Park Dong Joo-ssi... Aigoooo.... I just can't TT_______TT Biasa aja senyumnya napaaaaah >_<

Cr : SBS Drama Kakao talk story & DC KHS via Angel Eyes forum @ Soompi

Fiiiiiuuuuuuhhhhh

by on 5/14/2014 08:11:00 PM
Park Dong Joo-ssi... Aigoooo.... I just can't TT_______TT Biasa aja senyumnya napaaaaah >_< Cr : SBS Drama Kakao talk stor...

Episode Dua You’re All Surrounded (YAAS) semakin menjanjikan nih, ratingnya juga mengalami peningkatan 14 koma sekian persen. Good job! Seperti biasa saya akan memposting rangkuman alias bukan sinopsis dari YAAS. Namanya juga bukan synopsis, tidak semua saya tulis, ada beberapa yang mungkin luput jadi mohon dimaklumi yaaa :D *pict nyusul belakangan*
=oOo=
Episode dua merupakan kelanjutan awal dari episode pertama. Masih ingat aksi kejar-kejaran dengan dua penjahat itu kan? Nah, di ending episode satu mereka bersiap melakukan pengejaran. Kalau saya bilang sih, alur episode satu itu maju-mundur. Menjelaskan bagaimana empat newbie ini masuk ke kepolisian sebagai detective pemula.
Detective Seo, seorang rekannya yang belum saya tahu namanya beserta keempat newbie kita terjebak macet. Detective Seo mengomel. Rekannya menyuruh Soo Sun mengeluarkan sirene. Bukannya mengeluarkan sirene, Soo Sun justru mengeluarkan entah apa itu yang mirip sirene. Tentu saja benda itu jatuh begitu diletakan di atas atap mobil hahahaha oneeeeng. Ji Gook mengerutu nyaris menangis karena benda yang dikira Soo Sun sirene adalah miliknya. Kata Tae Il itu starbucks edisi terbatas. Ji Gook misuh-misuh bilang betapa keras perjuangannya mengantri hanya untuk mendapatkannya. Kemudian mereka diminta mengeluarkan borgol. Serempak kompak. Oh, rupanya itu pendanda bagi pengguna mobil lain yang terjebak kemacetan untuk memberikan mereka jalan. Iya kan? Mobil polisi, pemadam kebakaran, ambulance selalu mendapat akses bebas di jalur lampu merah.
Sinilah kita tahu muasal dua penjahat yang dikejar di episode pertama. Dua pria bertubuh gempal dan bertato memblokir jalan yang padat di Gangnam . Duduk saling berhadapan sementara deretan mobil di belakang membunyikan klakson berkali-kali. Mereka menjadi penyebab kemacetan tersebut. Aya-aya wae…
Mobil yang dikemudikan Detective Seo (setelah menurunkan Ji Gook di tengah jalan—episode satu--). Aksi kejar-kejaran dimulai dan tibalah di bagian Dae Gu menodongkan pistolnya ke arah penjahat yang menyandera Ji Gook. Semua panik, Detective Seo, Tae Il, Ji Gook hingga Soo Sun berteriak). Dae Gu tidak menembakan pistolnya tetapi mengambil sesuatu dari pinggangnya dan casss! Ji Gook dan penjahatnya terbanting ke tanah. Dae Gu melepaskan alat berupa setrum hahahaha.
Mereka kembali ke kantor polisi membawa satu penjahatnya. Kok Cuma satu yah? Tadi kan dua orang? Mungkin lolos. Anggep aja kayak gitu. Di kantor polisi sedang rame-ramenya oleh orang-orang yang ditangkap. Kalau mendengar dari sumpah serapah dari beberapa di antara orang-orang itu, bisa diidentifikasi sebagai berikut :
Kasus kekerasan dalam rumah tangga, maybe…
Dua fandom entah dari mana, saling bertikai saling meneriakan oppa-oppa mereka yang paling tampan. LOL. Ngakak.
 Jreng jreeng.
Salah satu dari remaja puteri itu tak sengaja melihat Tae Il dan berteriak tersepona eh terpesona. Oppaaaaaa…. Tak ayal gerombolan remaja tersebut berebutan memotret Tae Il. Sumpah ngakak liat mereka menenteng kamera gedee yang biasa dipakai fansite-fansite Boyband.
Ji Gook mengira dirinya yang dipanggil, maka dipasanglah pose ala-ala artis yang sedang melakukan pemotretan. Gerombolan remaja puteri tersebut mengomeli Ji Gook. Tae Il-nya pura-pura gak ngerti, polos-lah eh tahu-tahu masang gaya. Ahn Jae Hyun-nya cakeeeeep asliiiiiiiiii. Oke.. oke keep calm guys… Fiuuuuh.
Soo Sun-nya muter badan mau ngomel ceritanya, dasar calon artis gagal. Gerombolan remaja itu tambah histeris melihatnya dan semakin ganas memotret. Alhasil, jiwa kenarsisan Soo Sun terpanggil. Gaya-lah dia xD
Giliran Dae Gu, dia membalikkan badan daaaaan “Opppaaaa, matamu sangat baguuuuus…!” teriakan itu menyambutnya. Gedugubraaaak! *facepalm*
Polisi-polisi lainnya turut serta memeriahkan dengan menunjukkan sixpack-nya. Ji Gook kesal dia masuk perhitungan.
Pelajaran moral :
1.      Fandom/fans di atas masuk kategori fandom labil yang liat namja bening aja langsung melipir. Saya hampir percaya bahwa sedikit fandom atau fans yang bisa konsisten dengan biasnya tanpa menengok bias tetangga, apalagi kalau bias tetangga bening-bening. #NotetoMySelf #Curhat
2.      Polisi/polwan di Korea Selatan yang memiliki paras menawan dimohon berhati-hati, ntar jadi sasaran fans labil hahahaha
Lanjut…
Detective Seo stress melihat kelakuan empat anak asuhannya. Dia menghadap ke atasannya, Kapten Cha Tae Ho. Meminta supaya dua orang saja di antara empat newbie yang diasuhnya. Ia benar-benar tidak tahan. Kapten Cha membalikkan argumen Detective, menyuruhnya menghadap langsung ke Ketua Kang. Ujung-ujungnya Detective Seo mengalah :D
Ia kembali menemui empat newbie detective, tau sendirilah siapa mereka gak usah disebutin. Sehabis ‘memberikan ceramah panjang lebar’ tentang siapa dia, Seo Pan Suk—seorang legenda— Ketua departemen orang hilang datang. Lagi-lagi wajah detective Seo berubah agak murung. Detective Seo menemui wanita itu. Berbasa-basi dengan ekspresi yang susah ditebak. Dua tamparan dilayangkan wanita itu ke wajah detective Seo membuat seluruh orang di ruangan itu terkejut. Sepertinya dua orang ini pernah memiliki hubungan di masa lalu, namun karena satu dan lain hal terjadi membuat wanita itu membenci detective Seo dan menyebutnya iblis dibandingkan para penjahat.
Okeh, empat newbie ini dibagi menjadi dua. Tae Il-Ji Gook. Dae Gu-Soo Sun. Cocok. Si cerdas dan Si Ceroboh. Kalau Tae Il merangkul Ji Gook seusai pembagian itu, Dae Gu menolak berjabat tangan dengan Soo Sun. Aigooo…
Dae Gu dan Soo Sun diminta memasukan ke dalam sel penjahat yang mereka tangkap tadi. Soo Sun cerewet mengajak Dae Gu bicara tapi Dae Gu diam saja. Soo Sun merasa pernah melihat Dae Gu sebelumnya. Naas, penjahatnya berhasil kabur dengan tangan terborgol setelah memotong ikatan tali yang melilit badannya. Penjahatnya mengambil alih mobil polisi yang dihendak diparkir. Saat hendak keluar dari kantor polisi bertabrakan dengan mobil Detective Seo.
Habis sudah, mereka diomeli lagi. Kasian dalam sehari itu, di awal mereka masuk kerja, sudah kena damprat berkali-kali. Dae Gu tidak mengaku salah, menurutnya Soo Sun-lah yang salah. Soo Sun kesal setengah mati, sebagai partner, Dae Gu tidak punya hati.
Sekali lagi, Detective Seo mengeluh tapi kali ini langsung ke Ketua Kang. Ketua Kang mengeluarkan sindiran halus bahwa bukankah detective Kang dulunya juga adalah seorang pemula? Dan kesakitan sebagai pemula itulah yang membentuknya menjadi Seo Pan Suk yang sekarang. Detective Seo merasa dihina. Tapi wajahnya tidak menunjukkan kemarahan, melainkan kesedihan.
Malam harinya, Dae Gu menyelinap masuk ke rumah Detective Seo. Memasang kamera tersembunyi dan menyadap ponselnya. Saat hendak mengembalikkan ponsel detective Seo, Soo Sun menegurnya. Dae Gu mengabaikannya. Dikeluarkannya kalimat pedas bahwa alangkan lebih baiknya Soo Sun mengundurkan diri saja jika niatnya masuk kepolisian hanya untuk mendapatkan gaji besar. Soo Sun mencak-mencak namun berusaha mengontrol kemarahannya. Dia juga masih berada di sana untuk mencari tahu pisau siapa yang berada di atas mejanya sehingga penjahat tadi siang berhasil memotong ikatannya dan berusaha melarikan diri menggunakan pisau tersebut.
Dae Gu tiba di rumah dinas. Mereka berempat tinggal bersama. Sebelumnya ia mendapat paket kiriman dari seseorang. Tadinya Dae Gu dan Ji Gook sekamar tapi dasar Dae Gu, dia melarang Ji Gook mengeluarkan bunyi, menyalakan lampu dan tidur seranjang dengannya. Tak tahan Ji Gook lari ke kamar Tae Il yang sedang meminum wine-nya sambil memandangi foto seorang remaja lelaki. Nugu?
Ji Gook meminta supaya Tae Il mengizinkannya tidur di sana. Tentu saja Tae Il setuju. Tidak penting dimana kau tidur, tetapi bersama siapa kau tidur. Itu yang penting.katanya.  Aigooo, Tae Il oppaaaa….
Di kamarnya, Dae Gu melihat di layar leptopnya yang menampilkan detective Seo pulang ke rumahnya yang….. em, tidak terurus. Tidak ada yang menarik. Dae Gu mengeluarkan isi paket yang diterimanya. Sebuah laporan mengenai kasus pembunuhan ibunya sebelas tahun lalu. Turut juga laporang orang hilang atas namanya, Kim Ji Yong. Dae Gu tak sanggup membaca lebih jauh isi laporan itu begitu tiba di halaman yang memperlihatkan wajah ibunya dala keadaan tidak bernyawa.
Ia mendapat telpon dari seseorang berinisial S. Dalam pembicaraannya, Dae Gu mengatakan sudah menerima kirimannya. Ia juga bilang ada rekannya satu tim yang bodoh dari Masan (LOL It’s Soo Sun). Itu cukup membahayakan posisinya.
Dae Gu mengunjungi tempat peristirahatan ibunya. Ia tidak bisa menahan air matanya. Uljima, Oppa…
Keesokan harinya, mereka ada kasus baru. Istilahnya penggali emas. Perempuan-perempuan yang bekerja memeras para pria dan merampok barang berharga niliknya. Modus operandinya adalah mereka mengajak pria kaya bertemu dan makan malam bersama di restoran mahal, hanya memesan wine paling mahal di sana dan berujung pada pemerasan. Para penggali emas ini bekerja sama dengan pemilik restoran itu.
Tae Il hendak menyerahkan hasil laporannya tentang kasus itu tapi Soo Sun lebih dahulu menyerahkan hasil investigasinya tentang siapa pemilik pisau di atas mejanya. Dibumbui kalimat penuh motivasi yang sudah ditulisnya terlebih (bikin konsep trus diapalin hahahaha Soo Sun-aaah).
Detective Seo melarang mereka turut dalam investigasi itu. Ia menambahkan deretan omelan mengenai remaja yang hanya tau merengek (menyindir empat newbie ini terutama Soo Sun dan Ji Gook). Malangnya Ji Gook dipanggil muka petani. Saya antara mau ngakak dan kasian liat tampang Ji Gook dipanggil kek gitu.
Sepeninggal Detective Seo dan rekannya, Ji Gook dan Soo Sun saling menyalahkan. Soo Sun bilang sidik jari Ji Gook yang berada di pisau itu. Ji Gook mengelak. Dae Gu yang tidak tahan balik membentak tepat di depan telinga Soo Sun. Senyap lah ruangan itu.
Detective Seo dan rekannya gagal menangkap wanita ‘penggali emas’ itu karena terlanjur mengenali wajah mereka. Rekannya mengomel seharusnya mereka melibatnya para newbie itu.
Taraaaaaa! Empat Newbie kita akhirnya terjun ke lapangan juga. Mereka yang akan mencari tahu langsung ke klub mengenai siapakah penggali emas itu. Detective Seo mengancam mereka tidak boleh gagal dan menimbulkan keributan. Jika mala mini mereka gagal maka itu akan menjadi malam terakhir mereka di kepolisian. Kesempatan pertama sekaligus terakhir.
Awalnya rencana mereka berjalan tanpa hambatan. Soo Sun menyelinap ke toilet. Merekam percakapan dua perempuan yang dicurigai sebaga Penggali emas. Tae Il dan Dae Gu berhasil mengidentifikasi salah satu perempuan penggali emas. Berkat kecerdasan Dae Gu. Ji Gook agak kurang beruntung sebab semua wanita menolak ajakannya. Tae Il memberikan jaketnya, katanya dengan jaket itu maka semua wanita akan berbondong-bondong mengikutinya. Kayaknya jaket mahal sih.
Kekacauan muncul kemudian saat seorang perempuan yang dicurigai sebagai penggali emas tak sengaja menginjak kaki seorang wanita (yang menurut hasil hipotesa Dae Gu adalah kalangan kaya). Wanita kaya ini marah-marah, temperamen amat. Soo Sun tadinya mau ikutan melerai maksudnya tapi ditahan Ji Gook, diingatkan bahwa mereka tidak boleh terlibat keributan. Dae Gu lah yang datang melerai. Wanita kaya itu menghempaskan Dae Gu. Soo Sun datang membantu tapi ikut terhempas bersama Dae Gu hahaha. Dae Gu yang cowok aja kalah. Perkelahian itu masuk ke arena orang-orang yang sedang bergoyang-menaris segala macam gaya.
Dua orang pria terkejut, orang yang mereka intai menghilang menyisakan keributan. Soo Sun, Ji Gook dan wanita kaya itu. Mereka marah.
Chaos.
Lagi-lagi Dae Gu ingin melerai, dan sekali lagi dia dihempas. Ia melihat ada seorang pria sekarat dengan luka tusuk di perutnya. Tak ada yang tahu, karena suara musik keras dan orang-orang sibuk bergoyang. Trauma masa lalu Dae Gu muncul. Ia teringat darah yang membasahi tubuh ibunya. Dae Gu termangu, wajahnya shock. Soo Sun juga melihat pria itu. Ia panik. Disuruhnya Dae Gu menelpon 119, tapi Dae Gu belum lepas dari keterkejutannya. Soo Sun melihat pistol yang menyembul dari pinggang salah satu pria (yang tadi sedang mengintai, nampaknya mereka polisi juga tetapi beda investigasi dan wilayah dengan Dae Gu dkk). Soo Sun mengarahkan moncong pistolnya ke arah speaker musik. Tangannya gemetar, Dae Gu lah yang mengambil alih.
Doorrr!
Senyap sejenak berganti suara-suara histeris karena kaget. Soo Sun berteriak bahwa keadaan sedang darurat, ada orang sekarat. Baru deh pada nyadar. Ji Gook dengan suara gemetar menelpon 119. Tae Il bergegas membuka jaketnya dan menahan agar darah tak banyak keluar dari luka si pria. Dae Gu masih dengan wajah kagetnya menyerahkan pistol itu ke pemiliknya.
Orang-orang di dalam klub itu digiring ke kantor polisi termasuk Dae Gu dkk. Detective Seo dan rekannya ternganga melihat anak asuh mereka dibawa polisi. Ada apa? Apa yang terjadi? Kebingungan.
Di kantor polisi Dae Gu, Soo Sun, Ji Gook dan Tae Il tidak mau menyebutkan identitas mereka. Kompaknya mereka bikin terharu looh mengingat sebelumnya mereka tidak akur. Mereka di sel.
Ternyata benar, pria yang melakukan pengintaian di klub itu, yang salah satunya diambil pistolnya oleh Soo Sun, adalah polisi. Dia kaget mengetahui empat orang yang yang ditahan itu adalah detective kepolisian. Dia keukeuh tidak mau melepaskan keempatnya. Mau tidak mau Detective Seo meminta bantuan Kapten Cha yang eksentrik itu :D
 Setelah bebas, Dae Gu dkk masih harus menghadapi kemarahan Detective Seo. #Pukpuk
Detective Seo meluapkan kemarahannya habis-habisan sampai-sampai Soo Sun nyaris menangis. Saat itulah Dae Gu mengeluarkan rekaman yang diambil Soo Sun di toilet. Dalam rekaman itu dua wanita penggali emas kurang lebih menyebutkan aksi mereka. Dengan terbata-bata sambil menangis, Ji Gook menjelaskan bahwa mereka sudah berhasil menjalankan misi. Tae Il sukses mendekati salah satu penggali emas itu dan mengajaknya bertemu esok malam. Alasan mengapa mereka tidak menyebutkan identitas di kantor polisi karena si penggali emas itu juga ada di kantor polisi, jika mereka ketahuan sebagai polisi maka gagal lah semua kerja keras mereka malam itu. Sediiiiih loh scene ini, saya ngerasa empat orang ini akan menjadi tim yang solid nantinya.
Detective Seo terdiam. Mungkin kaget. Tiba-tiba ponselnya berderit. Ada panggilan masuk. Di waktu bersamaan, ponsel di saku Dae Gu juga berbunyi. Detective Seo semula tak ambil pusing, namun  wajahnya berubah penuh tanya. Dilihatnya ponselnya bergantian dengan wajah Dae Gu yang mendadak panik hingga menjatuhkan alat perekam, berusaha mendiamkan ponselnya agar tak bergetar.
Nah looooh, apakah kali ini Dae Gu ketahuan telah menyadap ponsel Detective Seo?
Bersambung :D
Personal Opinion
Sukkkkaaa sukkkaaa!
Dae Gu vs Soo Sun.
Bibit-bibit perang mulut mereka sudah ditanam. Soo Sun, si ceroboh dan cerewet. Pasti seru melihat interaksi mereka.
Tae Il vs Ji Gook
Tae Il baik hati dan ramah, dia tak mempermasalahkan betapapun ceroboh dan polosnya Ji Gook. Aku suka mereka berdua.
Soo Sun vs Ji Gook
Membayangkan mereka saling bertengkar satu sama lain, kasian Tae Il dan Dae Gu-nya sih dapet dua rekan se-tim yang tingkat kecerobohan Soo Sun-Ji Gook berada di level yang sama :D
Detective Seo dan masa lalunya
Ada sesuatu yang disembunyikan dari masa lalu Detective Seo. Hubungannya dengan ketua departemen orang hilang menimbulkan tanda Tanya besar. Saya tiba-tiba menyusun satu kemungkinan, di masa lalu detective Seo, Ketua departemen orang hilang, rekan yang selalu mendampingi detective Seo dan seorang lagi (masih misterius) pernah tergabung dalam satu tim. Ada yang mati terbunuh dalam misi, entah siapa. Yang jelas detective Seo dan ketua departemen orang hilang pernah menjadi orang yang paling dekat satu sama lain.
Kita akan menemukan jawabannya nanti….
Ada seseorang yang membantu Dae Gu terlepas dari masa lalu dan menjadi seseorang yang baru dengan misi balas dendam sekaligus mencari tersangka pembunuh ibunya. Seseorang berinisial S.
Park Tae Il nampaknya berasal dari keluarga kaya. Di klub, dia mengenal salah seorang wanita kaya yang sering ke klub. Pakaian yang dikenakannya juga adalah pakaian mahal. Siapa laki-laki di dalam foto yang dipandanginya di kamar dinasnya? Kakak? Teman? Entah. Apakah itu alas an dia memilih pekerjaan sebagai polisi?
Sejauh dua episode belum ketahuan kenapa Soo Sun memilih membelokkan mimpinya dari artis lalu menjadi polisi. Benarkah hanya karena mengharapkan gaji besar?
Lalu Ji Gook, si polos ini… Saya belum bisa membaca karakternya diluar dia itu ceroboh.
Yeeeeay! Akhirnya drama-nya Lee Seung Gi tayang! Premier episode perdana semalam di SBS. Untuk rating, You're All Surrounded dengan 12,3 % (AGB Nielsen) menempati posisi pertama di antara tiga drama slot Rabu-Kamis, New Leaf di posisi kedua dan Golden Cross di posisi ketiga. Berikut ini saya menuliskan kurang lebih bagaimana opening episode YAAS. Saya gak akan membuat sinopsis full karena kesibukan de el el. Yuk diintip! No pict, inet saya lagi gak bagus >_<
=oOo=

Episode dibuka dengan adegan kejar-kejaran mobil antara polisi dan dua bandit. Pengejaran dikepalai Detective Seo (Cha Seung Wo) dan rekannya serta empat newbie di kepolisian. Mereka adalah Eun Dae Gu (Lee Seung Gi), Uh Soo Sun (Go Ara), Ji Gook (Park Jung Min) dan Park Tae Il (Ahn Jae Hyun). Kasian si Ji Gook diturunkan di tengah jalan gara-gara nyetirnya gak becus LOL. Si Ji Gook ini calon karakter yang akan selalu bikin penonton ngakak entah karena gaya atau kata-kata yang dia keluarkan. Aksi kejar-kejaran lucu dan alot... Ummm, kata lain dari lebay hahaha. Berkali-kali kepala mereka terantuk sana-sini di dalam mobil. Dae Gu udah kesel banget sambil masang sabuk pengaman, Tae Il juga.

Mobil yang dikemudikan Detective Seo sengaja menambrak mobil bandit dan pengejaran pun berlanjut dengan berlari. Parahnya Soo Sun begitu turun dari mobil, langsung muntah. Mabok darat hahaha.
Tae Il disuruh nangkep penjahatnya yang sudah di depan mata, dia malah membuka jaket dan mengenakannya kepada seorang wanita yang kebetulan sedang berjalan di dekat situ.

Udah nyaris ketangkep nih, eh tau-tau Ji Gook yang disandera salah satu penjahatnya. Diancam pakai senjata tajam. Dalam situasi darurat, munculah Dae Gu dengan gagahnya mencabut pistol dan menodongkan ke arah penjahat. Semua panik, Detective Seo melarang Dae Gu menembak.
Dorrrr! Terdengar suara tembakan. Apakah Dae Gu benar-benar menembak penjahatnya? Molla... Scene segera berpindah ke beberapa tahun di belakang. Sekumpulan anak-anak SMA di Masan, sedang berkonfrontasi sesamanya. Lucunya, mereka bertengkar karena seorang anak laki-laki memutuskan pacarnya karena kepincut dengan gadis Seoul namanya Ji Hye. Aya-aya wae anak remaja. Uh Soo Sun selaku leader berusaha menarik kembali si anak cowok ke sisinya demi temannya yang diselingkuhi. Saling lempar ejekan dan makian pun terjadi. Kim Ji Yong (Eun Dae Gu versi remaja) nongol di tengah suasana panas. Tadinya mau melerai, karena rupanya dia juga menyukai si gadis Seoul :D

Perkelahian tak terelakan antara dua blok. Saling tarik rambut dan baju, gigit menggigit, tendang, bayangin sendiri deh chaos-nya :D
 Dan mereka pun berakhir di kantor polisi. Ketika ditanya polisi siapa namanya, Uh Soo Sun hendak memalsukan namanya dengan alasan dia tidak boleh memiliki catatan kriminal demi tujuannya menjadi artis tapi ketahuan. Olalaaaa, Oh Soo Sun gak suka dengan namanya. Trus ternyata si anak lelaki yang kesemsem sama gadis Seoul itu adalah kakaknya. Ibunya Ji Yong, Bapak dan ibunya Uh Soo Sun juga datang. Soo Sun tadinya mau menjelaskan duduk masalahnya pada Bapaknya. Sebagai jawabannya Soo Sun di smack down bapaknya astagaaaa, sepertinya bapaknya udah biasa memperlakukan anaknya begitu. Ibunya Ji Yong membungkuk minta maaf menimpali permintaan maaf Bapaknya Soo Sun.

Dalam perjalanan pulang, mobil keluarganya Oh Soo Sun tak sengaja melewati Ji Yong dan ibunya yang berjalan kaki. Ibunya Soo Sun nyeletuk pantas saja Ji Yong gak bener kelakuannya karena dia dibesarkan oleh ibu yang tak lain seorang simpanan. Oh Soo Sun ikutan denger juga.

Ada satu kejadian lucu di sekolah. Ji Yong ternyata adalah dongsaeng alias masih adek kelas.
Dia masuk ke sekolah Oh Soo Sun dan Ji Hye Noona. Menyelinap ke ruang siar dan mengungkapkan perasaan sukanya. Hebohlah sesisi kelas. Ji Yong sukses melarikan diri, meninggalkan Soo Sun yang tertuduh karena kebetulan dia juga berada di ruang siar. Soo Sun asyik nyanyi gaje dengan earphone gak nyadar Ji Yong masuk. Ngebet banget jadi artis Soo Sun ini...

Karena kesal ia gagal audisi disebabkan kelakukan Ji Yong, Soo Sun menemui Ji Yong. Lagi-lagi perang mulut. Soo Sun gak sengaja melemparkan kalimat kalau Ji Yong itu anak simpanan. Wajah Ji Yong meredup seketika.

Saat itu Detective Seo masih bertugas sebagai polisi di Masan. Dia tengah menyelidiki sebuah kasus yang melibatkan seorang bos besar. Ibunya Ji Yong merupakan satu-satunya saksi mata kejadian tersebut. Detective Seo meminta ibunya Ji Yong agar mau menjadi saksi di persidangan. Awalnya Ibunya Ji Yong bersedia. Namun terpaksa mengundurkan niatnya karena dia diancam menggunakan Ji Yong oleh kaki tangan si bos besar yang entah siapa itu. Kasusnya juga gak terlalu jelas sih, selain seorang remaja puteri yang ditemukan mati di sebuah ruangan. Detective Seo memohon-mohon agar ibunya Ji Yong tetap mau menjadi saksi. Ji Yong juga mendorong agar ibunya mau. Karena dukungan puteranya, ibunya Ji Yong menemui Detective Seo mengungkapkan kesediaannya. Sebagai balasannya Detective Seo berjanji akan melindungi Ji Yong dan ibunya.

Janji tinggal janji, ibunya Ji Yong dibunuh saat Ji Yong tak sengaja bertemu dan membagi payungnya pada Soo Sun.

Hujan turun dengan derasnya. Ji Yong juga menjelaskan bahwa dia bukannlah anak seorang simpanan seperti yang dikatakan Soo Sun. Ibunya Ji Yong sudah menjelaskan bahwa ayahnya Ji Yong sudah meninggal. Memang benar ibunya hamil di luar nikah. Tapi bapaknya Ji Yong pergi meninggalkannya tanpa menikahinya.
Ji Yong berlari pulang ke rumah dengan riang sambil memanggil ibunya. Tidak ada jawaban. Ji Yong menemukan ibunya sekarat di kamar. Belum lagi Ji Yong memanggil 119, pembunuh berpakaian serba hitam serta topi lebar yang menutupi wajahnya datang kembali hendak mencari sesuatu. Ji Yong bersembunyi. Nyaris ketauan tapi ibunya segera mengalihkan perhatian penjahatnya. Ibunya Ji Yong mengorbankan dirinya. Ji Yong melihat ibunya meregang nyawa di depan matanya.
 Trauma pasti nih tar TT_____TT

Detective Seo merasa bersalah. Ji Yong juga menuduhnya tidak menepati janji untuk melindungi ibunya. Ji Yong menyendiri di sekolah. Hadeuh, nih bocah ngapain juga ke sono coba. Menampik tawaran Detective Seo untuk tidur sementara di rumahnya. Di sekolah Ji Yong teringat ucapan si pembunuh yang sempat menelpon seseorang melaporkan hasil kerjanya. Pembunuh itu sedang mencari sebuah kalung berlambang bintang. Ji Yong menelpon Detective Seo mengatakan dia tahu apa yang dicari pembunuh itu dan kalug itu ada di saku jas sekolahnya.  Detective Seo menanyakan di mana Ji Yong. Mendengar dentang jam sekolah, Detective Seo menebak Ji Yong di sekolah. Soo Sun juga ada di sekolah malem-malem, ngapain coba? Tipe cewek rebel emang nih cewek.

Tiba-tiba pembunuh itu sudah ada di sekolah, mengejar Ji Yong. Tau dari mana? Soo Sun melihat Ji Yong di seberang gedung. Dia gak tau Ji Yong sedang dikejar, Soo Sun mengungkapkan permintaan maafnya lewat speaker siaran. Tadinya Ji Young lolos dari penjahatnya tapi Soo Sun yang kesal ungkapan maafnya tidak digubris berteriak ia melihat Ji Yong di lantai dua. Ya sudah ketahuan lah. Ji Yong lari ke laboratorium. Dikuncinya pintu. Tapi pembunuhnya berhasil membobol pintunya. Splaaasssh! Ji Yong menyiramkan air keras ke wajah pembunuh itu. Yaaaks, nantinya Ji Yong bisa mengenali penjahatnya dari bekas luka tersebut asalkan penjahatnya gak oplas sih hahahaha.
Ji Yong kali ini sukses melarikan diri. Ia mengambil kalung perak berbandul bintang itu dari tangan  si pembunuh. Seketika ia mencurigai Detective Seo turut terlibat. Iyasih pantes dia curiga karena detective Seo yang tahu soal kalung itu dan di mana Ji Yong saat itu. Menurutku ada mata-mata di kepolisian yang turut mendengar percakapan telepon detective Seo. Ji Yong merasa benar-benar telah sendirian. Tidak ada siapa-siapa.

Kembali ke tahun 2014...
Beberapa jam sebelum aksi kejar-kejaran di awal episode. Ada perekrutan polisi baru di kantor polisi Gangnam. Ini awal keberadaan mereka sebagai polisi baru. Oh Soo Sun tiba di depan kantor polisi, imajinasinya tentang kantor polisi yang prestius dan megah pudar seketika tatkala dlihatnya bangunan kantor polisi Gangnam menyedihkan, retak dan kusam di mana-mana hahahaha. Iyaalah kaget, Gangnam itu kan dikenal sebagai daerah mewah di Seoul tapi kantor polisinya justru menjadi ironi. Ada kritik terselip di sini xD
 Ji Gook menyusul muncul. Ia mengenal Soo Sun, Tapi Soo Sun melototinya. Park Tae Il datang dan terakhir Ji Yong yang kini berganti nama menjadi Eun Dae Gu. Soo Sun tersenyum ke arah Tae Il, lalu berganti masam melihat Dae Gu. No smile sih si Dae Gu. Dingin. Yaaaaaak! Lengkap sudah perkenalan 4 polisi newbie kita.
Ada perkenalan di kantor polisi Gangnam. Di sinilah Dae Gu bertemu kembali dengan detective Seo. Detective Seo tidak mengenalinya.
Seorang perempuan berwajah tegas muncul, melihatnya raut wajah detective Seo berubah. Ada apa ya? Perempuan ini adalah kepala divisi orang hilang.

Adegan yang menampilkan sixpack-nya Dae Gu sesudahnya. Soo Sun yang tak tau apa-apa asal nyelonong aja ke ruang ganti sementara tiga rekannya menukar seragam. LOL

Trus perkenalan resmi keempat newbie pun dilakukan di ruangan bersama detective Seo dan seorang rekannya.
Uh Soo Sun, gagal jadi artis masuk kepolisian karena ingin mendapat gaji gede
Ji Gook, masuk kepolisian karena ingin tinggal di Gangnam
Eun Dae Gu, misterius.
Park Tae Il, lahir dan besar di Seoul. "Sepertinya ini akan menyenangkan.*
Ji Gook yang lucu, Soo Sun yang (sok) semangat, Tae Il yang cerdas dan Dae Gu yang cool. Paket lengkap untuk membuat kekacauan di kepolisian. Nampaknya sejak awal Dae Gu sudah berniat memulai 'perang' dengan detective Seo. Sikap tak respeknya jelas terasa. Ketika disuruh mengenalkan diri dia hanya menyebut namanya. Diminta menyebutkan asal dan alasan kenapa memilih jadi polisi, dia menjawab tidak ingin mengungkapkannya. Detective Seo udah siap-siap marah, untuk ketolong dengan suara panggilan darurat. Mereka segera bersiap-siap bertugas.

Daaaaaan, episode satu selesai. Lebay-nya yang jadi lagu endingnya MCR Black Parade xD
=oOo=
Personal opinion :
Saya memutuskan mengikuti drama YAAS tanpa ragu-ragu. Selain karena genre-nya yang komedi (saya butuh penyegar di antara Gapdong yang bikin esmosi dan Angel Eyes yang melow), juga karena Lee Seung Gi. Episode perdana YAAS sudah memberikan gambaran akan ke mana drama ini. Action, comedy dan romance. Eun Dae Gu dengan dendam yang dibawanya atas kematian ibunya. 

Dae Gu/Ji Yong adalah remaja biasa yang melewati masa remajanya dengan biasa-biasa namun seketika berubah saat ibunya tewas terbunuh. Siapa pembunuh dan ada apa di balik kasus pembunuhan remaja di mana ibunya Ji Yong/Dae Gu adalah satu-satunya saksi mata?

Pertemuan Ji Yong/Dae Gu dan Uh Soo Sun saat remaja juga jauh dari kata romantis, penasaran akan seperti apa hubungan mereka berdua nantinya. Soo Sun tidak mengenal Ji Yong karena Ji Yong telah mengubah namanya.

Persaingan Tae Il dan Dae Gu belum terlihat di episode 1 tetapi konfrontasi Dae Gu dan Detective Seo sudah terasa.

Ini
atau...
ini
Mianhe, Joon-ah.
Benar, saya nge-bias banget sama Lee Joon MBLAQ (seluruh member MBLAQ), tapi untuk saat ini saya melipir ke Sang Yoon eh Dong Joo oppa dulu yeeeeey xD

Aigoooo, Mr. Dimple. Dan saya galau LOL.

Oya, saya mengikui beberapa drama ongoing seperti Angel Eyes, Gapdong dan berencana mengikuti beberapa lainnya yang akan menyusul tayang minggu depan antara lain Doctor Strange dan You're Surrounded. Soal mau membuat sinopsis salah satu di antaranya, saya pikir-pikir dulu.

Pilih Mana?

by on 5/02/2014 02:09:00 AM
Ini atau... ini Mianhe, Joon-ah. Benar, saya nge-bias banget sama Lee Joon MBLAQ (seluruh member MBLAQ), tapi untuk saat ini s...