Sinopsis IRIS 2 Episode 7 Part 2
Gaya bebas ^o^ |
***
Part 2
Jamie menyemprotkan gas ke dalam kamar hotel Joong Won
dan Yeon Hwa. Sepertinya itu gas yang membuat tidur semakin pulas. Ajudan Park
Chul Young yang tidur tepat di depan pintu tidak sadar saat Jamie mendorong
pintu dan membuat ajudan Park Chul Young terjungkal ke depan. Joong Won juga
tidak terusik sedikitpun dengan kemunculan Jamie. Jamie membawa Yeon Hw pergi
melalui pintu belakang. Di luar, mobil yang dikemudikan Yoo Gun sudah menunggu.
Di mobil itu ada Rey. Di perempatan jalan, mobil Rey Cs dan Soo Yeon berhenti
bersamaan karena lampu merah. Sedikiiiiit saja, andaikan Soo Yeon mau menoleh
ia sudah pasti akan melihat Yoo Gun. Sayangnya dia tidak menoleh. Yoo Gun
melihat Yeon Hwa yang masih tak sadarkan diri di jok belakang. Yoo Gun sedikit
melamun. Rey menegurnya kalau sudah lampu hijau. Mobil kemudian bergerak pergi.
Soo Yeon, Hyun Woo dan Shi Hyuk tiba di hotel. Mereka ke
bagian resepsionis. Hyun Woo menanyakan pada Mbak resepsionis apakah tamu dari
kamar 807 di dalam kamar saat itu? Mbak resepsionisnya meminta mereka menunggu
sebentar karena ia akan menghubungi kamarnya untuk memeriksa. Si mbak menelpon
ke kamar 807, Kamarnya Park Chul Young. Tidak ada catatan keluar termasuk tamu
di kamar 804. Soo Yeon dan Hyun Woo mengambil arah yang berbeda dengan Shi
Hyuk.
Taraaaaa! Shi Hyuk menyamar sebagai karyawan hotel mengantar layanan
kamar. Ia berhenti di depan kamar 804, tak lama kemudian Hyun Woo dan Soo Yeon
datang. Keduanya pura-pura berdiri di depan sebuah kamar hotel selisih satu
kamar dengan kamar Shi Hyuk berdiri. Soo Yeon menginstruksikan agar misi
dimulai. Shi Hyuk mengetuk pintu, “Layanan kamar!” Tapi tidak ada sahutan. Soo
Yeon menyuruhnya membuka paksa pintu. Tepat saat itu, Joong Won dan ajudan Park
Chul Young menerobos keluar dari kamar mereka dengan napas sesak. Mereka
terbangun dalam keadaan kamar yang penuh gas. Ajudan Park Chul Young menyadari
kehadiran agen Korea Selatan. Joong Won melihat Soo Yeon, Hyun Woo dan Shi Hyuk
di koridor kamar hotel tersebut dan tanpa membuang kesempatan ia dan ajudan
Park Chul Young melarikan diri secepat yang mereka bisa. Soo Yeon menyuruh agar
Shi Hyuk tetap di sana memeriksa keadaan kamar hotel Park Chul Young. Ia dan
Hyun Woo berlari mengejar Joong Won dan ajudan Park Chul Young.
Selama melarikan diri ajudan Park Chul Young mengingatkan
Joong Won mengenai pertemuan. Joong Won membalas ia tidak akan melarikan diri.
Mereka melarikan diri dengan mengambil jalan terpisah. Setelah beberapa menit
mencari sambil lari-larian menuruni tangga darurat, Hyun Woo akhirnya menemukan
Joong Won. Melihat Hyun Woo mengarahkan senjatanya padanya, Joong Won hanya
menyeringai. Hyun Woo berkata kalau kali ini mereka berdua akan ke Korea
Selatan bersama. Ciyaaaat! Perkelahian dimulai. Hyun Woo terdesak, Shi Hyuk
muncul sambil menodongkan senjatanya di kepala Joong Won. Joong Won menendang
senjata Shi Hyuk. Dua agen muda melawan seorang agen veteran. Hasilnya 2Joon
(DooJoon-Lee Joon) kalah. Joong Won melarikan diri (lagi & lagi).
Soo Yeon mengejar hingga ke tangga darurat (Soo Yeon
ngejar siapa sih? Ajudan Park Chul Young? Kok gak sama jalur pelariannya tadi?
Ambigu nih si Soo Yeon) ia menahan sebuah mobil silver yang hendak keluar
parkiran bawah tanah. Yang mengemudi ternyata ahjumma yang punya anak laki-laki
yang masih bocah di dalam mobil itu. Soo Yeon menurunkan senjatanya.
Rey mengantar Yoo Gun pulang. Yoo Gun sempat melirik Yeon Hwa yang masih tertidur dalam mobil. Pingsannya lama amat, Mbak? XD
Keesokan paginya, ketiga agen Korea Selatan itu bertemu
dengan agen Kabinet Jepang membicarakan kejadian semalam di hotel. Shi Hyuk
sibuk memotret barang-barang Park Chul Young di dalam koper yang ia tinggalkan.
Soo Yeon yakin kalau pria di kamar 807 adalah Park Chul Young. Yang aneh adalah
Park Chul Young meninggalkan tasnya di kamar sedangkan dua pria lainnya membawa
tas mereka. Agen Kabinet Jepang mengatakan berdasarkan hasil ivestigasi
menunjukkan ada sisa gas di kamar 804. Agen Kabinet Jepang menerima telepon.
Ditemukan sesuatu pada CCTV hotel. Mereka lantas bergegas.
Dalam CCTV ditemukan rekaman ketika Park Chul Young
berjalan dibawah tekanan pistol Yoo Gun di kepalanya. Karena Yoo Gun mengenakan
hoodie bertutup kepala dan kamera CCTV hanya merekam dari belakang jadi tidak
ada yang tahu wajah dua orang itu hanya Park Chul Young yang dikenali Soo Yeon.
Mereka juga melihat Yeon Hwa sewaktu dibopong Jamie keluar hotel.
Rey menemui Yeon Hwa yang sudah sadar. Yeon Hwa langsung melompat ke dalam pelukan Rey. *Trus Joong Won mau dibawa kemanaaaa ><
Soo Yeon, Hyun Woo dan Shi Hyuk kembali ke Korea Selatan.
Di dalam mobil lagi-lagi ada iklan ponsel Samsung oleh Shi Hyuk dan Soo Yeon.
Hmmm... IRIS 2 full dengan konten iklan. Fiiiiiuh -_-
Anggota TF-A Team menyambut kepulangan mereka. Memasuki
ruang kerja mereka, Soo Yeon menghampiri meja Yoo Gun yang dibiarkan berdebu.
Hyun Woo dan Shi Hyuk melirik. Salah seorang anggota TF-A Team buru-buru masuk
dan meminta Soo Yeon sebaiknya memanggilnya jika menyangkut itu. Walaupun Yoo
Gun tidak ada di sana tolong jangan biarkan mejanya dipenuhi debu, demikian permintaan
Soo Yeon. anggota tim lainnya diam-diam memendam simpati untuk Soo Yeon.
Mungkin mereka juga merindukan Yoo Gun kecuali Shi Hyuk. Kan dia nggak suka Yoo
Gun hahahaha.
Soo Yeon menngunjungi Soo Jin di penjara. Soo Jin
menyuruhnya pergi, tidak ada lagi yang ingin ia katakan pada Soo Yeon. Tapi
saat Soo Yeon menyebut saudara Soo Jin yang akan segera ditangkap, wajah Soo
Jin pias seketika. Saudaranya tidak tahu apa-apa. Dia mungkin hanya sedang
menunggu Soo Jin untuk menjemputnya. Dia tidak melakukan kesalahan. Soo Jin
memohon agar dia tidak disakiti. Soo Yeon mengajak kerjamasa dengan Soo Jin.
Kompensasinya jika Soo Jin mau bekerjasama makan saudaranya akan selamat. Ia
juga meminta maaf sudah melukai Soo Jin.
“Aku harus melalukan segalanya untuk menemukan orang yang
kucintai. Kau bisa mengerti, kan?”
Soo Jin mengangguk, untuk yang pertama kalinya kita
melihat senyum kecilnya sejak ia tertangkap.
“Bukankah kau mengatakan saudaramu seorang pendeta?
Menurutmu akan adakah hari itu, aku akan membuat pengakuan dosa padanya?”
Langkah Soo Yeon terhenti, ia menoleh pada Soo Jin. Ada
senyum tipis di bibirnya. Mata Soo Jin berkaca-kaca.
“Ketika aku ke Jepang, aku pernah mengunjungi Rumah
Perlindungan IRIS,” aku Soo Jin.
Soo Yeon menelepon seseorang.
“Kami masih mencari
lokasi tersangka.”
“Karena sudah lama, menemukan keberadaannya mungkin
mustahil. Aku ingin menanyakan satu hal lagi. Bisakah kau mencari tahu siapa
saja yang tinggal di lantai delapan malam itu? Jika tidak, bisakah memeriksa
lantai tujuh dan lantai sembilan juga?”
“Baik.”
”Beritahu aku jika kau menemukan sesuatu.”
Sebagian anggota TF-A Team makan siang bersama di Paris
Baguete. (Ini juga pernah jadi sponsor WGM JoonSeo Couple Episode masak
bersama. Ihiikkss, kangen nih Couple). Di rumah makan itu ada Oh Hyun Kyu,
Young Min dan Shi Hyuk.
Oh Hyuk Kyu : Di masa lalu, kita terjebak di laboratorium
dan tak bisa keluar seperti ini sama sekali.
Ia lalu menyuruh Young Min dan Shi Hyuk untuk memesan
makanan, hari itu dia yang traktir. Shi Hyuk memesan panini yang langsung
diprotes Young Min, Shi Hyuk selalu memesan makanan yang sama, apakah dia tidak
bosan? Shi Hyuk bilang begitu ia menyukai sesuatu, ia hanya makan itu. *Tipe
darah A? *LOL*
Shi Hyuk tanya pada Young Min apa yang barusan
ditanyakannya pada Hyun Kyu? Young Min mau bilang kalau Hyun Woo menyukai Soo
Yeon tapi Hyun Kyu menyelanya cepat sehingga kalimat Young Min menggantung di
udara. Itu membuat Shi Hyuk gemas, jadi Cuma dia yang tidak tahu?
Seorang pelayan datang. Tumben Oh Hyun Kyu tidak memesan
pengiriman makana hari ini dan malah datang ke sana? Tanyanya. Seiring
berjalannya waktu ia juga butuh mendapatkan udara segar di luar dan ia merasa
tak enak selalu memintanya mengantar makanan, begitu jawaban Hyun Kyu. Hyun Woo
Juga datang bergabung. Ia menolak traktiran Hyun Kyu karena sudah terlanjur
memesan minuman dan kue. Hyun Kyu memuji Hyun Woo karena berarti ia cukup
menraktir dua orang saja hahahahaha. *Lagi, ini termasuk scene yang menampilkan
iklan/sponsor*
Baek San menanyakan perkembangan penyelidikan Soo Yeon
saat Soo Yeon datang mengunjunginya.
“Alasan Letnan Ha mulai menyelidiki kau dan IRIS, ada
hubungannya dengan kematian mantan agen Badan Intelijen Pusat Yoo Sang Joon.
Lebih tepatnya, itu karena kau membunuh Yoo Sang Joon. Aku yakin wanita yang
kau sayang, entah bagaimana ada hubungannya dengan kematian Yoo Sang Joon,”
ucap Soo Yeon.
“Itu kesimpulan yang menarik,” sambut Baek San.
Soo Yeon duduk. “Ini bukan kesimpulan.” Ia menyodorkan
sebuah foto (foto Baek San, Soo Min serta atasannya). Wajah Baek San berubah
seketika melihat foto itu. “Yang kiri itu kau, Jadi yang kanan itu pasti
atasanmu Yoo Sang Joon,” kata Soo Yeon.
“Kembalilah...” Baek San menyuruh Soo Yeon pergi.
“Siapa Kim Jung Yong dan Ui Sang Chul? Kenapa kau ada
hubungannya dengan kematian Yoo Sang Joon? Kau tampak gelisah.”
Baek San berdiri dari kursinya.
“Segera, aku akan bertemu Ui Sang Chul. Aku mungkin bisa
mencari tahu sesuatu darinya,” cetus Soo Yeon.
“Ui Sang Chul masih hidup?” Baek San menghela napas.
“Tidak, kau harus kembali. Sudah cukup untuk hari ini.”
Soo Yeon lagi dan lagi mencatat hasil pencarian/penyelidikannya mengenai Baek San. Iklan lagi booook! Tuh, tab yang dipake merk Samsung XD *Catet : bener-bener scene gak penting banget!
Baek San mengingat pertemuannya dengan Ui Sang Chul...
NSS yang selalu sibuk setiap harinya.... Byung Jin dan Ji
Yun menemukan fakta menarik mengenai Joong Won. Hyun datang. Byung Jin
memberinya data-data Joong Won.
“Seperti yang kita semua tahu, dia adalah mantan Ketua
Tim Ruang 35. Ayah Yoo Yong Chun. Dia seorang Mayor Jenderal Tentara Korea
Utara. Catatan ini menunjukkan ia mati karena penyakit tahun 2004,” Byung Jin
menjelaskan.
“Jika dia seorang Mayor Jenderal, dia pasti tokoh yang
berkuasa,” kata Hyun Woo.
“Sebenarnya, Mayor Jenderal di Korea Utara setara dengan
Jenderal bintang satu di Korea Selatan. Saat ini, ada lebih 1.300 Mayor
Jenderal jadi kau tak bisa mengatakan dia tokoh yang berkuasa.”
“Dia punya saudara?”
“Ya. Dia terbunuh di konflik Yeonpyeong tahun 1999.”
“Tahun 1999, dia kehilangan saudaranya. Tahun 2004,
ayahnya meninggal. Bukankah itu sudah cukup alasan baginya untuk melarikan diri
dari Korurt dan bergabung dengan IRIS?”
Byung Jin menggangguk-angguk. Soo Yeon masuk, Byung Jin
melambaikan tangannya memintanya mendekat.
“Aku mendapat telepon dari Jepang. Kau meminta mereka
untuk memeriksa apakah ada orang yang tinggal di lantai Delapan hari itu.”
“Apakah ada?” tanya Soo Yeon.
“Mereka sudah memeriksa daftar tamu hotel. Mereka
menemukan seorang pria bernama Ken check-in
malam itu. dia menginap di kamar 809 di depan kamar 807 tempat Park Chul
Young menginap.”
“Bagaimana dengan informasi kontaknya?”
“Kurasa karena itu hotel kecil mereka tak menulis banyak
informasi.”
Soo Yeon terlihat memikirkan sesuatu.
“Kenapa? Kau mencurigai sesuatu?”
“Aniya... Tidak, bukan apa-apa,” elak Soo Yeon.
“Temuilah Wakil Direktur. Dia ingin bertemu denganmu,”
ucap Hyun Woo.
Soo Yeon berkata pada Byung Jin jika ia mendapat
informasi lebih beritahu dia.
Soo Yeon menghadap Choi Min di ruangannya.
“Kudengar kau mendapat informasi dari Lee Soo Jin?” tanya
Choi Min.
“Aku hendak memberitahumu setelah aku mendapat keterangan
lebih lanjut. Ada sebuah Rumah Perlindungan yang biasa digunakan oleh IRIS.
Karena aku tak punya alamatnya, butuh waktu untuk menemukan lokasinya.”
“Jadi, ada dua hal yang kita tahu sekarang. Rumah
Perlindungan IRIS. Dan pria yang check-in
di hotel. Aku tak sabar menunggu laporan dari setiap agen. Jadi, apa yang
akan kau lakukan?”
“Aku ingin kembali ke Jepang. Kurasa aku bisa menemukan
keduanya di sana.”
Ada kepuasan di wajah Choi Min melihat semangat Soo Yeon.
Itulah yang yang diharapkan.
Akita
Yoo Gun masuk ke sebuah kamar diam-diam. Ia mengambil
bungkusan yang tersembunyi di dalam langit-langit lemari (?). di bungkusan itu
ada senjata dan sebuah handphone. Ia mengaktifkan HP itu. Ia menelepon Rey.
“Siapa Kim Yeon Hwa? Kutanya kau, siapa dia?”
“Sudah kubilang dia
bagian dari Tim kita.”
“Apa yang terjadi antara aku dan dia?”
“Kau masih
memikirkan hal itu? Tetap fokus. Kita ada misi baru. Kita akan pergi ke Korea.”
“Korea?” Yoo Gun memastika pendengarannya.
Misi apakah yang akan dilakukan IRIS? Pastinya bukan
kabar yang baik NSS ini. ><
Soo Yeon meminta tolong Hyun Kyu menganalisa tinggi pria
yang menodongkan senjata pada Park Chul Young dalam rekaman CCTV di kamar hotel
Jepang. Oh Hyun Kyu sebenarnya sudah tidak punya harapan bahwa orang itu adalah
Yoo Gun. Entah kenapa Soo Yeon begitu yakin dengan tebakannya. Berapa kali pun
Oh Hyun Kyu mencoba hasilnya tetap minus.
“Karena ia mengenakan jaket tebal, itu dapat mempengaruhi
keakuratan analisismu. Benar, kan?”
“Ya, itu benar. Tapi... Ada seseorang yang memintaku
untuk menganalisa ini beberapa waktu lalu. Bagaimanapun hasilnya, akhirnya tak
terlalu bagus. Sekarang sudah banyak waktu berlalu kau harus mempersiapkan
hatimu,” Oh Hyun Kyu menasehati Soo Yeon.
“Masih belum waktunya... “ kata Soo Yeon. Hiks, poor Uri Soo Yeon TT____TT
Soo Yeon membereskan barang-barangnya. Ia akan segera
terbang ke Jepang. Hyun Woo mencegatnya, “Kau akan pergi perjalanan bisnis
lagi? Bukan seperti kau akan ke Busan atau semacamnya.”
“Aku akan tiba di sana dalam 2 jam 30 menit. Jauh lebih
cepat daripada mengemudi ke Busan.”
Byung Jin ikutan nimbrung, “Bisakah kau membawaku kali
ini? Aku merasa begitu suntuk terjebak di ruang pengawasan.”
Soo Yeon tertawa.
“Aku tahu. Kita terjebak sejak kita ke Hungaria juga.” Ji
Yun nyambung juga dilanjutin sama si Kepo Man, “Hei, aku sama sekali belum
pernah ke Hungaria.”
“Aku akan kembali,” janji Soo Yeon. Hyun Woo mengikuti
langkahnya. “Apakah karena pria di CCTV?”
Soo Yeon mengabaikan pertanyaan Hyun Woo, ia menanyakan
hal lain. “Berapa banyak kau tahu tentang Rumah pertahanan yang disebutkan Lee
Soo Jin? Sebelum aku ke hotel, aku ingin
memeriksa itu lebih dahulu.”
“Kesalahan informasi masih terlalu besar.”
“Segera kirim padaku setelah kau mendapatkan petunjuk.”
Soo Yeon pergi.
Tatapan Hyun Woo melihat kepergian Soo Yeon |
Choi Min menemui Baek San lagi. Udah kayak kerjasama aja
dua orang ini. Sama-sama membutuhkan. Kalau dalam biologi namanya simbiosis
mutualisme. Sama-sama untung-lah. Choi Min dapat inforamasi tentang IRIS, Baek
San dapat perlindungan dari pengejaran IRIS.
“Dengan mengumpulkan semua orang itu, apa yang ingin
dilakukan oleh IRIS?” tanya Choi Min.
“Kau mungkin menganggap aku bercanda. Tapi aku akan
bertanya seperti pertanyaanmu. Jadi, jawablah pertanyaanku sekarang. Pada
mulanya, Tuhan menciptakan surga, bumi, cahaya, dan menciptakan manusia. Kenapa
begitu? Untuk apa dia melakukan itu?”
“Maksudmu kau tahu jawaban pertanyaan untuk itu?”
“Permainan terakhir Yang Maha Kuasa adalah Permainan
kontrol. Balok yang salah harus dihancurkan sebelum meninggal adalah balok
baru. Tombol reset sudah ditekan.”
(Sumfeeeeeh, ane kagak ngartos ni orang bedua pada
ngomongin apaan. Hadeh >< bisa nggak sih Om Baek San ngomong sekali-kali
nggak pake bahasa tingkat tinggi begitu. Ada satu hal yang bikin aku kurang
nyaman ketika Rey dan sekarang Baek San membawa nama-nama Tuhan dengan
mencampur adukan misi IRIS. Hello, mungkin karena budaya di sana juga kali yah
tapi dalam agama yang aku anut perspektif mengenai Tuhan tidak boleh seenaknya
dibuat. Ini urusan sensitiiip meeeen! IRIS mau jadi penegak jalan Tuhan? Dengan
cara menghilangkan nyawa orang? Membuat kerusakan? Itu yang kalian panggil
kedamaian? Preeeet! *esmosi gue*)
Di sebuah rumah tua (masih di Jepang), Joong Won menunggu
seseorang. Park Chul Young masuk tertatih-tatih. Lengan kirinya tertembak Rey.
Ia menanyakan bagaimana keadaan Yeon Hwa.
“Dia menghilang,” jawab Joong Won. Park Chul Young kaget.
Joong Won menanyakan siapa yang menembaknya.
“IRIS. Jung Yoo Gun. Dia bersama mereka.”
“Jung Yoo Gun?”
“Dia agen NSS yang menangkap Yeon Hwa di Hungaria. Memang
aneh ia tak mengingatku tapi tak diragukan lagi dia dengan IRIS.”
Joong teringat perkelahiannya dengan Yoo Gun di Hungaria.
Ia memeriksa luka Park Chul Young. “Untung lukamu tidak terlalu parah. Lalu,
apa yang akan kau lakukan sekarang?”
“Pertama, aku harus mencari cara untuk menghubungi Korea
Utara. Setelah itu, kita harus menemukan Yeon Hwa.”
Park Chul Young melangkah gontai. Entah apa yang ada di
benak Joong Won saat itu. raut wajahnya tiba-tiba berubah mengeras tidak
seperti Joong Won yang kita kenal selama ini, cengengesan dan suka ngomong
seenaknya, cerewet. Joong Won mencabut senjatanya dan mengarahkannya pada Park
Chul Young.
“Kapten,” panggilnya.
Park Chul Young membalikan tubuhnya. “Kenapa kau...”
“Terimakasih untuk semuanya.”
Dor! Joong Won menembak Park Chul Young. TT_____TT
Komentar :
Entah kenapa aku ngerasa capek nulis episode 7 ini.
Banyak banget scene yang menampilkan sponsor. Kalau saja scene-scene tersebut
menambah ensensi cerita sih gak masalah, tapi kalau Cuma ngabisin waktu dan
nggak ngasih pengaruh yang banyak pada pengembangan cerita, ngeganggu banget.
Aku teringat Drama-nya Siwon Super Junior, King Of Dramas, di situ diceritakan
lika-liku pembuatan sebuah drama. Dari sana aku bisa tahu bagaimana tendensi
sebuah sponsor dalam drama. Dalam sekali tayang ternyata sudah disediakan waktu
berapa kali merk mereka harus nongol. Mungkin masalahnya ada pada Script
Writer-nya yang nggak tepat menempatkan scene berisi konten iklan? Entah. Tapi
di drama Ghost (ada G.O oppa juga hehe), Samsung yang notabenenya jadi sponsor
di sana muncul hampir di setiap episode, tapi aku nggak ngerasa keganggu.
Kenapa? Karena menonton Story Line-nya membutuhkan konsentrasi dan gregetnya
dapeet banget dan kita nggak sempat mikirin/ terganggu dengan tampilnya gadget
berlabel Samsung. Udah klop lah.
Ayooolah, IRIS 2 bukan arena pasang iklan. Fokus di
pengembangan cerita biar yang nonton gak kabur! Banyaaak banget scene gak
penting! ><
Untuk park Chul Young, aku bersedih untukmu Ahjussi...
Dia orang baik. Jika di Korea Selatan ada Choi Min yang ingin menghabisi IRIS
maka di Korea Selatan ada Park Chul Young. Kenapa dia harus mengalami hal buruk
seperti itu?
Joong Won membuktikan dirinya kalau dia bukan lagi Joong
Won yang lovable. Pria ini penuh dengan teka-teki. IRIS 2, the darkness is
everywhere... TT__TT
Soo Yeon punya feeling yang kuat terhadap Yoo Gun. Yeah,
mereka tumbuh bersama-sama jadi wajar saja kalau dia bisa merasakan bahwa Yoo
Gun masih hidup. Oya, envy sama Soo Yeon yang dikelilingi banyak namja NSS.
Hyun Woo, Byung Jin, Ji Yun, Young Min dan Shi Hyuuuuuk. Mereka kan
bening-bening bangeeet. Awet mudah nih Soo Yeon hihi.
Di Korea, IRIS 2 sudah tayang sampai 12 episode. Episode
11-12 penuh kejutan. Rahasia terbuka dan banyak spekulasi bermunculan.
Sejujurnya, aku tidak bisa memprediksikan bagaimana ending dari drama ini. No
clue, bikin sakit kepala karena kerumitan dan bertele-telenya....
Ehmmm, Errrr... kalo aku brenti nulis sinopsis IRIS ada
yang nyariin nggak ya? *hening* *No hope* Kalo pembacanya lebih dari sepuluh
orang, aku jadi ragu untuk gak ngelanjutin. Tapi kalo di bawah itu, aku akan
merekomendasikan satu blog yang juga membuat sinopsis IRIS 2. Gomapseuminda,
Chingu-ya... udah sabar nunggu dan membaca sinopsis IRIS 2. Hwaiting!! ^o^
*Omooo, komentar terpanjang ini mah o.O
Yaaaahhhhh,,,,
ReplyDeletejgan brenti nulis sinop Iris dong mbak,,,
Tetep semangat!!!,,,
Alnya Q da Klop bnget ma Blog ne,,,
Tetep Lanjut Ya ya ya,,,,,
:)
aku suka bgt ma ni sinop, aku setia koq buka blognya. So lanjut truz ya....
ReplyDeleteaku pembaca setia, lanjut terus dookkk.. :)
ReplyDeleteSemangatt
ReplyDeleteSemangatt.. Jngn berenti
ReplyDelete