bgm : Always-Produce 101 Season 2
Jika menoleh ke belakang, Produce 101 Season 2 adalah acara televisi sejuta drama. Kenapa saya bilang begitu? Belum mulai aja kontroversinya udah buanyak, apa lagi pas tayang—rameeee, kayaknya tiap hari adaaaa aja kontroversinya entah dari pihak tim produksi atau dari trainee-nya sendiri.
Masih hangat di ingatan saya betapa timeline Twitter hebuooooh bin panas di malam final Produce 101 Season 2 yang ditayangkan Mnet. Kebanyakan isinya ungkapan kesedihan trainee favoritnya gak lolos ke 11 besar. Ada juga yang isinya umpatan—yang ini banyak, saya shock bacanya. Sedahsyat itu efek acara survival tersebut hingga membuat orang-orang sejenak lupa diri.

Tentang Produce 101, meskipun saya tidak mengikuti acaranya tapi Deng (bukan nama sebenarnya ㅋㅋㅋㅋ), adek cewek saya yang paling bontot dan imut *mules*, nonton PD 101 Season 2 sejak episode perdananya ditayangkan, otomatis saya tahu sedikit-sedikit (banyak dong?) perkembangan PD 101 Season 2. Oya, di rumah ada tiga cewek(selain Mama), dua di antaranya suka Kpop dan Kdrama. Sedang satunya sekadar ikut-ikutan ke mana arah angin menuju ㅋㅋㅋㅋ. Saya dan Deng sering ngobrolin cem-macem yang ada hubungannya sama keipop dan keidrama. Kadang topiknya bisa random ke mana-mana, sampe merepet ke PD 101. Deng jauuuuh lebih berpengalaman soal keipop. Memori hp-nya sampe jebol gara-gara keseringan ngedonlot video-video keipop. Fans beratnya EXO dan Apink. Bedanya dengan saya, Deng gak hanya fokus ke idol group yang dia suka—semuanya diikutin. Dia juga ngikutin PD 101 Season 1.
Di samping campur tangan Deng, banyak sekali tuit-ers di timeline yang sedang mengikuti acara ini, setiap buka timeline mau tidak mau saya kebagian info PD 101 Season 2 ini.. Yang terjadi kemudian adalah—saya hapal sebagian nama trainee yang ikut PD 101 tapi saya gak tahu mukanya satu-satu ㅋㅋㅋㅋ  
Lucunya, saya yang sering ngasih update-an PD 101 ke adek karena saya sedikit (lebih) aktif dibandingkan dia di sosmed. Misalkan acaranya tayang malam ini, besok paginya saya ngasih tahu dia siapa aja yang dapet peringkat satu bla bla bla—dan saya tetap saja gak bisa nginget mukanya satu-satu, cuman tahu nama doang HAHAHA. Paling yang bisa dihapalin Seon Ho dan Guan Lin (Cube Ent) karena saya mem-follow beberapa Cube Stan.
Lanjut cerita...
Gara-gara kepo abis baca twit-twit berisi kekecewaan fans PD 101 Season 2 (termasuk dari Deng), saya segera nodong adek supaya dikirimin donlotan PD 101 Season.
Hasilnya? Satu, saya bersyukur tidak mengikuti acaranya dari awal hingga akhir—udah bisa kebayang bakal se-kacau apa jadinya saya usai menonton final episodenya, dengan klausula favorit saya ga lolos. Saya termasuk orang yang kalau baper, move on-nya lamaaaa. Dua, saya salut dan ngasih tepuk tangan se-meriah yang saya bisa kepada seluruh trainee yang mengikuti PD 101 Season 2 ini tak terkecuali, saya bisa melihat usaha dan kerja keras para trainee yang tumpang tindih di antara kegetiran, kecemasan, dan kesedihan yang membayangi langkah-langkah mereka selama mengikuti acara tersebut. Semua ingin survive hingga akhir, semua ingin debut, namun di ujung sana hanya 11 trainee yang bisa. Persaingan ketat, siapa yang akan dipilih oleh National Producer. 101 peserta yang mengikuti Produce sudah tahu aturan ini. Di sinilah letak bittersweet-nya. Di satu sisi kamu ingin terlihat menonjol agar bisa mendapat spotlight, namun di sisi lain kamu (dituntut) harus bisa bekerja sama dalam di tim, karena keberhasilan tim baru bisa diwujudkan bika didukung kekompakan seluruh anggotanya. Kelewat greedy juga bisa jadi masukan negatif yang pada akhirnya berimbas buruk pada tim. Saya sangat yakin apa yang dimunculkan di tivi belum cukup adil menggambarkan kesulitan-kesulitan yang dialami para trainee ini. Masih banyak yang tidak terekspos.
Untuk saya pribadi—di samping bakat, saya juga tertarik pada trainee yang kalem, gak larut dalam ambisius. Pasti kepengen tau kaaaan apa aja yang saya dapat dari Produce 101 Season 2 ini? Siapa aja trainee yang saya suka, atau hal-hal menarik lainnya... Mungkin list-nya bisa dimulai dari ini—siapakah trainee favorit saya?
Kim Jong Hyun & Hwang Minhyun (Pledis)
Banyak yang keberatan Nu’est ikut PD 101. Alasannya, karena mereka sudah debut jadi udah gak keitung sebagai trainee lagi. Banyak juga ungkapan kekecewaan fans idol group yang debut di tahun yang sama dengan Btob ini. Nyesek liat idola mereka harus kembali jadi trainee (yang secara tidak langsung menampar siapa pun yang ngaku fans). Enam tahun debut, namun pencapaian yang diraih Nu’est masih di bawah radar (bila dibandingkan dengan idol group se-angkatannya).
Rasa suka saya ke Jong Hyun—leader Nuest bukan sekadar ikut-ikutan keramaian. Itu tumbuh begitu saja usai melihat bagaimana dia memimpin tim Super Junior. Jiwa leadership-nya menyala teraaang banget. Dia nggak ngasarin atau menjatuhkan Kwon Hyun Bin yang terlihat malas-malasan dan lambat mengikuti proses latihan. Sebaliknya, dengan sabar Jong Hyun membimbing dan ngajarin Hyun Bin nari dan menyesuaikan diri dengan tim. Dimulai dari situlah Hyun Bin mulai bisa bangkit. Jong Hyun masang diri sebagai tameng sewaktu Kwon Jae Seung marah-marah ke Hyun Bin yang gak beres-beres juga gerakan dance-nya. Jiwa besar dan rasa tanggung jawabnya itu loooh. Aaah, suuer! Saya naruh respek tinggi untuk Jong Hyun. Gak heran Hyun Bin nangis waktu nama Jong Hyun gak masuk 11 besar. Sayang banget ke Jong Hyun hyung-nya .
Hal lainnya yang menurut saya susah saya dapatkan dari trainee lainnya—tak banyak trainee yang se-aliran Jong Hyun ini, ia tidak berusaha tampil menonjol dalam tim—dia ngasih kesempatan seluas-luasnya untuk anggota lain bersinar. Saya lihat dia gak ambisius pengen jadi center, pun posisi leader—yang nunjuk anggota tim. Selalu peduli dengan rekan-rekannya. Mengutamakan orang lain terlebih dahulu, sebelum dirinya.
Jong Hyun tidak mampu menahan rasa bersalahnya saat dirinya menempati posisi satu di tim Fear. Ia merasa anggota lain lebih berhak, karena ia melakukan kesalahan di tengah performance. Lupa lirik. Sebelum tampil, kan diperlihatkan tuh bagaimana tim Fear menyiapkan penampilan mereka. Jong Hyun ngajarin Guan Lin melatih pengucapannya. Baik banget .
Empat kali ganti tim dan empat kali pula Jong Hyun jadi leader. Gak perlu dicari tahu kenapa. Netizen sampai-sampai menjulukinya National Leader.
Mukanya Jong Hyun tuh... gimana ya bilangnya... polos, pure. Katanya Agnes—dia udah lama ngikutin Nu’est—Jong Hyun orangnya baiiiik dan fluffy.
Walaupun rap-nya Jong Hyun bukan termasuk style yang saya suka, tapi saya suka denger suaranya Jong Hyun kalo ngomong, apalagi pas ketawa sambil ngomong... cute. Apalagi pas itu tuh, yang dia berkelit gak botak—lucuuuu aja ekspresinya. Minhyun—rekan satu grupnya bilang, Jong Hyun tipe orang yang nyimpen sendiri masalahnya, mengkhawatirkan banyak hal sendirian, gak mau dibagi ke orang lain. .
Saya emang belum tiba di tahap mengklaim diri sebagai fans Jong Hyun dan Nu’est, tapi jauh di dalam hati saya berdoa untuk kesuksesan Jong Hyun, juga Nu’est. Adek saya komen gini, gak pa-pa Jong Hyun gak masuk 11 besar. Ada hikmahnya. Coba bayangin kalau dia dan Minhyun lolos—kesempatan Nu’est untuk kambek bisa dibilang muskil. Ada benernya juga sih.
Bugi-yaaa, 파이팅!!
Apa cuman saya di sini yang merasa ada bagian dari wajah Jong Hyun yang mirip dengan Dong Hae Super Junior?
Hwang Minhyun—mukanya familier. Saya menangkap vibe aktor dari trainee Pledis ini. Udah mulai tertarik sama Minhyun dari awal dia mengenalkan diri di episode 1. Suaranya kalem, tenang. Katanya Seon Ho, dari luar aja Minhyun kelihatan chic, cool¸ cuek—tapi aslinya baik dan perhatian. Saya setuju sama Seon Ho. Minhyun mengaku kalau dia anak rumahan, gak suka keluyuran ke mana-mana. Bahkan di hari libur sekali pun dia lebih memilih tinggal di rumah *samaaa dong, saya juga anak rumahan..* ㅋㅋㅋ
Selain Jong Hyun, trainee favoritnya Hyun Bin adalah Minhyun dan Ong.
Out of topic, kaget pas tahu Jong Hyun  dan Minhyun seumuran Sungjae.
Yoo Seon Ho & Lai Guan Lin (Cube Ent)
Jeoneun kyubeu yeonseubsaeng yook gaeweol cha, Byeongari yeonseubsaeng... 16-sal, Yoo Seon Ho-imnida!” Yoo Seon Ho dengan percaya dirinya mengenalkan diri di hadapan juri dan rekan trainee lainnya.
“Byeongari? What is that?” Guan Lin gagal paham HAHAHA. Di saat trainee lain mengenalkan diri dengan gaya cool, munculah Seon Ho dengan cara yang jauuuh dari kesan cool. Kelewat jujur malah. Seon Ho sadar diri dia masih terbilang hijau dibandingkan rekan trainee lainnya. Menjuluki dirinya Byeongari. Anak ayam HAHAHA. Kreatif... gwiyeoptaaa~ng ♥
Trainee kedua termuda di Produce 101 Season 2. Kelakuannya suka ajaib, gak tahu malu, 4D, makan 5 kali sehari, seneng skinship dengan hyung-hyungnya di PD 101... silakan lanjutkan sendiri list-nya. Yang jelas, bagi saya Seon Ho udah ngasih warna tersendiri bagi PD 101. PD 101 Season 2 tanpa Yoo Seon Ho ibarat sayur tanpa masako.
Skill-nya Seon Ho masih setengah matang—masa trainingnya aja baru 6 bulan—tapi melihat bagaimana dia bisa cepat beradaptasi dengan tim di mana pun dia berada, saya percaya di masa depan, dengan kerja keras dan support yang benar dan tepat dari Cube, Seon Ho bisa melampaui apa yang ia dapatkan sekarang. Denger-denger akademiknya Seon Ho gak mengecewakan, anak basket juga, trus jago main piano... ini yang terekspos, mungkin masih banyak bakat lain yang ditampakkan. Usianya baru 16 tahun... banyak peluang di depan sana.
♪ Piyeeoook... piyeoookk... byeongari...~♥ ♪
Woori Byeongari, Hwaiting!! Nuna will support and wait untill you become a Roster!
Lai Guan Lin—trainee Cube ini berasal dari Taiwan. Dari awal Deng ngedukung Guan Lin. Saya gimana? Sekadar penggembira aja sih. Setelah nonton PD 101, melihat kegigihan dan kerja keras Guan Lin, saya jadi terenyuh. Dari seseorang yang tampak out of place, Guan Lin pelan tapi pasti berhasil menunjukkan bahwa ia patut diperhitungkan.
Daya juangnya patut ditiru. Anaknya seeeetrong.
Ong Seong Woo (Fantagio)
First impressions saya ke Ong; wuiiiih cakep dan berbakat. Suara oke, badan proporsional, jago nge-dance pulak! Paket kumplit. Cool.
.... setelah nonton beberapa episode PD 101; *tarik napas panjang* uedaaaan! Kurang absurd gimana lagi sih si Ong ini. Lucu banget anaknya. Cita rasa humornya gak main-main. Berbakat jadi pelawak. Pekerjaan favoritnya selama mengikuti PD 101 adalah melakukan slate—memukulkan dua tangan sebagai tanda membuka atau mengakhiri proses pengambilan video saat syuting HAHAHA.
Ong dan Sungjae satu sekolah di Hanlim (dan kayaknya satu kelas juga).
Jung Sewon (Starship)
Nah ini juga, mukanya familier. Saya gak akan sadar dia mirip siapa kalau bukan Deng yang ngingetin; Lee Seung Gi-da!! Beneran mirip. Musikalitas-nya Se Woon bagus menurut saya. Jung Se Won kaleeem banget. Ekspresinya (selalu) tenang. Unik. Lucu..
Kata Euiwoong, Jung Sewon adalah seseorang dengan kepribadian yang tenang—ia sempat berpikir begitu dan buru-buru meralatnya setelah banyak berinteraksi dengan Sewon. Beda lagi dengan Dong Hyun, ia menyebut Sewon itu Binggu—seseorang dengan berkepribadian canggung dan konyol. Semua setuju, Sewon memancarkan kharismanya sendiri saat berada di atas stage.
Kwon Hyun Bin (YG K+)
Model yang pengen jadi idol. Bermodal hobi nyanyi dan kesukaannya pada rap, dia ikutan Produce 101. Gak punya basic penyanyi apalagi nge-dance... untungnya, untung banget dia ketemu Jong Hyun yang sabar dan mau ngajarin. Sempet sedih sih soalnya banyak trainee yang gak pengen satu tim sama Hyun Bin.
Syukurlah Hyun Bin gak nyerah dan selalu bekerja keras.
Kim Jae Hwan (Non Agensi)
Suaranya baguuuus. Nada tingginya cakeep. Temen duetnya Sewon di mana pun dan kapan pun. Tapinya kalau lagi ngobrolin sesuatu Sewon-nya suka ga mudheng gitu—responnya lambat. ! ㅋㅋㅋ
Selain suaranya, ketawanya Jae Hwan juga bisa bikin melek HAHAHA.
Lee Dae Hwi
First impressions saya ke Dae Hwi; cerewet, gak bisa diem, aktif, suara bagus, dance-nya juga. Makin ke sini makin ngegemesin si dedek. Apalagi kalau udah ketemu Seon Ho—hebuoooh. Hyungs cuman bisa geleng-geleng kepala. Ketawa. Namanya juga maknae yah.... harap maklum.
Yoon Jisung (MMO)
Punya kepribadian menyenangkan. Emak-nya anak-anak di Produce 101 Season 2. Jisung cerewet, tapi cerewetnya bikin ketawa. Kelakuan masuk level lawak. Semacam happy virus. Gak jaim.
Nah, kayaknya udah kesebut semua yah trainee yang mencuri perhatian saya? Selebihnya akan saya ulas di paragraf berikutnya yaituuuu.... tim favorit selama evaluasi.
#First Elimination Round
Para trainee yang sudah dibagi menjadi 16 tim diberi misi membawakan 8 lagu populer; Sorry Sorry (Super Junior), Reply (SHINEE), 10 Out 10 (2PM), Shock (Beast), Be Mine (Infinite), Call Me Baby (EXO), Boy in Luv (BTS), dan Mansae (Seventeen).
Tim favorit saya Boy in Luv-nya Kang Dong Ho, Manse-nya Park Woodam, Sorry Sorry-nya Kim Jong Hyun, dan Be Mine-nya Yoo Hoe Seung.
Saya suka tim yang semula gak diunggulkan eh ternyata bisa membuktikan kalau mereka gak bisa dianggap remeh.
#Second Elimination Round
Lagu-lagu yang dibawakan dibagi ke dalam beberapa kategori yakni 5 lagu untuk grup vokal; Amazing Kiss (BoA), Downpour (I.O.I), Spring Day (BTS), Playing With The Fire (Blackpink), If It Is You (Jung Seung Hwan). 4 lagu untuk grup dance; Get Ugly (Jason Derulo), Pop (Nsync), Shape Of You (Ed Sheeran), dan Right Round (Flo Rida). Dan 4 lagu untuk grup rap; Fear (Mino feat Taeyang), Rhythm (iKON), Boys and Girls (Zico), dan Who You ( Simon D, BewhY, dan One).
Tim favorit saya buanyaaak. Untuk tim vokal selain Playing With The Fire—saya suka semuanya tapi yang paling disuka Amazing Kiss, Downpour, dan If It Is You. 
Amazing Kiss—grup ini awalnya gak kompak sama sekali. Masing-masing ingin menonjol, tim jadi gak nyatu sampe ditegur pelatih vokal. Setelah ngumpul dan ngobrol ngeluarin uneg-uneg masing-masing, kesalahpahaman pun diluruskan. Saat tampil, Yoon Hee Seok sempet salah lirik di awal lagu tapi pengaruhnya gak begitu berdampak besar ke tim, harmonisasinya bagus banget, pas nada tinggi—WAAAH... keren! Saya suka nada tingginya Hee Seok dan Geon Hee. Suaranya Seong Hyeon juga bagus, punya ciri khas. Sayang sekali part-nya di sini sedikit sekali, yang dia nyanyi solo sendiri cuman sekira 15 detik? .
Saking sukanya sama Amazing Kiss versi tim ini, saya sampe ngedonlot mp3-nya trus didengerin berulang-ulang. Ng, btw mukanya Hee Seok sekilas mirip Cha Hakyeon yah.
Downpour—masalah utama tim ini terletak pada Hyun Bin. Alasan dia milih lagu ini karena dia pikir bisa tereleminasi kapan saja makanya dia akan mencoba semuanya, dan saat itu ia memilih tim vokal. Padahal dia bisa memilih rap, posisi yang cocok dengan kualitas-nya. Sebagai leader, Jisung menyemangati Hyun Bin supaya tidak patah semangat. Jisung juga pernah berada di posisinya Hyun Bin—kena bashing bertubi-tubi netizen karena dianggap gak becus, kurang motivasi.
Penampilan tim ini menyentuh banyak orang. Banyak trainee menangis—liriknya cocok dengan apa yang sedang dan akan mereka hadapi. Lirik menyentuh Downpour dibalut kekuatan vokal dan harmonisasi Jae Hwan, Jisung, Minhyun, Hyun Bin, dan Seong Woon—hasilnya luar biasaaah!  Hyun Bin terbawa emosi, nangis.
If It Is You—Kim Yongguk! . Kalau mau tau rasanya ketika akhirnya bakat dan kemampuanmu diakui orang-orang, silakan tanya Yongguk. Tanpa mengecilkan trainee lain yang tergabung di tim ini, saya mau ngasih applause untuk Yongguk. Enggak gampang loh membangkitkan rasa percaya diri, terlebih diantara sekian banyak trainee yang kualitasnya di atas rata-rata. Sub-judul episodde ini; Finding Yongguk.
Sebenarnya saya memang suka If It Is You setelah dinyanyikan Rose Blackpink di King of Masked Singer, jadi makin suka setelah dinyanyiin Yongguk dan teman-teman. Selain Yongguk, suaranya Kim Seong Ri (yang mukanya mirip Ken) juga bagus loooh, cocok banget nyanyiin lagu ballad.
Untuk tim dance, saya terpesona Shape of You yang dibawakan Noh Taehyun—asli KEREN. Koreografi + musik bikin mangap, nahan napas. Enerjik. Dramatis.
Pop yang dibawakan tim Park Woodam juga bagus. Trus Get Ugly-nya tim Samuel dkk enggak kalah kece—jago-jago ngedance semua. Badannya enggak remuk redam apah HAHAHA. Meliuk-liuk ke sana kemari. Ong tampil sebagai scene stealer, wajah imutnya Ahn Hyeong Seob enggak cocooook sama kegarangan lagunya HAHAHA. Imut bener sih. Masih bocah banget auranya. Saya gak bisa milih antara tim Get Ugly atau Shape of You. Dua-duanya bagus.
Sedangkan group rap—Fear nya Jong Hyun, Guan Lin, Kim Tae Min dan Moon Bok juara. Mereka nulis sendiri liriknya. Masing-masing mencurahkan isi hati selama mengikuti Produce 101 pada lirik rap yang mereka bawakan. Penonton, para juri, dan trainee terhenyak mendengar Fear versi tim ini. Liriknya sedih dan menyentuh. .
Siapa yang berteriak gemes pas Seon Ho manyunin bibir kayak orang nge-kiss di ending penampilan Spring Day team? HAHAHAHA gemes pengen nyubit.
#Third Elimination Round
Lima lagu baru diberikan oleh produser berbeda yang sudah berpengalaman—kecuali Hui, Edawn, dan Hyuna. Kelima lagu tesebut yaitu I Know You Know, Oh Little Girl, Showtime, Open It, dan Never.
Yang menang vote dan berhak tampil di Mcountdown adalah Open It, tapi bagi saya juaranya adalah Never! Udah suka lagu sejak pertama kali nonton video performance-nya di Youtube. Waktu itu saya belum menonton Produce 101 Season 2. Never dibawakan oleh Jong Hyun, Ong, Daehwi, Minhyun, Guan Lin, Jae Hwan, dan Woojin. Menurut saya killing part lagu ini terletak pada rap-nya Woojin dan nada tingginya Jae Hwan.
Kurang lengkap membahas Produce 101 Season 2 ini tanpa menyebut bromance. Yang mau saya omongin berikut ini murni bro-mance ya, gak menjurus ke mana-mana. Saya suka aja ngeliat keakraban yang terjalin sesama trainee. Mereka datang dari agensi berbeda-beda, bergabung dengan Produce dengan harapan bisa debut, sebesar keinginan mereka untuk debut, tetap tidak bisa menahan mereka menjalin hubungan baik dengan trainee lainnya.
Ultimate bromance saya adalah Minhyun-Seon Ho. Hubungan hyung-dongsaeng di mana Seon Ho yang lebih aktif. Kayaknya nih, bagi Seon Ho Minhyun adalah hyung nomer satunya seluruh dunia. Saya masih inget jelas apa yang dilakukan Seon Ho pada Minhyun usai pengumuman 11 besar trainee yang lolos di final Produce 101. Seon Ho-nya ngehibur Minhyun—kebalik ya? Harusnya tuh yang dihibur Seon Ho-nya karena gak lolos. Saya gak tau apa yang bikin Minhyun keliatan sedih gak ketulungan meski namanya termasuk ke dalam 11 trainee yang akan debut di bawah nama Wanna One. Apakah sedihnya karena ia kelewat bahagia? Apakah karena ia satu-satunya member Nuest yang lolos? Atau ada alasan lain. Saya gak sempat mikir banyak, perhatian saya keburu dicuri tingkah Seon Ho. Lompat-lompat  di depan Minhyun persis anak kecil, menghapus air matanya Minhyun, melompat di atas punggung Minhyun, bahkan Seon Ho ngikutin Minhyun hingga ke ruang ganti. Waktu Jong Hyun nanya kenapa Minhyun nangis terus—Seon Ho nya nyeletuk, hyung nangis gara-gara aku yaaa? YA AMPUUUUUN kurang ngegemesin gimana lagi sih bocah satu ini?? Ngeliat Seon Ho kayak gitu bikin saya sedih. Entah sedih karena apa. Pokoknya sediiih aja. Precious banget. Nuna sayang Seon Ho. Umurnya Seon Ho se-angkatan murid-muridku di sekolah .
Minhyun janji kelar Produce 101 mau ngajakin Seon Ho makan dan minum soda (kan Seon Ho masih underage, gak boleh minum alkohol)
Bromance-nya duo maknae Seon Ho-Dae Hwi juga menarik perhatian saya. Mungkin karena umur mereka  gak terpaut terlalu jauh makanya cepet akrab dan segera jadi partner in crime HAHAHA. Hiperaktif. Liat aja saat tim Super Hot lagi bikin koreo dibawah arahan Samuel, Seon Ho dan Daehwi nyumbang ide sambil dipraktekin gitu. Bikin Samuel dan hyung lainnya ketawa, geleng-geleng kepala—ujung-ujungnya ide duo maknae dimasukin juga. Saya gak inget pas penampilan tim mana itu, Daehwi dan Seon Ho tertangkap kamera lagi ngobrol akrab.
Di ending final Produce 101 Season 2, Daehwi dan Seon Ho pelukan. Daehwi sedih, dia nanya kenapa Seon Ho gak naik ke atas (gak termasuk salah satu dari 11 orang itu). Abis itu Seon Ho dengan bahagianya membopong Daehwi. YA AMPOOOON .
Ngobrolin bromance, Duo Byeongari-nya Cube enggak boleh banget ketinggalan. Lai Guan Lin dan Yoo Seon Ho (lagi!). Seon Ho yang hiperaktif, super-duper ceria, bocah banget ketemu Guan Lin yang kalem, udah bisa ngebayangin kira-kira gimana hasilnya?
Seon Ho sempet curhat tuh gara-gara Produce 101, dia dan Guan Lin jadi awkward. Biasanya dia manggil Guan Lin tanpa embel-embel hyung. Cuture di Korea sangat menjunjung tinggi sopan santun. Banmal tidak boleh sembarang dilontarkan. Bagi Guan Lin, enggak masalah Seon Ho menganggapnya sebagai teman, hyung atau apalah apalah... tapi Seon Ho pasti kena kritik publik kalau memperlakukan Seon Ho seperti itu terlepas dari keakraban yang sudah mereka jalin sebelum masuk ke Produce.
Seon Ho berdoa khusyuk demi Guan Lin hyung.
Dua kejadian lucu terjadi berturut-turut; Seon Ho percaya diri sekali kalau namanya yang akan dipanggil, padahal BoA cuman nyebut Cube. Ketika ditanya alasannya, simple; Guan Lin hyung adalah superstar; namanya pasti berada di posisi teratas.
Seon Ho tuh udah seperti adek semua orang. Si dedek yang rajin makan 5 kali sehari .
Bromance yang ini juga gak kalah gokilnya. Lawak.
Adapun trainee-trainee yang saya sesalkan karena tereliminasi terlalu cepat di saat saya mulai tertarik dan ingin melihat mereka tampil (lagi dan lagi) di stage : Takada Kenta, Yongguk, Geon Hee, Hee Seok, Seong Ri, dan Seong Hyeok. Yep, semuanya vokalis. Saya suka ngeliat idol jago dance, tapi saya lebih suka lagi memerhatikan suara. I’m ballad trash.
Pemandangan paling berharga yang tertangkap perhatian saya adalah ketika mendengar trainee menyemangati trainee lain yang akan, sedang atau sudah tampil. Contohnya waktu Hee Seok salah lirik di Amazing Kiss, saya mendengar  di ruang tunggu ada trainee yang bilang gwencanha... gwenchana... belum lagi ekspresi penyesalan di wajah trainee lainnya. Atau ketika Never Team mau tampil, trus Ha Seong Won nyeletuk, ia sangat berharap Never Team bisa tampil bagus. Sejenak saya melupakan fakta kalau mereka sedang ikut acara survival yang menjadikan mereka bersaing satu sama lain.
Sebenarnya masih banyak sekali yang ingin saya ceritakan tentang pengalaman saya mengikuti Produce 101 Season 2 ini—tapi seperti halnya Mnet dan Tim Produksi Produce 101 yang tidak mampu menangkap seluruh momen-momen berharga 101 trainee di acara ini, saya pun demikian adanya. Masalahnya adalah, ketika saya mulai menyukai trainee A—misalnya, di episode berikutnya dia tiba-tiba tereliminasi. Nanggung banget nggak siiiiih? Selain itu saya kesulitan menghapal wajah dan nama 101 peserta Produce. Nanti setelah evaluasi tahap dua saya baru bisa menghapal wajah dan  nama-namanya ㅋㅋㅋ
Terakhir, bagi saya acara ini kebanyakan drama dari awal, akhir, bahkan setelah acaranya kelar. Jangan salahkan saya kalau saya menganggap ini sebagai salah satu bagian media play untuk mendapatkan perhatian publik. Hubungan National Producer dan Mnet semacam love-hate relationship. Objek tunggalnya Trainee Produce 101.
Produce 101 Season 2 ini ibarat pisau bermata dua. Saya tidak bermaksud mengabaikan win-win solution yang ditawarkan Mnet; para trainee terekspos ke publik; ada yang berhasil debut; dan Mnet sebagai pemilik acara mendapatkan keuntungan besar dari iklan, sponsor dan lain-lain... menjadikan mimpi orang lain, cita-cita, harapan—sebut apa saja itu—sebagai komiditas, lalu menjualnya dalam balutan acara televisi yang dibumbui dramatisasi, kontroversi di sana-sini, saya tidak termasuk dalam deretan orang-orang yang bersuka cita menyambut.
Tapi di mana pun, acara-acara seperti ini laku keras. Mungkin karena sebagian besar dari kita begitu mudahnya tersentuh dan terharu dengan kemalangan orang lain—maka bersyukurlah duhai hati yang masih memiliki simpati dan empati...
—atau mungkin juga dengan melihat kesulitan dan kesedihan orang lain, kita sejenak melupakan betapa riuhnya drama di dalam hidup kita sendiri. Sebuah bentuk pelarian yang menyenangkan, agak sendu tapi semu. Apa boleh buat. Bahagia memang (bisa) se-sederhana itu.
ㅜ.ㅜ
P.S : Sekarang—setelah sering ngulang-ngulang nonton—saya udah banyak tau/ hapal nama dan wajah trainee Produce 101.
Jangan baper ya~ ♥
Tabik,

Azz

[Fvn Corner] Produce 101 Season 2

by on 6/30/2017 01:05:00 AM
♪ bgm : Always - Produce 101 Season 2 ♪ Jika menoleh ke belakang, Produce 101 Season 2 adalah acara televisi sejuta drama . Kenapa ...
bgm : Don’t Wanna Cry-Seventeen
*Untuk Mbak Lia Nur Annisa*
Azz ♥ Park Hae Jin
Saya tidak ingat dengan pasti apakah itu di tahun 2009, 2010 atau 2011— pertama kali saya melihat akting Park Hae Jin di drama East of Eden sebagai Shin Myeong Hun. Drama MBC berjumlah 56 episode yang diproduksi dalam rangka ulang tahun stasiun tivi tersebut. Waktu itu saya belum tahu banyak mengenai aktor Korea. Akses informasi yang saya dapatkan belum selancar sekarang. Saya yang saat itu berstatus mahasiswa datang dari kampung kecil ke kota tanpa akses komunikasi internet dan ponsel, jadi itungannya saya masih kagok dan tertatih menggunakan komputer, internet dan teman-temannya. Masih belajar bikin email, friendster, bikin blog bla bla bla. Tau nggak kapan saya akhirnya bisa mendonlot drama sendiri? 2013. IRIS 2 adalah drama pertama yang saya donlot sendiri. Sebelum itu, saya biasanya minta dikirimin drama sama Mbak Rani di Bandung atau kadang juga saya beli CD drakor di lapak.  Saya bisa leluasa mengakses internet setelah beli laptop dan modem sendiri—paling gak, saya gak harus ke warnet lagi kalau ingin menanyakan sesuatu ke Om Google.
Back to main topic, setelah East of Eden, saya tidak pernah lagi melihat Park Hae Jin di drama. Hingga menjelang akhir 2013, datanglah My Love From The Star (SBS). Di drama yang mendapuk Kim Soo Hyun dan Jun Ji Hyun sebagai main leads-nya, Park Hae Jin tampil sebagai Lee Hui Kyung, sahabat yang memendam cinta sepihak untuk Chun Seong Yi. Perannya di My Love From The Star ini belum bisa menawan saya—iya, saya biasa aja. Sekadar ngerasa familier trus nyari profilnya di Google dan BBAAAM! Oh, saya pernah ngeliat dia di East of Eden. Saya segera teringat aktingnya di drama itu. First impression saya terhadap Lee Hui Kyung gak setrong-setrong amat. Beda ketika saya melihat Shin Myeong Hun di East of Eden, mungkin karena karakter Park Hae Jin di drama ini menyedihkan makanya saya inget banget ㅋㅋㅋㅋ. Ingatan saya agak kabur, saya lupa tepatnya kapan ketika memutuskan membaca sinopsis dan menonton video cut My Daughter Seo Young  (KBS2, 2012-2013) di Youtube. Hm. Saya cukup yakin yang memotivasi saya bukan Park Hae Jin, tapi Lee Sang Yoon. Yep, gara-gara Angel Eyes saya kesemsem berat sama lesung pipitnya oppa. Taulah ya gimana reaksi kita saat lagi panas-panasnya suka sama aktor. Pokoknya pengen tau deh semua tentang oppa. Tapi hanya pada saat itu menggebu-gebunya Selang sekian bulan, saya kembali biasa aja (baca; dingin) ke Lee Sang Yoon, seenggaknya itu berlaku pada saya ㅋㅋㅋ
Di My Daughter Seo Young, Park Hae Jin berperan sebagai Sang Woo, adiknya Lee Bo Young. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena saya tidak pernah menonton tuntas dramanya. Yang saya tahu, Park Hae Jin jadi dokter dan punya istri kaya yang ngegemesin di sini.
Saya pernah nyoba nonton Doctor Stranger (SBS, 2014). Di Doctor Stranger Park Hae Jin memerankan Han Jae Joon—sekali lagi tidak ada yang bisa saya ingat dari karakter ini. Gimana mau inget, lah dramanya aja di-drop di tengah jalan hihihi.
Memasuki 2016, saya tidak lagi segigih dulu ketika menonton drama. Beda banget dengan tahun-tahun sebelumnya, sebut saja masa-masa sebelum My Love From The Star. Saya bisa nonton drama sampe 6-8 judul seminggu tsk tsk tsk gak kebayang betapa sibuk-nya saya dulu itu ㅋㅋㅋ. Saya nyoba nonton Cheese in The Trap di tvN, dan saya langsung suka karakter Yoojung sunbae yang diperankan apik oleh Park Hae Jin. Aura misteriusnya dapet banget, romantisnya juga. Aktingnya? Ga usah ditanya. Suka! Tapi karena beberapa alasan (lagi) saya mendrop drama ini. Mian. Yoojung sunbae saja tidak cukup tangguh melawan keinginan melepas Cheese in The Trap. Auch.
Masih di tahun yang sama, Park Hae Jin dikabarkan bermain di Man to Man, naskahnya ditulis Kim Won Suk yang merupakan Co-Writer Kim Eun Suk di Descendants of The Sun. Drama pre-produksi ini akan ditayangkan JTBC. Sebatas itu saja yang saya tahu.
2017, tayanglah Man to Man. Saya gak menaruh ekspektasi apa-apa. Nontonnya pun tanpa rencana sebelumnya. Hanya karena saya lagi semangat ngedonlot, ya udah didonlotlah Man to Man. Kalau gak salah inget waktu itu yang sudah tayang baru empat episode.
Tau gak siiiiih Kim Seol Woo segera merebut perhatian saya di episode satu HAHAHA. Kim Seol Woo adalah seorang Ghost Agent NIS (semacam badan intelijennya Korea Selatan) dengan code name K. Gara-gara sebuah misi, Kim Seol Woo harus nyamar jadi bodyguard Yoo Un Kwang, seorang aktor laga yang diperankan Park Sung Woong. Di sinilah drama dimulai.
Terpengaruh kharisma Kim Seol Woo, saya pun gatel pengen nonton Bad Guys (OCN, 2014). Drama ini sudah lama direkomendasikan Merry, dongsaeng kesayangan saya. Kata dia, akting dan peran Park Hae Jin bagus banget di situ. Kembali di tahun 2014, saya masih ingat bagaimana Merry bereaksi terhadap Bad Guys—ini salah satu drama favorit Merr dari OCN. Maka tanpa ragu, saya donlot dramanya dan tanpa ba-bi-bu langsung ditonton. Udah deh, hati saya gak ketolong lagi. Gara-gara Lee Jung Moon + Kim Seol Woo nih, saya makin bingung—atau galau? Apakah saya cuman suka akting dan karakter Park Hae Jin di drama atau tidak sebatas itu? Sekalian suka Park Hae Jin-nya gitu? Duh, segitunya ya, Mbak....
Yang mengikuti Majimak Sarang udah pada tau karakter aktor yang saya suka tuh kayak gimana. Bukan hanya dari segi akting tapi juga real life-nya sepadan. Dan Mas Poni beda. Makanya saya galau.  
Tentang ini, saya mau buka rahasia basi. Salah satu alasan utama mengapa saya dulu menutup akun twitter lama lalu membuat yang baru, adalah karena saya berupaya menghargai orang-orang di timeline yang berbeda pendapat dengan saya (Followers). Mumpung saya masih waras (kuatirnya, kelamaan baca-baca twit miring bikin saya kalap dan lepas kendali HAHAHA). Mungkin ada suara sumbang yang menuduh saya pengecut. Gak tahan banting. Bisa jadi. Tidak apa-apa bila ada yang berpikir demikian. Kadang, saya juga kepikiran kok, jangan-jangan saya ini pengecut. Karena lagi-lagi mengulang pilihan yang sama. Di tahun 2014 hingga saat ini, saya memilih pasif di Facebok, juga karena ingin menghargai teman-teman saya di sana—yang sayang sekali berseberang jalan dengan isi kepala saya. Apakah saya tidak menyukai perbedaan pendapat? No, masalahnya tidak sebatas beda pendapat. Tapi berlanjut ke bagaimana orang-orang menerjemahkan arus panas yang mengikuti perbedaan pendapat tersebut. Beda pendapat, biasa. Memaksakan pendapat, ini yang salah besar. Saya nggak suka berdebat mengenai sesuatu yang prinsipil, adu argumen tanpa ujung yang hanya akan semakin memanjangkan jarak hati hati yang dulu pernah mesra. Saya nggak pernah nyaman turut larut dalam keriuhan yang semu. Selalunya ketika kembali menjadi seorang Azz yang merdeka dalam sunyi, saya pasti menyesali apa-apa yang saya lakukan di sosmed menyangkut keriuhan itu. Saya gak bisa pura-pura baik ke orang, lebih baik diam daripada masang tampang senyum tapi dalam hati, masam. Memaki.
Lalu apa hubungan itu semua dengan Park Hae Jin?
Jadi begini ceritanya, di timeline saya, ada teman followers yang terang-terangan gak suka dengan Park Hae Jin, ini memengaruhi saya secara psikologis. Saya mikir panjang banget kalau mau nge-spazz secara personal tentang Park Hae Jin. Saya belum tahu banyak mengenai aktor berpostur 186 cm ini (belum sedalam pengetahuan saya tentang Park Bogum, Mir, atau yang paling baru, Lee Changsub). Mungkin dia (temen saya ini) tahu lebih banyak soal Park Hae Jin ketimbang saya, dan salah satunya alasan mengapa dia tidak menyukainya. Saya berniat menanyakannya suatu hari.
... ah, ada alasan kuat mengapa saya sangat hati-hati mem-follow akun twitter orang.
Selain alasan di atas, saya terpengaruh pemberitaan media yang menyoroti latar belakang kehidupan Park Hae Jin. Sudah bukan rahasia lagi kalau Park Hae Jin pernah tersandung beberapa skandal. Dimulai perkara wamil hingga komentar-komentar kontroversialnya yang memicu reaksi negatif dari netizen. Terkait dark stories-Park Hae Jin yang kebenarannya masih mengawang-awang ini, saya nggak mau banyak omong. Well, saya punya spekulasi sendiri. Tapi tidak ingin saya share ke publik. Tar jatohnya malah gosip dan su’udzhon.
Saya nggak tau bakal sampai kapan bertahan berada di tengah-tengah; fans, bukan, tapi suka. Nah loh.
Park Hae Jin; Personal Life, Career, & Rising Popularity
Park Hae Jin lahir 1 Mei 1983. Dia berasal dari Busan. Kedua orangtuanya bercerai saat ia masih kecil. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Hae Jin diketahui tinggal bersama kakak perempuannya. Untuk ukuran aktor sukses, bukan sesuatu yang sulit bagi Park Hae Jin untuk membeli rumah/apartemen sendiri. Pasti ada alasan kuat mengapa ia tidak tinggal sendiri.
Kontras dengan isu skandal dan kontroversi yang melingkupi masa lalu Park Hae Jin, ia dikenal sebagai artis yang murah hati. Ia konsisten memberikan donasi kepada orang-orang yang membutuhkan—nasional dan internasional. Saking totalnya ia dijuluki Donation Angel. Park Hae Jin menuntut netizen yang meninggalkan komentar buruk terhadap diri dan keluarganya. Ia kemudian mencabut tuntutan dengan syarat, orang-orang tersebut harus ikut bersamanya dalam proyek amal. Good move. Tetep sih ada suara-suara sumbang menuduh Hae Jin ngelakuin itu demi nyari jalan aman sebab kalau dia bersikukuh tetap menuntut, itu bisa membongkar semua kebenaran masa lalunya yang gelap itu. Makanya Hae Jin ngeles, dengan jurus ngajak anti fansnya ikut proyek amal—kata sejumlah netizen begitu. Energi negatif knetz sungguh luar biazaaa. Aku sih no komen, tau deh Mas Anang *pelintir ujung jilbab*
Di tahun 2006, Hae Jin memulai karir aktingnya sebagai Yoon Ha Nam di drama keluarga KBS, Famous Chill Princesses. Berkat penampilannya di drama ini, ia menerima penghargaan sebagai Aktor Pendatang Baru Terbaik versi Baeksang Award.
Di tahun 2007, Park Hae Jin kembali bermain dalam drama keluarga KBS Heaven & Earth bersama Han Hyo Joo. Melalui Heaven & Earth, penonton diajak menyelami tentang makna sebuah keluarga. Baca review singkatnya, kayaknya dramanya lumayan menarik, but 165 episode? No, thanks. HAHAHA. Di drama ini Park Hae Jin berperan sebagai Jeong Mu Yeong. Setahun kemudian ia kembali bermain di drama KBS Hot Blood. 
2008, Park Hae Jin beradu akting dengan Song Seung Hoon, Yeon Jeong Hoon, Lee Dae Hae, Han Ji Hye, dan Lee Yeon Hee di drama East of Eden. Hae Jin dan Yeon Jeong Hoon berperan jadi anak yang tertukar di sini. Kalau kamu suka drama makjang yang memeras emosi dan air mata, silakan nonton East of Eden. Gak banyak, cuman 56 episode. Cuma. ㅋㅋㅋ
Oya, masih di tahun berikutnya, Hae Jin bergabung dengan Family Outingreality/variety show SBS yang pada saat itu sedang naik daun. Tentu saja, penampilan Hae Jin di acara yang juga diisi Yoo Jae Suk ini, turut mendongkrak popularitasnya.
Di tahun 2011, Park Hae Jin membintangi drama China berjudul Qian Duo Duo Marry Remember yang ditayangkan di Hunan TV. Kalau enggak salah hanya dalam waktu dua minggu, drama ini sukses meraup 1,5 miliar viewers dan hak siarnya dijual ke Jepang. Di tahun 2012, Hae Jin menyabet Asia Star Award di acara LeTV Awards. Ia adalah aktor Korea pertama yang menerima penghargaan ini. Drama lain yang dibintangi Hae Jin di luar Korea ada Brilliant Life dan Love Relativity. Kata Hae Jin, kalau ada aktor yang niat main drama di China untuk nyari kepopuleran dan duit, sebaiknya mikir-mikir dulu. Gak gampang bermain di drama yang bahasa dan budayanya berbeda. Butuh kerja keras berkali-kali lipat.
Park Hae Jin kembali bermain drama di Korea di tahun 2012, melalui drama KBS My Daughter Seo Young.  Park Hae Jin berperan sebagai Lee Sang Woo, adek kembaranya Seo Young (Lee Bo Young). Drama ini sukses besar. Peak rating-nya mencapai 47,6 %. Artinya, hampir semua orang di Korea yang punya tivi, pada nonton drama ini. Sebenernya ehm...saya tertarik nonton, SANGAT TERTARIK. Tapi 50 episode?? EMAAAAKKK enggak kuat hayatiiii. Gak kuat donlotnya. .
Nama Park Hae Jin semakin dikenal usai membintangi My Love From The Star (SBS/2013). Hae Jin memerankan Lee Hui Kyung, sahabatnya Cheon Song Yi. Saya gak gitu merhatiin keberadaan Hae Jin di sini—perhatian saya udah tersita sepenuhnya sama kegilaannya Cheon Song Yi HAHAHAHA.
Menjelang akhir tahun 2013, Park Hae Jin bermain di drama SBS Doctor Stranger bersama Kang Sora, Lee Jong Suk dan Jin Se Yeon. Sayang sekali saya tidak menamatkan drama ini. Udah bad mood duluan gara-gara salah satu scene operasi yang dilakukan Lee Jong Suk. Logika berpikir saya gak nyampe HAHAHA. Saya pernah nonton drama medikal lainnya tapi saya belum pernah ngeliat adegan se-absurd (baca; lebay) itu. Aduh, maaf ya bagi para fans Doctor Stranger.
Akhir 2014, Park Hae Jin muncul di Bad Guys (OCN) sebagai Lee Jung Moon, ia dituduh sebagai pelaku pembunuhan beruntun. Dan saya nonton Bad Guys tiga tahun kemudian... aktingnya Park Hae Jin... UWAAAAHHHH AAACCKK suka banget . sukanya tuh kayak yang pengen nyakar-nyakar tembok saking gemesnya. *kegaluan ini kian menjadi-jadi, Tuan...*
Park Hae Jin kemudian memulai debutnya sebagai aktor film melalui  Snow is on The Sea bareng Lee Young Ah di tahun 2015 (atau 2012?). Film ini berkisah tentang apa, saya gak tau (awalnya). Nyoba nanya om gugel dong. Intinya nih film melo bin sedih. Tentang atlet renang yang jatuh cinta lalu menikah dengan seorang gadis. Trus sedihnya di mana? Gadis yang dinikahi Park Hae Jin rupanya sedang sakit parah dan tinggal menunggu waktu. Klise? Emang. Tipikal film melodrama Korea banget. Setipe Love Phobia gitu deh. Huhuhu pengen sih nonton, soalnya poninya Hae Jin diturunin *alasan receh macam apa iniiii HAHAHAHAH*, ih beneran pengen nonton. Mau lihat Hae Jin meranin cowok romantis tapi melo hihihi. Mumpung lagi semangatttt yeekaaan? Semangat apaaa? Semangat cintaaanyaaaa *mengulum senyum sumringah sambil lirik Mbak Lili*  [Update : saya udah donlot filmnya dan... dan poninya Hae Jin sungguh cetar membahana, Mbak Lili harus tahu! HAHAHAHA. Overall filmnya biasa aja, saya gak dapet feel-nya. Alurnya ketebak. Saya gak ngerekomendasiin, tapi kalau sekadar pengen liat poninya eh aktingnya Hae Jin bolehlah. Dudududu akting nangisnya itu loh, minta di-pukpuk sama Hayatiiiii, Mbak Lili who?].
2016—tahun emas-nya Park Hae Jin, kalau kata saya. Aktingnya di Cheese in The Trap yang ditayangkan tvN, membuat nama Park Hae Jin berhasil mengukuhkan posisinya di antara jajaran aktor kelas A yang membawa hallyu wave ke luar Korea. Pesonanya Yoojung Sunbae menyihir banyak hati termasuk hatinya Mbak Lili *EEEAAA*
Oya, drama yang sempat terseret kontroversi menjelang ending ini akan diangkat ke layar lebar dan sedang dalam proses syuting. Hanya Park Hae Jin yang berasal dari versi drama, selebihnya diperankan aktor dan aktris berbeda.
2017, Park Hae Jin tampil di Man to Man sebagai Kim Seol Woo, agen rahasia yang menyamar sebagai bodyguard seorang aktor laga. Sekian tahun setelah perannya di East of Eden, akhirnya saya menemukan kembali alasan mengapa saya perlu menonton drama Park Hae Jin yang lain. Berkat Kim Seol Woo.
Anehnya, sampe sekarang saya masih kesulitan menggambarkan bagian mana dari cara berakting Park Hae Jin yang saya suka. Kalau Ji Chang Wook dan Park Bogum, jelaaasss—akting mereka lewat sorot mata, detailnya. Tapi Hae Jin? Ada sesuatu pada aktor ini yang bikin saya betah. Tapi ya itu, spesifiknya kayak apa saya juga bingung LOL. Yang jelas bukan cuman modal tampang ganteng dan poni cetarnya itu yaaa...
Hae Jin juga pernah ngisi MV, antara lain The Way-Love.... is Painful—2007, dan Fiestar-#Like.
Ada yang menarik dari komposisi cast Man to Man. Hampir semua cast Man to Man pernah terlibat di project yang sama dengan Hae Jin. Saya kaget mengetahui Jauh sebelumnya Hae Jin,  dan Park Sung Woong pernah main drama bareng di East of Eden. Trus dengan Chae Jung An di drama Hot Blood, dst... pokoknya hampir seluruhnya kecuali Kim Min Jung, saya nggak ingat apakah mereka pernah ketemu di project selain drama, sebelum Man to Man.
Kemudian pikiran semacam ini muncul di kepala saya; kalau orang-orang yang pernah bekerja sama dengan Hae Jin di masa lalu (bahkan jauh sebelum Hae Jin jadi se-terkenal sekarang), mau bekerja sama kembali di project lain dengan Hae Jin—personality-nya Hae Jin bisa jadi se-gelap seperti yang diberitakan beberapa news portal dong? Ia bisa menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya. Trus kalau gak salah ingat ya, Shin Bong Sun adalah salah satu orang yang pernah kena attack-nya Hae Jin di Happy Together sekian tahun lalu. Shin Bong Sun adalah MC V-live Man to Man. Jangan lupa Man to Man adalah produksi Mountain Movement (agensinya Hae Jin).
Hm. Satu hal yang tidak boleh diabaikan, dunia entertainment tidaklah se-polos yang kita bayangkan. Banyak layer, banyak rahasia di balik sorotan kamera. Apa yang kita lihat belum tentu bermakna kebenaran yang sesungguhnya.
Cr : as tagged
Short message to Mbak Lili :

Mianhe, tahun lalu waktu dirimu ngespazz dan cerita tentang Mas Poni, aku-nya ga begitu antusias soalnya waktu itu kan daku belom se-ini banget sama si Mas. Tararenykyuuu udah mau jadi partner in crime-nya Azz ^^
... to be continued
Azz.