Sinopsis IRIS 2 Episode 1 Part 1
Scene
episode pertama ini dibuka oleh sebuah narasi yang meceritakan apa itu NSS dan
IRIS (lebih lengkapnya silakan nonton IRIS 1 karena saya sendiri belum menonton
serial tersebut).
NSS adalah
Badan Keamanan Nasional rahasia (NSS-National Security Service). Sebelum
Presiden Jo Myung terpilih, identitasnya yang sebenarnya tersimpan rahasia.
Semua agen NSS telah menandatangani perjanjian untuk menjalankan misi mereka
dalam bayang-bayang. Meskipun mereka mungkin sukses dalam misi mereka. Negara mereka
tidak akan pernah mengetahui nama mereka. Jika mereka gagal, mereka tidak akan
mendapatkan perlindungan ataupun pengakuan dari negara.
IRIS. IRIS adalah
organisasi rahasia yang menghasut dan mengendalikan pembunuhan, kudeta,
terorisme dan penghancuran tatanan sosial yang bersembunyi dalam bayang-bayang.
Korea,
negara terakhir dan satu-satunya yang terbagi.
IRIS
menggerakan kelompok garis keras Korea Utara untuk merencanakan teror nuklir di
Seoul, Korea Selatan. Teror nuklir di Seoul akan menuntun menuju perang
berskala penuh antara Korea Utara dan Korea Selatan. Menggunakan perang tersebut
sebagai kesempatan IRIS merencanakan untuk mendirikan sebuah pemerintahan
pro-IRIS baru di Korea Utara.
Inilah
awal mula konflik antara IRIS dan NSS di balik bayang-bayang. Banyak agen NSS
yang tak dikenal dikorbankan selama proses ini.
Baek San
telah bekerja untuk IRIS lama sebelum dia menjadi direktur NSS. Akan tetapi dia
percaya dia telah membuat keputusan terbaik demi melindungi negaranya.
Percobaan teror nuklir gagal dan Baek San ditahan sebagai mata-mata IRIS.
Kalangan moderat Korea Utara, Park Chul Young dan Kim Sun Hwa membantu untuk
menghentikan perang nuklir dan kembali ke Korea Utara. Dan Pria yang
menyelamatkan negaranya yang di ambang krisis nuklir, memutuskan untuk menjalani kehidupan normal
bersama wanita yang dia cintai. Dia
mengundurkan diri dari NSS. Dengan sebuah cincin, dia menuju ke Pulau Jeju
untuk melamar.
Seorang
sniper menembaknya dari jarak jauh.
“Singa tertidur nyenyak...” ucap Sniper tersebut. Melaporkan
bahwa misi telah berhasil.
IRIS 2
dimulai...
3 Tahun kemudian
Di sebuah
pelabuhan kecil, terlihat sejumlah polisi sedang melakukan penyelidikan.
(Berhubung saya belum tahu nama Ahjussi yang jadi komandannya ini, aku sebut
Ahjussi saja dulu yah. Oya, Ahjussi ini juga sebelumnya pernah bermain di
Replay 1997 jadi bapaknya Shiwon). Mereka sedang mengawasi transaksi senjata
ilegal yang dilakukan dua kelompok tak dikenal. Sepertinya antara orang Korea
sama Hongkong (molla, aku nebaknya dari
bahasa yang dipakai).
Seorang
pria bertanya kepada lawan bertransaksinya, “Apakah sulit mendapatkan peluru
tajam? Bagaimana dengan orang-orang Korea Utara?”
“Ada banyak
senjata untuk diselundupkan. Tapi peluru tajam sulit dicari bahkan di Korea
Utara sekalipun,” sahut lawannya.
Percakapan
ini tak luput dari pengawasan si Ahjussi dan bawahannya.
Perintah
untuk melakukan penyergapan mulai diturunkan, beberapa petugas berseragam siap
tempur pun bergerak mendekati target.
Kedua
belah pihak yang sedang melakukan transaksi tidak menyadari bahwa keberadaan
mereka telah diketahui dan disadap. Terjadi argumen antara mereka.
Target
terkepung namun si Ahjussi menyuruh anak buahnya untuk menunggu dan jangan
melakukan tindakan apapun dulu.
Sementara
itu sebuah mobil besar seperti truk sampah terlihat mendekati lokasi transaksi.
Seorang petugas melaporkan bahwa ada kendaraan yang menuju ke arah target. Si
Ahjussi bertanya kendaraan macam apakah itu.
Dan Bang!
Mobil itu
menerobos masuk sebelum para petugas mengambil keputusan. Kedatangan mobil
tersebut tentu saja mengagetkan seluruh orang-orang yang sedang melakukan
transaksi.
“Siapa
kau? Jangan bergerak!” bentak seorang pria (pemimpin kelompok transaksi dari
Korea Selatan) sambil menodongkan senjatanya kepada si pengemudi yang baru saja
turun dari mobilnya. Yeah, He’s Jeong Yoo-gun.
“Bicaralah
dalam bahasa Korea saja, sialan!” Jeong Yoo Gun membalas. “Aku tahu kalian di
sini untuk peluru. Ah, dingin...” lanjutnya sambil melihat ke arah rekan-rekan
si pria.
“Apakah
kau datang sendiri?” akhirnya si pria menggunakan bahasa Korea.
Setelah tahu
kalau Yoo Gun datang ke sana sendirian tanpa ada petugas lain di belakangnya,
si pria tertawa mengejek dan menyuruh anak buahnya mengurus Yoo Gun. Lalu terjadilah
perkelahian tak seimbang antara penjahat dan Yoo Gun. Pantas saja Yoo Gun berani
nongol sendirian, jago berkelahi sih dia. Yoo Gub berhasil mengatasi
penjahat-pejahat itu,. di tengah perkelahian si pria yang sempat berbiacar
dengan Yoo Gun menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri menggunakan
mobil. Yoo Gun mengejarnya.
Si
ahjussi sepertinya baru tersadar atas apa yang terjadi, dia memerintahkan anak
buahnya agar segera memasuki gudang lokasi terjadinya transaksi. Nih ahjussi
lucu deh, ngapain tadi disuruh nunggu dulu? Apa mungkin senagaja nunggu Yoo Gun
muncul?
Setelah
menerima perintah barulah petugas-petugas itu bergerak. Tapi agak sedikit
terlambat karena boss yang memimpin transaksi sudah melarikan diri. Yoo Gun tak
membuang waktu, ia segera mengejar si pria menggunakan mobilnya. Adegan
kejar-kejaran mobilnya keren. Mana pake efek suara yang bisa bikin penonton
nahan napas karena tegang.
Walau sempat kehilangan jejak sekian detik, akhirnya
Yoo Gun berhasil menemukan dan menahan pria tersebut. Adegannya sangat detail,
harus nonton sendiri biar bisa merasakan suasana tegang saat si pria mencoba
menabrak Yoo Gun yang turun dari mobil dan menodongkan pistol ke aranya. Hanya
berjarak sedikiiiit lagi mobil pria tersebut menyentuh Yoo Gun, peluru yang
ditembakan Yoo Gun secara brutal akhirnya berhasil membuat mobil penjahatnya
terbalik dan uang hasil transaksi di dalam koper berhamburan keluar.
“Siapa
anak-anak itu?” bertanya si Ahjusii
kepada anak buahnya. Yang dimaksud di sini adalah Yoo Gun dan beberapa petugas
polisi lainnya yang telah tiba di tempat itu.
Anak
buahnya menjawab kalau mereka dari Unit Investigasi Daerah Seoul.
“Aigoo... Kami dari NSS. Daerah ini di bawah
wilayah hukum kami, kalian pikir sedang apa kalian ini?” sambut si ahjussi
kepada tiga orang polisi berpakaian tidak resmi.
“Aku
tidak tahu apa yang kalian rencanakan, tetapi... di mana orang sialan itu?”
jawab seorang pria setengah baya, tebakanku sih itu kapten operasinya.
Yoo Gun
datang sambil menyeret si penjahat yang ditangkapnya. Si ahjussi nampaknya
kesal dan bertanya apakah Yoo Gun menangkap penjahatnya karena tahu siapa dia?
Yoo Gun menjawab iya lalu menyuruh petugas lain untuk membawa pergi
penjahatnya.
Si
ahjussi menodongkan pistolnya ke dada Yoo Gun. “Bagaimana kalau kau membawanya
kembali?”
(Saya gak mudeng sampai di sini, apa coba
maksudnya menyuruh mengembalikkan penjahat yang sudah susah payah di tangkap ke
tempat semula? Apa mungkin karena si penjahat ini terkait kasus besar dan
munculnya Yoo Gun yang tiba-tiba merusak seluruh rencana NSS. Alasan mengapa si
ahjussi meminta anak buahnya agar menunggu sebelumnya adalah karena ingin
mendengarkan percakapan lebih lanjut kedua belah pihak yang sedang melakukan
transaksi?)
“Aku tidak
tahu siapa Anda, tetapi jika Anda menodongkan senjata padaku sekali lagi, Anda
akan mati,” ucap Yoo Gun sinis.
Lalu
adegan beralih ke 15 tahun lalu.
Beberapa anak
berseragam sekolah sedang mengepung Yoo Gun remaja. Terjadi perkelahian antara
mereka. Yoo Gun mengamuk tak terkendali. Wajahnya babak belur. Empat lawan satu
tentu saja bukan sesuatu yang adil. Perkelahian itu pun berakhir di kantor
polisi.
Seorang pria
yang menjadi wali Yoo Gun datang, ia membungkuk hormat pada petugas polisi. Ketika
tatapannya bertemu mata Yoo Gun, ekspresinya seketika berubah galak. Haha.
Keluar
dari kantor polisi, pria yang menjadi wali Yoo Gun mengajak Yoo Gun makan di
sebuah rumah makan. Keduanya terlibat percakapan. Si Yoo Gun ini tipikal cuek
dan agak sinis.
“Kau tahu
berapa lama yang tersisa sampai aku pensiun?” tanya Paman (Mian, saya belum
tahu siapa namanya. Dia pernah main di King 2 Heart jadi komandannya Kim Hang
Ah).
“”Kenapa
aku perlu tahu?” jawab Yoo Gun tak acuh.
“Itu
artinya aku hanya punya beberapa tahun yang tersisa untuk menebusmu keluar dari
kantor polisi. Oooh, ternyata paman yang jadi walinya Yoo Gun ini polisi.
Dilihat dari perkataannya, bisa disimpulkan Yoo Gun adalah semacam trouble maker yang kerjaannya berantem
mulu haha.
“Aku
tidak pernah memintamu menebusku.” (Pengen ta’ tabok si Yoo Gun ini.)
“Kau suka
berkelahi? Apa jangan-jangan gangguan itu karena kau tidak punya ayah?” tanya
Paman.
Ekspresi Yoo
Gun berubah.
“Tidak
ada orang yang suka berkelahi karena mereka suka. Terkadang aku ditempatkan
dalam situasi itu dan aku tidak punya pilihan. Dan anak-naka sekarang ini tidaklah
kekanakan seperti itu,” kata Yoo Gun membela diri.
“Kau
sudah lumayan dewasa,” tandas Paman sambil tertawa lepas.
Pesanan makanan
mereka datang.
“Sekolahku
dulu hanya punya dua jalan. Kau harus jadi polisi juga sepertiku. Maka kau bisa
menghajar orang-orang jahat setiap harinya.”
Nampaknya
Yoo Gun tersentuh dengan ucapan Paman.
“Ayo
makan!” cetus Paman kemudian.
Di saat
yang bersamaan seorang gadis memakai sepasang baju olahraga berwarna merah
(atau pink ya?) masuk. Ji Soo-yeon remaja.
“Oppa!”
teriakannya mengagetkan Yoo Gun.
“Aku
dengar kau berkelahi lagi,” cecar Soo Yeon. Yoo Gun mengangguk kaku. Ia kelihatannya
tidak nyaman dengan Soo Yeon. Lucu melihta Yoo Gun menarik mangkok makanannya
dan merapatkan diri ke dinding. Soo Yeon malah tersenyum penuh arti dan
mendekatkan kursinya ke Yoo Gun.
“Mereka
itu siapa saja? Aku akan mengurus mereka! Siapapun yang mengganggu Yoo Gun oppa
tidak akan kubiarkan!” Soo Yeon berkata menahan geram.
“Kau
tidak perlu mengkhawatirkan itu, Soo Yeon. Karena Yoo Gun oppa punya tinju
baja, semua geng bisa ia bubarkan!”
Wajah Soo
Yeon menjadi cerah mendengar ucapan Paman. Belum tahu ada hubungan apa di
antara ketiga orang ini. Sejauh ini mereka terlihat sangat dekat seperti sebuah
keluarga.
Kembali
ke masa depan.
Di sebuah
rumah yang terletak jauh dari pusat kota. Yoo Gun mengunjungi Paman yang
menolong Yoo Gun keluar dari kantor polisi. Yoo Gun menuangkan anggur yang
terbuat dari beras (kalau tidak salah) untuk paman.
“Paman,
apakah tidak terlalu kesepian kau tinggal sendiri di sini?” tanya Yoo Gun.
“Aku
sudah hidup sendirian seumur hidupku. Pindah dari kota ke pedesaan tidak
membuat banyak perbedaan.” Sahut Paman.
“Kau
tidak tahu apa yang kau bicarakan,” kata Yoo Gun sambil mengupas ubi jalar
panas di atas meja.
“di kota
setidaknya kau punya kesempatan bertemu ahjumma cantik. Tapi di sini, nol. Tidak
ada,” lanjutnya tertawa.
Paman
membenarkan juga lalu mereka tertawa bersama.
“Ahjussi,
apa kau tahu tentang NSS? Itu disebut Badan Kemanan Nasional, tapi aku pikr itu
berbeda dengan Badan Intelijen Nasional,” Yoo
Gun bertanya. Wajah Paman sedikit berubah.
“Tidak
banyak yang diketahui tentang mereka,” katanya. “Ada apa dengan NSS? Apa kau
terjerat dengan mereka?”
“Ah,
ya... mereka mendekatiku dan memintaku untuk bergabung karena aku memiliki
kecakapan.
Sepeninggal
Yoo Gun, paman sendirian di kamarnya yang temaram. Ia mengeluarkan sebuah buku
catatan yang di dalamnya banyak potongan-potongan koran.
Jung Yoo Gun. Dia diincar oleh NSS. Apa ini takdir? Tulisnya.
Apakah
artinya ini? Kayaknya ini ada hubungannya dengan masa lalu Yoo Gun yang tak
diketahui oleh Yoo Gun sendiri. Mungkinkah ada hubungannya dengan ayahnya? Let’s
see...
Yoo Gun
akhirnya memutuskan menjadi bagian dari NSS.
Waaaahhh,,,
ReplyDeleteAkhirnya Iris 2 dirilis juga,,,
jdi makin penasaran, lebih bagus mana dibandingkan Iris yang pertama,,,
Iyah. Di Korea udah mau masuk epi 7-8 minggu depan. Aku malah belum nonton Iris yang pertama hehe. Banyak yang bilang jalan cerinya mirip dan banyak juga yang bilang bagusan yang pertama. Aku pribadi menikmati IRIS 2 walopun dari segi penceritaan lumayan lambat dan kalah start di awal. Sejauh ini masih betah ngikutian tiap pekan.
ReplyDeleteAyuk, nonton! :)
Pingin bnget nontoooonnn,,,
Deletetpi, kalah saing ma tugas akhir (bkin skripsi)
huhuhuhhuuuuuu
jadinya, cuma sempet baca sinopsis ja,
heheheheee
ne juga baru abis baca sinopsis Flower Boy next Door
Ceritanya seru n lucu abis,,,
Oya,,
ngmong" slam kenal ea mbak,,,
tetep semangat bikin sinopsisnya,,,
:)
Errr, skripsi? Huuaaaa,kesindir aku hehe. Samaan dong kita, lagi ngejar TA yah? pengennya sih taon ini wisuda, capek ngulang semester aamiin. Semangat! Hwaiting! *aku malah curhat hahahaha
ReplyDeleteFlower Boy, aku belum nonton epi terakhir, udah donlot sih tp mood nontonnya belum dapet *halah*
Salam kenaaal, Ratih... Fighting for us! :)