Sinopsis IRIS 2 Episode 11 Part 1


Episode 11


Di episode sebelumnya, Rie mati ditembak oleh Rey. Yoo Gun pun tak luput dari todongan senjatanya karena di luar dugaan IRIS, ingatan Yoo Gun telah kembali. Di bawah todongan senjata, Yoo Gun menatap Rey penuh kebengisan. 



Rey tidak jadi menembak Yoo Gun, ia menyuruh anak buahnya untuk membawa/mengamankan Yoo Gun. Yoo Gun memberontak dan berteriak. Kasihan plus khawatir melihat kondisinya. Sedih.


Di ruangan Choi Min percakapannya dengan Soo Yeon masih berlanjut. Mereka sama-sama mendengar rekaman suara insiden penembakan Park Chul Young di sebuah kapal Di Jepang yang diberikan Joong Won. Reaksi yang diberikan Soo Yeon usai mendengar rekaman tersebut sama dengan Choi Min, kaget. Choi Min akan memastikan Yoo Joong Won akan tetap diam sampai mereka tahu lebih banyak dan mereka berdua akan menjaga fakta (tertuduhnya Yoo Gun soal penembakan Park Chul Young). Soo Yeon mengangguk kecil. Aaah, Choi Min... Anda benar-benar pemimpin yang baiiik. Akan tetapi, baru saja Choi Min mengusaikan kalimatnya, rekaman tersebut terdengar lantang ke seantero NSS melalui pengeras suara. Omo! Choi Min dan Soo Yeon saling berpandangan. Terperangah.


Tak hanya mereka berdua, semua anggota NSS termasuk TF-A Team yang medengarkan rekaman itu berdiri kebingungan di ruang kerja mereka.

Siapakah pelakunya? Direktur Kang yang terhormat! *Sigh*

Choi Min menemuinya dengan wajah penuh kemarahan.
“Apa yang kau lakukan?” cecarnya.
“Jika aku tak melakukan ini, kau tak akan membiarkan seorang pun tahu soal ini,” sahut Direktur Kang.
“Apa gunanya membuat bingung Tim dengan situasi yang belum pasti?”
“Aku melakukan ini setelah selesai melakukan penyelidikan. Suara rekaman ini, sudah kami analisa tapi kami tak menemukan semacam sabotasi atau hasil editan. Jung Yoo Gun... Dia bukan lagi bawahanmu atau agen NSS lagi. Dia hanyalah seorang teroris dan pembunuh,” tandas Direktur Kang.
Ckckck.... Dasar ceroboh! Aku yakin dia melakukan itu karena cemburu dan khawatir Choi Min akan melampaui posisinya.
Direktur Kang mengadakan rapat dengan TF-A Team sesudah itu.  Ia mengatakan seperti yang sudah mereka dengar, Jung Yoo Gun kini menjadi bagian dari operasi IRIS dan yang membunuh Park Chul Young.
Direktur Kang : Siapa yang tahu apa yang dilakukannya selama dia menghilang.  Aku tahu Ketua Tim Ji menghadapi IRIS di Busan. Apakah Jung Yoo Gun ada di antara mereka?

Soo Yeon tidak menjawab.
Direktur Kang : Jika kau tak menjawabku...
Soo Yeon : Ya. (Soo Yeon menampakkan raut dingin di wajahnya). Ketua Tim Jung Yoo Gun... aku melihatnya di sana. Tapi tampaknya ia tak mengenaliku.
Direktur Kang : Jadi, apa yang ingin kau katakan?
Soo Yeon teringat saat Yoo Gun menembaknya di sebuah gudang di pelabuhan Busan. Mengingat kembali kesedihannya tatkala Yoo Gun menatapnya seperti orang asing. Lalu, ia juga mengingat ketika Yoo Gun tertembak di kepala dan menghilang pasca bentrok dengan kelompok IRIS.
“Aku ingin mengatakan ia mungkin hilang ingatan akibat luka tembak,” kata Soo Yeon kemudian yang dibenarkan oleh Oh Hyun Kyu. Hal seperti itu bisa saja terjadi. Karena tiba-tiba hilang ingatan, itu bisa menyebabkan kepribadian berubah.
Direktur Kang menyela, “Direktur Oh, bukankah kau bilang kemungkinan terbesar Jung Yoo Gun telah mati?
Oh Hyun Kyu gelagapan menjawab.
“Mulai saat ini, siapapun yang membantu Jung Yoo Gun secara rahasia, orang itu akan dianggap bagian dari teroris dan akan diselidiki.” Direktur Kang mengeluarkan keputuasannya. Ia bangkit dari kursi tapi sebelum pergi ia sempat berkata kepada Choi Min bahwa Jung Yoo Gun menghilang saat misi pemindahan Baek San dan Choi Min akan bertanggung jawab atas kejadian itu.
Ugh... *Acak-acak rambut Direktur Kang* Mana dia pake acara lirik-lirik sinis penuh kemenangan sama Choi Min lagi. 
Kembali ke ruangan mereka. Seluruh perhatian TF-A Team tertuju pada Soo Yeon. Kang Byung Jin yang pertama kali menanyakan apakah benar Yoo Gun menembak Soo Yeon? Melihat kondisi Soo Yeon, Hyun Woo melerai dengan mengatakan mereka akan membicarakan itu nanti.

Shi Hyuk : Nanti kapan? Jika memang benar Ketua Tim Jung yang menembak Ketua Tim Ji, dan ia yang membunuh Park Chul Young,  ini masalah serius.
Hae Young : Aku tak bisa percaya... bagaimana mungkin ini bisa terjadi?
Shi Hyuk : Ini bukan masalah apakah itu bisa terjadi atau tidak. Bahkan jika ia memang dimanfaatkan, itu takkan mengubah fakta kalau ia seorang pembunuh dan teroris.
Soo Yeon tak tahan mendengar semua komentar rekannya yang seolah-olah menyudutkan Yoo Gun. “Mereka memanfaatkannya karena ia hilang ingatan. Dia sama sekali tak mengenaliku. Ini bukan orang lain melainkan Ketua Tim Jung. Jangan bicara sembarangan tentang dia,” cetus Soo Yeon.
Tiba-tiba Oh Hyun Kyu setengah berlari masuk ke ruangan membawa tab-nya.
“Hei! Lihat ini!”

Oh Hyun Kyu menyambungkan video-nya ke layar utama. Dan terlihatlah Jung Yoo Gun dalam penyanderaan IRIS. Kondisinya tidak bisa dikatakan baik. Tangan dan tubuhnya terikat. Terdengar suara Rey. Mau itu muka semua ditutupin kain item kayak apa juga udah ketahuan kali kalau itu dia.
“Aku yakin kau tahu siapa ini.”
Jedaaar! Kaget semua. Apalagi Soo Yeon.
“Ini isyarat kami. Sederhana saja. Beri kami Baek San dan kami akan menyerahkan Jung Yoo Gun. Kami memilih waktu dan lokasi. Jika kau menerima tawaran kami, IRIS akan menghentikan semua serangan teroris di Semenanjung Korea. Tetapi jika kau menolak... Jung Yoo Gun akan kembali dalam kantong mayat! Dan kami akan melakukan teror yang tak bisa kau bayangkan. Kau punya satu hari untuk memutuskan. Aku pria yang menepati janji.”

Wajah Yoo Gun di-zoom dari dekat menampakan wajahnya yang babak belur.
Hae Young bertanya kapan Oh Hyun Kyu menerima video itu. Baru saja, sahut Oh Hyun Kyu. Ia mencoba melacak asal video ini tapi gagal.
Hae Young : Apa kau mengirimkannya ke Wakil Direktur?
Oh Hyun Kyu : Direktur dan Wakil Direktur, aku mengirimkannya ke mereka.
Wajah-wajah di ruangan itu menampakkan berbagai macam ekspresi. Tegang iya, bingung iya dan aku rasa ada wajah mata-mata di antara mereka itu. kalau mau bermain teka-teki bagi yang belum atau tidak mengikuti spoiler yang bertebaran di internet, silakan menebak siapa mata-matanya. Clue-nya ada pada gambar saat adegan di ruangan ini, mata-matanya ada dua orang (sementara ini yang terungkap jelas baru satu, satunya masih tertuduh) Cari yang paling banyak muncul gambarnya. Jahahahaha. *Disambit readers*
Yeon Hwa mendekati Yoo Gun yang masih terikat di kursi lengkap dengan penjagaan ketat. Yeon Hwa duduk berhadapan-hadapan dengan Yoo Gun. 


Yeon Hwa : Bagaimana menurutmu? Apakah temanmu akan menyerahkan Baek San untuk menyelamatkanmu? Atau... mereka akan mengabaikan orang yang telah menembak rekan mereka?
Yoo Gun membayangkan wajah Soo Yeon saat ia menembaknya...
Yeon Hwa : Ji Soo Yeon...  Itulah nama wanita yang kau tembak. Dia dan kau mengejarku di Hungaria. Dia itu salah satu rekan terdekatmu. (Yeon Hwa tertawa mengejek) Atau kalian berdua sepasang kekasih? Kemarin teman sekarang menjadi musuh. Aku penasaran apa yang akan terjadi besok. (Sengaja aku cetak tebal tulisannya sebab adegan ini akan terulang kembali, Yeon Hwa dan Yoo Gun duduk berhadapan tapi dalam situasi yang berbeda di episode lain. Pelajaran penting yang patut diambil adalah hati-hati dengan ucapanmu).
Yoo Gun akhirnya membuka kebungkamannya, “ Aku tak tahu apa yang kau mau dari Baek San, tapi NSS tak akan menukar Baek San demi aku.”
“Menurutku juga begitu.” Yeon Hwa lagi-lagi tersenyum, senyum yang sulit diterjemahkan maksudnya. Mengejek atau apa. “Kecuali mereka bodoh, kenapa mereka ingin menyelamatkan orang bodoh yang telah mengkhianati NSS?” Sambung Yeon Hwa.
“Aku tak peduli apakah mereka akan menukar Baek San atau tidak,” bebernya lalu ditinggalkannya Yoo Gun.
Yeon Hwa rupanya mendatangi Rey. Ketua Kelompok IRIS itu sedang menyalakan perapian. Yeon Hwa memberitahu Rey bahwa Yoo Gun ingat semuanya.  Jika seperti itu maka mereka akan membunuhnya saat pertukaran, timpal Rey. Kenapa mereka merasa perlu membunuh Yoo Gun? Sebab Yoo Gun menjadi anggota IRIS selama kurang lebih satu tahun, bisa dikatakan ia cukup tahu sedikit banyaknya mengenai pergerakan IRIS.
Yeon Hwa : Apa kau khawatir jika ia tetap hidup?
Rey : Aku sudah mengawasi dia selama hampir satu tahun. Jika ia ingin kembali kepada kita, aku tahu kemampuannya. Kau tak ingin Jung Yoo Gun menjadi musuhmu.
Habis berkata demikian Rey pergi, Yeon Hwa seperti memikirkan sesuatu. Masih ingat kan tujuan awal Yeon Hwa gabung ke IRIS apa? Balas dendam ke Republik Rakyat Korea. Ia hanya akan bekerja sama dengan seseorang/organisasi bila itu bisa memenuhi keinginannya dan saat orang atau organisasi tersebtu tidak lagi dirasa menguntungkan misi balas dendamnya maka ia akan meninggalkannya. Ah, kalau saja dulu Yeon Hwa mau mendengarkan nasihat Yoo Gun untuk meninggalkan IRIS... prinsip Organisasi hitam itu adalah sekali kau masuk ke dalamnya dan suatu waktu kau ingin keluar dari sana, jangan harap kau akan melenggang kangkung dengan bernyawa. Tidak akan mudah lepas dari sana.
Yoo Gun sendirian... ia menutup matanya. Diingatnya kala pertama ia mengenalkan Soo Yeon pada ibunya...

“Putraku datang untuk menjenguk ibunya dan membawa hadiah...”  wajah Ibunya sumringah menerima kunjungan itu.
Lalu kematian kapten Park...
Interogasi yang ia lakukan pada Baek San...
Saat Choi Min membeberkan dengan segamblang dan sejujurnya mengapa ia begitu bersemangat mengejar IRIS dan menantang tegas semua hal yang mengatasnamakan teroris, karena Choi Min telah kehilangan seluruh orang-orang yang ia cintai akibat perbuatan teroris.
Ucapan Baek San tentang prinsipnya bahwa jika seseorang mati di tangannya,  itu memang diperlukan demi negara mereka.
Hmmm... Apa yang kalian pikirkan jika melihat ekspresi Yoo Gun yang ini? Dendam kah yang menyala di matanya?
Usai melihat video yang dikirimkan IRIS, Choi Min meminta agar Soo Yeon juga memperlihatkan video tersebut pada Joong Won dan apabila Joong Won ingin bertemu, cari tempat di luar untuk bertemu. Bersikap seolah mereka kooperatif dengan mereka untuk menemukan Wakil Kwon. Ahhh... Choi Min, andai saja dia tahu bagaimana busuknya seorang Yoo Joong Won di belakangnya.

“Aku yakin Yoo Joong Won akan menentang pertukaran Baek San dan Ketua Tim Jung. Yang paling diinginkan Yoo Joong Won kemungkinan itu Baek San.”
“Aku juga menentangnya,” ucap Choi Min. “Mengingat apa yang sudah terjadi, tak diragukan Ketua Tim Jung terlibat dalam aksu pembunuhan pihak Korea Utara. Dia memang subjek yang harus kita tangkap dan interogasi. Kita tak mau menukar seseorang yang sama pentingnya dengan Baek San dengannya. Bukankah orang yang menembakmu, Ketua Tim Jung? Jika itu benar, itu berarti dia musuh kita sekarang.  Dan dia sangat berbahaya sebagai musuh kita. Kau sebaiknya berhati-hati...” di ujung kalimatnya Choi Min mengingatkan Soo Yeon.
Soo Yeon : Tapi ia sandera mereka sekarang. Bagaimana kau menjelaskan itu?
“Kita akan segera  tahu,” Choi Min tidak terlihat yakin.
Saat berjalan keluar dari ruangan Choi Min dan melewati lorong NSS, Soo Yeon tak sanggup lagi mengontrol emosinya. Antara kesal dan ingin menangis. Rasanya semua orang di sana sepakat menempatkan Yoo Gun sebagai bagaian dari teroris tanpa mau menambahkan catatan penting bahwa Yoo Gun menjadi bagian dari IRIS di bawah pengaruh ingatannya yang hilang.
Joong Won akhirnya melihat video itu juga.  Joong Won menelepon Tae Hee menanyakan apakah Tae Hee bisa menghubungi Mr. Black? Tae Hee tidak menemukan cara untuk menghubungi Mr. Black. Mungkin ia bisa dihubungi melalui Jepang.  Joong Won akan menunggunya. Ia juga akan mengirimkan daftar informasi yang mereka butuhkan dari NSS.

Tae Hee : Aku akan mengonfirmasinya. Jika kita mau mengetahui apa yang diinginkan Choi Min dari Baek San,  kita mungkin harus mengambil semua informasi rahasia dari NSS.
Joong Won : Walaupun itu butuh waktu, kita harus melakukannya. Juga temukan lokasi yang tepat.
Pertemuan antara Direktur Kang, Choi Min, Soo Yeon, Joong Won dan ahjussi dari NSS. *Heran yah, ini Writter-nya IRIS demen banget nongolin karakter baru tanpa mau menjelaskan lewat apa kek siapa namanya. Gregetan tauk! ><
Jadi di rapat tersebut, si ahjussi  mempertanyakan kebenaran apakah benar yang dilihat Soo Yeon adalah Ketua Tim Jung. Soo Yeon membenarkan. Hanya saja ia merasa aneh Yoo Gun bahkan tidak mengenal dirinya sendiri. Direktur King menyela seharusnya Ahjussi tak menyebut Ketua Tim Jung melainkan teroris. Soo Yeon yakin Yoo Gun pasti punya masalah dengan ingatannya.  Ahjussi berkata tidak akan efektif bila bekerja sendiri. Soo Yeon terdiam.

Direktur Kang : Dia menculik Wakil Kwon Young Choon dan membunuh semua pohak Korea Utara. Menukar Baek San dengan seseorang seperti itu sangat tak tak masuk akal. Bagaimana jika Korut mulai membahas lagi tentang peluncuran rudal atau.. “
Joong Won menukas bahwa itu tidak akan terjadi.
Joong Won : Aku berbicara sebagai orang yang memiliki otoritas penuh. Aku setuju menukar Baek San dengan Jung Yoo Gun.
Choi Min : Aku tak mengerti. Membunuh perwakilan kalian dan bersedia untuk berperang dengan kami.  Dan... kau ingin menyelamatkan teroris itu?
Joong Won : Kita tak menyelamatkannya tapu mengekstradisi pelaku. Kita harus menangkapnya dan mencari tahu siapa dalang semua ini. Dan kita harus mengkonfirmasi apakah Wakil Kwon masih hidup.
Choi Min : Tapi kita tetap tidak bisa menyerahkan Baek San.
Joong Won : Kenapa tidak? Kupikir kau sudah mendapatkan semua informasi dari Baek San?
Direktur Kang dan yang lain menatap Choi Min dengan terkejut mendengar ucapan Joong Won. Dan lihat bagaimana reaksi Joong Won? Dia tersenyum licik.
Setelah rapat, Joong Won mengekori langkah Choi Min keluar dari ruangan dan dengan tampang menyebalkan dia menyimpulkan kalau Choi Min hanya menggertaknya soal tempat nuklir yang disembunyikan Baek San makanya Choi Min menentang upaya penukaran Baek San dan Yoo Gun  walaupun nantinya Yoo Gun kembali dalam kantong mayat sebab ia belum mendapatkan apa-apa dari Baek San. Choi Min sadar Soo Yeon masih berdiri di belakangnya. Mereka berjalan bersama-sama menuju parkiran. Soo Yeon tanya apa alasan IRIS mencari Baek San. Awalnya Choi Min tidak menjawab tapi karena didesak akhirnya ia membeberkan alasan itu.
Choi Min : Seperti yang Joong Won katakan, dalam rangka untuk menghentikannya meluncurkan rudal, aku sedikit menipu dia. Apa kau ingin melihat Ketua Tim Jung kembali hidup-hidup? Maka cari tahu cara untuk menyelamatkan Yoo Gun tanpa menyerahkan Baek San. Jika tidak maka tak ada cara untuk menyelamatkannya.


Soo Yeon kembali ke kantor TF-A Team, ia disambut Byung Jin yang memintanya bicara sebentar. Hyun Woo melihat itu. Hmm.. apa ya yang dipikirkan Hyun Woo? Dia seperti ingin tahu banget. Setelah merasa cukup aman, Byung Jin menyerahkan alamat Ui Sang Chul yang Soo Yeon minta. Soo Yeon tak menyangka Byung Jin akan menemukannya. Menurut keterangan Byung Jin informasi tentang Ui Sang Chul sangat sulit dicari, informasi tentang dia sangat dilindungi seolah ia dalam program perlindungan saksi.  Soo Yeon berterimakasih. Byung Jin tanya apakah semua berjalan lancar? Tidak jawab Soo Yeon.
“Lalu, kita harus bagaimana sekarang? Tak banyak waktu lagi.” keluh Byung Jin.
“Karena mereka ingin sesuatu dari kita, mereka takkan melukai Ketua Tim Jung.”
Byung Jin tersenyum, “Harusnya aku menghiburmu, tapi... kau tampak jauh lebih optimistis.”
Blue House


Choi Min menemui Presiden untuk berkonsultasi perihal ancaman IRIS dan tukar-menukar antara Yoo Gun dan Baek San. Akhirnya Choi Min menceritakan pada Presiden informasi yang ia dapatkan, ada 5 senjata nuklir yang diselesaikan pada masa pemerintahan ke-4.
Presiden : Ini bukan lelucon. 
Choi Min : Kita harus memeriksa lebih lanjut. Sepertinya ia berbohong.
Presiden : Kau mau bilang kalau ada 5 senjata nuklir disembunyikan di negara kita?
Choi Min : Ya. Tampaknya para teroris terus  menyerang kita  untuk mendapatkan informasi itu dari Baek San.
Presiden : Siapa lagi yang tahu soal ini?
Choi Min : Sampai saat ini, Anda, aku dan Yoo Joong Won yang tahu soal ini.
Presiden terdiam.
Soo Yeon menelusuri alamat Ui Sang Chul yang diberikan Byung Jin. Dilihat dari lokasi rumahnya Ui Sang Chul, itu kira-kira berada jauh dari pusat kota. Ui Sang Chul yang baru pulang sehabis berburu, menegur Soo Yeon di depan pagar rumahnya. Ui Sang Chul segera mengetahui kalau Soo Yeon seorang penyelidik (agen).  Ia menanyakan Soo Yeon dari lembaga mana. Soo Yeon memperkenalkan namanya dan ia mengaku dari NSS. Entah karena mendengar nama NSS disebut atau karena alasan lainnya tapi Ui Sang Chul mau juga menerima Soo Yeon di rumahnya.


“Kenapa NSS mencariku?” tanya Ui Sang Chul tatkala ia dan Soo Yeon sudah duduk berhadapan.


Sebagai jawaban, Soo Yeon menyodorkan selembar foto padanya.
“Kau mengenali mereka?”
“Sudah lama aku tak melihat wajah mereka. Tentu saja aku mengenali mereka.” Ui Sang Chul tertawa.
Soo Yeon menunjuk orang di dalam foto itu (Atasan Baek San muda) seraya berkata, “Ini Yoo sang Joon.  Benarkah Baek San membunuh Yoo Sang Joon?”
Ui Sang Chul ragu untuk menjawab. Ia malah ganti bertanya darimana Soo Yeon mendapatkan foto tersebut. Soo Yeon berbohong, ia berkata mendapatkan foto itu dari wanita yang berada di dalam foto itu (Ibunya Yoo Gun semasa muda). Lalu Ui Sang Chul tak sadar menginta dulu dialah yang mengabarkan berita bohong mengenai kematian Yoo Sang Joon (Baek San muda) kepada ibunya Yoo Gun.  Ui Sang Chun masih mencoba mengelak. Ia memuji Soo Yeon telah melakukan banyak penyelidikan tapi Soo Yeon menemui arah yang salah.
“Kenapa kau ingin menunjukkan ini setelah sekian lama?”
“Kuharap kau mengerti aku kalau aku tak bisa memberitahumu lebih detail. Tapi... putranya, Jung Yoo Gun menghilang saat penyelidikan rahasia di balik keluarganya.”
Ui Sang Chul terkejut, “Apa kau kekasih Yoo Gun?”
“Kumohon beritahu aku. Siapa yang membunuh Yoo Sang Joon?”
“Baek San membunuh pria ini...” Dan Ui Sang Chul menunjuk foto atasan Baek San. “Itu benar, aku yang menyuruhnya. Tapi namanya bukan Yoo Sang Joon. Namanya Kim Jung Yong. Dia mata-mata CIA yang bersembunyi di Badan Intelijen Pusat.  Aku tak bisa memastikan tapi, Ji Young dan Baek San, mereka berpikir satu sama lain sudah mati. Era mereka telah menghancurkan takdir mereka.”
Soo Yeon terkesiap. Terbongkarlah semua kesalahpahaman selama ini...
Ui Sang Chul melanjutkan, “ Aku tak akan membicarakan hal ini bahkan jika aku harus dipukul sampai mati. Ada penyakit buruk menjalar di tubuhku. Mereka bilang hidupku tinggal beberapa bulan.  Itu sebabnya aku menceritakan segalanya padamu. Siapa yang peduli sekarang? Setelah aku mati maka itu akan berakhir.”
“lalu siapa Yoo Sang Joon?”
Ui Sang Chul menunjuk foto Baek San muda. “Ini dia.”
Yoo Sang Joon mengganti identitasnya menjadi Baek San. Jung Soo Min mengganti identitasnya menjadi Jung Ji Young. “Pada saat itu, itulah yang kulakukan demi melindungi mereka. Sampaikan pada Jung Ji Young dan Baek San kalau aku menyesal dan sampaikan juga ke putra mereka.”
Saat Soo Yeon hendak meninggalkan rumah Ui Sang Chul, seseorang mengambil gambar diam-diam keduanya di halaman rumah. Dan orang itu adalah Yoon Shi Hyuk! Omo! Shi Hyuk menghilang dari balik pohon tak lama setelah mobil Soo Yeon meninggalkan rumah Ui Sang Chul.


Kyaaaaaa! Kenapa Shi Hyuk mengambil diam-diam foto Soo Yeon dan Ui Sang Chul? Ada apa? Apakah dia disuruh seseorang? Nugu? Siapa? Choi Min? Atau kah orang lain? >_<

Part 2
Komentar : Aku totally suka Byung Jin!





Dan aku dengan ini menyatakan perang dengan Yoo Joong Won! *Halah* Hepi reading... ^^

5 comments:

  1. makin rumit aja (tanda tanya besaaaar!)
    lanjutdkan ^_^

    ReplyDelete
  2. ayo teruskan part.2.na... tp kyk.na shi hyuk sangat mencurigakan... apa bener dia penyusup.na ya???

    ReplyDelete
  3. Pertanyaan mengenai siapa yang penyusup akan terjawab dengan jelas sejelas-jelasnya di episode 15-16 XDD

    ReplyDelete
  4. Makin penasaran untuk membaca episode lanjutannya, dan pengen cepet nonton serialnya

    ReplyDelete
  5. hduuhhh semakin pnasaran ma klnjutanya

    ReplyDelete

Haiii, salam kenal ya. 😊