[Trivia] Currently Watching 2nd Half of 2016
Yuhuuuu, how’s life?
Pertama-tama
saya ingin mengucapkan maaf lahir & batin kepada Readers sekalian—yang merayakan
dan yang tidak merayakan Idul Fitri. Gak
ada kata terlambat untuk mengharapkan agar diberi penerimaan maaf yang tulus,
kan? Syawal belum berlalu. Momentum belum pergi menjauh. Maafkan bila selama
mengasuh blog Majimak Sarang, ada di antara Readers yang tersinggung atau
hatinya terluka oleh tulisan-tulisan saya. Saya juga manusia biasa—terdengar klise
memang tetapi begitulah, adakalanya saking emosionalnya menanggapi sesuatu saya
tidak bisa menjaga kesadaran lalu melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya
dilontarkan seseorang yang mengaku berakal—sekali lagi maafkan saya ^^
Setelah off beberapa waktu dari drama Korea, saya kembali lagi. Drama
terakhir yang saya tonton adalah Descendants Of The Sun, begitu dramanya tamat
saya segera hiatus sebentar karena alasan teknis—sok formal banget ㅋㅋㅋ
Ketika
mendapatkan kembali jaringan internet yang lumayan bagus—dan hape baru ehm—saya tidak langsung berburu donlotan Kdrama melainkan
Variety Show hihihi. King of Mask Singer dan menggenapkan We Got Married-nya
Bbyu Couple. Kelar itu, barulah saya mikir-mikir kira-kira drama apa yang bagus
untuk dijadikan umpan supaya saya semangat nonton drakor. Setelah timbang sana
timbang sini, dipilihlah Dear My Friends
yang dibintangi Go Hyun Jung. Selain itu saya juga memutuskan menonton
beberapa drama ongoing yakni Uncontrollably
Fond, The Good Wife dan Let’s Fight Ghost/Bring It On Ghost!
Berikut sekilas
pandang saya terhadap drama-drama yang sedang saya tonton :
My
Dear Friends-tvN
-Starring : Go Hyun Jung, Kim Hye
Ja, Na Moon Hee, Go Do Shim, Park Won Suk, Yoon Yooh Jung, Joo Hyun, Kim Young
Ok, Shin Goo-
Special cast : Jo In Sung, Lee
Kwang Soo, Sung Dong Il, Danaiel Henney, Shin Sung Woo
Pertanyaan yang
paling sering saya dapatkan dari teman-teman sesama penikmat drakor ketika
meminta file drama kepada saya adalah, “apakah
pemerannya ganteng/cantik? Romantis gak? Happy ending kah?” dan bila
jawaban yang saya berikan berkebalikan dengan apa yang mereka harapkan, mereka
dengan mantap menolak menonton drama-drama yang saya sebutkan. Tidak lucunya,
selera saya soal drama jarang sekali bisa cocok dengan teman-teman saya. Saya
tidak pernah memasang standar fisik aktor/aktris atau dramanya harus memiliki happy ending—ketimbang memaksa harus
bahagia, saya lebih suka penyelesaian yang realistis. Seringkali, empat episode
pertama memengaruhi pendapat saya apakah dramanya layak saya lanjutkan atau
tidak. Pernah juga, saya tanpa alasan jelas dan sedikit absurd, menampik
menonton satu drama meski saya langganan
menonton drama-drama pemeran utamanya.
My Dear Friends
bukanlah drama yang pemeran utamanya diisi aktor-aktris muda nan bening seperti
porselen—memanjakan mata pemirsaa. Drama ini menampilkan para aktor-aktris
kawakan/veteran yang usianya setara nenek saya, dengan cerita berkisar kehidupan mereka
di masa tua. Siapa yang menyangka cerita sederhana dan jauh dari kesan dramatis
ini bisa membuat saya betah sejak episode perdana hingga saat ini menuju ending.
Tidak ada satu pun episodenya yang membiarkan kelenjar mata saya istirahat ㅠ.ㅠ
Saya menonton It’s
Ok That’s Love-nya Noo Hee Kyung, saya tak hentinya memuji kesolid-an cerita
dan chemistry antarkarakter di drama tersebut. Ceritanya natural, manusiawi dan tidak muluk-muluk. Saya mengikuti news yang mengumumkan kepindahan No Jakkanim ke tvN, tetapi
saya yang saat itu on-off dengan
internet segera melupakannya. Saya tidak pernah ngeh kalau My Dear Friends adalah karya No Jakkanim yang dimaksud, barulah
setelah membaca postingan di Kkuljaem, pencerahan itu datang. Pantas saja, saya
merasa familier dengan pattern di
Dear My Friends. Mulai dari style bercerita
hingga background music-nya yang sangat mirip It's Ok That's Love.
Sekilas,
barangkali ada yang akan menggumam, apasih
yang bisa diceritakan dari kakek-kakek dan nenek-nenek itu? Rasanya
mustahal membayangkan adanya kisah cinta atau tragedi-ironi yang biasa diangkat
di drakor—yang pemerannya masih muda-muda itu. Kurang lebih, begitulah yang
terbesit di kepala Park Wan ketika ibunya memaksanya lagi-lagi menghadiri acara
reuni teman-teman ibunya. Orangtua yang usianya sudah uzur hanya tinggal
memikirkan perihal kematian yang sewaktu-waktu bisa datang. Berapa banyak dari
kita yang memiliki pemikiran serupa? No Hee Kyung datang membawa cerita yang
sukses menampar pikiran picik saya. Pertanyaan paling ringkas yang bisa membuka
jalan menuju banyak kemungkinan jawaban melalui drama ini yakni, “apakah
menjadi tua, menjadi keriput, menjadi limapuluh, enampuluh, tujuhpuluh bahkan
seratus lantas membuat makna hidup di dalam batok kepala kita menjadi sangat
sempit bahkan nyaris tak punya nyawa? Dipenuhi seribu macam ketakutan tentang
mati, tentang waktu yang tak banyak tersisa?”.
My Dear Friends
dengan tegas menggusur pikiran-pikiran tersebut. Nenek Oh Ssang Bong yang
enerjik tetap turun tangan mengelola tanah pertaniannya, mengasuh suaminya yang sakit-sakitan serta anak lelakinya yang
cacat. Saya tidak pernah mendengar Nenek Oh mengeluh. Ada juga pasangan suami-istri
Suk Gyun dan Jung Ah dengan semua konflik rumah tangganya yang kerap bikin saya
geleng-geleng kepala melihat ulah Kakek Suk Gyun. Tipikal suami yang ingin
selalu dihormati, berhak berkuasa penuh, dan egois gak ketulungan ㅡ.ㅡ , namun dalam
perjalanannya sedikit demi sedikit diperlihatkan bagaimana Nenek Jung Ah
melakukan pemberontakan terhadap
suaminya dan akhirnya menuntun Kakek
Suk Gyun pada jalan yang benar dan lurus ㅋㅋㅋ. Banyak menjengkelkan
namun di satu sisi sarat kelucuan yang membuat saya berada di tengah-tengah.
Tertawa, tetapi dalam hati merasa kasihan pada Kakek Suk Gyun.
Lalu ada ada Lee
Young Won, aktris senior yang sering mendapat peran jahat di drama-drama. Di
kehidupan nyata, di tengah teman-temannya yang setia, ia adalah sosok
menyenangkan, pemegang rahasia paling sabar dan baiiiiiiik sekali. Young Won yang masih belum bisa move on dari cinta pertamanya menderita kanker akut, tak lantas itu membuat semangat hidupnya surut. Lee
Young Won merupakan salah satu karakter favorit saya di drama ini.
Jang Nan Hee
memiliki seorang puteri—Park Wan—ayah dan ibu (Nenek Oh) yang dicintai dan
mencintainya dan seorang adik laki-laki. Luka lama atas perselingkuhan suaminya
dengan teman Lee Young Won begitu membekas di ingatannya. Ketimbang
mengenangnya dengan menjalani hidup tanpa rasa bahagia, Nan Hee memilih jalan
bahagia. Ia masih punya teman-teman yang peduli, dan Wan—anaknya yang selalu
punya alasan untuk adu argumen. Ia juga bertemu seorang lelaki baik—yang sepertinya jatuh hati padanya. ☺
Punya banyak anak dan rata-rata sukses bukanlah
jaminan utama seorang ibu bisa hidup bahagia di usia senjanya. Ia bisa saja
sangat kesepian karena kesibukan anak-anaknya menjalani hidup masing-masing. Jo
Hee Ja adalah contoh nyatanya. Setelah suaminya meninggal, Hee Ja hidup
sendirian. Sekembalinya dari Filipina—ada rumah anaknya yang mirip istana di
sana—kekasihnya dari masa lalu muncul. Lee Sungjae (kenapa harus Sungjae ㅋㅋㅋ) Tak berapa lama Hee
Ja divonis mengalami demensia oleh dokter. Ah, kisah ini sangat sedih. Saya
tidak main-main ㅠ.ㅠ
Beruntung, dari
sekian anaknya, ada Yoo Min Ho yang menyayangi Hee Ja lebih daripada apapun. Di
awal penampakan Min Ho yang diperankan dengan cemerlang oleh Lee Kwang Soo,
sedikit meninggalkan kesan negatif di mata saya. Saya pikir dia sama dengan
kakak-kakaknya yang lain—dengan ringan menelantarkan
ibu mereka. Min Ho adalah pengecualian. Ia benar-benar menyayangi ibunya. Tulus. ㅠ.ㅠ. Jika sebelumnya Lee
Kwang Soo identik dengan jerapah dan label King
of Betrayal (salahkan Running Man
ㅋㅋㅋ), setelah menikmati
perannya sebagai Min Ho, saya terpesona. Ng, Kwang Soo bisa kelihatan ganteng
juga ahahaha. Soal akting, tidak usah ditanya. Two thumbs up!
Di geng, hanya
Oh Chong Nam yang memilih menjadi single sepanjang
hidupnya. Dikorbankannya hidupnya untuk merawat sanak-kerabatnya yang
sakit-sakitan. Berangkat dari kisah hidup yang tak biasa (baca; rumit, pelik dan keras), Chong Nam merasa perlu dan harus
bertanggungjawab atas seluruh hidup keluarganya. Kalau bukan dirinya, siapa
lagi? Terlebih dari segi finansial ia memiliki kelebihan. Ada sentilan halus
sekaligus mengharukan, bagaimana Chong Nam yang emoh berhenti belajar dan ikut ujian meski gagal berkali-kali.
Tampaknya Chong Nam memegang teguh prinsip tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke
liang lahat. Ngapain malu sama usia? Gitu.
Adalah Park Wan
yang menjadi tokoh sentral di dalam cerita ini. Ia, si narator yang membantu
kita memahami setiap karakter. Bagaimana latar belakang hidup dan pemikiran
mereka. Setelah melalui konflik yang tak ringan dan sangat melelahkan dengan
ibunya, ia akhirnya menyanggupi untuk menuliskan kisah ibu serta teman-temannya
dalam wujud buku. Bagian hidup Wan yang tak kalah menarik adalah kisah cintanya
dengan Yeon Ha, seorang kartunis yang hidup di Slovenia. Cinta yang
menggebu-gebu seringnya hanya menyisakan sepotong luka yang tak bisa sembuh
sekuat dan seampuh apa pun obat yang coba diberikan. Bukan karena pada
akhirnya, cinta itu mencapai antiklimaks lalu padam. Mati. Bukan seperti itu.
Wan dan Yeon Ha saling mencintai. Seolah tak ada celah untuk cinta lain di
antara mereka. Bagi Wan, ada satu cinta yang rupanya bisa menyandingi cintanya
pada Yeon Ha—cintanya pada ibunya. Bagi ibunya ada dua jenis pria yang tidak
boleh dinikahi Wan. Satu, pria cacat. Dua, pria beristri. Dan Yeon Ha adalah
salah satu jenis pria itu. Sebuah kecelakaan menyebabkan Yeon Ha cacat. Hal itu
pula yang membuat Wan meninggalkannya dan kembali ke Korea. Di benak Wan, ia mengorbankan
cintanya pada Yeon Ha demi ibunya. Maka cinta pula yang kemudian membawanya
kembali.
Oke, saya kira
saya perlu mengatakan ini... Jo In Sung sebagai Yeon Ha benar-benar mencuri
perhatian saya. Sebelumnya saya tidak pernah merasakan rasa suka yang
berlebihan pada karakter yang diperankan Jo In Sung, bahkan pada Jo In Sung
sendiri. Tetapi, sebagai Yeon Ha, saya terpukau dan jatuh cintaaaa. Tsk tsk
tsk.... Gestur tubuh, cara bicara, cara Yeon Ha tersenyum, cara Yeon Ha
merayakan kesedihannya, kesepiannya, kehilangannya, saya menyukai seluruhnya ㅠ.ㅠ Lucunya, Jo In Sung
adalah cameo. Tapi kenapa ya saya merasa karakternya sama pentingnya dengan
karakter-karakter utama di drama ini?
Kisah di Dear My
Friends bisa kita temukan di lingkungan hidup kita tak hanya pada orang-orang
tua, bahkan bisa juga terjadi pada pasangan muda. Perselingkuhan, KDRT persahabatan,
pasang-surut hubungan anak-orangtua. Saya cemburu pada persahabatan
antarkarakter di Dear My Friends. Chy, kita bisa gak ya tetap menjadi sahabat
hingga usia senja datang? I hope so.
Bertambahnya
usia memang sesuatu yang pasti, tetapi tak lantas itu membuat semangat hidup
kita ikut menua bersamanya. Hargailah para orang-orangtua di sekitar kita,
betapa pun hebatnya hidup kita, tak ada yang bisa menandingi kehebatan hidup
mereka. Mereka telah melewati pengalaman-pengalaman hidup yang luar biasa,
menjalani masa-masa yang barangkali tak akan pernah kita rasakan hingga akhir hayat
kita.
Saya sangat
menyayangkan bila ada yang melewatkan menonton drama keren ini. Semua
karakternya likeable. Di awal episode, kita tanpa sengaja akan memandang negatif hampir semua karakter yang muncul, semakin jauh episode semakin dalam rasa simpati kita terhadap mereka. Drama ini sukses memainkan emosi penontonnya. Satu menit tertawa, menit berikutnya kita dibuat menangis ^^
Uncontrollably
Fond-KBS
Starring : Suzy, Kim Woo Bin, Im
Joo Hwan, Im Joo Eun, Lee Seo Won
Dulu, dulu
banget. Saya tidak sempat memikirkan apakah Stairway to Heaven atau Sorry I
Love You terlalu melelahkan untuk saya tonton. Saya lupa apakah saya
menontonnya karena memang tidak ada pilihan lain di tivi atau memang waktu
kecil saya doyan nonton drama yang memeras air mata. Sekarang, jika saya
diminta menonton Sorry I Love You, saya akan menolak. Bukan karena saya sudah
tidak menyukai ceritanya. Cukup sudah, hati saya kurang kuat untuk menonton
drama makjang dan melo. Hayati punya hati
yang lemah, Bang ㅋㅋㅋㅋ.
Saya
tidak ingin berubah jadi ahjumma rempong yang pengen banget banting tivi saking
keselnya pada karakter di drama yang saya tonton ㅠ.ㅠ
Oke, intinya
saya jarang bisa tertarik pada drama yang terlalu makjang. Si A jatuh hati pada
B, tapi ayah si B menjadi penyebab kematian ibu C, si A sakit maag akut dan
bentar lagi koit. B jadi bingung sendiri mau milih siapa. B aja pusing, apalagi
saya yang nonton. Alih-alih, ikut mikir. Saya lebih baik matiin lepi dan tidur.
... akhirnya Si
A dan C pun menikah dan hidup bahagia selamanya. Si B kemudian ngungsi ke ketub
Utara, meneliti populasi pinguin yang hampir punah. Ya Allah, drama banget ini
hidup orang ㅠ.ㅠ
Tanpa ekspektasi
apa-apa, saya iseng nonton
Uncontrollably Fond. Rasanya saya tidak perlu menjadi fans Suzy atau Kim Woo
Bin hanya agar minat saya tumbuh untuk drama ini. Cukup sedikit rasa penasaran
plus iseng tak beralasan, maka lahirlah apa yang dinamakan ‘selamat anda terkena jebakan betmen’.
Uncontrollably
Fond tanpa banyak cincong tampil sebagai drama melo dan seratus persen makjang.
Harusnya saya—seperti yang sudah-sudah—akan segera undur diri lalu beralih pada
drama lain. Faktanya, saya tidak bisa. Ini drama melo dan makjang. Iya, saya
sangat tahu. Tetapi kenapa masih betah menonton? Sungguh, ini masih menjadi
misteri. Saya pun mencoba membuat hipotesa sementara, sedari awal Lee Kyung Hee
sudah memberikan isyarat dengan gamblang mengenai ending bagi tokoh utama di
Uncontrollably Fond. Barangkali karena inilah saya merasa aman mengikuti per
episodenya. Sudah ada bayangan kesedihan macam apa yang sedang menunggu saya di
depan—sebagai penonton. Drama ini tak mengikuti pola melodrama yang sering saya
nonton. Ajaibnya, sejauh ini selama menonton 3 episode perdana, belum muncul
niat banting lepi atau yang lebih sadis—menyantet penulis skripnya. Hey,
siapkan tisu yang banyak—anggap saja ini firasat. Takdir Noeul (Suzy) dan Shin
Joon Young (Kim Woo Bin) sudah tak mulus sejak awal. Kisah cinta mereka adalah
tragedi paling pilu yang mungkin bisa terjadi—kecuali Lee Kyung Hee punya
sedikit belas kasihan dan membiarkan keduanya bersama di akhir, dan bagi saya itu
sulit. Kemungkinan lain, drama ini termasuk pra-produksi. Syutingnya sudah
kelar. Tidak ada itu namanya cerita yang tiba-tiba berubah haluan secara
mendadak demi mengikuti mood penonton—keinginan
banting lepi bisa diminimalisir. Fiuh.
Jika Joon Young
dibesarkan seorang single mother, Noeul
hidup bersama ayah serta seorang adik laki-laki. Trus makjangnya di mana? Ayah
Noeul menjadi korban tabrak lari dan meninggal. Kasus Ayah Noeul ditangani oleh
Ayah Joon Young (yang meninggalkan dirinya dan ibunya ketika ia masih dalam
kandungan). Demi menyelamatkan ayahnya, Joon Young tak sengaja menjadi penyebab
kecelakaan Noeul. Oya, saya lupa bilang Joon Young menyukai Noeul.
Bertahun-tahun kemudian, Joon Young yang sudah menjadi artis papan atas divonis
menderita penyakit mematikan, hidupnya paling banter sisa setahun. Kesian amat.
Tuh kan, makjangnya gak tanggung-tanggung. Sepertinya pertemuan kembali Joon
Young dan Noeul—seorang rookie PD—akan menjadi ajang penebusan dosa oleh Joon Young. Tau gak bagian paling anehnya?
Saya nunggu banget heartbreaking scenes
di drama ini. Semacam udah siap banting lepi *eh*
Menyoal divisi
akting, banyak yang gak sreg dengan akting Suzy. Bagaimana dengan saya? Saya mah enjoy aja. Saya akui, akting Suzy
masih standar, tak jauh berbeda ketika dia ngedrama bareng Seunggi di Gu Family
Book. Tapi, tetap saja komentar netizen terlalu berlebihan. Aktingnya tidak
seburuk itu juga kalik.
Uncontrollably
Fond masih jauh dari ending, dengan cukup percaya diri sepertinya saya tidak
akan men-drop drama ini di tengah jalan. Saya penasaran akan se-tragis apa
hidup Joon Young pada akhirnya....
Drama ini tidak
menawarkan cerita yang unik dan fresh, polanya masih mengikuti melodrama Korea
di awal tahun 2000-an. Jika kamu fans berat Sorry I Love You atau Nice Guy,
mungkin kamu perlu memberikan kesempatan pada Uncontrollably Fond. Sinematografinya
cakep pisan ㅠ.ㅠ
Ng, kamu bisa
mengetahui sebuah drama makjang atau tidak bila melihat kehadiran ajeossi satu
ini ㅋㅋㅋㅋ
----
Let’s
Fight Ghost!-tvN
Starring : Taecyeon, Kim So Hyun,
Kwon Yeol.
Saya tidak
pernah membayangkan sebelumnya akan nekat
menonton drama horor. Mata saya sedikit sensitif dengan hal-hal yang berbau
dunia lain—jika kamu mengerti apa
yang saya maksud. Sebisa mungkin saya menghindari tema ini, kuatirnya tingkat
paranoia saya terhadap item satu ini
meningkat pada titik yang menyeramkan.
... tetapi saya
kemudian—entah dari mana datangnya kenekatan itu—menonton plot episode Let’s
Fight Ghost yang memadukan Kim So Hyun dan Taecyeon 2PM ini. Dramanya fun,
kecuali penampakan hantu-hantunya ㅠ.ㅠ
Let’s Fight
Ghost ini serem tapi lucu. Diadaptasi dari webtoon populer, Hyun Ji adalah
setan penasaran yang masih bergentayangan di dunia karena masih punya urusan
yan belum selesai berkaitan dengan kematiannya—sebelas duabelas dengan setan Oh
My Ghost—melalui sebuah kesengajaan ia bertemu Park Bong Pal, si pembasmi
hantu. Jangan tanyakan kemiripan drama dan webtoon-nya karena saya tidak
membaca webtoon-nya.
Kalau boleh
bilang, saya lebih suka bickering antara
Hyun Ji dan Bong Pal dan tidak cukup yakin akan bisa menerima bila ada romance
bertebaran. Habisnya lebih mirip Oppa-dongsaeng sih ㅋㅋㅋ
Karakter-karakter
pendukung di drama ini tidak kalah lucunya kok. Dijamin bikin ketawa. Saya
curiga, Joo Hye Sung yang diperankan Kwon Yeol ada kaitannya dengan kematian
Hyun Ji.
The
Good Wife-tvN
Starring : Jeon Do Yeon, Yoo Ji
Tae, Yoon Kye Sang, Kim Seo Hyung, Nana After School, Lee Won Geun
Tak banyak yang
bisa tulis mengenai drama terbaru tvN ini. Merupakan adaptasi serial populer
Amerika yang menceritakan kehidupan Kim Hye Kyung pasca tertangkapnya Jaksa Lee
Tae Joon, suaminya akibat tuduhan penyuapan. Hye Kyung memulai karirnya sebagai
pengacara setelah tertunda selama 15 tahun. Ia diterima bekerja di sebuah firma
hukum milik kakak-beradik Seo Myung Hee dan Seo Joong Won. Joong Won adalah
hoobae Hye Kyung di kampus.
Dimulai dari
penangkapan Lee Tae Joon, saya mencium banyak rahasia terselubung yang
melingkupi hidup Hye Kyung. Selain dia dan kedua anaknya, saya mencurigai semua
orang tak ada yang tulus menolongnya. Semua orang memiliki kepentingannya
masing-masing dan mereka merasa perlu memanfaatkan Hye Kyung entah untuk alasan
apa. Saya tidak menonton serial Amerika-nya jadi saya sama sekali buta dan tak
punya gambaran apa-apa.
Hye Kyung semata
seorang ibu dan istri yang baik. Saya terenyuh menyaksikan interaksinya dengan
kedua anaknya setelah kasus suaminya merebak ke media. Apakah Lee Tae Joon
benar-benar memiliki perangai yang buruk seperti yang banyak dikatakan rekan
kerjanya? Menghalalkan segala cara demi kemenangan di pengadilan? Benarkah
tuduhan suap yang dialamatkan kepadanya? Lantas, sanggupkan Hye Kyung
menceraikan suaminya? Lalu apa motif Seo Joong Won mempekerjakan Hye Kyung di
firma hukumnya?
Psssttt,
karakter Lee Won Geun sebagai Lee Joon Ho lumayan menyebalkan.
Setelah menonton
Punch (SBS, 2015), saya sangat
pesimistis Lee Tae Joon bersih dari seluruh tuduhan. Poor Hye Kyung.
=oOo=
Demikianlah
sekilas pandang—tapi kok jadi panjang begindang ya?—drama-drama yang sedang
saya ikuti saat ini. Sebelum hiatus, sebenarnya saya sempat mendonlot Memory
dua episode dan Goodbye Mr. Black satu episode. Apakah ada di antara Readers
yang sudah menonton drama ini? Mungkin saya bisa dikasih pencerahan perlu
tidaknya melanjutkan donlotan?
Upcoming drama
yang sedang saya tunggu antara lain W, Moonlight Drawn By Clouds, dan K2.
Bye~ing
=
Azz =
Jangan
lupa bahagia ☺
P.s : out
of topic, saya sedang mencari orang yang mau dengan tulus ikhlas saya repotkan
sebagai narasumber untuk bahan tulisan fiksi saya. Mereka yang mengenal kota
Ternate dan Banjarmasin secara langsung ㅠ.ㅠ
P.s.s : Adakah seseorang yang bisa
mencerahkan saya tentang satu contoh kasus yang berkaitan dengan psikologi
medis—atau apapun istilahnya?
haiiii azz salam kenalll...
ReplyDeletesuka banget baca blogmu, suka banget narasinya, kerennn...
abis ngubek2 blogmu nyari signal ma another oh hae young tp gag nemu xixixi...
barangkali bs jd rekomendasi buat azz tonton, soalnya aku pngen banget baca ulasanmu ttg 2 drakor itu.. hihihi..
and tq buat review my dear friends, bakal donlot abis ini..
see u azz :D
Haiiiiii, Mbak Alvina!
DeleteTerimakasiiiiih banget bangettt udah mampir baca dan suka. Sayang sekali aku belum nonton Oh Hae Young, mungkin nanti ya ^^
Eh ulasanmu soal signal baru ketemu hihihi
ReplyDeletekalo menurutku goodbye mr. black bagus dan recomended buat dilanjutin.
ReplyDeleteSankyuuuuuuu ^^
Delete