[Trivia] First Impression Drama Pinocchio Episode 1-2


Daripada galau mikirin Yuki, mendingan nge-post tentang drama-nya Lee Jong Suk dan Park Shin Hye yuk!
Masih inget agak demam The Heirs tahun lalu? Aku inget banget karena aku termasuk orang yang heboh saat drama itu tayang di SBS. Walaupun banyak yang berkomentar The Heirs tidak sesuai harapan, aku enjoy aja tuh nontonnya. Selera orang kan beda-beda yah. Nah, akhir tahun 2014 ini SBS kembali menghadirkan sebuah drama yang cukup menjanjikan dari tim produksi I Hear Your Voice—drama yang aku tonton karena iseng buat ngisi waktu eh malah jatuh cinta di episode satu—dengan menyandingkan duet apik Park Shin Hye dan Lee Jong Suk. Aku bukan fans keduanya, tapi bukan berarti aku tidak suka mereka. Aku bahkan menonton semua drama Park Shin Hye loooh. Menurutku Shin Hye pinter memilih drama dan lawan main tentunya. Liat saja ke belakang actor-aktor yang pernah berpasangan dengannya di drama : Jang Geun Suk, Yoon Shi Yoon, Jung Yong Hwa, Lee Min Ho daaaan saat ini, Lee Jong Suk. Well, sama dengan apa yang aku lakukan ke Park Shin Hye, aku bukan fans Jong Suk tapi aku nonton drama-drama dia kecuali Doctor Stranger yang aku tonton tidak sampai sepuluh episode karena aku kecewa dia nggak nyampe ke Kang Sora LOL. Aku sukaaa aktingnya Kang Sora.


Pinocchio ditayangkan pada slot Rabu-Kamis di stasiun tivi SBS. Seperti yang diketahui bersama, aku lagi hiatus nonton Kdrama. Tapi berhubung yang nulis scenario Pinocchio sama dengan yang menulis I Hear Your Voice maka dengan sukarela saya memutuskan nonton drama ini. Saya yakin aja pasti bakal sekeren I Hear Your Voice.

Pinochhio nama sindrom penyakit tidak bisa berbohong. Orang yang terkena sindrom ini akan mengalami cegukan kalau dia melakukan kebohongan dan baru akan berhenti (cegukan) bila ia berkata jujur.


Choi In Ha (Park Shin Hye) adalah orang yang mengidap syindrom Pinocchio ini. Episode pertama dibuka dengan sebuah acara kuis yang ditayangkan live sebuah stasiun tivi. Choi In Ha dan teman-teman sekelasnya berkumpul di ruang kelas khusus untuk menonton acara kuis itu. Ahn Chan Soo yang merupakan peserta kuis tersebut yang sudah membawa pulang kemenangan dua minggu berturut-turut adalah teman sekelas In Ha, jadi pantas saja mereka antusias.

Ahn Chan Soo
Saat ditanya mengenai lawan yang diharapkannya malam itu, Ahn Chan Soo dengan gaya sok cool-nya bilang kalau dia mengharapkan seorang lawan yang tangguh. Lalu diperkenalkanlah siapa lawan Ahn Chan Soo…
Jreeeng! Guess, who? Benar sekali. Dia adalah Uri Lee Jang Suk yang memerankan anak laki-laki berpembawaan super cuek rada seenaknya gitu. Namanya Choi Dal Po. Err, namanya sedikit aneh tapi ganteeng sih jadi nama anehnya termaafkan xD




Aduh mas-nya.... T^T
Aku ngakak liat style Dal Po video perkenalannya ditampilkan di layar. Dia bergaya sangat lebay dan meng-imut-imutkan diri. Mana background music-nya pake ost Sunny-nya Kang Sora hahahaha. Jadi teringat gaya dia joget-joget ‘Ommona~’nya Wonder Girls di Doctor Stranger. Koplak. Melihat Dal Po di televisi tentu saja membuat terhenyak bin kaget wali kelas dan teman-temannya. Ahn Chan Soo juga tidak kalah kagetnya. Tau gak kenapa pada kaget? Soalnya Dal Po dikenal bodoh dan malas belajar. Dia rangking terakhir di kelasnya. Mungkin pada mikir kali ya, orang sebodoh Dal Po nyari mati aja, gak tau kapasitasnya sendiri pake acara ikut-ikutan kuis di tivi segala. Berbeda dengan reaksi yang diterimanya, Dal Po terlihat sangat percaya diri dan santai.

Singkat cerita, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan MC rupanya membuat Dal Po teringat masa lalunya yang kalau saya bilang sangat mengerikan untuk anak seusia dirinya. Dal Po kecil dulunya bernama Ha Myung. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya dan seorang kakak laki-laki, bernama Jae Myung. Kehidupan mereka sangat bahagia. Ayahnya bertugas sebagai ketua tim pemadam kebakaran. Petaka yang mengubah total peta hidup anggota keluarga itu datang ketika ayah Ha Myung (Dal Po kecil) bertugas memadamkan kebakaran hebat yang melanda sebuah gedung. Kesalahan dilakukan oleh pria pemilik gedung itu. Dia berkata bahwa masih ada dua orang di dalam gedung itu. Ayah Ha Myung dan regu pemadam kebakaran masuk ke dalam gedung untuk menyelamatkan dua orang yang ternyata sudah keluar saat kebakaran terjadi. Malang tak dapat ditolak, bahan bakar di dalam gedung meledak saat Ayah Ha Myung membuka pintu. Akibat insiden tersebut banyak anggota pemadam kebakaran yang tewas. Hanya jasad ayah Ha Myung yang belum ditemukan. Spekulasi berkembang mengatakan ayah Ha Myung melarikan diri karena tidak mau bertanggung jawab. Ditambah lagi satu keterangan seorang pria—tetangga keluarga Ha Myung—yang mengatakan dia melihat seorang yang mirip ayah Ha Myung di jalan. Pria ini mengidap sindrom Pinocchio, oleh sebab itu semua orang percaya kalau itu benar ayah Ha Myung. Padahal bukan, itu adalah orang lain yang dari tampilannya memang mirip ayah Ha Myung. Belum lagi ulah wartawan yang haus sensasi tidak peduli suasana duka yang sedang melingkupi pihak keluarga karena insiden itu.


Seorang wartawan perempuan Song Chae Ok tanpa mengindahkan kode etik jurnalisme, melakukan dramatisasi luar biasa sehingga tampak ayah Ha Myung memang pantas disalahkan. Ambisinya mengejar berita menutup hatinya, dia bahkan tidak peduli soal benar-salah atau patut-tidak. Atau paling tidak dia sedikit menimbang kondisi piskologis orang yang diwawancarainya.

Pemilik gedung yang terbakar itu mengatakan pada polisi bahwa dia sudah mengatakan pada ayah Ha Myung kalau di dalam gedung itu sudah tidak ada orang, tapi ayah Ha Myung memaksa tetap masuk. Ya,dia memfitnah ayah Ha Myung.

Maka sempurna sudah tudingan dan caci maki itu mengarah ke keluarga Ha Myung. Pagi sebelum berangkat ke sekolah, wartawan sudah menunggu Ha Myung dan Jae Myung di depan pagar rumah mereka. Sung Cha Ok tidak memedulikan Ha Myung dan kakaknya masih di bawah umur, dia terus menerus memborbardir pertanyaan pertanyaan yang menyudutkan kepada keluarga Ha Myung. Wartawan kejam >.<

Akibat tekanan yang menghantam mereka bertubi-tubi, ibu Ha Myung mengajak Ha Myung melihat pesta kembang api, lalu membawa serta Ha Myung terjun ke laut. Bunuh diri. Sedih menyaksikan bagaimana Jae Myung berteriak kesetanan sambil menghancurkan kamera wartawan yang mengambil gambar di lokasi bunuh diri ibu dan adiknya. Ia berkata wartawan/reporter itulah penyebab bunuh diri ibunya.

Ibunya Ha Myung sebelum insiden
Ha Myung tidak mati. Dia ditolong seorang kakek yang mengalami demensia. Dia adalah haraboji-nya Choi In Ha. Di situlah awal mengapa Dal Po memakai marga yang sama dengan In Ha. Haraboji menganggap Ha Myung kecil adalah paman In Ha yang lahir kembali. Paman In Ha bernama Dal Po, mati tenggelam di lautan. Dal Po (Ha Myung) kecil hidup dalam kebohongan sebagai orang lain. Toh, dia sudah tidak mungkin lagi kembali ke kehidupannya semula yang sudah hancur berantakan.

Choi In Ha kecil

Gilak, Dal Po pake shampoo apa kok dalam waktu 5 bulan rambutnya
jadi panjaaaaaang gitu xD
Hubungan samchon (paman)-keponakan antara In Ha dan Dal Po berjalan unik, lucu juga. Dal Po terharu ketika In Ha berkata bahwa ayah Dal Po pasti orang baik. Setelah semua orang menuding ayahnya sebagai orang baik, akhirnya ada orang yang bahkan tidak mengenal ayahnya mengatakan kalau ayahnya pasti orang baik. Namun kekecewaan dan kemarahan meledak dalam diri Dal Po mengetahui kenyataan In Ha adalah puteri Sung Cha Ok, reporter yang dianggap Dal Po paling bertanggung jawab atas bencana yang diterima keluarganya. Sejak saat itu Dal Po memperlakukan In Ha tidak sebaik sebelum ia tahu kebenarannya. Sementara In ha sama sekali tidak tahu soal itu. Dia teramat sangat memuja ibunya. Ayah dan ibunya telah bercerai sebab itulah mereka pindah ke kampung kecil itu dan tinggal bersama haraboji.

In Ha yakin Dal Po bisa menang....
Kembali ke acara kuis itu, sebenarnya Dal Po bisa mengalahkan Ahn Chan Soo. Dia sengaja mempermainkan Ahn Chan Soo, melempar pertanyaan yang sudah dijawabnya setengah akhirnya Ahn Chan Soo menjawabnya dengan lesu. Cerdas banget si Dal Po. Jadi gini, jawaban pertanyaan itu ada empat poin. Awalnya, Ahn Chan Soo hanya sanggup menjawab satu point. Sebaliknya, Dal Po lalu menjawab tiga point tanpa mengikutkan satu point dari jawaban Ahn Chan Soo, padahal kalau Dal Po mau kemenangan sudah digenggamannya. Kata lainnya, dia kalah terhormat. Kejadian itu sekaligus membuktikan Dal Po selama ini berpura-pura bodoh hanya agar identitasnya sebagai Dal Po tidak hilang. Apa jadinya kalau haraboji yang demensia itu menyadari orang yang dianggap sebagai anaknya ternyata sangat cerdas. Pasti shock dan bisa berakibat fatal pada kesehatannya. Satu lagi, sebenarnya pada tahap awal penjaringan peserta Dal Po menempati posisi pertama akan tetapi karena dia selama ini berperilaku sebagai orang bodoh, tidak ada yang percaya dia bisa mendapatkan nilai sempurna. Ada yang menuduhnya melakukan kecurangan hingga akhirnya Ahn Chan Soo-lah yang lolos di posisi pertama.

Wali kelas yang menjengkelkan. Mian.
Satu scene yang menurutku sangat menarik yaitu sewaktu wali kelas menyuruh Dal Po menulis pernyataan permintaan maaf yang dengan tegas ditolak Dal Po. Dia tidak melakukan kesalahan lantas mengapa dia harus mengakui hal yang tidak pernah dilakukannya? Wali kelasnya ngotot, Dal Po tidak punya bukti yang bisa mementahkan tudingan tersebut. Ya jelas marah dong Dal Po. Hanya karena tidak ada bukti jadi dia harus mengaku salah? Di kehidupan nyata pernah nggak sih berada di posisi Dal Po? Kebenaran yang kita sampaikan ditepis karena penampilan atau pembawaan kita dan lagi kita tidak punya siapa-siapa yang bisa menjadi saksi. Kesal, Dal Po mengancam akan menyebarkan rumor kalau wali kelasnya ada affair dengan guru lain yang sedang berada di ruangan itu. Wali kelasnya balik marah, itu jelas-jelas kebohongan! Dal Po melemparkan sindiran, silakan buktikan ke pada siswa-siswa itu tidak benar. Nah ini juga! Seringkali kita tersulut api yang dihembuskan melalui gosip-gosip murahan yang takaran kebenarannya tidak jelas.


Lantas kenapa setelah gagal di test pertama, Dal Po masih bisa ikut kuis itu? Dia ikut test pada minggu kedua  di Seoul demi In Ha! Iyak. In Ha kesal teman-temannya menuduh Dal Po tanpa bukti. Dia ditantang Ahn Chan Soo—yang patah hati ditolak In Ha setelah kuis pertama—kalau Dal Po terbukti bersalah In Ha harus rela dipukul sepuluh kali. In Ha sedikit ketar-ketir tapi dia menyanggupinya dengan catatan, kalau Dal Po benar, maka Ahn Chan Soo harus membagi setengah hadiah kuis itu pada Dal Po. Fix.

Begitulah. Test pertama yang gagal, Dal Po serius mengisi lembar jawabannya karena dia tidak ingin Ahn Chan Soo menyatakan cinta pada In Ha. Ceritanya kalau Ahn Chan Soo lolos seleksi dia akan menembak In Ha, Dal Po tidak sengaja mendengar itu. Pada test kedua, lagi-lagi karena In ha. Bisa disimpulkan Dal Po sudah menyukai In Ha sejak lama. Hanya saja dia tidak bisa melakukan apa-apa dengan rasa suka itu. Jalinan takdir antara mereka cukup rumit.

In Ha yang penasaran benarkan Dal Po sepintar itu melakukan penyelidikan kecil-kecilan. Hasilnya, sungguh wooooooow banget. Selama ini Dal Po menjadi langganan perpustakaan. Dia semua buku-buku di sana. Takjub dooong, In Ha.



Episode dua berakhir dengan scene In Ha dan Dal Po kehujanan sambil memakai tudung kepala dari itu loooh yang sering dipakai di jalan/parkiran warnanya orange.

Komentar :
Yokshiiii! Aku akan terus menonton drama ini, sekali lagi karena aku percaya tim produksinya, juga karena drama ini tayang di SBS. Salah satu kelebihan SBS adalah mereka hampir tidak pernah meng-cut atau turut campur pada naskah kalau ratingnya rendah, tidak seperti MBC. Masih inget banget gimana Heartstrings di-cut satu episode. Drama ini keren, serius. Konsisten dan solid. Chemistry antara Park Shin Hye dan Lee Jong Suk juga bagus. Aku senang Park Shin Hye mengambil drama ini, akhirnya kita bisa liat dia berakting menjadi karakter ceria dan boysh abisss, tomboii.
Profesi yang diangkat dalam drama ini juga menarik perhatianku. Jurnalisme. Sindiran yang sampaikan di episode 1 dan 2 sangat tepat menggambarkan dunia jurnalisme saat ini—khususnya ehm di negeri kita tercintah ini—bagaimana satu petikan berita yang ditangkap oleh lensa kamera setelah dipoles sedemikian rupa, sengaja menyisihkan sisi kebenaran bisa menghancurkan hidup orang.
Aku nggak akan membuat sinopsisnya, udah ada kok blogger lain yang bikin. Aku cuma akan menulis semacam review singkat per episode, kalau sedang ada waktu luang. Review dariku tentu saja sangat jauh dari lengkap. Oiya, di episode dua, secara samar diperlihatkan tengkorak mencuat keluar dari tanah yang digerus hujan deras. Aku yakin itu milik ayah Dal Po. Lee Yo Bi dan Kim Young Kwang belum muncul di dua episode plot ini, mungkin episode selanjutnya mereka baru muncul.
Benarkah kata-kata yang diucapkan penderita Pinocchio selalu benar?




 Jae Myung dewasa, kakak Ha Myung. Kok saya merasa dia akan jadi penjahatnya ya? Siapa sih yang nggak akan mendendam, ayahnya dituduh melarikan diri, ibu dan adiknya bunuh diri. Dan dia menanggung sendiri seluruh tudingan miring mengenai keluarganya. Masih untung Jae Myung ga bunuh diri juga. Jae Myung mematai pria penderita pinocchio yang dulu memberikan keterangan kalau dia melihat ayahnya Jae Myung dan Ha Myung. Emm, yang jadi Jae Myung dewasa pernah main di Faith bareng Lee Min Ho. Pantes familiar....

No comments:

Post a Comment

Haiii, salam kenal ya. 😊