Review Way Back Love (2025)

 

—Tulisan di bawah ini berisi spoiler—


Apa yang akan kamu lakukan bila suatu hari seseorang datang mengetuk pintu rumahmu dan mengaku sebagai Grim Reaper, si pencabut nyawa? Ia lantas memberi tahu kamu akan meninggal tujuh hari kemudian? Kamu hanya memiliki waktu tersisa tujuh hari.

Jung Hee-wan tidak memiliki keinginan untuk menjalani hidup. Ia kerap mengunci diri di kamar kos-nya yang pengap, lembab dan suram. Jangankan manusia lain, cahaya matahari saja tidak ia izinkan masuk dengan bebas. Kehadiran Kim Ram-woo, teman SMA-nya yang tiba-tiba muncul dalam wujud pencabut nyawa tentu membuatnya kaget. Yang diingatnya, Kim Ram-woo sudah meninggal 6 tahun lalu. Ia tidak menanggapi serius ocehan laki-laki berbaju serba hitam di depannya itu.

Ram-woo membujuk Hee-wan agar mau membantunya mewujudkan harapan-harapannya sebelum waktu tujuh hari-nya Hee-wan berakhir. Mulanya Hee-wan menolak. Namun Ram-woo terus saja membujuk. Ram-woo bersedia mengerucutkan keinginannya menjadi 10 keinginan di bucket llist-nya. Jika Hee-wan mau menyanggupinya, Ram-woo berjanji akan menghilang dari kehidupan Ram-woo. Hee-wan pun menyanggupi meski masih dengan setengah terpaksa, setengah hati.

Siapa sangka, perjalanan mewujudkan 10 keinginan Ram-woo justru menjadi perjalanan Hee-wan memeluk kembali luka-luka yang ia telantarkan setelah kehilangan Ram-woo.

Way Back Love merupakan drama ber-genre fantasy-romance berjumlah 6 episode. Setiap episodenya memiliki durasi sekira 45 menit-an. Drama yang diadaptasi dari novel karya Seo Eun-chae yang berjudul Naega Iljooil Jeon (A Week Before I Die) pertama kali dipublikasikan pada 2 Maret 2018. Drama yang ditayangkan di TVING, VIU, Viki, dan Vidio ini memasangkan Gong Myung dan Kim Min-ha sebagai pemeran utama. Saya nggak ingat kapan pertama kali saya menonton trailer Way Back Love, untuk beberapa waktu, trailer-nya pernah rajin wara-wiri di temlen. Klip sekian menit itu sangat menggoda minat nonton. Selain tergoda aura patah hatinya yang kencang sekali, di saat yang sama, saya nggak bisa menampik nuansa cerah ceria yang tersirat pada cuplikan adegan-adegan yang menampilkan masa-masa sekolah tokoh-tokohnya. Khas anak remaja dengan segala kelakuan absurd-nya.

Bulan-bulan berlalu, dan tibalah masa penayangan drama yang disutradarai Choi Ha-na (More Than Family) ini. Pekan pertama, saya memilih nggak nonton dulu, nunggu banyakan dikit biar nggak lama nunggu. Baru setelah tayang 4 episode, saya langsung tancap gas, nonton.


—Plot dan garis cerita


Tak ada yang tahu, hidup akan membawa kita pada cerita semacam apa di masa depan. Kita hanya bisa menebak-nebak kejutan hidup apa yang sedang menunggu kita di depan sana. Seperti halnya yang dialami Jung Hee-wan. Anak perempuan itu tak pernah menyangka, prank saling tukar nama pada perayaan April Mop di kelas yang ia lakukan kepada Kim Ram-woo akan mengantarkan hidupnya pada jejaring duka yang panjang di kemudian hari.

 Ia, kala itu, layaknya anak perempuan belasan tahun pada umumnya yang periang dan ceria. Ia menikmati hari-harinya dengan banyak tertawa. Anaknya iseng dan usil, kelakuannya agak malu-maluin, berani (ehm, suka nekat), pokoknya happy virus banget. Such carefree young girl yang surprisingly, nggak annoying. Lucu, iya. Anaknya menyenangkan.

Jung Hee-wan hepi banget melihat hasil draw namanya berjodoh dengan nama Kim Ram-woo. Tadinya, pertukaran nama itu hanya akan berlaku satu hari, khusus April Mop untuk mengerjai guru, tapi dasar Hee-wan nya kesenengan ngerjain Kim Ram-woo yang rada polos dan kesulitan bilang enggak ke Hee-wan, maka sepanjang waktu, Hee-wan menjadi Ram-woo, demikian pula sebaliknya, sampai teman-teman dan guru-gurunya sudah terbiasa manggil Ram-woo pake nama Hee-wan. Asli, lucu sekali ngeliat warga sekolah manggil Ram-woo dengan panggilan Hee-wan. Yang dipanggil Ram-woo, yang angkat tangan Hee-wan.

Kim Ram-woo yang awalnya keberatan, lama kelamaan malah ikut menikmati dan masang mode ya sudahlah alias pasrah banget. Anaknya baik banget. Terlalu baik. Ram-woo ya…. 😭😭😭😭

Jung Hee-wan punya temen gila bareng, udah bestie-an banget lah, namanya Yoo  Tae-Kyung (Oh Woo-ri). Kim Ram-woo juga punya temen akrab, diperankan Jung Gun-joo, Lee Hong-suk menjadi temen ngobrol Ram-woo. Secara natural, empat orang ini menjadi dekat satu sama lain dalam lingkaran pertemanan.

Masa-masa SMA yang indah itu tampak akan berlangsung selamanya. Mereka memiliki rencana-rencana menyenangkan di masa depan. Tetapi, hidup yang misterius selalu punya cara untuk memberi tanda koma atau titik pada bagian hidup manusia.

Yang datang sekonyong-konyong tanpa firasat.

Hidup Ram-woo berakhir di malam festival, hanya beberapa saat setelah ia dan Hee-wan berjanji untuk duduk berdampingan di bus saat pulang nanti, hanya berselang sekian menit setelah ia membaca surat yang berisi ungkapan perasaan sayang Hee-wan kepadanya. Betapa jarak bahagia dan duka begitu sangat dekat dan rapat pada helaan napas. Seolah mereka saling berlomba siapa yang paling cepat tiba. Malam itu, semarak kembang api di langit berganti dengan sirine emergency.

Kehilangan itu terlalu mendadak bagi Jung Hee-wan. Meski 6 tahun telah berlalu, ia belum juga sanggup mencerna duka yang memenuhi dadanya. Hidupnya ikut berhenti berdetak pada hari kematian Ram-woo.

Way Back Home menuturkan ceritanya menggunakan alur maju-mundur. Masa lalu dan masa sekarang saling bertukar waktu menampilkan sudut pandang kehidupan Jung Hee-waan saat masih bersama Kim Ram-woo dan setelah Kim Ram-woo meninggal. Pertanyaan mengapa dan bagaimana perlahan mulai terjawab di setiap episode. Dua nuansa emosi yang saling bertolak belakang ini terbukti ampuh mengacak-acak emosi penonton. Perubahan drastis yang terjadi pada Hee-wan menyesakkan dada. Gadis periang dan ekstrovert itu kehilangan semangat hidup. Binar di matanya mati.

Menonton drama ini tak ada bedanya dengan patah hati yang disengaja. Sebenarnya dari trailer-nya udah terbaca kalau dramanya bakal bikin mata banjir. Kenapa masih dinonton juga? Tau sendiri kan, manusia tuh bebal. Sama dengan jatuh cinta. Resiko paling dekatnya kan patah hati ya, tapi kenapa masih juga dibiarkan itu hati jatuh bahkan sampai berkali-kali? Gravitasi kesenduan Way Back Home yang kuat membikin penasaran. Trope cerita seperti ini sulit diabaikan. Baru nonton trailer-nya aja saya sudah nggak ketolong menaruh harap semoga Kim Ram-woo bisa hidup kembali. Nah Lo.

Way Back Love membawa kisah perjalanan Jung Hee-wan menemukan kembali detak hidupnya.


—Konflik


Drama ini membawa penonton menyelami duka dan trauma yang mengisi waktu Jung Hee-wan sepeninggal Kim Ram-woo. Duka dan trauma akibat kehilangan orang terdekat tidak pernah sederhana. Hee-wan terus saja menyalahkan dirinya atas kematian Ram-woo. Ia tidak bisa menjalani hidupnya seolah-olah semua telah berangsur membaik. Ia mengalami PTSD. Cara Hee-wan menghukum dirinya adalah dengan tidak menikmati waktunya selagi hidup. Ia merasa tidak layak dan tidak boleh melakukan itu. Setiap harinya, Hee-wan berlaku seperti orang yang siap mati. Ia hidup hanya untuk menunggu mati. Momen terakhirnya bersama Ram-woo berubah menjadi mimpi buruk. Kepalanya ramai diisi andai saja.

Andai saja ia tidak menukar namanya dengan Ram-woo malam itu, andai saja ia yang menggantikan posisi Ram-woo, dirinya lah yang akan mati. Seharusnya prank April Mop itu cukup berlangsung sehari saja.

Konflik drama ini berpusar pada Jung Hee-wan dan traumanya. Pada kenangannya bersama Ram-woo. Kemunculan Kim Ram-woo di depan pintu kamarnya membuka keran kenangan yang selama 6 tahun menguncinya dalam pusaran rasa bersalah yang mematikan.

Saya bertanya-tanya perihal kematian Ram-woo sejak episode perdana, menebak-nebak peristiwa apakah yang merenggut hidup anak sebaik itu? Sempat ada tebakan Ram-woo bun*dir, tapi kok ya mustahil rasanya melihat karakternya. 4 episode Way Back Love membawa saya menyelami kisah Hee-wan dan Ram-woo, inilah yang kemudian mempertemukan saya dengan wajah trauma Hee-wan—tragis. Di sisa dua episode terakhir, saya menangis hebat. Sedih sekali. Saya menangisi Ram-woo, menangisi Hee-wan. Yang membuat drama ini sempurna meluluhlantakan hati adalah saya sebagai penonton dibuat terpikat dan jatuh cinta pada cerita masa-masa SMA mereka yang manis dan lucu, pas cocok dengan genre komedi-romantis. Youthful romance ala ABG. Kayak udahlah, Ram-woo udah cocok banget sama Hee-wan. Jangan diapa-apain lagi. Udah kebayang masa depan mereka bakal se-rame apa.

Sayangnya hidup punya rencananya sendiri. Dan kita sadar sepenuhnya sedang mengharapkan sesuatu yang mustahil terjadi. What if di kepala Jung Hee-wan berhasil dihidupkan di dalam kepala kita.

Kehilangan. duka. Trauma. Way Back Love menceritakan dengan akurat bagaimana seseorang memproses tiga hal ini. Ada satu kejadian yang kerap membuat saya ragu-ragu dan berakhir memilih tidak mengatakan apa-apa, itu adalah saat seseorang yang saya kenal sedang berduka karena kehilangan orang terdekatnya. Adalah hal yang biasa menunjukkan ungkapan belasungkawa, tetapi mengucapkan turut berduka cita tidak pernah terasa tepat bagi saya untuk mengucapkannya. Pada kehilangan, ada arus emosi yang mustahil bisa turut saya rasakan tak peduli sebesar apa perasaan empati yang saya miliki, jika saya tidak bisa bertemu secara langsung, maka saya berakhir mengirimkan doa untuk mendiang alih-alih mengucapkan turut berduka cita.

Melihat Hee-wan gagal memproses dukanya, saya ingin sekali memeluknya.

Ram-woo adalah seseorang yang berharga bagi ibunya, Hee-wan, dan Hong-suk. Way Back Love, menangkap emosi tiga orang terdekat Ram-woo dengan sangat baik. Detail pergulatan trauma atas duka kehilangan begitu nyata terasa dan terlihat khususnya pada Hee-wan dan Hong-suk. Bagaimana suara sirine bisa dengan mudah membuat mereka kehilangan tenang. Saya menangisi adegan Hee-wan menemui Hong-suk atas permintaan Ram-woo, mereka akhirnya menemukan waktu yang tepat untuk saling mengonfrontasi perasaan. Bahwa Hee-wan tidak menderita sendirian atas kematian Ram-woo. Hong-suk hanya berupaya semampunya tidak menunjukkan duka kehilangannya pada Hee-wan, ia berharap itu akan sedikit membantu Hee-wan move on. Di saat yang sama, itu juga yang membuat dirinya dan Hee-wan saling menyakiti di masa lalu.

Muatan emosi tokoh-tokoh penting di drama ini digambarkan dengan apa adanya, mentah, realistis sehingga membuat saya mampu merasakan pergulatan emosi yang mereka alami.  

Duka atas kehilangan seseorang tidak pernah sederhana. Itulah salah satu pesan yang ingin disampaikan Way Back Love lewat konflik batin yang melekati tokoh Jung Hee-wan. Mereka yang pernah atau sedang berada di posisi Jung Hee-wan tahu persis seperti apa rasanya—saya tidak bisa membayangkan reaksi mereka saat menonton episode demi episode Way Back Love.

Lantas, benarkah Jung Hee-wan hanya memiliki siswa waktu tujuh hari? Benarkah ia akan mati?

Tidak ada manusia yang siap menghadapi kehilangan, juga tidak ada manusia yang tahu kapan waktunya akan berakhir.

“What’s your biggest regret now?” –Grim Reaper


—Casting, karakter, chemistry


Kim Min-ha.

Saya nggak ngeuh Kim Min-ha debut drama melalui School 2017. Nama Kim Min-ha mulai dikenal luas publik khususnya internasional lewat peran apiknya sebagai Kim Sun-ja di serial Pachinko pada tahun 2022. Min-ha juga membintangi film dan drama seperti The Call dan Light Shop.

Cinta banget acting Kim Min-ha sebagai Jung Hee-wan. Sebagai anak SMA yang ceria, sebagai anak kuliahan gloomy dan tidak punya semangat hidup—Kim Min-ha menampilkan transisi ini dengan sangat baik. Sebagai penonton saya sangat terpengaruh. Berasa dipermainkan emosinya, dan itu bagus. Artinya acting Min-ha berhasil menyeret saya masuk ke pusaran emosinya yang gelap dan menyesakkan. Nggak kuat saya liat nangis sesenggukannya Min-ha. Memilukan, sakitnya berasa sampe ke dalam sanubari.

Saya suka bintik-bintik merah yang muncul di pipi Min-ha. Cantik.



Gong Myung

Saya tahu aktingnya Gong Myung bagus meskipun saya nggak mengikuti semua project movie/dramanya. Sebelum Way Back Love, perannya sebagai Cho Jae-hoon di Be Melodramatic meninggalkan kesan kuat di ingatan saya. Agak patah hati mengetahui hubungannya dengan Hwang Han-joo hanya sebatas rekan kerja saja. I’m rooting for them. Setahun kemudian, Gong Myung tampil sebagai Jae-hoon, detektif koplak yang menyamar sebagai penjual ayam goreng di Extreme Job. Dua project ini merupakan garapan director Lee Byeong-hun. Patut dinonton bagi yang belum mencobanya.

Kim Ram-woo adalah tokoh sentral di Way Back Love. Gong Myung memerankan tokoh ini dengan sangat baik.

Ram-woo semata baik. Anak laki-laki yang menyayangi ibunya. Ia memiliki hati yang lembut dan penyayang, berprestasi di sekolah, agak polos anaknya. Karena pembawaannya seperti inilah yang membuat Jung Hee-wan betah mengekorinya, menukar namanya dengan namanya dan pada akhirnya jatuh cinta pada Ram-woo.

Siapa pun akan jatuh hati pada Ram-woo. Udah jadi Grim Reaper pun sifat baiknya masih nempel. Pas awal-awal jadi grim reaper adaaa aja ujiannya. Mana anaknya nggak enakan sama arwah yang dijemputnya. Imej grim reaper yang seram dan dingin nggak berlaku di Ram-woo. Harusnya dia mah nggak jadi Grim Reaper tapi cheonsa.

Sering dengar orang-orang bergumam orang baik cepat sekali dipanggil pulang. Bener ya…

Kim Ram-woo mengingatkan saya pada Zhang Wan-sen. Tokoh fiksi yang membuat saya berdoa agar hidup sedikir lebih ramah pada mereka. They are my biggest what if in fiction world. Dua anak baik ini…

Ini kali pertama saya menonton project Gong Myung sebagai pemeran utama. Setelah ini, dia udah layak banget dapet peran utama. Aktingnya luwes dan punya charm-nya sendiri. Ini udah bisa jadi modal bagus. Asal dia dapet peran yang cocok dan berhasil mengeksekusinya, game over, udah. Kayak Kim Ram-woo ini.



Jung Gun-joo

What an excellent performance, Jung Gun-joo!!!

Saya pernah menonton beberapa project Gun-joo, tapi baru di Way Back Love ini yang bisa bikin saya terpikat sama aktingnya. Bukan berarti peran-peran sebelumnya nggak bagus aktingnya. Aktingnya selalu bagus, tapi yang berhasil memikat baru di Way Back Love ini. Berkat perannya sebagai Lee Hong-suk, charisma-nya Jung Gun-joo meluap-luap. Padahal kemunculannya di Way Back Love nggak banyak, saya pikir kualitas karakter dan aktingnya lah yang membuat dia bersinar, dan ngasih efek memorable ke penonton. Saya suka banget style dan potongan rambut Gun-joo di sini. Terlihat fresh dan menampilkan pesonanya yang mengesankan. I saw him in a new light! Yuk bisa yuk, Jung Gun-joo dapet project sebagai pemeran utama!

Hong-suk adalah salah satu puzzle yang melengkapi healing journey nya Hee-wan. Keberadaan Hong-suk menjadikan memori kehilangan Ram-woo berkali-kali lipat menyakitkan.

Saya menangisi adegan dia duduk di depan game board yang sering dia mainkan bersama Ram-woo. Meski tak bisa melihat sosok Ram-woo di hadapannya, Hong-suk menerima pesan yang dikirmkan sahabatnya itu kepadanya. Hiduplah dengan baik.

Chemistry antar-cast solid.



Oh Woo-ri

Perempuan kelahiran 1966 ini memulai debut karir aktrisnya pada tahun 2023 melalui mini seri One Day Off. Ia memerankan tokoh Yoon Tae-kyung—sahabat karib Jung Hee-wan di Way Back Love. Chemistry-nya dengan Jung Hee-wan bagus banget. Tek tok-an mereka sebagai bestie se-frekuensi yang freak-nya se-aliran dapet banget wkwk.

Aktingnya bagus. Potensinya oke nih.

***



Way Back Love berhasil membuat tokoh-tokohnya melekat kuat di ingatan penontonnya berkat karakterisasinya yang detail. Jadi, meski beberapa memiliki porsi kemunculan yang sedikit, itu nggak bikin saya mudah melewatkan. Mereka adalah bagian yang menggenapi tawa dan air mata Way Back Love.

Ada dua penampilan special yang mengisi drama ini yakni Shim Eun-kyung dan Jung Soo-jung (Krystal). Di tahun 2017, Krystal dan Gong Myung pernah terlibat di proyek drama The Bride of Habaek. Kemunculan Krystal di Way Back Love juga merupakan ajang reuniannya bersama Choi Ha-na. Krystal memerankan To-il, tokoh utamanya di More Than Family yang disutradarai Choi Ha-na.



—Ending

Episode 5 dan 6 menandai proses healing Jung Hee-wan. Banyak hal yang terjadi pada dua episode terakhir Way Back Love. Banyak plot twist yang bikin dada sesak, bikin nangis jelek dan bikin mata membengkak seusai menamatkan drama ini.

Healing journey-nya Hee-wan mengharu biru, indah tapi nyesek. Heartwarming, menyisakan helaan napas panjang yang akan selalu mengingatkan pada satu sosok Kim Ram-woo yang tidak akan pernah kembali lagi. Namun Kim Ram-woo akan selalu hidup di dalam nama Jung Hee-wan.

 Berikut ini saya tulis beberapa adegan yang memuat detail-detail penting Way Back Love—khususnya di episode 5-6, yang untuk alasan ini saya nggak ragu memasukan drama ini ke list drama favorit saya, bukan hanya karena muatan cerita yang begitu dekat dengan keseharian, tetapi juga pada bagaimana cerita ini dituturkan.


—*April Mop

Ini adalah plot twist paling dalam, paling nggak tertebak—becandaan tongkrongan yang mengubah wajah hidup seseorang—meenjadi muasal trauma, juga menjadi penutup proses healing-nya Jung Hee-wan. Semula, Hee-wan mati-matian menyesali kelakuannya yang seenaknya memakai nama Ram-woo karena alasan having fun, seru-seruan. Kebiasaannya memanggil Ram-woo dengan namanya, begitupula sebaliknya, Ram-woo memanggil Hee-wan menggunakan namanya sendiri ternyata menjadi bagian penting dari plot Way Back Love.

Setelah menjadi Grim Reaper, Ram-woo nggak pernah manggil nama Hee-wan, ia malah memanggilnya dengan namanya sendiri—Kim Ram-woo… Kim Ram-woo… Kim Ram-woo. Sebab, jika Ram-woo memanggil nama Jung Hee-wan tiga kali berturut-turut, jiwanya akan terlepas seketika dari tubuhnya. Aturannya memang begitu kan?

Paling GONG nya adalah ucapan Hee-wan di episode 6 saat ia akhirnya memberikan pelepasan untuk seluruh duka dan traumnya atas kepergian Kim Ram-woo—“I’ll remember you. I’ll live on. To us, loving myself means loving you.”

Ini ucapan simbolik, maknanya dalem banget jika melihat perjalanan Kim Ram-woo dan Jung Hee-wan. Kim Ram-woo akan selalu hidup sepanjang Jung Hee-wan masih hidup. Karena Hee-wan adalah Ram-woo. Semua kenangan yang mereka mereka miliki diawali dengan pertukaran nama di hari April Mop.

To us, loving myself means loving you. Kim Ram-woo ada. Seperti janjinya, ia melihat dan mendengar cerita Jung Hee-wan. Selalu. Jadi Hee-wan harus hidup dan menghidupi waktunya dengan sebaik-baiknya.

Sedih.

Ini bukan upaya melepaskan trauma, tetapi sebuah cara yang dipilih Hee-wan untuk menatap penyesalannya. Selama 6 tahun ia menolak menerima kenyataan, ia menyalahkan dirinya sebagai bentuk pelarian rasa sakit atas kehilangannya.

Ram-woo telah pergi, tetapi kenangan-kenangannya tidak.

Yeong-hyun bilang kepergian orang yang kita sayangi seperti menciptakan sebuah lubang besar pada ingatan kita. Kita tidak punya pilihan selain hidup berdampingan dengan kehilangan itu.

“… saving you is saving myself.” –Kim Ram-woo

💔

*Annyeong

Saya menangis di adegan ini—nangis mulu emang di dua episode terakhir. Saat ibunya Ram-woo mengelus jaket yang pernah ia belikan untuk Ram-woo, jaket yang sama dengan milik Hee-wan. Ram-woo dan ibunya sama-sama mengucapkan annyeong. Patah hatinya di sini. Annyeong yang sama namun memiliki arti dan pesan yang berbeda. Ram-woo menyapa ibunya setelah sekian tahun terpisah, dan ibunya mengucapkan selamat tinggal (akhirnya) kepada Ram-woo.

Makin mewek melihat Ram-woo memeluk ibunya. Pas ibunya bilang hangat… AMBYAR SAYA. Biasanya dipeluk makhluk dari alam lain bawaannya dingin bikin gigil, ini ibunya bilang hangat. Yang nonton adegan ini dan ga nangis banjir di bagian ini, kalian kuat banget. Ram-woo tuh sayang banget sama ibunya. Sayang banget. TAPI DIA GA NANGIS, KAYAK YA ALLAH INI ANAK KENAPA BAIK BANGET. NGGAK KUAT SAYA. Dia tuh bisa terima takdirnya dengan cepat, nggak marah-marah atau protes. Nggak ada tantrum Dia malah berupaya membuat orang-orang yang disayanginya bisa bahagia dan menikmati hidup seperti saat ia masih bersama mereka. Kim Ram-woo deserves happiness. Ya, kita tahu. Ram-woo sangat bahagia menjelang akhir hidupnya berkat Jung Hee-wan. Dan ia merasa itu cukup baginya.

💔

*Because you seem to understand the pain of being left behind

Kim Ram-woo mengatakan ini kepada Go Yeong-hyun, sunbae-nya Hee-wan. Ini plot twist lain. Pas baca ada nama Shim Eun-kyung di opening Way Back Love, saya udah ngebatin, nggak mungkin nih perannya ala kadarnya, pasti ada hubungannya dengan plot. Taunya bener. Sejak awal kemunculannya, nih sunbae kenapa care banget ke Hee-wan. Kayak sengaja berusaha menarik Hee-wan agar keluar dari cangkang gelapnya.

Ternyata dia bisa ngeliat Ram-woo. Ucapan Ram-woo di atas menjadi kunci karakter Yeong-hyun. Kenapa Ram-woo memilih Yeong-hyun untuk menemani Hee-wan?  Alasan Ram-woo karena ia melihat Yeong-hyun memiliki pengalaman ditinggalkan seperti yang dialami Hee-wan.

Saya teringat kalimat Gregor, H yang dituliskan kembali Goenawan Mohamad di buku Catatan Pinggir, “Kita memang baru bisa merasakan hal itu bila kita punya kenangan.”

Yeong-hyun memiliki kenangan ditinggalkan, dan ia tahu persis seperti apa rasanya. Pada wajah Hee-wan, ia segera mengenali gelagatnya, rasa-rasanya seperti melihat wajahnya sendiri di masa lalu. Mungkin seperti itu.

Ucapan Ram-woo itu mampu menjelaskan posisi Yeong-hyun dengan jelas.

Simpati dan empati yang dalam terhadap manusia lain seringkali lahir dari pengalaman-pengalaman hidup serupa. Karena pernah berada di posisi yang sama, kita paham betul bagaimana cara memeluk cerita orang lain.

💔

*The ignorant human being outside don’t know how priceless life is. They waste their lives.

Ini tamparan untuk kita, ya nggak sih? Kalimat yang diucapkan Grim reaper senior yang diperankan Krystal menawarkan sudut pandang lain soal hidup. Ia menjadi sudut pandang orang-orang yang sudah pergi ke alam lain. Mereka melihat orang-orang yang masih hidup malah membuang-buang jatah waktu di dunia dengan melakukan hal-hal tidak penting. Belum pada tau rasanya mati dan bertemu penyesalan, kepengen hidup lagi tapi udah nggak bisa. Semacam itu.

Hidup yang belum selesai dirumuskan memiliki banyak kesempatan untuk diselesaikan dengan baik. Asal kita mau menjalaninya dengan sebaik-baiknya. Mendefinisikan sebaik-baiknya ini yang kerap dilupakan atau diabaikan.

Padahal waktu kita di dunia ini memiliki batasan. Setiap nama akan menemui titik akhirnya.

💔

*Kim Ram-woo menyalakan lampu untuk ibunya dan Jung Hee-wan.

Adegan biasa, selewatan, tapi memiliki makna. Kim Ram-woo menyalakan kembali nyala lampu  kehidupan untuk ibunya dan Jung Hee-wan. Lampu yang pernah kehilangan nyalanya setelah kepergiannya yang mendadak. Ia juga melakukan itu untuk Hong-suk lewat game board yang sering mereka mainkan jaman sekolahan dulu.

Tampaknya Kim Ram-woo menjadi Grim Reaper memiliki purpose-nya yang jelas; ia tidak pergi dengan cara yang sopan, jadi ia harus memastikan bahwa kepergiannya bisa diterima oleh orang-orang yang disayanginya. Itu menjadi tugas terakhirnya.

Way Back Love memadukan lucu dan getir pada halaman yang sama. Duka atas kehilangan diurai dengan jujur. Drama ini datang seperti segerombolan  emosi yang telah lama kita akrabi tetapi masih juga berhasil membuat kita babak belur seolah kita tidak pernah siap menghadapinya dengan ketabahan yang sama seperti di masa lalu.

Memangnya siapa di dunia ini yang terlatih menatap kehilangan sembari mengatakan hi, halo dengan wajah gembira?

Pada wajah kehilangan, duka, dan trauma yang mengisi Way Back Love, drama ini mencoba mengingatkan agar kita lebih ramah pada mereka yang masih berupaya berdamai dengan kehilangan-kehilangan yang datang dalam hidup. Mereka bisa saja menjadi aku. Tidak ada formula pasti bagaimana berdamai dengan kehilangan. Setiap orang mengusahakan cara yang bisa dilakukan.

Katanya, waktu akan menyembuhkan. Acapkali kita lupa, bukan waktu yang menyembuhkan, waktu hanya menyediakan ruang seluas-luasnya bagi seseorang untuk memproses dukanya. Dan setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Kehilangan punya banyak sekali wajah. Berdamai dengannya bukan berarti melepaskan atau melupakan. Kita hanya mencoba belajar menerima kehilangan itu dan hidup bersamanya.

Nangis banget begitu tau 10 permintaan terakhir Kim Ram-woo adalah keinginan yang diucapkan Jung Hee-wan di kelas sambil mencuri-curi pandang pada Ram-woo. Drama ini indah tapi bikin nyesek. Fantasinya 1 %, sisanya slice of life dan nangis.

Satu pertanyaan di yang muncul di kepala saya di episode pertama; apakah Jung Hee-wan benar-benar akan mati setelah tujuh hari. Ram-woo membaca nama Hee-wan di sana, di bukunya. Alurnya seharusnya memang begitu, tetapi Ram-woo memilih ikut campur dan kita tahu akhirnya seperti apa. 

Se sayang itu Ram-woo ke Hee-wan. 

Bisa nggak Gong Myung dan Min-ha reunian lagi? Drama atau film dengan cerita sebagus dan se solid Way Back Love tapi versi bahagia di akhir.😭

💔

Jung Hee-wan bisa mewujud siapa saja pada kehidupan kita.

Tabik,

Azz


“When someone disappears from this world, you’re left with a hole this big. But memories with that person remain. You just live with that hole. That’s what loss is like.”

 ⭐⭐⭐⭐⭐

I give five star for Way Back Love!

Ceritanya detail dan solid. Wrap-up konfliknya bersih. Chemistry antar-karakternya kuat, OST dan sinematografi menjadi faktor pendukung yang turut membangun dan menguatkan mood/emosi drama ini.

SANGAT DIREKOMENDASIKAN, TETAPI JANGAN LUPA SIAPKAN TISU YA! SUKSES BIKIN BABAK BELUR HATI. BIKIN MATA BENGKAK. 💔💔💔

No comments:

Post a Comment

Haiii, salam kenal ya. 😊