[Trivia] Currently Watching
Sempet malas nonton Kdrama setelah Tomorrow With You tamat, akhirnya saya terpancing
lagi nonton gara-gara drama yang direkomendasiin Asha, Queen of The Ring—drama MBC berjumlah 6
episode yang mendapuk Kim Seul Gi dan
Ahn Hyo Seob sebagai leads. Dan
estafet pun terus berlanjut ke drama lain yang sedang tayang di Korea sana. Drama-drama apa saja kah yang
sedang saya tonton? Silakan cek ke toko sebelah *emaap* ã…‹ã…‹ã…‹
Check this out!
Thanks to @Netizentown yang udah sukses memengaruhi saya untuk mencoba Tunnel.
Iya, awalnya saya tuh enggak ngeh sama sekali dengan Tunnel. Di timeline
saya juga gak ada yang semangat-semangat banget ngebahas drama-nya akang Choi Jin Hyuk ini. Barulah ketika saya mem-follow
Netizentown, pelan tapi pasti ketertarikan saya pada Tunnel tumbuh. Alhasil
begitu Queen of The Ring saya tamatkan, saya segera meluncur mendonlot Tunnel.
DAAAAAAN...
Hanya butuh satu episode bagi saya untuk mem-fix kan
hati pada drama ini. Saya berani ngasih jaminan kalau Tunnel bukanlah copycat
Signal. Sekilas dua drama ini mirip, tapi usai menonton 14 episode—Tunnel
tampil dengan keutuhan ceritanya sendiri tanpa sedikit pun berniat meniru Signal.
Saya bisa menyukai dua drama ini dengan tidak menambahkan embel-embel drama
mana yang lebih bagus, lebih greget, dan lebih yang lainnya. Kenapa? Karena
dua-duanya drama bagus. Kurang kerjaan banget ngebanding-bandingin, iya gak?
Park Kwang Ho (Choi Jin Hyuk) di tahun 1986 terlempar ke
masa depan—tepatnya 2017—saat mengejar seorang pembunuh berantai berdarah
dingin di sebuah terowongan. Di masa depan ia bertemu Detective Kim Sun Jae (Yoon Hyun Min) dan Shin Jae Yi (Lee Yoo Young), seorang profesor di bidang
psikologi kriminal. Mereka bertiga, dibantu detective lainnya bekerja sama
menangkap pembunuh berantai yang selama 30 tahun terakhir—sejak kejahatan
pertamanya di 1986—belum pernah tertangkap.
Lebih awal bila bicara mengenai drama ini secara
keseluruhan, Tunnel menyuguhkan tontonan yang... yang cukup sederhana, tidak
njelimet tapi rinci ditinjau kedalaman storyline-nya. Setiap karakter
entah itu pemeran utama atau pemeran pendukung, sama-sama solid. Konsisten. Ada
begitu banyak aspek yang membuat Tunnel menarik.
Melalui Tunnel saya akhirnya tahu kalau Profiler dan
Psikolog Kriminal (Kriminolog?) itu dua hal yang berbeda. Meskipun sampe detik
ini saya masih bingung membedakan sejelas-jelasnya. Jika boleh saya
menyimpulkan berdasarkan dari apa yang saya amati, Prof Shin menitik beratkan
motif pelaku pembunuhan dilihat dari gaya di pelaku ketika membunuh. Lalu
dikaitkan dengan latar belakang hidupnya. Sedangkan Park Hae Young dan Lee Hyun
membaca tanda dari barang-barang milik pelaku. Sifat seseorang bisa
tercermin dari apa yang mereka miliki. Profile—memetakan, Psikolog
Kriminal—mempelajari. Dua profesi ini tidak sama, tapi saling berhubungan. Yang
jelas entah itu Prof Shin, Park Hae Young atau Lee Hyun—ketiga-tiganya sama
cerdas.
Saya sukaaa banget kisah cintanya Park Kwang Ho dan Yeon
Soek. Mereka ada bukan sekadar penggembira atau pengisi ruang
kosong Tunnel. Saya sempat bertanya-tanya mengapa di episode satu porsi Kwang
Ho dan Yeon Seok sudah dihidupkan sedemikian manisnya. Ternyata oh
ternyata.... *nangis di pojokan* ã… ã…
Duh, sebenernya saya ini mau nulis sekilas apa yang saya
tonton atau mau nulis review sih? Intinya, Tunnel memenuhi kualitas sebagai
drama yang sangat perlu kamu tonton. Segera. Twist-nya, humornya, gregetnya,
trus kita juga bisa belajar memahami pola hidup para pelaku kejahatan.
Gak pernah berniat nonton drama ini. Meskipun ada Kwon Sang Woo. Ada Choi
Kang Hee. Ada si imut Lee Won Geun.
Saya iseng aja donlot gitu. Lanjut ditonton beberapa episode—eh, kok menarik
ya? ã…‹ã…‹ã…‹
DRAMA INI BEDA. Saya langsung bisa menyimpulkan itu. Yang
saya maksud berbeda adalah—latar belakang ceritanya memang detektive tapi
ceritanya sangat jauh berbeda dari cerita drama-drama detective yang pernah
saya nonton. Gak ada itu tim khusus bla bla bla... yang ada adalah, Yoo Seol Ok
(Choi Kang Hee) si ahjumma yang hobi baca novel misteri dan nonton acara yang
menyuguhkan cerita detective. Suaminya seorang jaksa, Seol Ok punya cita-cita
jadi detective. Teruss, ada Ha Wan Seung (Kwon Sang Woo) detektive yang kelewat
semangatnya tapi kurang sensitif alias peka alias gak jago-jago amat
menyelidiki kasus, modal gedenya cuman kekuatan fisik, soalnya katanya
detective itu kerja dengan kaki. Selain itu ada Hong Joon O polisi imut-imut idola
ciwi-ciwi dan ahjumma-ahjumma rempong yang doyan ngegosip, menikmati hahahihi
sambil main kartu. Hidupnya Joon O tu polos bin kiyut, tapi dia punya potensi
jadi polisi yang baik dan benar sesuai tuntunan. Dia ngidolain banget Seol Ok.
Orang-orang ini bergerak di bawah tanah dalam
menyelesaikan satu kasus. Kasus-kasus yang mereka hadapi juga bervariasi gak
terbatas pada kasus pembunuhan. Tapi ada dua kasus di masa lalu yang
menghubungkan mereka khususnya Seol Ok dan Wan Seung.
Queen of Mistery is fun! Gak boong sayah. Bahkan
dalam situasi genting pun saya bisa dibikin ngakak lepas. Interaksi Seol dan
Ibu mertuanya asli gokil banget HAHAHAHA. Wan Seung dan Seol Ok juga gak kalah
lawaknya. Belum lagi hubungan persahabatan Seol Ok dan Kim Kyung Mi—aduh lucu
banget.
Drama ini bukan drama kategori receh—untuk saya sih.
Gak percaya? Silakeun dicoba... kapan lagi bisa nonton drama detective di mana
yang kerja bukan tim khusus tapi kerja sama para pulisi kelas B dan
masyarakat biasa? Fresh.
OCN bikin drama detective udah biasa, drama forensik udah
seriiiing, drama bunuh-bunuhan? Ga usah ditanyaaa. Gimana kalau drama romance?
OCN dan romance? Ga familiar amat yah? Iya. Karena ini pertama kali OCN
ngeluarin drama romantis, saya kan jadi penasaran. Romantisnya OCN tuh cem mana
siiiih. Akhirnya dikepo-in lah My Secret Romance ini.
Dan hasilnya...
Song Ji Eun cuantiiiik pisan. Kayak boneka. Aktingnya lumayan
sih, gak kaku. Sung Hoon-nya juga
ehm... Trus? Masa cuman segitu komentarnya?
Hmmm... *menerawang jauh sambil mengerutkan kening*
Bisa dibilang sih My Secret Romance isinya hanya
cerita perjalanan cinta Direktur tamvan bin menggoda iman, Cha
Jin Wook dan si ahli gizi bernama Lee Yoo Mi. Dimulai dari cinta satu malam
oh indahnya kemudian berlanjut ke tahap selanjutnya. Prosesnya ga mudah.
Saya pernah baca novel milik Alm. Nenek, novel terjemahan
bergenre romantis dengan latar kehidupan bangsawan Inggris. Nah pas nonton Cha
Jin Wook tuh saya jadi teringat sosok bangsawan tersebut. Pesonanya Cha Jin
Wook (atau Sung Hoon?) dahsyat buanget. Maaf—kesan sensual dan seksinyanya
terpancar kuat. Huft.
Ini drama ringan. Gak WAH tapi masih bisalah dinikmati.
Sayang sekali karakternya Lee Yoo Mi gak sekuat Cha Jin Wook, inilah yang saya
sesalkan. Materinya udah bagus loh. Yoo Mi menyimpan trauma sebagai korban bully
sebagai anak seorang aktris film hot. Selain itu, masih banyak lagi potensi
lainnya yang sebenarnya bisa digali dari drama ini.
Saya gak tau dengan penonton lainnya, untuk beberapa scene
saya menangkap kesan Yoo Mi nya terima-terima aja mau diapain sama Jin Wook.
Mana Jin Wook-nya demen bikin gerakan tambahan yang bikin jantung berdegub
kecang udah kayak mau dilamar aja sama Lee Changsub *HEEEEEEEEEEEEH NYADAR LO
UDAH SIANG*
Saya ngasih warning bagi kalian yang baru mau rencana
nonton—drama ini gak aman untuk jomblo/single. Kontennya sangat dewasa, tolong
jangan ditonton bareng, apalagi bareng ortu, adek, atau temen kuliah PWAHAHAHA.
Kalo nonton film/drama bareng drama sih gak masalah, pas hantunya nongol bisa
teriak bareng—gimana kalau nonton bareng film/drama romance? Pas adegan
romantis membahana... Coba deh dibayangin sendiri apa yang akan kamu rasain
ketika nonton scene romantis bareng temen-temen,bareng adik, bareng
lain-lainnya HAHAHAHA. OIYA YANG PUNYA PACAR TOLONG JANGAN NONTON BARENG PACAR.
JANGAN SEKALI-KALI! KATA NENEK BERBAHAYA.
Episode satu udah munculin scene yang ngagetin
begitu, kan saya shock jadinya *ngumpetin wajah di balik Teddy Bear*. Saya
lupa kalau OCN dan tvN kerabat dekat makanya kontennya berani, sebelas-duabelas.
Harusnya sih gak kaget lagi ã…‹ã…‹ã…‹
Saya ga rekomendasiin My Secret Romance bagi mereka yang
menyukai film/drama yang ngajak mikir.
Btw Dong Goo lucuuunya maksimal. Ini bocil satu, ngomong
masih belepotan tapi udah bisa diajak main drama ã…‹ã…‹ã…‹
Komedi. Romance. Bromance. Action. Spy drama. Disatukan. Hasilnya?
Nano-nano. Perpaduan Park Hae Jin (Kim Seol Woo), Park Sung Woong (Yeo Un
Kwang), dan Kim Min Jung (Cha Do Ha) dalam Man to Man bisa menjadi daya tarik
bagi viewers. Juga bagi saya. Tapi itu saja gak akan cukup ampuh menahan
saya agar betah menonton Man to Man. Well, awal cerita memang
demikian.
Kim Seol Woo seorang ghost agent yang ditugaskan
menjalankan misi penting yang karena misi itu dia terpaksa harus menjadi bodyguard
seorang aktor laga. Ini drama semi-serius. Diitung-itung lebih banyak
lawaknya.
Mulanya sih saya biasa aja ya, ceritanya juga gak yang
gimana-gimana. Yang bikin saya surprise trus ngakak panjang adalah
karakternya Park Sung Woong sebagai Yeo Un Kwang—seorang aktor laga yang lagi
naik daun, bedaaa bangettt dengan karakter yang sudah pernah dimainkan ajeossi
satu ini. Kelakuannya Un Kwang tuh suka gak sinkron sama muka sangarnya
HAHAHAHA. Rada childish. Tapi loveable. Tiap Un Kwang ngelakuin
sesuatu yang aneh, saya langsung inget perannya di Hidden Identity trus
geleng-geleng kepala kayak gak terima gitu. ã…‹ã…‹ã…‹
Karakter Kim Seol Woo sebagai agen rahasia pas banget.
Sekilas Kim Seol Woo tampak hangat tapi sebenarnya dia dingin seperti es di
kutub Utara. Iya sedingin itu. Profesionalitas-nya itu loh. Udah jelas-jelas
hatinya goyah gara-gara Do Ha tapi dia gak lantas jadi menye-menye dan
kehilangan keahliannya sebagai Ghost Agent. Hatinya Kim Seol Woo
setrong pisan. Cool. Eh tapi Kim Seol Woo bisa berubah lucu, kiyut, adorable,
ngegemesin, tralala trilili krenyes-krenyes AAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK Hayati pengen
nyubiiiiiiiiiiiit *WOIIIIIIII*
Ehm. Menurut point of view saya sebagai penonton
drama, sebuah drama tidak bisa langsung di-cap gagal atau flop terlepas
dari ide dan storyline nya yang biasa aja, atau bagi sebagian
lainnya dramanaya jelek, atau ini—karena ratingnya gak memuaskan. Sepanjang
drama tersebut masih bisa merebut perhatian penonton betapa pun kecil
persentase-nya—bisa jadi karena akting pemerannya, chemistry
antartokohnya atau unsur pembangun lainnya, kenapa kita mesti ngotot dramanya
jelek? Ada baiknya kita jangan semena-mena menjadikan selera sendiri sebagai
parameter mutlak dan harga mati yang kudu musti wajib di-aminkan seluruh dunia.
Harus proporsional. *CATET TUH AZZ KAMU TUH BUKAN KRITIKUS, TAPI PENONTON!* emang
penonton gak boleh jadi kritikus gitu?
Jika kamu berniat menonton Man to Man, pesan dari saya; jangan
buru-buru mengambil keputusan mendrop dramanya karena kamu kecewa dengan
karakter-karakter di dalamnya. Percayalah, Cha Do Ha tidak se-menyebalkan yang
kamu pikir. Saya bilang begini karena beberapa kali menemukan komentar viewers
yang gak suka bahkan antipati terhadap Cha Do Ha. Padahal mereka baru nonton
dua-empat episode. Kim Seol Woo dan Un Kwang Oppang juga gak kalah menariknya
kooook ã…‹ã…‹ã…‹ã…‹ Kudu sabar mah nonton Man to Man. Saya udah
buktiin, sempat pake jurus skip dua-empat episode. Setelahnya? Lancar jaya! Merdeka!
Hhmmpffttt.
Btw, saya penasaran dengan ‘misi Jakarta’ yang sering
disebut-sebut atasan Kim Seol Woo.
Saya tegaskan, saya menonton Man to Man bukan karena saya
fans Park Hae Jin, Park Sung Woong dan Kim Min Jung. Nope. Semata-mata karena
karakter yang mereka perankan sukses mencuri perhatian hingga akhirnya saya
menonton tanpa jurus skip lagi. I can see clearly that Kim Seol Woo
character is growing on me.
Saya gak bisa ngomong banyak tentang Chicago Typewriter
karena saya belum nonton full masih di-skip aja dulu. Tapi saya udah janji ke
diri sendiri nanti bakal ditonton seluruhnya.
♥
Nah, itulah drama-drama yang sedang saya ikuti saat
ini. Bagaimana dengan kamu?
Azz
huaaa... akhirnya kak azz ngepost ulasan drama tunnel... sudah aku duga pasti tunnel jadi list drama yg ditonton kak azz... walopun cerita nya ndak masuk akal tapi entah kenapa cuma tunnel yg aku tunggu tunggu tiap minggu... mungkin karena karakter tokohnya yang konsisten...
ReplyDeleteKyaaaa kamu nonton juga? :D Yang bikin nggak masuk akal hanya time travel nya, Sha. Selebihnya bisa dikaitkan dengan sekeliling kita. Huhuhu Tunnel udah tamat. Rencananya mau aku buatin postingan di blog nih.
DeletePengin nyoba nonton Chicago Writer tapi entahlah, kok agak males soalnya Yoo Ain-nya agak bikin aku gimana gitu hehe. TAPI PENGEN LIAT BIKOS ADA SI BAPAK PIYOPOYI ;3
ReplyDeleteSecara pribadi nggak pengin sama sekali ngelirik Secret Romance soalnya lead ceweknya jomplang banget sama lead cowonya HUHUHU.
iyaa kak azz.. aq nonton tunnel pertamanya gara gara netizen pada banding bandingin sama signal aku nya jadi geregetan dan penasaran kayak apa sih ceritanya ampe dibanding bandingin segala...ternyata setelah nonton 4 episode pertama aku langsung nyimpulan ini beda dengan signal...dan aku jdi penasaran tiap minggu nungguin episodenya keluar habisnya suka banget sama ceritanya yg ndak njlimet dan karakter tokohnya yang konsisten abis... apalagi waktu pas tau kalo ternyata profesor jae-yi itu anaknya detektif park kwang hoo.. bikin aq nangis deh...
ReplyDeleteayok kak azz bikin postingan tentang tunnel... aq mau banget kalo kak azz yang bikin.. apalagi kalo kak azz udah mbedah masing masing karakter tokoh dan detail ceritanya..
gara gara ulasan kak azz di atas aku jadi tertarik nonton maraton mistery queen..bener banget kata kak azz ceritanya fresh dan bikin ngakak abizz...wkwkwk..
terakhir nonton drama nya choi kang hee waktu heart to heart jadi agashi/halmoni yang muka nya merah kayak kepiting rebus.. eh disini malah jadi ahjuma detektif... jadi suka deh...apalagi dipairing sama ahjusi ganteng macam kwon sang woo... makin betah maraton nonton.nya...wkwkwk...