Majimaksarang.blogspot.co.id
*saya belum nonton episode 7-10*
Episode 3
Jika dua episode plot sebelumnya lebih memfokuskan kehidupan Ra On, bagaimana ia bertemu Lee Yeong hingga akhirnya menjadi seorang kasim, maka di episode 3 dan 4, fokus cerita mulai menyoroti kehidupan Lee Yeong. Bagaimana ia kehilangan ibunya—permaisuri, rasa tidak sukanya pada Raja—ayahnya sendiri yang selalu tampak rapuh dan kehilangan wibawa di depan para mentri khususnya Perdana Mentri Kim dan bagaimana Lee Yeong menjalani hidupnya sebagai Putera Mahkota yang senantiasa diintai musuh dari dalam istana.
Berikut best moment di episode 3, ini menurut saya loooh... bisa saja menurut kamu berbeda ^^
Selir Seok Hui akhirnya bertemu Raja Soonjo berkat kelihaian Kasim Ra On
Ini adalah langkah awal Ra On memasuki kehidupan Lee Yeong. Ketika melihat scene ini feeling saya segera saja muncul bahwa kelak di masa depan akan banyak sekali pengorbanan Ra On untuk kebaikan Lee Yeong.
Mau berapa kali pun saya menonton scene pertemuan Selir Seok Hui dan Raja Soonjo, saya tetap bisa menangis. Perfect. Latar belakang musiknya, ekspresi Selir Seok Hui dan Raja Soonjo lalu keberadaan Lee Yeong dan Ra On di seberang istana, spot on. Betapa besar jasa Ra On di sini. Karena keberanian dan kecerdasan gadis ini, tiga kesalah-pahaman segera terselesaikan. Tanpa disadarinya, ia telah menyambungkan kembali kasih sayang yang tulus seorang ayah kepada anaknya, membantu memulihkan rasa percaya seorang anak kepada ayahnya, dan karena Ra On pula, Selir Seok Hui akhirnya tahu, sejatinya Raja tidak pernah mengabaikannya. Tak secuil pun perasaan Raja berubah padanya.
Sebagai viewer, saya sepatutnya harus berterimakasih pada Ra On. Ia memberikan keberanian kepada saya agar memercayai, Raja Soonjo barangkali memang tidak se-heroik keinginan saya, tetapi ia—seperti monolog yang diucapkan Lee Yeong—tetaplah seorang ayah dan suami yang baik. Sejak kemunculan Raja Soonjo pertama kali, saya terlanjur men-cap sebagai pemimpin yang tidak bisa diandalkan meski saya tahu dengan sangat jelas, menjadi raja Joseon tak serta merta memberikan legitimasi sepenuhnya kepada Raja Soonjo untuk mengendalikan roda pemerintahannya. Bahkan dengan pemahaman seperti itu, saya tidak bisa menabah-nabahkan hati untuk menaruh respek pada ayah Lee Yeong ini. Jika kita berpikir menjadi penguasa berarti segalanya, saya rasa ada baiknya kita memikir ulang. Menjadi penguasa adalah posisi paling tidak aman dan paling sunyi di dunia pada masa itu—bahkan mungkin saja di masa modern saat ini, Yang pernah nonton Three Days pasti tahu maksud saya. Menjadi Raja, berarti mau tak mau rasa tidak aman menjulang setinggi langit. Harap-harap cemas kalau-kalau di saat lengah, seseorang akan muncul dan mencuri tahta melalui pemberontakan. Belum lagi keharusan untuk melindungi orang-orang yang dicintainya. Tidak ada yang tahu, orang terdekat bisa saja adalah orang yang paling berbahaya itu... 
Raja Soonjo menunjuk Putera Mhkota sebagai walinya
Beberapa menit menjelang ending episode 3 adalah detik-detik paling terbaik. Kita melihat rekonsiliasi serta kerja sama yang apik antara Raja Soonjo dan Putera Mahkota. Modal utamanya hanya satu, saling percaya. Hayati terharuuuuuuuu _
Puas banget ngeliat Perdana Mentri serta antek-anteknya tergagap kaget menyaksikan Lee Yeong tampil tak seperti harapan mereka. Ingin rasanya menabuh drum band di depan istana sambil nari hula-hula #yakalibisaAzz HAHAHAHA. Jreeeng bum jreeeng bum taaaaaaakkkkkkkkkk! Skor 1-0 untuk kemenangan Lee Yeong. Perdana Mentri Kim skakmat. #tumpengan
Lee Yeong-ida, nae ireum.
Jangan bohong, pasti sekali saja kalian pernah mencoba menerka atau membuat skenario sendiri bagaimana caranya supaya Ra On tahu jati diri Lee Yeong sebenarnya. Bisa saja melalui alur yang klise. Tak dinyana screen writer mengejutkan kita dengan caranya yang tak tertebak—setidaknya oleh saya. Bukan melalui scene epik, atau melalui momen dramatis. Proses Lee Yeong mengenalkan dirinya kepada Ra On sangat sederhana, yang membuatnya terasa bombastis dan memorable adalah bagaimana director mengemas scene tersebut. Sekali lagi pemilihan musik latar berhasil membangun mood viewers, diiringi gerakan lambat yang tidak terasa membosankan dan too much. Tidak ada kalimat berlebihan. Lee Yeong tampil selayaknya dia sebagai pangeran dan seluruh kharisma yang melekat di dirinya. Ekspresi kaget yang terlukis di wajah Ra On mengakhiri episode 3 dengan sempurna. Pakaian kebesaran Lee Yeong sebagai Putera Mahkota sudah cukup mewakili seluruh penjelasan Lee Yeong. Skor 1-0 untuk screen writer Moonlight Drawn by Clouds! Penonton dapet skor 0. Biar kata dapet 0 tapi penonton seneng gak terkira. Saya tidak sempat mikir atau mengkhawatirkan bakalan seperti apa reaksi Ra On di episode selanjutnya karena sibuk melakukan selebrasi. Tepuk tangan sendiri, heboh sendiri, senyum-senyum sendiri. Yang terngiang-ngiang adalah suara Lee Yeong yang penuh percaya diri.
Lee Yeong-ida, nae ireum...
Yeong-ah, nae ireumeun, Azz-imnida! Take me to your palace, juseyoooo~ng HAHAHAHAHA Azz sarap.
Episode 04
Apa antisipasi pertamamu menjelang episode 4 tayang? Pasti ngarep yang muncul di menit awal adalah lanjutan ending episode 3, ye kaaaaaaaaan? ㅋㅋㅋㅋ
Episode 4 dibuka dengan lanjutan pertemuan di balai istana. Demi restu dari Raja Qing, Lee Yeong menerima tantangan yang dilemparkan Perdana Mentri Kim dan antek-anteknya untuk menjamu utusan dari Qing.
Setelah pengakuan blak-blakan Lee Yeong, Ra On tidak punya pilihan lain. Andai ini bukan drama sageuk dan Lee Yeong bukan seorang yang memiliki kekuasaan setingkat raja, kita mungkin akan melihat Ra On marah-marah, ambekan atau eksyen yang paling dekat yang bisa saya bayangkan adalah gadis itu melakukan aksi diam pada Lee Yeong (baca; melarikan diri).
Nope. Ra On berada di istana, dan dia adalah seorang Kasim. No way out HAHAHA. Satu-satunya yang bisa ia lakukan cuma  satu, terima nasib. #PukpukBerjamaahRaOn
Sebelum masuk ke best moment episode 4, saya ingin terlebih dulu memuji Kim Byeong dan selera humornya yang garing tapi bisa bikin saya ketawa. Setelah Ra On mengetahui kalau Lee Yeong adalah Putera Mahkota, Ra On menemui Kim Byeong lalu curhat—teringat pula seluruh kekasaran yang ia lakukan pada Lee Yeong. Ra On membentur-benturkan kepalanya ke pilar/tiang dan tahukah apa komentar Kim Byeong?
“Hentikan. Pilarnya bisa rusak.”
Gak lucu kan? Emberrrrrrrrrr. Tapi saya ketawa looh. Ucapan pendek Kim Byeong mengingatkan  saya pada kakaknya sahabat saya. Saya sudah lupa siapa yang dia komentari, tapi apa yang dia ucapkan kurang lebih mirip dengan Kim Byeong.
“Jangan suka balapan. Kalau jatuh gimana? Kan kasian aspalnya...”
You get it? Jadi, sebenarnya yang tsundere bukan Lee Yeong, tapi Kim Byeong. Ia menunjukan perhatian dengan cara yang cool ㅋㅋㅋㅋ
Oke, momen paling tak terlupakan dari episode 4 yakni tarian solo yang dipertunjukan oleh Ra On di acara penyambutan utusan dari Qing. Bagaimana bisa sebuah tarian membuat hati saya sakit dengan merasakan sedih dalam waktu bersamaan? Saya nangis nonton scene ini .
Tarian solo Ra On mengandung unsur cerita mengenai pengharapan, pengorbanan, dan kerinduan mendalam terhadap seseorang. Apakah ini adalah semacam firasat akan seperti apa hubungan Ra On dan Lee Yeong di masa depan? Saya mencium aroma kesedihan yang kental. Lantas haruskah saya meyiapkan hati sedini mungkin untuk mengantisipasi ini? Tidak mengherankan bila Lee Yeong seketika teringat mendiang ibunya di detik pertama tarian Ra On dimulai. Ra On menarikan setiap gerakannya dengan penuh penghayatan.
Siapakah yang harus saya puji atas scene spektakuler ini? Director? Music Director? Koreografer? Park Bogum dan Kim Yoojung untuk mikro-ekpresi mereka? Jujur, Ra On menyelamatkan episode ini.
Lee Yeong semakin unggul selangkah lebih maju dari Perdana Mentri Kim di ending episode 4 setelah menjebak kakek Kim Yoon Sung secara halus di hadapan Raja dan utusan Qing. Dari sekian banyak orang di istana, Perdana Mentri Kim adalah orang paling berpengaruh kedua setelah Raja. Untuk menaklukan Perdana Menteri Kim, Lee Yeong menemukan cara jitu tanpa harus melewati aksi-aksi fisik yang melelahkan. Karena Lee Yeong jenius. Selama ini orang-orang sudah keliru menilainnya. Lucunya, Lee Yeong seperti manut-manut saja. Mengaminkan apa saja yang dipikirkan orang-orang tentangnya. Lee Yeong-nya enggak sombong. His action speaks loudly. It’s enough. ㅋㅋㅋㅋㅋ
Skor 2-0. Tambahan poin untuk Lee Yeong.
Episode 05
Jika disuruh memilih antara hubungan sebagai abdi dan sahabat, manakah yang akan dipilih?
Dengan cerdas dan penuh resiko, Yoon Sung memilih kedua-duanya. Baginya menjadi abdi dan sahabat tetaplah sama. Jika Pangeran melalui jalur yang salah, ia harus membawanya kembali ke jalan yang benar. Maka agar Pangeran bertindak benar layaknya pemimpin dan sahabat, Yoon Sung akan mendukung Lee Yeong seumur hidupnya.
Ah. Menonton scene ini kenapa lagi-lagi saya mengkhawatirkan Yoon Sung di episode-episode mendatang? Saya tak henti-hentinya memikirkan apa kiranya yang menyebabkan hubungan baik Yoon Sung dan Lee Yeong di masa lalu tidak berlanjut setelah mereka tumbuh remaja? Bisakah Yoon Sung memenuhi janjinya untuk tetap berada di sisi Lee Yeong seumur hidupnya? Sebagian besar hati saya yakin, Yoon Sung tidak akan mengkhianati janji yang sudah diucapkan didepan guru dan kedua sahabatnya. Saya ingin percaya itu .
Ra On yang sedang sakit memimpikan ibunya. Lee Yeong duduk di sisinya. Menungguinya. Sedih sekali. Aktingnya Kim Yoojung superb! Jjang-ida! .
Nae saram-imnida
Gak sah kali ya dramanya kalau gak ada scene narik tangan di mana si cewek berada di tengah antara 1st lead male dan 2nd lead male? Syukurlah line-nya Lee Yeong menjadikan scene ini spesial. Yoon Sung tak menyangka akan mendapatkan perlawanan seperti itu dari Lee Yeong.
Episode 06
Bentar, mau ngakak dulu. HAHAHAHA.
HAHAHAHA. Aduh. Gak bisa gak ngakak tiap keinget penjelasan tabib istana perihal sakitnya Lee Yeong. Menurut tabib, Lee Yeong menderita sakit yang dialami janda dan biarawati HAHAHAHA. Makin gokil saat si tabib menambahkan soal yin dan yang... mencintai orang yang tidak pantas... Kasim Jang yang cegukan... tabibnya ikutan kaget... demi menutupi kegugupannya, Lee Yeong menyuruh tabib itu pergi HAHAHAHA. Kasian Lee Yeong HAHAHAHA aduh ini gimana caranya sih supaya gak ngetawain orang yang jatuh cinta? HAHAHAHA lucu tauuuuuk. Bahagianya melihat Lee Yeong kebingungan mengatasi perasaannya sendirian. Cute.
Siapa yang menahan napas gugup ketika Lee Yeong datang menyelamatkan Ra On dari aksi bejat utusan dari Qing? Sayaaaaa! Beugh, saya berdoa Lee Yeong tidak kelepasan dan menebas habis si bapak-bapak gak tahu malu itu. Untunglah kontrol emosi Lee Yeong masih berfungsi.
Kau siapa sampai... Kenapa kau membuatku sangat marah? -Lee Yeong
Di waktu lain, giliran Yoon Sung bertindak menghukum Kasim Ma. Go Yoon Sung go! ㅋㅋㅋㅋ
ROMAAAAANTIIIIIIIIIISSSSSSSS ABISSSSSSS. COBA AJA YANG ADA DI POSISI RA ON ITU SAYAAAAA, BOGUM GAK AKAN PULANG KE KEDIAMANNYA DENGAN SELAMAT! HAHAHAHA. AAAARGGGHHH. Tatapannya Bogum eh Lee Yeong sadiiisss, full of love. Yang ditatap sedemikian rupa akan merasa tidak ada yang tidak baik-baik saja, sepanjang masih ada Lee Yeong, it’s ok. .
Scene ini! Heol! Daebak! Heol! Saya mewek gara-gara musiknya, gara-gara Ra On, gara-gara Lee Yeong .
Sly Lee Yeong kkkk. Kemunculannya bersama Kim Byeong tak terduga sebelumnya. Jika tanpa campur tangan dua sahabatnya—Kim Byeong dan Yoon Sung, Ra On tidak akan selamat. Benar, Lee Yeong cerdas dan jago mengatur strategi, tapi seringnya itu tidak cukup bila tanpa sokongan sektor lain. 
Lee Yeong tidak bisa melakukannya sendiri.

5 menit menuju ending episode 6 adalah moment  terbaik. Sinematografinya badaaiii. Beautiful scenery.
Ra On : Aku kira kau tidak bisa menahan amarahmu jika melihatku
Lee Yeong : Sekarang juga begitu. Melihatmu membuatku marah. Tapi bagaimana lagi, kalau tidak melihatmu, aku lebih marah sampai rasanya bisa gila.
... jadi tetaplah di sisiku.
Pemandangannya... speechless....
Em, kasian Kim Byeong ㅋㅋㅋㅋㅋ
Saya hampir lupa kalau kelima karakter utama Moonlight Drawn by Clouds dikisahkan masih berusia 18 tahun. Barulah ketika saya mencoba mengambil jarak dari drama yang sudah menayangkan 10 episode ini, saya bisa menangkap ciri khas anak muda pada diri mereka kecuali Ra On dan Kim Byeong.
Di usia segitu, masih rawan terjadinya pemberontakan sebagai dalih pencarian jati diri—walau memang benar demikian halnya.
Coba perhatikan apa yang dilakukan Lee Yeong terhadap ayahnya? Sebuah konfrontasi langsung. Lihatlah reaksi Kim Yoon Sung pada intimdasi halus kakeknya, Perdana Mentri Kim. Diam-nya bukan berarti selalu bermakna persetujuan. Dan Jo Ha Yeon, kata adek saya yang sudah menonton episode 7 dan 8 dengan tega memberikan spoiler kalau gadis itu menolak perjodohan yang diatur ayahnya.
Apakah kelima remaja Joseon ini akan membiarkan diri mereka menjadi pion orang-orang dewasa atau sebaliknya, mereka akan meretas jalan hidup berbeda seperti yang mereka kehendaki? Kita harus menunggu untuk melihat pertanyaan ini menemukan jawabannya. 
Menurut saya, salah satu yang menyebabkan drama Moonlight populer di berbagai tingkatan usia karena ceritanya yang dinamis. Menghibur. Juga menyentuh. Saya sepertinya harus mengingat kesimpulan ini di masa yang akan datang bahwasanya, tidak peduli seklise apa pun suatu cerita, namun bila dikemas dengan cara yang tidak biasa maka hasilnya pun akan berbeda.
Saya masih berharap karakter Kim Yoon Sung akan muncul mengejutkan saya dengan rahasia-nya. Semua karakter di drama ini menyimpan rahasia-nya masing-masing. Bagi saya, Kim Yoon Sung masih ambigu. Belum bisa saya baca hingga episode 6 ini.
Untuk karakter Ra On, semoga saja SW-nim tidak lupa kalau lebih dari siapa pun karakter Ra On adalah kunci cerita—bukan Lee Yeong. Saya tidak siap bila akhirnya ia hanya menjadi objek tarik ulur di antara Lee Yeong dan Kim Yoon Sung. Ra On sudah melakukan perannya dengan baik di episode-episode sebelum sadar telah jatuh cinta pada Lee Yeong. Yang membuat saya jatuh cinta pada Ra On adalah dia yang muncul di awal episode...
Btw, bukan salah Park Bogum karena karakter Lee Yeong jauh lebih bersinar dibandingkan  karakter lain. Ia hanya bertugas memerankan Lee Yeong se-perfect yang ia bisa lakukan. Terima saja bahwa Lee Yeong memang ditakdirkan untuk Park Bogum. Perlukah mendebat hal-hal yang tidak esensial? ☺

P.s : Di langit hanya boleh ada satu rembulan, tidak bisa dua ^^
Tabik,
= Azz =

Remember, that great love and great achievements involve great riskDalai Lama
Majimaksarang.blogspot.co.id
Salah satu tanda saya jatuh cinta pada sebuah lagu adalah ketika lagu tersebut berada dalam mode on repeat di ponsel dan laptop. Biasanya lagu yang paling sering bikin saya susah move up adalah lagu ballad. Apakah ini ada kaitannya dengan karakter saya yang cenderung melow-sellooow? Saya tidak tahu. ㅋㅋㅋ Tidak peduli mood saya sedang buruk atau bagus—saya akan selalu memenuhi playlist saya dengan lagu-lagu ballad sambil mengerjakan deadline atau hal lain. Ada sekira 12,6 GB lagu Korea di laptop dan bisa dipastikan 70% di antaranya merupakan lagu ballad.
19 September pukul 112 AM KST kemarin, Cube meluncurkan debut perdana Btob Blue—sub-unit BtoB yang terdiri dari vocal-line yakni Seo Eunkwang, Lee Changsub, Im Hyunsik dan Yook Sungjaedengan title song Stand by Me yang diciptakan Black Eyed Pilseung, komposer yang juga pernah menciptakan lagu hits untuk Sistar, Apink, dan Beast.
Music video Stand by Me, silakan di klik BtoB Blue-Stand by Me
Terlepas dari minimnya promosi dari Cube—yang membuat Melodies berang—Stand By Me berhasil memasuki 10 besar real time chart di beberapa portal musik online Korea Selatan sejak diluncurkan, sebut saja Melon, Bugs, Olleh, dan Genie. Saya pribadi tidak meragukan kapabilitas vocal-line BtoB, kalian bisa menonton penampilan mereka di Immortal Song dan King of Mask Singer di mana tiga member lainnya (Sungjae, Changsub, dan Eunkwang) sudah unjuk kemampuan dan mendapat pengakuan atas talenta mereka dari panelist serta K-netz secara meluas. Menyoal kurangnya promosi terhadap Btob Blue dan BtoB, saya sudah pernah merasakannya saat masih menjadi A+, jadi saya tidak terlalu kaget melihat reaksi banyak Melody yang marah-marah ke Cube, karena saya pernah berada di posisi mereka. Nyeseknya gak bisa diutarakan dengan kalimat. .
Sebelum dirilis, ekspektasi saya nol besar terhadap lagu Stand by Me. Apakah akan cocok dengan kuping saya, itu urusan belakangan. Sepanjang lagunya bisa diterima orang banyak, saya sudah merasa cukup senang mengingat ini adalah debut perdana vocal line BtoB. Sayang aja komposisi vokal sebagus BtoB tidak diberdayakan sebagaimana mestinya. Saya suka enggak tahan melihat seseorang yang jelas-jelas memiliki potensi tetapi tidak menerima apresiasi yang layak. Underrated. Di antara sekian banyak grup idola yang saya tahu, BtoB-lah yang paling banyak menyita perhatian saya setahun terakhir ini. Ngerasa klop aja gitu dengan Eunkwang dan kawan-kawan. Di sini saya memposisikan diri sebagai suporter di luar lingkaran Melody karena masih enggan bergabung di bawah nama fandom mana pun #sikap.
Satu jam setelah perilisan Stand by Me, saya meluncur ke Youtube channel-nya BtoB. Beginilah reaksi saya setelah menonton music video berdurasi 4 menit 46 detik itu...
Green frog bikin kangen Abim. Abim eodini? Nuna kangen ㅠ.ㅠ
Tidak perlu mendengarkan berkali-kali untuk memastikan Stand by Me sebagai salah satu lagu BtoB favorit saya. Bagus banget. 04;46 detik bagaikan moment of silence ㅠㅠ
Amazing, empat warna suara yang sangat berbeda bisa menciptakan harmoni dan kerja sama se-indah ini—bukti kalau perbedaan ada bukan untuk saling menjauhkan tapi menyatukan. Saya sudah sering menonton potongan-potongan video yang memperlihatkan BtoB menyanyikan lagu secara acapella. Tak mengherankan setelah empat tahun debut, suara mereka makin solid dan kompak saja.
Stand by Me mengusung unsur sentimental yang kental, menunjukkan kekuatan vokal Eunkwang, Changsub, Hyunsik dan Sungjae. Lirik lagunya mengisahkan tentang penyesalan seseorang karena telah melepaskan orang yang dicintainya.  Music video-nya sendiri sangat simple. One take Dimulai dari Eunkwang memasuki sebuah bar mewah, tampak Sungjae sudah duduk di salah satu kursi bar, kemudian ada Changsub yang berdiri di depan lemari, ia menyentuh sesuatu seperti undangan (?). Part pertama berakhir pada Hyunsik yang masuk dari pintu lain bar, di tangannya ada seikat bunga mawar kuning. Dengan gerakan lambat kamera menyoroti ekspresi detail setiap member BtoB Blue. Part kedua berlanjut, keempat member duduk di kursi saling membelakangi membentuk lingkaran mirip Urisai-nya MBLAQ.
Saya bukan pengamat musik dan tidak tidak tahu apa-apa tentangnya, namun sebagai penikmat musik ballad Korea, Stand by Me berhasil menyentuh titik terdalam hati saya. Saya tidak sedang mengalami patah hati berdarah-darah, tetapi menengarkan Stand by Me membuat saya mendadak sedih gak ketulungan—percaya gak percaya part-nya Hyunsik di paruh pertama lagu bikin mata saya berkaca-kaca dan menahan napas sebelum menghembuskannya sangat panjang HAHAHAHA saking mendalaminya, Azz.... Seperti yang saya bilang, banyak sekali lagu ballad di laptop tapi jika saya diminta menyebutkan list lagu ballad yang hingga sekarang masih bisa membuat nyesek bahkan setelah ribuan kali saya dengarkan maka hanya akan ada sedikit dari sekian banyak yang masuk list tersebut. Stand by Me akan menjadi bagian dari list tersebut.
Stand by Me dibuka oleh angelic voice-nya Changsub.
혹시 우연히 널 다시 보면
나는 아무렇지 않을 수 있을까
옆에 누가 서 있대도
내가 웃어줄 수가 있을까
그땐 잘 가라는 그 한마디가
왜 그리 쉬운지
어차피 이러다 말겠지 했나 봐 yeah
 If I see you again by chance
Will I be completely fine?
Even if someone is next to you
Will I be able to smile?
Back then, saying goodbye
Why was it so easy?
I guess I thought this would pass quickly
Dari point of view siapa pun—laki-laki dan perempuan, lirik di atas sangat mengena. Kamu pernah jatuh cinta dan menjalin hubungan, setelah sekian waktu berlalu, untuk beberapa alasan kamu pikir mengakhiri hubunganmu dengannya adalah satu-satunya keputusan terbaik. Tapi benarkah semudah itu melupakan? Semudah itu memupuskan kata kita yang pernah kamu akrabi dengannya?
네가 없이 길어진 밤 너를 기다리는 시간
계속 멀어지는 모습에 밤새 잠 못 들어
Without you, nights have grown longer
I’m waiting for you
But you keep getting farther away
So I can’t sleep all night
[Sungjae]
어색해진 내 하루의 끝에 너 사라질 때
그땐 웃으며 만날 수 있을까
When you’re gone from my awkward end of day
Will I be able to see you with a smile?
[Eunkwang]
아주 조금만 더 내 곁에 서 있어줘
너를 봐도 웃을 만큼만 더 있어줘
Stay by my side a little longer
Stay a little more so I can smile when I see you
[Hyunsik]
혹시 다른 사람 곁에 없다면
그냥 그 뒤에 있을게 내 곁에 서 있어 줘요
If there is no one next to you
I’ll just be behind you
Just stay by my side
[Changsub]
생각 없이 눈 감으면 지워질까 겁이 나던
맘이 아파 바보처럼 널 잊지 못하는 게

If I closed my eyes without thinking
I was afraid you’d get erased
My heart aches, I can’t forget you, like a fool
[Hyunsik]
싫어하던 이별 노래가 날 위로해주는
지금 난 네가 많이 생각이 나 yeah~
Break up songs that I hated are comforting me
I’m thinking of you a lot right now
[Sungjae]
♪   
아주 조금만 더 내 곁에 서 있어줘
너를 봐도 웃을 만큼만 더 있어줘
Stay by my side a little longer
Stay a little more so I can smile when I see you
[Hyunsik]
혹시 다른 사람 곁에 없다면
그냥 그 뒤에 있을게 내 곁에 있어 줘 Oh
If there is no one next to you
I’ll just be behind you
Just stay by my side
[Eunkwang]
가끔은 너와 얘길 하고 싶어
가끔은 너를 안아 보고 싶어
너로 가득했던 순간
Sometimes, I want to talk to you
Sometimes, I want to hug you
Moments that were filled with you
[Sungjae]
눈 뜰 수 없이 봄 가득한
그때 그 날처럼
우리 다시 사랑할 수는 없을까 woo
[창섭/성재] Woo~ Whoa~
Days I couldn’t open my eyes
Because they were so filled with the Spring
Like those days
Can’t we love again?
[Changsub]
혹시 다른 사람 곁에 없다면
그냥 그 뒤에 있을게 내 곁에 서 있어 줘요
[은광/창섭] Woo whoa~ Woo~
If there is no one next to you
I’ll just be behind you
Just stay by my side
[Eunkwang]
-lirik cr : Popgasa-
***
Sigh....
Dua hari terakhir ini Stand by Me satu-satunya lagu yang mengisi playlist saya. Saya gagal paham mengapa semakin sering saya dengarkan, saya malah semakin susah move on. Melodi, harmonisasi dan adlibs empat member BtoB di lagu ini gilakkk—saya yang gak patah hati malah ngerasain seperti orang sedang patah hati. Perpaduan adlibs Sungjae-Changsub muanteeeeeeep banget. Belum lagi deep voice-nya Hyunsik yang tidak pernah gagal bikin saya meringis pengen nangis. Ditambah suara sengau Eunkwang yang cocok banget dengan lagu ballad. Huaaaaaaaa Hayati tuh gak bisa di-giniin. Masa sih dibikin gagal move on sama lagu..._______ㅜ  Mulai intro, verse, chorus, reff, modulasi, coda hingga outro lagu ini perfect banget bagi saya #subyektifgariskeras #abaikan 
Saya membayangkan potongan heartbreaking scene seorang pria yang bertemu dengan mantan kekasihnya di sebuah reuni sekolah setelah bertahun-tahun terpisah. Ingin sekali ia bersikap biasa-biasa saja saat bertatap wajah dengannya. Bahwa ternyata perasaannya terhadap gadis itu belum berubah, tak ada yang bisa dilakukannya. Mereka saling bertegur sapa sebagai orang asing satu sama lain.  Tersenyum tenang, berusaha menampakkan betapa ia baik-baik saja meski dalam hati tak putus-putusnya menyesali keputusan yang pernah ia ambil dulu—meninggalkan dia yang ia cintai dan masih—Sayang sekali, waktu tidak akan pernah bisa diputar kembali. Ia merasa semua telah berubah, hanya menyisakan ia dan perasaannya yang sendirian di belakang.
Dalam waktu dekat, saya tidak yakin bisa menemukan lagu seperti ini di kalangan idol lainnya. Bukan berarti saya mengecilkan grup idola lain (Red Velvet pernah comeback dengan lagu ballad tapi tidak bisa menyentuh hati saya), hanya saja untuk bisa keluar dari pakem atau standarisasi ala idol di Korea Selatan, sangat sulit menurut saya. Mereka kebanyakan mengusung tema Hip Hop atau R & B. Jika Gfriend punya trilogi sekolah-nya, maka BtoB punya trilogi ballad. Dimulai It’s Ok di album Complete, lalu Way Back Home (album I Mean) dan ditutup oleh Remember That (album Remember That). Seiring perilisan Stand by Me saya membaca sejumlah komentar-komentar bernada miring seperti bosan-lah dengan BtoB yang keranjingan dengan lagu ballad, lagu-lagu BtoB yang semakin hari semakin hilang aura idol-nya... 
This is BtoB HAHAHAHA
Ayolah, apa yang salah dengan keinginan mengeksplor kemampuan vokal melalui macam-macam jenis musik? Jika menilik kembali album-album BtoB di belakang, banyak sekali upbeat song yang pernah mereka keluarkan. Aktor/aktris ingin diakui kemampuan aktingnya melalui drama/film. Seorang penulis ingin diakui bahwa ia bisa menulis tentu juga melalui tulisan di buku, kolom opini di sebuah surat kabar, atau di rubrik cerpen majalah ternama. Begitu pula dengan penyanyi, agar tak dianggap kacangan, maka ia harus menampilkan bahwa ia memiliki kemampuan vokal yang tak bisa dianggap remeh, melalui apa? Melalui lagu. Idol penyanyi juga kan? Di samping mengunggulkan dance, kemampuan nyanyi juga sangat penting. Saya belum pernah menyukai satu grup idola hanya karena membernya ganteng-ganteng atau hanya karena jago dance. Saya tidak bisa semudah itu tergoda, lagian saya ini penikmat lagu bukan penikmat dance ㅋㅋㅋㅋㅋ
Alasan kenapa banyak idol yang ingin tampil di King of Mask Singer adalah karena mereka ingin membuktikan di samping status sebagai idol, mereka juga memiliki kemampuan vokal yang bagus tak berbeda dengan solois lainnya. Judge kalau idol gak bisa nyanyi sudah biasa saya dengar bahkan dari penyanyi-penyanyi lawas Korea Selatan. Satu grup idol paling banter diisi satu atau dua main vocal, sedikit sekali yang tampil live bisa sebagus tanpa bantuan audio atau lipsync—yang kalau didengarkan MR video live performance-nya sangat-sangat-sangat mengecewakan.
Sambil lalu saya berpikir, apa kira-kira yang membuat saya akhirnya membagi perhatian kepada BtoB? Seperti MBLAQ yang berani mengeksplor genre musik, BtoB memilih jalur yang sama. Sebagai orang di luar Melody, sejak album Born to Beat hingga Remember That, terlihat jelas bagaimana musikalitas BtoB tumbuh dan berkembang dengan tidak hanya menetap di satu genre. Saya orang yang percaya, debut grup idola sepenuhnya disetir oleh agensi—style bermusik dan lain-lain diatur. Tak banyak yang diberikan keleluasan menulis lagu sendiri. Beruntungnya Cube memberikan kesempatan itu kepada BtoB. Di setiap album BtoB selalu ada satu-dua lagu yang diciptakan Im Hyunsik dan member lainnya. Hanya soal waktu saja, kelak BtoB akan menyanyikan title song album yang dikomposeri oleh para membernya. Menjadi idol adalah pencarian jati diri, keliru kah pengamatan saya? Bisa saja ya. 
Lagu ballad adalah satu dari sekelumit catatan perjalanan BtoB sebagai idol dan sebagai penyanyi/vokalis.
Saya menyesalkan Cube yang tidak mempromosikan BtoB dan BtoB Blue sebaik-baiknya. Hanya ada seuprit artikel di Naver tentang sub-unit ini. Komentar-komentar di Youtube, Twitter dan media sosial lainnya mau tak mau membuat saya menyalahkan Cube. Sedih saya, melihat banyak sekali yang tidak tahu BtoB Blue ada sub-unit BtoB yang terdiri dari empat main vocal, mana ada juga yang bikin video reaction Stand by Me tapi gak tahu nama-nama member BtoB Blue, oh my.... -
Tanggal rilis di pojok kiri music video Stand by Me menimbulkan spekulasi di benak saya. Dirilisnya 19 September, tapi kenapa yang tertulis 12 September? Sebenarnya jika dirilis tanggal segitu, timing-nya sudah perfect banget. Line vocal BtoB sedang hangat-hangatnya jadi topik pembicaraan setelah kemenangan beruntunnya di Immortal Song disusul penampilan Seo Eunkwang di King of Mask Singer. Mungkin karena konflik internal Cube belum lama ini yang menyebabkan delay-nya debut BtoB Blue. 
Tujuan Cube menelurkan BtoB Blue ini apa sih? Output yang ingin dicapai apa? Sekadar tasting water atau apa? Ataukah sengaja menstimulasi pasar hingga album BtoB selanjutnya dirilis? Jika demikian halnya, kenapa tidak dilakukan all out, malah setengah hati begitu? Tidak berbeda ketika Cube merilis lagu I Want to Vacation-nya BtoB. No proper promotion. C’mon Cube! Pengen banget Stand by Me dinyanyikan BtoB Blue di live stage .
Pertanyaan yang mengganggu saya adalah, kenapa giliran suka boyband malah yang setipe MBLAQ lagi? Maksudnya, nasib-nya kurang lebih sama. Underrated. Serasa tidak diperhatikan agensi. Kenapa sih saya tidak bisa suka aja gitu dengan grup idola yang fanbase-nya guedeee dan lagi ngehits seperti EXO, Seventeen, atau BTS misalnya? Biar gak keseringan baper-in agensi?
Karena selera tidak bisa dipaksakan, Azz...
Ah. Bentar lagi pemutar musik di laptop mencak-mencak kebosanan nih karena yang diputer Stand by Me mulu dari kemaren dan kemarennya lagi. Yang sabar ya...
   
I’m not a Melody, anyway... ♪
Tabik,
= Azz =
Jika tidak bisa menemukan kebahagiaan setelah mencarinya begitu lama, kenapa tidak mencoba menciptakan kebahagiaan itu sendiri? ☺


P.s : Baju birunya Sungjae di MV kok mirip bajunya cewek ya? Terussss, itu bajunya Changsub juga miriiiiiip baanget sama kostumnya Beast di MV Ribbon, jangan-jangan minjeeeem HAHAHAHA. Untung jatohnya cakep. 비투비들 사랑해요

[Trivia] BtoB Blue-Stand by Me

by on 9/21/2016 01:09:00 AM
Majimaksarang.blogspot.co.id Salah satu tanda saya jatuh cinta pada sebuah lagu adalah ketika lagu tersebut berada dalam mode on repe...