Starring : Choi Jin Hyuk, Yoon Hyun Min, Lee Yoo Yeong
*Konten di bawah ini mengandung spoiler*
—Special for Mbak Sharfina Handayani ^^— 
Jujur, banyak sekali yang ingin saya ubek-ubek perihal Tunnel. Saya sadar betul tidak mudah menulis sesuatu yang terdengar riuh di dalam kepalamu—bingung mau nulis yang mana duluan, ujung-ujungnya malah banyak yang gagal dikeluarkan karena semangat menggebu-gebu. Tunnel melakukan ini pada saya.

[Review] Tunnel, OCN/2016

by on 5/31/2017 09:10:00 PM
Starring : Choi Jin Hyuk , Yoon Hyun Min , Lee Yoo Yeong *Konten di bawah ini mengandung spoiler* —Special for Mbak Sharfina Hand...
Kim Sang Joon, Ma Dong Seok, Park Hae Jin, Jo Do Hyuk, Kang Ye Won
P r o l o g
“True hapiness is when you’re feeling happy making others around you happy as well.” –Oh Goo Tak
Kembali ke tahun 2014 silam, adalah Merr yang tergila-gila pada Bad Guys. Saya waktu itu kalem aja. Niat untuk nonton ada. Setiap kali topik tentang Bad guys muncul di sela-sela percakapan telepon kami, saya selalu bilang ke Merr suatu saat Insha Allah akan saya nonton. Suatu saat-nya itu baru bisa terealisasi tiga tahun kemudian berkat Kim Seol Woo di Man to Man.
Iya, saya telat banget nonton. Gak papa telat kata Tea Eonni, yang penting sekarang akhirnya ditonton juga. Bersyukur banget ada blog yang menyediakan link donlot Bad Guys, saya nggak butuh waktu lama mengubek-ubek belantara  Google. Siapa tahu ada yang belum dan berniat nyoba Bad Guys, silakan ke sini
#1 Storyline and Plot-line
Drama 11 episode yang naskahnya ditulis oleh Han Jung Hoon (Missing Nine, 38 Task Force) mengisahkan tentang tim investigasi khusus yang dibentuk Kepala Kepolisian Nam Goo Hyun (Kang Shin Il) setelah anak lelakinya yang juga merupakan seorang detective, mati ditikam seorang pembunuh berantai. Tim ini dipimpin oleh Oh Goo Tak (Kim Sang Joon), dan anggotanya ada Park Woong Chul (Ma Dong Seok), Lee Jung Moon (Park Hae Jin), dan Jung Tae Soo (Jo Dong Hyuk). Yang membuat tim investigasi ini berbeda adalah karena ketiga orang yang tergabung di dalamnya merupakan penghuni penjara atas kasus-kasus berat yang mereka lakukan. Park Woong Chul, seorang gangster. Lee Jung Moon, pembunuh berantai dengan IQ tinggi, —hasil test menunjukkan ia masuk kategori psikopat. Lalu ada Jung Tae Soo, seorang pembunuh bayaran profesional. Sedangkan Oh Goo Tak pada saat itu sedang menjalani masa skorsing tak lama setelah putrinya satu-satunya terbunuh.

Apa yang akan terjadi bila para kriminal bergabung dan bekerja sama menangkap kriminal lainnya? Kira-kira begitulah premis drama ini. Orang jahat menangkap orang jahat. Terdengar tak biasa. Sangat menarik, tentunya.

Well writen—kesimpulan itu muncul begitu saya menamatkan 11 episode Bad Guys. Sesuai genre yang diusungnya, Action-crime-mistery-thriller, Bad Guys benar-benar tampil memesona. Rapi; plot yang konsisten, tensi terjaga, serta benang merah yang menjadi pengikat drama—saya berkali-kali menahan napas dan bahkan beberapa kali terpekik kaget saat menonton scene-scene di drama ini. Scene berantem di Bad Guys untungnya masih bisa saya tolerir. Saya suka gak kuat nonton drama/film eksyen yang kelewat sadis, saya nge-drop Voice gara-gara ini hehe.
Grafik pengembangan cerita Bad Guys runut dan terpetakan dengan baik. Dimulai dari; tidak mengenal satu-sama lain, lalu pelan-pelan terhubung secara emosional setelah bekerja sama menyelesaikan kasus demi kasus. Dari interaksi antarkarakter ini pula penonton tanpa susah payah mengerutkan kening, bisa menemukan jawabannya sendiri; apakah orang-orang ini pantas memeluk kesempatan menjalani hidup baru sebagai manusia? Yang menarik, sisi misteri Bad Guys dengan sengaja dibangun sejak episode 1. Muaranya ada pada satu karakter, Lee Jung Moon.

Sekilas kasus-kasus yang dihadapi tim investigasi khusus ini berdiri sendiri, padahal sebenarnya konflik yang menjalar-jalar itu saling terkait dari satu episode ke episode berikutnya, entah itu dengan tokoh yang terlibat hingga potongan-potongan fakta membingungkan yang mereka temukan di setiap kasus yang secara langsung dan tidak langsung melemparkan mereka ke masa lalu. Sekumpulan misteri yang kian mengerucut. Karena puzzle-puzzle tersebut pada akhirnya akan membentuk gambar utuh. Di saat itulah, setiap orang akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dibawanya. Oh Goo Tak, Ma Dong Seok, Lee Jung Moon, Jung Tae Soo. Dan yang paling berhak mendapatkan jawaban; kita sebagai penonton.

Oh! Bad guys—disamping tema seriusnya, tanpa bermaksud melucu, tetap bisa kok bikin tertawa. Tidak lupa pula beberapa adegan menyentuh yang bisa membuatmu menahan napas, tercekat, lalu menelan kesedihan yang tidak sederhana seperti kelihatannya.

Apakah kita manusia atau binatang? Bertanya Kepala Polisi Nam kepada Oh Goo Tak detik-detik menjelang kematiannya.

Bad Guys membawa saya kembali pada pertanyaan tidak persis sama tapi saling berhubungan yang kerap muncul di kepala saya, berseliweran. Mengusik untuk waktu yang lama. Apakah orang jahat, selamanya pantas di-cap jahat? Apakah mereka yang pernah melakukan kesalahan—besar dan kecil—tidak punya kesempatan untuk menebus diri? Untuk menjadi seseorang yang lebih baik?
#2 Cast and Character
Kim Sang Joon as Oh Goo Tak
“Did my emotions cloud my rational judgment?” –Oh Goo Tak
Sebagai kapten tim, Oh Panjangnim terlihat menyeramkan dan susah ditebak. Kematian puteri satu-satunya membuat Oh Goo Tak berubah sangat drastis. Seperti pohon kering, tinggal menunggu sambaran petir—meranggas. Sorot matanya dingin, tidak ada geliat kehidupan di sana.
Sebelum puterinya tewas dibunuh, Oh Goo Tak adalah sosok detective yang memegang teguh prinsipnya. Ia menghindari suap, berusaha menjalankan tugasnya sebaik-baiknya sebagai bentuk penghormatannya kepada masyarakat yang sudah susah payah membayar pajak— ia sadar gaji yang diterimanya setiap bulan berasal dari sana. Ia mulai goyah saat puterinya yang bercita-cita menjadi seorang pianis hebat membutuhkan uang agar bisa sekolah ke luar negeri.
Betapa banyak orang yang membakar habis idealisme dan meruntuhkan keteguhan prinsipnya akibat desakan kebutuhan atas uang. Ada satu ucapan putus asa Oh Goo Tak yang membuat saya menarik napas panjang sambil sekuat hati menahan agar air mata saya tidak jatuh.

“Mengapa orang miskin harus hidup begitu sengsara? Mengapa?” Ia berteriak frustasi.
Oh Goo Tak adalah simbol orang-orang yang tidak punya pilihan lain kecuali menggadaikan jalan lurus-nya demi kebahagiaan orang yang disayanginya. Potret seorang ayah yang ingin mengusahakan yang terbaik untuk puterinya. Ironisnya, yang terbaik itu membutuhkan uang banyak. Dilihat dari kacamata kebenaran yang dianut lingkungan sosial kita, tindakan Oh Goo Tak menerima uang dari bos gangster jelas salah. Masih banyak jalan lain yang bisa ditempuh, demikian kita menyalahkannya.  Tapi coba lihat dari sisi lain—dari sisi yang lebih manusiawi, sedih sekali. Posisinya seperti makan buah simalakama.Tentang kesenjangan sosial yang tumbuh subur di sekeliling kita ini, ada yang salah pada sistem kehidupan yang kita jalani...

Oh Goo Tak sesungguhnya tidak benar-benar kehilangan jati diri sebagai pelayan publik yang baik. Hanya saja kesalahan yang dilakukan di masa lalu terus mengikutinya ke manapun kakinya melangkah, ditambah dendam yang ia simpan dalam-dalam untuk pembunuh puterinya—ia pelan-pelan menemukan closure yang sangat mahal... juga menyakitkan. Kamu keliru bila berpikir apa yang sudah kamu lakukan di masa lalu akan tetap tinggal di sana. Apa yang kamu anggap sudah selesai, sesungguhnya masih bernapas, ia menunggu saat yang tepat untuk mengguncang kesadaranmu. Karena Tuhan tidak tidur.
Akting Kim Sang Joon Ajeossi gak ada cela-nya sedikit pun. Two thumbs up! Salah satu  scene favorit saya adalah ketika Oh Goo Tak bergegas ke rumah sakit di mana puterinya dirawat. Saya bisa merasakan gejolak kemarahan Oh Goo Tak yang bercampur sedih dan usaha kerasnya agar tidak tampak hancur di hadapan puterinya—ini! ㅠㅠ
Ma Dong Seok as Park Woong Chul
Sebelum nonton Park Woong Chul di Bad Guys, saya sudah pernah melihatnya di 38 Task Force, di bagian epilog drama yang dibintangi Ma Dong Seok dan Seo In Guk ini ㅋㅋㅋ
Sebenarnya Park Woong Chul baik, hanya karena ia tidak tahan hidup miskin akhirnya ia bergabung dengan gangster. Iya, modal utama Park Woong Chul untuk hidup adalah kekuatan fisiknya. Ia bisa menguasai kelompok-kelompok gangster di Seoul hanya dalam waktu singkat—25 hari.
Mukanya Ma Dong Seok Ajeossi tuh gak ada serem-seremnya sama sekali. Lucu iya. Salah satu scene yang bikin ngakak waktu dia dan Yoo Mi Yeong memeriksa CCTV. Park Woong Chul tertidur dengan mata terbuka. Bukan cuma Yoo Mi Yeong yang menyangka Park Woong Chul gak tidur, saya juga! Mana Park Woong Chul nya kayak ngomel-ngomel lirih begitu. “I’m not sleepng, I’m just thinking with my eyes closed.” Eh, pas pahanya ditepok keras, dia terbangun kaget  HAHAHAHA asli lucu.
Seiring berjalannya episode-episode Bad Guys, saya menemukan karakter Park Woong Chul ini lumayan soft. Ia sedang dalam perjalanan untuk menjadi orang baik, untuk menjalani hidup sebagai manusia ketika bertemu Yoo Mi Yeong, Oh Goo Tak dan dua rekan lainnya.
Jo Do Hyuk as Jung Tae Soo
Pembunuh bayaran profesional yang menyerahkan diri ke polisi usai membunuh. Jung Tae Soo tak bisa lagi menangani serangan rasa bersalah yang bertubi-tubi menyerangnya. Apalagi setelah seorang istri orang yang sudah dibunuhnya menolongnya saat ia tergeletak setengah tak sadar di sebuah jalan sepi. Makin tersiksa jiwanya Jung Tae Soo.
Seperti Park Woong Chul, Jung Tae Soo pengen insaf jadi orang jahat. Gayung bersambut, ia bertemu Yoo Mi Yeong dan Oh Goo Tak. Ia lalu bergabung dengan tim investigasi bersama Park Woong Chul dan Lee Jung Moon.
“Meskipun membunuh itu mungkin mudah, tapi hal yang tersulit adalah rasa bersalah...” Im Ajeossi.
Tae Soo merasa ia sudah terlalu jauh menempuh jalan yang sulit; membunuh. Maka ia memilih putar arah, menempuh jalan yang sulit; menghadapi rasa bersalahnya.
Park Hae Jin as Lee Jung Moon
“Live in the light. Don’t die in the darkness.” –Lee Jung Moon
Psycho. Psikopat. Pembunuh berantai. Ia dihukum penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan berantai yang tidak pernah diakuinya. Ya. Jung Moon—betapa pun inginnya dia mengingat—tidak bisa menggali dan mengingat memori di mana ia bertindak sebagai pembunuh seperti yang selama ini dituduhkan semua orang kepadanya. Atau sebenarnya, ia memang tidak pernah memiliki kenangan itu?
Satu-satunya yang bisa diingatnya adalah kejadian saat ia membunuh dua perampok yang masuk ke rumah dan membunuh kedua orang tuanya. Selain itu, tidak ada.
Kebingungan yang melingkupi Jung Moon kian genap saat dua rekannya—Park Woong Chul dan Jung Tae Soo, menerima order untuk membunuh dirinya. Sebegitu berbahayanya kah Lee Jung Moon?
“Berdosa adalah urusan manusia. Tapi membenarkan dosa adalah pekerjaan iblis.” -Tolstoy
Semula saya juga mengira Lee Jung Moon ini sosok mengerikan, brutal, dan kejam. Tatapan matanya yang dingin, irit ngomong, tak sedikit pun rasa gentar tercermin di matanya, seluruh yang bersumber pada diri Jung Moon begitu menakutkan; begitu tak tertebak. Saya hampir percaya—atau sempat percaya?—bahwa dia pelaku pembunuh berantai itu. Mungkin ada kondisi tertentu di mana ia tidak bisa mengingat tindakan sadistis yang sudah ia lakukan. Mungkin ada penjelasan dari sisi medis dan psikologi untuk hal ini. Demikian pikir saya.
Scene ini nyesekkin banget. ㅜㅜ
Di antara empat karakter utama Bad Guys, menurut saya karakter Lee Jung Moon ini yang paling susah dan paling penting keberadaannya. Ia benang merah yang menyatukan setiap peristiwa-peristiwa penting. Ia puzzle terakhir yang membentuk gambar utuh Bad Guys. Ia yang paling solid menyimpan sisi misteriusnya. Kalau kata saya, matanya Jung Moon tuh enggak ada nyawa-nya. Dia pernah tersenyum, sedikit. Tapi matanya nggak pernah. Kok sedih ya .
Lee Jung Moon, karakter yang sudah disalahpahami sejak episode perdana Bad Guys dimulai. Oleh semua orang. Bahkan Jung Moon turut meragukan dirinya sendiri.
Gara-gara Jung Moon, saya beberapa kali berteriak tertahan; scene sewaktu dia dan Park Woong Chul dikeroyok anak buah Madam Hwang sarap, Jung Moon ditusuk belakangnya. Suara crash pisau yang menancap di atas pinggangnya dan disorot pake adegan slow-mo, ekspresi kesakitannya. Ueeedaannn! Jung Moon gueeeeeeeee. Yang kedua waktu dia nunggu Park Woong Chul di depan pintu keluar markas Lee Doo Kwang. Tiba-tiba ia ditabrak seseorang dari belakang. Bersamaan, sebuah pisau menancap di atas pinggangnya. Gilak. Pengambilan angle-nya dramatis realistis. .
Udah ancur-ancuran deh Lee Jung Moon di Bad Guys; ditusuk dua kali, dipukulin, dikasih minum obat, disuntik opium, berkali-kali ditodongin senjata.. duh pokoknya yang paling ngenes di sini emang Lee Jung Moon. Dan pada akhirnya semua perlakuan kasar dan brutal yang ia terima itu sama sekali tak beralasan *nangis kejer*
INI SCENE SAYA ULANG BERKALI-KALI
Park Hae Jin daebak. Kebayang dia selama syuting dengan ekspresi seperti itu, kontinyu. Capek nggak sih? Pasti tingkat kesulitannya sangat tinggi. Melihat akting dia di Bad Guys, saya sedikit mengerti mengapa ia dikasting untuk peran Yoojung sunbae di Cheese in The Trap. Udah pas banget meranin karakter psikopat yang minim emosi. Paling suka tone suara rendah Jung Moon yang lirih sekaligus sarat teror. Satu-satunya distraksi yang saya temui adalah poni kepanjangannya  Jung Moon HAHAHA. Sempat-sempatnya saya kepikiran; apa pandangannya gak terhalang ya? Ga ngerasa tertanggu? Satu mata ketutup rambut gitu. Kalau kata Lia, dia suka salfok sama poninya HAHAHAHA. Gemes. Gengges. Pengen ngegunting ㅋㅋㅋ.
Gak pa-pa. Jung Moon tetap cakep maksimal kok. #Ehm. Eh, inget poni jadi keinget Andika Kenjeun Band BWAHAHAHAHA. Andwaeeee ㅋㅋㅋㅋ
Ending
Open ending tapi tuntas. Partanyaan-pertanyaan yang dilemparkan di awal cerita, masing-masing menemui jawabannya.
Apakah Lee Jung Moon benar-benar seorang pembunuh berantai? Siapa yang memberikan order kepada Jung Tae Soo dan Park Woong Chul untuk membunuh Jung Moon? Apakah puteri Oh Tak Goo merupakan salah satu korban pembunuhan yang dilakukan Jung Moon? Mengapa Jung moon? Siapakah master plan di balik seluruh kekacauan ini?
Denger-denger bakal ada Season 2 ya? Tolong banget kompisisi cast nya tetap sama dengan Season 1... khususnya Kim Sang Joon, Park Hae Jin, Ma Dong Seok, dan Jo Do Hyuk.
My Two Cents
*kontennya berisi spoiler*
Satu hal yang saya percayai, seorang screen writer, seorang author, akan melakukan survei terlebih dahulu sebelum menulis. Ia akan berusaha menyempurnakan materi terlebih dahulu. Ketika menonton Bad Guys, saya yakin seyakin-yakinnya, Han Jung Hoon-nim sudah melakukan penelitian dan survei sebelum menulis naskah Bad Guys. Jadi apa-apa yang disuguhkan merupakan campuran refleksi antara realitas dan fiksi. Tokoh-tokohnya fiksi tapi konflik dan masalah yang diangkat benar adanya.
Bad Guys berisi orang-orang bermasalah setidaknya dari segi hukum begitu adanya. Mereka yang punya sejarah kehidupan kelam dikumpulkan dan dipertemukan. Apakah mereka yang pernah berbuah kejahatan, tidak pantas menerima dan menjalani kesempatan kedua?
Setelah menonton Bad Guys, saya menyimpulkan begini; ada orang yang berhak mendapatkan kesempatan kedua; ada yang tidak. Ada orang-orang yang menyadari kesalahannya; ada orang-orang yang hingga tarikan napas terakhir tidak bisa menghargai apa itu kesempatan kedua, apa itu mengaku salah.
Ada tiga jenis manusia di Bad Guys. Yang pernah berbuat jahat lalu sadar; yang semata teguh memegang prinsip-prinsip kebaikan;yang terperangkap dalam ilusinya sendiri, menyangka dirinya adalah agen kebenaran yang berhak menjatuhkan penghakiman sesuai paham kebenaran dan keadilan yang dianutnya.
Bad Guys menarik saya merenungi kembali pikiran-pikiran yang beberapa tahun terakhir memenuhi kepala saya. Bahwa peristiwa-peristiwa besar yang terjadi sejatinya tidak terjadi begitu saja tanpa penggeraknya. Master plan. Penggagas kekacauan. Kita ibarat bidak catur. Figur-figur yang dimainkan. Apa motivasi dan tujuannya? Tentunya untuk sesuatu yang manfaat dan keuntungan­-nya bukan untuk kita. Sebab itu, sebagai penonton, bolehlah menyisakkan sedikit ruang untuk sikap kritis dan ragu. Dunia dan atraksinya tidak sepolos yang kamu bayangkan.
Lee Jung Moon adalah pesan untuk kita semua; tercatat memiliki IQ 165 saat berusia 12 tahun; anggota termuda Mensa Internasional; nilai PCL-R nya 38; seorang psikopat. Karena semua spesifikasi ini, ia dituduh sebagai pelaku pembunuhan berantai. Tuduhan yang membabi buta. Orang-orang ngotot. Lee Jung Moon tersudut. Tertuduh.  Apakah dengan IQ 165, jenius, nilai PCL-R nya yang 38, masuk kategori psikopat, lantas Jung Moon sudah pasti melakukan kejahatan pembunuhan keji berulang-ulang itu? Setelah kejadian sebenarnya terungkap, saya mengingat kembali apa yang dilalui Jung Moon selama 11 episode, saya nggak punya ekspresi selain kesesakkan yang memenuhi rongga dada. Iya, sedalam itulah karakter ini memengaruhi saya. Saya nggak bisa membayangkan menjadi Jung Moon, dihukum untuk kesalahan yang bukan miliknya. .
Belum cukup dengan semua tamparan yang diberikan kepada saya, Han Jung Hoon-nim memberikan satu sentuhan halus-nya untuk menutup kisah Jung Moon; dia yang paling pantas memberikan pembalasan kepada orang-orang yang sudah memanipulasi hidupnya. Tapi tidak. Jung Moon malah menahan tangan Oh Tak Goo agar tidak bertindak lebih lanjut menghabisi si Master Plan. Padahal ia bisa duduk saja sambil melipat tangan. Menonton bagaimana orang tersebut menerima pelajarannya. Lee Jung Moon, si psikopat bertindak sebagai manusia—lebih manusia daripada dia yang oleh publik sebagai penegak kebenaran.
Hati-hati dengan standar penilaian yang kita percayai, hati-hati dengan pikiran kita sendiri.
Oh ya, Lia ngomen sisi jeniusnya Lee Jung Moon tidak terlalu dieksplor. Lia mungkin benar. Tapi saya punya pandangan lain. Bad Guys 70% adalah eksyen, berbeda genre dengan Signal atau yang paling terbaru Tunnel di mana analisa profiler dan kriminolog memegang porsi yang lumayan besar. Di Bad Guys, untuk beberapa kasus seperti pembunuh berantai di episode 2, perdagangan organ manusia di episode 3, kasus penembak misterius di episode 5—analisis Jung Moon cukup berguna. Namun memasuki paruh kedua, tinju lebih banyak berbicara, ketimbang otak jeniusnya Jung Moon. Saya tidak bisa menilai apakah ini kesengajaan penulis atau justru kekurangan yang luput diperhatikan. Semoga di Season 2, kejeniusan Jung Moon lebih dieksplor lagi—hanya jika Park Hae Jin kembali meramaikan Bad Guys. I hope so.
9,8/10.
Saya merasa akting Kang Ye Won off di Bad Guys. Intonasi dan tone suara serta ekspresi wajahnya serasa ga pas. Datar. Kaku. Begitu-begitu saja. Saya belum pernah menonton akting Kang Ye Won sebelumnya, jadi saya tidak bisa menilai lebih lanjut.
Terakhir, ada penutup dari Oh Goo Tak ajeossi.
“.. are we men or beasts? Even if we can only live for one more day, we’ll do it as people. That’s what we have decided. If we’ve comitted a crime, we will accept punishment, reflect, and receive forgiveness. That’s how we can live a new life. Isn’t that what it’s to be nice? If we’re not bad guys, Heaven will acknowledge us.”
 
Gayanya ga sopan banget deh
I LOVE BAD GUYS SOOOO MUCH! I LOVE LEE JUNG MOON! MANSE!! ㅋㅋㅋㅋ
Bye-ing!

Azz

[Review] Bad Guys, OCN/2014

by on 5/25/2017 09:16:00 PM
Kim Sang Joon , Ma Dong Seok , Park Hae Jin , Jo Do Hyuk, Kang Ye Won ♥ P r o l o g “True hapiness is when you’re feeling happy ma...
Sempet malas nonton Kdrama setelah Tomorrow With You tamat, akhirnya saya terpancing lagi nonton gara-gara drama yang direkomendasiin Asha, Queen of The Ring—drama MBC berjumlah 6 episode yang mendapuk Kim Seul Gi dan Ahn Hyo Seob sebagai leads. Dan estafet pun terus berlanjut ke drama lain yang sedang tayang  di Korea sana. Drama-drama apa saja kah yang sedang saya tonton? Silakan cek ke toko sebelah *emaap* ㅋㅋㅋ
Check this out!
Tunnel (OCN, 2017)
Thanks to @Netizentown yang udah sukses memengaruhi saya untuk mencoba Tunnel. Iya, awalnya saya tuh enggak ngeh sama sekali dengan Tunnel. Di timeline saya juga gak ada yang semangat-semangat banget ngebahas drama-nya akang Choi Jin Hyuk ini. Barulah ketika saya mem-follow Netizentown, pelan tapi pasti ketertarikan saya pada Tunnel tumbuh. Alhasil begitu Queen of The Ring saya tamatkan, saya segera meluncur mendonlot Tunnel.
DAAAAAAN...
Hanya butuh satu episode bagi saya untuk mem-fix kan hati pada drama ini. Saya berani ngasih jaminan kalau Tunnel bukanlah copycat Signal. Sekilas dua drama ini mirip, tapi usai menonton 14 episode—Tunnel tampil dengan keutuhan ceritanya sendiri tanpa sedikit pun berniat meniru Signal. Saya bisa menyukai dua drama ini dengan tidak menambahkan embel-embel drama mana yang lebih bagus, lebih greget, dan lebih yang lainnya. Kenapa? Karena dua-duanya drama bagus. Kurang kerjaan banget ngebanding-bandingin, iya gak?
Park Kwang Ho (Choi Jin Hyuk) di tahun 1986 terlempar ke masa depan—tepatnya 2017—saat mengejar seorang pembunuh berantai berdarah dingin di sebuah terowongan. Di masa depan ia bertemu Detective Kim Sun Jae (Yoon Hyun Min) dan Shin Jae Yi (Lee Yoo Young), seorang profesor di bidang psikologi kriminal. Mereka bertiga, dibantu detective lainnya bekerja sama menangkap pembunuh berantai yang selama 30 tahun terakhir—sejak kejahatan pertamanya di 1986—belum pernah tertangkap.
Lebih awal bila bicara mengenai drama ini secara keseluruhan, Tunnel menyuguhkan tontonan yang... yang cukup sederhana, tidak njelimet tapi rinci ditinjau kedalaman storyline-nya. Setiap karakter entah itu pemeran utama atau pemeran pendukung, sama-sama solid. Konsisten. Ada begitu banyak aspek yang membuat Tunnel menarik.
Melalui Tunnel saya akhirnya tahu kalau Profiler dan Psikolog Kriminal (Kriminolog?) itu dua hal yang berbeda. Meskipun sampe detik ini saya masih bingung membedakan sejelas-jelasnya. Jika boleh saya menyimpulkan berdasarkan dari apa yang saya amati, Prof Shin menitik beratkan motif pelaku pembunuhan dilihat dari gaya di pelaku ketika membunuh. Lalu dikaitkan dengan latar belakang hidupnya. Sedangkan Park Hae Young dan Lee Hyun membaca tanda dari barang-barang milik pelaku. Sifat seseorang bisa tercermin dari apa yang mereka miliki. Profile—memetakan, Psikolog Kriminal—mempelajari. Dua profesi ini tidak sama, tapi saling berhubungan. Yang jelas entah itu Prof Shin, Park Hae Young atau Lee Hyun—ketiga-tiganya sama cerdas.
Saya sukaaa banget kisah cintanya Park Kwang Ho dan Yeon Soek. Mereka ada bukan sekadar penggembira atau pengisi ruang kosong Tunnel. Saya sempat bertanya-tanya mengapa di episode satu porsi Kwang Ho dan Yeon Seok sudah dihidupkan sedemikian manisnya. Ternyata oh ternyata....  *nangis di pojokan* ㅠㅠ
Duh, sebenernya saya ini mau nulis sekilas apa yang saya tonton atau mau nulis review sih? Intinya, Tunnel memenuhi kualitas sebagai drama yang sangat perlu kamu tonton. Segera. Twist-nya, humornya, gregetnya, trus kita juga bisa belajar memahami  pola hidup para pelaku kejahatan.
Queen of Mistery (KBS, 2017)
Gak pernah berniat nonton drama ini. Meskipun ada Kwon Sang Woo. Ada Choi Kang Hee. Ada si imut Lee Won Geun. Saya iseng aja donlot gitu. Lanjut ditonton beberapa episode—eh, kok menarik ya? ㅋㅋㅋ
DRAMA INI BEDA. Saya langsung bisa menyimpulkan itu. Yang saya maksud berbeda adalah—latar belakang ceritanya memang detektive tapi ceritanya sangat jauh berbeda dari cerita drama-drama detective yang pernah saya nonton. Gak ada itu tim khusus bla bla bla... yang ada adalah, Yoo Seol Ok (Choi Kang Hee) si ahjumma yang hobi baca novel misteri dan nonton acara yang menyuguhkan cerita detective. Suaminya seorang jaksa, Seol Ok punya cita-cita jadi detective. Teruss, ada Ha Wan Seung (Kwon Sang Woo) detektive yang kelewat semangatnya tapi kurang sensitif alias peka alias gak jago-jago amat menyelidiki kasus, modal gedenya cuman kekuatan fisik, soalnya katanya detective itu kerja dengan kaki. Selain itu ada Hong Joon O polisi imut-imut idola ciwi-ciwi dan ahjumma-ahjumma rempong yang doyan ngegosip, menikmati hahahihi sambil main kartu. Hidupnya Joon O tu polos bin kiyut, tapi dia punya potensi jadi polisi yang baik dan benar sesuai tuntunan. Dia ngidolain banget Seol Ok.
Orang-orang ini bergerak di bawah tanah dalam menyelesaikan satu kasus. Kasus-kasus yang mereka hadapi juga bervariasi gak terbatas pada kasus pembunuhan. Tapi ada dua kasus di masa lalu yang menghubungkan mereka khususnya Seol Ok dan Wan Seung.
Queen of Mistery is fun! Gak boong sayah. Bahkan dalam situasi genting pun saya bisa dibikin ngakak lepas. Interaksi Seol dan Ibu mertuanya asli gokil banget HAHAHAHA. Wan Seung dan Seol Ok juga gak kalah lawaknya. Belum lagi hubungan persahabatan Seol Ok dan Kim Kyung Mi—aduh lucu banget.
Drama ini bukan drama kategori receh—untuk saya sih. Gak percaya? Silakeun dicoba... kapan lagi bisa nonton drama detective di mana yang kerja bukan tim khusus tapi kerja sama para pulisi kelas B dan masyarakat biasa? Fresh.
My Secret Romance (OCN, 2017)
OCN bikin drama detective udah biasa, drama forensik udah seriiiing, drama bunuh-bunuhan? Ga usah ditanyaaa. Gimana kalau drama romance? OCN dan romance? Ga familiar amat yah? Iya. Karena ini pertama kali OCN ngeluarin drama romantis, saya kan jadi penasaran. Romantisnya OCN tuh cem mana siiiih. Akhirnya dikepo-in lah My Secret Romance ini.
Dan hasilnya...
Song Ji Eun cuantiiiik pisan. Kayak boneka. Aktingnya lumayan sih, gak kaku. Sung Hoon-nya juga ehm... Trus? Masa cuman segitu komentarnya?
Hmmm... *menerawang jauh sambil mengerutkan kening*
Bisa dibilang sih My Secret Romance isinya hanya cerita perjalanan cinta Direktur tamvan bin menggoda iman, Cha Jin Wook dan si ahli gizi bernama Lee Yoo Mi. Dimulai dari cinta satu malam oh indahnya kemudian berlanjut ke tahap selanjutnya. Prosesnya ga mudah.
Saya pernah baca novel milik Alm. Nenek, novel terjemahan bergenre romantis dengan latar kehidupan bangsawan Inggris. Nah pas nonton Cha Jin Wook tuh saya jadi teringat sosok bangsawan tersebut. Pesonanya Cha Jin Wook (atau Sung Hoon?) dahsyat buanget. Maaf—kesan sensual dan seksinyanya terpancar kuat. Huft.
Ini drama ringan. Gak WAH tapi masih bisalah dinikmati. Sayang sekali karakternya Lee Yoo Mi gak sekuat Cha Jin Wook, inilah yang saya sesalkan. Materinya udah bagus loh. Yoo Mi menyimpan trauma sebagai korban bully sebagai anak seorang aktris film hot. Selain itu, masih banyak lagi potensi lainnya yang sebenarnya bisa digali dari drama ini.
Saya gak tau dengan penonton lainnya, untuk beberapa scene saya menangkap kesan Yoo Mi nya terima-terima aja mau diapain sama Jin Wook. Mana Jin Wook-nya demen bikin gerakan tambahan yang bikin jantung berdegub kecang udah kayak mau dilamar aja sama Lee Changsub *HEEEEEEEEEEEEH NYADAR LO UDAH SIANG*
Saya ngasih warning bagi kalian yang baru mau rencana nonton—drama ini gak aman untuk jomblo/single. Kontennya sangat dewasa, tolong jangan ditonton bareng, apalagi bareng ortu, adek, atau temen kuliah PWAHAHAHA. Kalo nonton film/drama bareng drama sih gak masalah, pas hantunya nongol bisa teriak bareng—gimana kalau nonton bareng film/drama romance? Pas adegan romantis membahana... Coba deh dibayangin sendiri apa yang akan kamu rasain ketika nonton scene romantis bareng temen-temen,bareng adik, bareng lain-lainnya HAHAHAHA. OIYA YANG PUNYA PACAR TOLONG JANGAN NONTON BARENG PACAR. JANGAN SEKALI-KALI! KATA NENEK BERBAHAYA.
Episode satu udah munculin scene yang ngagetin begitu, kan saya shock jadinya *ngumpetin wajah di balik Teddy Bear*. Saya lupa kalau OCN dan tvN kerabat dekat makanya kontennya berani, sebelas-duabelas. Harusnya sih gak kaget lagi ㅋㅋㅋ
Saya ga rekomendasiin My Secret Romance bagi mereka yang menyukai film/drama yang ngajak mikir.
Btw Dong Goo lucuuunya maksimal. Ini bocil satu, ngomong masih belepotan tapi udah bisa diajak main drama ㅋㅋㅋ
Man to Man (JTBC, 2017)
Komedi. Romance. Bromance. Action. Spy drama. Disatukan. Hasilnya? Nano-nano. Perpaduan Park Hae Jin (Kim Seol Woo), Park Sung Woong (Yeo Un Kwang), dan Kim Min Jung (Cha Do Ha) dalam Man to Man bisa menjadi daya tarik bagi viewers. Juga bagi saya. Tapi itu saja gak akan cukup ampuh menahan saya agar betah menonton Man to Man. Well, awal cerita memang demikian.
Kim Seol Woo seorang ghost agent yang ditugaskan menjalankan misi penting yang karena misi itu dia terpaksa harus menjadi bodyguard seorang aktor laga. Ini drama semi-serius. Diitung-itung lebih banyak lawaknya.
Mulanya sih saya biasa aja ya, ceritanya juga gak yang gimana-gimana. Yang bikin saya surprise trus ngakak panjang adalah karakternya Park Sung Woong sebagai Yeo Un Kwang—seorang aktor laga yang lagi naik daun, bedaaa bangettt dengan karakter yang sudah pernah dimainkan ajeossi satu ini. Kelakuannya Un Kwang tuh suka gak sinkron sama muka sangarnya HAHAHAHA. Rada childish. Tapi loveable. Tiap Un Kwang ngelakuin sesuatu yang aneh, saya langsung inget perannya di Hidden Identity trus geleng-geleng kepala kayak gak terima gitu.  ㅋㅋㅋ
Karakter Kim Seol Woo sebagai agen rahasia pas banget. Sekilas Kim Seol Woo tampak hangat tapi sebenarnya dia dingin seperti es di kutub Utara. Iya sedingin itu. Profesionalitas-nya itu loh. Udah jelas-jelas hatinya goyah gara-gara Do Ha tapi dia gak lantas jadi menye-menye dan kehilangan keahliannya sebagai Ghost Agent. Hatinya Kim Seol Woo setrong pisan. Cool. Eh tapi Kim Seol Woo bisa berubah lucu, kiyut, adorable, ngegemesin, tralala trilili krenyes-krenyes AAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK Hayati pengen nyubiiiiiiiiiiiit *WOIIIIIIII*
Ehm. Menurut point of view saya sebagai penonton drama, sebuah drama tidak bisa langsung di-cap gagal atau flop terlepas dari ide dan storyline nya yang biasa aja, atau bagi sebagian lainnya dramanaya jelek, atau ini—karena ratingnya gak memuaskan. Sepanjang drama tersebut masih bisa merebut perhatian penonton betapa pun kecil persentase-nya—bisa jadi karena akting pemerannya, chemistry antartokohnya atau unsur pembangun lainnya, kenapa kita mesti ngotot dramanya jelek? Ada baiknya kita jangan semena-mena menjadikan selera sendiri sebagai parameter mutlak dan harga mati yang kudu musti wajib di-aminkan seluruh dunia. Harus proporsional. *CATET TUH AZZ KAMU TUH BUKAN KRITIKUS, TAPI PENONTON!* emang penonton gak boleh jadi kritikus gitu?
Jika kamu berniat menonton Man to Man, pesan dari saya; jangan buru-buru mengambil keputusan mendrop dramanya karena kamu kecewa dengan karakter-karakter di dalamnya. Percayalah, Cha Do Ha tidak se-menyebalkan yang kamu pikir. Saya bilang begini karena beberapa kali menemukan komentar viewers yang gak suka bahkan antipati terhadap Cha Do Ha. Padahal mereka baru nonton dua-empat episode. Kim Seol Woo dan Un Kwang Oppang juga gak kalah menariknya kooook ㅋㅋㅋㅋ Kudu sabar mah nonton Man to Man. Saya udah buktiin, sempat pake jurus skip dua-empat episode. Setelahnya? Lancar jaya! Merdeka! Hhmmpffttt.
Btw, saya penasaran dengan ‘misi Jakarta’ yang sering disebut-sebut atasan Kim Seol Woo.
Saya tegaskan, saya menonton Man to Man bukan karena saya fans Park Hae Jin, Park Sung Woong dan Kim Min Jung. Nope. Semata-mata karena karakter yang mereka perankan sukses mencuri perhatian hingga akhirnya saya menonton tanpa jurus skip lagi. I can see clearly that Kim Seol Woo character is growing on me.
Chicago Typewriter (tvN)
Saya gak bisa ngomong banyak tentang Chicago Typewriter karena saya belum nonton full masih di-skip aja dulu. Tapi saya udah janji ke diri sendiri nanti bakal ditonton seluruhnya.
Nah, itulah drama-drama yang sedang saya ikuti saat ini. Bagaimana dengan kamu?
P.s : Apa kabar readers?
Azz 

[Trivia] Currently Watching

by on 5/21/2017 05:12:00 AM
Sempet malas nonton Kdrama setelah Tomorrow With You tamat, akhirnya saya terpancing lagi nonton gara-gara drama yang direkomendasiin...