Acara kemping seorang diri Lu Zhaoxi berakhir mengecewakan. Nasib nahasnya dimulai ketika ia berusaha menolong seekor anak kambing yang tersesat tak jauh dari lokasi tendanya. Hujan tiba-tiba turun dengan deras. Lu Zhaoxi membawa anak kambing tersebut ke dalam mobilnya. Namun dalam perjalanan, mobilnya mengalami kecelakaan tunggal tertimpa longsoran tanah. Ia kemudian mencari pertolongan dengan masih membawa si anak kambing bersamanya. Ckck… sebegitu pedulinya sama anak kambing ya…


Di tengah perjalanan Lu Zhaoxi bertemu Ye Shilan, dokter anak yang sedang ditugaskan di klinik di desa Taoyuan. dr. Ye lagi nyari anak kambing yang hilang. Pas banget kan, anak kambingnya sedang digendong Lu Zhaoxi. Ye Shilan tanpa samlekum langsung menuduh Lu Zhaoxi sebagai pencuri kambing. Apes banget emang nasibnya Lu Zhaoxi, udahlah kemping di hari minggunya berantakan, mobilnya terjebak longsor, ditambah status barunya sebagai pencuri kambing—mantap. Mau ngelak gimana pun Ye Shilan tetap nggak percaya, wong bukti kejahatan ada di depan mata. Ye kaaan. Padahal Lu Zhaoxi sudah mengenalkan dirinya sebagai direktur baru rumah sakit Anxing, rumah sakit pusatnya klinik Taoyuan. Di mata Ye Shilan, Lu Zhaoxi adalah penipu dan pencuri HAHAHAHA. Mana besoknya lagi, ada nenek yang salah mengenali Lu Zhaoxi sebagai penjual obat ilegal.


Dan begitulah nasib Lu Zhaoxi selama terjebak di Taoyuan. Dia dipaksa bekerja oleh Ye Shilan supaya bisa menutupi biaya hidupnya selama berada di sana. Disuruh ngasuh kambing dan ayam HAHAHAHA.


Singkat cerita, jalan desa yang tertutup akibat longsor akhirnya berhasil dibuka. Tanpa pamitan ke Ye Shilan, Lu Zhaoxi akhirnya kembali ke habitatnya. Alias pulang ke kota. And guess what??  Dia beneran direktur baru rumah sakit Anxing dong PWAHAHAHAHA.


Seperti janjinya kepada Ye Shilan, Lu Zhaoxi menarik penugasan Ye Shilan agar kembali ke Anxing. Udah bisa nebak arah ceritanya bakal ke mana? Iyes, Ye Shilan akhirnya ketemu Lu Zhaoxi sebagai direktur baru. Dan dari sinilah cerita bertema komedi romantis ini dimulai.


***

Sekilas, kalo baca sinopsis cerita dan karakter tokoh utamanya, yang terbayang kemudian adalah drama ini akan mengisahkan tentang hubungan CEO tampan dan dokter cantik yang diawali dengan kesalahpahaman. Drama-drama Cina yang tokoh utama cowoknya digambarkan sebagai CEO—yang pernah aku nonton ya—sependek ingatan aku, rata-rata digambarkan red flag. Cool, galak, jaim-an, mendominasi dengan segala kuasanya. Domineering CEO. Trus ya tokoh utama ceweknya kebanyakan dijadiin objek cintanya sang boss. Awalnya, kupikir Hi Venus bakal kayak gini juga. Aku udah curiga duluan sama Lu Zhaoxi. Kejutannya adalah Lu Zhaoxi berhasil membuktikan sebaliknya! He wasn’t like that at all. Dia adalah peran bos pertama di Cdramaland yang out of the box, sangat sangat manusiawi, pokoknya doi bukan tipikal CEO yang biasa aku lihat di drama Cina. SOOOO FRESH AND FUN TO WATCH. I’m in love!


Jadi, bisa dibilang, aku underestimate di dua-tiga episode pertama Hi Venus. Memasuki episode 4, hatiku udah ga ketolong lagi, kena pelet gaya humorisnya Lu Zhaoxi. Kayaknya ga ada satu episode pun tanpa ngakak. Ada aja gitu yang bisa bikin kelepasan ngakak. Sampe mikir ajaib bener nih pa bos satu, bisa banget naikin mood orang yang nonton.


Nah, di review kali ini aku mau mencoba menuliskan alasan mengapa Hi Venus aku jadikan sebagai salah satu komedi romantis terbaik yang pernah aku tonton.

#1 Lu Zhaoxi


HAHAHAHA Lu Zhaoxi di urutan pertama alasan aku nonton dramanya. Kenapa coba? Seperti yang aku bilang sebelumnya, 3 episode pertama Hi Venus belum bisa meyakinkanku untuk lanjut, tapi begitu masuk menit-menit jelang ending episode 3 yang berlanjut ke episode 4—scene Ye Shilan bertemu Lu Zhaoxi setelah first encounter mereka di Taoyuan—lawak aslik! Ga nyangka akan selucu itu pembalasannya Lu Zhaoxi ke Ye Shilan HAHAHAHA. Ner bener pas bos kocak.


Lu Zhaoxi ga akan seperti yang aku bayangin. Dan kebukti bener. Bagus banget karakternya sebagai pa bos. Likeable, humoris, baik, sopan, profesional, nggak nge-bossy, down to earth, tau menempatkan diri, asik banget orangnya. Too good to be true but aku percaya ada kok orang yang karakternya macam Zhaoxi ini. Masih manusiawi sih menurutku, nggak yang dreamy gitu. Definisi cowok green flag yang kucari ehm. Maunya ya HAHAHAHA.


Lu Zhaoxi naikin standar karakter CEO di drama nih.

#2 Chemistry


CIAMIK!


Liang Jie dan Joseph Zeng udah pernah dipasangkan di drama kostum Time Flies and You Are Here—yang kebanyakan penonton mere-view jelek jalan cerita dramanya. Tapi chemistry nya Liang Jie dan Joseph bagus.


Bertemu kembali di Hi Venus dengan materi cerita yang bagus membuat chemistry dua orang ini meluap-luap. Natural dan sangat realistis. Lu Zhaoxi dan Ye Shilan melakukan hal-hal yang umum yang biasa dilakukan pasangan. Yang paling sering adalah makan bareng. Biasanya di drama tuh adegan makan bareng ya gitu-gitu aja, sekadar adegan numpang lewat. Di Hi Venus enggak gitu. Sambil makan mereka ngobrolin banyak hal. Bonding mereka kuat karena sering ngobrol sering sharing hal-hal yang perlu diketahui oleh masing-masing. Misalnya Ye Shilan dengan kehidupannya… Pasangan ini membuktikan bahwa komunikasi yang baik hanya akan bisa terjalin apabila ada dua orang yang sama-sama membuka diri untuk dibaca satu sama lain. Bersedia menerima perbedaan pasangan, dan berkompromi mengenali berbagai macam perbedaan di antara mereka. Dari sini ruang pemahaman dibangun.


Cowok nih harus belajar banyak sama Lu Zhaoxi. Termasuk belajar cara ngomong manis tapi jatuhnya ga ngegombal. Alus bener Lu Zhaoxi wkwk. Biasanya kalo nonton yang beginian seringnya cringe, ini enggak, malah senyam-senyum gila.


Pengen banget liat Liang Jie dan Joseph main bareng lagi.


#3 Perkembangan karakternya jalan!


Selain Lu Zhaoxi, aku juga dibikin jatuh akung sama Ye Shilan. Karakter utama wanita ini muncul dengan pembawaannya yang tidak membuat penonton respek di episode pilot. Namun seiring perkembangan cerita, aku sebagai penonton melihat alasan mengapa Lanlan bersikap demikian. Latar belakang kehidupannya di masa lalu mampu menjelaskan dengan logis mengapa karakternya tumbuh seperti itu; pesimis, berjarak, curigaan, sulit akrab dengan orang lain…


Ye Shilan ini yang paling bagus perkembangan karakternya. Judul lain drama ini kan Wo Ke Neng Yu Dao Le Jiu Xing atau I May Have Met a Savior, dengan kata lain pov utamanya adalah Ye Shilan. Di ending pun yang jadi closing statement-nya adalah Ye Shilan.


Beberapa kali Ye Shilan membuat mataku berkaca-kaca. Strong banget anaknya. Yang aku suka dari Ye Shilan, meskipun di awal dia annoying tapi dia terbuka menerima kritik, ga saklek atau sok yang gimana-gimana, sama seperti Lu Zhaoxi, cara berpikirnya Ye Shilan logis dan rasional. Aku bisa terkoneksi dengan pemikiran-pemikirannya dalam berbagai aspek. Nemu karakter macam ini drama Cina yang mengusung genre komedi romantis sangatlah langka pemirsa, seenggaknya berdasarkan pengalamanku menonton selama ini ya…


#4 Second Couple-nya Seru!


Sebagai penikmat drama Cina sekian tahun ini yang sudah menonton lumayan banyak drama romantis, bisa diitung jari deh second couple yang bisa bikin aku betah nonton scene mereka. Drama Cina kan terkenal suka banyakin couple banyak-banyak yang seringnya merusak mood penonton wkwk.


Hi Venus menampilkan Jiajia dan Kevin Lin sebagai second couple-nya. Jiajia adalah penulis web novel yang bekerja di kafe, sedangkan Kevin adalah asistennya Lu Zhaoxi. Scene Kevin dan Jiajia lebih banyak diambil di kafe. Mereka nih suka ngobrol bahas cerita-ceritanya Jiajia yang udah dipublish. Dialog-dialognya diambil dari sudut pandang Jiajia sebagai penulis dan Kevin sebagai pembaca. Lumayan seru. Tergelitik sama beberapa kalimatnya Jiajia, aku sampe mikir Jiajia ini semacam ‘pesan’ pribadi yang ingin disampaikan Wang Xiong Cheng selaku penulis skenario Hi Venus. Paling suka waktu Jiajia bahasin orang-orang yang suka baca cerita romance. Ga bisa dipungkiri banyak orang yang masih memandang sebelah mata pembaca dan penulis cerita romance. Kayak yang… baca novel romantis? Haduh ngapain sih buang-buang waktu? Emang apa yang bisa didapatkan dari cerita-cerita romantis? Kehaluan yang menjadi-jadi?


HA. Siapa bilang novel atau film/drama romantis nggak ada manfaatnya buat pembaca? Jiajia bilang, dia awalnya menyukai cerita romantis gara-gara pernikahan orang tuanya yang gagal. Ia menemukan pelarian lewat cerita-cerita romantis yang ia baca. Jiajia percaya masih ada cinta yang indah di dunia ini. Dari sana ia terinspirasi untuk menulis ceritanya sendiri. Menemukan katarsis pada cerita-cerita romantis bukanlah dosa atau sesuatu yang memalukan. Kita sudah cukup dibuat babak belur oleh-oleh kenyataan yang hidup yang seringkali ngajakin bercandanya kebangetan. Bukan berarti sebagai penonton cerita romance kita jadi halu berlebihan. Ya nggak juga. Justru dari cerita romance aku menemukan banyak referensi tipe-tipe cowo mulai dari yang red flag sampe yang green flag. Tipe mana yang perlu dipaketin ke pluto tipe mana yang kira-kira bisa diajak ketemu emak-bapak HUAHAHAHAHA. Menonton cerita romance seenggaknya nggak terbukti bikin saya memuja romantisme secara berlebihan. Masih waras kok pemikirannya.


Aku menikmati scene-scenenya Kevin dan Jiajia, slow burn romance yang asik diikutin. Ga diburu-buruin, ga bikin cringe. Masuk akal. Pokoknya ngalir aja.

Kevin kalo sama Jiajia menggemaskan sekali. Aku ga pake jurus skip nonton adegan mereka.

#5 Bestie terbaik

Tampak belakang aja perfect ya, mon maap ga nemu fotonya Jiajia berduaan sama Lanlan

Ye Shilan beruntung banget punya temen yang keren kayak Jiajia. Dia jadi temen ngobrol dan temen sharing-nya Shilan. Jiajia selalu ngasih saran yang masuk akal untuk setiap masalahnya Shilan. Tokoh-tokoh di Hi Venus kebanyakan positif semua sih, ga ada yang sampe bikin esmosi jiwa. Jiajia adalah salah satu part terbaiknya hi Venus!


#6 Nggak Ada Plot Twist


Seringkali genre romantic comedy berubah haluan di tengah jalan menjadi genre melo-drama yang membuat bagian comedy-nya kehilangan makna. Untuk pertama kalinya, setelah sekian lama ada drama yang bisa konsisten membuat bahagia sampai akhir. Konsisten mempertahankan part komedinya dengan sangat baik. Tidak hadirnya konflik yang berat dan minus plot twist tidak lantas membuat aku sebagai penonton merasa bosan menonton. Reaksi orang beda-beda sih, ada juga kok yang ngerasa bosen nonton Hi Venus, tapi untuk referensi pribadi aku nggak pernah ngerasa bosen. Malah excited nungguin tiap episodenya.


Aku berani bilang karakter Lu Zhaoxi memegang peranan penting dalam urusan ini. Sisi humorisnya itu loh. Ga berlebihan, ga boring, bikin ngakak iya. Suka adaaaa aja kelakuannya yang bikin orang ga bisa ga ngakak. Heran kok ada makhluk se-menggemaskan ini.


Menurutku mendapuk Joseph Zeng/Zeng Shunxi sebagai pemeran Lu Zhaoxi adalah keputusan terkeren pihak produksi Hi Venus. Spektrum aktingnya gilak bagus banget. Ekspresi muka, gestur, intonasinya, semuanya baguuuus. Joseph berhasil menghidupkan karakter Lu Zhaoxi dengan sangat baik. Bisa fatal gagalnya kalo yang meranin Lu Zhaoxi ga se-apik Joseph aktingnya. Ga jamin deh aku bakal betah nonton.


Tanpa plot twist dan konflik yang nggak setajam silet tetap bisa bikin aku baperin Hi Venus, semua berkat Lu Zhaoxi dan chemistrynya dengan Ye Shilan—partner lawak kita.

#7 Value Cerita


Bisa nemu value berharga dari tontonan tuh menurutku kerena sih. Meskipun Hi Venus mengusung tema komedi romantis, namun apa yang ditampilkan drama ini melalui dialog-dialog antartokohnya sangatlah menginspirasi. Romance-nya tuh ada isinya. Lucunya juga nggak yang sekadar bikin haha-hihi gemes peluk guling (bagi jomblo), tapi juga ngasih insight. Moral ceritanya kuat.


Aku mulai dari karakter Ye Shilan ya…


Ayah Ye Shilan bun*h diri saat ia kecil. Ibunya lalu menikah kembali dan memiliki anak laki-laki dari pernikahannya ini. Ye Shilan sangat dengan ayahnya, ia menganggap ayahnya sebagai role model, pahlawan keluarga sebelum akhirnya ayahnya memilih mengakhiri hidupnya. Kehilangan besar sangat dirasakan Ye Shilan, dan ini turut mempengaruhi sudut pandangnya, bagaimana ia memandang dunia dan hal-hal yang datang kepadanya; pernikahan ibunya, pekerjaannya, interaksinya dengan orang lain. Impiannya tidak muluk-muluk, ia hanya ingin punya rumah sendiri yang ia beli dari tabungannya. Mengapa rumah? Karena Ye Shilan tidak pernah merasa memiliki rumah sejak ayahnya meninggal.


Ye Shilan menyimpan kekecewaan yang dalam terhadap keputusan ayahnya mengakhiri hid*p. Ia simpan kekecewaannya itu selama bertahun-tahun. Namun yang tidak disadari Ye Shilan adalah bahwa rasa cintanya terhadap ayahnya masih kuat mengakar di dalam hatinya. Aku pernah membaca katanya anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan cenderung mencari pasangan yang seperti ayahnya.


Begitu melihat karakter Lu Zhaoxi, semacam ada lampu neon yang menyala terang di kepalaku. Pinter banget ya penulis skenarionya membentuk Lu Zhaoxi. Ye Shilan akan dengan mudah tertarik.


Yang bikin surprise lagi, karakter Lu Zhaoxi digambarkan sebagai anak laki-laki yang dekat sekali dengan ibunya. Semua yang terjadi dengan dirinya diceritakan kepada ibunya, ga ada rahasia. Udah gitu ibunya baik banget pulak. Nggak ada itu emak-emak kaya tujuh turunan yang galak dan milah-milih jodoh untuk anaknya. Nggak ada di Hi Venus.


Melihat kehangatan di tengah-tengah keluarga Lu aku pun membatin pantesaaaaan Lu Zhaoxi potongannya anak soleh dan berbakti, sopan sama orang, wong lingkungan keluarganya postif banget. Terharu pas adegan Ye Shilan makan bersama Lu Zhaoxi dan ibu-bapaknya. Kehangatannya menyebar ke mana-mana. Suasana menyenangkannya hidup. Ibunya Zhaoxi keliatan lebih sayang sama Shilan ketimbang anak sendiri HAHAHAHAHA.


Impian Ye Shilan adalah memiliki rumah sendiri, tapi Tuhan memberinya lebih dari yang diinginkannya.


Lalu Lu Zhaoxi, nggak abis-abisnya aku baperin makhluk satu ini. Semua cowok fiksi yang masuk list kesayangan pada minggir semua. Lu Zhaoxi nomer satu! No debat. Beberapa kali Lu Zhaoxi mengejutkan aku dengan gestur dan ucapannya. Tiga yang paling kuingat adalah, pertama, waktu dia bilang ke Lanlan bahwa bukan dia yang menolong Lanlan, tapi Lanlan lah yang menolong dirinya sendiri. MAU NYARI DI MANA COWOK YANG TAU CARA MENGHARGAI CEWEK KAYAK LU ZHAOXI?? Xixi nggak pernah memperlakukan Lanlan sebagai objek cinta semata. Dia menghargai Lanlan sebagai manusia seutuhnya dengan seluruh nilai yang melekat padanya. Xixi nggak berusaha mengubah Lanlan, ia memberikan ruang kepada Lanlan untuk berproses. Selama itu Xixi selalu berusaha memastikan ia ada sebagai support system nya Lanlan di urutan terdepan. Xixi respek banget sama Lanlan.


Kedua, sewaktu mereka akhirnya resmi jadian, menurut ex-gf nya Xixi, Xixi tuh anaknya paling ga bisa low profile kalau udah sayang sama orang. Pengennya seisi dunia tau. Tapi karena Lanlan minta supaya hubungan mereka nggak di-publish, Xixi manut aja. Ngikutin kata Lanlan. Dan dia ngelakuin itu dengan sukarela, hepi-hepi aja.


Ketiga, ini sih yang paling… ugh. Nggak nyangka bakal dapet jawaban kayak gitu dari Zhaoxi. Pas Lanlan dapet telpon dari ibunya, Xixi denger kan trus langsung direbut tuh hp. Xixi cerewet banget. Minta dikirim inilah-itulah, ngajak ibunya Lanlan liburan, sampe Lanlan kaget. Soalnya ibunya Xixi belum tau kalau Xixi itu bosnya Lanlan. Taunya Xixi itu dokter, rekan kerjanya Lanlan. Pas Lanlan protes, takutnya nanti ibunya kecil hati begitu tau Xixi punya latar kehidupan yang berbeda jauh dengan anaknya. Zhaoxi-nya bilang kalo dia sengaja nyerocos, cerewetin minta ini-itu ke ibunya Lanlan agar calon mertuanya nggak ngerasa terbebani. Xixi kayak pengen ngasih jaminan gitu ke ibunya Lanlan. Statusnya sebagai anak orang kaya bukan masalah.


Mindset-nya Lu Zhaoxi nih yang bikin aku cinta banget sama karakternya. Kayaknya kalo temenan sama dia bawaannya bakal positif juga. Dia dibesarkan dengan baik oleh orang tuanya. Lu Zhaoxi jago masak juga. Dibekalin skill masak sama ibu-bapaknya. Bayangin, skill dasar sebagai manusia diajarin sama ortunya, padahal kalo mau apa-apa tinggal pake duit ya.


Sumpah ya, udah cape nonton tokoh utama cowo yang karakternya nggak banget. Sebelum ketemu Lu Zhaoxi, aku juga kenalan sama Lu Xun di Legally Romance—drama tahun 2022, Lu Xun nggak kalah bagus sih karakternya, lucu jugak.

#8 Ending


Ending-nya walaupun kurang memuaskan, tetapi bisa menutup drama ini dengan manis. Premisnya nggak meleset. Adegan lari pagi Ye Shilan dan Lu Zhaoxi di bagian akhir memiliki makna yang dalam. Awalnya Ye Shilan dulu yang di-shoot, beberapa detik kemudian Zhaoxi nyusul. Aku membaca adegan ini sebagai isyarat, Ye Shilan ‘lari’ (menjalani hidup) nya ga sendirian. Udah ada yang nemenin.


Closing statement-nya Ye Shilan juga bagus, inspiratif.

“My dad told me, if you hope others to pull you up, you have to reach out your hand first; if you hope others to save you, you have to save yourself first. I should thank myself for not giving up.”


Relate banget sama kalimatnya. Aku pernah berada di posisi ini, bertahun-tahun menuduh orang nggak ada yang bisa nolong aku, padahal aku nya sendiri yang memilih mengunci diri di kegelapan. Dan memang benar adanya, kita lah yang harus menolong diri kita pertama kali, dengan membiarkan orang lain menolong kita; jangan mengunci pintu terlalu lama.

“Life may not be satisfactory, but only by taking it seriously can there be hope.” –Ye Shilan

Kita nggak boleh berharap orang lain hadir dan mengubah hidup kita, keliru. Saya pikir di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu mengubah orang lain. Membawa pengaruh, mungkin lebih tepat. Sebab pada akhirnya keputusan mau berubah—mau membiarkan pengaruh tersebut mengubah kita atau tidak, sepenuhnya berada di tangan kita masing-masing.


Ye Shilan berubah bukan semata-mata karena Lu Zhaoxi, ia memilih mengambil kesempatan yang ditawarkan Lu Zhaoxi. Ia menyadari pada dirinya memang perlu ada yang diubah; ia yang pesimis. Perubahan-perubahan yang terjadi kemudian pun positif. Ye Shilan sebelum dan setelah bersama Lu Zhaoxi beda banget. Dia jadi banyak senyum, udah bisa berinteraksi dengan rekan kerjanya. Dan udah ga pesimis lagi. Bener ya, kalo ketemu orang yang tepat, kita bisa membawa keluar versi terbaik diri kita yang selama entah bersembunyi di mana.


Plislah, aku juga mau yang kayak Lu Zhaoxi. Orang yang pernah terbiasa dengan perasaan tidak aman dan tidak nyaman cocoknya emang yang kayak Lu Zhaoxi ehm.


HAHAHAHAHAHAHA. Sholawatin aja dulu. Namanya juga usaha ya kann.

Soal jodoh, ada kalimat bagus dari bapaknya Lu Zhaoxi, “It doesn’t matter which one takes the initiative. What matters is to be sure the other part is the right one.”

Yakin dulu bahwa dia orang yang tepat.

***


Hi Venus adalah drama bertema komedi romantis yang benar-benar menghidupkan temanya dengan baik. Drama yang ringan dengan dialog-dialog yang bagus, adegan putus di drama romantis lainnya malah bikin lucu di Hi Venus, beda sendiri emang. Kalo kamu butuh tontonan yang bikin hepi, nggak cringe, dengan chemistry lead nya yang menggemaskan bikin senyum-senyum sepanjang episode silakan dicoba Hi Venus. Kenalan sama Lu Zhaoxi dan siap-siap dibikin jatuh hati.

“Hope you who love life can also be this lucky!

Never fear the future.

Cherish every day of the present.

Fighting!

*

Oya, kalo ada yang ingin aku protes dari drama ini maka itu adalah… make up-nya Joseph yang ketebelaaaan, aku insekyur liatnya wkwk. Lipstick nya terlalu merah bbok. Lebih suka gaya Lu Zhaoxi yang santai, poninya diturunin, make upnya tipis. Hal lain, endingnyaaaa… aku ga puas. Pengen liat Lu Zhaoxi dan Ye Shilan nikah, Kevin dan Jiajia ketemu Zhaoxi dan Shilan. We want more!

P.s : Hi Venus adalah drama keempat Wang Xiong Cheng yang kutonton. Sebelumnya ada Find Yourself, Go Ahead, The Day of Becoming You (ini aku nontonnya barengan Hi Venus). Saat ini drama beliau yang lagi tayang ada Meet Yourself. Bagus juga.

P.s.s : Bebunyian yang menjadi backsound Hi Venus menambah semarak nuansa lawak drama ini, segala bunyi ayam lah apalah, ngakak!

P.s.s.s : Lu Zhaoxi ga perfect, dia ga bisa naik sepeda (aku bisaa), masih kurang cakap nge handle konflik yang turut ngelibatin Shilan—sampe bapaknya Zhaoxi kudu turun tangan. Tapi ga papa, Zhaoxi tetap juara di hatiku /PLAK/

Tabik,

Azz

Makasih loh Hi Venus, udah bikin aku hepi banget selama nonton!



Review Hi Venus

by on 1/08/2023 08:09:00 PM
Acara kemping seorang diri Lu Zhaoxi berakhir mengecewakan. Nasib nahasnya dimulai ketika ia berusaha menolong seekor anak kambing yang ters...