Sinopsis IRIS 2 Episode 1 Part 3
Sebuah
helikopter nampak mengudara di atas perairan. Sang pilot mengirim pesan kepada
pusat komando untuk segera melakukan pendaratan.
Aiiissshh,
pria ini adalah anggota IRIS. Namanya Rey. Ia beserta anak buahnya berhasil
mengelabui pusat komando di penjara hitam tempat di mana mantan Kepala NSS yang
lama dipenjara, Baek San. Kedatangan mereka disambut oleh seorang tentara yang
tidak tahu kalau orang-orang yang baru saja dijemputnya akan segera membuat
kekacauan besar di penjara tersebut.
Benar saja
setelah melalui sebuah gerbang bagian dalam, orang-orang IRIS ini segera
bertindak. Mereka benar-benar merancanakan dengan matang. Seorang sniper yang
ditempatkan di dalam helikopter menembak mati petugas penjaga di atas gedung. Bersamaan
itu, Rey beserta anak buahnya terlibat baku tembak dengan petugas penjaga di
sepanjang lorong yang mereka lewati. Dengan mudah pula mereka melumpuhkannya.
Sudah bisa ditebak ke mana langkah Rey menuju. Ruangan tempat Baek San
dikurung.
Anggota
IRIS lainnya memasuki ruang kendali berisi komputer. Menembak mati petugas dan
mengambil alih ruangan itu.
Rey
leluasa memasuki penjara Baek San yang dilindungi berlapis pintu besi tanpa
gangguan berarti.
“Kami
datang untuk mengawal anda keluar...” kata Rey penuh hormat.
Di dalam
helikopter yang, Rey mengawasi Baek San lekat. Ia berbicara di telepon melaporkan
pada seseorang bahwa misi mereka berhasil. Baek San membantu membalut luka
seorang anak buah Rey yang terkena tembakan di lengannya. Tanpa disadari oleh
siapapun, Baek San membuat pria itu pingsan setelah Baek San memijit
tengkuknya. Baek San celeeem... Kok Baek San nggak mau dibawa pergi IRIS ya?
Baek San
menembak seorang anak buah Rey lainnya yang mencoba menghentikan aksinya. Rey
cepat menyadari situasi itu tapi Baek San adalah mantan Ketua NSS dan punya
hubungan yang dekat dengan IRIS, dia pasti punya kapasitas seorang agen yang
hebat. Dalam satu kesempatan, Baek San, menembak pilot helikopter kemudian
melopat keluar dari helikopter dan sukses tercebur di tengah laut dingin.
Sementara
itu, di penjara hitam sebuah helikopter yang membawa yoo Gun, Hyun Woo dan Soo
Yeon tiba. Mereka diperintahkan untuk menyelidiki kaburnya Baek San.
Soo Yeon
yang melakukan penyisiran di pinggir panta (penjara hitam adalah sebuah pulau
kecil), jadi ia dikelilingi laut. Soo Yeon menemukan bekas kaki seseorang.
Yoo Gun
melaporkan para pengacau yang membawa Baek San lolos dengan cara memalsukan
komunikasi dengan markas pusat. Yoo Gun merasakan ada sesuatu yang aneh di
belakangnya. Ia berbalik dengan cepat dan menemukan Soo Yeon dan Baek San!
Baek
San menodongkan pistolnya pada Soo Yeon.
Yoo Gun diam-diam mengirimkan pesan kode pada Hyun Woo yang berada di
atas tower. Hyun bereaksi cepat. Dilihatnya posisi yang dimaksud code nine oleh Yoo Gun. Ia menyiapkan senjatanya. Diarahkannya moncongnya
pada Baek San. (Fans Doo Joon silakan klepek-klepek liat akting kerennya di
sini wkwkwk).
Baek San
meminta agar ia diperbolehkan bicara dengan Kapten Park Joon Han (namanya
Shiwon Aboji ternyata Park Joon Han, well akhirnya tahu juga).
Yoo Gun
tak menjawab. Di atas tower, Hyun Woo sudah berada dalam kondisi siap tembak. Ia
menghitung mundur. Pada hitungan ketiga, Yoo Gun melarang menembak. Terlanjur.
Hyun Woo sudah menarik pelatuk senjatanya. Soo Yeon sempat melihat posisi Hyun
Woo dan mencoba membungkuk tapi Baek San menahannya hingga dialah yang terkena
peluru Hyun Woo. Yoo Gun tersentak kaget melihat Soo Yeon ambruk.
Baek San
berhasil dilumpuhkan. Ia dibawa ke pusat NSS di bawah pengawasan ketat. Yoo Gun
mencoba melakukan investigasi terhadapnya. Ia menanyakan nama, pekerjaan apa
yang dilakukan Baek San sebelum penahanan, apa tujuan anda melarikan diri...
Semuanya dijawab Baek San dengan sikap diam. Choi Min turut menonton
investigasi itu di ruangannya.
“Anda
tidak akan mengatakan apapun?” Yoo Gun berusaha tenang dan menahan emosinya. Peristiwa
tertembaknya Soo Yeon melintasi kepalanya.
Bukan
hanya Yoo Gun yang frustasi, Hyun Woo juga. Ia mengatakan agar menghentikan Yoo
Gun melakukan investigasi setelah apa yang terjadi dengan Soo Yeon. Menurutnya tidak akan mudah bagi Yoo Gun
untuk menginterogasi Baek San.
Kapten
Park akhirnya memutuskan ia sendiri yang akan menginterogasi Baek San. Kapten
Park mengungkapkan penyesalannya melihat kondisi Baek San dalam keadaan yang
kurang menyenangkan. Ia menanyakan pada Baek San mengapa ia menyerah terhadap
NSS. Baek San menjawab kalem, bukankah itu tugas Kapten Park untuk mencari tahu
alasannya. Dengan tenang, Kapten Park berkata interogasi itu berakhir pada hari
itu, tapi di waktu selanjutnya ia berharap Baek San membuang harapan akan tata
krama. Baek San hanya tersenyum.
Sebelum
Kapten Park meninggalkan ruang interogasi, Baek San mengajukan sebuah
permintaan. Ia minta dibawakan setiap
hari New York Post, Washington Daily, The Moscow Times (semua adalah nama surat
kabar internasional). Kapten Park
mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan dan Baek San paling tahu hal itu
dibanding siapapun.
“Kupikir,
kau ingin mengetahui alasan kenapa aku menyerahkan diriku, bukan...?”
kalimat Baek San membuat Kapten Park terdiam.
Yoo Gun
bertemu dengan Direktur Kang dan sekretaris yang mengawal kedatangan Choi Min
pertama kali. Direktur bertanya tempat tempat perlindungan terdekat. Camp KC, Yoo
Gun menyebut sebuah tempat. Direktur Kang memerintahkan supaya Baek San
dipindahkan ke sana dan Tim A bertugas mengawal dan mengawasi Baek San. (Melihat
antusiasme wajah si sekretaris cantik dengan percakapan itu membuat
kecurigaanku padanya meningkat, Eniwei, nih sekretaris nggak pernah ganti baju ya?).
Yoo Gun
dan Hyun Woo menjenguk Soo Yeon yang masih terbaring tak sadarkan diri di
ranjang perawatan rumah sakit. Yoo Gun menerima telepon dari Ayah Soo Yeon yang
menanyakan kondisi anaknya. Operasinya berjalan lancar, kata Yoo Gun. Ayah Soo
Yeon menyampaikan kegusarannya, seharusnya mereka menghentikan Soo Yeon masuk
NSS sampai akhir.
“Ibunya
terus mengomeliku sepanjang hari dengan mengatakan itu.”
Yoo Gun
meminta maaf karena ia tak bisa menjaga Soo Yeon agar tidak terluka sesuai
janjinya.
“Ini adalah
sesuatu yang harus kita alami cepat atau lambat,” kata Ayah Soo Yeon.
Yoo Gun
menemui Hyun Woo yang masih menyalahkan diri atas tertembaknya Soo Yeon. Yoo
Gun mengatakan kalau Hyun Woo tidak perlu bersikap seperti itu karena ia hanya
menjalankan perintah. Ia pun akan melakukan hal yang sama bila berada dalam
posisi Hyun Woo saat itu.
Di kantor
NSS, Yoo Gun dan Hyun bersiap melakukan pemindahan lokasi penahan Baek San ke
Camp KC. Yoo Gun memeriksa berkas berisi informasi mengenai Baek San. Tapi ia
tidak punya akses resmi untuk itu.
Di Camp KC,
Baek San dikawal sejumlah petugas bersenjata lengkap memasuki tempat
penahanannya yang dipenuhi kamera CCTV di segala sudut.
Yoo Gun
menemui Kapten Park di ruangan yang memunculkan monitor pengawas di ruangan
Baek San.
“Baek
San, dari pertengahan 70-an berada di tim keamanan Badan Intelijen Pusat. Tidak
berlebihan jika mengatakan semua misi-misi berbahaya di Korea dibentuk oleh
Baek San,” tutur Kapten Park.
Yoo Gun
bertanya apakah ia bisa mendapatkan akses untuk profil Baek San? Kapten Park
menjelaskan kalau itu sulit karena perintah dari atasan agar berkas segala hal
berkaitan dengan Baek San dikunci. Pada saat itu Hyun Woo muncul melaporkan tim
keamanan telah disiagakan. Tim kemanan di basement level satu dan tim SWAT di
basement level dua.
Baek San
tahu persis dirinya dibawah pengawasan ketat. Makan, tidur, membaca dan apapun
yang ia lakukan. Hyun Woo melakukan pemindaian mata untuk melihat apa yang
dibaca Baek San. Apakah ada yang mencurigakan atau tidak.
Kapten
Park menemui Oh Hyun Kyu meminta hasil pemecahan kode rahasia melalui surat
kabar yang dibaca Baek San. Oh Hyun Kyu menegaskan ia tidak menemukan apapun di
surat kabar itu. Kapten Park sangsi.
Yoo Gun
mengantarkan surat kabar dan kacamata untuk Baek San. Baek San terlihat senang.
Ia mencoba mengenakan kacamata barunya.
Yoo Gun bersiap meninggalkan ruangan itu saat Baek San menanyakan
kondisi agen wanita yang kemarin tertembak karenanya (Soo Yeon). Yoo Gun tidak
menjawab. Ia membungkuk lalu pergi.
Di lokasi
persembunyian IRIS.
Yeon Hwa
menyerahkan telpon yang berbunyi pada Rey. Dari Mr. Black. Bosnya IRIS kah? Mereka
mendapatkan perintah operasi baru. Commence Separation X, kata Rey.
Kapten
Park, Yoo Gun dan Hyun Woo berada di ruang monitor pengawasan Baek San. Mereka membahas
kode rahasia yang mungkin saja tersimpan di surat kabar yang dibaca Baek San. Hingga
detik itu mereka tidak menemukan apapun. Kapten Park menyuruh Hyun Woo kembali
ke kantor pusat untuk mengambil ID barunya. Ia mengomel, kenapa Hyun Woo bisa
kehilangan ID.
Yoo Gun
melakukan pemeriksaan keamanan.
Pemerikasaan
status keamanan jam ke 21. F1, aman. F2? F2 aman. B1? B1, aman. D2? D2, aman.
Ada mobil
mendekat Camp KC. Yes, mobilnya Rey Cs. IRIS. Ternyata operasi mereka kali ini
masih soal pembebasan Baek San. Yeon Hwa dan rekannya berhasil meng-hacker CCTV
seluruh area tersebut.
Rey Cs
beraksi. Melumpuhkan petugas yang berjaga di balkon. Menyerang ruang monitor
menggunakan bom asap. Menembaki petugas dengan senjata dengan peredam suara
sehingga kekacauan itu tidak terdengar. Tapi salah satu petugas menekan tombol
siaga hingga alarm berbunyi.
Kapten Park
yang berada di dalam ruangan Baek San kaget. Baek San terlihat kalem menghadapi
situasi itu.
Yoo Gun
tersentak. Camp KC diserang!
Komentar :
Episode perdana IRIS 2 agak mengecewakan. Editing episode pertama ini sedikit tidak rapih. Scene satu ke scene lainnya lebih mirip lompatan waktu, but it's ok. Itu tidak akan mepengaruhi niatku melanjutkan drama ini sampai kelar, insya Allah. Konon katanyam pihak KBS baru melakukan editing sejam sebelum dramanya tayang, Whaaaat? Yang benar saja. Drama sekelas IRIS 2 yang konon menghabiskan budget banyak masa pengerjaannya serampangan gitu?
Ngomong-ngomong, itu NSS kebobolan mulu sama IRIS. Rasanya agak monoton.
Sejujurnya, aku belum dapat chemistry para pemeran utama. Mudah-mudahan episode selanjutnya makin berkembang. Episode 1 ini sudah cukup memberikan gambaran akan seperti apa konflik ke depannya. Entah kenapa kok aku merasa Yoo Gun ada hubungannya sama Baek San. Tulisan Paman polisi yang mengasuh Yoo Gun makin menguatkan pendapatku. Hmmm, Ijun belum nongol sampe episode 2. Preview episode 3 juga belum ada tanda-tanda Ijun muncul.
Episode perdana IRIS 2 agak mengecewakan. Editing episode pertama ini sedikit tidak rapih. Scene satu ke scene lainnya lebih mirip lompatan waktu, but it's ok. Itu tidak akan mepengaruhi niatku melanjutkan drama ini sampai kelar, insya Allah. Konon katanyam pihak KBS baru melakukan editing sejam sebelum dramanya tayang, Whaaaat? Yang benar saja. Drama sekelas IRIS 2 yang konon menghabiskan budget banyak masa pengerjaannya serampangan gitu?
Ngomong-ngomong, itu NSS kebobolan mulu sama IRIS. Rasanya agak monoton.
Sejujurnya, aku belum dapat chemistry para pemeran utama. Mudah-mudahan episode selanjutnya makin berkembang. Episode 1 ini sudah cukup memberikan gambaran akan seperti apa konflik ke depannya. Entah kenapa kok aku merasa Yoo Gun ada hubungannya sama Baek San. Tulisan Paman polisi yang mengasuh Yoo Gun makin menguatkan pendapatku. Hmmm, Ijun belum nongol sampe episode 2. Preview episode 3 juga belum ada tanda-tanda Ijun muncul.
IRIS 2 Fighting!! :)
No comments:
Post a Comment
Haiii, salam kenal ya. 😊