Hi, Again!
Credit picture : Pinterest |
How’s
life?
Apakah
ada yang hatinya sedang jungkir balik kayak saya? Wkwk.
I’m
experiencing another heart break. YES. AGAIN. FIUHHH.
Sepertinya saya akan menghabiskan sisa tahun ini dengan kondisi hati yang tidak
baik-baik saja. Dan waktu terasa berjalan lambat bagi mereka yang sedang patah
hati—well, saya menulis postingan ini bukan untuk membahas tentang patah
hati saya, tetapi mau menceritakan hal lain.
Apakah
itu?
Saya
sedang berusaha melakukan puasa media social. Yeah, that’s what I’m doing
right now. Saya menonaktifkan Twitter—akun X, Instagram, TikTok dan
Facebook. Saat ini saya hanya menggunakan WhatsApp dan Telegram. Sudah sepekan
berlalu. Ternyata hidup saya baik-baik aja. Maksud saya, rupanya saya
bisa mengatasi dengan baik ketergantungan saya terhadap media social.
Sebelumnya tuh sempet berkali-kali berniat mau off medsos tapi ya itu, suka
gelisah kalau sehari aja nggak buka. Gagal mulu jadinya.
Saat ini
bukan sesuatu yang mudah bagi saya, menghilang dari linimasa di saat saya
sedang mengalami patah hati. Pada patah hati yang sebelumnya, saya menggunakan
media social untuk membantu diri saya sembuh dari kesedihan.
Waktu itu saya rajin sekali menulis di Instagram. Dikit-dikit nulis monolog,
dikit-dikit nulis puisi. Ya begitulah. Semacam ingin merekam setiap inci jatuh
bangunnya emosi.
Entah
dapat ilham dari mana, tiba-tiba muncul keinginan menghilang dari media social,
padahal ini hati lagi butuh hiburan. Barangkali salah satu alasannya
ini; belakangan, temlen media social kerap kali membuat dada saya sesak oleh
perasaan marah, kecewa, sedih dan aneka perasaan lain yang berujung
ketidaknyamanan.
Efek
dari puasa medsos, ruang patah hati saya diisi dengan jungkir balik HAHAHAHAHA,
ga bo’ong saya tiap hari nangis Astagfirullah. Patah hati nggak kenal usia.
Tetep aja rasanya kayak baru pertama kali. Hadeh—ini kenapa malah bahas patah
hati mulu sih.
Oke.
Sependek ingatan saya pernah baca atau nonton cuplikan yang kurang lebih bilang
kalo kebiasaan menonton video pendek di TikTok atau IG bisa membuat kita nggak
betah berlama-lama membaca buku, dan menonton video berdurasi panjang. Otak
kita berasa mandek. Muanya yang instan aja. Saya nggak tahu apakah ini ada
hubungannya, sejak menjadi pengguna aktif TikTok, saya kehilangan selera
menonton drama. Betahnya cuma beberapa menit pertama, di tengah jalan ilang
minat. Kayak gelisah dengan durasi sepanjang itu. Saya juga udah lama nggak
baca buku. Nulis juga ga se-excited dulu. Awalnya saya cuekin aja, saya pikir
“ah paling karena saya lagi cape aja sama rutinitas yang monoton jadi nggak
mood nonton atau baca buku”. Hanya setelah saya mencoba menjalani puasa medsos,
barulah saya sadar bahwa kebiasaan saya mengonsumsi TikTok dan reels IG
seberpengaruh itu terhadap mood nonton drama dan baca buku. Rasa malas yang
muncul bukan semata karena saya lagi cape hidup. Perasaan dulu juga jaman
stress, drama dan buku selalu berhasil menjadi penolong saya, lalu
mengapa sekarang berbeda?
Mencoba
mengubah kebiasaan menonton di TikTok dan IG membawa pengaruh baik pada saya.
Sepekan
puasa medsos, saya berhasil mengembalikan mood nonton. Saya juga sudah mulai
membaca-baca novel iPusnas dan novel-novel saya yang lain yang belum saya
tuntaskan bacanya.
Apa aja
yang saya tonton?
Yang
pertama, saya berhasil menyelesaikan 18x2 Beyond
Youthful Days. Film berdurasi dua jam-an ini dibintangi oleh
Greg Hsu dan Kaya Kiyohara. Ini akan jadi project review film saya berikutnya.
Tunggin yak! (Kayak ada yang mau baca aja ya wkwk). Trus, saya juga nonton
drama Cina yang sedang ongoing—You Are My Secret. Dan
tau ga siiiih akhirnya saya nonton juga Will Love in
Spring. Pas dramanya tayang, saya udah coba nonton tapi nggak bisa
nge-klik. Mood ambyar tuh emang ngeselin. Tapi kali ini saya bener-bener bisa
menikmati. Yang biasanya saya mudah bosen, ini udah nggak lagi. Per hari ini
saya udah nonton 13 dari total 21 episode tanpa jurus skip. Saya berencana akan
membuat review-nya. Pokoknya saya mau memanfaatkan semangat puasa medsos ini
dengan sebaik-baiknya.
Oya,
siapa pun kamu yang kebetulan nyasar ke
postingan ini, kalau kamu punya rekomendasi drama/film baik itu Cina, Korea
atau Jepang, please tulis di kolom komentar. Yang pengen saya buatin review
juga boleh banget tulis request di komentar. Itung-itung sebagai upaya saya
menghidupkan kembali Majimak Sarang.
EEEHHH
hampir ketinggalan Umi no Hajimari, saya
nonton dorama Jepang yang masih on going ini. Project baru dari penulis
skenario Silent.
Definisi
patah hati tapi tetap berusaha untuk produktif. Saya tidak akan membiarkan hati
saya babak belur terlalu lama. Saya berhak bahagia. Ya kan?
Sekian dulu ya kabar dari saya. Next project,
review 18x2 Beyond Youthful Days.
💚💚💚
No comments:
Post a Comment
Haiii, salam kenal ya. 😊