[Girl Crush] Girls Day Hyeri

♪ bgm : Girl’s Day-If You Give Your Heart For Me ♪
Special thanks untuk Mbak @Hyereoum
Selama ini, di akun twitter dan blog yang saya asuh, saya terkesan hanya nge-spazzing aktor atau idol namja dibandingkan yeoja. Lee Changsub, Park Bogum, Ji Chang Wook, Lee Seung Gi, Lee Won Geun, Yook Sungjae, Seo In Guk... Rameeee nian. Pertanyaan yang muncul selanjutnya—apakah saya tidak tertarik men-stan yang cewek? Atau, apakah saya tidak punya bias aktris/idol perempuan?
Gak rajin ngomongin mereka di timeline/blog, bukan berarti saya tidak punya atau tidak tertarik nge-fans dengan aktris/idol perempuan. Aktris dan idol perempuan yang saya sukai, lumayan banyak. Mulai dari yang senior hingga yunior. Ada yang label-nya sekadar suka begitu saja, ada pula yang tarafnya di atas sekadar suka.
Saya tidak membatasi minat hanya pada aktor/idol berwajah menyenangkan, suara bagus, atau akting kece. Tak jarang saya jatuh cinta pada akting pemeran perempuan atau idol perempuan (Cheon Song Yi di You Who Came From The Star, Im Yoo Na di Prime Minister & I). Trus kenapa dong saya jarang ngomongin mereka di blog/akun sosmed? Nah ini yang tidak bisa saja jawab secara rinci. Tampaknya tanpa saya sadari, saya memang cenderung seneng nge-spazz yang namja ketimbang yeoja—naluriah kah? Hihi...
Suatu ketika di masa lalu, sambil melakukan back track di timeline twitter timbul kesadaran kalau selama ini—sejak Majimak Sarang hidup—saya belum pernah menulis satuuu saja postingan yang menuliskan tentang aktris/idol perempuan. Sebagai salah satu penggembira di Suntaek, fokus saya waktu itu hanya terikat pada Park Bogum—Hyeri apa kabar, Azz? Dari sinilah embrio ide ini lahir. Saya meniatkan suatu saat ingin menulis postingan khusus membahas aktris/idol perempuan, bukan berupa profil, bentuknya semacam perjalanan singkat before dan after saya mengenal dekat si aktris/idol.
Jadilah saya meluangkan satu item di Majimak Sarang khusus untuk membahas aktris/idol perempuan yang saya sukai. Dan pada kesempatan ini saya memilih Girl’s Day Hyeri sebagai pembuka.
Lee Hyeri ♥
Hyeri lahir 9 Juni 1994 di Gwangju, Korea Selatan. September 2010, Hyeri dan Yura bergabung dengan Girl’s Day setelah dua member original memilih hengkang dari grup.
Dua tahun kemudian, tepatnya 2012, Hyeri bermain di drama Tasty Life (SBS).  sebagai Jang Mi Hyun Maret 2013, publik dikejutkan oleh berita dating Hyeri dan Tony Ahn, member H.OT (oppa-nya Sung Shiwonㅋㅋㅋㅋ), delapan bulan kemudian hubungan yang terpaut 16 tahun itu kandas.
Di tahun 2014, karir Hyeri mulai menemukan cahaya, sejalan dengan popularitas Girl’s Day. Akhir Desember ia bergabung Seonam Girls High School Investigators (jTBC) sebagai Lee Ye Hee. Memasuki awal 2015, ia melengkapi cast Hyde, Jekyll, Me (SBS) sebagai Min Woo Jung. Masih di tahun yang sama, Hyeri kembali membuat publik geger setelah dikasting sebaga salah satu pemeran next Reply series, Reply 1988—tak sedikit yang meragukan keputusan pihak produksi serial yang telah mengangkat nama tvN tersebut. Tak disangka justru perannya sebagai Sung Deokseon inilah yang mengantarkan Hyeri menjadi salah satu pemegang CF terbanyak. Produk-produk yang diwakilinya mengalami peningkatan dari segi penjualan. Di tahun 2016, Hyeri menempati urutan ketiga Korea Power Celebrity 40 yang diterbitkan Forbes.
Tak berapa lama setelah rehat dari sakit, Hyeri menerima peran Jang Geu Rin di Ddanddara bersama Minhyuk CN. Blue dan aktor Jisung. Sayangnya rating drama SBS ini tidak sesuai harapan.
Hyeri pernah menjadi cameo di beberapa acara televisi antara lain I Trusted Him (MBC Every1), The Clinic for Married Couples : Love and War (KBS2), dan Be Arrogant (SBS Plus).
Hyeri juga pernah membintangi beberapa MV. Shaking Heart (C-Clown)—whaattttt, akikah baru tauuk. Shaking Heart salah satu lagu kesayangan dari C-Clown selain Far Away . ketauan cuma denger lagu gak ngecek lainnya, lalu ada MV Tarzan (Wonder Boyz), My Student Teacher (NC.A)—lagu dan MV-nya bagus, dan I Am Korea (Various Artist).
#1 Before Reply 1988

Kembali ke tahun 2012-2013, bulan-bulan ketika saya masih terhitung baru di Kpop-land. Baru yang saya maksud, saya meninggalkan posisi sebagai pengamat sambil lalu dan memilih men-stan salah satu idol group. Biasanya, saya tidak pernah benar-benar menaruh perhatian pada Kpop-land news. Setelah bergabung di twitter untuk pertama kali setelah dikompori teman—saya mau tidak mau, suka tidak suka, selalu diberikan update terbaru karena saya mem-follow akun-akun yang kerjaan-nya men-share info dari dunia itu.
Saya tidak ingat persis waktunya, pernah ada satu insiden yang secara alamiah berhasil menstimulasi alam bawah sadar saya untuk membentuk kesan tidak respek terhadap Girl’s Day.
Saya—kalian mungkin akan menuduh saya munafik bla bla bla—tidak nyaman dan agak risih melihat GB nge-dance dengan gerakan er**is dengan pakaian super duper se*si itu. Tak hanya berlaku bagi GB, saya punya dua adik perempuan, kepada mereka berdua saya kerap memberi saran (menegur) dengan cara santun agar mereka memerhatikan cara berpakaian bila keluar rumah.
Apakah tidak ada pilihan konsep selain memamerkan pa*a-da*a? Selain mengeksplore kulit putih mulus mereka? Pikiran semacam ini yang mentok di benak saya kala itu. Saya begitu kritisnya memprotes. Terlebih pada saat itu—girl group sedang kepincut konsep cekcih plus sen*ual. Sungguh, dalam hal ini saya tidak berniat mau tampil sok suci.. Kalian belum lupa kan, kalau saya termasuk orang yang menganut gaya hidup konservatif? Bahkan hingga detik ini saya selalu berusaha semampunya meminimalisir postingan atau gambar yang bisa memicu khayalan liar pembaca. Hal ini berlaku tidak hanya untuk girl group/aktris perempuan, yang namja juga.
Saya menghargai cara orang-orang nge-spazz aktor/aktris/idol yang mereka suka—entah itu six pack nya-kah, bla bla bla... tapi saya—sekali lagi, selalu berusaha semampunya nge-spazz dengan cara lain (kadang sih terpeleset. Namanya juga berusaha ㅋㅋㅋ *dicubit*).
Saya pernah loh mendadak ilang feeling pada aktor kesayangan (no mensyen) gara-gara dia mamerin abs hihi. Ini soal bagaimana saya dan kamu melakoni cara yang menurut masing-masing individu menyenangkan. Sepanjang saya tidak menyibukkan diri men-judge orang lain karena cara yang dipilihnya, selama saya dan kamu tidak saling menyeberangi wilayah masing-masing dengan tujuan memenangkan siapa yang paling bener caranya—saya rasa tidak akan ada benturan di antara kita. Sepakat?
Dan demikianlah hubungan saya dengan Girl’s Day waktu itu. Saya tidak hapal nama membernya, kecuali Hyeri. Mau tahu yang paling ngenes nya? Sebelum Reply 1988, saya sama sekali tidak mengenal lekat bagaimana wajah Hyeri itu. Pasalnya, saya mengenal namanya bukan karena hal menyenangkan. Jadi, ya... saya cuek saja. Ringkasnya, beginilah trivia mengenai Hyeri yang mengendap di ingatan saya—
“... pacarnya Tony Ahn H.O.T.”
“Hyeri ngejek Beast pada sebuah program musik...”
“... Aegyo...”
“Cekcih dan sen*ual...............”
“Hyeri... Idol championship... Suzy....”
Bisa kamu bayangkan di level berapa Hyeri saya tempatkan jika memakai ekspresi negatif sebagai ukuran?
Don’t judge a book by it’s cover, kata saya suatu hari kepada adik-adik bimbingan dalam sebuah forum.
Mengingat apa yang sudah saya lakukan pada Hyeri menerbitkan rasa malu yang tidak biasa—rasanya seperti... seperti seseorang yang—lupa menengok ke belakang. Kesewenang-wenangan saya yang tanpa sadar men-judge karakter seseorang hanya berdasarkan apa yang saya lihat, saya baca, lalu saya simpulkan sepihak itu... padahal, saya sendiri tidak pernah bertemu secara pribadi, tidak pernah berinteraksi langsung... sounds familier, temans?
Terlepas dari itu semua, setidaknya saya bersyukur mengenai satu hal ini; saya tidak pernah secara terang-terangan memberikan suara lantang pada pendapat miring saya mengenai Hyeri, sebatas omongan dalam hati saja. Fokus saya thok mentok pada boy group kesayangan (waktu itu), yang lain sekadar lewat. Kalaupun saya ngasih komen soal mbak-mbak cekcih, saya berbicara secara umum—tidak mengkhususkan pada satu individu. Wasting time banget mengkritisi habis-habisan sesuatu (seolah beberapa menit ke depan langit akan runtuh) yang ditinjau pake kacamata apa pun tidak bersinggungan dengan hidup saya. Saya dan girl group cek*ih Korea Selatan ketemu-nya di mana? Kecuali misalnya dia produk dalam negeri yang tiap hari wara-wiri di layar kaca tivi dengan konsep seperti itu—saya merasa berhak dan perlu bersuara ke KPI ☺
“Mbaaaak, susah kalau girlgroup gak ngedance se*si, ga mamerin pa*a-da*a, gak bakalan lakuuu!” Deng Dong (nama kesayangan), adek bungsunya Azz (Fans EXO & Apink)
Nah loooh. Berkali-kali adek saya ngomong ke saya seperti ini setiap kali mendengar keengganan saya menonton MV-MV GB yang sarat sens*alitas.
Masuk akal juga sih. Setelah saya nonton dan mendengar lagu-lagu Girl’s Day, di awal-awal debut mereka memakai konsep cute dan lagunya juga bagus-bagus. Bagus banget malah menurut saya. Cocoklah di kuping. Tapi Girl’s Day gak menang juga di program musik mana pun. Koreksi saya bila saya keliru; Girl’s Day mulai dikenal publik dan memenangkan tropi acara musik setelah melepas konsep imut dan menyeberang ke konsep yang sangat berani., Lagu mereka seperti Something, Expectation dan Female President yang jauh dari kesan imut-imut telah menjadikan GB di bawah asuhan Dream Tea ini cetar membahana (tapi bukan ala Inces yaaa). Meminjam ucapan si adek—banyak GB (kebanyakan dari agensi kecil) bantik stir coba-coba memakai konsep ce*cih dan sen*ual, dengan harapan bisa dikenal publik.
Bahwasanya konsep seksi tidak bisa dipakai sebagai titik ukur kepribadian member-membernya. Saya ditampar telak di sini. Gimana yah... Sebuah kekeliruan yang tidak sepele bila saya menggunakan standar hidup konservatif ala saya untuk menilai kualitas kepribadian orang lain yang jelas-jelas secara geografis dan budaya berbeda jauh. Tau apasih saya....
Apakah tersebab saya tidak menyukai (baca; anti) terhadap konsep cekcih nan sen*ual pada GB, maka saya patut pula tidak menyukai (baca; anti) terhadap member-membernya? Nggak, kan? Ceritanya, Azz tercerahkan nih. ☺
#2 Lee Hyeri vs Sung Deokseon
Jangan biarkan kebencian yang tidak pada tempatnya—membuatmu kehilangan akal untuk belajar mencari tahu, mengidentifikasi serta mengenal hal-hal yang tidak terlihat atau belum kamu lihat.
Saking semangatnya membenci hingga menolak menelaah lebih dalam lagi. Saya bisa meyakinkan diri bahwa saya tidak membenci Hyeri. Tidak respek tidak sama dengan benci, bukan? Belum pernah rasanya saya tidak menyukai seseorang sampai membabi-buta. Yang sering terjadi, saya menolak menenggelamkan perhatian kepada hal-hal yang tidak saya sukai. Untuk hal-hal yang tertentu, saya bukan tipe orang yang senang membuang-buang waktu sekadar menulis atau membicarakan apa atau siapa yang tidak saya sukai. Sebab bila saya memberi keleluasaan tempat di hati saya untuk aura negatif, sewaktu-waktu saya pasti akan kalah. Jika itu terjadi, efeknya akan memengaruhi pola pikir dan pola hidup saya secara keseluruhan. Prasangka buruk beranak-pinak. Bukan lagi manfaat yang akan saya berikan kepada orang lain melainkan musibah. .
Imej Hyeri yang itu tetap tinggal di ingatan hingga akhirnya saya bertemu Sung Deokseon di Reply 1988.
Hyeri dan seluruh kontroversi-nya berhasil memengaruhi pandangan saya terhadap dirinya. Tapi ketika namanya diumumkan sebagai salah satu pemeran utama dalam Reply 1988—saya tidak sempat memrotes. Perhatian saya teralihkan oleh urusan lain, lagipula luka hati akibat Reply 1994 belum sepenuhnya sembuh #EEEAAAAAAAK
Saya baca-baca komentar pedesss netizen sambil lalu saja dan bereaksi—OH. Ya. Begitu saja.
Nah, lanjut kisah berawal dari Min dari Hello Monster, saya memutuskan menonton Reply 1988tanpa ekspektasi apa-apa. Ingat, ini awal-nya yaaa ㅋㅋㅋ
Seusai menonton dua episode plot, saya tidak menemukan alasan kemarahan/keengganan K-netz terhadap casting role yang diberikan kepada Hyeri. Akting Hyeri baik-baik saja. Sebagai viewer yang memerhatikan detail, saya menilai peran Deokseon sudah pas diperankan Hyeri. Tidak ada ekspresinya yang awkward, semuanya serba natural. Akting nangis yang bila dibawakan dengan tidak proporsional (baca; lebay) bisa menerbitkan gelagat negatif dalam kurva penilaian netizen/viewers, tidak berlaku pada Hyeri.
Mengapa Sung Deokseon begitu lekat di ingatan saya berikut tingkah-polah, ekspresi-ekspresinya? mengapa seluruh tentang karakter ini begitu membekas di hati penggemar Reply 1988—penonton yang benar-benar menghargai Reply 1988 ya, if you what I mean ㅋㅋㅋㅋ. Tak lain tak bukan berkat kemampuan Hyeri yang sukses menerjemahkan dalam bentuk visual script yang dituliskan Lee Woo Jung-nim dan diarahkan Shin Won Hoo ini.
Menjadi Sung Deokseon, berarti berani tampil jelek. Hyeri melakoninya. Dan dia tetap terlihat cantik dan manis di mata saya. 
Moment ketika Deokseon menangis tersedu-sedu di hari ulang tahunnya... di detik itulah saya tahu, saya akan menyukainya. She’s likeable.  I can feel it.
Alaaaah. Itu kan gara-gara Deokseon berakhir memilih Taek sebagai suaminya. Coba kalau gak?
Benarkah? Andai Deokseon tidak memilih Taek sebagai suaminya—apakah saya tetap akan sesuka ini pada Deokseon?
Saya akan melemparkan pertanyaan sebelum menjawabnya. Apakah saya membenci Najung karena menolak Chilbong setelah semua yang telah dilakukannya demi cintanya pada Najung? Apakah saya lantas memasang label ‘tidak suka’ pada Go Ara atas perannya sebagai Najung? Nope. Saya tidak se-brutal itu. Ga ada efek domino pada cerita ini. Begitu juga terhadap Hyeri dan Deokseon. Saya sepenuhnya percaya diri, jika pun misalnya Deokseon memilih Jung Hwan—saya bisa tetap menyukainya sebagai satu karakter utuh. Rasa suka saya kepada Reply 1988 tidak terbatas pada satu karakter saja. Saya menyukai semuanya, termasuk karakter Jung Hwan ☺
Umm, trus kapan dong kamu mulai suka sama Hyeri?
Jangan-jangan kamu terinspirasi menyukai Hyeri karena kamu Suntaek Shipper?
Menjadi shipper satu kapel, apakah otomatis menjadikan kita fans per individu dari mereka? Berdasarkan pengalaman, ya. Tapi se-pengamatan saya (bahasa apaaah ini), saya pernah ehm menemukan fans ehm yang berbalik mengata-ngatai artis/idol perempuan/laki-laki karena ketahuan nge-date bukan dengan artis favoritnya. Barangkali merasa dikhianati?—btw, jangan lupa, sejatinya shipper tak berbeda seperti perasaan sepihak, satu arah. Keinginan/keputusan men-ship artis tertentu lahir dan berasal pada satu individu, bukan kesepakatan bersama dua pihak. Tak elok menuduh pihak tertentu sebagai penyebab karamnya ship-mu. Memilih menjadi shipper artinya sudah mengkhatamkan makna strong-heart ^^
Iya—kamu kudu musti wajib setroooong banget bangetttt.
Kronologis bagaimana saya bisa menyukai Hyeri dan menghargainya sebagai Lee Hyeri—di luar label sebagai idol dan aktris, tidak berawal dari keputusan saya menjadi shipper Suntaek. Saya masih ingat, waktu itu sore menjelang magrib—kuota saya sudah sekarat—saya iseng mendonlot V-live Hyeri yang bintang tamu-nya Park Bogum. Niatnya sih mau liat Bogum, tapi baru di menit awal saya sudah sibuk sendiri membatin tentang betapa cantik dan cerah-cerianya Hyeri. Wajah Hyeri menyenangkan. Gak ada jaimnya. Pasti ada yang nyeletuk—mukanya oplas tuh. Iya, saya tahu seterang-terangnya. Saya juga tidak setuju dengan oplas. Tapi sekali lagi, saya gak ada urusan dengan pilihan hidup Hyeri. Syukurnya, wajah Hyeri tidak berubah menyeramkan karena oplas, masih nyaman dipandang. Perubahannya tidak drastis, oplas tidak mengubah total wajahnya.
ADEK DI BELAKANG ITU MEWAKILI SAYAAAAAAA
Setelah menonton V-live Hyeri-Bogum, saya bingung sendiri—Sung Deokseon dan Lee Hyeri itu seperti satu karakter tak terpisahkan. Deokseon is Hyeri or Hyeri is Deokseon? So confused. Saya sudah menonton semua BTS Reply 1988—non DVD—dari pengamatan saya, Hyeri dipenuhi energi positif, senyumnya lepas menyenangkan. Orang seperti ini gampang disalah-pahami apalagi oleh shipper lemah kayak saya ini. Dia ramah dengan siapa saja, sifat yang bisa dibaca berbeda oleh kepala yang berbeda-beda. Dekat dengan ini—dibilang OEMJIIII MEREKA PACARAN!! YAKIN 100000000 %! Foto sambil merangkulkan tangan di pinggang—dikomentarin, DUUUUH MESRA BANGET SIIIIIIH
Pas Hyeri foto bareng aktor lain yang bukan favoritnya—Komennya, DASAR GAN*ENNNN GAT**L
ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ Mbok ya ego-sentrisnya jangan dipupuk terus.... She is a human too not a doll. Perlakukan dia sebagai manusia, bukan benda yang dijadikan objek eksperimen up-down nya emosi. Saat menguntungkan—kamu memujinya setinggi galaksi Bima Sakti, lalu saat merugikan Shipper-mu—kamu menjatuhkan imej-nya serendah-rendahnya. Mari belajar mengelola emosi sebaik-baiknya.
Menjadi orang ramah, murah senyum, memang gak mudah. Cenderung melelahkan malah. Tapi memiliki sifat sebaliknya, hasilnya jauh lebih gak ngenakin. Suka kasian dan sedih, tidak sedikit orang yang menjelek-jelekkan Hyeri dengan alasan yang bikin geleng-geleng kepala—gak rasional. Kalian abis diapain sih sama Hyeri sampe segitunya? Bagian mana dari Hyeri yang membuat kalian merasa dizholimi? Atau jangan-jangan kalian yang mendzholimi diri sendiri dengan menabung rasa tidak suka sebanyak-banyaknya hingga bermetamorfosis menjadi kebencian? Kebencian akut serupa candu yang merusak kejernihan hati. Jangan dong.
Saya gak ngefans Hyeri karena saya shipper Suntaek dan fans Bogum. Saya menyukai Hyeri karena dia Hyeri. Bila nanti dia atau Bogum pacaran atau bahkan pahitnya nikah dengan orang lain—saya tetap suka dengan mereka. Mosok orang lain pacaran/nikah saya yang rempong? Ada loh batasan-batasan yang tidak boleh dilewati oleh fans—oleh saya dan kamu sekalian. Ada. Yuk, jangan bertindak berlebihan ^^V
Berkat Sung Deokseon dan Reply 1988—saya bisa melihat Hyeri dengan warna yang berbeda. I’m the happiest fan.
#3 After Reply 1988
Reply 1988 sudah setahun-an tamat. Semua cast-nya sudah terlibat berbagai project drama, movie, dan lain-lain... Tidak seluruhnya saya ikuti, saya tahu yang kebetulan lewat di timeline aja.
Saya ga bisa up to date lagi kayak dulu-dulu itu, apalagi alasannya kalau bukan faktor sibuk. Senin-Sabtu, ngajar. Ahad-nya dipakai menemani anak-anak di taman baca yang baru saya rintis—well semua orang sibuk, Azz—plus saya juga udah gak aktif di grup LINE dan sejenisnya. Gabung, masih. Tapi gak ikut chit-chat. Chat group-nya lebih sering dihapus ketimbang dibaca saking full-nya.
... tapi rasa sayangnya saya terhadap Hyeri dan Park Bogum tetap sama. Tidak ada yang berubah. Saya orangnya setia kok—setiap tikungan adaaaaa. Gak ding becandaaa ㅋㅋㅋ. Saya tuh kalau sudah terlanjur menyukai sesuatu, entah figur, novel, lagu, artis dsb—akan tetap di situ sampai muncul something big yang bisa menghancurkan rasa suka saya.
Semoga kambek Girl’s Day bisa segera tiba. Semoga Hyeri bisa mendapatkan project drama yang tepat. Semoga fan-meet nya Bogum dilancarkan, setelahnya Bogum bisa istirahat dan setelahnya lagi dia bisa kembali kepada kita dengan drama yang tidak kalah bagusnya (jauh lebih bagus lagi) dari drama dia sebelumnya. ^^
Dan semoga kita—sebagai fans, selalu mengingat di mana seharusnya kita berada.
#4 I love Hyeri, because....
She’s hardworking.
Saya tahu banyak sekali yang menganggap popularitas Hyeri disebabkan ia pernah pacaran dengan Tony Ahn dan aegyo legendarisnya di Real Men. Saya tidak akan memungkiri, kedua hal tersebut punya andil dalam karir Hyeri—tapi apakah kemudian Hyeri konsisten memanfaatkan itu?
Hyeri dan Tony Ahn sudah putus. Aegyo-nya di Real Men memang masih diingat. Waktu tetap berjalan, rising star datang silih berganti. Hyeri termasuk satu dari sedikit idol perempuan yang masih bisa mempertahankan karir dan popularitasnya. Hyeri tidak nebeng di mana-mana. Tidak menggunakan aji mumpung. Dia bekerja keras hingga bisa berada di titik di mana dia berada sekarang.
She has a good heart.
Tidak hanya sekali saya membaca news Hyeri memberikan donasi/bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Biasa aja kaleeee, doi kan punya banyak duit. Wajarlah dia nyumbang. Percaya atau gak, tidak semua orang punya keleluasan dan kesadaran hati mengeluarkan uang dari saku pribadi untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Gak ada jaminan orang berduit sudah pasti senang memberikan donasi.
She’s humble.
Fakta Hyeri masih menjalin hubungan baik dengan aktor/aktris yang pernah bermain drama bareng dengan dirinya, bisa dijadikan salah satu bahan pertimbangan. Ada Park Bogum, Ra Mi Ran, dan teman-teman dari Reply 1988 lainnya. Baru-baru ini Hyeri mengirim foodtruck ke lokasi syuting Jisung (Defendant). Dia juga masih jalan bareng geng dari Ddanddara.
Saya emang gak berani mengklaim apa yang saya lihat dan saya rasakan adalah mutlak kebenaran. Tapi feeling saya terhadap Hyeri sangat kuat, saya percaya dia orang baik.
Adik perempuan Hyeri ketika ditanya siapa orang yang paling dihormatinya dalam sebuah wawancara di perguruan tinggi—ia menjawab Hyeri. Kakaknya. Dari situ, kelihatan  kulaitas seorang Hyeri.
Hyeri, maknae Girl’s Day yang di tengah popularitasnya masih sempat memberikan jaminan kepada fansnya bahwa Girl’s Day tidak akan bubar jalan.
I love her. I really do.
Sincerely,

Azz

3 comments:

  1. Thanks to Park Bo Gum and Reply 1988, saya jadi terdampar di MS dan jatuh cinta sama tulisan2 mba azz ;)

    Saya nonton R88 sekitar 2 bulan stelah dramanya tamat, di tengah kejenuhan menunggu episode DOTS tayang. Juga, penasaran kenapa Song Ji Hyo happy banget bisa ketemu sama Park Bo Gum di RM. Sama kayak mba azz, niat awal nonton R88 karena PBG.

    Kala itu, temen2 kpop saya gak ada yg nonton R88. Entah kenapa, padahal bisa dibilang mereka punya jam terbang tinggi di kpop land. Jadilah saya menderita gak ada yang bisa diajak berbagi euforia R88 T.T
    ... and i found MS (nangis bahagia)
    yang penulisnya nge-review R88 sampe ke akar-akarnya, yang penulisnya juga cinta sama PBG (akhirnya saya ngerti kenapa Ji Hyo suka sama dia), yang penulisnya bisa menambah euforia saya ttg R88, yang penulisnya ngebuat saya jadi kecanduan sama tulisannya ;)

    Thanks, mba azz.
    Saya banyak belajar hal baru dari blog ini. Bahwa drakor bukan hanya tentang oppa oppa kece, ada pesan2 kehidupan juga di dalamnya. Itu hal yang paling saya suka dari MS. Dalam setiap review drakor, saya selalu mendapatkan pesan2 yg gak saya sadari ada dalam drakor tsb. Again, thanks a lot mba azz ;)

    Dari blog ini juga saya tau kalau fanwar ternyata bukan hal sepele. Iya, saya newbie di kpop land ;) sebelumnya saya hanya tau fanwar dr komen2 di youtube. Gak nyangka mba azz nge-post sesuatu ttg fanwar


    Hampir setahun sejak saya terdampar di MS, dan saya menemukan banyak kesamaan dengan mba azz ;) meskipun kenal mba azz hanya dari tulisan2 di MS, saya memilih mba azz sebagai panutan saya di kpop land wkwk
    Jadilah, saya berburu drama2 yg mba azz sarankan. Signal, Age of Youth, Dear My Friends, but 38 Task Force. Juga, saya gak nonton Moonlight sampai habis hehe ini efek sihir tulisannya mba azz ;D

    Selera kita banyak yg mirip, mba azz ;) semoga bisa kenal mba azz in person suatu hari nanti

    Salam kenal,
    Si newbie di kpop land


    Nb: review-ya Romantic Doctor Teacher Kim ditunggu ya, mba. Menurut saya itu sesuai dg seleranya mba azz. Tapi, bisa jadi saya salah ;)




    ReplyDelete
    Replies
    1. Akhirnyaaaaa, Mbak Maryam meninggalkan komentar di MS. Senang sekali.
      Saya terharu dan speechless sampai sejauh ini isi MS tersampaikan ke pembaca.

      Terimakasih, untuk saat ini baru sebatas ini yang bisa saya ucapkan untuk mewakili seluruh hati saya Mbak. Kalau suatu saat kita bisa ketemu, Mbak Maryam akan aku peluk sambil ngucapin makasih (lagi) yang ga putus-putus. Aamiin... :)))

      Aku pernah nonton Romantic Doctor sampe 2 ep, trus di-drop. Insha Allah aku mau lanjut. Nunggu waktu yang tepat, mood harus cocok kalau gak ya kejadiannya bakal terulang--didrop lagi T_____T

      P.s Mbak, kalo MS di masa depan 'nyeleneh', ditegur ya agar MS selalu berada di track yang bener ^^

      Gomawo....

      Delete
    2. Makasih kembali, mba azz ;)
      Btw, novelnya ditunggu mba:)

      Delete

Haiii, salam kenal ya. 😊