Sinopsis IRIS 2 Episode 13 Part 1
Episode 13
Yeon Hwa dan Joong Won makan bersama. Yeon Hwa makan
lahap, sangat lahap malahan sampe Joong Won menegurnya agar makan pelan-pelan,
apa kau sedang dikejar sesuatu? Kau bisa sakit perut, kata Joong Won khawatir
Yeon Hwa keselek hihi. Lucunya Yeon Hwa tidak peduli dan malah meneguk habis
kuah di mangkoknya hingga tetes terakhir! Eaalaaah, lapar ato rakus, mbak? XDD
Joong Won ingin mengatakan sesuatu pada Yeon Hwa.
“Ini akan menjadi kisah sedih bagimu.” Demikian kata
Joong Won sembari memasang tampang respeknya.
“Apa itu?”
Joong Won belum menjawab.
“Jangan bercanda. Cepat katakan!” desak Yeon Hwa.
“Jangan terkejut dan dengarkan aku baik-baik.” Joong
Won melipat tangan di dada. “Rey, kepala kuning yang kau suka, dia sudah mati.”
“Benarkah?
Bagaimana?” tanya Yeon Hwa.
“Lihatlah, sekarang. Sudah kuduga kau akan terkejut. Kau
sudah tahu ada misi pertukarakan antara Baek San dan Jung Yoo Gun? Bukan cuma Rey
tapi seluruh anggota IRIS telah dibunuh
oleh NSS selama misi. Rey dibawa setelah ia menerima beberapa luka tembak. Tapi
aku yakin dia sudah mati.” Joong Won berkata dengan percaya dirinya.
Yeon Hwa teringat usahanya membunuh Rey saat di
Jepang. Ia pikir saat itu ia sukses membunuhnya ternyata tidak. “Kupikir aku
telah membunuhnya...” desis Yeon Hwa.
“Kau membunuhnya? Maksudmu?”
“Kau tahu mengapa aku melarikan diri dari Jepang? Aku ketahuan
saat mencoba untuk membunuh Rey. Aku berhasil lolos dan melarikan diri.”
“Rey? Bajingan itu, apa dia ketahuan selingkuh darimu?”
belalak Joong Won.
Yeon Hwa mendengus, “Seriuslah. Hubungan kami tak
seperti itu. Aku hanya berpura-pura menyukainya jadi aku bisa memanfaatkannya.”
“Benarkah? Jadi, aku tak perlu memwarnai rambutku?”
cetus Joong Won polos.
“Dengarkan aku sekarang. Aku ingin membunuhnya saat ia
bersekutu dengan Korea Utara.”
“Jika kau sudah selesai, tambah satu mangkuk lagi.” Joong
Won segera mengalihkan pembicaraan mendengar kalimat Yeon Hwa yang terdengar
lebih mirip sebuah ancaman. Jadi kalo suatu saat Yeon Hwa menemukan bukti Joong
Won bekerja sama dengan Korea Utara maka ia tidak akan segan-segan menjadi
musuh bagi Joong Won.
*(Suer, aku ngakak pas adegan ini. Sempet lupa kalo
Joong Won adalah villain yang kubenci di sini. Kalo Joong Won ketemu Yeon Hwa
emang ada aja yang bikin ketawa. Joong Won tidak seperti seorang pria licik dan
berbahaya).
Ji Yun dan Byung Jin mengamati monitor CCTV sebuah
sudut jalan. ada sesuatu yang menarik perhatian mereka. Byung Jin menoleh pada
Ji Yun, lokasi yang terekam CCTV tak jauh dari markas NSS. Baru saja mereka
hendak keluar ruangan, Hae Young masuk menahan langkah mereka.
“Ini Kepala Bagian, Hwang Te Yoon yang akan
bertanggung jawab atas Ruang Situasi mulai hari ini.”
“Rasanya menyenangkan bisa kembali.” Ugh, si ahjussi
yang jadi ‘sekutu’ Direktur Kang rupanya.
Hae Young meminta Mi Jin untuk membersihkan meja Ketua
Tim (Yoo Gun maksudnya). Mi Jin ingin menyela tapi Hae Young berkata Kepala
Bagian Hwang akan menggunakannya mulai sekarang. Usai perkenalan itu, Byung Jin
dan Ji Yun bergegas keluar tanpa mengatakan apa-apa.
Yoo Gun dibawa ke ruangannya Choi Min. Interogasi
lagi?
“Kau memanggilku?” tanya Yoo Gun.
“Kau ingat semua hal yang kukatakan secara rahasia?”
Choi Min balik bertanya.
“Ya.”
“Aku mempercayaimu. Tapi itu tak resmi dari NSS. Kau
masih belum dibersihkan dari semua tuduhan. Temukan Baek San dan Yoo Joong Won.
Aku ingin kau membantuku.”
“Maksudmu secara tidak resmi?”
“Sudah kubilang tadi. Aku tak bisa membantumu secara
resmi. Putuskanlah. Apakah kau masih
ingin melanjutkan menjadi tahanan rumah. Jika tidak, kau bisa keluar dan
membantuku menemukan Baek San dan Yoo Joong Won,” Choi Min menawarkan.
Yoo Gun tertawa, “Kau memberi pilihan yang tak bisa
kupilih.
Choi Min menyerahkan sebuah kunci, “Ini loker di
stasiun Sadang. Kau akan menemukan barang yang kau butuhkan di sana. Kau bisa
menggunakan ponsel loker untuk berkomunikasi denganku. Ponsel itu sudah
dienskripsi jadi tak bisa dilacak. Bergerak dalam bayangan lalu temukan Baek
San dan Yoo Joong Won.”
Yoo Gun sepakat untuk menjadi agen tidak resmi bagi
Choi Min. Kata lainnya, Choi Min akan membantu Yoo Gun diam-diam untuk
menangkap Joong Won dan Baek San.
Di sebuah gedung belajar Bahasa Asing, seorang pria
terlihat serius belajar bahasa inggris. Ini pria yang sama dengan
pengantar/pelayan makanan di restoran langganan anggota NSS. Ia nampak
kesulitan dengan pelajarannya. Dalam perjalanan kembali ke restoran, ia tak
sengaja melihat Tae Hee di sebuah restoran. Tae Hee duduk sendirian.
Ceritanya
pelayan ini mau mendekat dan mengajak Tae Hee kenalan tapi tiba-tiba seorang
pria bertopi muncul dan duduk di hadapan Tae Hee dan kagak jadi dah tuh pelayan
tepe-tepe sama Tae Hee. Aduuuuh emang mendingan jangan deh kalau masih kepengen
hidup. Jangan-jangan belum minta kenalan pisau kecil Tae Hee udah melayang aja
nancep di leher. Pembunuh berdarah dingin ini XDD
Ia tiba di restoran tempatnya bekerja. Cerita ke
rekannya hari ini ujiannya gagal lagi. Selalu ada soal yang ia tak tahu. Lalu
rekannya itu bilang kalau pelayan itu mungkin tak tahu banyak itu sebabnya ia
selalu gagal.
“Tidak benar. Aku biasa mendapat nilai bagus sampai SMA,”
elaknya.
“Kau mau aku percaya itu?”
“Kenapa kau tak percaya padaku? Aku dulu murid yang
baik. Aku dulu wakil kelas juga.”
Di tengah perdebatan tidak penting itu, Ji Yun dan
Byung Jin tiba di sana. Mereka datang bukan untuk makan.
“Barangkali kau pernah melihat wanita ini?” tanya
Byung Jin sembari memperlihatkan foto Tae Hee di hapenya pada pelayan itu.
“Ya. Aku tahu wanita ini. Aku baru saja melihatnya.”
“Dimana?”
“Di kafe seberang jalan. Mungkin sekitar 10 menit lalu?”
Byung Jin dan Ji Yun saling berpandangan. Mereka
segera menuju kafe yang dikatakan pelayan itu setelah mengucapkan terimakasih.
Ji Yun dan Byung Jin tidak menemukan Tae Hee di kafe
itu. Mereka berpisah untuk melakukan pencarian. Byung Jin melihat lewat kaca
Tae Hee berjalan cepat melewati depan kafe, berarti Tae Hee baru saja
meninggalkan tempat itu. Mereka segera mengejar jejak tae Hee. Tae Hee
menyadari bahwa ia telah diikuti. Ia menelpon pria bertopi yang menemuinya di
kafe. “Ada yang mengikutiku. Hentikan.”
Jarak pengejaran Byung Jin dan Ji Yun sudah sangat
dekat tapi seorang pria bertopi muncul dan menendang dada dan menghantam wajah
Byung Jin hingga ia terjengkang. Ji Yun menendang balik pria itu. Dua lawan
satu. Tae Hee tersenyum sambil berjalan cepat meninggalkan ‘arena’. Paling nahas
nih Byung Jin, beberapa kali kena pukulan. Byung Jin mengkode Ji Yun agar Ji
Yun membereskan pria itu. Ji Yun mengangguk. Byung Jin kemudian melanjutkan
pengejarannya. Yaaaah, Tae Hee keburu masuk ke sebuah toko baju olahraga. Byung
Jin hanya melewati toko itu tanpa masuk, Tae Hee melihatnya dari dalam.
Aiiiiih, coba Byung Jin masuk....
“Situasi kode F5! Minta bantuan di area JH730.” Byung
Jin menelpon ke markas NSS.
Yoo Gun membuka loker yang dimaksud oleh Choi Min. Di
dalamnya ada koper berisi uang, ponsel, pistol dan pelurunya.
Selepas dari sana, Yoo Gun kembali ke kamarnya. Ia duduk
meringkuk di sisi ranjangnya. Ia mencoba menelpon ke rumah ibunya, tersambung.
Ibunya yang mengangkat.
“Halo.”
Yoo Gun tidak menjawab. Ia berusaha menahan gejolak
emosinya.
“Halo?” untuk kedua kali ibunya menyapa.
“Ini aku, Ibu...” Suara Yoo Gun serak menahan haru.
Ibunya menangis seketika. “Benarkah?”
“Aku sudah kembali.” Yoo Gun bicara sambil nangis
sambil senyum.
“Aku tahu kau pasti kembali, Yoo Gun...”
Baek San mendengarkan, ia berdiri di samping ibu Yoo
Gun.
“Ummm... Tapi kau tahu... Bu... ada urusan mendesak yang harus kukerjakan. Setelah
selesai aku akan menjengukmu.” Yoo Gun terbata-bata.
“Banyak yang ingin kuceritakan padamu juga. Cepatlah datang
Yoo Gun-ah.”
“Ya....” ucap Yoo Gun pelan.
Sambungan telepon terputus. *(Nangis dulu aah. Kangen
Ibu T_______T)
Baek San duduk di hadapan Soo Min (ibunya Yoo Gun).
“Yoo Gun akan datang. Dia pasti sudah dibebaskan,”
kata Soo Min dengan mata basah oleh air mata. Baek San tidak mengatakan
apa-apa. Ia meraih tangan Soo Min dan menggenggamnya. Ada kekhawatiran di
matanya walaupun ia mencoba menutupinya dengan senyum.
Malam merambat cepat (udah kayak lagi nulis cerpen,
mbak XD) Yoo Gun mengintip dua orang petugas yang mengawasinya siang-malam dari
jendela kamarnya. Timing yang dinantikan Yoo Gun datang. Salah satu pria yang
juga tinggal di apartemen itu menenteng dua kantung plastik sampahnya dan
menuruni tangga, keluar apartemen. Yoo Gun mengikutinya di belakang. Saat itu
bersamaan truk pengangkut sampah lewat di depan apartemennya, Yoo Gun bergerak
cepat. Sangat cepat sodara-sodara sebangsa dan setanah air! *Lebaaaaaai*,
Beneran cepet banget. Yoo Gun mengejar Truk dan melompat masuk ke dalamnya.
Ia menghantam
leher pengemudinya, entah pingsan doang atau udah metong beneran tuh orang. Yoo
Gun mengambil alih kemudinya. Done! Upaya melarikan diri sukses! *Tepuk tangan*
*Tumpengan*
Lalu, kemanakah Yoo Gun pergi? Rumah Ui Sang Chul!
Dengan mengendap-endap Yoo Gun mendekati pintu. *(Hadeeeh, belum tau aja Yoo
Gun Kalo Om Ui Sang Chul udah kembali menghadap Tuhan Yang Maha Esa). Yoo Gun
mendapatkan alamat Ui Sang Chul dari notes yang ditempelkan Soo Yeon di lemari
kaca di kamar Yoo Gun. Pintu rumah Ui Sang Chul tidak dikunci.
Trus Yoo Gun
sempet-sempetnya bilang permisi gitu. Ealaaah, Baaaaaang! Mau bertamu atau apa
sih? Hihi.
Yoo Gun masuk. Ia menemukan Ui Sang Chul sudah tewas
tak bernyawa. Yoo Gun kan mantan agen tingkat yahud jadi dia tidak gegabah
nyerobot masuk trus menghamburkan sidiki jari dimana-mana trus ujung-ujungnya
ditangkap polisi karena dituduh membunuh (Ini sinetron di negeri kitaaaaaaaah
LOL). Yoo Gun bahkan tidak menyentuh seinci pun tubuh Ui Sang Chul.
Satu-satunya sidik jari Yoo Gun yah ada di pistol yang ditempelkan si pembunuh
misterius. Yoo Gun meninggalkan rumah Ui Sang Chul tanpa membawa hasil apa-apa.
Baek San dan Soo Min berjalan bergandengan tangan di
pekarangan.
“Seperti inilah impianku, hidup dengan menikmati
dunia,” kata Baek San.
“Kau bisa melakukannya mulai sekarang,” timpal Soo Min.
Baek San berhenti melangkah. Ia menatap Soo Min, “Menurutmu
begitu?”
Soo Min mengangguk dan tersenyum. Baek San merengkuh
pundak Soo Min, mereka berjalan lagi.
Kembali ke rumah Ui Sang Chul. Seseorang tiba! Shi
Hyuk. Omo! Ia menerima telepon dari Choi Min. “Katakan apa yang terjadi.”
“Ui Sang Chul sudah mati.”
“Apa?” Choi Min terlengak kaget.
“Kita butuh tim forensik.”
“Akan kukirim tim segera ke sana jadi jaga tetap TKP.”
Shi Hyuk mengerti. Daaan, pemirsah... usai menerima
telepon Choi Min, Shi Hyuk mengantongi kembali ponselnya. Tatapannya itu loh...
berubah dingin dan sadis T______T *Guling-guling*
Mobil yang ditumpangi Joong Won Cs berhenti di sebuah
pengisian bahan bakar. Joong Won menerima telepon dari seseorang. Sebuah berita
mengenai keberadaan Baek San nampaknya karena Joong Won menanyakan kenapa Baek
San ada di sana (rumah ibunya Yoo Gun).
“Kau menemukan alamatnya? Kirimkan sekarang.” Joong
Won sudah tahu keberadaan Baek San.
Yoo Gun dalam perjalanan. Ia tidak bisa menyembunyikan
rasa panik di wajahnya. Berkali-kali diteleponnya ibunya tapi tidak ada yang
mengangkat. Kan Ibunya lagi nostalgia sama Baek San di luar rumah. Countdown,
siapa yang lebih cepat tiba di rumah Ibu Yoo Gun, Yoo atau Joong Won? T_____T
Tae Hee bertanya apakah Joong Won yakin Baek San ada
di sana, Joong Won yakin firasatnya mengatakan Baek San ada di sana.
Baek San dan Soo Min kembali ke rumah. Huft, Yoo Gun
tiba duluan. Soo Min bertanya siapa yang datang. Yoo Gun berlari mendekat.
Alangkah bahagianya Soo Min melihat kedatangan anaknya. Yoo Gun terkejut
melihat Baek San ada di sana.
Soo Min menghambur memeluk Yoo Gun. “Syukurlah...”
Yoo Gun memeluk ibunya, air matanya menitik. “Ibu,
maafkan aku...” Walaupun begitu ia masih menatap Baek San dengan galak dan
penuh tanya.
Soo Min melepaskan pelukannya. “Ada seseorang yang
ingin ibu perkenalkan.” Ia menarik tangan Yoo Gun ke hadapan Baek San.
“Sang Joon, kau ingat? Jika kita punya anak laki-laki
kita akan menamainya ‘Gun’. Meskipun aku memberinya nama belakangku, aku tetap
menepati janjiku padamu. Aku menggabungkan nama belakangmu ‘Yoo’ dan nama ‘Gun’.”
Soo Min memanggil nama Yoo Gun. “Ini ayahmu. Yoo Sang Joon.”
Soo Min mendekatkan tangan Yoo Gun dan tangan Baek
San. Sediiikiiit lagi dua tangan itu bersentuhan, Yoo Gun menarik tangannnya.
Tangan Baek San yang sudah terulur, menggantung di udara... Waeyoooooo, Yoo
Guuuuuuuun >_< Barangkali Yoo Gun merasa shock dengan kenyataan yang baru
saja ia ketahui. Baek San yang ia pikir telah membunuh ayahnya rupanya adalah
ayahnya.
Joong Won Cs tiba. O_O
“Ayolah...” Soo Min membujuk Yoo Gun. Air mata Yoo Gun
terus jatuh tanpa kata, tanpa suara. Yoo Gun melunak, kali ini Baek San yang
berinisiatif memajukan tangannya hendak menggenggam tangan dua orang yang
teramat sangat dicintainya. Ya Tuhan... Ini
salah satu scene emotional di drama ini. Tangan Baek San belum
sepenuhnya menyentuh tangan Yoo Gun dan Ibunya saat kejadian super cepat itu
terjadi.
Yoo Gun refleks menyadari ada seseorang di sisi kiri
rumah, Yoo Gun menarik pistolnya. Yoo Gun salah pengertian, orang itu adalah
pengawal Baek San yang menyadari kehadiran Joong Won. Tepat saat Yoo Gun
memutar badan dan mengarahkan senjatanya ke arah pengawal Baek San, Joong Won
menembak. Dan tepat mengenai dada Soo Min. Yoo Gun sempat melihat Joong Won.
Baek San terus menerus memanggil nama
asli Soo Min (Ji Young). Yoo Gun menatap nanar ibunya di dalam rangkulan
Baek San. Yoo Gun seolah lepas kendali. Ia memburu Joong Won dengan tembakan. Tembak
menembak terjadi antara Joong Won-Tae Hee dan Yoo Gun-Pengawal Baek San.
Melihat situasi yang kurang menguntungkan, Tae Hee menginstruksikan pada Joong
Won mereka harus pergi dari tempat itu. Joong Won dan Tae Hee berhasil mencapai
mobil dan melarikan diri. Sia-sia Yoo Gun mengejar. Ia melepaskan tembakan
hingga pelurunya habis.
Yoo Gun melangkah gontai menemui ibunya yang sudah
berlumuran darah di pangkuan Baek San. Napas ibunya kian melemah. Dengan kondisi
Soo Min/Ji Young sudah sangat kritis. Ia mempersatukan tangan Baek San/Yoo Sang
Joon dan tangan Yoo Gun.
“Yoo Gun-ah...”
Yoo Gun menangis. Baek San juga.
“Aku sangat merindukanmu... aku sangat bahagia bisa
bertemu denganmu lagi. ” Soo Min menujukkan kalimatnya untuk Baek San.
“Yoo Gun-ah... Mohon maafkan ayahmu, ini... harapan
ibu.”
Usai berkata demikian, Soo Min menghembuskan napas
terakhirnya. Tanganya terhempas. Lemas. Yoo Gun berteriak, ia menangis sangat
hebat. Baek San merengkuh kepala Soo Min dan memeluknya disertai tangis tanpa
suaranya. TT____________________________TT
What the... Yoo Joong Won abis ngebunuh orang, sukses
melarikan diri. Joong Won marah-marah dalam mobil yang membawanya.
“Kita kehilangan Baek San.” Joong Won berulang kali
memukul bagian mobil. “Jung Yoo Gun harusnya dipenjara sekarang. Bagaimana dia
bisa di situ?”
“Tenanglah,” Tae Hee menyela. “Kita akan punya
kesempatan lagi.”
“Hanya wanita tak bersalah yang tertembak.”
“Jangan terlalu dipikirkan.”
“Tetap saja, itu tak seharusnya terjadi. Aku juga
punya ibu. Semoga dia tidak mati.”
“Apa menurutmu NSS akan membawa kembali Baek San?”
tanya Tae Hee.
“Kita tak bisa memastikan. Aku tak percaya Baek San
adalah ayah Jung Yoo Gun.” Tandas Joong Won.
Yoon Shi Hyuk menghadap Choi Min. Choi Min minta
dijelaskan situasi di TKP.
“Sudah lebih dari 24 jam sejak Ui Sang Chul
tewas. Kami menggunakan senjata yang
digunakan oleh tersangka. Termasuk senjata, tim forensik sedang mencari sidik
jari di sudut lain rumah itu.”
“Baiklah, kita akan menunggu hasilnya dan aku harus
mengirimu ke tempat lain segera. Bawa Tim Operasi B dan bawa kembali Baek San.”
“Kau tahu dimana dia?”
Choi Min membuka layar leptopnya dan menyerahkannya
pada Shi Hyuk (Gadget-nya canggiiiih mameeeen, udah main cabut-cabut aja tu
layar lepi). Shi Hyuk mengamati layar leptop yang menampilkan titik koordinat.
“Apa ini lokasi Baek San?”
“Ini lokasi pelacak. Sehari sebelum ia menghilang,
Kepala Bagian Oh menanamkan pelacak pada Baek San. Kau akan tahu setelah kau
melihatnya. Dia akan pergi dari tempat dia berada. Aku akan mengirim lokasinya.
Pergi tangkap dia. Kau harus membawanya hidup-hidup.”
“Aku mengerti.”
Ini gak tau jalan ceritanya kenapa Baek San udah ada
di dalam mobil. Mau kemanaaaa? Lah, trus pemakaman ibunya Yoo Gun? Baek San
menangis.
“Anda mau ke mana sekarang?” tanya pengawalnya.
“Pergi kemana saja dulu.”
“Baik.”
Baek San mengingat kembali pertemuannya dengan Soo Min
semasa muda, betapa romantisnya. Lalu pertemuan mereka setelah berpisah hampir
tiga puluh tahun yang dipenuhi keharuan. Sesingkat itulah kebersamaan mereka.
Baek San membuka kacamatanya. Ada sorot kemarahan di sana.
Sementara itu Shi Hyuk memulai mengikuti jejak Baek
San melalui monitor yang diberikan Choi Min. Celem ajah liat mukanya Shi Hyuk.
Pengen kugetok pake panci tetangga.
Baek San meminta pengawalnya meminggirkan mobil. Ada
apa? Ia meminta pisau pada pengawalnya. Tebak apa yang dilakukan Baek San? Ia
mengorek leher bagian belakangnya menggunakan pisau itu. Ya, pengaruh obat bius
itu sudah habis makanya Baek San bisa merasakan ‘sesuatu’ itu. Ia menemukan
alat pelacak itu. Baek San memasukannya dalam botol air mineral. Diletakannya botol
itu di pinggir jalan kemudian menyuruh pengawalnya melanjutkan perjalanan.
Shi Hyuk heran kenapa sinyal merah di monitor
menghilang. Ia menghentikan mobilnya. Mau dipencet gimana juga tuh leptop, Baek
San-nya gak bakal ketahuan ada dimana. Shi Hyuk menelpon Choi Min.
“Kau sudah menangkapnya?” tanya Choi Min.
“Aku hampir menemukannya tapi... sinyalnya hilang.”
“Apa?”
Choi Min cetlessss lagi -________- *Puk-puk*
Bersambung Ke Part 2
Komentar :
....
nyesek....T____T
ReplyDeleteketika Yoo gun sudah tau sapa ayahnya justru dia hrs kehilangan ibunya..
ceritanya makin seru..
aku harap part 2 n episode selanjutnya segera di post.
Gomawo^^
Nichen
Part 2nya blm ya,,,, seru bgg ceritanya,,,, penasaran yg bunuh ui san chul,,, trz apa yg akan dilakukan baek san setelah wanita tercintanya tertembak,,,,
ReplyDeleteEpisode yg menguras esmosiiii.....
ReplyDeleteAzzhura.....lanjutkannnnn.....
Cemungudddd
^deasy^
wah. . sakit bgt jd leejoon.
ReplyDeleteDi tunggu part selanjutnya ya kak . Hwaiting
Duuuuhhh sungguh scene yg mengharukan tmbh menyedihkn antara baek san,yoo gun dan ibu ny..suka bnget liat karakter baek san di drma ini,cocok bngt dia jdi pmern ny...jdi tmbh benci ama joo woon....uuhh mksh y sinop dan semangat untk lnjutn ny.
ReplyDelete.Tiara.
Sedihhhhhhh... :''((
ReplyDeleteDuh tebakan ku bener deh... klo ibu.na yoo gun bakal mati... kasian padahal g salah apa" harus mati... aku terharu saat adegan antara yoo gun ma baek san ketemu sbg ayah ma anak... aq pengen cepet" tau yg jadi mata2 dan yg ngebunuh ui san chul.. apa bener dugaan.ku klo itu shi hyuk ya???? penasaran bgt... cz aq kok curiga ma dia terus ya... apalagi aku kepikiran ma tulisan.na kak azzhura bilang klo choi min pernah bilang "Betapa menakutkannya ketika orang andalanmu berubah menjadi musuh" di episode 12 part 1 (Senngaja di-bold ma Kak Azzhura yg mana Kata-kata itu bakal nampar Choi Min di episode ke depan). Apa itu yg d maksud shi hyuk ya??? wah byk misteri.na... blum lagi ma joong won pengen aku giles... udah bunuh ibu.na yoo gun... padahal g salah apa"... kasian ma yoo gun ma baek san... aku penasaran rencana baek san selanjutnya??? tp kok aq punya firasat klo baek san bakal mati juga... duh moga" kagak kejadian... dan menurut.q yoo gun bakal bales dendam atas kematian ibu.na ke joong won... ati" aja dia, belum tau klo yoo gun klo ngamuk kyk gimana.. biar di duar duar kepala.na joong won.. sebel bgt...
ReplyDeleteduh kak Azzhura, penasaran ma episode selanjut.na... Cepet posting.na ya.. Aq tunggu...
SEMANGAT YA KAK..!!! ^^
Sssemngat y .aku tnggu lanjutan ny.
ReplyDeleteSemangat eonni lanjtin secepatnya yahhh sudah lama menunggi sinopsis episode ini.
ReplyDeleteOmo..
ReplyDeletekenapa harus mati sih, baru ajah ngumpul bertiga setelah bertahun-tahun terpisah :(
Kadang suka curiga sama Choi Min dia punya sejuta rencana yg gak ketebak..
kayaknya si Joong won cinta mati sama Yeon Hwa.. hehehe paling lucu liat interaksi mereka b'dua apalagi kalo Joong won ngegodain Yeon Hwa tapi kadang suka ngeselin..!!
d tunggu next episodenya :D
Azzhura... perasaan aku kog ga enak ya?.... takutnya yoo gun ga bersatu sama soe yoen deh ... hadeeeuuh kenapa jadi aku yg H2C ya?
ReplyDeleteMksh azzura, cepat post sinops slnjt y,udh g sabar..
ReplyDeleteSemangat.
semangat,semangat,semangat :D
ReplyDeletesemangat,semangat,semangat :D
ReplyDeleteannyeong eonni... aq suka bangt baca sinopsis iris 2. apalagi di blogmu in. soalnya eonni bahasanya lucu dan bikin gemes... eonni yg semangat ya nulisnya.. aq akan jd pengunjung setiamu
ReplyDeleteIRIS 2 TOTALLY LEBIH KEREN DARI YANG PERTAMA....hehehehe, meskipun masih kalah keren dari athena sih, hohoho, berharap ada iris 3 nanti...seengaknya disini kisahnya lebih banyak action and gak drama queen kayak yg pertama >,<
ReplyDeleteAku belom nonton yang pertama hihi. Tapi dilihat dari komentar yg beragam, jadi balik lagi ke taste masing2 penonton. Malah ada yg bilang iris 2 drama queen banget loh XDD
ReplyDeleteEonni lanjutkan sinopnya.makin seru.semangat
ReplyDeleteEonnie..... kenapa sinopsis nya nggak dilanjut lagi......
ReplyDeleteDuh, mian.. karena beberapa alasan pada akhirnya saya tidak pernah menyelesaikan sinopsis IRIS 2. Dan pada akhirnya juga IRIS 2 sudah saya hapus dari folder drama di leptop :(
ReplyDelete