[Fvn Corner] Frying Pan Couple; See You Tomorrow

Di akhir episode, aku membayangkan gimana Ha Won dan Seo Woo menghabiskan waktu bersama. Mungkin mereka belanja ke minimarket, memilih bahan masakan, sesampai di rumah makan bersama. Melanjutkan pekerjaan bersama atau mungkin nonton TV dengan saling berpelukan, aaah baper bayanginnya aja. Kalau Seo Woo ketiduran, Ha Won bakal angkat ke tempat tidur dan nyelimutin. Mereka tidur bareng, besoknya Ha Won udah nyiapin sarapan, Seo Woo nyuci baju dan jemur pakaian sama Ha Won. Berangkat kerja masing-masing, mungkin setelah itu janjian makan siang bareng walau cuma sebentar. Nonton konser In Wook dan momen yang ditunggu mungkin mereka bakal ke Norwegia honeymoon waktu musim dingin, Ha Won ngenalin Seo Woo ke makam mama mertuanya. (@EleanorCharlot8)

Hayoooo, siapa yang senyum-senyum baca khayalannya Mbak Eleanor tentang kesehariannya Hawon-Seowoo? Hihi.

Seandainya A Piece of Your Mind nggak di-cut 4 episode, harusnya ini menjadi pekan terakhir penayangannya. Seharusnya, salam perpisahannya baru kita lakuin setelah episode 16. Seharusnya masih banyak konten Ha-won – Seo-woo yang bisa kita nikmatin... Haaa... I hate you, tvN. ã…œ.ã…œ


Jujur nih, pertama kali liat ending A Piece of Your Mind, aku kayak yang... hah? Udahan? Trus langsung berasa banget ada yang mengganjal di rongga dada—sedih, ga mau pisah, masih pengen ngikutin kisah Ha won-Seo woo, campur-campur semuanya. Emang bener yah, pisah pas lagi sayang-sayangnya itu sedihnya sulit didefinisikan. Apalagi pisahnya gara-gara dipaksa. Dan makin ambyar ini hati gara-gara dengerin ost-nya yang dinyanyiin Poetic Narrator.
... nareul itjimarayoooo~
/nangis/

Sudah dua kali hari Senin dan Selasa, aku masih belum (mau) move on. Tiap malem, tiap ada kesempatan buka lepi, yang dibuka udah pasti folder donlotan A Piece of Your Mind, rewatch lagi dan lagi, sampe dihapalin dialognya tapi ga bosen-bosen juga, heran, HAHAHAHA. Kalau ada yang komen ‘lebay ah’, iya. Aku emang gini anaknya. Sekalinya suka sama sesuatu, susah pindahnya, dan bakal keinget sampai kapanpun (inget Healer dan Reply 1988?). Yang bikin tambah parah susah move on-nya aku ke A Piece of Your Mind, ga banyak yang ngomongin dramanya di temlenku, paling 2-3 orang aja, jadi ya gitu... udah dramanya ga ngebosenin, ditambah yang nge-hype dikit—berasa eksklusif /ngomong apaan dah wkwk/. Yaa kaaan, pengalaman, sering tuh aku kehilangan mood nge-hype drama yang ruameeee banget banget, diomongin dan dihebohin banyak warga medsos. Suka sih suka, tetep nonton, tapi males aja nyinggung di temlen, karena yang mau diomongin udah diomongin sama yang laen... begitulah. Menikmati dalam diam /halah/. Sebenernya inti paragraf yang panjangnya belum bisa ngalahin panjang kenangan 10 taun gagal move on-nya Ha-won ini adalah aku kangen A Piece of Your Mind, kangen Ha won-Seo woo. Dah, gitu ajaã…‹ã…‹ã…‹

Beberapa waktu lalu, aku bales-balesan mensyen dengan Mbak @EleanorCharlote8 di Twitter, biasa... obrolan korban pelet-nya A Piece of Your Mind ga akan jauh-jauh dari ‘belom mupon’. Nah, ada satu balesan mensyen Mbak Eleanor yang bikin aku tiba-tiba kepikiran... gimana ya kelanjutan kehidupan Moon Ha-won dan Han Seo-woo setelah reunian? Tau nggak, abis itu aku senyum-senyum sendiri membayangkan itu semua /peletnya warbiyasah sekali ya/ ã…‹ã…‹ã…‹ã…‹

Menyoal, ending drama, umumnya ada tiga pilihan; happy ending, sad ending, dan ini yang (kadang) bikin sebel—open ending. penonton disuruh mikir dan menyimpulkan sendiri. Aku bisa terima yang mana saja asal pilihan ending-nya sesuai dengan premis, masuk akal, ga antiklimaks, ga hambar, ga bikin penonton menggumam tidak puas ‘hahh gitu doang’? dan pengen nyantet writer dan director-nya detik itu juga wkwk.

Ending A Piece of Your Mind udah aku bahas di tag POV. Aku ga komplain apa-apa. Jahat banget kalo aku sampe nuntut macem-macem ke drama yang dipaksa tamat prematur sama yang punya kuasa. Dikasih akhir kayak gitu aja udah bikin aku bersyukur. Tapi tetap saja pertanyaan selanjutnya gimana masih terus-menerus hadir di kepalaku, saking ga pengennya aku ngelepas Ha-won dan Seo-woo... saking pengennya aku ngikutin kisah mereka setiap pekan ã… .ã… 

Tentang happy ending; nikah, punya anak, dan mereka berbahagia selamanya. Udah biasa banget nemu ginian di drama bergenre romantis. Ga kayak judul lagunya BSB, Happy Never after. Kalo ga happy ending, berarti dramanya salah genre. Namun, sedikit sekali drama romantis yang mampu memberikan akhir memuaskan bagi penonton. Penonton kan suka banyak maunya yaa wkwk. Yang ending-nya std langsung deh kena kritkan netijen.

Ada ga yang menganggap ending A Piece of Your Mind std? Paan siiih kok pelukan doang? Gitu? Aku sih enggak ya. WHY? Karena aku udah kadung bucin, cintaaa banget, cinta itu (bisa) membutakan yekaaan? Aku sudah dibutakan Hawon-Seowoo HAHAHA. Nggak ding. Aku punya alasan sendiri.

Adalah ucapan Ha-won kepada Seo-woo sesaat setelah gadis itu terbangun dari tidur dan segera menyadari kehadirannya.

“I’m back.”

Di antara sekian banyak pilihan kata yang bisa diucapkan setelah short break up, setelah dijajah kerinduan yang panjang, Ha-won (malah) milih itu. Diucapin dengan sepenuh kelegaan (liat doooong ekspresinyaaaaah). Kalau kamu bener-bener ngikutin drama ini sejak menit pertama episode plotnya hingga detik terakhir episode 12, melihat seperti apa perjalanan kisah Ha won-Seo woo, maka kamu (seenggaknya) bisa merasakan betapa dalam makna ucapan Ha-won itu. I’m back-nya Ha won berarti banyak buat Seo-woo. Untuk hubungan mereka ke depannya. Udah nggak ada lagi bayang-bayang masa lalu menyesakkan di antara mereka berdua. I’m back-nya Ha-won serupa isyarat kepada Seo-woo; you are my home; from now on, we will going through this journey together, no one can separate us;  no one.

Menurutku, nilai plus kisah dua orang ini yang (barangkali) akan sulit kita temukan pada banyak karakter utama drama adalah karakter mereka, oleh penulis skenarionya, ditampilkan seutuhnya dan konsisten kepada kita, sehingga sebagai viewers kita (bisa) melihat dengan sangat jelas Ha-won dan Seo-woo sebagai dua orang normal, ga superior, yang ga menutup kemungkinan hidup dan bernapas di sekitar kita. Kenapa? Karena karakter-nya relatable. Enggak perfect, dan menjadi perfect karena mereka berdua. Trust me, kita belom pernah ketemu orang kayak Ha-won dan Seo-woo bukan berarti mereka sepenuhnya hidup dan mati sebagai karakter fiksi. Mereka ada, mungkin kita nya aja yang maennya kurang jauh. /mbak-nya mulai mikir maennya kudu ke mana yak biar bisa nemu makhluk kayak Ha-won?/

Duh, kaaan kaaaaan, tiap nyinggung hubungannya Ha won-Seo woo aku ga bisa untuk ga muji-muji. Emang sebagus itu.ã… .ã… 

Gara-gara obrolan dengan Mbak Eleanor, aku jadi kepingin nulis harapanku (baca; khayalan) tentang seperti apa kelanjutan kisahnya Ha-won dan Seo-woo, yang aku bayangin gimana mereka melewati hari-hari berdua. Asiknya, karena udah kenal Ha-won dan Seo-woo, ga sulit membayangkan seperti apa mereka menjalani keseharian mereka. Hanya dengan melihat proses mereka menjadi berdua di episode-episode terdahulu, udah ketebak; siapa yang (lebih) blak-blakan bucinnya, siapa yang ngajak baikan duluan kalo ada yang ngambekan, apa yang akan mereka lakukan saat mereka terperangkap dalam sibuknya rutinitas pekerjaan, atau bagaimana mereka melewatkan waktu luang.

Siapakah yang bucin, Ha-won atau Seo-woo? Dua-duanya bucin satu sama lain, tapi kalo mau nyebut yang paling... itu adalah... MOON HA-WON! SIAPAAAH? MOON HA-WON! 10000000 %. Ga diragukan lagi, udah pasti Moon Ha-won orang-nya. Siapa cobaaa yang ga ragu-ragu nawarin Seo-woo supaya pindah ke rumah-nya? Yang ngelarang Seo-woo jangan nyerah dengan 1% unrequited love-nya? Yang nyaranin banbogi duluan (modus detected) karena kangen? Yang sok mempraktekkan ide barunya yang sentuhan-sentuhan itu padahal aslinya sih emang pengen pegang tangannya Seo-woo /bodo amat suujon-in Ha-won/ eh bentar-bentar mau ngetawain Moon Ha-won nya dulu HAHAHAHAHA. Dasar Moon-bucin, ada-ada aja alasannya biar bisa ketemu Mbak Seo-woo. Minta dicubit gumushhh deh aahh.
Relationship-nya Ha-won dan Seo-woo bukan jenis relationship yang sulit dijalani, dua orang ini sama-sama open tentang perasaan masing-masing. Nggak perlu nunggu siapa yang duluan mengambil inisiatif.

You are okay, right? I texted just because. ‘How are you? Isn’t the weather nice?’ I like it when I get random texts like that. I feel cared for.” –Han Seo-woo

Dengan semakin berkembangnya media sosial, dan berbagai sarana komunikasi sekarang ini, berapa banyak dari kita yang tanpa sadar tidak lagi menikmati  pesan-pesan pendek dari orang-orang yang kita kenal? Perkara ‘apa kabar’ seperti kehilangan mantra-nya. Esensi saling bertukar kabar yang mestinya (bisa) dihayati justru terasa hambar karena intonasinya sudah menjadi sedemikian formal dan berujung pada basa-basi semata. Pernah ada saat-saat ketika aku ingin sekali mengirim pesan pendek kepada teman-teman yang aku kenal, dan berakhir tidak melakukan apa-apa karena di saat yang bersamaan muncul pikiran ‘ah, pasti udah pada sibuk yah’, ‘palingan tar balasannya itu-itu lagi; Alhamdulillah, baik, kamu apa kabar?’ hanya sebatas itu. dan hanya aku yang berharap akan ada obrolan ringan berikutnya, seperti dulu-dulu itu. Makanya, aku retjeh banget, terharu liat Ha-won dan Seo-woo saling balasan-balasan pesan. Aku paham banget sama apa yang dibilang Seo-woo, seneng aja dapet random pesan pendek dari orang yang kita kenal. Berasa ada yang peduli dengan kita. Karena akhir-akhir ini makin sulit saja menemukan teman yang akan dengan santai-nya membalas pesan-pesan random kita, dengan kerandoman yang ga kalah gokilnya. Yang dengan dia kita nggak akan merasa ga enak ganggu waktunya.


I just needed one person who understood. ‘I’m struggling. I’m lonely. Help me’. The one person who would listen every time if I tell them right away without hiding it.” –Han Seo-woo

THIS!!!!!! Seo-woo is me! ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… ã… 
Jika ada yang ingin kucemburui dari couple ini, itu adalah kemampuan Ha-won dan Seo-woo menghargai hal-hal sederhana yang kerapkali dianggap sepele oleh orang kebanyakan.
Misalnya, suatu saat mereka jarang ketemu karena sibuk dengan kerjaan, salah satu dari mereka akan menyarankan banbogi. Ketemu bentar, pelukan, ngobrol ringan—untuk Hawon dan Seowoo yang begini saja udah bisa bikin energi mereka terisi full 100 % hehe.


“... lets do a half-look. Together. You can walk 10 minutes, and I’ll drive 10 minutes. The overpass will be the halfway point. Let’s do a half-look there.” –Moon Ha-won
Briefly and affectionately, kata Ha-won.
Jika salah satu di antara mereka terlambat pulang, Ha-won atau Seo-woo akan duduk di anak tangga depan gerbang—menunggu dengan sabar, mungkin juga bisa sambil tiduran di sofa.

“... come here after work. I’ll be here when you return. When I come, you’ll be here.” –Moon Ha-won

Ketika hari-hari menjadi sedikit sulit, tidak perlu ada yang dikhawatirkan karena mereka (akan) selalu ada untuk satu sama lain. Sebuah pelukan hangat mungkin bisa menguatkan. Mereka akan duduk bersisian sembari mengobrol, sesekali saling melempar senyum. Tidak ada yang tidak bisa dibicarakan oleh dua orang yang telah menganggap keberadaan seseorang itu sama pentingnya dengan hidupnya sendiri.

“Don’t you feel like you are being supported? Helping you maintain your balance.” –Han Seo-woo
Oiya, aku percaya Ha-won ga masuk kategori cowok yang mengagung-agungkan ‘cowo tuh dilayani’ (thats why I love him), jadi, dia ga akan ragu memasak untuk Seo-woo. Pengen liat Ha-won dan Seo-woo menjemur selimut di tali jemuran yang sudah dipasang Ha-won depan rumah. Abis itu mereka duduk di kursi menikmati sinar matahari. Coba ga dijolimi tvN, mungkin kita bisa liat ituuu di ep terakhir. Tivieeeen kuingin berkata kasarrrrr ã…œ.ã…œ


Teruuus, sesekali di sela sibuknya, Ha-won akan nengokin Seo-woo di studio, seperti yang biasa ia lakukan (kalo lagi kangen atau pengen ngemodusin Seo-woo HAHAHAHA).

Kupikir Ha-won beneran  nengokin ibuknya dan Ji Soo di Oslo bareng Seo-woo ehhh taunya negara api menyerang, ga jadi deh. Tapi, secara nggak langsung, Ha-won dan Seo-woo sebenernya sudah saling mengenalkan diri kepada mendiang orang tua mereka masing-masing; Seo-woo memperdengarkan rekaman suara Ha-won yang sedang memainkan piano di depan reruntuhan rumahnya, dan Ha-won, setibanya pertama kali di rumahnya di Oslo, hal pertama yang ia lakukan adalah memutar rekaman suara Seo-woo yang sedang menyanyi diiri piano. Yakin kok suatu saat, Ha-won akan mengajak Seo-woo menemui ibunya di Oslo, dan demikian pula dengan Seo-woo, ia akan mengajak Ha-won menemui ayah-ibunya di kampung halamanannya.

Apa lagi yah? Aaaah, karena Seo-woo dan Ha-woo sama-sama ga bisa maen piano, bolehlah mereka berdua ngambil kursus sama In-wook. In-wook ga boleh nolak, tar ditarik lagi kerah bajunya sama Ha-won. Ha-won mah kalo marah serem ya etapi ga ding Ha-won ga akan marah-marah kecuali Seo-woo nya diusik, ga... Ha-won ga suka marah-marah HAHAHA.

.... tapiiii, ada satu sih yang kudu musti wajib dilakuin sama Ha-won. Bawa Seo-woo ke penghulu! Ajak nikah biar sah! Oke Mas Ha-won??

Daaaaan sebelum aku menutup postingan bucin ini, aku posting juga tulisan Mbak Eleanor, tentang kesannya saat menonton A Piece of Your Mind. Aku yakin pasti banyak yang se-iya sama Mbak Eleanor. Iya kaaaan?

@EleanorCharlote8—Hal pertama yang aku sukai di awal drama adalah sinematografinya yang benar-benar indah sekali. Kesan romantis yang tercipta saat musim dingin benar-benar membuat tenang dan hangat. Bahkan aku sempat merasa seperti menonton film bukan drama di awal episode. Kontrasnya setiap scene yang tercipta kadang membuat aku bingung ini rasa senang atau sedih.

Di awal episode aku paling suka kalimat Ha won ke IA Jisoo, “The sun rising and setting, the wind blowing and it raining. All of it. Everything you saw, heard, and gazed upon... everything. It’s my message to be happy wherever you are.

Aku ngerasa itu pesan yang sangat manis, Ha-won-aah bagaimana bisa kau mencintai orang selama 10 tahun dan mengharapkan dia bahagia bukan denganmu?

Waktu Ha won nanya kehidupan Jisoo setelah menikah di telepon, Jisoo jawabnya “I can’t say I’m miserable and I can’t say I’m happy. I’m moderately miserable and moderately happy.

Karakter Jisoo aja aku jatuh cinta loh, dia sendiri sadar ga mau mengatakan dia sedih atau senang, kita tahu kehidupan seperti roda yang berputar, kadang ada di atas, kadang ada di bawah. Dia dengan bijaknya menjawab kayak gitu.

Di episode selanjutnya, Jisoo malah jadi mak comblang Ha won Seo woo. Dia bahkan tau kalau Mr. Before Dawn itu Ha won. Saat Seo Woo mencoba membujuk Jisoo IA untuk bicarq dengan Ha won. Dia datang ke rumah Ha won yang kosong dan menyarankan untuk mengisinya dengan berbagai furniture. Bahkan saat di atas jembatan layang, ntah dengan sengaja apa tidak Jisoo tau mereka berdiri bersampingan, dan alasan mereka karena saling berbagi headset. Ini seperti usaha perjodohan dari Jisoo. Bahkan ada percakapan sebelumnya yang saat Jisoo nanyain dimana Seo Woo, trus Jisoo nanya ke Ha Won gimana perasaanmu saat Seo Woo bilang bahagia hanya dengan melihatnya. Ha Won jawah entahlah. Disini Jisoo malah menggoda Ha won, sejak kapan Ha won jadi bingung seperti ini. Di scene ini sebenarnya udah senang banget akutuh. Senyum-senyum karena Ha Won udah mulai bingung sama perasaannya. Ya gimana gak jatuh hati Seo Woo segitu lovablenya. Mau sukarela bantuin buat komunikasi dengan Jisoo IA.

Yang aku suka, Ha Won ini pelan-pelan banget jatuh cinta sama Seo Woo, di awal aku bisa liat gimana Ha Won sangat dingin, perubahan sifat Ha Won ke Seo Woo emang gak perlu usaha banyak, karena emang karakter Seo Woo yang sangat sempurna. Mengenai cinta sepihak yang hanya punya kesempatan 1 % ini juga sangat mengoyak perasaanku. Semua orang pasti mikir ini udah gak ada kemungkinan untuk diterima, udah pasti bakal patah hati aja, Eun joo eonnie aja ngerasa itu harapan sia-sia belaka. Tapi liat yang terjadi apa, Ha Won membuka diri, pengen tau gimana 1% itu bertumbuh, seenggaknya Ha Won mau mencoba dan mencari tau apa yang buat dia bisa move on dari Jisoo. Resepnya apa? Ya pasti Seo Woo lah.

Udah begitu banyak scene dan quote menarik dari Seo Woo dan Ha Won, semua sangat menarik dan memorable. Udah semua diulas di blog yang lainnya juga. Aku jadi tau kalo 17”C itu cuaca paling nyaman di Korea buat jalan-jalan. Makin ngebuat aku segera booking tiket ke Korea waktu musim semi biar bisa sekalian liat cherry blossom. Aku jadi tau kita ga bisa dengar bunyi salju jatuh di Korea karena udah terlalu hiruk-pikuk. Matahari bersinar sangat lama dibandingkan di Norwegia, ya walaupun syutingnya di Estonia. Aku sampai gugling berapa jarak dan waktu tempuh ke negara itu, sambil membayangkan kapan bisa kesana ya, mau tau aja gimana sih suasana kehidupan Ha Won Jisoo dulu, apalagi waktu musim dinginnya.
💓

ã…¡With Loveã…¡
Azz, Bucin-nya Moon Ha-won

1 comment:

Haiii, salam kenal ya. 😊