Drama yang saya tulis di bawah hanya drama-drama yang saya ikuti baik itu tuntas atau tidak—tak berbeda jauh dari tahun sebelumnya, tahun ini saya tidak mengikuti secara tuntas banyak drama. Bukan karena tidak punya banyak waktu luang, tapi karena tidak banyak drama yang sesuai selera saya.

* Drama Yang Ditonton Hingga Tuntas

1. Healer (20 Episode-KBS)


Drama ini lebih dari sekadar kisah cinta Seo Jung Ho dan Chae Young Shin. Well wrtten, meski endingnya masih dirasa kurang memuaskan karena sempitnya waktu serta low budget tidak akan membuat saya ragu-ragu menyebut Healer sebagai salah satu drama favorit saya di tahun 2015. Drama ini membuat banyak hati berbondong-bondong jatuh cinta pada Seo Jung Ho err atau Ji Chang Wook? Saya yang lagi kejar-kejaran sama skripsi, sempet-sempetnya nonton Healer T_____T. Bela-belain begadang, live streaming, ngetem di forum Soompi, nonton sebelum keluar sub trus nonton lagi setelah sub-nya keluar, sambil nunggu episode minggu depannya, saya ngulang nonton lagi. Gila gak? Drama ini juga sanggup membuka mata saya yang selama ini gak terlalu suka akting Park Min Young.

2. Falling for Innocence (16 Episode-Jtbc)


Setelah Healer tamat, dan saya menyusul selesai skripsi—percaya gak percaya, saya baru bisa ujian setelah seminggu Healer tamat hahaha *facepalm*, saya mencari-cari drama yang menarik perhatian. Maka dicobalah menonton Falling for Innocence. Penulis skenarionya tidak familiar, tapi Jung Kyung Ho dan Kim Seo Yeon cukup memberikan saya jaminan agar mulai menonton. Saya tertarik dengan satu drama biasanya terlihat di dua episode pertama. Falling For Innocence.
Kang Min Ho, sajang-nim yang galak-galak tapi baek hati plus lucu gak ketulungan, childish tapi ngangenin. Pengen nabok bukan karena dia galak tapi karena dia bikin gemeeees! Didampingi sekretaris yang gak kalah sedeng bin koplak. Saya suka dengan cara penulis skenarionya menulis drama ini. Well written.
3. I Remember You/Hello Monster (16 Episode-KBS)


Min!

Di saat orang lain heboh dengan Oh My Ghost, saya justru lebih memilih Hello Monster. Drama bermotif detective dan psikopat—pembunuh berantai. Saya tidak menyangka jika penulis skenarionya adalah orang yang sama yang menulis Protect The Boss. Lucunya yang membuat saya tertarik bukan romance antara Jang Nara dan Seo In Guk melainkan Seo In Guk dan Park Bo Gum sebagai saudara sedarah. Lee Hyeon dan Min. Dua kakak-adik yang terpisah pada hari pembunuhan ayah mereka.
Drama ini yang mempertemukan saya dengan Park Bo Gum. Saya gak jatuh cinta pada wajahnya—masih cakepan Taek daripada Min—aktingnya sebagai Min-lah yang membuat saya terkesima. Saya pernah bilang sorot mata Bo Gum mirip Ji Chang Wook, Yoo Seung Ho dan Jung Kyung Ho. Dalam diam, mata mereka bisa mengisyaratkan banyak hal. Sedih, bahagia dan lain-lain. Sangat jarang saya temui aktor yang bisa berakting se-detail mereka.

4. Cheer Up/Sassy Go Go! (12 Episode-KBS)


Sambil menunggu episode terbaru D-Day, saya mendonlot Cheer Up tanpa ekspektasi apa-apa. Sekadar selingan saja. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, saya men-drop D-Day dan menonton Cheer Up hingga tamat (maaf sinopsisnya belum bisa saya lanjutkan T___T)
Drama sekolah yang isinya sesuai dengan judul dramanya.
Its all about cheer up. Tentang persahabatan, cinta ala remaja, cemburu,  masa-masa sekolah yang penuh tekanan. Jika mau jujur, sebanyak cinta saya untuk Yook Sungjae, tapi saya harus akui Cheer Up lebih bagus daripada School 2015.


Ah, Kim Yeol.

* Drama Yang Ditonton Tamat Tetapi Di banyak di-skip

1.      School 2015
Saya ngedukung Han Yi Ahn dan Gong Taekwang, tapi sayang sekali saya menontonnya dengan men-skip banyak adegan. Entahlah, boring rasanya :D
2.      She Was Pretty
Saya bosan dengan plot teman masa kecil-terpisah-ketemu kembali-jatuh cinta. Selain itu saya merasa lebih klop dengan akting Choi Siwon sebagai Kim Shin Hyuk. Saya bukan fans Suju meski pernah nge-stan mereka di awal-awal tahun 2010~2011, saya biasa aja tuh sama Siwon. Dia pernah nyuri perhatian saya di King of Dramas—lalu terlupakan. Penampilannya sebagai Kim Shin Hyuk kembali mencuri perhatian saya, sayang sekali setelah syuting She Was Pretty dia harus masuk wamil.
3.      Oh My Ghost
Nggg... terlalu manis.

4.      Orange Marmalade
Saya bahkan gak tahu kenapa saya ngebiarin temen ngirim file-nya ke Harddisk xD
5.      Sensory Couple
Choi Mu Gak is love~
Oh Cho Rim is cute~
Psikopatnya asli nyeremin. Saya menonton 12 episode tanpa skip, lalu karena satu dan lain hal saya gak mendonlot drama beberapa waktu lamanya, setelah kembali ke kdramaland, saya tiba-tiba malas melanjutkan donlotan. Ketika teman memberikan sisa file-nya saya malah menontonnta pake skip.
6.      Warm and Cozy
Ah. Chilbong. Di sini Chilbong-nya gak ngenes lagi. Yang terjadi, dia yang ngegantungin perasaan orang. Duet Kang Sora dan Yoo Yoon Suk tidak mengecewakan. Dipadu skenario yang ditulis Hong Sister (Master Sun, BIG, Hong Gil Dong, etc) dan keindahan pulau Jeju, saya cukup terhibur. Beberapa kali dibikin ngakak. Anehnya, saya berkali-kali mengulang beberapa scene dan tetap ngakak. Drama asuhan Hong Sister kali ini kurang sukses dibandingkan drama sebelumnya—Master Sun. Ada yang terasa kurang.
7.      Twenty Again
Bukan dramanya yang bermasalah. Tapi saya. Padahal drama ini sudah kutunggu-tunggu mengingat yang bermain adalah Lee Sang Yoon. Penulis skenarionya juga menulis Two Weeks.
8.      Achiara’s Secret/The Village
I love Yook Sungjae. Kalau gak ada dia di drama ini, suramnya berkali-kali lipat.
9.      Scholar Who Walks The Night
Saya tidak punya alasan menonton drama ini dengan sabar selain Lee Jun Ki.
10.  Angry Mom
Sayang sekali saya tidak sukses jatuh cinta pada Go Bokdong, pemirsaaaah! :D
11.  Kill Me Heal Me
Gak percaya kaaan saya tega men-skip drama keren ini? Ga banyak kok yang saya skip. Di antara 7 personaliti Jisung, saya paling suka sama Ahn Yo Na. Si genit yang ngagenin.
12.  Mask
Jangan tanya kenapa.
13.  Producer
I’m weird, right? :D
14.  Blood
Ahn Jae Hyun is ok but aksen Goo Hye Sun terasa sangat mengganggu plus endingnya bikin saya pengen nabok orang.

* Drama Yang Ditonton Tapi Belum Ditamatkan

1.      Missing Noir
2.      Hidden Identity
3.      Awl
4.      D-Day (Saya gak yakin akan melanjutkan atau tidak)
5.      Yongpal (Maaf Jowon Oppa, saya gak suka drama medis yang lebay dan kurang masuk di-nalar saya)

Saya tidak memasukan Reply 1988 pada list di atas mengingat dramanya masih on going. Lagian sepertinya saya tidak perlu menulis, sudah ketahuan betapa cintaaanya sama sama drama satu ini.
Oiya, disela-sela kebosanan saya pernah mencoba menonton anime Ao Haru Ride, sukaaaa pake banget. Saya akan senang sekali bila ada yang berkenan merekomedasikan drama/anime romantis/slice of life/school Jepang yang bagus. Saya berencana juga menonton Drama 5 to 9 kapan-kapan.
Ternyata tahun ini saya banyak menonton drama dari KBS. Tahun ini drama KBS kurang beruntung karena perolehan ratingnya yang ancur-ancuran. Tapi itu bukan jaminan dramanya gak bagus loh. :D

Variety Show/Reality Show Yang Saya ikuti :
1.      King of Mask Singer
2.      WGM Season 4 (Sungjoy Couple)
3.      Showtime Infinite (On Going)
4.      Three Meals A Day Season 2
5.      New Journey to The West

Top Ten Ost Favorite :
1. Dear Cloud-Remember (Ost Hello Monster/I Remember You)
2. Jang Jae Jin feat Na Show-Auditory Hallucination (Ost Kill Me Heal Me)
3. Junggigo feat Jooheon Monsta X-닮은 (Ost Mask). Gak tau judulnya dalam bahasa inggris hahaha
4. Jinsil feat Mad Soul Child-Reset (Ost School 2015)
5. Baechigi-Fly With The Wind (Ost School 2015)
6. Red Velvet Wendy feat Yook Ji Dam-Return (Ost School 2015)
7. Zico Block B feat Sojin  Girl’s Day-Sick (Ost Mask)
8. Yook Sungjae-Stop to Love Again (Ost Scholar Who Walks The Night)
9. Kihyun Monsta X-One Step Closer (Ost She Was Pretty)
10. Noel-Together (Ost Reply 1988)

2015 adalah tahun di mana saya mengenal banyak wajah-wajah baru dengan akting yang menjanjikan dan rata-rata usianya jauh lebih muda dari saya. Saya mendadak merasa sudah tidak muda lagi T______T. Ada Park Bo Gum, Lee Won Geun, Chae Soo Bin, dan Yook Sungjae.

Demikian review singkat dari saya. Fiuh. Semoga nggak ada yang terlupa.
Selamat datang tahun 2016!

Doa-doa yang baik untuk kita semua :)


P.s : Barusan baca postingan di Netizen Buzz, PD Reply 1988 mengaku belum tiba pada kesimpulan akhir siapa yang menjadi suami Deoksun. PD-nim, becandaan Anda sungguh keterlaluan!


Friendly reminder!
Jangan coba-coba baca kalau kamu termasuk #TeamJunghwan garis keras.


Judulnya... Duh! *tepok jidat
Bear with me, gurl :D
Saya akan mulai tulisan ini dengan sebuah pertanyaan sederhana.
Benarkah Junghwan yang terlebih dulu jatuh cinta pada Deoksun? Di episode 1, ketika Deoksun muncul di televisi saat Olimipade berlangsung, Junghwan tersenyum kecil melihatnya. Dari sinilah muncul klaim bahwa Junghwan lebih berhak menjadi suami Deoksun karena dia yang pertama.
Owkaaaay.
Lalu bagaimana dengan Taek?
Jujur adegan teleponan di episode 6 itu ibarat petir yang datang di teriknya pukul satu siang, sodara-sodara!
What is this? Writer-nim, are you kidding me?
Kenapa harus Taek (yang jadi 2nd lead)? Kebanyakan reaksi fans Taek seperti itu. Karena sejak awal diperlihatkan kalau Junghwan akan menjadi end game. Jadi kalau Taek tiba-tiba masuk begitu, secara otomatis dia akan menjadi yang tersakiti dong? Auch.


Tetapi kekhawatiran semacam itu tidak bertahan lama. Sebab makin ke sini, ceritanya kok rasa-rasanya malah semakin mengarah ke Taek?—dan ini bikin #TeamJunghwan frustasi hahaha. Karakter Junghwan stuck di situ saja, tidak ke mana-mana. Untuk karakter galak-galak tapi suka melakukan hal-hal sweet ke lead female, belum ada yang bisa menggantikan Kang Min Ho oppa di Falling for Innocence. Sorry to say, Junghwan gak bisa mencuri perhatian saya. It doesn’t mean I hate him. Sebagai karakter, saya lebih suka ketika dia berada di sekitar keluarganya. Untuk romance? No. Ini hanya soal selera. No offense.
Ingat secene ini?


Waktu Deoksun dan the gank grasa-grusu berangkat ke sekolah. Taek keluar dari gerbang rumahnya, mengambil susu dan meminumnya. Ada sedikit bias kekecewaan di wajah Taek saat Deoksun menepuk pantatnya sambil bilang supaya Taek cepet gede dan menikah sama Nuna (Deoksun). Park Bo Gum benar-benar jago memainkan ekspresi wajah meski tanpa dialog. Saya menangkap isyarat ini sebagai penanda bahwa Taek sebenarnya sudah menyukai Deoksun sejak lama. Sejak kapan tepatnya? Kita akan tahu bila diperlihatkan fkashback ke masa-masa kecil hingga mereka beranjak. Di forum Soompi beredar kabar kalau Taek dan Deoksun syuting di sekolah setara SMP, em... bila gosip ini benar adanya berarti.... tebak sendiri deh hahaha.

Maap-maap nih untuk #TeamJunghwan, tolong tunjukin ke saya kapan Junghwan mulai menyukai Deoksun? Selain scene di lorong ketika ia dan Deoksun dempet-dempetan, tentunya. Another flashback? Baiklah... kita tunggu saja yang mana yang akan muncul. Flashback Suntaek atau Junghwan-Deoksun.
Ada satu dialog menarik antara Sunwoo dan Taek di episode 15. Eyes can’t lie. Kamu bisa tahu saat seseorang jatuh cinta dari caranya menatap orang yang disukainya. Selama ini cara Taek menatap Deoksun memang berbeda. Teman-temannya baru tersadar setelah Taek terang-terangan mengakui perasaan sukanya pada Deoksun. Bukan rasa suka pada teman, tapi rasa suka laki-laki kepada perempuan. So, sejak awal Taek memang sudah di sana. Memperhatikan Deoksun dalam diam. Hanya saja yang terekspos lebih dahulu adalah Junghwan
Chingu-ga anira... Yeoja ya...
Di postingan sebelumnya saya sudah bilang soal deep connection antara Deoksun dan Taek yang tidak dimiliki Junghwan dan Deoksun. Meminjam klaim Deoksun, dia tahu segala hal tentang Taek—yang dipatahkan Taek sendiri. You don’t know anything about me. Untuk perkara hati, mungkin Deoksun tidak tahu. Belum. Tapi soal kebiasaan, kesukaan, apa yang dibenci Taek, Deoksun tahu. Perjalanannya menemani Taek ke China adalah satu dari sedikit bukti. Bandingkan dengan Junghwan. Momen krusial seperti hadiah ulang tahun Junghwan saja Deoksun harus meminta tolong Man Ok untuk memilihkan hadiah, itu artinya meski mereka sudah berteman sejak kecil, Deoksun tidak tahu selera Junghwan. Do you get what I mean? Tanpa disadari oleh Deoksun, ia sudah memperlakukan Taek berbeda dari tiga sahabat laki-lakinya yang lain. Entah karena Taek yang kelihatan rapuh atau karena alasan lain.

Lalu di episode lain saat Deoksun dibuat sedih oleh hadiah ulang tahunnya untuk Junghwan. Ia salah sangka, mengira Junghwan memberikan kemeja pink tersebut pada Jungbong padahal tidak. Deoksun duduk di tangga tak jauh dari lorong rumah, Dong Ryong muncul dan mengalirlah curhatan Deoksun. Mengapa tak ada seorang pun yang menyukainya? Dong Ryong menasehati Deoksun dengan mengatakan masalah utamanya bukan terletak pada disukai atau tidak, tapi lebih kepada bagaimana perasaan Deoksun sendiri. Adakah yang disukai Deoksun? Dong Ryong benar. Kasus Sunwoo dan Junghwan berawal dari dua ide temannya. Jika tanpa itu, saya yakin perlakuan Deoksun pada dua temannya itu tidak akan pernah berubah.
Coba perhatikan dialog ini
DR : Do you like boiled sweet potatoes or baked sweet potatoes?
DS :Boiled sweet potatoes
DR : Lee Moon Sae or Park Nam Jung?
DS : Lee Moon Sae
DR :Do you like me or Taek?
DS : Taeki!
DR : Annoying. You hate me?
DS : No, but I still like Taek more.
DR : If that’s case, do you like Jung Hwan or Sun Woo?
Deoksun ragu-ragu menjawab, dan memang tidak memilih di antara keduanya. Bisa saja karena ia pernah salah sangka sebelumnya menyangka Sunwoo menyukainya dan kekesalannya pada Junghwan mengenai kemeja pink itu/tidak ingin Dong Ryong mengetahuinya. Saya cuma mau bilang untuk menyukai seseorang, kita tidak butuh alasan mengapa karena memang tidak perlu ada alasan apapun. Deoksun tanpa keraguan sedikit pun memilih Taek. Dia menyukai Taek lebih dari teman-temannya yang lain. Tidak ada alasan untuk itu. Deoksun menyambut kedatangan Taek pertama kali ke Ssangmundong dengan memberikan entah permen entah kue berbentuk ikan. Dengan ikatan sedalam ini, saya rasa akan sangat disayangkan bila akhirnya PD-nim hanya menggunakan Taek sebagai Human plot device. What a wasting time.
Lagi, perhatikan apa yang dikatakan Taek ketika Sunwoo bertanya mengapa di antara semua gadis, ia hanya menyukai Deoksun?


“I just like her...
I just like her when I’m with her. When she’s not around I almost feel like I could die.” -Choi Taek (Ep 14)
Nah! Ngerti kan setiap kali saya bilang deep connection?
Vibe antara Junghwan dan Taek sangat berbeda. Jika Junghwan tensinya lebih ke sek***l, maka Taek lebih innocence. Yang mana saya lebih menyukai yang kedua tentunya.

Saya masih nggak habis pikir ketika #TeamJunghwan menuduh Taek jahat bla bla bla karena dia akan confess ke Deoksun walau sudah tahu perihal perasaan Junghwan di ending episode 15. Sebelumnya saya gak ambil pusing #TeamJunghwan mau komen apa soal Taek, tapi lama kelamaan kok ya rasanya makin gak bener ya? Saya gak bilang semuanya, tapi sebagian besar. Hingga detik ini saya menolak mengunjungi Main Thread Relpy 1988 gara-gara  tingkat ke-agresiv-an tetangga sebelah yang—maaf—kadang ga rasional dan berlebihan. Kamu berhak mengajukan pendapat, tapi tolong jangan keterlaluan maksanya. Masak ada yang nulis pengen ngebunuh Taek? Psiko. Toh di episode 16 Taek  memilih mundur. Mau ngomong apa lo? Nuduh Taek apalagi? Sebagai orang yang gak suka fanwar, ini sudah berlebihan sehingga saya merasa perlu marah hahahaha. Balik lagi, ini tuh cuma drama, jangan berlebihan baper-nya. Sayang energi xD

Masa kamu tega sama bocah se-manis ini? T______T
Yang bilang Taek immature gara-gara scene di tangga pas Deoksun nangis trus Taek datang dan menyandarkan kepalanya di bahunya. Coba dipikir pake nalar jangan pake sakit hati gara-gara Junghwan melihat adegan itu. Sebelumnya Taek bertanya apa yang dilakukan Deoksun di situ, apa ada sesuatu yang terjadi? DIA BERTANYA. Karena Deoksun menjawab tidak apa-apa, Taek tidak bertanya lebih lanjut lagi. Coba kamu jadi Deoksun, lagi badmood gitu trus dicecar pertanyaan kenapa, mengapa bla bla bla? Yakin kamu ga pengen nyekek orang yang nanya? Taek menghargai Deoksun, menghormati privacy-nya. Harusnya tuh yang dipertanyakan keragu-raguan Junghwan menghampiri Deoksun. Gak usah macem-macem, tanya sebagai teman saja sudah cukup. Tapi apa? Dia sangat ragu-ragu hingga keduluan Taek. Ini malah jatuhnya seperti foreshadow kisah cinta segitiga ini. Taek akan selalu selangkah di depan Junghwan. Ada pun hasil akhirnya tetap kembali ke Deoksun siapa yang dia sukai—bukan sebagai teman, tapi sebagai pria.


Saya harus tegaskan sekali lagi, saya termasuk tipikal penulis yang LEBIH SERING menggunakan logika ketika nonton satu drama. Saya gak terlalu suka berandai-andai berlebihan karena pada akhirnya hanya akan menyakiti diri sendiri kalau yang diharapkan tidak terjadi. Bahkan saat menonton romance sekali pun. Jika saya merasa romance-nya berlebihan saya gak akan sungkan-sungkan men-drop dramanya. That’s me. Lihat saja kasus Oh My Ghost dan She Was Pretty, di saat orang tergila-gila sama dua drama tersebut, saya anteng saja mengabaikannya dan hanya menonton pake jurus skip. Makanya ketika menonton Reply 1988, saya berusaha menjaga agar rasionalitas saya tetap on the ground, gak terbang ke sana- ke mari. Pun ketika menulis. Saya tidak ingin membuat pembaca terlena dengan andai-andai yang saya tulis yang pada akhirnya justru akan membikin hati patah berjamaah xD –


Saran saya sih, gak usah terlalu berspekulasi mengenai siapa yang akan menjadi suami Deoksun—saran untuk diri sendiri xD

Bonus :
Ending episode 16. Setelah menelepon Deoksun untuk membatalkan movie date, Taek menangis dalam hening. Saya tidak tahu apakah dia menangis karena harus melepaskan Deoksun demi sahabatnya atau dia menangis untuk Junghwhan. Saya tertarik dengan BGM yang dipilih PD-nim untuk adegan ini. Dinyanyikan Nami dengan Sad Relationship atau Sad Farewell
Ini  potongan liriknya :
Looking at the back (of a person) which is being  far away
I would still not say this moment is a parting
It was sweet, in so many memories
how could we forget the two hearts that were so into ecah other
You will be back, you can’t stand loneliness
To my side you will come back
But could I love again seeing you at that moment?
How many tears would I shed in so many years that flowed on

Dan ini lagunya :



   
Friendly Reminder!
Kalau kamu #TeamJunghwan garis keras, saya sarankan jangan membaca postingan di bawah ini.



“... and by any chance, if there is anyone who hasn’t been confessed to by the one they love yet, or if you’re suffering from love-related pain, don’t be too sad. Another person maybe in love with you right now. And they may just confess to you that they’ve liked you for a long time eventhough you were totally unaware. Wow...”
Yang udah nonton epiosode 6 pasti tau adegan ketika Lee Moon Sae membacakan surat Deoksun yang dikirimnya ke radio, kan? Anggap saja saya delulu karena menganggap kalau kalimat ini, Another person maybe in love with you right now. And they may just confess to you that they’ve liked you for a long time eventhough you were totally unaware”, mengacu pada Choi Taek. Episode 6 adalah awal mula Writer memasukan Taek ke lingkaran Husband Hunt. Di saat Deoksun menangis karena tertolak oleh Sunwoo, Junghwan yang sebelumnya melihat adegan tersebut dari balik pintu pagar rumahnya, pulang ke rumahnya dan makan ramen. Sementara Taek yang baru keluar dari tempat latihan Baduk melihat salju pertama turun, segera menelepon Deoksun mengajaknya nonton film. Berdua—noh, sengaja saya block wkwk. Banyak #TeamJunghwan yang bilang Taek muncul terlalu terlambat sehingga secara tidak langsung, itu semacam isyarat bahwa suami Deoksun adalah Junghwan.
Em. Really?
  Lagi-lagi saya mengalah. Anggap saja skenarionya pada akhirnya membawa Junghwan sebagai suami Deoksun. Tapi ijinkan saya bertanya beberapa pertanyaan yang cukup mengganggu belakangan ini terkait klaim #TeamJunghwan.



* Kenapa writer capek-capek menceritakan kedatangan Choi Taek dan ayahnya ke Ssangmundong? Trus pada satu kesempatam Deoksun kecil pake acara ngegendong Taek segala. Yang patah tangannya, bukan kakinya. Inget gak, di dua Reply sebelumnya, suami pemeran utama adalah orang yang paling dekat—semacam punya koneksi tersendiri dengan si tokoh utama wanita, sejak kecil. Di antara keempat cowok teman Deoksun, kenapa hanya Taek yang diperlihatkan? Untuk menunjukkan bahwa sampai kapan pun perasaan Deoksun ke Taek hanya sekadar nuna ke dongsaeng-nya? Yeah, Taek dan Deoksun seumuran tapi Deoksun selalu memperlakukan Taek seperti adik kecilnya yang tidak bisa apa-apa. Kok saya gak yakin ya? Bagaimana kalau perlakuan Deoksun ke Taek akan berbalik mejadi bumerang baginya suatu saat nanti? Tanpa disadari Deoksun, sebenarnya ia sudah menyukai Taek sejak dulu—sebelum insiden dua temannya yang mengomporinya soal perasaan Sunwoo lalu Junghwan. Masuk akal kan?
* Entah ini hanya perasaan saya saja atau memang writer sengaja membuat scene Taek-Deoksun lebih detail dan cantik. Scene di pantai, di China, ketika Deoksun menjemput Taek di tempat latihan Baduk. Satu lagi, kenapa Taek diperlihatkan semakin mendekati kriteria suami masa depan Deoksun? Merorok, sarkas, diajari menyumpah sama Deoksun, sampe nonton film p*r*o bareng the gank minus Deoksun? Sengaja ngetroll penonton? Auh, so cruel....


Perbedaan mendasar Junghwan dan Taek adalah, kita bisa secara jelas membaca karakter Junghwan tapi tidak dengan Taek. Taek itu kayak bawang, dibuka selapis demi selapis untuk tahu dia seperti apa. Sekilas terlihat rapuh, namun di antara mereka berlima, dialah yang paling strong dan mature. Setidaknya untuk remaja delapan belas tahun.
Sebagai karakter, kesalahan Junghwan adalah dia terlalu peragu. Banyak kesempatan baginya untuk jujur pada Deoksun jauh sebelum Taek confess ke geng soal rasa sukanya pada Deoksun. Yang dilakukan Junghwan hanya melakukan ini-itu untuk Deoksun secara diam-diam atau tidak dan mempertahankan bickering satu sama lain. Di kasus Reply 1997, saya suka style Yoon Jae dan Shiwon dengan adu mulut mereka, tapi untuk kasus Deoksun-Junghwan saya tidak menemukan chemistry itu. Apa mungkin karena sejak awal mata saya hanya dan selalu fokus pada Taek sekecil apa pun porsi penampakannya di setiap episode? Entahlah. Coba perhatikan, adakah dialog penuh makna antara Deoksun dan Junghwan—selain adu mulut atau saling ejek? Lalu bandingkan dengan Taek-Deoksun. See, paham kan maksud saya?


Sungguh saya tidak mau menyiksa diri dengan harapan palsu—karena dengan keahlian menulisnya, penulis skenario dan PD-nim bisa dengan mudah menjungkirbalikan prediksi dalam satu adegan saja. Tapi setelah episode 16, saya yakin suami Deoksun adalah Choi Taek!


“The star of the show always show up last!” –Lee Il Hwa (Reply 1988 episode 02)

If you know what I mean xDDDD


So, kalau pun Choi Taek gak jadi suami Deoksun, saya tetap senang dengan karakternya. Di antara ketiga Reply Taek menempati posisi pertama, Yoon Yoon Jae kedua. Saya gak bilang siapa yang ketiga, toh sudah ketahuan siapa hhehe.