Starring : Han Suk Kyu, Yoo Yeon
Seok, Seo Hyun Jin, Yang Se Jong, Kim Min Jae, Jin
Kyung
♥
P r o l o g
There is a beginning in all things. And there are cause and motivation in all beginnings. It can be me or someone else. Once it begins, it creates direction in life. And through the journey, it creates a form of life. The beginning of everything, could be there anything stronger than that?
*baca sambil dengerin Hope of Hospital*
HA. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir saya menonton dan jatuh cinta
pada drama medikal—salah satu genre favorit saya. Tapi tidak semua drama Korea
bertema medik saya tonton. Ada kalanya saya menyerah
alias didrop di tengah jalan karena tidak cocok dengan selera saya.
Ketika Romantic Doctor sudah ditayangkan dua episode, saya segera
mendonlot. Alhasil, setelah nonton, minat untuk lanjut tidak ada sama sekali.
Sedikit tidak adil karena pada biasanya, saya menunggu 6-8 episode sebelum
memutuskan lanjut atau lepas. Banyak teman yang bertanya apakah saya mengikuti Romantic Doctor, saya jawab
pernah tapi sementara disimpen dululah
nunggu mood bagus. Sayang kan drama
dengan kualitas keren tapi gara-gara mood
yang gak cocok, saya nonton pake skip. Saya tahu persis drama SBS ini
berhasil merebut perhatian para penikmat Kdrama. Di negara asalnya, rating
Romantic Doctor melesat hingga mendekati angka 30 persen pada akhir masa
tayangnya. Iya, saya tahu rating tidak selalu bisa dijadikan jaminan sebuah
drama bagus atau jelek. Dan review dari
orang banyak juga tak bisa memberikan jaminan bahwa kita sejalan dengan itu.
Tapi, pada akhirnya memang rasa penasaran saya terhadap drama ini masih tinggal.
Sebuah komentar di salah satu postingan Majimak Sarang menyarankan supaya
saya menonton Romantic Doctor. Mbak Maryam Uhasanah bilang, sepertinya RD cocok dengan selera
ngedrama saya. Apakah tebakan Mbak Maryam benar? Bisakah RD memulihkan kekecewaan saya terhadap
drama genre medikal yang ditinggalkan drama sebelumnya?
Beberapa waktu lalu, seorang teman—karena urusan administrasi kampus—menitipkan
hard disk nya kepada saya. Ternyata
selain file yang ia mintai tolong agar di-upload ke web kampus (kami pernah
kuliah di kampus yang sama tapi beda fakultas), ada juga Romantic Doctor full episode. Timing-nya tepat. Saya baru saja menyelesaikan Queen of The Ring, dan masih on fire pengen nonton drama lain. Karena
sudah pernah nonton dua episode, saya tinggal
melanjutkan 18 episode sisanya.
Berikut adalah review yang tidak
cocok disebut review karena
mengandung konten spoiler, jauh dari objektivitas, dan ditulis saat sisi
emosional belum sepenuhnya stabil usai menamatkan Romantic Doctor. Satu hal
yang harus diingat, bahwa apa yang saya tulis adalah berdasarkan sudut pandang
saya sebagai penonton. Kamu sangat boleh tidak setuju atau memiliki pandangan
berbeda, ok?
#Chapter 1 Storyline
An era of disregarding wounds. People are willing to disregard other
people’s wounds for their own interests. In order to keep their prestige,
people never care about other people. And people can’t even look after their
own wounds. They all turn their faces from the reality or their wounds in the
name of self-defense. –Kang Dong Joo
Romantic Doctor mengisahkan dokter ahli bedah umum Boo Yong Joo (Han Suk
Kyu) yang tiba-tiba menghilang setelah sebuah insiden terjadi di rumah sakit
Geo dae. 14 tahun kemudian Dokter Boo yang juga dijuluki si Tangan Tuhan—karena
kehebatannya di meja operasi—menjalani hidupnya sebagai dokter bedah umum di
Doldam, sebuah rumah sakit terpencil di luar kota Seoul. Ia menikmati hidupnya
dengan memakai nama lain—Kim Sabu.
Kang Dong Joo (Yoo Yeon Seok), memilih menjalani masa depannya sebagai
seorang dokter setelah menerima perlakuan buruk dari pihak rumah sakit yang
merawat ayahnya. Kematian ayahnya yang tragis menyisakan dendam mendalam di
hatinya. Ia bertekad untuk menjadi dokter hebat sebagai bentuk balas dendam pada orang-orang yang
menyebabkan nyawa ayahnya tak tertolong karena penundaan operasi. Dong Joo dibuang ke Doldam karena tidak bisa
menyelamatkan seorang pasien VIP di rumah sakit Geodae.
Cita-cita Yoon Seo Jung (Seo Hyun Jin) menjadi dokter bermula dari
kekaguman dan sebagai ungkapan terimakasih
pada Do Yoon Wan (Choi Jin Ho), orang yang telah menyelamatkan masa
depannya setelah ibunya meninggal bunuh diri. Sebuah kecelakaan maut yang
merenggut tunangan Seo Jung telah meninggalkan tekanan mental akibat rasa
bersalah yang parah di dirinya. Ia berakhir
di Doldam sebagai buntut
kecelakaan yang menimpanya sewaktu hiking
seorang diri di gunung.
Tiga tokoh sentral ini dipertemukan di
rumah sakit Doldam. Masing-masing membawa luka
masa lalunya sendiri. Sebuah pertemuan yang mendatangkan banyak sekali perubahan bagi diri mereka, juga bagi
orang-orang di sekitar mereka—di tengah-tengah ambisi dan ideologi yang penuh
intrik tak terelakkan. Tentang bagaimana mereka memandang hidup, tentang
bagaimana mereka mencari dan menemukan sebenar-benarnya arti mengapa mereka
memilih menjadi dokter, dan tentang bagaimana mereka menghadapi luka dari masa lalu...
Do you know what’s the hardest thing in this world? It’s to overcome
yourself. –Oh Sung Jae
Dari segi plot dan pengemasan konflik—Romantic Doctor dinamis. Alurnya
rapi. Intensitas terjaga meski diselipkan
humor yang tidak garing di sana-sini. Konsisten. Konfliknya tidak jauh
berbeda dari drama medikal yang sudah ada, sebut saja permainan licik dari para pemangku kuasa di rumah sakit besar, perang antara ideologi dan ambisi juga tubrukan tak terhindar antara realitas
dan idealisme, dan pasien-pasien yang menyuguhkan realita jauh dari
romansa—Romantic Doctor berhasil tampil
ciamik membawa pesonanya sendiri.
Tanpa basa-basi berlebihan. Boring? Tidak sama sekali. Saya senang sekali,
setelah sekian lama, saya bisa kembali menikmati drama medikal. Bersama
Romantic Doctor saya mengalami eksperimen emosi yang naik-turun; marah, kecewa,
sedih, histeria, putus-asa, proud—Ah, banyak sekali ya? Sebanyak
itulah yang dilakukan Romantic Doctor
terhadap saya sebagai penonton.
#2 Cast and Character
You can blame the system or the world. You can blame all the people who
messed up the world if you want. However, noting will change even if you try so
hard to blame everything. Those people won’t even remember your name. If you
really want to win, be a doctor who can serve. Stop blaming them and pay them
back with your capability. –Teacher Kim
Han Suk Kyu as Kim Sabu (Boo Yong Joo)
If there is something worse than failure, it’s regret. –Teacher Kim
Kim Sabu yang diperankan Han Suk
Kyu memegang peranan penting di RD. Kalau boleh saya bilang sih, salah satu daya
tarik utama drama ini terletak pada karakter satu ini. Jika dilihat gambar
besarnya, Kim Sabu muara semua
konflik di RD. Ia juga menjadi kunci penyelesaian unfinished story para karakter utama. Ketebak dong, kenapa judulnya
Romantic Doctor Teacher Kim... ㅋㅋㅋ
Han Suk Kyu kereeeennn banget sebagai Kim Sabu. Excellent.
Kharismanya... WOOAAH. Tone suaranya
yang rendah, tegas tapi memikat,
ekspresinya yang intimidatif, misterius, dan sulit terbaca. Jujur saja, saya
beberapa kali terbawa emosi gara-gara Kim Sabu,
pengen ikutan mencak-mencak marah bareng Dong Joo, bareng Seo Jung, bareng
mereka yang kena omel Kim Sabu ㅋㅋㅋ. Asli, sadizzzz. Kayaknya kalau saya yang jadi anak buahnya, gak cukup sehari udah
angkat kaki kali ya. Enggak kuat Hayatiiiii HAHAHA. Tapi, kalau karakter Kim Sabu tidak dibuat seperti itu, konflik
RD akan cenderung melempem. Dong Joo dan Seo Jung akan nyasar terus, tidak kunjung menemukan
jalan pulang.
Kim Sabu memiliki caranya sendiri
untuk menunjukkan sisi romantis dirinya.
Ehm. Saya kok ngerasa Kim Sabu tetap
menjadi sosok misterius bahkan setelah dramanya tamat ya? Hihi.
Yoo Yeon Seok as Kang Dong Joo
If you live as a nobody, does that keep your pride? If you have no power,
how can you keep your conscience? Do you know how much it hurts to be
humiliated because you have no power and money? –Kang Dong Joo
Dong Joo remaja melihat ayahnya menjadi yang
terabaikan di ranjang rumah sakit. Kematian ayahnya menanamkan tekad bulat
di hatinya untuk menjadi seorang dokter yang jauh lebih baik daripada dokter
yang telah menunda operasi ayahnya demi seorang pasien VIP. Dong Joo tidak
menyadari ada yang tumbuh diam-diam di hatinya seiring realitas yang
menamparnya telak—menjadi terbaik hanya akan mungkin terjadi bila ia memiliki
koneksi dengan orang-orang di atas, setidaknya
itu berlaku di Geodae.
Pergolakan yang terjadi di hati Dong Joo adalah, apakah ia ingin menjadi
dokter yang baik, atau terbaik? Ia begitu membenci dokter-dokter yang membelokkan arti profesi itu ke arah
yang tidak semestinya—entah atas nama ambisi atau uang atau alasannya lainnya. Ia
tidak sadar, dirinya sedang dan hampir berkali-kali mengarah ke sana. Karena
Dong Joo pernah menjadi orang terinjak,
sebab itu dia tahu persis wujud sakitnya
diperlakukan tidak adil itu bagaimana. Biasanya, hanya ada dua ending orang-orang seperti ini. Satu,
menjadi orang yang jauh lebih baik. Atau—dua, menjadi orang yang sama seperti mereka yang pernah menginjaknya, bahkan bisa jauh lebih mengerikan.
—seharusnya dan memang harus, Dong Joo bersyukur dibuang ke Doldam. Untuk bisa kembali pada idealisme remajanya, ia
butuh orang seperti Kim Sabu.
HM. Demi cinta saya pada Chilbong, saya hepiiiii banget akhirnya Yoo Yeon
Seok dipertemukan dengan karakter Dong Joo. Setelah RD, ia tidak akan lagi
melulu diingat sebagai icon tragis
dari cinta pertama yang tak sampai. Setelah kegagalan
Warm and
Cozy, Yeon Seok bangkit kembali
bersama RD. Bicara soal akting di RD,
saya kedengarannya bias, saya beneran sukaaaa banget Yeon Seok sebagai Dong
Joo. Saya turut larut bersama perubahan emosi Dong Joo. Apalagi pas dia nangis, saya ikutan nangis
kejer ㅠ.ㅠ. Pengen ngepukpuk pundaknya, pengen meluk gitu... apalah
daya, saya bukan Seo Jung sunbae *menerawang sambil tarik napas zuperrrr
panjang* ㅋㅋ
Kurva perkembangan karakter Dong Joo menurut saya cukup rapi dan konsisten.
Dimulai dari sosok dokter yang belum menemukan direct yang tepat, jelas, dan benar,
tentang mengapa dan untuk apa sebenarnya ia menjadi dokter. Hingga akhirnya dia
bisa menjadi seorang dokter yang baik yang
sudah barang tentu melalui sebuah proses yang tidak mudah.
P.s : saya
tidak suka Kang Dong Joo di episode awal, waktu dia nembak Dokter Yoon. Vul*ar amat pak dokter ㅋㅋ
Seo Hyun Jin as Yoon Seo Jung
Of course nothing would have worked out with that voctim mentality. –Yoon Seo Jung
Saya mudah sekali menjatuhkan perhatian
kepada karakter lead female yang
digambarkan strong, konsisten, tegas
gak menye-menye. Dan Yoon Seo Jung adalah salah satu dari mereka. Karakter ini perfect dengan
seluruh kekurangannya. Maksud saya begini, selain sifat yang sudah saya
sebutkan di atas, ada satu sisi pada
Seo Jung yang justru menjadikan sosoknya manusiawi. Apa itu? Ia beberapa kali
melakukan sesuatu yang menurut saya terkesan reaktif tanpa pikir panjang—efeknya
memunculkan penyesalan sesudahnya. Beberapa kali ya, jadi bisa dibilang
(sepertinya) penulis memang sengaja
menjadikannya begitu. Tentu saja saya tidak protes. Lebih pas rasanya ketimbang seorang Yoon Seo Jung yang cool, dan superior. Saya lebih Yoon Seo Jung yang manusiawi. Pembawaannya
yang ceria, dan hangat menjadi penengah antara
Kim Sabu dan Kang Dong Joo.
Bahkan meski jatuh cinta dan pacaran dengan Dokter Kang, Dokter Yoon tetap
berusaha setia pada profesionalitas.
P.s : ini drama
pertama Seo Hyun Jin yang saya tonton.
I made a mistake. I should make up for it with patience, endurance,
backbone, and indomitability. –Yoon Seo Jung
Yang Se Jong as Do Im Beom
I think I’m very luck that I’m your son. I was so proud to be called your
son rather than my own name. Your name gave me good qualifications. After I was
transferred to Doldam Hospital, I was called by my name for the firs time. At
first, I was confused and felt bad about that. Your name didn’t work there. I
felt that way at first. But it made me see who I really am for the first time.
I couldd see what my life was like without your name. I realized how it was. I
want to live up my name for a while. I want to be myself, not your son. –Do Im Beom
Bagi saya, apa yang diucapkan Do Im Beom pada ayahnya, adalah konklusi
secara utuh mengenai karakter ini. Sejak awal dia bukanlah antagonis. Tapi
karakter yang sengaja ditampilkan abu-abu.
Bukan antara hitam dan putih, Do Im Beom belum tiba pada tahap itu. Ia masih kebingungan
menemukan warna dirinya sendiri. Bahwa
sebelum pindah ke Doldam, ia terbiasa dan
menikmati posisi sebagai anak seorang ayah yang punya kuasa. Saya tidak melihat
sisi ambisius yang berlebihan pada Dokter Do. Ingat bagaimana ketika dia tidak
tahan lagi dan ingin segera pulang ke
Geodae usai dimarahi Kim Sabu? Daripada ambisius, ia lebih cocok
dibilang... um, pengecut? Untunglah
dia tetap bertahan di Doldam. Berkat Dong Joo. Lihat betapa suportif-nya Dong
Joo. Yang paling melegakkan dari menonton 20+1 episode Romantic Doctor,
alih-alih menonjolkan rivalitas para
dokter yang berujung saling menjatuhkan satu-sama lain, drama ini memilih
menghadirkan dilema idealisme dan realita yang kerap berbenturan pada diri para
dokter, juga sisi paling menyentuh adalah ketika dokter-dokter ini berinteraksi pasien-pasien yang mereka tangani.
Kim Sabu tahu persis Im Beom
punya kemampuan. Ia tidak berusaha menyudutkan Im Beom tentang kebohongannya
yang berkali-kali. Kenapa? Kim Sabu ingin
Im Beom sadar sendiri bahwa yang dilakukannya salah. Tindakan ini saya nilai
tepat. Dokter Do bukan Kang Dong Joo cenderung meledak-ledak, gampang sekali
terbaca. Salah penanganan, Dokter Do
bisa terlepas dan kemungkinan
terburuknya, bisa-bisa dia mengikuti jejak ambisius ayahnya. Potensi konflik
masih sangat bisa dieksplor dari karakter ini.
Suka deh sama matanya Yang Se Jong ㅋㅋㅋ
#3 Supporting
Character
Ada Manager
Jang (Lim
Won Hee), yang—ya ampuuuuun koplaknya kok ini amat. Mulai dari
gestur, cara ngomong, dan kelakukannya... ㅋㅋㅋㅋ Manager Jang jago
banget soal cewek, dia yang ngasih advice
ke Dokter Kang supaya beli hadiah Natal untuk seseorang yang disukainya.
Kalau nggak ada Manager Jang, Dokter Kang dan Dokter Yoon bakal gitu-gitu aja. Yang satu ngejar dengan sabar sampe lebaran lutung,
yang satunya pura-pura gak senang dan gak
ada yang ngejar sampe kutub utara pindah ke Seoul. Yang saya suka dari
Manager Jang, dia bukan tipikal oportunis macam Dokter Song Hyun Chul (Jang Hyuk Jin).
Di jajaran perawat ada kasih tak sampainya Manager Jang, Kepala Perawat RS.
Doldam, Oh Myung Sim yang diperankan Jin Kyung.
Kim Min Jae memerankan Park Eun Tak, walaupun karakternya tidak
begitu meninggalkan impact yang WAH,
saya suka kok dengan Eun Tak. Salah satu ucapannya yang paling saya sukai, “being corrected and being looked down upon are two
different things”.
Nun di seberang sana, ada Do Yoon Wan (Choi Jin Ho)—semata antagonis. Menghalalkan
segala cara demi meloloskan keinginannya.
#4 Ending
Life is about turning into different roads. Whether you want it or not, you
have to face the reality which is placed in front of you. You can’t find the
right answer every time, but Teacher Kim said this, “don’t give up asking the questions about
why we live and what we live for. The moment you give up in that, the romance
in life ends”.
Quote dari Kang Dong Joo menutup kisah 20+1 episode Romantic Kim. Untuk
pertama kalinya, pertanyaan sad ending or
happy ending? tidak berlaku di sini. Karena drama ini tidak diawali dengan pertanyaan
siapa yang berhak bahagia dan siapa yang berhak tidak bahagia.
Karakter-karakter yang mengisi RD datang membawa pertanyaannya masing-masing. Ketika
di akhir, mereka menemukan apa yang yang mereka cari, bagi saya itu sudah cukup.
Setelah satu pertanyaan diselesaikan, pertanyaan-pertanyaan lain sudah
menunggu di depan. Be ready ^^
E p i l o g u e
Kim Sabu berkata pada Ketua Shin,
ia memiliki gambar yang ingin ia
selesaikan. Dan itu adalah pendirian pusat rehabilitasi trauma di Doldam.
Sebenarnya, entah disadari atau tidak, Kim Sabu
sudah memulai project mulianya
itu sejak Yoon Seo Jung dan Kang Dong Joo masuk ke Doldam. Tak hanya menyembuhkan Dokter Yoon dan Dokter
Kang, Kim Sabu juga berhasil
menyembuhkan dirinya sendiri.
Ini twist paling mengagetkan;
Ketua Shin pernah ditolong Kim Sabu long
time ago. Kim Sabu sudah salah mengerti mengenai kegigihan Ketua Shin menjadikannya dokter utama yang akan
mengoperasinya. Ketua Shin tahu, satu-satunya dokter yang bisa ia percayai,
dokter yang meninggikan usaha penyelamatan pasien di atas segala-galanya—hanya
Dokter Kim.
Dokter Kim, dan idealismenya yang tidak pernah berhenti bernapas. Tidak
sekali pun.
Ya—saya lebih dari sekadar tahu, betapa mahal mempertahankan idealisme
hari-hari terakhir ini terlebih bila sudah menyangkut dompet dan perut. Tapi
bukan berarti kita merelakannya lenyap begitu saja. Idealisme harus
diperjuangkan. Walaupun karena itu, kita dijadikan lelucon dan bahan tertawaan
orang-orang. Pada beberapa keadaan, idealisme tidak menjadikan kita kaya. Pertanyaan
mendarsarnya adalah untuk apakah sebenarnya kita hidup?
Dibuang Sayang...
Hope of Hospital adalah instrumen favorit saya. Melodinya bikin saya
senyum-senyum bangga, terharu, semangat, optimis, dan sederet efek positif
lainnya. Mengingatkan saya pada scene-scene
di RD yang heroik tapi gak
berlebihan.
Sadar atau tidak, pasien-pasien yang datang ke Doldam adalah semacam simbol
kritik kepada mereka, orang-orang yang bertanggungjawab. Selalu cerita dari setiap pasien. Yang paling menampar khususnya bagi netizen Korea
adalah kematian seorang tentara akibat kekerasan yang ia terima dari seniornya
di kesatuan. Familier, bukan? Bagaimana peran
atasan dan dokter memenuhi tanggung jawab mereka kepada korban dan keluarganya.
Seringkali ada yang tidak pada tempatnya menyoal penanangan. Ada yang berusaha
menutupi demi nama baik instansi. Ada yang tidak (akan) pernah menerima
keadilan setelah kehilangan yang luar biasa menyakitkan hanya karena mereka orang-orang
biasa. Orangtua mengirim anak-anaknya ke tempat-tempat itu bukan untuk
melihat mereka kembali tanpa denyut nadi ㅠ.ㅠ
Yang paling menguras air mata, ada bapak-bapak menerobos ruang operasi dan
menyandera Dokter Yoon. Pria ini menyimpan dendam pada pasien yang dioperasi
Kim Sabu. Suerrrr sedihhh banget pas
tau latar belakang kenapa dia nekat melakukan itu. Anaknya diperko*a si pasien.
Tapi hukuman yang diterima hanya sekian tahun, gak setimpal dengan akibat yang
harus ditanggung puterinya seumuru hidup ㅠ.ㅠYa Allah... nangis kejerrr sayah. Sampai kapan hukum
manusia bisa benar-benar adil bagi para korban dan keluarga...
Lalu ada si anak emas yang orangtuanya berpengaruh, kaya raya—mabuk sambil
menyetir mobil hingga menyebabkan kecelakaan beruntun. Nyawa-nyawa melayang.
Lihatlah bagaimana orangtuanya—ibunya menangani masalah tersebut. Bikin emosi.
Tindakan tersebut justru semakin akan membuat anaknya jadi orang gak bener secara mental. Anak bukannya
diajarkan tanggung jawab malah dijerumuskan pada cara-cara rendahan bagaimana
menginjak-injak hak orang lain sambil
tertawa riang.
Lingkungan sosial kita semakin sakit
saja.
Ini juga—pasien penyakit HIV yang ditolak berobat di mana-mana karena
penyakitnya. Tante Kim Hye Soo jjaaaang! Ucapannya nampar banget.
.... tahukah
apa yang paling menakutkan? Itu adalah prasangka kalian.
Saya sempat berpikir kok random amat waktu ada scene virus MERS. Dan setelah Kim Sabu marahin petugas via telepon karena responnya yang lambat,
barulah saya ngeh maksudnya apa. Ya
itu dia—sering, pada situasi genting yang membutuhkan penanganan cepat, yang
memegang kuasa sibuk dengan
tetek-bengek aturan bla bla bla yang akhirnya
berimbas pada keterambatan mengatasi hal-hal yang sebetulnya bisa
dicegah. Ingat tragedi Sewol?
Oh satu lagi—ini bukan tentang pasien, tapi keluarga pasien. Dua keluarga
pasien Dokter Kang, dua-duanya ibu-ibu. Sebel bin pengen nyolokin mata si ibu
yang nyolot banget minta suaminya dipindahin ke ICU, padahal saat itu ruangan
sedang penuh. Banyakkk sekali kejadian semacam ini tak cuma di drama. Mbok ya
jadi keluarga pasien jangan ngeselin. Harus tahu dan paham situasi juga.
DAANNNNNNNNNN gak afdol kalau gak ngebahas romantisme ala Dokter Kang dan
Dokter Yoon ihiiiiiiiiiiiiirrrrr ㅋㅋㅋㅋ
saya suka nih model romance macam
mereka. Gak lebay. Gak mengganggu fokus cerita utama dramanya. Dokter Yoon tuh
sebenernya udah terpesona pada Dokter Kang sejak pertama ngeliat orangnya.
Cuman kan pada tau sendiri Dokter Yoon udah punya seseorang. Trus setelah sendirian, kok Dokter Kang masih ditolak
juga? Dokter Yoon-nya masih merasa bersalah pada masa lalu, pada kehilangan
yang pernah ia alami. Soal apakah sayang atau gak ke Dokter Kang. Jelas
sayaaaaang dwuoooong *kok malah elo yang semangat pollll, Azz?* ㅋㅋㅋ
Lucunya, yang agresif malah Dokter Kang, Dokter Yoon selow ajaaah. Kapel
ini mengingatkan saya pada warna senja.
Kalo tar beneran ada season 2, Dokter Do boleh dong sama Dokter Yeon Hwa. *Eun
Tak mau dikemanaiiiiiiiin?* Eun Tak buat Azz! Call?
Saya ngasih rate 9,9/10
Romantic Doctor adalah sebuah kritik—untuk kita.
Btw, saya suka scene operasinya gak digarap ala kadarnya.
*
Mohon
dimaafkan bila ada kekeliruan dan kekurangan
Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya!
Azz
If we have one percent of hope, shouldn’t we do our best?
–Yoon Seo Jung
[Review] Romantic Doctor Teacher Kim
by
Azzy
on
4/26/2017 09:41:00 PM
Starring : Han Suk Kyu , Yoo Yeon Seok , Seo Hyun Jin , Yang Se Jong , Kim Min Jae , Jin Kyung ♥ P r o l o g There is a beginning...