kandas.
Di tahun 2014, karir Hyeri mulai menemukan
cahaya, sejalan dengan popularitas Girl’s Day. Akhir Desember ia bergabung Seonam Girls High School Investigators
(jTBC) sebagai Lee Ye Hee. Memasuki awal 2015, ia melengkapi cast Hyde, Jekyll, Me (SBS)
sebagai Min Woo Jung. Masih di tahun yang sama, Hyeri kembali membuat publik geger setelah dikasting sebaga salah
satu pemeran next Reply series, Reply 1988—tak sedikit yang meragukan
keputusan pihak produksi serial yang telah mengangkat nama tvN tersebut. Tak
disangka justru perannya sebagai Sung Deokseon inilah yang mengantarkan Hyeri
menjadi salah satu pemegang CF terbanyak.
Produk-produk yang diwakilinya mengalami
peningkatan dari segi penjualan. Di tahun 2016, Hyeri menempati urutan ketiga Korea
Power Celebrity 40 yang diterbitkan Forbes.
Tak berapa lama setelah rehat dari
sakit, Hyeri menerima peran Jang Geu Rin di Ddanddara bersama Minhyuk CN. Blue dan aktor Jisung. Sayangnya
rating drama SBS ini tidak sesuai harapan.
Hyeri pernah menjadi cameo di beberapa acara televisi antara lain I Trusted Him (MBC Every1), The Clinic for
Married Couples : Love and War (KBS2), dan Be Arrogant (SBS Plus).
Hyeri juga pernah membintangi beberapa MV. Shaking Heart (C-Clown)—whaattttt, akikah baru tauuk. Shaking Heart
salah satu lagu kesayangan dari C-Clown selain Far Away ㅠ.ㅠ ketauan cuma denger
lagu gak ngecek lainnya, lalu ada MV Tarzan
(Wonder Boyz), My Student Teacher (NC.A)—lagu dan MV-nya bagus, dan I Am Korea (Various Artist).
#1 Before Reply 1988
Kembali ke tahun 2012-2013, bulan-bulan ketika saya masih terhitung baru di Kpop-land. Baru yang saya maksud, saya meninggalkan posisi sebagai pengamat sambil lalu dan memilih men-stan salah satu idol group. Biasanya,
saya tidak pernah benar-benar menaruh perhatian pada Kpop-land news. Setelah bergabung di twitter untuk pertama kali
setelah dikompori teman—saya mau
tidak mau, suka tidak suka, selalu diberikan
update terbaru karena saya mem-follow
akun-akun yang kerjaan-nya men-share info dari dunia itu.
Saya tidak ingat persis waktunya, pernah ada satu insiden yang secara alamiah berhasil menstimulasi alam bawah sadar saya untuk membentuk
kesan tidak respek terhadap Girl’s Day.
Saya—kalian mungkin akan menuduh
saya munafik bla bla bla—tidak nyaman dan agak risih melihat GB nge-dance
dengan gerakan er**is dengan pakaian super duper se*si itu. Tak hanya berlaku
bagi GB, saya punya dua adik perempuan, kepada mereka berdua saya kerap memberi
saran (menegur) dengan cara santun agar mereka memerhatikan cara berpakaian
bila keluar rumah.
Apakah tidak ada pilihan konsep selain memamerkan pa*a-da*a? Selain
mengeksplore kulit putih mulus mereka? Pikiran semacam ini yang mentok di benak
saya kala itu. Saya begitu kritisnya memprotes. Terlebih pada saat itu—girl group sedang kepincut konsep cekcih plus sen*ual. Sungguh, dalam hal ini saya
tidak berniat mau tampil sok suci.. Kalian
belum lupa kan, kalau saya termasuk orang yang menganut gaya hidup konservatif?
Bahkan hingga detik ini saya selalu
berusaha semampunya meminimalisir postingan atau gambar yang bisa memicu khayalan liar pembaca. Hal ini berlaku
tidak hanya untuk girl group/aktris
perempuan, yang namja juga.
Saya menghargai cara orang-orang nge-spazz
aktor/aktris/idol yang mereka suka—entah itu six pack nya-kah, bla bla bla... tapi saya—sekali lagi, selalu
berusaha semampunya nge-spazz dengan
cara lain (kadang sih terpeleset. Namanya
juga berusaha ㅋㅋㅋ *dicubit*).
Saya pernah loh mendadak ilang
feeling pada aktor kesayangan (no mensyen) gara-gara dia mamerin abs hihi. Ini soal bagaimana saya dan kamu melakoni
cara yang menurut masing-masing individu menyenangkan.
Sepanjang saya tidak menyibukkan diri men-judge orang lain karena cara yang dipilihnya, selama saya dan kamu
tidak saling menyeberangi wilayah masing-masing
dengan tujuan memenangkan siapa yang
paling bener caranya—saya rasa tidak akan ada benturan di antara kita. Sepakat?
Dan demikianlah hubungan saya dengan
Girl’s Day waktu itu. Saya tidak hapal nama membernya, kecuali Hyeri. Mau tahu
yang paling ngenes nya? Sebelum Reply 1988,
saya sama sekali tidak mengenal lekat
bagaimana wajah Hyeri itu. Pasalnya, saya mengenal
namanya bukan karena hal menyenangkan.
Jadi, ya... saya cuek saja. Ringkasnya, beginilah trivia mengenai Hyeri yang
mengendap di ingatan saya—
“... pacarnya Tony Ahn
H.O.T.”
“Hyeri ngejek Beast pada sebuah program
musik...”
“... Aegyo...”
“Cekcih dan
sen*ual...............”
“Hyeri... Idol
championship... Suzy....”
Bisa kamu bayangkan di level berapa Hyeri saya tempatkan jika memakai
ekspresi negatif sebagai ukuran?
Don’t judge a book by it’s cover,
kata saya suatu hari kepada adik-adik bimbingan dalam sebuah forum.
Mengingat apa yang sudah saya lakukan pada Hyeri menerbitkan rasa malu yang
tidak biasa—rasanya seperti... seperti seseorang yang—lupa menengok ke belakang. Kesewenang-wenangan
saya yang tanpa sadar men-judge karakter
seseorang hanya berdasarkan apa yang
saya lihat, saya baca, lalu saya simpulkan sepihak itu... padahal, saya sendiri
tidak pernah bertemu secara pribadi, tidak pernah berinteraksi langsung... sounds familier, temans?
Terlepas dari itu semua, setidaknya saya bersyukur mengenai satu hal ini; saya tidak pernah secara
terang-terangan memberikan suara lantang pada
pendapat miring saya mengenai Hyeri,
sebatas omongan dalam hati saja. Fokus saya thok
mentok pada boy group kesayangan
(waktu itu), yang lain sekadar lewat. Kalaupun saya ngasih komen soal mbak-mbak
cekcih, saya berbicara secara umum—tidak mengkhususkan pada satu individu. Wasting time banget mengkritisi habis-habisan sesuatu (seolah beberapa menit
ke depan langit akan runtuh) yang ditinjau pake kacamata apa pun tidak
bersinggungan dengan hidup saya. Saya dan girl
group cek*ih Korea Selatan ketemu-nya
di mana? Kecuali misalnya dia produk dalam
negeri yang tiap hari wara-wiri di layar kaca tivi dengan konsep seperti itu—saya
merasa berhak dan perlu bersuara ke
KPI ☺
“Mbaaaak, susah kalau girlgroup gak ngedance se*si, ga
mamerin pa*a-da*a, gak bakalan lakuuu!” –Deng Dong (nama
kesayangan), adek bungsunya Azz (Fans EXO & Apink)
Nah loooh. Berkali-kali adek saya ngomong ke saya seperti ini setiap kali
mendengar keengganan saya menonton MV-MV GB yang sarat sens*alitas.
Masuk akal juga sih. Setelah saya nonton dan mendengar lagu-lagu Girl’s
Day, di awal-awal debut mereka memakai konsep cute dan lagunya juga bagus-bagus. Bagus banget malah menurut saya.
Cocoklah di kuping. Tapi Girl’s Day gak menang juga di program musik mana pun. Koreksi
saya bila saya keliru; Girl’s Day mulai dikenal publik dan memenangkan tropi
acara musik setelah melepas konsep imut dan menyeberang
ke konsep yang sangat berani., Lagu mereka seperti Something,
Expectation dan Female President yang jauh dari kesan imut-imut
telah menjadikan GB di bawah asuhan Dream
Tea ini cetar membahana (tapi bukan
ala Inces yaaa). Meminjam ucapan si
adek—banyak GB (kebanyakan dari agensi kecil)
bantik stir coba-coba memakai konsep
ce*cih dan sen*ual, dengan harapan bisa dikenal publik.
Bahwasanya konsep seksi tidak bisa dipakai sebagai titik ukur kepribadian member-membernya. Saya
ditampar telak di sini. Gimana yah... Sebuah kekeliruan yang tidak sepele bila
saya menggunakan standar hidup konservatif
ala saya untuk menilai kualitas kepribadian orang lain yang jelas-jelas
secara geografis dan budaya berbeda jauh. Tau apasih saya....
Apakah tersebab saya tidak menyukai (baca; anti) terhadap konsep cekcih nan
sen*ual pada GB, maka saya patut pula
tidak menyukai (baca; anti) terhadap member-membernya? Nggak, kan? Ceritanya,
Azz tercerahkan nih. ☺
#2 Lee Hyeri vs Sung Deokseon
Jangan biarkan kebencian yang tidak pada tempatnya—membuatmu
kehilangan akal untuk belajar mencari tahu, mengidentifikasi serta mengenal
hal-hal yang tidak
terlihat atau belum kamu lihat.
Saking semangatnya membenci
hingga menolak menelaah lebih dalam lagi. Saya bisa meyakinkan diri bahwa saya
tidak membenci Hyeri. Tidak respek
tidak sama dengan benci, bukan? Belum pernah rasanya saya tidak menyukai
seseorang sampai membabi-buta. Yang sering terjadi, saya menolak menenggelamkan perhatian kepada hal-hal yang tidak saya sukai.
Untuk hal-hal yang
tertentu, saya bukan tipe orang yang senang membuang-buang waktu sekadar menulis atau membicarakan apa
atau siapa yang tidak saya sukai. Sebab bila saya memberi keleluasaan tempat di hati saya untuk aura negatif,
sewaktu-waktu saya pasti akan kalah. Jika itu terjadi, efeknya akan memengaruhi
pola pikir dan pola hidup saya secara keseluruhan. Prasangka buruk
beranak-pinak. Bukan lagi manfaat yang akan saya berikan kepada orang lain
melainkan musibah. ㅜ.ㅜ
Imej Hyeri yang itu tetap tinggal di ingatan hingga akhirnya saya bertemu Sung Deokseon di Reply 1988.
Hyeri dan seluruh kontroversi-nya
berhasil memengaruhi pandangan saya
terhadap dirinya. Tapi ketika namanya diumumkan sebagai salah satu pemeran
utama dalam Reply 1988—saya tidak sempat memrotes. Perhatian saya teralihkan
oleh urusan lain, lagipula luka hati akibat
Reply 1994 belum sepenuhnya sembuh #EEEAAAAAAAK
Saya baca-baca komentar pedesss netizen
sambil lalu saja dan bereaksi—OH. Ya. Begitu saja.
Nah, lanjut kisah berawal dari Min dari Hello Monster, saya memutuskan menonton Reply 1988—tanpa
ekspektasi apa-apa. Ingat, ini awal-nya
yaaa ㅋㅋㅋ
Seusai menonton dua episode plot, saya tidak menemukan alasan kemarahan/keengganan K-netz terhadap casting role yang diberikan kepada Hyeri. Akting Hyeri baik-baik saja. Sebagai viewer yang
memerhatikan detail, saya menilai peran Deokseon sudah pas diperankan Hyeri. Tidak ada ekspresinya yang awkward, semuanya
serba natural. Akting nangis yang bila dibawakan dengan tidak proporsional
(baca; lebay) bisa menerbitkan gelagat negatif dalam kurva penilaian
netizen/viewers, tidak berlaku pada Hyeri.
Mengapa Sung Deokseon begitu lekat di ingatan saya berikut tingkah-polah,
ekspresi-ekspresinya? mengapa seluruh tentang karakter ini begitu membekas di
hati penggemar Reply 1988—penonton yang
benar-benar menghargai Reply 1988 ya, if you what I mean ㅋㅋㅋㅋ. Tak lain tak bukan berkat kemampuan Hyeri yang sukses menerjemahkan dalam bentuk visual script yang dituliskan Lee Woo Jung-nim dan diarahkan Shin Won Hoo
ini.
Menjadi Sung Deokseon, berarti berani tampil jelek. Hyeri melakoninya. Dan dia tetap terlihat cantik dan manis
di mata saya.
Moment ketika Deokseon
menangis tersedu-sedu di hari ulang tahunnya... di detik itulah saya tahu, saya
akan menyukainya. She’s likeable. I can feel it. ♥
Alaaaah. Itu kan gara-gara Deokseon berakhir
memilih Taek sebagai suaminya. Coba kalau gak?
Benarkah? Andai Deokseon tidak memilih Taek sebagai suaminya—apakah saya
tetap akan sesuka ini pada Deokseon?
Saya akan melemparkan pertanyaan sebelum menjawabnya. Apakah saya membenci
Najung karena menolak Chilbong setelah semua yang telah dilakukannya demi
cintanya pada Najung? Apakah saya lantas memasang label ‘tidak suka’ pada Go
Ara atas perannya sebagai Najung? Nope. Saya
tidak se-brutal itu. Ga ada efek domino pada cerita ini. Begitu juga terhadap Hyeri
dan Deokseon. Saya sepenuhnya percaya diri, jika pun misalnya Deokseon
memilih Jung Hwan—saya bisa tetap
menyukainya sebagai satu karakter utuh. Rasa suka saya kepada Reply 1988 tidak
terbatas pada satu karakter saja. Saya menyukai semuanya, termasuk karakter Jung Hwan ☺
Umm, trus kapan dong kamu mulai suka sama Hyeri?
Jangan-jangan kamu terinspirasi menyukai Hyeri karena kamu Suntaek Shipper?
Menjadi shipper satu kapel, apakah otomatis menjadikan kita fans per
individu dari mereka? Berdasarkan pengalaman, ya. Tapi se-pengamatan saya
(bahasa apaaah ini), saya pernah ehm
menemukan fans ehm yang berbalik mengata-ngatai artis/idol
perempuan/laki-laki karena ketahuan nge-date bukan dengan artis favoritnya.
Barangkali merasa dikhianati?—btw, jangan
lupa, sejatinya shipper tak berbeda seperti perasaan sepihak, satu arah.
Keinginan/keputusan men-ship artis tertentu lahir dan berasal pada satu
individu, bukan
kesepakatan bersama dua pihak. Tak elok menuduh pihak tertentu sebagai
penyebab karamnya ship-mu. Memilih menjadi shipper artinya sudah mengkhatamkan
makna strong-heart
^^
Iya—kamu kudu musti wajib setroooong banget bangetttt.
Kronologis bagaimana saya bisa menyukai Hyeri dan menghargainya sebagai Lee
Hyeri—di luar label sebagai idol dan aktris, tidak berawal dari keputusan saya
menjadi shipper Suntaek. Saya masih ingat, waktu itu sore menjelang magrib—kuota
saya sudah sekarat—saya iseng mendonlot
V-live Hyeri yang bintang tamu-nya
Park Bogum. Niatnya sih mau liat Bogum, tapi baru di menit awal saya sudah
sibuk sendiri membatin tentang betapa cantik dan cerah-cerianya Hyeri. Wajah
Hyeri menyenangkan. Gak ada jaimnya. Pasti ada yang nyeletuk—mukanya oplas tuh.
Iya, saya tahu seterang-terangnya. Saya juga tidak setuju dengan oplas. Tapi
sekali lagi, saya gak ada urusan dengan
pilihan hidup Hyeri. Syukurnya, wajah
Hyeri tidak berubah menyeramkan karena
oplas, masih nyaman dipandang.
Perubahannya tidak drastis, oplas tidak mengubah total wajahnya.
ADEK DI BELAKANG ITU MEWAKILI SAYAAAAAAA |
Setelah menonton V-live Hyeri-Bogum, saya bingung sendiri—Sung Deokseon dan
Lee Hyeri itu seperti satu karakter tak terpisahkan. Deokseon is Hyeri or Hyeri is Deokseon? So confused. Saya sudah
menonton semua BTS Reply 1988—non DVD—dari pengamatan saya, Hyeri dipenuhi
energi positif, senyumnya lepas menyenangkan. Orang seperti ini gampang disalah-pahami apalagi oleh shipper lemah kayak saya ini. Dia ramah
dengan siapa saja, sifat yang bisa dibaca
berbeda oleh kepala yang berbeda-beda. Dekat dengan ini—dibilang OEMJIIII
MEREKA PACARAN!! YAKIN 100000000 %! Foto sambil merangkulkan tangan di pinggang—dikomentarin,
DUUUUH MESRA BANGET SIIIIIIH
Pas Hyeri foto
bareng aktor lain yang bukan favoritnya—Komennya, DASAR GAN*ENNNN GAT**L
ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ Mbok ya ego-sentrisnya jangan dipupuk terus.... She is a
human too not a doll. Perlakukan dia
sebagai manusia, bukan benda yang
dijadikan objek eksperimen up-down nya
emosi. Saat menguntungkan—kamu
memujinya setinggi galaksi Bima Sakti, lalu saat merugikan Shipper-mu—kamu menjatuhkan imej-nya serendah-rendahnya.
Mari belajar mengelola emosi sebaik-baiknya.
Menjadi orang ramah, murah senyum, memang gak mudah. Cenderung melelahkan
malah. Tapi memiliki sifat sebaliknya, hasilnya jauh lebih gak ngenakin. Suka
kasian dan sedih, tidak sedikit orang yang menjelek-jelekkan Hyeri dengan
alasan yang bikin geleng-geleng kepala—gak
rasional. Kalian abis diapain sih sama
Hyeri sampe segitunya? Bagian mana dari Hyeri yang membuat kalian merasa dizholimi?
Atau jangan-jangan kalian yang mendzholimi diri sendiri dengan menabung rasa tidak
suka sebanyak-banyaknya hingga bermetamorfosis menjadi kebencian?
Kebencian akut serupa candu yang merusak kejernihan hati. Jangan dongㅠ.ㅠ
Saya gak ngefans Hyeri karena saya shipper Suntaek dan fans Bogum. Saya
menyukai Hyeri karena dia Hyeri. Bila nanti dia atau Bogum pacaran atau bahkan
pahitnya nikah dengan orang lain—saya tetap suka dengan mereka. Mosok orang lain pacaran/nikah saya yang
rempong? Ada loh batasan-batasan yang
tidak boleh dilewati oleh fans—oleh saya dan kamu sekalian. Ada. Yuk, jangan
bertindak berlebihan ^^V
Berkat Sung Deokseon dan Reply 1988—saya bisa melihat Hyeri dengan warna
yang berbeda. I’m the happiest fan.
#3 After Reply 1988
Reply 1988 sudah setahun-an tamat. Semua cast-nya sudah terlibat berbagai project drama, movie, dan
lain-lain... Tidak seluruhnya saya ikuti, saya tahu yang kebetulan lewat di timeline aja.
Saya ga bisa up to date lagi
kayak dulu-dulu itu, apalagi alasannya kalau bukan faktor sibuk. Senin-Sabtu,
ngajar. Ahad-nya dipakai menemani anak-anak
di taman baca yang baru saya rintis—well semua
orang sibuk, Azz—plus saya juga udah
gak aktif di grup LINE dan sejenisnya. Gabung, masih. Tapi gak ikut chit-chat. Chat group-nya lebih sering
dihapus ketimbang dibaca saking full-nya.
... tapi rasa sayangnya saya terhadap Hyeri dan Park Bogum tetap sama.
Tidak ada yang berubah. Saya orangnya setia kok—setiap tikungan adaaaaa. Gak ding
becandaaa ㅋㅋㅋ. Saya tuh kalau
sudah terlanjur menyukai sesuatu, entah figur, novel, lagu, artis dsb—akan tetap di situ sampai muncul something big yang bisa menghancurkan rasa suka saya.
Semoga kambek Girl’s Day bisa segera tiba.
Semoga Hyeri bisa mendapatkan project drama yang tepat. Semoga fan-meet nya Bogum dilancarkan, setelahnya Bogum bisa
istirahat dan setelahnya lagi dia bisa kembali kepada kita dengan drama yang tidak kalah bagusnya (jauh lebih
bagus lagi) dari drama dia sebelumnya. ^^
Dan semoga kita—sebagai fans, selalu mengingat di mana seharusnya kita berada.
#4 I love Hyeri, because....
She’s hardworking.
Saya tahu banyak sekali yang menganggap popularitas Hyeri disebabkan ia
pernah pacaran dengan Tony Ahn dan
aegyo legendarisnya di Real Men. Saya tidak akan memungkiri, kedua
hal tersebut punya andil dalam karir
Hyeri—tapi apakah kemudian Hyeri konsisten memanfaatkan itu?
Hyeri dan Tony Ahn sudah
putus. Aegyo-nya di Real Men memang masih diingat. Waktu tetap berjalan, rising star datang silih berganti. Hyeri
termasuk satu dari sedikit idol perempuan yang masih bisa mempertahankan karir dan popularitasnya. Hyeri tidak nebeng di mana-mana. Tidak menggunakan
aji mumpung. Dia bekerja keras hingga bisa berada di titik di mana dia berada
sekarang.
She has a good heart.
Tidak hanya sekali saya membaca news Hyeri
memberikan donasi/bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Biasa aja kaleeee, doi kan punya banyak duit. Wajarlah
dia nyumbang. Percaya atau gak, tidak semua orang punya
keleluasan dan kesadaran hati mengeluarkan uang dari saku pribadi untuk
diberikan kepada yang membutuhkan. Gak ada jaminan orang berduit sudah pasti senang memberikan donasi.
She’s humble.
Fakta Hyeri masih menjalin hubungan baik dengan aktor/aktris yang pernah
bermain drama bareng dengan dirinya, bisa dijadikan salah satu bahan
pertimbangan. Ada Park Bogum, Ra Mi Ran, dan teman-teman dari Reply 1988
lainnya. Baru-baru ini Hyeri mengirim foodtruck
ke lokasi syuting Jisung (Defendant). Dia juga masih jalan bareng geng dari Ddanddara.
Saya emang gak berani mengklaim apa yang saya lihat dan saya rasakan adalah mutlak kebenaran. Tapi feeling saya terhadap
Hyeri sangat kuat, saya percaya dia orang
baik.
Adik perempuan Hyeri ketika ditanya siapa orang yang paling dihormatinya dalam
sebuah wawancara di perguruan tinggi—ia menjawab Hyeri. Kakaknya. Dari situ,
kelihatan kulaitas seorang Hyeri.
Hyeri, maknae Girl’s Day yang di tengah popularitasnya masih sempat
memberikan jaminan kepada fansnya
bahwa Girl’s Day tidak akan bubar jalan.
I love her. I really do. ♥
Sincerely,
Azz
[Girl Crush] Girls Day Hyeri
by
Azzy
on
2/19/2017 01:53:00 AM
♪ bgm : Girl’s Day-If You Give Your Heart For Me ♪ Special thanks untuk Mbak @Hyereoum Selama ini, di akun twitter dan blog yang sa...