[Trivia] First Impression : Moonlight Drawn by Clouds
*saya
belum menonton episode 5-6*
Majimaksarang.blogspot.co.id
***
Saya berhasil
menepati janji pada diri saya sendiri untuk menonton plot episode Moonlight
Drawn by Clouds tanpa ekspektasi apa-apa. Tidak ada ketakutan dramanya akan
gagal, atau sebaliknya, memperoleh rating bagus pada penayangan perdananya.
perasaan saya datar saja. Bahkan ketika rating episode 1-4 satu-persatu keluar, saya masih kalem saja. Senang,
ya. Namun tak lantas menjungkirbalikan hati
saya ㅋㅋㅋㅋ
Berbanding
terbalik dengan teman-teman lain.
Lantas apakah saya sudah berubah menjadi antis-nya Park Bogum? Oh wait, jangan terburu-buru
melemparkan telunjuk bernada menuduh ke arah saya. Saya tidak akan pernah bisa setega itu pada Bogum. He’s too good to be hated.
.... tapi ada
sebagian fans Park Bogum yang tanpa
sengaja memengaruhi antusiasme saya terhadap Moonlight. Keinginan saya
menonton dengan damai sedikit terusik. Saya jujur mengatakan ini, ketika
menonton plot episode , saya tak henti-hentinya terbayang komentar-komentar
dari beberapa fans Bogum yang akhirnya berimbas ke mood saya dan berlanjut selama penulisan sinopsis Moonlight episode
1 dan 2.
Sebelum
membeberkan kesan pertama saya saat menonton 4 episode awal Moonlight, saya
ingin sekali menulis ini. Mungkin masih ada yang ingat bagaimana konflik yang terurai panjang dan melelahkan gara-gara husband game Reply 1988. Walau kontennya
berbeda tapi saya menemukan kemiripan dalam urusan drama K dan drama S—no mention—yang sedang ramai-ramainya
menjadi topik bahasan ini. Saya tidak melihat adanya urgensi atau keharusan sebagai viewers untuk membandingkan bahkan menjelek-jelekkan, mana yang
lebih bagus, mana yang lebih pantas mendapatkan rating tinggi antara drama S
dan K. Pertanyaan paling sederhana, tak bisakah kita menikmati satu drama,
membicarakan kesuksesan/kegagalannya tanpa membwa-bawa drama lain yang kebetulan jadwal slot airingnya
bersamaan? Tapi pihak sebelah yang
mancing duluan—ada yang melontarkan alasan seperti ini. Sebagai tanggapan,
saya coba kasih analogi seperti ini : dua rumah—hijau dan biru bertetangga, di
belakang rumah tersebut terdapat sungai yang masih terawat. Suatu hari pemilik
rumah Hijau membuang sampahnya ke sungai tersebut. Terinspirasi hal itu, beberapa hari kemudian pemilik rumah Biru pun
melakukan pekerjaan yang sama persis.
Lama kelamaan sampah-sampah itu membentuk gundukan dan tercemarlah si sungai.
Hujan besar datang, disusul banjir. Kalau sudah begitu, yang terjadi kemudian
adalah saling tuduh. Rumah Hijau duluan, ah bukan, Rumah Biru. Begitu terus
sampai kiamat datang. Tidak ada pihak yang mau berinisiatif introskpeksi diri.
Tidak bisakah
penonton drama S dan penonton drama K menonton tanpa perlu saling sindir,
saling menjatuhkan, saling mengutuk, saling mengejek—saya merindukan #TeamTaek
yang kalem, yang meski akhirnya Taek-lah yang menjadi suami Deokseon, #TeamTaek
tetap stay cool, tetap bisa menikmati
kemenangan dengan wajah sumringah tanpa menyiramkan cuka ke luka hati
tetangga.
Pasca insiden W
vs UF, ada dua kesyukuran saya karena berani
mengambil keputusan ini—menutup akun twitter lalu membuat akun baru. Meninggalkan sekian banyak teman yang
sangat saya akrabi sebelumnya. Bukannya saya tidak sayang pada akun lama,
tetapi meminggirkan diri dari unsur-unsur yang bisa memancing emosi jauh lebih
baik ketimbang bertahan lalu pada akhirnya saya akan keseringan nyinyirin temen sendiri karena twit-twitnya
berseberangan dengan saya. Mudah sekali mengajak orang saling menghargai namun,
mengaplikasikannya ke diri sendiri tak pernah segampang buang kentut. Bagi saya
tak ada yang lebih sulit daripada menaklukan gelombang amarah diri saya
sendiri. Hal lainnya—saya berhasil membatasi interaksi saya di LINE. Kata
almarhum kakek, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Saya mengamininya
dengan patuh.
Saya nge-fans
Bogum setelah menonton akting-nya sebagai Min di Hello Monster, saya cukup
yakin saya akan selalu menjadi fans
si dedek baik hati ini. Yang sulit saya jamin adalah bahwa suatu hari nanti
saya sebagai fans-nya Bogum yang mungkin karena saking sayang dan loyal-nya ke Bogum menyebabkan orang lain melontarkan
kalimat ini tanpa minat—
“Gak
jadi ah, nge-fans sama Park Bogum. Saya sih gak ada masalah sama artisnya—wong
akting dan personalitinya bagus. Tapi fans-nya itu loh. Nyeremin.”
Kasian Bogum-nya
kalau sampai kejadian. Dia gak ngelakuin apa-apa tapi ikut terseret arus. Tak
hanya sekali pikiran semacam ini menghampiri saya, spazzing mandiri tuh lebih
terasa excited-nya ketimbang
rame-rame, apalagi kalau kepopuleran artis yang di-spazzing sudah meroket
menyentuh pelangi. ㅜ.ㅜ
Teringat ucapan
paling kece dari Seungho—leader MBLAQ. 1st
manner, 2nd manner, 3rd manner.
Cobalah
berbahagia tanpa menyeret atau menyoroti ketidakberuntungan orang lain, Azz....
***
Dan saya baru
bisa benar-benar menikmati Moonlight di episode 3 dan 4 setelah sukses menghindari sekian macam bad influence. Usai menonton episode 4,
saya akhirnya mengerti sepenuhnya kenapa rating drama ini terus naik setiap
pekannya—episode 5 nyaris menembus 20%. Tak hanya karena Park Bogum semata,
seluruh team Moonlight Drawn by Clouds turut berperan. Saya pernah
mengungkapkan melalui postingan tentang Moonlight sebelumnya, satu-satunya yang
menjadi kekhawatiran saya sebagai fans Bogum yakni bila duo Screen writer Moonlight tidak
memanfaatkan kompisisi casting sebaik-baiknya
dengan menulis script yang bagus—karena
saya tidak akan ragu men-drop drama yang ceritanya meh tak peduli yang main aktor/aktris favorit saya. Mirisnya, ada
orang-orang yang menuding saya menulis negative
comment di postingan tersebut. Ini saya yang gagal membedakan mana yang
namanya negative comment dan mana
#lowexpectation atau gimana sih? Aduh Mak... Hayati gagal paham.
Andaikan saya
mengikuti emosi ketika menulis sinopsis Moonlight episode 1 dan 2, barangkali
postingan tersebut hanya akan diisi ‘HAHAHAHAHAHA’ dari awal hingga akhir.
Kesan pertama Moonlight terasa memikat. It’s
fun! Plot episodenya sukses memengaruhi saya untuk menonton episode
selanjutnya. Serba balance. Perkenalan
karakternya tidak dibebani basa-basi yang tidak perlu, plot yang rapi, storyline-nya jelas akan ke mana juntrungannya, pace yang tidak lambat atau
monoton, dan paling penting bagi saya, episode 1 dan 2 sebagai pembuka kisah
dengan cerdasnya telah menciptakan serangkaian pertanyaan-pertanyaan misterius
super penting yang menyangkut karakter utama di drama ini. Tentang Hong Ra On
dan mengapa ia sedari kecil telah dipaksa menjadi laki-laki, tentang Kim Yoon Sung dan hubungan pertemanan yang
terkesan dingin dengan Crown Prince—Lee
Yeong beserta pengawal pribadinya yang setia, Kim—Satgat—Byeong Yeon. Tentang
cinta segi-banyak yang kemungkinan besar akan menghiasi Moonlight dan diselingi
konflik internal kerajaan. Keklisea-an ceritanya tidak lantas menjadikan drama
ini boring. Two thumbs up untuk duo screen writer-nya. Formula yang
digunakan sejauh ini kece banget. Magic.
Terimakasih telah mematahkan kekhawatiran saya.
Karakter-karakter
utama di Moonlight diselubungi layer.
Selagi kita berpikir mereka cukup transparan untuk dibaca, kenyataannya tidak
segamblang itu. Bond yang dibangun di
awal episode semakin kuat di setiap episodenya. Saya rasa ini termasuk poin
penting untuk mem-betahkan viewers.
Kembali ke
masa-masa promosi sebelum Moonlight, kembali ke pertanyaan remeh saya mengenai
hubungan dance Boombastis-nya Park Bogum, kacamata item, dan era Joseon,
kesimpulan akhir yang saya dapatkan kemudian setelah 4 episode bikin saya geleng-geleng kepala,
tanpa sadar ketawa, untung gak sampe tepuk tangan tanpa sadar. WOW. Cara
promosi yang menurut saya unik untuk genre teen drama Fusion-sageuk. Lupakan
sejenak mengenai para pemeran utamanya yang masih muda-muda. Abaikan viewers yang tidak mempermasalahkan
entah itu drama modern atau Sageuk hayuk ajah nonton karena yang main aktor/aktris favorit. Bayangkan bila tim
promosi Moonlight mengeluarkan jurus promosi dengan cara dan aksen ala kerajaan yang berat, terkesan monoton dan sedikit
sentuhan dark (baca; berdarah-darah), kira-kira remaja nge-pop—non fans main leads—pada tertarik nonton gak? Saya
sih ragu ya...
Satu lagi yang
saya sadari belakangan ini, sedari awal memulai promosi KBS dan tim produksi
Moonlight sepenuhnya percaya diri dengan apa yang akan mereka sajikan kepada vieweres. Kenapa saya mengatakan
demikian? Promosi besar-besaran yang mereka lakukan dengan menggunakan Park Bogum sebagai jaminan utama. Itu. Keyakinan besar
tidak akan muncul begitu saja. Harus saya akui,
KBS memperlakukan rising star ini
dengan istimewa. Tidak masalah, toh Bogum memiliki kualitas di atas
rata-rata untuk diperlakukan istimewa. Kabar
gembiranya adalah viewers mencintai
Bogum—termasuk saya. Semua sayang Bogum. My
precious lil bro ㅠㅠ
Umpan
yang dilemparkan KBS disambut dengan hangat. Namun sekali lagi, terlepas dari
ini semoga tidak ada yang keceplosan nyerocos
sok jumawa seolah-olah Moonlight hanya tentang
Park Bogum. Tolong jangan membuat Bogum tampak buruk di mata non-fans dan fans
aktor/aktris lain.
Tak ada cacat pada divisi akting. Yang jahat,
yang baik, yang lawak, yang numpang lewat, semuanya memerankan karakternya
dengan pas, tidak timpang.
Saya ini tipe
penonton yang sangat memerhatikan detail. BGM, sinematografi, akting, properti
lah, segala macem diperhatiin. Emang deh, gak sia-sia saya saya percaya pada
Director Kim yang juga pernah menyutradarai Discovery Of Love-nya Om Eric Mun. Angle
pengambilan gambar dan pemandangannya cakeeeeep cin, perpaduan warna yang
dipilih sangat colorful sehingga terkesan ramah, adem, dan aura teen-nya nempel banget. Beautiful. ㅜㅜ
Saya ingin
menyinggung mengenai pemilihan bgm berupa efek bunyi-bunyian yang banyak muncul
di episode 1-2 dan mulai berkurang di episode 3-4 seiring makin intense-nya jalan cerita Moonlight. Bagi
saya itu sudah tepat, selain turut membantu menstimulasi sisi humor yang coba
dilemparkan penulis di episode 1-2—dan bikin saya ngakak gak kira-kira—juga
menegaskan bahwa ide memadukan humor dan sageuk tidak akan merusak esensi
sageuk itu sendiri. Banyak yang mengira sageuk adalah tentang kehidupan
kerajaan/istana beserta isu-isu yang melingkupinya (perebutan kekuasaan,
peperangan, pertumpahan darah), yang sepanjang jalannya episode lebih banyak
membuat kening penonton berkerut, dan wajah menjadi muram. Di Moonlight, saya
dibikin mengharu biru. Dua episode awal, saya banyak tertawa lepas, lalu dua
episode selanjutnya, beberapa scene tanpa
sadar saya menangis. Tau-tau ngalir aja air matanya. Moonlight berhasil
memainkan emosi saya ㅜㅜ
Memasuki episode
5, saya sangat yakin tensi cerita Moonlight akan semakin berkembang, kurvanya
menanjak seiring masuknya Chae Soo Bin ke dalam lingkaran cerita. Saya berharap
porsi ceritanya akan tetap seimbang, makin mengerucutnya konflik antara Lee
Yeong dan Perdana Menteri Kim hingga masuknya perkembangan cinta segi-banyak di
sekitar Hong Ra On tidak akan menghilangkan sisi humor drama ini. Sageuk
bercita rasa remaja. Semoga Moonlight tetap
menyenangkan hingga menit terakhir akhir penayangannya nanti. Seperti
halnya Moon That Embrace The Sun yang begitu lekat diingatan para penonton.
Btw, bener gak
sih jumlah episode Moonlight hanya 18 episode? Kalau iya, jago bener penulisnya
bikin twist—ceritanya kan usia karakter-karakter utama di sini masih pada 18
tahun ㅅ.ㅅ
***
Sekarang saya
mau ngomongin per karakternya. Bagaimana mereka ini muncul dan menginvasi hati
saya dengan semena-mena HAHAHAHA.
Lee Yeong. Lee
Yeong. Lee Yeong. Si Pangeran berhati hangat, cerdas, pintar menganalisa
situasi, jago memasang taktik, tahu kapan harus diam tahu kapan harus bertindak, tahu kapan harus bikin ngakak—tapi
sedikit pemarah kkkk. Saya belum sepenuhnya bisa bersimpati pada Lee Yeong di
dua episode pertama, barulah ketika menonton episode 3-4, saya jatuh cinta dan
dengan sukarela ikut bersedih bersamanya. Park
Bogum did a great job to potraying Lee Yeong. Take a look into his eyes, you can
feel his pain, his loneliness, his fears, everyting about him so raw that makes my heart
happy and sad at the same time ㅜ.ㅜ
Hong Ra On/Hong
Sam Nom. He’s too beautiful. Nope, it's 'she'. Kim
Yoo Jung. Ya, saya tak bisa menahan diri untuk tidak mengagumi dan memuji
kecantikan Yoo Jung. Saya aja yang perempuan bisa se-terpana ini melihat
kecantikan si adek... Saya menyukai Hong Ra On. Ia—dengan segala
kehati-hatiannya bisa menjalin chemistry dengan
siapa saja. Mengenai pink romance-nya
dengan Lee Yeong, saya yakin bisa menikmatinya (saya tidak berniat men-ship
Bogum-Yoo Jung sebagus apa pun chemistry mereka).
It’s too early. Saya semakin pandai
saja menahan diri dari yang namanya ship-ship an. Apa yang terjadi di drama
tidak akan saya bawa ke real life aktor/aktris
tersebut ㅋㅋㅋㅋ
Kim Yoon Sung.
Ada sesuatu pada karakter ini yang kerap membuat saya merasa sedih jika melihat
scene-nya. Saya belum tahu apa yang
menyebabkan Lee Yeong membelakangi dan
bersikap dingin pada Yoon Sung—pasti ada kaitannya dengan ramalan di episode 2—namun
dilihat dari cara Yoon Sung bereaksi terhadap Lee Yeong, ia tetap menganggap
Putera Mahkota sebagai temannya, jarak itu... yang memisahkannya dengan Lee
Yeong, bukan ia yang menciptakan, melainkan Lee Yeong sendiri. Apakah Yoon Sung
punya potensi menjadi jahat setelah kelak terlibat cinta segi-banyak?
Sepertinya tidak, paling nggak itulah yang saya harapkan. Saya tak menangkap
adanya ambisi berlebih pada diri Yoon Sung. Ia tak bisa berbuat banyak
mengingat kakeknya adalah Perdana Menteri dan di sisi lain, ia (pernah)
bersahabat dengan Putera Mahkota.
Dan bila Yoon
Sung harus memilih, saya takut ia akan berakhir tragis. No, please... ㅠ.ㅠ
Oya, saya ingin screen writer menampilkan bagian lain
dari Yoon Sung terkait deskripsi karakternya—melukis gisaeng belum cukup
memenuhi keingintahuan saya apakah karakter Yoon Sung ini memang pantas diramalkan memiliki kualifikasi
sebagai pewaris mahkota. Jangan menjadikannya hanya sekadar Guardian Angel
untuk Hong Ra On. Untuk beberapa alasan karakter Kim Yoon Sung ini mengingatkan
saya pada Jung Il Woo di Moon That Embrace The Sun.
—credit untuk
perkembangan akting Jinyoung. Gomawo, Jinyoung-ah. This Nuna will support you. 파이팅! ^^
Kim Byeong Yeon.
Cooooooooool! Chemistry-nya dengan Ra
On dan Lee Yeong ㅋㅋㅋㅋㅋ
apa cuman saya yang merasa Kwang Dong Yeon kelihatan lebih tua dari Bogum?
HAHAHAHA, mian. Saya ingin tahu lebih banyak lagi tentang karakter ini di
episode-episode mendatang. Seperti celetukannya Ra On—Byeong Yeon pasti punya
rahasia juga.
***
Saya mengambil
keputusan untuk menghentikan penulisan sinopsis Moonlight, lagian kan sudah ada Mbak Dee Kutudrama yang
membuat sinopsisnya. Mbak Dee lebih berpengalaman dan sangat terstruktur (rapi)
dalam penulisannya. Bacanya juga lebih enak dan nyaman ketimbang hasil kerja
Majimak Sarang—maaf, saya tidak bisa menuntaskan janji.
Tak seperti yang
sudah-sudah, kendati saya menyukai Moonlight, saya belum berniat mengunjungi
thread-nya di Soompi. Adakalanya menonton tanpa spoiler lebih menyenangkan.
Yeokshi! Choose to be a #TeamLowExpectation never get you hurt.
I’m enjoying my long-story with Moonlight ㅋㅋㅋㅋㅋ
Azz
Be happy, you ^^
Akhirnya postingan yg ditunggu2 datang jugaaa. Terimakasih mbakk :D
ReplyDeleteAku ngk tau banyak mengenai persaingan2 drama. MDBC bukan drama yg aku tunggu banget sebenernya (bener kata mbak, kalau promosinya monoton aku yg bukan fans sageuk ngk akan nyoba nonton), krn aku lebih berekspektasi dgn drama JI. Tp, MDBC telah mencuri hati dari liat trailer2nya hingga puncaknya nonton ep. tarian tradisional itu. Help! T.T
Tp, kaget juga mbak cerita kyak gini... segininyakah? Aku hanya viewer biasa T__T
Sepertinya aku juga harus memilih untuk jadi #TeamLowExpectation hihihiii
Sekali lagi terimakasih postingannya mbaakkk
Mbak Sasiiiiiiii, annyeooonghaseyo~ng ^^
DeleteMianhae, aku gak folbek di Twitter. Setelah pindah akun aku menetapkan hati untuk gak mem-follow balik akun. Bukan berarti aku gak senang di-follow loh. Ini sebagai antisipasi dini supaya di masa depan aku gak labil dan ganti akun gara-gara timeline yang memanas lagi kkkkk.
Aku gak menyesal menjadi #TeamLowExpectation karena dengan begitu aku merasa siap menerima apa pun hasilnya. Gara-gara Reply 1988 yang udah ngajarin supaya aku gak berharap tinggi-tinggi, datar aja sambil berdoa HAHAHAHA
Menyenangkan bukan ketika kita gak berekspektasi atau mikir kejauhan tentang satu drama, eh pas tayang dramanya sukses berkubik-kubik, mengagetkan kita sekaligus membahagiakan. Rasanya tuh gak bisa dijabarkan. Enjoy banget jadinya. Hepi hepi hepiiiiiiiii ^^
Aku sangt iri dg kecerdasan penulisan dan pemilihan kata2 anda hayati huhuhu.
ReplyDeleteAq dtng k moonlight dg label fans garis keras parkbogum, tp malah jatuh cinta ama kimyoojung dan hongraonnya. Mnrtku leeyoung trll "kasar" n aq lom bs lupain taeki yg baekhati. Di ep 4 lah,aq mulai love ama seja ini, aq paham dia hrs "kasar" agar lintah2 musuh tdk menghisap darahnya hidup2. Dan bogum *tariknafashembuskan* bnr2 brilliant actor. Aq msh g percy ini drama sageuk pertmanya, intonasi dan bhs sageuknya pas. Yg aq takutkn sblm drma ini tayang adlh one man show, dan aq senang itu tdk trjadi, semua brsinar di drama ini.
Bcara ttg drama K n S, aq yakin ini psti trjd, perbndingan dimn2 krn sama2 moon, timeslot,sageuk. Aq mngrti korean watcher yg jumpalitan demi rating,krn rating sngt pnting untk sbuah drama,aq ingat pdnim "faith" yg bunuh diri krn 2 drma bigbudgetnya berating rndah n dianggp gagal. Yg aq herankn knp intl watcher jg ikut2an mnjatuhkn satu sama lain, terkadang sangt keterlaluan. Aplg klo bogum udh dibawa2 dibilng media play lah,bawa nama jongki lah. Hadeeh. Makanya aq udh mulai mnghindari mmbaca komen ttg 2 drama ini, krn mnrtku 2 drama ini vit penyegar mata (hot namjaah), bkn racun perusak hati. Maaf komen kepanjangan.
Opening-nya Mbak Aya bikin tersipu hehehe
DeleteGomapseumnida~ng...
Sepakat aku, di dua episode pertama Lee Yeong tuh nyebelin bikin aku pengen nabok pake gagang pedangnya Kim Byeong xD
Um, kalau gak salah Bogum pernah main pelem bergenre Sageuk ya? APa tuh judulnya, lupaaaa hihi.
Ternyata Mbak Aya ngalamin juga konflik drama K dan S ya? Iya, Mbak. Enakan kita diem aja mantengin Lee Yeong tiap Senin-Selasa ya? Ga usah ngepoin drama tetangga cuman untuk nyari kekurangannya atau membandingkan. Kalau suka drama tetangga juga gak papa. Kita gak nyumbang rating juga kaaaaan.
Jadi viewers gak usah ribet. Lain kali ga perlu minta maaf Mbak, ga masalah loh komen kepanjangan.
Suka deh sama kalimat ini, "... bukan perusak hati." ^^
Roaring currents mbak e
DeleteSering bolak-balik ke Majimak Sarang, nunggu postingan Kak Azz yang selanjutnya tentang Moonlight. Dan YEEEE~! Akhirnya ada juga..
ReplyDeleteKarena saya update banget tentang Moonlight, jadi gak masalah walaupun Kak Azz gak buat recap-nya. Justru yang lebih saya tunggu itu komentar-komentar dari para blogger terutama Miss JB, GF, Eukybear, Mbak Dee dan Kak Azz tentunya (makanya rajin nengok sini hehe).
Saya awalnya excited banget dengan Moonlight karena Bang Bogum (tersayang), tapi gak berharap banyak tentang rating-nya. Asal ceritanya bagus dulu biar saya betah nungguin Senin-Selasa (jujur Kak, rating episode 3 bikin saya ternganga). Hmm.. agak kecewa sih waktu baca sinopsis novelnya karena ceritanya lumayan klise. Tapi berkali-kali saya mengingatkan diri bahwa yang ceritanya klise gak selalu berakhir dengan result yang jelek. Dan sejauh ini Moonlight delivered banget. Acting, directing, sinematografi, musik dan ceritanya memuaskan. Terutama bagian acting itu menurut saya solid banget semuanya. Saya gak berasa seperti sedang nonton aktor/aktrisnya sedang berakting, tapi menyaksikan langsung para tokoh di Moonlight itu menjalani kehidupan mereka. Saking naturalnya lhooo~ Oiya! Pendapat saya sama seperti kebanyakan viewers internasional yang bilang kalau Yoojung terlalu cantik untuk menyamar jadi laki-laki. Tapi karena ke-kepo-an saya, saya akhirnya bisa menerima Yoojung dengan hati tenang setelah tahu kalau Hong Ra On memang seharusnya kelihatan sangat cantik bahkan setelah menyamar. Dan menurut saya itu gak ganjil karena di kampus saya sempat salah mengenali gender kating laki-laki yang cantiknya luar biasa. Sampai dua kali. -_-"
Sekarang Uri Saranghaneun Bogum. Range kemampuannya Bang Bogum sekarang semakin besar terlihat. Waktu era R88 saya gak melihat jejak-jejak Min dalam diri Taek. Saya terbiasa banget dengan Taek sampai kaget begitu lihat Bang Bogum sebagai Yeong di episode 1 Moonlight. Sangat beda. TAPI SAYA SUKA! Pakai banget yang banyak! Hehehe... Selama ini, Lee Hwon-nya Yeo Jin Goo selalu jadi crown prince terbaik dalam sejarah saya nonton Kdrama. TAPI setelah Moonlight hati saya berubah. Lee Yeong-nya Bang Bogum-lah yang terbaik. Jatuh hati banget sama Yeong. Seperti Taek, Yeong juga punya banyak layer. Dan Bang Bogum sukses memerankan keduanya. Saya kasih empat jempol saya dan empat jempol sobat saya untuk performance-nya. Hehe..
Maaf Kak komentar saya panjang sekali. Hehe gak tahan kalau udah bahas Moonlight tuh. Oiya! Saya follower akun twitter Kak Azz yang dulu, saya kira Kak Azz quit total. Yang sisa di TL saya sekarang tinggal i-fans-nya Bang Bogum yang senior deh.. :(
Siapakah gerangan dirimu, Nisanak? Mbak Puji, Mbak Huz atau....? Ingatanku payah. Maafkan dakuh. ㅜ.ㅜ
DeleteGak papa komennya kepanjangan, Mbak. Jangan minta maaf, justru aku yang harus bilang terimakasih karena Mbak dan teman-teman lain sudah meluangkan waktu meninggalkan komentar di sini. Aku seneng banget menerima respon balik :)
Komennya bagus, rapi banget, terstruktur. Anak bahasa ya? *plaaaaaaaaaakkkk* hihihi.
Ini pujian Mbak, bukan mau nge-bully. Percaya kan kalo saya gak suka pura-pura? Harus percaya ya :)
Maaf banget akun twitter lama udah aku tutup pasca W vs UF tempo hari. Gak nyaman. Aku punya akun twitter baru tapi udah niat gak akan mem-follow balik orang lain. Biarlah timeline saya isinya twit-twit dari akun fanbase atau info-info Kpop/K-ent/Kdrama.
Tapi aku tetep bakal bales kalo di-mensyen kok ^^
Mbak.. Akhirnya ku baca blog mu lagi hehe.. Aku udah baca tulisan mu semenjak jadi team taek..
ReplyDeleteDan pas lagi googling eh ketemu lagi blog ini..Dan iseng baca..Dan tetep salut
Jujur agak tertampar juga sih XD
Aku nonton moonlight emang gara2 park bogum.. Udah luar biasa jatuh hati sama ini anak semenjak reply (telat)
Dan yeah.. Ekspektasi saya terlalu tinggi.. Tapi untunf ekspektasi itu tercapai..
Aku udah nyangka sih akting bogum bakal oke.. Tp aku ga nyangka bisa kayak gini.. Walau tetep sosok dia sebagai Lee Min yg plg jawara..Tp ttp sih..Ini akting terbaik dia yg kedua..
Dan aku ga sangka.. Chemistry dia sama yoojung.. Sama dongyeon dan semua pemain.. luar biasa berasa nyata.. Keren bgt.. Drama ini bisa bikin ketawa ampe nangis..Persis kayak yg kamu tulis..
Dan yeah..Kenapa aku bilang diawal aku kayak tertampar..
Karena.. Dengan semakin tingginya rating drama ini di korea.. Dan semakin melambung nya nama bogum di korea.. (ibaratnya semua tentang dia itu jadi berita) aku jadi gede kepala sebagai fans nya dia..
Apalagi setelah kebawa issue drama sebelah..Sama kek kamu bilang... Fiuh...Oke aku harus behave..Sama kek dulu pas reply ya.. Behave sebagai team taek yg baik hati XDDD
Cuma tetep sih suka kesel sendiri..
Kalo ampe ada yg BENCI orang macam PBG ini... (dan akhirnya jd defense hehe)
Apalagi denger2 masih ada yg nyinyirin dia gara2 reply..Yah kadang jd tersulut sendiri..
Tp ya udahlah ya.. Mari kita nikmati aja drama ini sepenuh hati..Dan tetep menjadi fans bogum yg kalem..
Wakakaka