Kalau ditanya
apakah saya sudah move on atau belum dari Reply 1988, jawabannya ya. Move on
yang saya maksud adalah saya sudah bisa menerima kenyataan dramanya sudah
tamat. Ketolong banget gara-gara hape rusak yang otomatis memutus hubungan saya
dengan dunia maya. Alhasil, saya teralihkan oleh kesibukan di real life.
Tulisan saya berikut ini merupakan draft lama yang rencananya akan saya
posting tak lama setelah Reply 1988 tamat. Namun karena berbagai alasan, saya terpaksa menunda. Saat membuka-buka
folder blog di lepi, saya tanpa sengaja membaca judul dokumen yang berisi
tulisan ini. Timbul lagi keinginan memostingnya. Dan di sinilah ia berakhir setelah melewati proses editing sekali lagi.
Side Story of Reply 1988 : Kim Jung Hwan, The
Original
Friendly reminder!
Just
for fun, gurls! Tulisan ini merupakan terjemahan bebas versi Azz berdasarkan
parodi Reply 1988 di SNL Korea tvN. Dan bila ada yang baper setelah membaca
postingan ini, kemungkinannya hanya dua; kamu kurang piknik atau kurang #pukpukㅋㅋㅋㅋ
***
tvN proudly present...
SNL
Korea : [Reply 1988] Jung Hwan’s Behind The Story—The Original
Eng
Trans : -Eungdabhara 1988 on Youtube
Indo
Trans : Dipermak seperlunya oleh Azz
=
Part 1 =
Shin PD lagi diwawancarai seputar Eon-nam Taek dan Kim Jung Hwan Reply
1988. Kira-kira apa alasan terbesar kenapa malah Eon-nam Taek, bukan Eon-nam
Ryu seperti yang digembar-gemborkan media dan fans berat Jung Hwan? Apakah karena karakter Kim Jung Hwan
membuat Deokseon terlalu frustasi?
... Di saat Deokseon nangis sedih
setelah mengecewakan ibunya di sekolah, Jung Hwan nampak ragu menghampiri,
padahal kita tahu Deokseon tak butuh ditemani
sebagai orang yang disukai/menyukainya. Saat itu uri Deokseoni hanya butuh teman bicara. Itu saja. Tapi Jung Hwan
kebanyakan mikir. *Heol, orang yang
overthinking itu temennya penyesalan*.
Tuh kan! Malah keduluan ama Taek!
Skor
: Jung Hwan 0 – Taek 1
Oalaah. Usut punya usut Jung Hwan
gak jadi pulang ke rumah, doi miliih mata-matain
Taek dan Deokseon... Gak yakin, si Om kurang kerjaan atau mupeng—tapi gak modal. Nyali. ㅋㅋㅋㅋ
Masih pada inget kissue scene dari
episode 17 kan? Tanpa sepengetahuan penonton, Jung Hwan sudah tahu lebih awal
kalau itu bukan mimpi. Tapi nyata. Kok bisa? Jung Hwan bersembunyi di dalam
lemari saat adegan itu terjadi. Pertanyaannya adalah, ngapain cobaaaa di dalam
lemarinya Taek, Om? Nyari wangsit? Atau pengen nyasar ke Narnia? LOL
Lalu hot kissue scene di
episode 19, lagi-lagi Jung Hwan hadir di sana. Tadinya doi mau ngajak Taek
minum-minum gitu, tapi apa dikata...
Shin PD aja sedih nyeritain ini,
apalagi saya yang nonton? Bukan apa-apa, kasian aja liat Jung Hwan jadi vampir gini—kalo gak salah inget, waktu
saya kecil dulu, saya tuh suka nonton pelem vampir buatan china, dan mereka
jago banget nempel-nempel di dinding kayak cicak. Yang kalo gak pengen
diendus-in mereka, kita cukup tahan napas. Eh, bentar. Ini vampir, cicak atau
laba-laba? Kok jadi ambigu begini Om Jung Hwan-nya.... /terooooos ngapain pula
lo curhat masa kecil loooo, Azz.. Garing deiiiih =.=/
Popo
hajima...
Kissue di mobil. Jung Hwan-nya lagi
tiduran di bagasi sambil makan snack favoritnya Deokseon-Taek, minum bir dan
jajangmyun.
Jung Hwan sedih. Jung Hwan gak enak
makan. Jung Hwan capek jadi Sassaeng-nya
Suntaek. Jung Hwan butuh di-pukpuk masal, yeoreobun-deul.
*saya penasaran apakah Jung Hwan
ikut mendengar bunyi yang ditimbulkan akibat terlalu semangatnya Taek mencium
Deokseon? HAHAHAHA istigfar Azz, nyebut kamu....*
Shin PD tuh sayang banget sama Jung
Hwan, makanya beliau memilih untuk gak menyiarkan cut scenes-nya Jung Hwan di atas. Saya yakin, andai disiarkan, Lee
Woo Jung dan Shin Won Hoo benar-benar akan berpindah kewarganegaraan karena
teror yang mereka terima. Jung Hwan gak jadi suaminya Deokseon aja bisa sehebat
itu efeknya, gimana kalo ditambahin adegan super ngenes di atas? Zuperrrr
zereeeem HAHAHAHA.
Saya heran, kenapa sih banyak
banget netizen yang sok paling tahu siapa yang pantas jadi suaminya Deokseon?
Emangnya situ dukun beranak eh peramal maksudnya, yang bisa tahu dengan pasti akan
seperti apa masa depan Deokseon bila ia memilih bersama siapa? Hatinya
Deokseon, kenapa situ yang rempong? Piknik gih, ke kutub atau ke Pluto sekalian.
Banyak alien butuh temen. Ya kali aja situ-situ ketemu Kangmas Do Min Joon.
Bilangin dapet salam dari Cheon Song Yi wanna
be *kibasin polem dengan anggun*
Nah. Kenapa EonamTaek bukan
EonamRyu? Simple aja sih. Karena di
Reply 1988 gak ada karakternya yang bernama Ryu! Ngerti, gak? EonamHwan? Apa? Bakwan?
=
Part 2 =
Gae Jungpali
Narator
: Gae Jungpali
That’s
how my first love in Ssangmundong ended. What was the difference between me and
Taek?
Was
it because I was not affectionate?
Or
that I missed my timing?
No.
That thing that Taek can do but I can’t do is... that is...
Baduk.
Jungpali menemui mentor Taek di
Baduk Centre. Doi pengen belajar main baduk pemirsah. Dirobeknya kartu keanggotaannya
di Air Force. Mentor-nya Taeki pun menampakkan raut simpati. Aih.
Singkat kisah, Jungpali giat benar
belajar main baduk. Tak kenal waktu.
Pagi, sore, siang, malam. Bayangan kiss
scene Suntaek terus terbayang di pelupuknya. Ia jadikan itu sebagai
cambuk agar lebih semangat. Cieee.
Lalu, tibalah saatnya Jungpal
bertanding.
Jungpal kalah. Dan tahukah siapa
yang menjadi lawan tandingnya? He is Jang
Geu Rae! Itu terjadi di tahun 2004 pada ujian menjadi pemain baduk pro.
Usia Jang Geu Rae masih 6 tahun. LOL.
Mentor Taeki datang dan menepuk
bahu Jungpali yang kelihatan terpuruk lahir batin. Bagaimana tidak? 10 tahun
berlatih baduk, pada akhirnya tak berarti apa-apa. Ia kalah di depan anak
berusia 6 tahun.
Mirisnya lagi, di atas papan baduk
yang baru saja dimenangkan Jang Geu Rae, biji hitam baduk membentuk Eonam-Taek! Hati siapa yang tak luka,
Jenderal?
-Jungpali-
In
return for having wasted many years playing baduk, I become an outcast of
society. Ibut I refuse to hear the opinion that I should have just remainded in
the Air Force. It’s not because Deokseon didn’t accept my love. It’s not
because my father is addicted to gags, or because my mother has a fetish for
animal prints. It’s just... that I never
tried hard so I was cast out by the world.
Dan sampai di
sini saya gak ngerti kenapa jalur hidup Jungpali mendadak menjadi mirip Jang
Geu Rae di Misaeng? Di jalan sembari merenungi perjalanan hidupnya yang kacau
balau, Jungpali mendapatkan telepon dari Direktur—entah direktur perusahaan
mana—menawarkannya pekerjaan. Ng, adegan di atas atap mengingatkan saya pada
adegan Misaeng ㅋㅋㅋㅋ
Jungpali
diomelin supervisor-nya. Lucunya kata-kata yang dilontarkan, pengucapannya
mirip 택.
Jungpali kesal, seolah-olah nama Taek mengikutinya ke mana-mana mirip kutukan
nenek sihir.
-cut off ke Shin PD dan temannya. Temannya Shin PD ngedumel, kok ceritanya
jadi mirip Misaeng? Ceritanya benar-benar seperti parodi. Dengan pedenya Shin
PD bilang emang iya, itu parodi. HAHAHA ampuuun deh-
Di atas atap,
Jungpal yang frustasi mendengar suara asing. Perhatiannya segera teralihkan.
Suara kresek-kresek itu berasal dari Walkie-Talkie di dalam kotak sampah. Jungpali menerima panggilan dari detektif Lee Jae Han kembali ke tahun 80-an akhir. Jungpali merasa mendapatkan pencerahan untuk bisa mengubah nasibnya LOL. Taelaaaaah sama aja balik ke tahun 88 dooooong. Gak ada kemajuan apa-apa.
Kisah Jungpal berakhir di sini.
Saya pernah
membaca bahwa ketika kamu telah sepenuh hati dan berusaha untuk mencari jawaban
atas pertanyaanmu namun hingga kamu merasa sudah tiba di titik terjauh
pencarianmu, jawaban itu belum juga kamu dapatkan. Maka sesungguhnya, titik
terjauh yang bisa kamu capai itu adalah jawaban yang disediakan waktu untukmu.
Salah satu pencarian yang bukan atas nama kehilangan. Sebab kamu baru akan
merasa kehilangan bila pernah memiliki. Dan kamu berhak untuk merayakan
kesedihan dengan cara yang kamu kehendaki. Yang terjadi pada Junghwan ialah, ia
tidak pernah memiliki hati Deokseon—seinci pun tidak. Ia hanya menjalani rasa
itu sendirian. Dalam hal ini, tak tahu diri rasanya bila ada yang menyalahkan
Deokseon atau Taek atas patah hati yang dirasakan Junghwan. Ingat, Deokseon
tidak punya jurus ampuh yang bisa membaca hati orang. Kalo suka, ngomong!
Jangan berharap orang yang kamu sukai itu yang menyadari perasaanmu padanya.
>.<
Junghwan, demi
mendapatkan jawaban mengapa orang itu adalah Taek. Ia sudah melakukan seluruh
cara yang bisa ia sanggupi. Hasilnya? 0. Takdirnya memang bukan Deokseon.
Jungkir balik sampe lupa ingatan pun hasilnya gak akan berubah.
=oOo=
Siapa sangka,
meski dramanya sudah tamat beberapa bulan lalu, selalu ada saja hal-hal yang
bisa dibicarakan kembali dari drama Reply 1988 ini. Fakta-fakta mengagetkan
yang belakangan baru disadari. Saya ingat, salah satu mentor menulis saya—seorang
cerpenis senior—pernah berkisah, sebelum pesawat Adam Air hilang beberapa tahun
lalu, bertahun-tahun sebelumnya ia pernah menulis cerita yang bisa dibilang
mirip dengan kejadian tersebut. Atau pernahkah kamu membaca novel/cerpen yang
ceritanya mirip dengan apa yang terjadi di kehidupanmu? Saya pernah
mengalaminya—75% dari novel 9 Matahari karya Adenita adalah kisah yang mewakili
hidup saya. Speechless. Ya.
Kira-kira
bagaimana ya perasaan Lee Woo Jung ketika menulis drama ini? Atau setelah
ibunya Sung Dong Il meninggal? Apakah beliau tahu seluruh latar belakang cast
yang bermain di Reply 1988? Tentu saja mereka akan mengecek background mereka,
tapi mungkinkah sedetail itu? Saya gak percaya yang namanya kebetulan. Yah pada
akhirnya kita cuman bisa mengembalikan ke Tuhan saja. Apa yang sudah dan belum
terjadi adalah rahasia-Nya.
Setelah
mengetahui fakta-fakta di balik layar Reply 1988, saya tidak bisa lagi menonton
Reply 1988 dengan perasaan yang sama dengan sebelumnya. Choi Taek diceritakan kehilangan
ibunya di usia kanak-kanak, di dunia nyata Park Bogum kehilangan ibu kandungnya
ketika dirinya masih kecil. Dibalik scene Sung Appa-Choi Taek, di mana Sung
Appa bertanya apakah Taek merindukan ibunya? Saya rasa, yang menjawab saat itu
bukanlah Taek melainkan Park Bogum. Di episode awal, diceritakan Deoksun
kehilangan neneknya. Lee Hyeri tidak bisa menahan tangisnya dalam pengambilan
adegan tersebut. Belakangan ketahuan, nenek kandung Hyeri meninggal beberapa
waktu lalu sebelum pengambilan adegan itu. Dan yang paling bikin merinding, ibu
kandung Sung Dong Il (ayah Deokseon), meninggal beberapa hari setelah Reply
1988 tamat. Silakan ditambahkan jika ada fakta lain yang luput dari pengetahuan
saya. Dipikir-pikir, Reply 1988 tak sepenuhnya fiksi. Bisa jadi Lee Woo Jung
dan tim penulis memadukan dunia nyata dan dunia fiksi sehingga membentuk satu
cerita utuh Reply 1988. Dan sepertinya inilah alasan mengapa Reply 1988 terasa
sangat berarti di hati saya sebagai penonton, melebihi dua Reply series
lainnya. Setting Reply 1988 mengambil era akhir 80-an—di tahun-tahun sebelum
kelahiran saya, yang ajaibnya, saya tetap bisa nyambung dengan dramanya. Ada
sedikit rasa tak percaya di diri saya, bagaimana saya bisa membuat sinopsis dua
episode Reply 1988 yang durasi tayangnya hampir dua jam-an itu. Sebelum Reply
saya pernah mencoba menulis sinopsis drama lain yang normalnya hanya 59-60
menitan. Di tengah jalan terpaksa saya hentikan karena banyak alasan. Waktu
luang yang sulit ditemukan, jenuh, atau kehilangan selera melanjutkan. Tapi dengan
Reply 1988, entah mengapa saya enjoy saya menulis sinopsisnya. Bahkan recaps
foto yang saya bikin cukup fantastis jumlahnya. Saya pernah duduk menulis dan
membuat recaps foto selepas shalat Isya hingga mendekati pukul dua malam—hal yang
belum pernah saya lakukan sebelumnya. Pelajaran moral yang bisa saya ambil
yakni, ketika hendak menulis sinopsis saya harus benar-benar yakin saya
mencintai dramanya. Karena akan terasa menyenangkan melakukan sesuatu yang kita
cintai, bukan?
Em, ini akan
terdengar sangat bias—maaf untuk fans-fans karakter yang lain. Di antara
keempat cowok Ssangmundong, di mata saya hanya Taek terlihat jelas
metamorfosisnya dari remaja 18 tahun di 1988, menjadi pria yang sudah matang
dari segi penampilan fisik dan non fisik. Berikut adalah penampilan Taek yang
menjadi favorit saya :
Taek di tahun 1988
-Episode
06-
Saya bukan
pengagum warna hitam, tapi saya suka melihat cowok memakai pakaian berwarna
hitam. Hm, saya curiga jangan-jangan rasa cinta saya pada Taek yang
berkali-kali lipat di episode ini merupakan hasil konspirasi warna hitam
(bajunya), salju pertama, dan rambut mangkoknya yang unyu itu? Ooh, jangan lupakan husband game..
Scene ketika dia berdiri di bawah atap, menatap
butiran-butiran salju yang jatuh, di mata saya, raut wajah Taek di malam itu
menimbulkan perasaan ingin melindungi dari lubuk hati saya yang terdalam.
-Episode
12-
Manly
Choi Taek!
Saya sempet
kaget loooh ngeliat Taek tiba-tiba ganti style begini. Rambut mangkok diungsikan
sejenak. Saya gak suka asap rokok, alergi. Rokok itu gak ada kerennya sama
sekali. Tapi ngeliat Taek bersandar di tembok dengan rokok terselip di bibir
kelihatan cocok (keren). Saya coba ngebayangin yang berdiri di situ
adalah Taek dengan penampilan sehari-harinya—rambut mangkok, kemeja, mantel
panjang—dan khayalan saya failed. Rambut
mangkok identik dengan kepolosan Taek. ㅋㅋㅋㅋ
-Episode
14-
Cute.
ㅋㅋㅋ
-Episode
15-
Selain dengan
Deokseon, Taek itu punya hubungan spesial dengan handuk! Gak sekali doang dia
kelihatan berduaan dengan handuk *halah*
Setelah warna
hitam, saya juga menyukai warna putih—kasusnya sama dengan warna hitam, hanya bila
orang lain yang mengenakannya. Saya menyukai ekspresi Taek saat digoda Sunwoo.
Taek di tahun 1994
-Episode 17-18-
Selamat tinggal
rambut mangkok! Penampilan Taek jadi beda banget. Kesan polosnya gak berbekas.
Suka suka suka style-nya.
-Episode
18-
Taek dan jas = O<< (Azz)
-Episode
20-
Perfect!
=oOo=
Life goes on....
Just
for fun!
Pasti penasaran
kaaaan gimana nasib Junghwan dan kisah cintanya? Rupanya Junghwan sudah
menemukan pujaan hatinya.
Saya baru tahu
kalau Choi Taek adalah titisan seorang Pangeran dari jaman Joseon ㅋㅋㅋㅋ
Sedangkan Deokseon
bereinkarnasi menjadi gadis ini. Di mana-mana, Deokseon selalu jadi rebutan
cowok-cowok ㅠ.ㅠ Gak, saya gak
cemburu....
Tapi benang takdir selalu punya caranya sendiri untuk mengagetkanmu.
... Mereka bertemu kembali
ㅋㅋㅋㅋㅋ
=oOo=
Mari sejenak, biarkan saya mengagumi keanggunan Lee Hyeri. Ini perasaan saya saja atau memang benar adanya? Aura-nya Hyeri tuh udah beda banget. Makin cantik, makin elegan, makin.... ah.
ㅠ.ㅠ
Demikian, maafkan bila ada kesalahan pengetikan.
Bye~ing.
Jangan lupa bahagia
=Azz=
[Trivia] Reply 1988—Dibuang Sayang
by
Azzy
on
6/24/2016 10:48:00 PM
Kalau ditanya apakah saya sudah move on atau belum dari Reply 1988, jawabannya ya. Move on yang saya maksud adalah saya sudah bisa mener...