Starring : Han Suk Kyu, Yoo Yeon Seok, Seo Hyun Jin, Yang Se Jong, Kim Min Jae, Jin Kyung
P r o l o g
There is a beginning in all things. And there are cause and motivation in all beginnings. It can be me or someone else. Once it begins, it creates direction in life. And through the journey, it creates a form of life. The beginning of everything, could be there anything stronger than that?
*baca sambil dengerin Hope of Hospital*
HA. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir saya menonton dan jatuh cinta pada drama medikal—salah satu genre favorit saya. Tapi tidak semua drama Korea bertema medik saya tonton. Ada kalanya saya menyerah alias didrop di tengah jalan karena tidak cocok dengan selera saya.
Ketika Romantic Doctor sudah ditayangkan dua episode, saya segera mendonlot. Alhasil, setelah nonton, minat untuk lanjut tidak ada sama sekali. Sedikit tidak adil karena pada biasanya, saya menunggu 6-8 episode sebelum memutuskan lanjut atau lepas. Banyak teman yang bertanya apakah saya mengikuti Romantic Doctor, saya jawab pernah tapi sementara disimpen dululah nunggu mood bagus. Sayang kan drama dengan kualitas keren tapi gara-gara mood yang gak cocok, saya nonton pake skip. Saya tahu persis drama SBS ini berhasil merebut perhatian para penikmat Kdrama. Di negara asalnya, rating Romantic Doctor melesat hingga mendekati angka 30 persen pada akhir masa tayangnya. Iya, saya tahu rating tidak selalu bisa dijadikan jaminan sebuah drama bagus atau jelek. Dan review dari orang banyak juga tak bisa memberikan jaminan bahwa kita sejalan dengan itu. Tapi, pada akhirnya memang rasa penasaran saya terhadap drama ini masih tinggal.
Sebuah komentar di salah satu postingan Majimak Sarang menyarankan supaya saya menonton Romantic Doctor. Mbak Maryam Uhasanah bilang, sepertinya RD cocok dengan selera ngedrama saya. Apakah tebakan Mbak Maryam benar? Bisakah RD memulihkan kekecewaan saya terhadap drama genre medikal yang ditinggalkan drama sebelumnya?
Beberapa waktu lalu, seorang teman—karena urusan administrasi kampus—menitipkan hard disk nya kepada saya. Ternyata selain file yang ia mintai tolong agar di-upload ke web kampus (kami pernah kuliah di kampus yang sama tapi beda fakultas), ada juga Romantic Doctor full episode. Timing-nya tepat. Saya baru saja menyelesaikan Queen of The Ring, dan masih on fire pengen nonton drama lain. Karena sudah pernah nonton dua episode, saya tinggal melanjutkan 18 episode sisanya.
Berikut adalah review yang tidak cocok disebut review karena mengandung konten spoiler, jauh dari objektivitas, dan ditulis saat sisi emosional belum sepenuhnya stabil usai menamatkan Romantic Doctor. Satu hal yang harus diingat, bahwa apa yang saya tulis adalah berdasarkan sudut pandang saya sebagai penonton. Kamu sangat boleh tidak setuju atau memiliki pandangan berbeda, ok?
#Chapter 1 Storyline
An era of disregarding wounds. People are willing to disregard other people’s wounds for their own interests. In order to keep their prestige, people never care about other people. And people can’t even look after their own wounds. They all turn their faces from the reality or their wounds in the name of self-defense. Kang Dong Joo
Romantic Doctor mengisahkan dokter ahli bedah umum Boo Yong Joo (Han Suk Kyu) yang tiba-tiba menghilang setelah sebuah insiden terjadi di rumah sakit Geo dae. 14 tahun kemudian Dokter Boo yang juga dijuluki si Tangan Tuhan—karena kehebatannya di meja operasi—menjalani hidupnya sebagai dokter bedah umum di Doldam, sebuah rumah sakit terpencil di luar kota Seoul. Ia menikmati hidupnya dengan memakai nama lain—Kim Sabu.
Kang Dong Joo (Yoo Yeon Seok), memilih menjalani masa depannya sebagai seorang dokter setelah menerima perlakuan buruk dari pihak rumah sakit yang merawat ayahnya. Kematian ayahnya yang tragis menyisakan dendam mendalam di hatinya. Ia bertekad untuk menjadi dokter hebat sebagai bentuk balas dendam pada orang-orang yang menyebabkan nyawa ayahnya tak tertolong karena penundaan operasi. Dong Joo dibuang ke Doldam karena tidak bisa menyelamatkan seorang pasien VIP di rumah sakit Geodae.
Cita-cita Yoon Seo Jung (Seo Hyun Jin) menjadi dokter bermula dari kekaguman dan sebagai ungkapan terimakasih pada Do Yoon Wan (Choi Jin Ho), orang yang telah menyelamatkan masa depannya setelah ibunya meninggal bunuh diri. Sebuah kecelakaan maut yang merenggut tunangan Seo Jung telah meninggalkan tekanan mental akibat rasa bersalah yang parah di dirinya. Ia berakhir di Doldam sebagai buntut kecelakaan yang menimpanya sewaktu hiking seorang diri di gunung.
Tiga tokoh sentral ini dipertemukan di rumah sakit Doldam. Masing-masing membawa luka masa lalunya sendiri. Sebuah pertemuan yang mendatangkan banyak sekali perubahan bagi diri mereka, juga bagi orang-orang di sekitar mereka—di tengah-tengah ambisi dan ideologi yang penuh intrik tak terelakkan. Tentang bagaimana mereka memandang hidup, tentang bagaimana mereka mencari dan menemukan sebenar-benarnya arti mengapa mereka memilih menjadi dokter, dan tentang bagaimana mereka menghadapi luka dari masa lalu...
Do you know what’s the hardest thing in this world? It’s to overcome yourself. –Oh Sung Jae
Dari segi plot dan pengemasan konflik—Romantic Doctor dinamis. Alurnya rapi. Intensitas terjaga meski diselipkan humor yang tidak garing di sana-sini. Konsisten. Konfliknya tidak jauh berbeda dari drama medikal yang sudah ada, sebut saja permainan licik dari para pemangku kuasa di rumah sakit besar, perang antara ideologi dan ambisi juga tubrukan tak terhindar antara realitas dan idealisme, dan pasien-pasien yang menyuguhkan realita jauh dari romansa—Romantic Doctor berhasil tampil ciamik membawa pesonanya sendiri. Tanpa basa-basi berlebihan. Boring? Tidak sama sekali. Saya senang sekali, setelah sekian lama, saya bisa kembali menikmati drama medikal. Bersama Romantic Doctor saya mengalami eksperimen emosi yang naik-turun; marah, kecewa, sedih, histeria, putus-asa, proud—Ah, banyak sekali ya? Sebanyak itulah yang dilakukan Romantic Doctor terhadap saya sebagai penonton.
#2 Cast and Character
You can blame the system or the world. You can blame all the people who messed up the world if you want. However, noting will change even if you try so hard to blame everything. Those people won’t even remember your name. If you really want to win, be a doctor who can serve. Stop blaming them and pay them back with your capability. Teacher Kim
Han Suk Kyu as Kim Sabu (Boo Yong Joo)
If there is something worse than failure, it’s regret. –Teacher Kim
Kim Sabu yang diperankan Han Suk Kyu memegang peranan penting di RD. Kalau boleh saya bilang sih, salah satu daya tarik utama drama ini terletak pada karakter satu ini. Jika dilihat gambar besarnya, Kim Sabu muara semua konflik di RD. Ia juga menjadi kunci penyelesaian unfinished story para karakter utama. Ketebak dong, kenapa judulnya Romantic Doctor Teacher Kim... ㅋㅋㅋ
Han Suk Kyu kereeeennn banget sebagai Kim Sabu. Excellent. Kharismanya... WOOAAH. Tone suaranya yang rendah, tegas tapi memikat, ekspresinya yang intimidatif, misterius, dan sulit terbaca. Jujur saja, saya beberapa kali terbawa emosi gara-gara Kim Sabu, pengen ikutan mencak-mencak marah bareng Dong Joo, bareng Seo Jung, bareng mereka yang kena omel Kim Sabu ㅋㅋㅋ. Asli, sadizzzz. Kayaknya kalau saya yang jadi anak buahnya, gak cukup sehari udah angkat kaki kali ya. Enggak kuat Hayatiiiii HAHAHA. Tapi, kalau karakter Kim Sabu tidak dibuat seperti itu, konflik RD akan cenderung melempem. Dong Joo dan Seo Jung akan nyasar terus, tidak kunjung menemukan jalan pulang.
Kim Sabu memiliki caranya sendiri untuk menunjukkan sisi romantis dirinya. Ehm. Saya kok ngerasa Kim Sabu tetap menjadi sosok misterius bahkan setelah dramanya tamat ya? Hihi.
Yoo Yeon Seok as Kang Dong Joo
If you live as a nobody, does that keep your pride? If you have no power, how can you keep your conscience? Do you know how much it hurts to be humiliated because you have no power and money? –Kang Dong Joo
Dong Joo remaja melihat ayahnya menjadi yang terabaikan di ranjang rumah sakit. Kematian ayahnya menanamkan tekad bulat di hatinya untuk menjadi seorang dokter yang jauh lebih baik daripada dokter yang telah menunda operasi ayahnya demi seorang pasien VIP. Dong Joo tidak menyadari ada yang tumbuh diam-diam di hatinya seiring realitas yang menamparnya telak—menjadi terbaik hanya akan mungkin terjadi bila ia memiliki koneksi dengan orang-orang di atas, setidaknya itu berlaku di Geodae.
Pergolakan yang terjadi di hati Dong Joo adalah, apakah ia ingin menjadi dokter yang baik, atau terbaik? Ia begitu membenci dokter-dokter yang membelokkan arti profesi itu ke arah yang tidak semestinya—entah atas nama ambisi atau uang atau alasannya lainnya. Ia tidak sadar, dirinya sedang dan hampir berkali-kali mengarah ke sana. Karena Dong Joo pernah menjadi orang terinjak, sebab itu dia tahu persis wujud sakitnya diperlakukan tidak adil itu bagaimana. Biasanya, hanya ada dua ending orang-orang seperti ini. Satu, menjadi orang yang jauh lebih baik. Atau—dua, menjadi orang yang sama seperti mereka yang pernah menginjaknya, bahkan bisa jauh lebih mengerikan.
—seharusnya dan memang harus, Dong Joo bersyukur dibuang ke Doldam. Untuk bisa kembali pada idealisme remajanya, ia butuh orang seperti Kim Sabu.
HM. Demi cinta saya pada Chilbong, saya hepiiiii banget akhirnya Yoo Yeon Seok dipertemukan dengan karakter Dong Joo. Setelah RD, ia tidak akan lagi melulu diingat sebagai icon tragis dari cinta pertama yang tak sampai. Setelah kegagalan Warm and Cozy, Yeon Seok bangkit kembali bersama RD. Bicara soal akting di RD, saya kedengarannya bias, saya beneran sukaaaa banget Yeon Seok sebagai Dong Joo. Saya turut larut bersama perubahan emosi Dong Joo.  Apalagi pas dia nangis, saya ikutan nangis kejer .. Pengen ngepukpuk pundaknya, pengen meluk gitu... apalah daya, saya bukan Seo Jung sunbae *menerawang sambil tarik napas zuperrrr panjang* ㅋㅋ
Kurva perkembangan karakter Dong Joo menurut saya cukup rapi dan konsisten. Dimulai dari sosok dokter yang belum menemukan direct yang tepat, jelas, dan benar, tentang mengapa dan untuk apa sebenarnya ia menjadi dokter. Hingga akhirnya dia bisa menjadi seorang dokter yang baik yang sudah barang tentu melalui sebuah proses yang tidak mudah.
P.s : saya tidak suka Kang Dong Joo di episode awal, waktu dia nembak Dokter Yoon. Vul*ar amat pak dokter ㅋㅋ
Seo Hyun Jin as Yoon Seo Jung
Of course nothing would have worked out with that voctim mentality. –Yoon Seo Jung
Saya mudah sekali menjatuhkan perhatian kepada karakter lead female yang digambarkan strong, konsisten, tegas gak menye-menye. Dan Yoon Seo Jung adalah salah satu dari mereka. Karakter ini perfect dengan seluruh kekurangannya. Maksud saya begini, selain sifat yang sudah saya sebutkan di atas, ada satu sisi pada Seo Jung yang justru menjadikan sosoknya manusiawi. Apa itu? Ia beberapa kali melakukan sesuatu yang menurut saya terkesan reaktif tanpa pikir panjang—efeknya memunculkan penyesalan sesudahnya. Beberapa kali ya, jadi bisa dibilang (sepertinya) penulis memang  sengaja menjadikannya begitu. Tentu saja saya tidak protes. Lebih pas rasanya ketimbang seorang Yoon Seo Jung yang cool, dan superior. Saya lebih Yoon Seo Jung yang manusiawi. Pembawaannya yang ceria, dan hangat menjadi penengah antara Kim Sabu dan Kang Dong Joo.
Bahkan meski jatuh cinta dan pacaran dengan Dokter Kang, Dokter Yoon tetap berusaha setia pada profesionalitas.
P.s : ini drama pertama Seo Hyun Jin yang saya tonton.
I made a mistake. I should make up for it with patience, endurance, backbone, and indomitability. –Yoon Seo Jung
Yang Se Jong as Do Im Beom
I think I’m very luck that I’m your son. I was so proud to be called your son rather than my own name. Your name gave me good qualifications. After I was transferred to Doldam Hospital, I was called by my name for the firs time. At first, I was confused and felt bad about that. Your name didn’t work there. I felt that way at first. But it made me see who I really am for the first time. I couldd see what my life was like without your name. I realized how it was. I want to live up my name for a while. I want to be myself, not your son. –Do Im Beom
Bagi saya, apa yang diucapkan Do Im Beom pada ayahnya, adalah konklusi secara utuh mengenai karakter ini. Sejak awal dia bukanlah antagonis. Tapi karakter yang sengaja ditampilkan abu-abu. Bukan antara hitam dan putih, Do Im Beom belum tiba pada tahap itu. Ia masih kebingungan menemukan warna dirinya sendiri. Bahwa sebelum pindah ke Doldam, ia terbiasa dan menikmati posisi sebagai anak seorang ayah yang punya kuasa. Saya tidak melihat sisi ambisius yang berlebihan pada Dokter Do. Ingat bagaimana ketika dia tidak tahan lagi dan ingin segera pulang ke Geodae usai dimarahi Kim Sabu? Daripada ambisius, ia lebih cocok dibilang... um, pengecut? Untunglah dia tetap bertahan di Doldam. Berkat Dong Joo. Lihat betapa suportif-nya Dong Joo. Yang paling melegakkan dari menonton 20+1 episode Romantic Doctor, alih-alih menonjolkan rivalitas para dokter yang berujung saling menjatuhkan satu-sama lain, drama ini memilih menghadirkan dilema idealisme dan realita yang kerap berbenturan pada diri para dokter, juga sisi paling menyentuh adalah ketika dokter-dokter ini berinteraksi pasien-pasien yang mereka tangani.
Kim Sabu tahu persis Im Beom punya kemampuan. Ia tidak berusaha menyudutkan Im Beom tentang kebohongannya yang berkali-kali. Kenapa? Kim Sabu ingin Im Beom sadar sendiri bahwa yang dilakukannya salah. Tindakan ini saya nilai tepat. Dokter Do bukan Kang Dong Joo cenderung meledak-ledak, gampang sekali terbaca. Salah penanganan, Dokter Do bisa terlepas dan kemungkinan terburuknya, bisa-bisa dia mengikuti jejak ambisius ayahnya. Potensi konflik masih sangat bisa dieksplor dari karakter ini.
Suka deh sama matanya Yang Se Jong ㅋㅋㅋ
#3 Supporting Character
Ada Manager Jang (Lim Won Hee), yang—ya ampuuuuun koplaknya kok ini amat. Mulai dari gestur, cara ngomong, dan kelakukannya... ㅋㅋㅋㅋ  Manager Jang jago banget soal cewek, dia yang ngasih advice ke Dokter Kang supaya beli hadiah Natal untuk seseorang yang disukainya. Kalau nggak ada Manager Jang, Dokter Kang dan Dokter Yoon bakal gitu-gitu aja. Yang satu ngejar dengan sabar sampe lebaran lutung, yang satunya pura-pura gak senang dan gak ada yang ngejar sampe kutub utara pindah ke Seoul. Yang saya suka dari Manager Jang, dia bukan tipikal oportunis macam Dokter Song Hyun Chul (Jang Hyuk Jin).
Di jajaran perawat ada kasih tak sampainya Manager Jang, Kepala Perawat RS. Doldam,  Oh Myung Sim yang diperankan Jin Kyung.
Kim Min Jae memerankan Park Eun Tak, walaupun karakternya tidak begitu meninggalkan impact yang WAH, saya suka kok dengan Eun Tak. Salah satu ucapannya yang paling saya sukai, “being corrected and being looked down upon are two different things”.
Nun di seberang sana, ada Do Yoon Wan (Choi Jin Ho)—semata antagonis. Menghalalkan segala cara demi meloloskan keinginannya.
#4 Ending
Life is about turning into different roads. Whether you want it or not, you have to face the reality which is placed in front of you. You can’t find the right answer every time, but Teacher Kim said this, “don’t give up asking the questions about why we live and what we live for. The moment you give up in that, the romance in life ends.
Quote dari Kang Dong Joo menutup kisah 20+1 episode Romantic Kim. Untuk pertama kalinya, pertanyaan sad ending or happy ending? tidak berlaku di sini. Karena drama ini tidak diawali dengan pertanyaan siapa yang berhak bahagia dan siapa yang berhak tidak bahagia. Karakter-karakter yang mengisi RD datang membawa pertanyaannya masing-masing. Ketika di akhir, mereka menemukan apa yang yang mereka cari, bagi saya itu sudah cukup.
Setelah satu pertanyaan diselesaikan, pertanyaan-pertanyaan lain sudah menunggu di depan.  Be ready ^^
E p i l o g u e
Kim Sabu berkata pada Ketua Shin, ia memiliki gambar yang ingin ia selesaikan. Dan itu adalah pendirian pusat rehabilitasi trauma di Doldam. Sebenarnya, entah disadari atau tidak, Kim Sabu sudah memulai project mulianya itu sejak Yoon Seo Jung dan Kang Dong Joo masuk ke Doldam. Tak hanya menyembuhkan Dokter Yoon dan Dokter Kang, Kim Sabu juga berhasil menyembuhkan dirinya sendiri.
Ini twist paling mengagetkan; Ketua Shin pernah ditolong Kim Sabu long time ago. Kim Sabu sudah salah mengerti mengenai kegigihan Ketua Shin menjadikannya dokter utama yang akan mengoperasinya. Ketua Shin tahu, satu-satunya dokter yang bisa ia percayai, dokter yang meninggikan usaha penyelamatan pasien di atas segala-galanya—hanya Dokter Kim.
Dokter Kim, dan idealismenya yang tidak pernah berhenti bernapas. Tidak sekali pun.
Ya—saya lebih dari sekadar tahu, betapa mahal mempertahankan idealisme hari-hari terakhir ini terlebih bila sudah menyangkut dompet dan perut. Tapi bukan berarti kita merelakannya lenyap begitu saja. Idealisme harus diperjuangkan. Walaupun karena itu, kita dijadikan lelucon dan bahan tertawaan orang-orang. Pada beberapa keadaan, idealisme tidak menjadikan kita kaya. Pertanyaan mendarsarnya adalah untuk apakah sebenarnya kita hidup?
Dibuang Sayang...
Hope of Hospital adalah instrumen favorit saya. Melodinya bikin saya senyum-senyum bangga, terharu, semangat, optimis, dan sederet efek positif lainnya. Mengingatkan saya pada scene-scene di RD yang heroik tapi gak berlebihan.
Sadar atau tidak, pasien-pasien yang datang ke Doldam adalah semacam simbol kritik kepada mereka, orang-orang yang bertanggungjawab. Selalu cerita dari setiap pasien. Yang paling menampar khususnya bagi netizen Korea adalah kematian seorang tentara akibat kekerasan yang ia terima dari seniornya di kesatuan. Familier, bukan? Bagaimana peran atasan dan dokter memenuhi tanggung jawab mereka kepada korban dan keluarganya. Seringkali ada yang tidak pada tempatnya menyoal penanangan. Ada yang berusaha menutupi demi nama baik instansi. Ada yang tidak (akan) pernah menerima keadilan setelah kehilangan yang luar biasa menyakitkan hanya karena mereka orang-orang biasa. Orangtua mengirim anak-anaknya ke tempat-tempat itu bukan untuk melihat mereka kembali tanpa denyut nadi .

Yang paling menguras air mata, ada bapak-bapak menerobos ruang operasi dan menyandera Dokter Yoon. Pria ini menyimpan dendam pada pasien yang dioperasi Kim Sabu. Suerrrr sedihhh banget pas tau latar belakang kenapa dia nekat melakukan itu. Anaknya diperko*a si pasien. Tapi hukuman yang diterima hanya sekian tahun, gak setimpal dengan akibat yang harus ditanggung puterinya seumuru hidup .Ya Allah... nangis kejerrr sayah. Sampai kapan hukum manusia bisa benar-benar adil bagi para korban dan keluarga...

Lalu ada si anak emas yang orangtuanya berpengaruh, kaya raya—mabuk sambil menyetir mobil hingga menyebabkan kecelakaan beruntun. Nyawa-nyawa melayang. Lihatlah bagaimana orangtuanya—ibunya menangani masalah tersebut. Bikin emosi. Tindakan tersebut justru semakin akan membuat anaknya jadi orang gak bener secara mental. Anak bukannya diajarkan tanggung jawab malah dijerumuskan pada cara-cara rendahan bagaimana menginjak-injak hak orang lain sambil tertawa riang.
Lingkungan sosial kita semakin sakit saja.
Ini juga—pasien penyakit HIV yang ditolak berobat di mana-mana karena penyakitnya. Tante Kim Hye Soo jjaaaang! Ucapannya nampar banget.
.... tahukah apa yang paling menakutkan? Itu adalah prasangka kalian.
Saya sempat berpikir kok random amat waktu ada scene virus MERS. Dan setelah Kim Sabu marahin petugas via telepon karena responnya yang lambat, barulah saya ngeh maksudnya apa. Ya itu dia—sering, pada situasi genting yang membutuhkan penanganan cepat, yang memegang kuasa sibuk dengan tetek-bengek aturan bla bla bla yang akhirnya  berimbas pada keterambatan mengatasi hal-hal yang sebetulnya bisa dicegah. Ingat tragedi Sewol?

Oh satu lagi—ini bukan tentang pasien, tapi keluarga pasien. Dua keluarga pasien Dokter Kang, dua-duanya ibu-ibu. Sebel bin pengen nyolokin mata si ibu yang nyolot banget minta suaminya dipindahin ke ICU, padahal saat itu ruangan sedang penuh. Banyakkk sekali kejadian semacam ini tak cuma di drama. Mbok ya jadi keluarga pasien jangan ngeselin. Harus tahu dan paham situasi juga.
DAANNNNNNNNNN gak afdol kalau gak ngebahas romantisme ala Dokter Kang dan Dokter Yoon ihiiiiiiiiiiiiirrrrr ㅋㅋㅋㅋ saya suka nih model romance macam mereka. Gak lebay. Gak mengganggu fokus cerita utama dramanya. Dokter Yoon tuh sebenernya udah terpesona pada Dokter Kang sejak pertama ngeliat orangnya. Cuman kan pada tau sendiri Dokter Yoon udah punya seseorang. Trus setelah sendirian, kok Dokter Kang masih ditolak juga? Dokter Yoon-nya masih merasa bersalah pada masa lalu, pada kehilangan yang pernah ia alami. Soal apakah sayang atau gak ke Dokter Kang. Jelas sayaaaaang dwuoooong *kok malah elo yang semangat pollll, Azz?* ㅋㅋㅋ
Lucunya, yang agresif malah Dokter Kang, Dokter Yoon selow ajaaah. Kapel ini mengingatkan saya pada warna senja.
Kalo tar beneran ada season 2, Dokter Do boleh dong sama Dokter Yeon Hwa. *Eun Tak mau dikemanaiiiiiiiin?* Eun Tak buat Azz! Call?

Saya ngasih rate  9,9/10
Romantic Doctor adalah sebuah kritik—untuk kita.
Btw, saya suka scene operasinya gak digarap ala kadarnya.
*
Mohon dimaafkan bila ada kekeliruan dan kekurangan
Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya!
Azz
 If we have one percent of hope, shouldn’t we do our best? –Yoon Seo Jung