First Impression : Nevertheless


Nevertheless Yoo Na-bi, seorang mahasiswa jurusan seni, bertemu dengan Park Jae-eon di hari ia diputuskan kekasihnya yang brengsek. Kekasihnya yang merupakan seorang seniman itu menjadikan Na-bi sebagai objek seninya tanpa sepengatahuannya. Label brengsek-nya semakin lengkap usai Na-bi menangkap basah laki-laki itu berselingkuh. Belakangan diketahui, Park Jae-eon juga kuliah di kampus dan jurusan yang sama dengan Na-bi. Seorang junior. Jae-eon pernah mengambil cuti setahun. Itulah sebabnya meski ia dan Na-bi seumuran namun terpisah jarak setahun di kampus. Park Jae-eon tidak tertarik untuk terikat dalam sebuah hubungan (pacaran). Itulah yang saya baca di AsianWiki. 


Tampaknya pertemuan Na-bi dan Jae-eon sepertinya memantik sesuatu jauh di dalam hati Na-bi. Sesuatu yang purba dan berbahaya. 


Seperti kata Oh Bit-na, teman sekampusnya, Na-bi dikaruniai wajah cantik namun ia tidak bisa membedakan laki-laki baik dan tidak baik. Ia tertarik pada Jae-eon di kali pertama pertemuan mereka. 

Kurang lebih seperti itulah perkenalan sinopsis drama yang ditayangkan setiap Sabtu malam di jtbc. Saya tidak memasang ekspektasi apa-apa saat dengan santainya menekan tombol play pada video episode satu Nevertheless. Nontonnya abis subuhan wkwk. 


Nah, bagaimana hasilnya setelah menyelesaikan episode satu? Nevertheless berhasil menggoda saya HAHAHAHAHA OMO. 

Abis nonton saya masih kepikiran, bahkan sehari setelahnya, dan setiap kali saya melihat topik Nevertheless lewat di timeline twitter saya, saya masih bertanya-tanya apa ya yang membuat saya bisa langsung nge-klik dengan drama ini? Sungguh, saya benar-benar heran... 


Saya bukan fans kedua pemeran utamanya. Dengan Song-kang satu-satunya dramanya yang pernah saya nonton adalah Love Alarm, yang sayang sekali sejak kemunculan pertamanya di drama itu saya udah ngebatin nggak suka (karakter-nya). Aku kayak yang..., "apaan sih, ga sopan banget langsung nge gas aja" HAHAHAHA. Jadi ya... saya berani jamin cara saya melihat Song-kang dan karakternya di Love Alarm sangat tidak objektif. Sama karakernya aja saya nggak tertarik, gimana dengan aktornya sendiri... hihi mon maap. 


Begitu juga dengan Han So-hee. Saya hanya sekali menonton dramanya, yang bareng D.O dan Nam Ji-hyun itu. 


Bisa dibilang pengalaman saya terhadap dua aktor ini masih sangat sedikit. Rasa-rasanya mustahil saya menonton Nevertheless karena Song-kang atau Han So-he. 


Lalu bagaimana dengan cerita Nevertheless? Mungkinkah karena ini? 



Tau nggak reaksi saya setelah menonton beberapa menit drama ini? Saya membatin, "wah, ini drama berbahaya" HAHAHAHA. Menurut saya tensi sensual yang terbangun antara Na-bi dan Jae-eon lumayan kuat. Pondasi mood-nya udah bagus. Sependek ingatan, saya cenderung menghindari drama-drama dengan konten utama seperti ini. Entah kenapa dengan Nevertheless saya berhasil dibikin penasaran akan seperti apa kelanjutan drama berjumlah total 10 episode ini. 


Saya tertarik dengan storyline-nya. Di mata saya sosok Park Jae-eon bukanlah tipikal lead male yang akan membuat saya ber uw-uwu ria. Dia misterius. Berbahaya. Liar. Dan berpotensi besar menjadi sosok manipulatif. Apakah saya jatuh hati pada Park Jae-eon? Big No. sejak kemunculannya saya sudah merasakan kehadirannya sebagai ancaman yang membuat tidak aman dan nyaman. Ada sesuatu pada karakter ini yang membuat saya waspada. Aura player-nya kuat sekali woiii. Tapi saya penasaraaannnnn. Memang ya adakalanya rasa penasaran ini bisa menjadi sangat berbahaya juga, nagih. 😂


Saya penasaran dengan perkembangan karakter dan konflik di Nevertheless ini.


Satu kesadaran (yang sebenarnya tidak lucu), tetapi berhasil membuat saya tertawa. Tidakkah drama ini sedang berusaha menyuguhkan satu sudut pandang secara vulgar tentang satu fakta tak terbantahkan dalam sebuah hubungan kasih sayang laki-laki dan perempuan; mengapa ada orang-orang di usia mudanya cenderung (mudah) jatuh pada laki-laki berbahaya? Bad boy atau semacamnya. Mengapa yang misterius itu lebih menggoda dan membangkitkan keingintahuan? Ada ketertarikan yang aneh di sini. Seolah-olah ada pusaran menyenangkan yang menarik kita. Jangan harap bisa bersikap realistis jika berada dalam situasi semacam ini. Logika? Kita bahkan tidak ingat pernah punya itu. 


Sebuah kamuflase usia muda nan polos. 


Oh, well. Saya ngomong begini berdasarkan pengalaman pribadi HAHAHAHAHA. 


Mungkin, untuk alasan satu ini saya langsung ngerasa nge-klik dengan Nevertheless. Saya penasaran akan seperti apa drama ini bertutur. Oiya, saya tidak mengikuti webtoon-nya, saya tidak tahu apa-apa soal karakter dan cerita di webtoon-nya hehe. 


Satu-satunya yang membuat saya tidak nyaman menonton episode 1 Nevertheless adalah angle close-up wajahnya Jae-eon dan Na-bi yang dilakukan berkali-kali. Kalo di episode seterusnya ini tetap terjadi, bisa-bisa mood nonton saya ambyar wkwk. 



Nevertheless bukan drama abege uwu. Ada alasan kuat kenapa drama ini diberi rating 19+. Konten dramanya berat. Saya yakin sekali saya tidak akan meng uwu-uwu kan karakter Park Jae-eon. Sebaliknya, saya akan mempertanyakan setiap tindakannya. Di sisi lain, sepertinya saya akan lebih sering mengasihani dan dibuat frustasi dengan karakter Na-bi. 


Toxic relationship sangat berbahaya. Jangan diromantisasi. Apalagi di-aminkan dengan alasan uwu banget. 


Selain kisah Park Jae-eon dan Yoo Na-bi, karakter-karakter pendukung lainnya akan turut meramaikan cerita drama yang dipromosikan dengan status TWOTM versi anak kuliahan. Ngeri. 🙈


Umm, bagaimana dengan divisi akting Nevertheless? Untuk episode 1, menurut standar saya aman-aman saja. Andai tidak aman, saya pasti ogah lanjutin. Sekali lagi, pengalaman saya dengan Han So-hee dan Song-kang masih sangat sedikit. Dan untuk pengalaman yang sedikit ini, akting kedua aktor ini masih bisa saya nikmati. 


Saya tidak menaruh ekspektasi terhadap Nevertheless. Tetapi, jika ditanya apa yang saya pegang ketika menonton drama ini, jawaban saya satu saja; semoga Nevertheless mampu memberikan saya tontonan yang bertanggung jawab. Aih. Bukankah ini termasuk ekspektasi juga? Wkwk. 

Menurut hemat saya, drama ini berpotensi menyuguhkan tontonan yang bisa memberikan pelajaran berharga kepada kita, penontonnya. Semoga tebakan saya tidak keliru.



Terakhir, sekadar mengingatkan, jangan lupa berhati-hati ketika menonton Nevertheless. Jangan sampai terperangkap konten menjebak, yang dikira uwu padahal toxic. Sekali lagi ini bukan drama anak muda biasa.

Saya baru tahu kalo ini drama tayang sekali doang dalam sepekan. 😖


P.s : saya yakin sekali Park Jae-eon melihat Na-bi yang tertidur di bangku rooftop.

Tabik,

Azz

2 comments:

  1. sepemikiran azz soal park jae-eon yang melihat na bi tertidur di bangku rooftop

    ReplyDelete

Haiii, salam kenal ya. 😊