[Review] Bad Guys, OCN/2014

Kim Sang Joon, Ma Dong Seok, Park Hae Jin, Jo Do Hyuk, Kang Ye Won
P r o l o g
“True hapiness is when you’re feeling happy making others around you happy as well.” –Oh Goo Tak
Kembali ke tahun 2014 silam, adalah Merr yang tergila-gila pada Bad Guys. Saya waktu itu kalem aja. Niat untuk nonton ada. Setiap kali topik tentang Bad guys muncul di sela-sela percakapan telepon kami, saya selalu bilang ke Merr suatu saat Insha Allah akan saya nonton. Suatu saat-nya itu baru bisa terealisasi tiga tahun kemudian berkat Kim Seol Woo di Man to Man.
Iya, saya telat banget nonton. Gak papa telat kata Tea Eonni, yang penting sekarang akhirnya ditonton juga. Bersyukur banget ada blog yang menyediakan link donlot Bad Guys, saya nggak butuh waktu lama mengubek-ubek belantara  Google. Siapa tahu ada yang belum dan berniat nyoba Bad Guys, silakan ke sini
#1 Storyline and Plot-line
Drama 11 episode yang naskahnya ditulis oleh Han Jung Hoon (Missing Nine, 38 Task Force) mengisahkan tentang tim investigasi khusus yang dibentuk Kepala Kepolisian Nam Goo Hyun (Kang Shin Il) setelah anak lelakinya yang juga merupakan seorang detective, mati ditikam seorang pembunuh berantai. Tim ini dipimpin oleh Oh Goo Tak (Kim Sang Joon), dan anggotanya ada Park Woong Chul (Ma Dong Seok), Lee Jung Moon (Park Hae Jin), dan Jung Tae Soo (Jo Dong Hyuk). Yang membuat tim investigasi ini berbeda adalah karena ketiga orang yang tergabung di dalamnya merupakan penghuni penjara atas kasus-kasus berat yang mereka lakukan. Park Woong Chul, seorang gangster. Lee Jung Moon, pembunuh berantai dengan IQ tinggi, —hasil test menunjukkan ia masuk kategori psikopat. Lalu ada Jung Tae Soo, seorang pembunuh bayaran profesional. Sedangkan Oh Goo Tak pada saat itu sedang menjalani masa skorsing tak lama setelah putrinya satu-satunya terbunuh.

Apa yang akan terjadi bila para kriminal bergabung dan bekerja sama menangkap kriminal lainnya? Kira-kira begitulah premis drama ini. Orang jahat menangkap orang jahat. Terdengar tak biasa. Sangat menarik, tentunya.

Well writen—kesimpulan itu muncul begitu saya menamatkan 11 episode Bad Guys. Sesuai genre yang diusungnya, Action-crime-mistery-thriller, Bad Guys benar-benar tampil memesona. Rapi; plot yang konsisten, tensi terjaga, serta benang merah yang menjadi pengikat drama—saya berkali-kali menahan napas dan bahkan beberapa kali terpekik kaget saat menonton scene-scene di drama ini. Scene berantem di Bad Guys untungnya masih bisa saya tolerir. Saya suka gak kuat nonton drama/film eksyen yang kelewat sadis, saya nge-drop Voice gara-gara ini hehe.
Grafik pengembangan cerita Bad Guys runut dan terpetakan dengan baik. Dimulai dari; tidak mengenal satu-sama lain, lalu pelan-pelan terhubung secara emosional setelah bekerja sama menyelesaikan kasus demi kasus. Dari interaksi antarkarakter ini pula penonton tanpa susah payah mengerutkan kening, bisa menemukan jawabannya sendiri; apakah orang-orang ini pantas memeluk kesempatan menjalani hidup baru sebagai manusia? Yang menarik, sisi misteri Bad Guys dengan sengaja dibangun sejak episode 1. Muaranya ada pada satu karakter, Lee Jung Moon.

Sekilas kasus-kasus yang dihadapi tim investigasi khusus ini berdiri sendiri, padahal sebenarnya konflik yang menjalar-jalar itu saling terkait dari satu episode ke episode berikutnya, entah itu dengan tokoh yang terlibat hingga potongan-potongan fakta membingungkan yang mereka temukan di setiap kasus yang secara langsung dan tidak langsung melemparkan mereka ke masa lalu. Sekumpulan misteri yang kian mengerucut. Karena puzzle-puzzle tersebut pada akhirnya akan membentuk gambar utuh. Di saat itulah, setiap orang akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dibawanya. Oh Goo Tak, Ma Dong Seok, Lee Jung Moon, Jung Tae Soo. Dan yang paling berhak mendapatkan jawaban; kita sebagai penonton.

Oh! Bad guys—disamping tema seriusnya, tanpa bermaksud melucu, tetap bisa kok bikin tertawa. Tidak lupa pula beberapa adegan menyentuh yang bisa membuatmu menahan napas, tercekat, lalu menelan kesedihan yang tidak sederhana seperti kelihatannya.

Apakah kita manusia atau binatang? Bertanya Kepala Polisi Nam kepada Oh Goo Tak detik-detik menjelang kematiannya.

Bad Guys membawa saya kembali pada pertanyaan tidak persis sama tapi saling berhubungan yang kerap muncul di kepala saya, berseliweran. Mengusik untuk waktu yang lama. Apakah orang jahat, selamanya pantas di-cap jahat? Apakah mereka yang pernah melakukan kesalahan—besar dan kecil—tidak punya kesempatan untuk menebus diri? Untuk menjadi seseorang yang lebih baik?
#2 Cast and Character
Kim Sang Joon as Oh Goo Tak
“Did my emotions cloud my rational judgment?” –Oh Goo Tak
Sebagai kapten tim, Oh Panjangnim terlihat menyeramkan dan susah ditebak. Kematian puteri satu-satunya membuat Oh Goo Tak berubah sangat drastis. Seperti pohon kering, tinggal menunggu sambaran petir—meranggas. Sorot matanya dingin, tidak ada geliat kehidupan di sana.
Sebelum puterinya tewas dibunuh, Oh Goo Tak adalah sosok detective yang memegang teguh prinsipnya. Ia menghindari suap, berusaha menjalankan tugasnya sebaik-baiknya sebagai bentuk penghormatannya kepada masyarakat yang sudah susah payah membayar pajak— ia sadar gaji yang diterimanya setiap bulan berasal dari sana. Ia mulai goyah saat puterinya yang bercita-cita menjadi seorang pianis hebat membutuhkan uang agar bisa sekolah ke luar negeri.
Betapa banyak orang yang membakar habis idealisme dan meruntuhkan keteguhan prinsipnya akibat desakan kebutuhan atas uang. Ada satu ucapan putus asa Oh Goo Tak yang membuat saya menarik napas panjang sambil sekuat hati menahan agar air mata saya tidak jatuh.

“Mengapa orang miskin harus hidup begitu sengsara? Mengapa?” Ia berteriak frustasi.
Oh Goo Tak adalah simbol orang-orang yang tidak punya pilihan lain kecuali menggadaikan jalan lurus-nya demi kebahagiaan orang yang disayanginya. Potret seorang ayah yang ingin mengusahakan yang terbaik untuk puterinya. Ironisnya, yang terbaik itu membutuhkan uang banyak. Dilihat dari kacamata kebenaran yang dianut lingkungan sosial kita, tindakan Oh Goo Tak menerima uang dari bos gangster jelas salah. Masih banyak jalan lain yang bisa ditempuh, demikian kita menyalahkannya.  Tapi coba lihat dari sisi lain—dari sisi yang lebih manusiawi, sedih sekali. Posisinya seperti makan buah simalakama.Tentang kesenjangan sosial yang tumbuh subur di sekeliling kita ini, ada yang salah pada sistem kehidupan yang kita jalani...

Oh Goo Tak sesungguhnya tidak benar-benar kehilangan jati diri sebagai pelayan publik yang baik. Hanya saja kesalahan yang dilakukan di masa lalu terus mengikutinya ke manapun kakinya melangkah, ditambah dendam yang ia simpan dalam-dalam untuk pembunuh puterinya—ia pelan-pelan menemukan closure yang sangat mahal... juga menyakitkan. Kamu keliru bila berpikir apa yang sudah kamu lakukan di masa lalu akan tetap tinggal di sana. Apa yang kamu anggap sudah selesai, sesungguhnya masih bernapas, ia menunggu saat yang tepat untuk mengguncang kesadaranmu. Karena Tuhan tidak tidur.
Akting Kim Sang Joon Ajeossi gak ada cela-nya sedikit pun. Two thumbs up! Salah satu  scene favorit saya adalah ketika Oh Goo Tak bergegas ke rumah sakit di mana puterinya dirawat. Saya bisa merasakan gejolak kemarahan Oh Goo Tak yang bercampur sedih dan usaha kerasnya agar tidak tampak hancur di hadapan puterinya—ini! ㅠㅠ
Ma Dong Seok as Park Woong Chul
Sebelum nonton Park Woong Chul di Bad Guys, saya sudah pernah melihatnya di 38 Task Force, di bagian epilog drama yang dibintangi Ma Dong Seok dan Seo In Guk ini ㅋㅋㅋ
Sebenarnya Park Woong Chul baik, hanya karena ia tidak tahan hidup miskin akhirnya ia bergabung dengan gangster. Iya, modal utama Park Woong Chul untuk hidup adalah kekuatan fisiknya. Ia bisa menguasai kelompok-kelompok gangster di Seoul hanya dalam waktu singkat—25 hari.
Mukanya Ma Dong Seok Ajeossi tuh gak ada serem-seremnya sama sekali. Lucu iya. Salah satu scene yang bikin ngakak waktu dia dan Yoo Mi Yeong memeriksa CCTV. Park Woong Chul tertidur dengan mata terbuka. Bukan cuma Yoo Mi Yeong yang menyangka Park Woong Chul gak tidur, saya juga! Mana Park Woong Chul nya kayak ngomel-ngomel lirih begitu. “I’m not sleepng, I’m just thinking with my eyes closed.” Eh, pas pahanya ditepok keras, dia terbangun kaget  HAHAHAHA asli lucu.
Seiring berjalannya episode-episode Bad Guys, saya menemukan karakter Park Woong Chul ini lumayan soft. Ia sedang dalam perjalanan untuk menjadi orang baik, untuk menjalani hidup sebagai manusia ketika bertemu Yoo Mi Yeong, Oh Goo Tak dan dua rekan lainnya.
Jo Do Hyuk as Jung Tae Soo
Pembunuh bayaran profesional yang menyerahkan diri ke polisi usai membunuh. Jung Tae Soo tak bisa lagi menangani serangan rasa bersalah yang bertubi-tubi menyerangnya. Apalagi setelah seorang istri orang yang sudah dibunuhnya menolongnya saat ia tergeletak setengah tak sadar di sebuah jalan sepi. Makin tersiksa jiwanya Jung Tae Soo.
Seperti Park Woong Chul, Jung Tae Soo pengen insaf jadi orang jahat. Gayung bersambut, ia bertemu Yoo Mi Yeong dan Oh Goo Tak. Ia lalu bergabung dengan tim investigasi bersama Park Woong Chul dan Lee Jung Moon.
“Meskipun membunuh itu mungkin mudah, tapi hal yang tersulit adalah rasa bersalah...” Im Ajeossi.
Tae Soo merasa ia sudah terlalu jauh menempuh jalan yang sulit; membunuh. Maka ia memilih putar arah, menempuh jalan yang sulit; menghadapi rasa bersalahnya.
Park Hae Jin as Lee Jung Moon
“Live in the light. Don’t die in the darkness.” –Lee Jung Moon
Psycho. Psikopat. Pembunuh berantai. Ia dihukum penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan berantai yang tidak pernah diakuinya. Ya. Jung Moon—betapa pun inginnya dia mengingat—tidak bisa menggali dan mengingat memori di mana ia bertindak sebagai pembunuh seperti yang selama ini dituduhkan semua orang kepadanya. Atau sebenarnya, ia memang tidak pernah memiliki kenangan itu?
Satu-satunya yang bisa diingatnya adalah kejadian saat ia membunuh dua perampok yang masuk ke rumah dan membunuh kedua orang tuanya. Selain itu, tidak ada.
Kebingungan yang melingkupi Jung Moon kian genap saat dua rekannya—Park Woong Chul dan Jung Tae Soo, menerima order untuk membunuh dirinya. Sebegitu berbahayanya kah Lee Jung Moon?
“Berdosa adalah urusan manusia. Tapi membenarkan dosa adalah pekerjaan iblis.” -Tolstoy
Semula saya juga mengira Lee Jung Moon ini sosok mengerikan, brutal, dan kejam. Tatapan matanya yang dingin, irit ngomong, tak sedikit pun rasa gentar tercermin di matanya, seluruh yang bersumber pada diri Jung Moon begitu menakutkan; begitu tak tertebak. Saya hampir percaya—atau sempat percaya?—bahwa dia pelaku pembunuh berantai itu. Mungkin ada kondisi tertentu di mana ia tidak bisa mengingat tindakan sadistis yang sudah ia lakukan. Mungkin ada penjelasan dari sisi medis dan psikologi untuk hal ini. Demikian pikir saya.
Scene ini nyesekkin banget. ㅜㅜ
Di antara empat karakter utama Bad Guys, menurut saya karakter Lee Jung Moon ini yang paling susah dan paling penting keberadaannya. Ia benang merah yang menyatukan setiap peristiwa-peristiwa penting. Ia puzzle terakhir yang membentuk gambar utuh Bad Guys. Ia yang paling solid menyimpan sisi misteriusnya. Kalau kata saya, matanya Jung Moon tuh enggak ada nyawa-nya. Dia pernah tersenyum, sedikit. Tapi matanya nggak pernah. Kok sedih ya .
Lee Jung Moon, karakter yang sudah disalahpahami sejak episode perdana Bad Guys dimulai. Oleh semua orang. Bahkan Jung Moon turut meragukan dirinya sendiri.
Gara-gara Jung Moon, saya beberapa kali berteriak tertahan; scene sewaktu dia dan Park Woong Chul dikeroyok anak buah Madam Hwang sarap, Jung Moon ditusuk belakangnya. Suara crash pisau yang menancap di atas pinggangnya dan disorot pake adegan slow-mo, ekspresi kesakitannya. Ueeedaannn! Jung Moon gueeeeeeeee. Yang kedua waktu dia nunggu Park Woong Chul di depan pintu keluar markas Lee Doo Kwang. Tiba-tiba ia ditabrak seseorang dari belakang. Bersamaan, sebuah pisau menancap di atas pinggangnya. Gilak. Pengambilan angle-nya dramatis realistis. .
Udah ancur-ancuran deh Lee Jung Moon di Bad Guys; ditusuk dua kali, dipukulin, dikasih minum obat, disuntik opium, berkali-kali ditodongin senjata.. duh pokoknya yang paling ngenes di sini emang Lee Jung Moon. Dan pada akhirnya semua perlakuan kasar dan brutal yang ia terima itu sama sekali tak beralasan *nangis kejer*
INI SCENE SAYA ULANG BERKALI-KALI
Park Hae Jin daebak. Kebayang dia selama syuting dengan ekspresi seperti itu, kontinyu. Capek nggak sih? Pasti tingkat kesulitannya sangat tinggi. Melihat akting dia di Bad Guys, saya sedikit mengerti mengapa ia dikasting untuk peran Yoojung sunbae di Cheese in The Trap. Udah pas banget meranin karakter psikopat yang minim emosi. Paling suka tone suara rendah Jung Moon yang lirih sekaligus sarat teror. Satu-satunya distraksi yang saya temui adalah poni kepanjangannya  Jung Moon HAHAHA. Sempat-sempatnya saya kepikiran; apa pandangannya gak terhalang ya? Ga ngerasa tertanggu? Satu mata ketutup rambut gitu. Kalau kata Lia, dia suka salfok sama poninya HAHAHAHA. Gemes. Gengges. Pengen ngegunting ㅋㅋㅋ.
Gak pa-pa. Jung Moon tetap cakep maksimal kok. #Ehm. Eh, inget poni jadi keinget Andika Kenjeun Band BWAHAHAHAHA. Andwaeeee ㅋㅋㅋㅋ
Ending
Open ending tapi tuntas. Partanyaan-pertanyaan yang dilemparkan di awal cerita, masing-masing menemui jawabannya.
Apakah Lee Jung Moon benar-benar seorang pembunuh berantai? Siapa yang memberikan order kepada Jung Tae Soo dan Park Woong Chul untuk membunuh Jung Moon? Apakah puteri Oh Tak Goo merupakan salah satu korban pembunuhan yang dilakukan Jung Moon? Mengapa Jung moon? Siapakah master plan di balik seluruh kekacauan ini?
Denger-denger bakal ada Season 2 ya? Tolong banget kompisisi cast nya tetap sama dengan Season 1... khususnya Kim Sang Joon, Park Hae Jin, Ma Dong Seok, dan Jo Do Hyuk.
My Two Cents
*kontennya berisi spoiler*
Satu hal yang saya percayai, seorang screen writer, seorang author, akan melakukan survei terlebih dahulu sebelum menulis. Ia akan berusaha menyempurnakan materi terlebih dahulu. Ketika menonton Bad Guys, saya yakin seyakin-yakinnya, Han Jung Hoon-nim sudah melakukan penelitian dan survei sebelum menulis naskah Bad Guys. Jadi apa-apa yang disuguhkan merupakan campuran refleksi antara realitas dan fiksi. Tokoh-tokohnya fiksi tapi konflik dan masalah yang diangkat benar adanya.
Bad Guys berisi orang-orang bermasalah setidaknya dari segi hukum begitu adanya. Mereka yang punya sejarah kehidupan kelam dikumpulkan dan dipertemukan. Apakah mereka yang pernah berbuah kejahatan, tidak pantas menerima dan menjalani kesempatan kedua?
Setelah menonton Bad Guys, saya menyimpulkan begini; ada orang yang berhak mendapatkan kesempatan kedua; ada yang tidak. Ada orang-orang yang menyadari kesalahannya; ada orang-orang yang hingga tarikan napas terakhir tidak bisa menghargai apa itu kesempatan kedua, apa itu mengaku salah.
Ada tiga jenis manusia di Bad Guys. Yang pernah berbuat jahat lalu sadar; yang semata teguh memegang prinsip-prinsip kebaikan;yang terperangkap dalam ilusinya sendiri, menyangka dirinya adalah agen kebenaran yang berhak menjatuhkan penghakiman sesuai paham kebenaran dan keadilan yang dianutnya.
Bad Guys menarik saya merenungi kembali pikiran-pikiran yang beberapa tahun terakhir memenuhi kepala saya. Bahwa peristiwa-peristiwa besar yang terjadi sejatinya tidak terjadi begitu saja tanpa penggeraknya. Master plan. Penggagas kekacauan. Kita ibarat bidak catur. Figur-figur yang dimainkan. Apa motivasi dan tujuannya? Tentunya untuk sesuatu yang manfaat dan keuntungan­-nya bukan untuk kita. Sebab itu, sebagai penonton, bolehlah menyisakkan sedikit ruang untuk sikap kritis dan ragu. Dunia dan atraksinya tidak sepolos yang kamu bayangkan.
Lee Jung Moon adalah pesan untuk kita semua; tercatat memiliki IQ 165 saat berusia 12 tahun; anggota termuda Mensa Internasional; nilai PCL-R nya 38; seorang psikopat. Karena semua spesifikasi ini, ia dituduh sebagai pelaku pembunuhan berantai. Tuduhan yang membabi buta. Orang-orang ngotot. Lee Jung Moon tersudut. Tertuduh.  Apakah dengan IQ 165, jenius, nilai PCL-R nya yang 38, masuk kategori psikopat, lantas Jung Moon sudah pasti melakukan kejahatan pembunuhan keji berulang-ulang itu? Setelah kejadian sebenarnya terungkap, saya mengingat kembali apa yang dilalui Jung Moon selama 11 episode, saya nggak punya ekspresi selain kesesakkan yang memenuhi rongga dada. Iya, sedalam itulah karakter ini memengaruhi saya. Saya nggak bisa membayangkan menjadi Jung Moon, dihukum untuk kesalahan yang bukan miliknya. .
Belum cukup dengan semua tamparan yang diberikan kepada saya, Han Jung Hoon-nim memberikan satu sentuhan halus-nya untuk menutup kisah Jung Moon; dia yang paling pantas memberikan pembalasan kepada orang-orang yang sudah memanipulasi hidupnya. Tapi tidak. Jung Moon malah menahan tangan Oh Tak Goo agar tidak bertindak lebih lanjut menghabisi si Master Plan. Padahal ia bisa duduk saja sambil melipat tangan. Menonton bagaimana orang tersebut menerima pelajarannya. Lee Jung Moon, si psikopat bertindak sebagai manusia—lebih manusia daripada dia yang oleh publik sebagai penegak kebenaran.
Hati-hati dengan standar penilaian yang kita percayai, hati-hati dengan pikiran kita sendiri.
Oh ya, Lia ngomen sisi jeniusnya Lee Jung Moon tidak terlalu dieksplor. Lia mungkin benar. Tapi saya punya pandangan lain. Bad Guys 70% adalah eksyen, berbeda genre dengan Signal atau yang paling terbaru Tunnel di mana analisa profiler dan kriminolog memegang porsi yang lumayan besar. Di Bad Guys, untuk beberapa kasus seperti pembunuh berantai di episode 2, perdagangan organ manusia di episode 3, kasus penembak misterius di episode 5—analisis Jung Moon cukup berguna. Namun memasuki paruh kedua, tinju lebih banyak berbicara, ketimbang otak jeniusnya Jung Moon. Saya tidak bisa menilai apakah ini kesengajaan penulis atau justru kekurangan yang luput diperhatikan. Semoga di Season 2, kejeniusan Jung Moon lebih dieksplor lagi—hanya jika Park Hae Jin kembali meramaikan Bad Guys. I hope so.
9,8/10.
Saya merasa akting Kang Ye Won off di Bad Guys. Intonasi dan tone suara serta ekspresi wajahnya serasa ga pas. Datar. Kaku. Begitu-begitu saja. Saya belum pernah menonton akting Kang Ye Won sebelumnya, jadi saya tidak bisa menilai lebih lanjut.
Terakhir, ada penutup dari Oh Goo Tak ajeossi.
“.. are we men or beasts? Even if we can only live for one more day, we’ll do it as people. That’s what we have decided. If we’ve comitted a crime, we will accept punishment, reflect, and receive forgiveness. That’s how we can live a new life. Isn’t that what it’s to be nice? If we’re not bad guys, Heaven will acknowledge us.”
 
Gayanya ga sopan banget deh
I LOVE BAD GUYS SOOOO MUCH! I LOVE LEE JUNG MOON! MANSE!! ㅋㅋㅋㅋ
Bye-ing!

Azz

1 comment:

  1. mau ikut komen di postingan ini ah...

    jujur aq blm nonton drama ini.. tapi setelah baca ulasan dari kak azz keinginan untuk nonton drama ini jadi timbul lagi... dari dulu ada 2 drama lawas OCN yang pengin banget aq download dan aq tonton tapi kok nda kesampean terus adalah Bad Guys dan My Beautiful Bride...
    semoga setelah baca postingan ini aku bisa nonton Bad Guys...

    sukses terus untuk kak azz... aq tunggu tulisan kakak selanjutnya...

    ReplyDelete

Haiii, salam kenal ya. 😊