[Reply 1988] Life is an Irony Part 1
Saya
selalu berusaha menjadi pihak yang netral dalam situasi apa pun. Contohnya,
ketika dua teman saya berselisih pihak, saya sebisa mungkin menjadi penengah
tanpa menyakiti satu pihak. Saya tidak suka bertengkar karena hal-hal yang
tidak substansial. Cenderung menghindari hal-hal yang sebenarnya tidak patut
diperdebatkan. Mungkin karena pada dasarnya saya tipe observer yang selalu
memandang sesuatu secara menyeluruh, penuh pertimbangan barulah setelah itu
bisa mengambil tindakan.
Seminggu
belakangan ada satu hal yang bikin saya kesal sepenuh hati. Benar-benar kesal—sebesar
kekesalan saya, saya masih berusaha bersikap logis—tapi saya juga manusia kan? Ada saatnya saya butuh mengeluarkan
uneg-uneg.
Adalah
Reply 1988, drama yang sudah menyita banyak waktu dan perhatian saya sejak
akhir tahun lalu. Bukan, bukan dramanya yang bikin saya kerap bikin naik darah
melainkan penontonnya. Seperti yang diketahui bersama, ada dua tim yang saling
berebutan tebakan siapa yang akan menjadi suami Deokseon. #TeamJunghwan lebih
populer dibandingkan #TeamTaek. Saya benar-benar tidak ingin melabeli dua pihak
ini sebagai satu yang benar dan satunya salah. Tapi di awal saya sudah bilang
saya ingin mengeluarkan uneg-uneg, jadi untuk sejenak saya ingin melepas
kenetralan saya dan ganti menggunakan sudut pandang #TeamTaek ketika menulis
tulisan ini. Jauh dari kata objektif.
Kamu
tahu salah satu tipe orang yang paling menyebalkan di dunia ini?
Hipokrit.
Standar
ganda.
Life is irony.
Kebenaran
bagi orang-orang semacam ini, barulah dianggap benar jika menguntungkan
pihaknya dan menafikkan faktor-faktor lain yang bisa saja mementahkan apa yang
sudah dipatenkan sebagai kebenaran—kebenaran itu tidak absolut. Kamu salah
besar jika memandang satu urusan hanya menggunakan satu sudut pandang.
Coba buka jendela kamarmu, lalu lihat keluar
dan hanya menatap di satu titik. Apakah dengan itu kamu bisa menangkap satu
gambar utuh apa yang terpampang di luar dinding kamarmu saat itu?
Tidak,
kan?
Kita,
sebagai penonton semestinya tidak boleh egois dan memonopoli interpretasi
sebuah drama agar sesuai dengan harapan kita (khayalan kita), terlebih mengacu
pada fakta bahwa kita adalah pihak mayoritas. Terlalu ngebias akan menumpulkan akal sehat dan mematikan rasionalitas kita
sebagai penonton yang tugas-nya
menikmati dan memberikan kritik atas apa yang ditontonnya, bukan menghakimi
sutradara dan penulis, menuduh mereka melakukan ini-itu, mengubah naskah di
minggu-minggiu terakhir penayangan dramanya-lah dan sebagainya—hanya karena
kita tidak senang melihat tokoh favorit kita tidak diperlakukan seperti yang kita inginkan. Saya sangat menghargai
pendapat-pendapat #TeamJunghwan sepanjang masih masuk dalam ranah rasional tapi
kalau sudah cenderung hendak membuat novel sendiri, saya ingin bertanya sekali
ini...
Apakah
kita benar-benar sedang menonton drama yang sama?
Belum
pernah dalam sejarah saya sebagai penonton drama dibuat seemosional ini sesama
penonton. Saya paling tidak bisa menolerir kata-kata kasar, kritik boleh tapi
kalau sudah keluar jalur, penilaian saya terhadap kamu bisa langsung terjun
bebas. Kalau kamu sering berkunjung ke thread Reply 1988 di Soompi pasti paham
apa yang saya singgung di atas.
Sebagai
penulis—saya pernah menulis beberapa cerpen di majalah remaja Nasional dan
media cetak lainnya—saya sangat mengerti bahwa Lee Woo Jung, penulis skenario
Reply Series tidak menulis naskah dramanya hanya untuk menyenangkan satu pihak/penonton.
Ada satu misi besar yang coba ditunaikan Lee Woo Jung melalui episode demi
episode Reply 1988 ini—bukan soal siapa yang pantas menjadi suami Deokseon.
Bayangkan, drama ini sudah dipersiapkan sejak tahun 2014. Masuk akal gak sih
Lee Woo Jung mengubah siapa suami Deokseon di episode-episode terakhir hanya
karena kepopuleran satu artis? Saya masih percaya Lee Woo Jung masih memegang
idealisme. Saya pribadi, betapa pun sukanya saya pada karakter Choi Taek yang
diperankan Park Bo Gum, saya tidak pernah men-skip scene yang tidak menampilkan
Bo Gum. Kenapa? Terlepas dari niat awal saya menonton dramanya karena Bo Gum,
di episode pertama saya dibikin jatuh cinta pada tema utama Reply 1988.
Sepengetahuan saya, seorang penulis menempatkan pesan tersirat di dalam
tulisannya. Lee Woo Jung pasti sudah menetapkan siapa suami Deokseon sejak
episode 1. Ada pun statement yang
bilang siapa suami Deokseon belum diputuskan bagi saya hanya sekadar media play.
Life is irony.
Ketika
kamu dengan percaya dirinya bertaruh 100% pada sesuatu yang masih samar tanpa
meletakkan sedikit pun antisipasi bagaimana jika nantinya apa yang sudah kamu
gembar-gemborkan tidak terjadi. Malu tentu saja, sakit hati, iya. Dan kamu akan
berusaha mencari-cari alasan untuk menebus itu semua—salah satunya misalnya meragukan
integritas penulis. Pada akhirnya kamu tak ubahnya seperti anak kecil yang
meraung-raung di salah satu sudut pasar, menangisi sebatang gula-gula yang
terlepas dari tangannya dan jatuh ke lumpur. Pathetic.
Saya
sudah pernah menulis pada postingan sebelumnya mengapa saya yakin kalau Choi
Taek adalah suami Deokseon. Sekali lagi saya ingin menjabarkan di sini mengapa
saya cukup yakin dan percaya diri kalau suami Deokseon adalah Taek bukan
Junghwan, bukan berdasarkan khayalan dan tebak-tebakan. Tapi berdasarkan
konklusi dari apa yang sudah saya nonton.
-
Sepanjang ingatan saya, belum ada satu
pun scene yang menampilkan Junghwan
dan salah satu orangtua Deokseon. Kecuali di episode 1 ketika Junghhwan datang
ke rumah Deokseon membawa makanan. That’s
it. Sementara Taek punya dua sekaligus. Pertama dengan Sung Dong Il—ayah Deokseon
setelah beberapa hari kematian nenek Deokseon dan kedua dengan Lee Il Hwa—ibu Dekseon—di
meja makan Keluarga Sung. Di situ bahkan hadir Noeul dan Bora. Deokseon juga pernah
semeja dan makan bersama ayah Taek sebelum Taek berangkat ke China.
-
Coba sebutkan satu saja scene yang menampilkan Junghwan dan
Deokseon di mana mereka saling berbicara—tanpa bertengkar? Bandingkan dengan
Taek yang... punya banyak scene di mana
ia dan Deokseon tak sekadar terlihat
manis dan romantis di satu pihak melainkan benar-benar berbicara sebagai
dua orang yang saling berbagi apa saja. Bagi saya sebagai observer, karakter Junghwan tidak cocok dengan Deokseon. Kenapa? Bayangkan
jika kamu menikah atau pacaran dengan seseorang yang karakternya seperti
Junghwan, melakukan hal-hal manis dan romantis secara diam-diam tanpa pernah
memperjelas kenapa ia melakukannya. Ia menyamarkannya dengan sikap kasarnya. Jika kamu memiliki karakter
seperti Deokseon yang notabenenya adalah anak kedua—posisi yang selalu
menempatkannya sebagai orang terakhir yang diperhatikan di keluarganya, tipe orang
yang ingin menerima kasih sayang secara gamblang, terang-terangan bukan bias. Frustasi? Iya. Ditambah lagi, Deokseon
memiliki self esteem yang rendah. Ia
butuh sosok yang seutuhnya menghargainya bukan seseorang yang setiap saat
mengajaknya bertengkar. Deokseon jelas sangat berbeda dari Sung Shiwon di Reply
1997 dan Junghwan bukan Yoon Yoon Jae yang selalu straightforward dalam bersikap. Di satu sisi, Taek memiliki sifat staightforward Yoon Jae. Ia
terang-terangan mengaku pada teman-temannya bahwa ia menyukai Deokseon sebagai
wanita bukan teman biasa. Satu contoh kecil yang cukup jelas menggambarkan
betapa berbedanya Taek dan Junghwan. Junghwan dan Deokseon pergi menonton
konser bersama-sama, Deokseon mengeluh kedingingan. Junghwan malah mengomelinya
karena memakai rok pendek. Lalu bandingkan ketika di tahun 1994, Taek menemani
Deokseon menonton konser Lee Seung Hwan. Tanpa diminta, Taek segera
mengangsurkan jasnya di bahu Deokseon. Jika Junghwan dan Deokseon ibarat dua
sisi mata uang yang bersebelahan, tidak pernah bertemu maka Taek dan Deoksun
adalah lambang Yin dan Yang dalam tradisi China. Mereka saling melengkapi. Klop. Junghwan selalu bersembunyi
di balik sikap jaim-nya sedangkan Taek selalu mengatakan apa yang dipikirkannya
secara langsung pada orang yang dituju. Jadi sekali lagi saya tanya, tipe
seperti Deokseon cocoknya sama Junghwan atau Taek? Sampai di sini apakah
tulisan saya masih terdengar masuk akal? Semoga iya.
-
Semakin sering me-rerun Reply 1988
semakin saya sadar Lee Woo Jung menerapkan teori pararel antartokoh-nya. Untuk
apa? Untuk apa lagi kalau bukan mengajak penontonnya belajar dan membandingkan output dari tokoh-tokoh ini. Jika kamu
termasuk si pemuja drama romantis akut, kamu akan melewatkan hal satu ini.
Percayalah, Reply 1988 lebih dari sekadar Junghwan atau Taek yang pantas menjadi suami
Deokseon.
-
Bagi saya langkah Junghwan merebut cinta
Deokseon sudah terhenti di episode 14 setelah insiden kemeja pinkeu itu. Itu
adalah kesempatan terakhir yang dimliki Junghwan dan ia membuangnya begitu
saja. Kalau saja ia mau mengejar Deokseon dan menjelaskan yang sebenarnya
perihal kemeja itu, saya hampir yakin Deokseon dan Junghwan punya kesempatan
cukup besar untuk bersama. Sekali lagi jangan menyalahkan Taek dalam urusan
ini. Taek tidak memiliki kaitan apa-apa. Semata-mata karena Junghwan yang
terlalu banyak pertimbangan dan peragu. Coba pikir, apa salahnya menjelaskan
pada Deokseon kalau ia dan Jung Bong memiliki kemeja yang sama? Tidak sulit
kan? Itulah kekurangan terbesar Junghwan sebagai karakter.
-
Di episode 18 saat Junghwan
mengungkapkan perasaannya pada Deokseon dan berakhir dengan mengatakan itu
hanya bercanda, saya lebih dari yakin Deokseon tidak terpengaruh. Sebelum dan
setelah Junghwan confess, Deokseon
dua kali menatap antusias ke arah pintu kafe yang terbuka. Ia seperti menunggu
seseorang. Siapa? Siapa lagi kalau bukan satu orang yang belum hadir di situ—Taek.
Jangan lupa bahwa satu-satunya penyebab mengapa Deokseon dulu mendekati
Junghwan karena ia terpengaruh kata-kata
teman-temannya yang bilang Junghwan menyukainya. Kaitkan dengan dialognya
bersama Dong Ryong di tangga, bukan soal siapa yang menyukai Deokseon,
melainkan siapa yang yang disukai Deokseon. Saya dengan hanya menggunakan
logika sederhana sulit menemukan satu titik yang bisa mengantarkan Deokseon
pada kesimpulan mengapa ia bisa jatuh cinta pada Junghwan. Sementara jalan yang
menghubungkan antara Taek dan Deokseon terentang nyata—sejak kedatangan Taek di
Ssangmundong. Ingat loooh, kita belum melihat bagaimana awalnya Taek bisa
menyukai Deokseon. Kalau di episode 19 dan 20 kita dikasih flashback Deokseon dan Taek, udah deh.... Game over!
-
Di awal episode 18, firasat bahwa
Deokseon dan Junghwan sudah terlihat. Pagi setelah acara ulang tahun Taek,
Deokseon dan Junghwan saling melewatkan tanpa sadar.
-
Setelah Taek dan Deokseon akhirnya
menonton konser Lee Seung Hwan, future Deokseon muncul. Lagu yang diputar di
kafe adalah lagu Lee Seung Hwan. Deokseon bilang kepada orang yang
meng-interview nya bahwa ia sering mengikuti konser Lee Seung Hwan dan memutar
lagunya di rumah. Junghwan menyukai Lee Moon Sae, di tahun 1994, Taek
satu-satunya orang menemani Deokseon menonton konser Lee Seung Hwan. Dan lagi,
lagu yang diputar di malam ulang tahun Taek adalah lagu Lee Seung Hwan. Taek
menyukai Deulgukhwa, lalu kenapa ia memiliki kaset Lee Seung Hwan?
Jangan-jangan dia selama ini memantau hidupnya Deokseon? HAHAHAHA
Saya
ingin mengingatkan, ini drama bertema keluarga bukan ROMANCE.
Saya
sudah tiba satu titik, jenuh dengan kengotototan #TeamJunghwan. Ya sudahlah,
kata saya mah. Kita tunggu aja
episode 19 dan 20 dan lihat siapa yang akan menangis di akhir.
Life is irony.
This is just a drama. Don’t
overthinking.
Oiya, ini pesan dari Sajangnim untuk orang-orang yang membenci Taek
Setuju ka setuju !!
ReplyDeletetulisannya keren,ini baru tulisan yg logis dan masuk diakal haha
selalu ada adegan future deok sun dan future husband minum kopi nah yg aku heran disini kalo future husband nya jung hwan emang jung hwan suka ya minum kopi gitu aku ga ada tuh sepanjang episode reply ngelihat jung pal minum kopi --
Bener kaaaan kataku, kita gak perlu mengkhawatirkan apa pun setelah episode 17 :)
DeleteAku #TeamTaek tapi jujur aku ga terlalu perhatiin hint hint di future Deok Seon&Taek, soalnya fisik si future husband JungHwan banget tapi sempet ragu karena bibirnya nggak tebel (hapal banget sama Reply series they just freaking detailed about everything).
ReplyDeletemulai episode Taek mimpi nyium Deok Seon tapi mimpi, sama hint future husband yang pake jaket dengan lambang american air force (yang keuciiiiillll banget) mulai ragu kalau itu Taek. sempet nguatin diri kalopun bukan Taek yang jadi suaminya, aku patah hati sedikit nggak apa-apa.
and daaassssss, pas Jung Hwan nembak Deok Seon tapi bercanda, dan Deok Seonnya biasa aja, aku mulai pitiful sama Hwannie. mulai goyah kepercayaan ku pada Taekie :')
tapi terimakasih loohhh review ini sumpah bikin mikir bgt sih, bikin 'eh iya juga ya' gituuuu and i hope you write/share it in english so the international fans (which badmouthing this drama worse than the korean fans) could get why its Taekkie who will be the husband :)
Hello there! :)
DeleteShin Woon Ho dan Lee Woo Jung sangat cerdas, itulah kenapa aku percaya jalan cerita Reply 1988 tidak se-dramatis itu. Mereka konsisten sejak awal hingga akhir. Setelah episode 17 aku seratus persen yakin suami Deokseon adalah Taek.
Grammar-ku anucr, kuatirnya kalo nulis engrish yang baca udah pusing duluan dan gak dapet makna apa yang kutulis wkwk
Makasih banget udah mau mampir dan baca, ya... Seeya!
Seneng akhirnya ketemu blog yg pro team taek, makasih udah buat reviewnya :) ending nya bner bner buat semua orang kaget apalagi untuk team tetangga tapi yg saya sesalin ketika ending ga sesuai harapan mereka okelah mereka kecewa sedih tp jangan sampai ngomel ngomel writer-nim sama pd-nim mereka udah buat drama yang sangat bagus banyak pelajaran yg bisa kita ambil tp ktika ending tidak sesuai harapan jangan lah bash karakter taek atau deoksun saya yakin writer-nim ga mungkin merubah ending hanya gara gara katanya pgb populer padahal kita tau sendiri rjy lebih populer di korea di bandingkan pgb sekarang, saya sependapat ending pasti sudah di putuskan dr awal pembuatan naskah tapi cara writer-nim menulis drama ini memang luar biasa sampai sampai tidak ada yg bisa membaca akhir dari drama ini tapi apakah drama atau sebuah cerita sukses apabila tidak dapat dibaca atau di prediksi jalan ceritanya oleh yg nonton jadi saya harap team tetangga bisa lebih menghargai kerja keras writer-nim dan pd-nim salam damai #teamtaek
ReplyDeleteYuhuuuuuu :)
DeleteAku gak tau mau ngomen apalagi soal tim tetangga :)
Gak ada yang sempurna, tapi seenggaknya Shin PD dan Lee Woo Jung sudah berusaha keras membuat drama yang bisa menyentuh hati penontonnya dan bagiku ini sudah lebih dari cukup.
Sedih, minggu depan gak ada lagi Genk Ssangmundong T________T
Aku males banget baca blog sebelah, isi nya koar koar aja udah kaya orang mau nyuci otak pembacanya, padahal penulis itu harus netral, dia ga pantes, aku lebih suka eonni di sini yang walau teamtaek tapi tetap netral. Apalagi blog sebelah mogok ga buat sinop episode 19 & 20, udah kaya anak kecil banget, tambah males buka blog nya.. Eonni tolong sering update info Reply 1988 sama buat sinop episode 19 & 20, aku udah nonton tapi tetep kurang greget kalo belum baca sinopsis nya tuh ^^ ,, kamsahamnida
ReplyDeleteDimaklumin aja, mungkin karena kecintaan mereka pada karakter Junghwan (atau malah Ryu Joon Yeol?) yang luar bi(n)asa yang bikin mereka seperti itu. Didoakan semoga cepet reda aja--soal Reply 1988 :)
DeleteInshaaAllah kalo ada waktu luang aku masih ingin nulis tentang Reply, masih banyak yang pengen ditulis T_______T
Huaaaaaa kangen Geng SSangmun-dong....
Iya kangeen bgt sama gengs samundong berasa jadi bagian dari mereka sedih bgt entah kapan ni bisa move on dari reply 1988
Deletemau ngeralat sedikit soal pernyataan ryu joon yeol lebih terkenal dari park bo gum sebenernya sih kalo mau pake hitungan statistik park bo gum jauh lebih terkenal dari ryu joon yeol (aduh mohon maaf beneran deh hari ini hari terakhir nyebut nama ryu joon yeol di blognya kaka haha) cuma memang netizen indonesia kalo dari pengamatanku lebih condong ke ryu joon yeol sih beda sama netizen korea mereka cenderung lebih netral kayanya kalonya ngga salah sih ya pengamatan sayanya~
DeleteWuaaa... keren banget mbak mmg bnrn penulis ya pantes beda banget gaya menulisnya dr tetangga sblh...ya aku sih maklumin aja ya karena usia dia jg lbh muda dr aku...wajar lah masih blm dwsa dan terkesan childish...dr awal yg udah yakin 1000%...berandai2 dg ekspektasi dan mengacuhkan cerita yg d berikan penulis sungguh sangat disayangkan sikapnya....pasti malu banget deh sm tulisan yg udah yakin itu dan hasilnya jauh dr harapan dia...aku rasa dia mau buat novel khayalan sendiri ttg junghwan atau rjy..lol
ReplyDeleteDan spt mbak blg..."apakah kita menonton drama yg sama???"
Yg kt tonton reply88...nampaknya mereka menonton kisah tragis keragu2an junghwan...lol
Aq juga yakin dari awal kalo taek yg akan jdi suaminya DS,tpi menurut aq yg jdi masalah adalah pemeran junghwan yg karisma dan karakternya begitu kuat untuk ukuran second male,dan tanpa sadar justru dialah pendongkrak rating (menurut aq loh y),mungkin ini sebabnya terlalu banyak scene DS Junghwan karena lbh menarik,tpi penulis ttp ingin fokus pda rencana asal bawa taek yg jd suami DS,tpi sayangnya karena dri awal Junghwan lbh bnyak di blow up emosinya,nyebabin pas akhir DS sama taek kurang Kerasa feel nya,klo menurut abdel mah kurang pecah dan gernya kurang berantakan hahahah
ReplyDeleteYg bikin aq yakin taek future husband DS
1.pas taek kecil baru pindah dia belum turun dari mobil dan DS mengintipnya dari luar,dan adegan itu begitu manis seolah penulis memberi tahu akan da sesuatu diantara mereka
2.saat melihat foto di thn 2015,DS berkata ma suaminya bahwa dulu suaminya mengatakan dia cantik saat itu,dan ga lama ada scene DS ma taek berfoto be2 di china dan taek mengatakan DS cantik
3.muka pemeran taek paling ganteng .udh aq tebak pasti yg plg ganteng lead male nya
Tpi di tengah2 aq malah bingung justru junghwan yg kuat karakternya ,itu sih kayanya yg bikin pro junghwan ngamuk,aq netral ya dri awal heheheheh
Haloooo, Mbak Dini. Makasih banget loh udah mampir ke mari. Hayuk kita diskusiin komentar Mbak Dini. Saya seneng sharing orangnya. ^^
Delete1. Karakter Junghwan terlalu kuat untuk ukuran 2nd lead male.
- Apakah pernah ada sepatah kata dari tim produksi Reply 1988 soal siapa lead male, siapa 2nd lead male, siapa supporting roles di serial ketiga ini? Mohon cerahkan saya.
- Di mana letak 'kekuatan' karakter Junghwan? *no effense* Saya hanya ingin mengenal karakter Junghwan sesuai apa yang Mbak Dini katakan di atas. Siapa tahu ada yang terlewat pengamatan saya sebagai penonton.
- Kasih saya semacam pencerahan soal ini 'Junghwan sebagai pendongkrak rating versi Mbak Dini'. Karena sependek ingatan saya, rating Reply selalu stabil bahkan endingnya nyaris tembus 20% padahal scene Junghwan bisa dikatakan sangat sedikit menjelang ending. Jadi saya tidak bisa menyambungkan titik temu rating tinggi=Junghwan's effect.
-'Scene Junghwan dan Deokseon yang terlalu banyak' karena lebih menarik. Lee Woo Jung terlalu berani mengambil resiko jika dia--misalnya melakukan seperti yang Mbak Dini bilang di atas. beliau sudah pernah melakukannya di di Reply 1994 dan efek yang ditimbulkan tidak main-main negatifnya. Untuk ukuran Lee Woo Jung dan Shin PD yang menurut saya termasuk orang2 cerdas, saya rasa mereka tidak ingin/tidak akan melakukan kesalahan yang sama kedua kali.
Pada akhirnya bagi saya pribadi, TeamTaek dan TeamJunghwan menonton drama ini berangkat dari persepsi serta referensi yang berbeda soal bagaimana dan akan seperti drama ini berjalan di setiap minggunya. Dan satu lagi; selera. Ekspektasi berlebihan bisa membunuh. Saya percaya klaim satu ini karena sata pernah mengalaminya.
Oya, point nomor 3. Muka paling ganteng=lead male << saya tidak tahu hipotesa ini lahir dari mana. Terlalu naif jika Lee Woo Jung meng-cast Bogum sebagai suami Deokseon karena dia paling ganteng dan Jun Yeol 'sengaja' di-casting sebagai Junghwan (yang mbak Dini klaim sebagai 2nd lead male) karena dia kurang ganteng dari Bogum.
Jika hipotesa ini diterapkan di banyak drama waaaah bisa banyak yang ngamuk. Semisal Lee Jong Suk=1st lead male dan Kim Young Kwang= 2nd lead male (karena kurang ganteng dibanding LJS) di Pinocchio.
Saya sedih melihat banyak orang yang men-judge Lee Woo Jung dan SHin Won Hoo seenak lutut seolah-olah mereka yang paling tahu isi dapur Reply 1988 itu sendiri. T_____T sedih saya mbak, mungkin saya butuh pukpuk
Saya baru selesai ngikutin R1988 haha , baru berani baca artikel gini pas udah tamat nontonnya haha . Dari awal saya nonton saya udah kepikiran siapa suaminya DS , tebakan awal muncul waktu di Ep.3 disitu saya liat cuma Taek yg kidal, terus sayanulang ke adegan akhir Ep.2 disitu future husbandnya DS minum kopi pake tangan kiri , jadi dari awal saya udah jadi #TeamTaek haha, ehh ternyata beneran taek. Baru tau juga ternyata sempat ada civil war #TeamJungHwan sama #TeamTaek. Salut sama kakak yg tulis artikel ini semua penjelasannya logis. Lanjutkan kak review drama drama lain yaa
ReplyDeleteSeneng sekali sy membaca tulisan di blog ini mengenai drama R88. Sy sdh lama tdk menonton drama Korea sjk dipindahtugaskan ke suatu daerah d mana sinyal internet parah n listrik srg padam shg malas utk menonton lewat DVD. Alhamdulillah skrg sdh balik lg ke kota asal sehingga bs nonton lg. Sempat kecewa ketika menonton what’s wrong with sec Kim yg di ref teman sbg drama terbaik ternyata jalan ceritanya tdk membuat sy terkesan bahkan byk sekali yg sy skip. Akhirnya sy putuskan Utk menonton drama berdasarkan ref Mbah Google n di sarankan Replly series. Sy tonton scr berurut dimulai dr R97 selama hampir 3 minggu krn sy pikir ceritanya berkaitan. Tapi Mmg R88 meninggalkan kesan mendalam sehingga sy penasaran bagaimana tanggapan org lain tapi ternyata sy membaca byk kecewa endingnya pdhl menurut sy malah sesuai. Sampai akhirnya ketemu blog ini n sy setuju thdp semua analisa yg di tulis, terutama ttg teori pararel antar tokoh. Scene2 yg plg sy ingat adlh dlm satu Eps ketika pernyataan cinta saat salju turun yg dilakukan SW kpd Bora n dilanjutkan CT mengajak DS nonton berdua sj atau saat ibu Sun Woo digoda agar menikah sj dgn ayah CT tak lama kemudian scene CT n DS di goda Dong Ryong agar jadian saja atau jg saat kita ditunjukkan scene ibu SW merawat ayah CT d rmh sakit kemudian dilanjutkan kita melihat DS melakukan hal yg sama thdp CT di Cina. Semua scene2 itu ada di eps awal jadi sy yakin penulis sdh menetapkan suami DS dr awal n tdk merubah script sama sekali krn byk sekali scene2 awal yg hrs di jelaskan di eps akhir jika ternyata yg jd suami adlh JH bukan CT. Sy jg tdk sependapat ada yg mengatakan kalau perlakuan DS ke CT adlh seperti ibu n anak, kita dpt lihat perlakuan ibu SW ke ayah CT. Selain itu kdg2 jika kita sdh menikah maka srg memperlakukan suami spt seorang anak n ada di salah satu eps saat d rmh ibu JH mereka mengatakan bahwa suami mereka adlh anaknya. Satu lg scene yg membuat sy yakin DS akan menikah dgn CT adlh ketika dia memilih menggunakan sarung tangan dr CT, di sini kita melihat bahwa jika di suruh memilih antara CT n JH maka DS memilih CT. Menonton R88 membuat kita memahami satu karakter tdk hanya berdasarkan yg terlihat tapi jg hrs menyimak pendapat tokoh2 lain jd kalau menontonnya hanya fokus pd 1 tokoh sj tdk menghubungkan dgn tokoh2 yg lain maka akan menimbulkan kesimpulan yg berbeda terhadap karakter satu tokoh. Sekali lg sy ucapkan terima kasih kpd blog majimaksarang atas tulisannya n skrg sy melanjutkan menonton Signal sesuai referensinya.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir, Mbak Eka ^^
DeleteSenang sekali denger Mbak Eka nonton Reply 1988 dan suka endingnya. Soalnya banyak yang kecewa, nuduh cem macem...
Signal kudu musti wajib ditonton, Mbak! SERIUS AKU.
Siappp, ini sdg nonton Signal, mau msk eps 3, ditunggu review drama lainnya 😘
Delete