[Review] 38 Task Force, OCN 2016

Starring : Ma Dong Seok, Seo In Guk, Choi Sooyoung SNSD
Sekira dua setengah tahun silam, saya iseng mendownload Special Affairs Team atau TEN (OCN). Padahal tak ada satu pun pemerannya yang akrab di mata saya—saya tak begitu memerhatikan Jo Sang Wook. Mian. Jumlah episodenya tak banyak, pikir saya. Memasuki separuh episode pertama saya segera memutuskan akan menonton drama ini bahkan sampai ke Season 2. Sumpah, keren, Gilak. Ini genre favorit saya banget. Tak puas hanya dengan TEN, saya juga mampir ke thread Vampire Prosecutor (OCN) di IDWS—antusiasme saya melesat hingga ke titik di mana saya sendiri tak menyangka akan seperti itu. Untungnya dua drama ini sudah lama tamat saat saya menontonnya, jadi saya tidak perlu sensi-an tiap pekan. Hingga detik ini, saya belum menemukan genre criminal investigation yang se-keren ini (pendapat pribadi loh). Great story with the great casting, perpaduan manis yang melahirkan chemistry luar biasa secara keseluruhan.
You can trust OCN.
Saya sangat antusias ketika Seo In Guk menerima tawaran nge-drama di OCN bersama Ma Dong Seok dan Sooyoung. Saya gak memerhatikan tema apa yang akan diangkat drama tersebut. Penampilan Seo In Guk di Hello Monster sudah cukup meyakinkan bagi saya untuk menonton 38 Task Force—maksud saya divisi akting tentu tak akan menjadi masalah. Dan ini OCN. Yap, stasiun tivi yang masih saudara dekat tvN ini sudah sering menayangkan drama-drama non-romance dan biasanya berakhir sukses.
Selang beberapa waktu, saya hiatus ngedrama. Trus ditelepon Merr pas bulan puasa kemarin itu, di sela-sela ngobrolin drama, dia memberi tahu saya kalau drama-nya In Guk sudah tayang. Reaksi dia sih cukup dingin menurut saya. Barangkali karena dia masih terlalu excited dengan Bad Guy—director dan writer-nya adalah duo yang juga menangani 38 Task Force—sehingga ia berekspektasi 38 Task Force paling tidak akan serupa Bad Guy. Saya tidak menonton Bad Guy makanya saya tidak bisa berkomentar apa-apa. Saya baca-baca reaksi netizen terhadap 38 Task Force malah sebaliknya, sangat positif. Saya heran sendiri kenapa tak segera mendownload 38 Task Force, malah asik nonton anime ㅋㅋㅋㅋ
Nah, barulah setelah stok anime saya habis dan saya bingung mau nonton apa sambil nunggu Uncontrollably Fond, saya pun mendownload 38 Task Force. 3 hari untuk 14 episode, gilak ya? HAHAHAHA. Selama tiga malam saya jadi kelelawar. Maksudnya, saya begadang ampe subuh. Waktu tidur saya kena pangkas gara-gara drama—syukurnya saya masih single #nahloh. Kira-kira begini reaksi saya menonton plot episode.
Oke, Seo In Guk oppang. I’m ready.
Oh, oppa jadi Tuti. Tukang tipu. Baiklah...#kalem
Kok, Ma Dong Seok Ajeossi jadi lempem kayak tahu? Mukanya kayak baju gak yang dipepetin ke dalam lemari yang penuh dan gak pernah kena setrika 7 tahun. Tipikal loser banget HAHAHA
... tapi kharismya In Guk WOW. Karakternya beda jauh dari Hyeon Hello Monster. Mungkin sisi smartnya sama, tapi sebagai tukang tipu? Naughty eyes-nya, senyum-senyum ngejek penuh kemisteriusannya itu, NOOOOO, ini bukan Seo In Guk yang saya sering nonton. Saya gak bohong, Seo In Guk sukses mengejutkan saya dengan kemampuan aktingnya yang menunjukkan peningkatan luar biasa sejak terakhir melihatnya di Hello Monster. WOW. Just WOW. That eyes can tell you everything. You can see his emotion through his eyes.
And, the most important thing is the storyline already catched my attention. I’m hooked.
OK, 38 Task Force here I give you my all.
HAHAHA dan sudah beberapa hari ini saya ngetwit mulu tentang In Guk dan 38 Task Force. Twitter saya isinya In Guk semua. Header blog ikut-ikutan diganti ㅋㅋㅋ
=oOo=
Storyline
Secara singkat 38 Task Force atau biasa juga disebut SQUAD 38 menceritakan tentang seorang penipu ulung yang bekerja sama dengan kepala tim sebuah divisi penagih pajak  kota Seowon.  Yang Jeong Do (Seo In Guk) dan Baek Sung Il (Ma Dong Seok) membentuk sebuah tim penagih pajak ilegal di luar sistem. Mereka melakukan penipuan terorganisasi terhadap para penunggak pajak dengan nominal menakjubkan. Siapa lagi kalau bukan horang-horang kaya. Para pengusaha. Sekilas drama bergenre comedy-crime ini tak menarik. Tapi coba deh nonton satu episode, kamu akan ketagihan—kecuali kamu memang dasarnya gak suka genre ginian. Di 38 Task Force tidak ada tembak-tembakan pistol sampe berdarah-darah. Di sini hanya ada ada tukang tipu dan target. Kecepatan berpikir, taktik mencari kemenangan di antara kemilau keserakahan dan unjuk kekuasaan. Gak dreamy, lebih dekat ke realitas. Menonton episode pertama mengingatkan saya pada kasus pembunuhan terhadap penagih pajak di Endonesah-ku sayang. 38 Task Force juga tanpa malu-malu membeberkan seperti apa polah para pemangku kuasa dan pemilik modal. Saya gak bisa menafikan fakta bahwasanya pindah-tangan kekuasaan tak pernah berjarak dari pemilik modal—pengusaha. Cerita di balik layar hura-hura pemilihan selalu lebih seru dari yang tampak. Lobi-lobi panjang jual beli kekuasaan. Tak seluruhnya memang, tetapi sebagian besar yang saya tahu terjadi.
Mukanya Jeong Do sengak banget deh ㅋㅋㅋ
Pace drama ini sungguh luar biasa, saya seperti tak diberi kesempatan untuk bernapas lega barang beberapa detik aja. Ketika Jeong Do dan gank sudah beraksi, saya pasti ikutan tegang—jantung saya berpacu cepat. Sebanyak rasa cemas yang mengisi kepala saya. Kalau-kalau rencana mereka gagal, kalau-kalau salah satu anggota gank tertangkap... dan masih banyak kekhawatiran lainnya.
Dan tahukah apa yang paling lucu? Saya hampir tidak percaya, saya semangat mendukung tukang tipu! HAHAHAHA. Apa pun alasannya, meski itu mengatasnamakan kebaikan, tetap saja tindakan penipuan tak bisa dibenarkan. Niat baik namun diterjemahkan ke bentuk tindakan yang salah—output-nya tetap saja akan bernilai negatif. Bukan hasil akhir yang akan dinilai melainkan proses. Itu.
Ehm. Dewasa ini retorika macam itu seolah mati suri di sekitar kita. Maka biarkanlah kita sejenak bergembira sedikit menyaksikan heroisme Squad 38 ala Robin Hood. Setidaknya kita masih bisa merasakan betapa hausnya kita akan kebajikan dan kebaikan. Melihat Jeong Do dan teman-temannya bekerja sama menipu target, ada kepuasan tersendiri mengingat target tersebut tak lebih baik dari penipu macam Jeong Do. Bahkan jauh lebih buruk. Mereka, yang hanya fokus menuntut hak tetapi menutup mata terhadap kewajiban sebagai warga negara. Melalui 38 Task Force, saya ingin memaksa diri untuk percaya kelak kita benar-benar bisa berbahagia dengan semestinya tanpa harus menginjak piring orang lain, tanpa harus memakan apa yang tidak diperuntukkan bagi kita. Apa lagi yang tersisa selain rasa percaya?
Feel  saat menonton 38 Task Force terasa familiar, seperti ketika saya menonton God’s Gift (tapi ending-nya.... sigh) atau saat saya menonton H.I.T bertahun-tahun silam. Rasa excited yang melimpah ruah itu... Parahnya saya menonton 38 Task Force pas tengah malem di saat yang lain sudah tidur. Alhasil saya hanya bisa menggigit bantal, memukul-mukul paha sendiri menahan sorak-sorai LOL. Gemesssss, kadang suka pengen nge-smash laptop.
Kurang lebih yang bisa saya katakan itung-itung sebagai pengingat bagi mereka yang baru akan berencana menonton 38 Task Force adalah, “don’t trust the writer. The real swindler is the writer.” HAHAHAHA. Siapkan hatimu menerima kejutan-kejutan menggemaskan. Dan, berusaha keraslah agar tidak tertipu. Selamat mencoba ㅋㅋㅋㅋ
Akting
HAHAHAHAHAHAHAHA
Seo In Guk as Yang Jeong Do
Tampan, ehm. Cerdas. Licik tapi aslinya baik (tau dari mana looooo Azz?). Jeong Do bukan penipu kacangan. Ada alasan besar kenapa dia keukeuh jadi swindler bahkan setelah keluar dari penjara. Plot episode membuat saya dilema, haruskah saya berpihak ke penipu—Jeong Do, atau Baek Sung Il—pria biasa, karyawan biasa yang berusaha menjalani hidup lurus-lurus saja? Makin jauh episode saya semakin terpikat dengan karakter Jeong Do. Sampe-sampe ngetwit sarap kayak gini HAHAHAHA.
“You know, with cons, it flows with the circumstances. The winner and loser are decided according to how you adapt to situation that come.” -Yang Jeong Do
Begitu pula dengan hidup. Dia yang paling cepat beradaptasi dengan situasi, bahkan yang paling buruk sekali pun, ialah yang akan menjadi pemenang. Semakin lambat menyikapi pelbagai kejadian yang menimpa, semakin jauh rasanya dari tujuan yang diniatkan sedari mula. Fight till the end. That’s how we are. Seharusnya.
Penjara adalah rumah kedua bagi Yang Jeong Do. HAHAHAHA.
Ma Dong Seok as Baek Sung Il
Pria berhati bunga. HUAHAHAHA. Gimana enggak, tubuh berotot tapi hati lempem kayak kapas ㅋㅋㅋㅋAjeossi satu ini punya raut muka yang gak enak dipandang. Masalahnya tiap ngeliat wajahnya, beliau keliatan cemberut dan marah melulu sih. Padahal mukanya emang udah dari sono-nya seperti itu. Tapi lama-kelamaan saya menjadi terbiasa dicemberutin Sung Il Ajeossi *halah*
Baek Sung Il adalah tipikal family man. Bekerja untuk keluarga, setia kawan dan setia pada prinsip sebab itulah ia tak pernah beranjak dari stasus sebagai karyawan biasa. Ia tidak bisa mengubah dirinya menjadi penjilat hanya agar diberi kekuasaan. Bukannya tidak bisa, tetapi tidak mau. Karena ia setia pada jalan lurus. Akan tetapi jalan lurus yang ditempuhnya ternoda sejak dirinya bergaul dengan seorang swindler bernama Yang Jeong Do HAHAHAHA.
Ada hal menarik perhatian saya saat Baek Sung Il pulang ke rumahnya. Interaksinya dengan puterinya satu-satunya serta istri dan ibu mertuanya membuat hati saya hangat dan terharu. Meski hidup pas-pasan bahagia itu tetap ada. Ada scene yang menunjukkan Baek Sung Il pulang kerja, ia selalu singgah membeli sekantong jeruk lalu dibaginya jeruk-jeruk itu untuk ibu mertua, anak dan istrinya. Bukan soal berapa banyak uang yang kita miliki, melainkan bagaimana cara kita menilai kebahagiaan itu sendiri. Ini soal sudut pandang. Saya tidak peduli apakah akan ada yang menyebut saya sok saat mengatakan ini; dulu semasa masih kuliah teman-teman saya sudah berkali-kali ganti tipe smartphone, sedang saya masih setia pada ponsel Nokia keluaran tahun 2007. HP-nya hilang ketika saya sedang sibuk-sibuknya mengurus persiapan sidang skripsi. Saya berpikir, kelak saya pasti akan menggunakan hape pintar juga. Di saat yang tepat bila saya sudah benar-benar membutuhkannya. Lagipula tanpa hape pintar saya masih bisa berbahagia. (Pssttt alasan lainnya mungkin karena saya gak punya duit HUAHAHA).
Uang memang bisa menyelesaikan banyak hal, tetapi menjadikan uang sebagai ukuran kebahagiaan? Coba dipikir-pikir dulu.
Baek Sung Il adalah role model ayah dan suami yang baik di mata saya. Jika tak bisa mendapatkan perlakuan yang baik dari sosok ayah, tak masalah kaaan kalau saya bermimpi ketemu jodoh yang family man kayak Sung Il Ajeossi? Aamiin... *hampir aja masang emo ngikik*
Choi Sooyoung as Cheon Seong Hee
Siapa yang setuju, penyebutan nama Cheon Seong Hee mirip Cheon Seong Yi? ㅋㅋㅋ. Berperan sebagai bawahan Baek Sung Il, sifat Seung Hee bertolak belakang dengan ayahnya yang merupakan walikota Seowon. Mungkin, Seong Hee ini merupakan versi perempuan Baek Sung Il—tetapi berstatus single.
Jeong Do memutuskan sepihak hubungannya dengan Seong Hee di masa lalu dan bertemu kembali dengan pria itu bertahun-tahun kemudian. Saya belum pernah menonton drama-nya Sooyoung sebelumnya, tetapi perannya sebagai Seong Hee cukup baik ia bawakan. Saya tak bisa berkomentar banyak karena memang tak banyak yang bisa dieksplore dari karakter ini. Tak bisa juga kita menyebutnya hanya sebagai pelengkap karena peran Seung Hee lumayan penting di Squad 38. Di mata saya Choi Sooyoung sudah pas memerankan Cheon Seong Hee yang lembut. Btw, sukaaaa banget denger suaranya Sooyoung. Merdu. Asli.
Adapun anggota Squad 38 lainnya yakni...
Song Ok suk as No Bang Shil
Karena No Sajang kaya, posisinya dia adalah bagian penyokong dana. Jangan salah, nipu pun butuh duit. Semakin besar terget tipuan maka semakin tinggi pula harga yang harus dikeluarkan. Adalah Chairman Wang yang menyebabkan No Sajang mau membantu Jeong Do dan Sung Il.
Hae Jae Ho as Jang Hak Joo
Spesialiasi : jago nabrakin diri ke mobil orang yang lewat. Sumpah, lucunya gak tanggung-tanggung. Apalagi waktu dia ngajarin Sung Il nabrakin diri, saya ngakak parah.
Ko Kyu Pil as Jung Ja Wang
Hobi nonton video porno tapi jago bikin (memanipulasi) website. Gemuk, sekilas mirip idiot. Kirain dia lebih tua dari Jeong Do, ternyata Ja Wang ngaku kelahiran 94’ ㅋㅋㅋㅋ(aslinya kelahiran 82). Kyu Pil juga pernah bermain bersama In Guk di Hello Monster sebagai cameo (si mesum). Orang-orang yang baru pertama kali bertemu Ja Wang selalu menyangka ia adalah biksu. Rambutnya rontok gara-gara keseringan nonton video bokep kali ya ㅋㅋㅋㅋ
Lee Sun Bin as Jo Mi Joo
Waaaa, baddas. Dibandingkan karakter Seung Hee, Jo Mi Joo sedikit lebih menonjol (atau jauh lebih menonjol?). Dia bisa berperan apa saja. Perempuan baik-baik hingga perempuan gak bener. Sesuai kebutuhan tim. Wajah Lee Sun Bin mengingatkan saya pada Irine Red Velvet.
Kim Joo Ri as Choi Ji Yeon
Jarang ngomong. Penampilannya dingin tapi baik. Ia adalah tangan kanan No Sajang. Kalau gak salah Kim Joo Ri yang pernah digosipkan dengan Ji Chang Wook.
Bromance VS Romance
Tak terlalu tepat memang membandingkan 38 Task Force dan The Good Wife—genrenya sangat berbeda—namun ada satu hal yang menurut saya agak sulit hati melanjutkan The Good Wife, tensi ceritanya terlalu berat. Bukan karena saya tidak menyukai tema pengacara, sesuatu pada drama ini yang menjadikan saya tak nyaman. Mungkinkah karena faktor skandal dan perselingkuhan—salah satu yang sangat saya benci? Ternyata bukan, menurut saya akan lebih menyenangkan bila The Good Wife tak melulu memamerkan keseriusan—kita butuh tertawa sesekali.
Ya, sisi humoris inilah yang dimiliki 38 Task Force, membuat saya teringat pada serial/film hollywood. Di tengah-tengah ketegangan selalu terselip ruang untuk tertawa barang sekian detik melihat ulah para gang swindler ini. TEN dan Vampire Prosecutor juga diwarnai unsur yang sama.
Bicara soal sisi humoris, kita tak bisa jauh-jauh dari interaksi para aktor dan aktris yang berperan di drama 38 Task Force. Chemistry yang terjalin sangat solid, entah itu sesama gang swindler atau dengan pihak lawan. Tak terhitung berapa kali saya dibuat tertawa bahkan terbahak oleh Jeong Do dkk.
ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ
Yang paling menonjol tentu saja antara Baek Sung Il dan Yang Jeong Do. Koplak. Kerja sama Seo In Guk dan Ma Dong Seok berhasil—sependek ingatan saya, di drama lain pun In Guk selalu bisa membangun chemistry dengan lawan main.
Saya gak akan lupa scene Jeong Do-Sung Il yang berantem di playground hingga mereka dimasukan ke dalam sel HAHAHAHA. Ya Allah lucu banget, seriusan... Udah ngayalin mereka bakal berantem habis-habisan sampe berdarah-darah... gak taunya.... ㅋㅋㅋㅋ
Chemistry antara Seung Hee dan Jeong Do pun tak kalah menariknya. Manis, namun di saat yang sama ada kegetiran yang menggantung. 38 Task Force berhasil menyajikan formula secuil romansa pink namun sanggup memberikan efek yang tak sederhana pada penonton khususnya saya. No kissing, no hugging. Tetapi hati saya selalu mengembang setiap kali ada interaksi Jeong Do dan Seung Hee. Jeong Do menyayangi Seung Hee sejak pertama kali melihat gadis itu. Jika kemudian ia meninggalkan Seung Hee semata karena ia tak ingin menyakitinya. Ya ampuuun, sedih banget tauuuk ngeliat matanya Jeong Do usai memutuskan Seung Hee. Setelah bertemu kembali, saya masih bisa menangkap rasa suka di mata Jeong Do untuk Seung Hee. Tanpa kata-kata. Di sinilah salah satu yang menguatkan penilaian saya bahwa Seo In Guk semakin jago saja memainkan emosi melalui matanya. Saya bisa meraba-raba kenapa Jeong Do gak bisa move on dari Seung Hee, Seung Hee memiliki sifat yang cocok dengan Jeong Do. Sukaaa banget chemistry dua orang ini. Seo In Guk juga mengakui di antara tiga member SNSD yang pernah bekerja sama dengannya, ia memiliki chemistry paling bagus dengan Sooyoung. Jangan terlalu mengharapkan akan ada apa-apa  antara Jeong Do dan Seung Hee. 38 Task Force bukan romance, tapi comedy-crime ㅋㅋㅋㅋ  
Bromance VS Romance? Dua-duanya dooooong kalau bisa.
Ending
Pengalaman saya menonton TEN dan Vampire Prosecutor mengajarkan agar saya tak perlu menaruh harapan tinggi mengenai akhir drama ini. Syukur-syukur pertanyaan yang tersisa di batok kepala saya bisa menemui jawaban, paling banter ending-nya malah akan menyisakan satu ruang berisi pertanyaan lainnya yang kita tidak tahu mau diapakan itu semua, hingga akhirnya tanpa sadar mengarahkan kita pada keinginan kuat agar ada season selanjutnya. Itulah yang terjadi pada dua drama yang saya sebutkan di atas.
Dan tak berbeda jauh pula apa yang terjadi pada ending 38 Task Force. Namun bagi saya, bila ending sebuah drama berhasil menjadi jawaban atau semacam kesimpulan dari premis di awal cerita, saya bisa terima.
Lantas, puaskah saya dengan ending 38 Task Force? Ya. Ada pun pertanyaan-pertanyaan yang masih tak terjawab—mungkin bisa dijawab pada season selanjutnya. Who knows? Jika memang akan ada season lanjutan, kita masih harus menunggu dua tahun lagi, hingga Seo In Guk menyelesaikan wajib militernya. . 
Part paling membekas di ending 38 Task Force adalah ketika Jeong Do dan Baek Sung Il bertemu untuk yang terakhir kalinya. Ketika dia mengucapkan, “gomawoyo, hyung...” dengan suara tercekat, hampir-hampir menangis. Tone suara dan ekspresinya sukses bikin saya menangis. YA ALLAH SEDIH BANGETTTTTTT. Hiks I miss Yang Jeong Do... Jeong Do gak pernah manggil ‘Hyung’ ke Sung Il. Itu adalah yang pertama kalinya. ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ
Cerita yang solid ditangan sutradara yang jago nge-direct, dan dibawakan para aktor dan aktris dengan range akting yang luas menghasilkan satu paket drama yang apik. 9,7/10 rating dari saya. Saya menemukan ada kesalahan editing pada beberapa bagian, tapi ya sudahlah. Nobody’s perfect. Saya tak sempat mengkritik kekurangan drama ini di samping kesalahan editing—bila memang ada—karena saya sedang hangat-hangatnya diliputi euforia luar biasa usai menonton drama keren ini. Lagipula saya bukan bukan kritikus yang menguliti (bahkan bekerja keras mencari kekurangan secara mendetail), tugas saya sebagai penonton adalah menikmati dan mencerna cerita. Jika tak sesuai selera, tinggal di-drop. Selesai perkara. Sedikit ungkapan tak puas, bolehlah.
Hampir lupa, OST dan BGM-nya kece pisan. Siapa pun music director 38 Task Force, Anda jenius!
Saya sangat merekomendasikan 38 Task Force bagi mereka yang menyukai genre comedy-crime. Duet Ma Dong Seok dan Seo In Guk tidak akan mengecewakan.
=oOo=
AAAAAAAAACCCCKKKKKKKKKKKKK. I’m crazy. Sebelum saya menyadari apa yang sedang terjadi, Seo In Guk berhasil merebut seluruh perhatian saya pekan ini. Benar, saya sering mengikuti dramanya selepas Reply 1997 walau tak semua saya tonton, tapi 38 Task Force menjadi satu pintu lain yang terbuka, membawa saya lebih dalam lagi pada Seo In Guk. Pesona, akting, kharisma, atau sebut saja apa pun itu—perannya sebagai Con artist/Swindler  menempatkan Seo In Guk selangkah ke depan. Yang Jeong Do membuat Seo In Guk bersinar. Demikian halnya Ji Chang Wook sebagai Healer—yang paling membahagiakan bagi seorang fans musiman seperti saya, In Guk dan Chang Wook berteman. I am happy fangirl xD
Sekali lagi pria ini berhasil membuktikan kepada saya bahwa ia tak hanya memiliki suara yang bagus, tapi juga kemampuan akting yang menurut saya sudah bisa disejajarkan dengan aktor-aktor di dalam A-list. Berikan dia peran apa saja, dan ia akan membuatmu takjub. Bukan wajahnya yang menjatuhkan hati saya, akting menawannya. Itu.
Salah satu pertanda sebuah drama akan membuat saya susah move on, saya tetap bisa merasakan ada perasaaan aneh menyundul-nyundul hati saya setiap kali saya mengingat scene-scene dari drama tersebut. Sebelumnya ada Healer, Reply 1988 dan kini 38 Task Force. Saya menangis karena dramanya sudah selesai. 
P. s : Yang Jeong Do bukan jenis con artist/swindler yang jahat. Baek Sung Il dan Cheon Seong Hee lah yang menurut saya berhasil mengubah Jeong Do hingga ia nekat mengambil keputusan yang tidak menguntungkan dirinya.
Thank you for watching 38 Task Force. We will be back!
Bye~ing!
Azz
Jangan lupa bahagia ^^

9 comments:

  1. Tidak pernah terbayangkan kalo aku bakal mengkasihani pegawai pajak dan mensupport penipu 😅😂
    Akting seoinguk memang warbiyaasaah, alumni reply mmng gak diragukan aktingnya.
    Kalo sooyoung, ehm,entah aku salfok,tp sooyoung klo ngomong kok aneh,mulutnya gak bebas kebuka 😂 ato aku yg aneh 😂😂
    Ahjussi ma dong suk benar2 keren, walopun muka serem tp hati helokiti, kadang gemes skligus kasihan ma karakternya.
    Overall dramanya keren, klo drama gini mah ocn jagonya 👍

    ReplyDelete
  2. Aku malah enjoy banget liat Sooyoung. Ya ampun Ya,... Aya, sempet-sempetnya merhatiin mulut Sooyoung ㅋㅋㅋㅋ

    ReplyDelete
  3. Wah jd tambah pengin knonton task 38 nih setelah baca review dari kak azz... dri kmrn udh tak download 2 episode tpi blm ada wktu buat nonton drama.nya.. hehe.. ceritanya kyknya fresh dan anti mainstream, tentang masalah pajak.. jd penasaran sama story line nya.. maklum jarang nonton drama ocn.. tpi setelah baca review singkat kak azz aq percaya pasti cocok sama selera aq jg..hehe. kan kita sama kak selera dramanya..wkwkwk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. AYO NONTON MBAAAAAK, KUDU MUSTI WAJIB NONTON *CAPSLOCK SENGAJA DIJEBOLIN BIAR MAKIN DRAMATISSSS* ㅋㅋㅋㅋㅋ

      Disempetin ya kalau ada waktu luang hihihi keukeuh ngomporin.

      Delete
  4. Kirain cuma aku aja sama anak" Asma Fruity yg exited drama ini, ternyata ka azz juga wkwk. ada beberapa bagian dari drama ini yang membuatnya manarik, selain akting pemain yang apik dari segi cerita juga antimainstream. baru kali ini aku melihat drama perpajakan, dan ini membuat aku belajar profesi baru. siapa sangka kerjaan yg kelihatannya gampang tp ternyata susah dijalanin, bayangan aku sih penagih pajak ya duduk diam di kantor terus ngelayanin org bayar pajak, ternyata aku salah haha.

    aku pun sama ka azz menonton drama ini udah kaya kelelawar, awalnya sih iseng ga ada tontonan karena ngerasa nonton doctors itu ngebosenin jd stop nonton di ep 8. cari" file ternyata pas minta drama sama temen dia nyelipin 2 episode perdana SQUAD 38, akhirnya cobain 1 episode wah ko rame ya, cobain 2 episode ini drama yg aku cari wkwk

    Yang Jung Do bukan hanya menipu para penunggak pajak melainkan juga menipu penonton haha sumpah penuisnya ini jenius banget, aku nebak A jawabannya B, aku nebak B jawabannya C, ya gitu aja terus sampe Z hehe. aku udah yakin itu si mijoo penghiatan eh tp ternyata lol lol salah besar, sampe ep akhirpun aku cuma bisa mangap liat strategi mereka yang ga bisa kebaca sedikitpun.

    Seo In Guk ahhhh suka banget sama karakter dia disini, orangnya juga suka sih. gara-gara karakternya disini aku malah lupa kalau dia pernah jadi kakaknya min wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mel. Dua episode awal bikin aku nyadar yang kerja di pajak ga se-sederhana yang pernah aku pikir. Aku tahu seorang keluarga jauh yang pensiunan perpajakan negara, hidupnya enak duit banyak, aku jadiin dia contoh orang pajak kayak apa, setelah nonton drama ini, aku sadar selama ini udah keliru menilai.

      Ya ampuuuuuun sampe lupa In Guk pernah jadi kakaknya Bogum wkwk

      Delete
  5. suka pembahasannya ... nonton karena ada seoinguk tp tema cerita begini saya kurang suka awalnya tp karena ada inguknya jadinya coba2 ... dan nga nyesel banget aslik nontonya penuh dengan ketegangan haha berasa nonton Horor sama dng yang lain suka banget setiap episode itu degdegkan .. dan selalu salah menebak bikin penasaran tingkat dewa .. hahaha walau akhirnya agak sedih ... salut banget sama actingnya tp menurutku acting inguk bukan hanya disini bikin aku melongo dan takjub .. seoinguk selalu mempesonaku dengan actingnya

    ReplyDelete
  6. Di endingnya ada tulisan "kami akan kembali" apa akn ada season 2?? Tapi seo in guk mau wamil kann :(
    Klo emg ada castnya jangan diganti dong :"(

    ReplyDelete
  7. baru baja post blok ini sekali doang. sumpah keren banget reviewnya. ngkak banget hari kelar download 16 eps. asli w tau banget gimana rasanya jadi kelelawar. hadus sukses deh min kedepanya dan lebih kreatif lagi.

    ReplyDelete

Haiii, salam kenal ya. 😊