YO! Part two is coming! 😍 PART 1 
Di bagian ini saya akan membahas plot, cerita, konflik, dan chemistry You Are My Hero. 
Ketika saya sudah terlanjur jatuh suka pada karakter dan chemistry  sebuah drama, rasanya agak sulit bagi saya untuk berhenti mengikuti dramanya meski kemudian seiring perjalanan, drama yang bersangkutan kentang di tengah jalan alias acakadut plot dan stroyline-nya, saya bakal tetap ngikutin bermodalkan tombol fast forward wkwk. Adakalanya saya enggak keberatan buang-buang waktu dan kuota seperti itu. Nggak sering sih. Kalo lagi gabut aja. HAHAHAHA. 





Seperti yang udah saya tulis di postingan sebelumnya, akting dan chemistry lah yang menjadi alasan pertama saya tergoda mengikuti You Are My Hero. Drama 40 episode ini berhasil meyakinkan saya bahwa saya tidak butuh tombol fast forward saat memutuskan menjadi satu dari sekian banyak penontonnya. Padahal nih, kalo diliat dari plot dan ceritanya, nggak bisa dibilang wow banget juga, tapi ada sesuatu pada cara drama ini mengurai konflik, pada cara-nya bercerita, yang membuatnya jauh dari kesan membosankan. Yang membuat saya bersedia meluangkan waktu dan ikhlas banget jadi bucin dramanya. Bahkan setelah dramanya tutup layar. Saya enjoy sekali mengikuti setiap episodenya. Tidak ada keinginan menuntut banyak dari cerita dramanya. Let it flow. Tahu-tahu aja udah 40 episode ditayangin. Ya, inilah yang saya rasakan sebagai penonton You Are My Hero. Malah memasuki episode-episode terakhirnya, saya ngerasa 40 episode nggak cukup. Pengen nambah lagi. Nggak pengen pisah.

 
PLOT DAN STORYLINE




Soooo, You Are My Hero nyeritain tentang apa sih? 


Udah saya singgung di part sebelumnya, soal materi utama yang melatarbelakangi You Are My Hero. Dimulai dari pertemuan dr. Mi Ka, seorang dokter muda yang baru lulus, dengan Xing Kelei yang merupakan anggota SWAT, satuan polisi khusus pada kejadian yang mempertaruhkan antara hidup dan mati. Lalu dua tahun kemudian mereka dipertemukan kembali. Xing Kelei bertugas sebagai instruktur utama pada kegiatan latihan fisik dan mental dokter-dokter muda (Mi Ka salah satu peserta) Rumah Sakit Renxin yang bekerja sama dengan kepolisian sebagai upaya antisipasi pihak rumah sakit bila nantinya mereka ini turun ke lapangan dan menghadapi situasi sulit, misalnya situasi gempa bumi atau situasi tak terduga lainnya yang menuntut kesigapan fisik dan mental. Saat itu Mi Ka tidak mengenali Xing Kelei sebagai anggota SWAT yang telah menolongnya dua tahun silam, sedangkan Kapten Xing segera mengenali Mi Ka begitu gadis itu mengenalkan namanya. 


First impression yang berbeda. 


First encounter yang tidak biasa. 


Perlahan, karena pekerjaan mereka yang sering beririsan, interaksi-interaksi yang terjadi antara Mi Ka dan Xing Kelei membuat keduanya dekat. Semula di mata Mi Ka, Xing Kelei adalah sosok keras, tidak tertebak--kadang ramah kadang galak. Namun setelah mengenal lebih dekat laki-laki itu, perspektif Mi Ka berubah. Terhadap pekerjaannya, Xing Kelei adalah kapten yang berdedikasi tinggi, humoris, kikuk dan (kadang) kelewatan lugunya. Nah setelah statusnya naik jadi pacar, berubah lagi tuh perspektif HAHAHAHAHA. Begitulah. Equal. Smooth. Natural. Hubungan Mi Ka dan Kelei berjalan normal dan apa adanya. Hingga akhirnya mereka bertemu di tengah. 


Apakah drama romantis ini melulu menceritakan kisah Mi Ka dan Kelei saja? Meng-up sisi romantisnya sebagai 'jualan' utamanya? Nope. Memang, kalo ditanya ke penonton You Are My Hero, apa sih yang bikin kalian betah mantengin drama ini? Jawaban pertamanya pasti; Kapten Xing dan Mi Ka! /dijawab sambil masang ekspresi sumringah, udah kek die aje yang pacaran sama Kapten Xing/ HAHAHAHAHA. Saya nggak tau yang lain gimana, tapi untuk saya, menonton You Are My Hero, mengenali setiap karakter di drama ini, mengetahui lebih banyak tentang apa saja yang bergelut di kepala mereka, membuat saya bergumam berulang kali~they are all human after all, just like us.  




You Are My Hero, melalui dua tokoh utamanya, Mi Ka dan Xing Kelei menawarkan sudut pandang dari dua jenis pekerjaan yang berbeda. Polisi dan dokter. Dua pekerjaan yang berhubungan langsung dengan orang banyak, dan... nyawa. 


Saya sudah banyak sekali menonton drama (lebih banyak Kdrama) dengan dokter dan/atau polisi sebagai latar belakang pekerjaan tokoh-tokohnya. Setiap drama meninggalkan kesan mendalam dan spesial. Pun dengan You Are My Hero. Drama ini, dengan kesederhanaan cara bertuturnya telah memberikan saya pengalaman menyenangkan. Tidak seperti judulnya yang mengusung kata "Hero", You Are My Hero tampil tidak dengan nuansa epik kepahlawanan-nya. Sudut pandang yang digunakan drama ini justru cukup apa adanya, bagi saya. Sehingga membuat saya yang sudah terbiasa disuguhi momen-momen dramatis ala drama medik, sedikit terkejut. Oke, ada satu-dua scene yang kesannya umm, agak berlebihan, yang saya pikir tidak perlu di-ada-kan, saya bahkan sempet ber-ah pendek. "Belom sah ya drama medik kalo nggak ada scene itu HAHAHA", tapi secara keseluruhan menurut hemat saya You Are My Hero termasuk drama yang down to earth. Refreshing! Nggak berlebihan. PAS porsinya. 


Highlight You Are My Hero terletak pada hubungan Xing Kelei dan Mi Ka. Dari sini konflik dan cerita berkembang. Tidak complicated, tapi mem-betahkan yang nonton. Sebenarnya, tema yang diangkat You Are My Hero nggak ringan loh. Drama ini bisa saja menempuh POV yang rumit, dramatis, dengan narasi ketegangan mengikuti format drama Cina kebanyakan. Tetapi, sekali lagi, You Are My Hero telah memilih jalur berceritanya sendiri. Ia memiliki ciri khas-nya sendiri. Pada karakter-karakternya, pada plot, pada elemen-elemen menyenangkan yang membungkusnya. Saya menjumpai sedikit sekali drama Cina yang berhasil melewati jalur seperti yang ditempuh You Are My Hero. Plot cerita yang tidak rumit justru menjadi kekuatannya. Konflik diurai masuk akal, tidak menggunakan dramatisasi konflik sebagai bagian dari plotnya--I hate this kind of plot. Nggak monoton. Nggak maksa. Dan tentu saja, drama ini tidak (pernah) kehilangan momentum untuk menyampaikan pesan yang dibawanya. 


Melalui dr. Mi Ka dan Kapten Xing Kelei, rasa-rasanya bolehlah saya bilang drama ini bermaksud terang-terangan menyuguhkan kenyataan dan dilema yang umum dihadapi orang-orang dari profesi yang sama dengan dua orang ini, dengan klausul keduanya terlibat dalam sebuah hubungan kasih sayang yang dalam. Masing-masing membawa keresahannya sendiri, tentang pekerjaan mereka, tentang tantangan-tantangan yang mesti mereka lewati sebagai individual maupun sebagai pasangan. Saya suka sekali dengan proses sebelum dan setelah menjadi-nya hubungan kasih sayang Mi Ka dan Kapten Xing. Masa-masa pedekate-nya Kapten Xing Ke Mi Ka gemesin banget woiii. Saya salut sama Kapten Xing, dia nggak main tarik-ulur, begitu udah yakin dengan perasaannya ke Mi Ka, dia langsung bergerak. Mi Ka-nya juga gitu. Makanya asik, ketemunya di tengah. 




Dalam hubungan kasih sayangnya Mi Ka dan Kelei, terlalu banyak yang perlu mereka kompromikan. Dan mereka paham betul soal ini. Bayangin aja, andai Mi Ka dan Xing Kelei nggak bisa membangun pola komunikasi efektif, atau masing-masing merasa profesinya paling penting, atau ini, cara mencintai Kelei atau Mi Ka egois, apakah keduanya bisa meminimalisir konflik kepentingan yang bisa muncul kapan saja? Mereka bisa sebulan nggak ketemuan padahal tinggal di rumah yang sama. Mi Ka sibuk di rumah sakit, atau sewaktu-waktu Kelei-nya yang lagi on mission. Hubungan seperti ini bisa runtuh kapan saja jika pondasinya rapuh. Rasanya too good to be true ya hubungan Mi Ka-Kelei ini. 


Ngakunya baru pertama kali pacaran, tapi cara mereka menjalani pertama kali-nya mereka dewasa banget. Xing Kelei bilang dia bisa kayak gitu karena ketemu orang yang tepat, Mi Ka. Idem aja deh sama Mas Kapten. Beruntung banget dia sekali ketemu yang cocok. 


Pernah nggak ngebatin, "kok Mi Ka-Kelei berkali-kali, bersama-sama berada dalam situasi berbahaya?" Pola yang berulang kah? Saya melihat ini disengaja, sebagai bagian dari plot dan cerita. Mi Ka atau Kelei mustahil bisa memahami keadaan, atau kondisi satu sama lain jika tidak pernah menyaksikan bagaimana  saat seorang dokter atau polisi berada di garis depan. Rasa saling memahami itu muncul karena baik Mi Ka maupun Kelei telah mengalami pengalaman bersama-sama dalam sebuah misi penyelamatan, tak cuma sekali. Mi Ka berada pada sudut pandang Kapten Xing, demikian pula sebaliknya. 


Beberapa waktu lalu saya menonton variety show-nya Xiao Bai, Who's The Murdered Season 6. Ada closing statement di episode 1 yang seketika mengingatkan saya pada Mi Ka dan Kelei. Sekaligus menjadi pengingat untuk saya. 


"Love, can't become wishful thinking. Love must be built on mutual respect and understanding." 


Mutual respect dan understanding. 


Dua hal inilah yang dimiliki Mi Ka dan Kelei. Jadiiii, udahlah, jangan ngarep punya hubungan kayak Mi Ka dan Kelei ya kalo yang dua itu belum numbuh dalem ati wkwk. Beraaat meen beraaaat. Ngakalin ego sendiri itu loh. 




Ada elemen lain dari You Are My Hero yang tidak luput dari pengamatan saya. Setting medik-nya. Se-pengamatan saya loh ini. Pak Sutradara seperti tau banget kapasitas You Are My Hero jika ditinjau dari sisi medik. Ada yang kurang dieksplor. Misal, pada adegan operasi, yang ini terkesan tidak total, karena udah banyak kali nonton adegan begianian di drama-drama medik, makanya kerasa banget antiklimaksnya. Kayak ada yang kurang gitu. Saya ganti deh, bukan tidak total, tapi emang udah sebatas itu aja apa yang bisa ditunjukkan. Apakah ada keterbatasan ini-itu saat pengambilan adegan, atau karena ini berhubungan dengan bedah saraf jadi beda dengan bedah lainnya, entahlah. Saya merasa sisi ini tidak terlalu ditonjolkan. 


Tapiiiiiii, soal fakta dan tinjauan medis yang dipakai, penjelasan-penjelasannya, You Are My Hero cukup detail dan masuk akal. Nggak di-ada adain atau sengaja didramatisasi. Ini menurut saya loh yaaaa, jangan didramatisasi. 


Nah berbeda kisah dengan adegan eksyennya. Ini mah total banget, tensi seriusnya mantap bener. Udah akting bagus, pengambilan gambar dan editingnya pas, yang nonton ikutan tegang. Paling suka deh kalo Kapten Xing lagi on mission. Pake seragam. Serius. Ekspresi tengil Mas Kapten diumpetin sebentar. CAKEEEPPP BANGET WOIIIII. Muka baby face-nya Xing Kelei ilang jejak HAHAHAHA. Pesonanya tumpah-tumpah Saya jatuh cinta dengan matanya Kapten Xing, tahi lalat di bawah matanya (ataukah pada Bai Jingting saya jatuh cinta, maybe) Wkwk. 


Kembali ke sudut pandang Mi Ka dan Kelei dengan profesinya masing-masing. Saya benar-benar senang dan lega, selain konflik pribadi Yanshan yang turut menyeret Mi Ka dr. Shao (saya masih percaya yang melatarbelakangi sikap Yanshan bukan ambisi, tapi tekanan yang berimbas pada rasa percaya dirinya), selebihnya atmosfer RS. Renxin dibuat se-normal mungkin. Apa ya? Um... Yang ditonjolkan di sini bukan senioritas atau ambisius oknum tertentu, tapi sisi profesionalitas dan moral para dokter-dokternya. Standar-nya itu. Baik dokter senior maupun yunior. Sewaktu Mi Ka dipindahkan ke IGD, saya yakin banyak banget yang suujon ke dr. Shao, juga ke dr. Wei. Penampakkannya dr. Wei tuh tegas banget, galak. Hanya setelah kenal lebih dekat melalui episode demi episode, ketahuan kalau dr. Shao dan dr. Wei adalah dua dokter senior sekaligus mentor yang sangat profesional, yang telah melewati banyak pengalaman, dan kepada mereka, Mi Ka bisa belajar banyak. Apakah dr. Shao dan dr. Wei galak dan kejam? Say no more. 




Kekhawatiran saya soal sisi karakter dan konflik medik-nya You Are My Hero akan seperti drama medik kebanyakan tidak terbukti. Keteguhan dan prinsip seorang dokter bisa ditemukan di sini. Pada dr. Shao, pada dr. Wei.... pada Mi Ka juga. Banyak adegan menyentuh di RS. Renxin yang bikin saya tersenyum haru. Misalnya sewaktu ada pasien anak perempuan yang keracunan dan dalam kondisi kritis, orang-orang di IGD dan departemen lain bahu membahu demi menyelamatkan anak perempuan itu. Luar biasa.  Di kali lain, ketika Mi Ka dan Keyao sedang menunggu operasinya Kelei, dua rekan dokter Mi Ka hampir bersamaan datang membawakan minuman. Penguatan mentalnya kerasa banget sih di sini. Terus abis itu dokter senior di IGD juga nyamperin Mi Ka di ruangannya, ngobrol singkat yang muaranya udah ketebak; mau ngasih penguatan ke Mi Ka. Sebagai dokter dan manusia, mereka berbagi simpati dan empati. Juga ketika Mi Ka terindikasi tertular MERS dan harus diisolasi, rekan-rekan dokternya selalu ada untuk dia. Ini hal yang lumrah di real life, mungkin. Tapi nggak tau kenapa ya, pas nonton scene-scene ini saya terharu sekali. Di You Are My Hero, justru adegan-adegan yang sekilas keliatan biasa aja yang menyimpan kuat pesan-pesannya. Selain Yanshan dan 'masalahnya' serta duo sister pencetus "Kelei gege", setting RS. Renxin selalu menyenangkan. Orang-orangnya. 


Nah sekarang kita omongin Tim SWAT, tim-nya Kapten Xing yang... lengkap karakternya. Kalo disatuin jadinya kocak. Tapi kalo udah masuk lapangan, PRO banget. Gak kebayang Satuan Harimau tanpa Li Nian, si dokter cinta. Bisa-bisa Kapten Xing kiblat asmaranya malah ke Lu Feng, kan buahayaaa. Tim SWAT yang diperlihatkan di sini sangat idealis, profesional, dan KEREN. Saya enggak tau di real life aslinya seperti apa. Tapi yang pro dan idealis pasti ada lah ya. Yang keren juga banyak. Biarlah, toh hanya di drama saya bebas nge bucin pa polisi. Di real life? Um, mon maap. Ta pikir-pikir dulu. Wkwk. 




Ini tim-nya Kapten Xing kalo lagi tugas, modelannya udah kek sekumpulan pelawak. Apalagi kalo udah berurusan sama asmara, mendadak jadi orang polos bin bego, kecuali Li Nian ya HAHAHAHA. Iya, yang waras Li Nian doang, sisanya  bikin tepok jidat. #StanLiNian gais. Tapi dia jomblo sampe kelar drama dong wkwk. 


Bagaimana dengan character development-nya?




Ada. Penilaian awal terhadap karakter-karakter di drama ini, perlahan ikut berubah, seiring bertambahnya episode. Yang dikira galak ternyata baik, yang disangka judes ternyata lucu juga, yang disangka mature ternyata o'on bin lugu #heh HAHAHAHA. Seru deh. Tanpa disadari, saya sudah akrab banget sama geng-nya You Are My Hero.  




Setiap karakter mayor mengalami perkembangan karakter yang sudah semestinya. POV karakter satu mempengaruhi perkembangan POV karakter lainnya. Minor karakter seperti Lu Feng, Chen Tao, dan Yangshan juga perkembangan karakternya keliatan. Contohnya Kapten Xing nih. Xing Kelei sangat mencintai pekerjaannya. Ia berharap selalu menjadi orang yang bekerja di garda terdepan. Menjadi polisi adalah kebanggaannya. Menurut Keyao, adiknya yang terbiasa menjadi nomor satu sejak kecil itu sangat keras kepala, dan tidak terbiasa menerima kekalahan. Angkuh, jika menyoal profesinya (?). Dan lihatlah apa terjadi dengan karakter ini setelah bertemu dr. Mi Ka. Kelei berkenalan dengan satu kata yang (mungkin) tidak pernah diakrabi-nya, kompromi. Bersama Mi Ka, Kelei harus mengompromikan banyak hal. Banyak sekali. Dan Keyao melihat perubahan drastis pada diri adiknya. Lantas apakah karakter Kelei jadi lembek dan kehilangan 'jati diri'? ENGGAK. Jatohnya malah makin keren dan makin bikin bucin aja dia #TimTerlanjurBucinKaptenXingForever HAHAHAHA. 


Suka banget percakapannya Kelei dan Mi Ka di lorong rumah sakit usai kompetisi antartim SWAT. Mi Ka nanya gimana hasilnya, Kelei jawab sambil senyum "juara 3". Seneng aja liatnya. Ini isyarat kalo Kelei sudah berdamai dengan "ketidaksempuraan" dirinya. Menerima keadaannya. Xing Kelei menjadi lebih adil lagi melihat ke dalam dirinya sendiri. Kangen. Aih.

 

CHEMISTRY  



Excellent.


10/10. 


Membincangkan chemistry antarkarakter You Are My Hero nggak akan ada habisnya. Se-bagus itu, memang. Terlalu natural, melihat gestur kecil seperti gerak badan atau anggota tubuh lainnya ketika berbicara diiringi tone suara pada dialog-dialog antarkarakter menguatkan kesan mereka tidak sedang ber-akting di depan kamera. Even a small talk, mampu ngasih kita kenyamanan sebagai penonton. 


Tampaknya setiap cast mengenali betul karakter yang diperankan, sehingga kita (mungkin) pada satu jeda berhasil ditipu ilusi sendiri, kita kesulitan memisahkan si aktor pemeran dan karakter yang diperankan. Misalnya kita berpikir, percaya bahwa Bai Jingting dan Xing Kelei adalah satu orang yang sama, saking hidup-nya karakter yang dia perankan itu. 


Oya, saya ingin ngasih jempol ke pemeran Lu Feng, meskipun karakternya bukan favorit saya, tapi saya tidak bisa menampik dari sisi akting dan cara dia menghidupkan karakter ini sangat bagus. Jika saja dia tidak berperilaku seperti pakboi, banyak statement-nya yang ewwww banget, saya lebih setuju Xia bareng dia aja wkwkwk. Chemistry-nya Lu Feng-Kelei juga oke, padahal interaksi mereka nggak banyak loh, tapi kita berhasil dibikin percaya mereka udah lama temenan, sama-sama berjuang masuk ke kepolisian, dulu. 




Chemistry di You Are My Hero tidak melulu hanya fokus pada Xing Kelei dan Mi Ka, pada hubungan lainnya juga. Saya enjoy menonton obrol-obrol antarsahabat Mi Ka dan Xia. Mereka membuat saya percaya bahwa mereka adalah sepasang sahabat yang sudah saling mengenal satu sama lain. Asik banget mereka tuh. Misalnya soal sudut pandang Xia ke Mi Ka yang suka banyak benernya. Xia, selain kengototannya mengejar Wenbo, saya suka semuanya. Pinter, wise, strong, dan baik. Latar belakangnya sebagai reporter sepertinya turut memengaruhi pembentukan karakternya. Ketemu Mi Ka yang easy going, udahlah. Cocok. Pokoknya liat mereka chit-chat udah kayak liat duo sahabat real life yang lagi buka sesi curhat-curhatan. Tek-tokannya pas. 


Beranjak ke hubungan jie jie-didi, Keyao-Kelei. Di mata Keyao, Kelei adalah adik laki-lakinya, satu-satunya, yang paling berharga dan kalo mentok di satu urusan, lari-nya pasti ke jie jie-nya. Keyao yang paling kenal karakter Kelei. Saking kenalnya, Kelei nggak berkutik kalo udah di-roasting jie jie-nya HAHAHAHA. Paling suka pas Keyao lagi bercermin, nyobain rok jaman kuliahnya dulu trus Kelei muncul, digodain tuh jie jie-nya. YA AMPUN GEMESSS PARAHHHH. Sama ini juga, waktu Keyao mengungkit kelakuan Kelei kalo lagi sama Mi Ka, manjanya itu loh, Kelei mau coba berkilah tapi dikejar terus sama Keyao. Feel kakak-adek nya dapet banget sumpah! Sudut pandang Keyao sebagai kakak, Kelei sebagai adek cowok-nya, idup banget iniiii! Ekspresi kakak-adek umumnya emang kayak mereka. Ala-ala nggak pedulian padahal aslinya beugh. Duh, udah ga tau lagi deh mau ngomen gimana. Pokoknya salah satu momen yang paling saya tunggu ya mereka berdua ini. Lucu ngeliat Kelei yang manut banget sama jie jie-nya. Di satuannya doi galak, tapi sama jie jie-nya kek bocah. Inilah yang bikin makin sayang sama Kelei, dia tuh jago banget nempatin diri. 


Interaksi-interaksi singkat kayak Mi Ka ke perawat Xiao Xiao, Mi Ka ke Chen Tao juga baguuusss. Saya juga sukaaaa banget chemistry-nya Mi Ka dan dr. Wei. Mentor-mentee yang saling berbagi pengalaman. Penguatannya dr. Wei ke Mi Ka, bikin haruuu. Dari POV dr. Wei juga saya jadi makin paham segimana beratnya dokter-dokter yang tugas di IGD.  Departemen tersibuk. Yang paling saya ingat adalah ucapannya dr. Wei soal IGD, bahwa sebelum pasien-pasien darurat dirujuk ke dokter speasialis, mereka akan melalui IGD terlebih dahulu. Makanya dokter-dokter di IGD pada setrong banget. Mereka menyaksikan banyak hal di sana, termasuk kematian. Saya senang sekali bisa mendalami POV per karakter di You Are My Hero, mengetahui prinsip-prinsip kehidupan yang mereka pegang teguh. Mereka ditulis dengan baik, dan konsisten. Oya, mungkin satu-satunya karakter yang agak 'sulit' saya cerna adalah Shu Wenbo. Nah, kita akhiri dulu sesi curhatnya. Kalo ada waktu kita sambung lagi di topik lain, masih tentang You Are My Hero. Ada saran nggak, the next part-nya kita mau bahas apaan?

 



Tabik, 

Azz. 



💚💚💚💚💚