Sinopsis IRIS 2 Episode 4 Part 2
Angkor Wat, Kamboja
Hyun Woo mulai menjalankan misi dari Choi Min yaitu
menemukan Joong Won dan membawanya ke Korea Selatan. Hyun Woo menjumpai banyak
tempat di kamboja. Errr, itu nyelesaiin misi apa jalan-jalan, Mas? :D
Seseorang muncul dan tanpa sepatah katapun, pria itu
memberikan secarik kertas untuk Hyun Woo. Rupanya pada secarik kertas itu
terdapat alamat rumah sewaan Joong Won. Tidak membuang waktu, Hyun Woo segera
ke lokasi yang disebutkan. Joong Won baru pulang dan ia melihat Hyun Woo sedang
berbicara dengan orang-orang di bawah kamar sewaannya. Sadar bahwa situasi
sudah tidak aman baginya, Joong Won lekas membereskan barang-barangnya.
Sementara itu Hyun Woo semakin mendekati kamar Joong Won. Ia datang sesaat
setelah Joong won meninggalkan kamarnya. Hyun Woo mengejarnya. Terjadilah aksi
kejar-kejaran yang lumayan seru melewati lorong dan gang-gang perumahan dan
pertokoan di Angkor Wat. Joong Won kabur menggunakan kendaraan seperi sepeda
motor tapi punya tempat duduk berupa kotak boks kayak becak di belakangnya.
Nggak tau namanya. Oran kamboja manaaa suaranyaaaaaah! *dikeplak*. Hyun Woo
tidak berhenti mengejar sampai akhirnya ia menemukan Joong Won duduk di sebuah
kedai minuman. Udah capek lari-larian kali yah? Tuh, Hyun Woo aja sampe
keringetan. Tisu mana tisu -_-
Joong Won dan Hyun Woo berkelahi. Sebenarnya dari segi
kemampuan, Joong Won bisa mengalahkan Hyun Woo bahkan membunuhnya bila perlu
tapi entah apa yang ada dipikiran Joong Won ketika kesempatan itu datang ia
justru menghentikan gerakan tangannya.
“Aku bersenang-senang. Bagaimana kalau kita pulang?”
katanya santai.
Hyun Woo yang terengah-engah malah menyerang Joong
Won. Joong Won mendorong Hyun Woo ke dinding.
“Ahjussi, aku bilang sebaiknya kita berhenti
berkelahi.”
Wh, what? Doo Joon dipanggil ahjussi?
Dan memandang sebelah mata lawan kita adalah pekerjaan
yang membahayakan. Hyun Woo berhasil melumpuhkan Joong Won dalam sekali serang.
Ia mengunci lengan Joong Won hingga membuatnya memekik kesakitan.
Malam harinya. Hyun Woo membawa Joong Won ke kamarnya
di hotel. Joong Won disekap di kamar mandi, di bathup-nya hahaha kasian. Bukan
Joong Won namanya kalau tidak menampakan kecerewetannya. Ia mencerocos soal
kamar hotel dan bathup-nya yang keren.
“Karena kita tinggal di hotel. Kenapa kita tidak
panggil layanan kamar? aku akan pesan Caesar Salad,” terikanya.
Hyun Woo tak acuh. Ia menelpon seseorang. Choi
Min, karena dari bicaranya Hyun Woo melaporkan bahwa target sudah diamankan.
M269. Kode misi. Benar saja, di seberang telepon, Choi Min membalas, “Kau bisa
pergi ke kantor konsulat Korea. Mereka akan membantumu untuk pulang. Sampai kau
naik ke pesawat untuk pulang, jangan sampai pengawasanmu lengah,” Choi
mengingatkan.
Hyun Woo menjawab ia akan pulang besok.
Esok paginya, Hyun Woo sedang membereskan
barang-barangnya ketika ada telepon dari resepsionis yang mengabarkan ada paket
untuknya. Hyun Woo lalu ke tempat resepsionis di lobi meninggalkan Joong Won
sendirian. Ia menengok Joong Won sebentar.
“Kenapa kau berisik sekali?” kesalnya.
“Aku tidak akan pergi kemanapun,” cetus Joong Won.
Siapa yang nanya coba?
“Aku sudah mau keluar. Cepat-cepat lepaskan sebentar!”
Mau pipis maksudnya si Joong Won. Mana bisa dipercaya, ahjusii?
“Aku akan kembali jadi tenanglah di sini,” kata Hyun
Woo tak peduli.
Joong Won berteriak. “Tahi-ku sudah mau keluar! Jadi
bagaimana bisa aku tetang-tenang di sini? Hei! Lepaskan aku baru pergi,
sialan!” Bwahahahaha.
Hyun Woo tiba di lobi. Paket yang dikirim untuknya
adalah sebuah kardus berukuran kecil dan tahukah apa isinya? Boneka murahan.
Hyun Woo dikelabui seseorang. Di kamar, Joong Won tertawa licik, ia
mengeluarkan sesuatu dari mulutnya, seperti besi kecil yang tipis. Dengan itu
berusaha mengiris ikatan tangannya. Dan berhasil. Ia mengambil HD leptop Hyun
Woo sebelum pergi. Hyun Woo tergopoh-gopoh berlari menuju kamarnya. Setibanya
di sana ia tidak menemukan siapapun. Joong Won sudah melarikan diri. Hyun Woo
menelpon seseorang yang sudah bisa kita tebak siapa.
Ini pelakunya sodara-sodaraah! >_< |
Joong Won menunggu kendaraan di depan hotel. Datanglah
pria yang sudah mengirimkan paket boneka untuk Hyun Woo tadi. Joong Won tertawa
lebar.
“Kalau bukan karena aku, kau sudah dalam masalah
besar,” kata pria itu.
“Terimakasih,” balas Joong Won. “Tapi darimana kau
dapat ide tersebut?”
“Pokoknya ada klien besar yang sedang mencari sesuatu.
Harganya $50.000.”
Mendengar nominal itu, mata Joong Won membesar.
$50.000?
Joong Won terlihat berpikir. Dasar mata duitan -_-
Choi Min pusing sendiri di ruangannya demi mendapatkan
kabar dari Hyun Woo. “Dia bahkan tidak tertangkap di CCTV hotel? Baiklah.
Kembalilah dulu,” katanya.
Joong Won mengikuti langkah pria itu. mereka tiba di
sebuah lorong sempit. Awalnya Joong won ragu namun demi mendengar $50.000, ia
meyakinkan dirinya. Ditambah lagi pria itu terus menerus mengomporinya. Joong
Won akhirnya masuk ke dalam tempat yang ditunjukkan oleh pria itu. Lihat apa
yang terjadi setelahnya. Pria itu pergi beserta segepok uang ditangannya. Lalu
Joong Won? Ia dijebak. Ada yang menunggunya. Mata Joong Won terperangah melihat
siapa adanya itu.
“Kapten...” suara Joong Won tercekat.
Yoo Gun, Soo Yeon dan ibu Yoo Gun makan bersama. Yoo
Gun bilang selesai makan ia dan Soo Yeon akan menemuia Ahjussi. Ibu Yoo Gun
mengangguk dan menimpali, ia akan membungkuskan lauk pauk untuknya.“Katakan
padanya untuk tidak melewatkan makan.”
“Aku ingin tinggal di sini jadi kenapa kau tidak pergi
saja sendirian?” tanya Soo Yeon.
“Kau tidak apa-apa sendirian di sini?”
Soo Yeon mengangguk.
“Aku tidak akan memakan dia,” sela ibu Yoo Gun
tertawa.
Yoo Gun berjalan kaki menuju rumah ahjussi. Ia
menenteng makanan yang dibungkuskan ibunya untuk Ahjussi. Langkah Yoo Gun belum
juga mencapai halaman rumah Ahjussi saat matanya menangkap mobil terparkir di
depan pagar rumah Ahjussi. Dan yang lebih membuatnya kaget, Rey yang
mengemudikan mobil tersebut. Yoo Gun masih dibaluti rasa kaget ketika Rey
tiba-tiba memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju Yoo Gun. Rey bermaksud
menabrak Yoo Gun. Yoo Gun menghindar dengan cepat. Makanan yang dibawanya ikut
terlempar.
Rey lalu menghentikan mobilnya. Ia keluar, tangannya menarik pistol
dari pinggangnya. Yoo Gun meraba pinggangnya, tidak ada senjata di situ. Ia
melompati pagar rumah ahjussi demi menghindari tembakan beruntun Rey. Gagal
menabrak dan menembak Yoo Gun, Rey masuk ke mobilnya. Melihat Mobil Rey
bergerak menjauh, hendak pergi dari sana, Yoo Gun melompat hingga ia mendarat
tepat di kap depan mobil Rey. Yoo Gun menghantam kaca depan mobil Rey sampai
kacanya retak dan pecah. Tiba-tiba Rey menekan pedal rem-nya membuat Yoo Gun
terlempar ke sebuah tebing yang tidak terlalu curam. Rey lolos dengan
anggunnya, ia sempat memukul dashboard mobilnya. Kesal tidak bisa membunuh Yoo
Gun. *Enak aje luh*
Ditinggal Rey, Yoo Gun tertegun sepersekian detik. Ia
tersadar. Ahjussi! Yoo Gun berlari sekuat tenaga ke rumah Ahjussi. Ia menemukan
Ahjussi sudah terkapar tak bernyawa. Keberadaan Rey di sana beberapa waktu lalu
sudah bisa ditebak untuk apa. Membunuh Ahjussi. Tapi aku masih bertanya-tanya
sampai memasuki episode 8 di Korea, kenapa Rey membunuh Ahjussi? Kalau karena
ia berhubungan dekat dengan Yoo Gun, menurutku itu terlalu sederhana mengingat
Yoo Gun belum lama berkutat dengan segala hal yang berkaitan dengan IRIS. Lalu
apa? Let’s see...
Yoo Gun menekan angka 112, nomor darurat kepolisian
Korea Selatan. Ia melaporkannya sebagai pembunuhan. Yoo Gun meneliti
barang-barang Ahjussi kalau-kalau ada sesuatu yang bisa memberikan petunjuk
baginya. Yoo Gun menemukan kotak kayu tua yang di dalamnya ada buku catatan
Ahjussi yang memuat perkembangan Yoo Gun sejak lahir hingga masuk ke NSS.
Polisi datang. Mereka menemukan beberapa sidik jadi,
tetapi semuanya adalah milik ahjussi. Kata polisi, hardsik komputer ahjussi
hilang. Ia pikir komputer itu sudah rusak jadi ahjussi mungkin tidak
menggunakannya lagi, begitu ia menarik kesimpulan. Yoo Gun di rumah Ahjussi
hingga malam datang. Ia duduk sendirian dengan wajah disaput kesedihan luar
biasa. Kenangan bersama Ahjussi muncul satu-persatu di pelupuk matanya. Yoo Gun
mengeluarkan buku catatan ahjussi dari saku jaketnya. Ia membuka lembar per
lembarnya yang menampakan foto-foto Yoo Gun semasa kecil sampai lulus perguruan
tinggi. Tiba di halaman ketiga terakhir, sesuatu yang menarik mulai terlihat.
Jung
Yoo Gun didekati NSS, apakah ini takdir?
Baek San, IRIS... Aku tidak bisa menemukan bukti bahwa Baek San yang membunuh Yoo
Sang Joon. Ada foto tiga orang berdiri berdampingan sambil tersenyum. Salah
satunya kita ketahui adalah Baek San muda. Yoo Gun menatap nanar foto itu.
Di sebuah penjara di Korea Selatan. Dua orang polisi
berseragam datang membangunkan Joong Won. Setelah ditipu rekannya di kamboja,
Joong Won ternyata ditangkap oleh petinggi kepolisian Korut. Oleh petugas jaga
ia dibawa ke ruang tahanan yang lain. Joong Won terkejut melihat siapa adanya
sosok yang tangannya digantung dengan wajah dan tubuh babak belur. Yeon Hwa.
Joong Won histeris menepuk-nepuk pipi Yeon Hwa, menyuruhnya lekas sadar dan
bangun.
Lee Soo Jin memarkirkan mobilnya di parkiran
apartmennya. Ia melangkah gontai menuju kamarnya. Ketika tiba di sana, Rey
sudah menunggu. Agak kaget juga melihat keberadaan Rey di kamarnya. Rey bangkit
dari duduknya dan memeluk Lee Soo Jin. Ia tanya kabar Baek San. Lee Soo Jin
menjawab kalau Baek San masih di NSS. Rey bilang mereka sudah kehabisan waktu.
lekas cari jalan untuk membawa Baek San keluar dari sana. Lee Soo Jin tidak
menjawab hanya tangannya yang semakin erat memeluk Rey. (Akhirnya tahu juga
nama sekretaris NSS yang jadi mata-mata IRIS di NSS).
Di penjara Korut. Joong Won memaksa Yeon Hwa minum. Ia
mengomel karena Yeon Hwa menolak meminum airnya.
“Hei, kalaupun kau tewas, minumlah dulu airnya dan
sadarkan dirimu.”
Habis diomeli Yeon Hwa mau sedikit menurut. Sedikit.
:D
“Aku beri kau saran. Jangan berpikir untuk kembali
lagi ke IRIS. Karena kau sudah ditangkap, kalau kau kembali kau hanya akan
dibunuh.”
“Kenapa aku dibunuh? Misiku berjalan sukses,” balas
Yeon Hwa.
“Misimu sukses? Baik. Bilang saja sukses. Tapi karena
kau tertangkap, mereka pikir kau disiksa dan mengungkapkan semuanya tentang
IRIS. Kau pikir mereka akan membiarkanmu? Kenapa kau naif sekali?” sentak Joong
Won. “Ya, kesederhanaanmu itulah satu pesonamu.” Ehm, Joong Won naksir Yeon
Hwa.
“Mereka mencoba menyelamatkanku di Hungaria. Rey pasti
akan datang menyelamatkanku.”
“Apa? Rey? Rey atau siapapun itu sama saja busuknya. Harusnya
kau tahu apa yang mesti diharapkan. Kau jangan libatkan aku dalam ini. Betapapun
aku menyukaimu, tapi terlibat dengan IRIS bisa mengurangi harapan hidupku.”
Mendengar itu Yeon Hwa melengos, mungkin ia pikir
Joong Won pengecut kali ya? Tapi secara pribadi, aku setuju sama Joong Won.
Gimana kalau gabung sama NSS aja, Om? Hehe.
“IRIS? Orang-orang sialan itu... selama kita berada di
Korea Utara mereka tidak bisa menyentuh kita. Kapten menjanjikan itu. Kalau
kita memberitahu dia bagaimana berhubungan dengan IRIS, katanya dia akan
melindungi kita.”
Yeon Hwa tertawa sinis, “Segera setelah mereka dapat
yang mereka inginkan, mereka juga akan membunuh kita di sini.”
“Sudah kubilang itu tidak benar! Coba lihat aku! Aku
merasa tidak enak untukmu tapi mereka sama sekali tidak menyentuhku!” bentak
Joong Won.
Yeon Hwa menyela, “ IRIS sudah menyusup ke dalam
lingkaran elit Korea Utara.”
Joong Won urung meminum airnya. “Siapa itu?”
belalaknya. “Kalau kita beritahu pada mereka, mereka akan membiarkan kita
hidup.”
Yeon Hwa membuang muka. Diam saja.
Yoo Gun pulang ke rumahnya. Malam sudah larut dan Soo
Yeon juga sudah pulang menggunakan mobil Yoo Gun karena ia terlalu lama. Ibunya
bertanya bagaimana keadaan ahjussi? Apakah ia baik-baik saja? Yoo Gun diam
sejenak lalu berkata supaya dalam beberapa hari ini ia mengajak ibunya menemui
ahjussi. Yoo Gun tidak bilang kalau ahjussi sudah meninggal. Ah, sediiiiiih :’(
Yoo Gun masuk ke kamarnya yang dibiarkan gelap. Ia duduk
menekuri kejadian hari itu. Pertemuannya dengan Ahjussi beberapa saat setelah
ia bekerja di NSS membayang di ingatannya.
Karena aku datang ke
Seoul, aku jadi mampir. Kuharap aku tidak mengganggumu.” Kata ahjussi.
“Bagaimana mungkin aku
menggangguku. Aku senang kau datang,” Yoo Gun menyela.
“Bagaimana rasanya
bekerja untuk NSS? apa pekerjaanmu di sana?”
“Mereka semua sama
saja. Skalanya lebih besar tapi tidak berbeda jauh dengan di urusan luar negeri
untuk kepolisian.”
“Kau sudah bertemu
dengan Direktur? Siapa direktur NSS sekarang?” tanya Ahjussi.
“Kenapa kau penasaran
sekali mengenai NSS?” selidik Yoo Gun?
Ahjussi tertawa. “Ah,
benar. Semakin aku bertambah tua, aku jadi lamban memahami situasi.”
“Kau bicara apa? Kau
masih dalam masa jayamu.”
Ingatan itu terputus. Scene selanjutnya menunjukkan
Yoo Gun dan ibunya menyemayamkan abu ahjussi. Ekspresi Yoo Gun antara tersenyum
dan sedih. Ibunya maju menyimpan bunga di samping abu ahjussi.
“Dia orang yang sangat kesepian. Sepanjang hidupnya,
dia banyak membantu kita berdua. Sekarang jika kupikir aku tidak melakukan
apapun untuknya. Beristirahatlah dengan tenang. Terimakasih banyak.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu berjalan cepat. Satu bulan berlalu. Yoo Gun
lepas dari masa skorsing. Ia kembali ke kantor NSS dengan wajah cerah disambut
bawahannya dengan gembira. Sistem kode NSS sudah berubah. Yoo Gun bertanya ada
apa. Hyun Woo menjawab bahwa pria pembunuh di Hungaria Joon Won, ia
menangkapnya di kamboja tapi kabur lagi dengan melarikkan harddisk miliknya.
Sebelumnya Joong Won adalah salah satu pejabat kepolisian di Korut. Yoo Gun
bergurau haruskan ia menghapal kembali sistem kode NSS? Yoo Gun mengingatkan agar
Hyun Woo lebih bekerja keras lagi. Ia lalu bertanya dimana Soo Yeon, salah
seorang menjawab kalau Soo Yeon ada di arena tembak. Latihan.
Di arena tembak, Soo Yeon mengeluh mendapati
tembakannya tidak ada yang tepat mengenai sasaran. Ia memegang pergelangan
tangannya yang terasa sakit saat menembak. Apa yang terjadi?
Yoo Gun menemui Choi Min di ruangannya. Choi Min
mengucapkan selamat datang kembali.
“Apa kau mulai gila ingin datang kembali bekerja?”
“Tidak sampai separah itu,” ucap Yoo Gun.
“Begitu? Aku bersemangat untuk memperkejakanmu lagi
sesaat setelah kau kembali.”
“Wakil Direktur, ada sebuah jalan untuk menemukan
penyusup di dalam NSS. tapi sebelum itu, aku perlu meminjam izin keamanan anda.”
“Bila kau tidak memberitahu alasannya, aku rasa itu
akan sulit,” kata Choi Min.
Yoo Gun menghela napas. “Anda mengatakan orang-orang
yang dapat mendekati informasi terlarang akan memiliki banyak kekuatan. Demi untuk
mengeluarkan penyusup tersebut, aku harus memiliki otoritas untuk memeriksa seluruh
catatan log on staf NSS.”
Choi Min kelihatannya percaya dengan penjelasan Yoo
Gun. Tak berapa lama, Yoo Gun keluar dari ruangan Choi Min dengan membawa ID
Choi Min di tangannya. Ia mendapat telepon dari Soo Yeon. Soo Yeon ngambek Yoo
Gun tidak menghubunginya terlebih dahulu. Yoo Gun beralasan pekerjaannya
menumpuk selama ia pergi sebulan. Yoo Gun mengajak Soo Yeon makan malam. Ia
minta maaf.
Berkat ID milik Choi Min, Yoo Gun leluasa masuk ke ruangan data
rahasia NSS. dan yang diakses pertama kali oleh Yoo Gun adalah file atas nama
Baek San. Seseorang mengamati Yoo Gun di kegelapan ruangan.
[1979-10-27, Yoo Sang
Joon dan enam lainnya tewas akibat beberapa luka tembak.]
Saat itulah, Yoo Gun menyadari ada pergerakan di dalam
situ selain dirinya. Bergegas, Yoo Gun menutup akses pintu keluar. Ia berhasil
menahan langkah orang tersebut.
Bersambung...
Komentar :
Baek San adalah ayah kandung Yoo Gun. Ada kesalahpahaman di sini, Yoo Gun tidak tahu kalau Yoo Sang Joon dan Baek San adalah orang yang sama. Masuk akal nggak sih, Ahjussi nggak tau kalau Baek San dan Yoo Sang Joon adalah orang yang sama? Hmmm... Ini yang masih rahasia bahkan hingga episode 8 semalam, belum ada titik jelas yang bisa menjelaskan itu. Spoiler alert! Haha.
Oya, karena aku lagi kena sindrom males nonton drama Korea, mungkin sinopsis IRIS 2 pun bakal kena imbasnya alias akan telat kuposting. Mian, bagi yang setia membacanya... Alasan paling masuk akal sih, aku mulai sibuk mengerjakan TA. Jadi waktuku banyak tersita untuk itu :)
aku udah lama nyariin sinopsis iris.
ReplyDeletemksh ya.
ditunggu kelanjutannya.
Sama-sama. Gomawo udah mampir...
ReplyDeleteEpisode 5 part 1 udah di-post. Hepi reading ya,:))