Sinopsis IRIS 2 Episode 12 Part 2
Part 2
Yoo Gun bangkit
dari duduknya. Soo Yeon tidak bisa menahan air matanya.
“Kau sudah
kembali.”
Yoo Gun
mengeluarkan deheman, tidak sanggup mengeluarkan kata-kata. Ia melihat cincin yang
melekat di jari Soo Yeon. Cincin yang pernah diberikannya. Semakin ia tidak
bisa menahan keharuan di hatinya.
“Terimakasih...
sudah kembali...” ucap Soo Yeon terbata.
“Maafkan aku...
hanya itu yang bisa kukatakan. Maafkan aku, Soo Yeon-ah...”
“Tidak
apa-apa...” Soo Yeon tersenyum walau air matanya masih terus mengalir.
Pertemuan mereka
penuh keharuan tapi dingin. Kenapa aku bilang seperti itu? Rasa bersalah yang
sangat besar tertanam kuat di kepala Yoo Gun. Aku khawatir itu akan membuat
hubungan mereka tidak manis lagi seperti saat Yoo Gun belum terluka dan diculik
IRIS.
Choi Min
mengamati monitor leptopnya. Ia memantau pergerakan Baek San. Masih ingat kan
sebelum dilakukan pertukaran, Oh Hyun Kyu telah menyuntikan alat pelacak di
bagian leher belakang Baek San.
“Aku
sudah menyuntiknya dengan bius lokal jadi ia takkan merasa sakit selama
beberapa hari. Selama itu, dimanapun dia berada kita dapat melacak lokasinya.”
Oh Hyun Kyu menjelaskan.
“Bisakah
kau merahasiakan ini untuk sementara?” pinta Choi Min.
Oh
Hyun Kyu setuju tapi ia menanyakan apakah ada alasan mengapa mereka harus
merahasiakan itu?
“Kau
akan tahu nanti,” kata Choi Min.
Di ruangan TF-A
Team, tim dispatch melakukan pelacakan keberadaan Baek San. Mereka sudah
mengirimkan fotonya ke polisi. Profil Baek San juga akan masuk ke dalam daftar
buronan hari itu. Mi Jin bilang mereka dengan mengakses sistem komunikasi
polisi.
Yoo Gun merenung
sendirian di ruang tahanannya. Mengingat pertemuan pertamanya dengan Baek San
di saat pertukaran setelah berpisah setahun. Mengingat foto yang telah
membuatnya salah pengertian hingga detik itu bahwa Baek San-lah yang membunuh
Ayahnya. Mata Yoo Gun penuh dendam. Eaaalaaah. T_______T
Ada seseorang
yang mencopy finger print Yoo Gun.
Who? For What? *perasaan gak enak*
Choi Min masih
terus melakukan pemantauan terhadap keberadaan Baek San saat Direktur Kang
masuk. Choi Min hendak berdiri tapi Direktur Kang melarangnya.
“Aku akan segera
pergi,” katanya. “Urusan Dalam Negeri telah mengirim surat panggilan. Kenapa kau
menyelidiki urusanku dengan Lee Soo Jin sekarang?”
“Ini masalah
yang harus kami bereskan sekarang.”
Direktur Kang
menahan geram. “Kau pasti mencoba untuk menghindar dari tanggung jawab atas
kehilangan Baek San dengan mengeluarkanku. Apa rencanamu setelah kau mengirimku
ke Badan Intelijen Nasional?”
“Menurutku kau
sudah keterlaluan.”
Direktur Kang
mencopot ID cardnya dan melemparkan ke atas meja. “Terserah kau saja!” ucapnya
berlalu.
Direktur Kang
melewati koridor bersama seorang ahjussi, mungkin dia yang namanya Ketua Tim
Hwang kali yah? Direktur Kang bermaksud mengambil alih Tim TF-A.
“Selama aku di
Badan Intelijen Nasional, aku mau kau mengambil alih Ruang Situasi sebagai
Kepala Bagian,” kata Direktur Kang.
“Apakah kau mau
aku mengawasi Wakil Direktur Choi Min?”
“Untuk menangkap
IRIS, Choi Min melakukan segala cara bahkan jika cara itu ilegal. Anggap kau
melakukan hal ini demi negara dan awasi dia dengan seksama.”
“Tapi tetap
saja...”
Direktur Kang
menenangkan rekannya. “Aku akan segera kembali.”
Saat itu Hyun
Woo datang menghadap. “Apa kau mencariku?”
“Bukankah kau
dekat dengan Jung Yoo Gun?” tanya Direktur Kang.
Hyun Woo
mengiyakan.
“Bagaimana
sekarang? Kau percaya padanya sekarang?”
“Aku tak
mengerti maksudmu.”
“Seperti yang
kudengar, aku bertanya apakah kau masih mempercayai seseorang yang telah
berperan sebagai bagian operasi IRIS selama setahun terakhir? Jung Yoo Gun akan
segera dibebaskan.”
“Benarkah?”
Ahjussi tanpa nama itu menyela.
“Pengampunan
yang diminta Wakil Direktur telah
dikabulkan oleh Presiden. Untuk menangkap IRIS ia ingin memiliki akses khusus
informasi Jung Yoo Gun untuk menangkap IRIS. Kau harus membentuk tim pengawasan
untuk mengawasi Jung Yoo Gun,” kata Direktur Kang. Hyun Woo tentu saja kaget
dengan itu. Direktur Kang melanjutkan, “Seseorang harus melakukannya. Menurutku
kau orang yang tepat.”
Hyun Woo menolak
melakukan itu. “Maaf. Aku ingin kau mencari orang lain untuk tugas tersebut.”
“Apa katamu? Kau
pikir di sini taman bermain anak atau bagaimana? Kita tak tahu apa yang sudah
dilakukan Jung Yoo Gun selama dia menghilang. Atau apakah ia sudah dicuci otak
dan kembali sebagai agen ganda. Terlebih lagi ia hampir membunuh Ji Soo Yeon.”
Mendengar nama
Soo Yeon disebut, Hyun Woo berubah pikiran. Ia akan melakukannya. Tau aja
Direktur Kang apa yang bisa membuat Hyun Woo mengubah keputusannya. Nama Ji Soo
Yeon memang ampuh. Direktru Kang memuji Hyun Woo sudah mengambil keputusan yang
tepat, ia menyuruh segera dibentuk tim dan laporkan padanya jika Hyun Woo
menemukan sesuatu.
Choi Min
memberitahu Soo Yeon bahwa Yoo Gun akan menerima pengampunan khusus dan segera
dibebaskan. Tapi Yoo Gun akan dibebastugaskan dari NSS.
“Dia akan
menjadi tahanan rumah untuk sementara. Dia juga tak boleh menghubungi orang
luar. Aku memberimu akses khusus ke tempatnya jadi jaga dia dengan baik. Dia mungkin
masih syok.”
“Ya, aku
mengerti.” Soo Yeon menjawab.
Baek San
menemukan rumah Jung Soo Min, ibunya Yoo Gun! Ia menahan haru sembari mengamati
sekitar rumah itu. tiba-tiba lampu dinyalakan dalam rumah. Ibu Yoo Gun
terbangun dan menyadari kalau ada orang di halaman rumahnya.
“Siapa itu?
tanyanya sambil membuka pintu. Karena rada gelap, Ibu Yoo Gun mendekat demi
memastikan penghlihatannya.
“Tidak
mungkin... tidak mungkin kau...”
Baek San
melangkah maju. “Maafkan aku...” Baek San menangis. “Aku datang sangat
terlambat, kan?”
Keduanya saling
bertangisan. T_____T
Joong Won dalam
proses pemulangan ke negaranya. Ia dikawal petugas. Joong Won ditahan saat mau
ke toilet.
“Kau akan
mengikutiku ke toilet?”
Itu akal-akalannya
Joong Won saja sebenarnya sebab setelah ia masuk ke dalam toilet bersama ajudannya,
petugas NSS yang menunggunya di depan pintu masuk toilet menyadari ada yang
tidak beres, Joong Won terlalu lama berada di dalam dan tidak keluar juga. Benar
saja, Joong Won melarikan diri melalui atap. Sebuah mobil putih menjemput
mereka di luar. Petugas NSS kehilangan jejaknya. Pfiuuuh.
Di ruangannya,
Choi Min mencoba mengorek cerita dari Yoo Gun mengenai pergerakan IRIS.
“Ceritakan
tentang Mr. Black.”
“Dia bertanggung
jawab atas semua kegiatan di Asia Timur. Termasuk Rey, semua anggota IRIS akan
mengikuti perintahnya. Selain kode nama ‘Black’ tak ada hal lain yang
kuketahui,” jawab Yoo Gun.
“Apakah
menurutmu Yoo Joong Won juga menerima perintahnya?”
“Aku memang yang
membawa Kwon Young Choon dari lokasi perundingan, tapi tang menyerahkannya
padaku itu Yoo Joong Won.”
Choi Min
mengerutkan kening, “ Yoo Joong Won?”
“Kwon Young
Choon dan Yoo Joong Won, adalah dalang pembunuhan seluruh pihak Korea Utara.”
“Tapi tetap saja
kita tidak punya bukti.”
Yoo Gun menghela
napas. “Yoo Joong Won dan IRIS punya rencana lain. Ketika aku ditahan di
Jepang, Rey memberitahuku. Tujuan utama IRIS adalah melakukan teror nuklir di
Seoul dan Pyongyang. Alasan mereka menginginkan Baek San adalah karena Baek San
tahu lokasi 5 senjata nuklir itu. kau sudah tahu hal ini.”
Masih dalam
pelariannya, Yoo Joong Won berkata mereka telah membuang banyak waktu. para
oposisi dalam Republik telah mengambil tindakan.
Di ruangan TF-A
Team, tim dispatch bekerja sangat keras mencari keberadaan Yoo Joong Won
walaupun hingga detik itu mereka tidak menemukan apa-apa. Hae Young
memerintahkan agar arena pencarian diperluas menjadi radius 10 kilometer.
Choi Min datang
menanyakan perkembangan pencarian mereka.
“Kami sudah
memeriksa setiap CCTV hotel dalam radius 2 kilometer. Tapi kami belum
menemukannya.” Hae Young selaku ketua Tim Dispatch yang menjawab.
Choi Min pusing
pastinya. “Baek San dan kini Yoo Joong Won. Ini berbahaya.”
“Kudengar Ketua
Tim sudah dibebaskan. Apakah dia akan bergabung kembali dengan TF-A Team?”
“Jung Yoo Gun
bukan lagi agen NSS. Jangan sampai salah.”
Semua anggota
TF-A Team yang berada di ruangan itu menunjukkan wajah sedih. Byung Jin
menyerahkan sebuah print gambar tersangka yang mungkin memasuki server NSS
kemarin. Byung Jin menemukan gambar saat orang itu (Tae Hee) memasuki dan
keluar gedung.
“Kami sedang
melacaknya sekarang.”
Choi Min
menginginkan Byung Jin dan Ji Yun ke ruangannya saat itu juga.
“Baek San, Yoo Joong
Won dan sekarang wanita ini menjebol server kita. Begitu banyak hal terjadi
sekaligus jadi kita perlu menyimpulkan semuanya.” Choi Min langsung ke intinya
sesaat setelah mereka tiba di ruangannya. Baik Ji Yun maupun Byung Jin
sama-sama mengangguk mengiyakan.
“Cari tahu
tentang wanita ini. Begitu kau mendapat
petunjuk, aku akan mengirim tim untuk melakukan penangkapan.”
Tiba-tiba Choi
Min menanyakan keberadaan Hyun Woo. Byung Jin ragu-ragu menjawab. Choi Min
mencurigai ada sesuatu yang disembunyikan darinya.
Jadi ada
dimanakah uri Hyun Woo? Dia lagi nge-stalking
Yoo Gun di apartemennya. Udah keliatan frustasi Hyun Woo gara-gara Yoo Gun
tidak menunjukkan pergerakan apa-apa. Young Min bertanya apakah mereka harus
melakukan itu?
“Ini tak seperti
kita tak mengenalnya. Kita sudah menginvasi ruang pribadinya,” keluh Young Min.
“Aku juga tak
suka melakukan ini. Tapi jika bukan kita, orang lain yang akan melakukannya,”
kata Hyun Woo seraya mengusap wajahnya. Semrawut amat itu muka.
Saat itu Soo
Yeon dan Yoo Gun tiba di apartemen Yoo Gun. Lagaknya Yoo Gun itu persis kayak
orang yang baru pertama kali datang ke sana. Dia mengamati semuanya. Sesampainya
di dalam apartemen, Soo Yeon mengingatkan status Yoo Gun saat ini adalah
sebagai tahanan rumah jadi ketika ia keluar seorang agen akan mengawalnya untuk
sementara waktu. Yoo Gun juga tidak boleh menggunakan ponsel.
“Jangan anggap
ini sebagai tahanan rumah tapi cobalah untuk beristirahat,” kata Soo Yeon.
karena di sana tidak ada makanan jadi Soo Yeon akan keluar membeli makanan.
Yoo Gun
menyadari sesuatu, ia bergerak cepat ke kamarnya dan memutar balik lemari kaca
(itu loh yang ada tempelan foto-fotonya Baek San dll di belakangnya). Mungkin
Yoo Gun takut Soo Yeon melihatnya padahal kan memang Soo Yeon sudah tahu itu.
Soo Yeon mendekati Yoo Gun.
“Selama aku
tinggal di sini dan mengikuti informasi yang kau tinggalkan. Aku menemukan
ternyata Ui Sang Chul masih hidup. Jadi aku menemui Ui Sang Chul. Aku menemukan
kenyataan tentang Ayahmu dan Baek San.”
Yoo Gun menatap
Soo Yeon (tatapannya itu loooh, bukan tatapan Yoo Gun seperti yang selama ini
kita kenal kalau menatap Soo Yeon. Asing.)
“Aku banyak
berpikir bagaimana caranya untuk memberitahumu. Tapi, menurutku akan lebih baik
jika kau mendengarnya langsung dari Ui Sang Chul. Aku akan meminta ijin untuk
keluar selama beberapa hari. Jadi, kita bisa pergi bersama.”
Yoo Gun
mengangguk.
“Istirahatlah. Aku
akan ke toko makanan sekarang...”
Kasihan Soo
Yeon. Yoo Gun benar-benar berubaaaaaaah. Sebeeeel pengen ngejambak-jambak
rambut Rey *eh* Sebelum pergi Soo Yeon meletakkan ponselnya di atas meja. Aku tahu
ia sengaja melakukannya. Ada satu orang yang harus dihubungi Yoo Gun segera.
Yoo Gun mengambil secarik kertas yang ditempel di lemari itu. Ia sepertinya
terkejut membaca apa yang tertulis di situ tapi aku nggak tau apa bacaaanyaaaa
>_<
Baek San dan
Jung Soo Min menyusuri pinggir sungai berdua.
Baek San : Sudah
musim semi.
Soo Min : Segera
daerah ini akan dipenuhi dengan bunga liar.
Baek San :
Ternyata kau masih suka bunga.
Soo Min :
Setelah aku bertambah tua, aku semakin suka bunga. Apakah kau sudah menikah?
Baek San : Jika
maksudmu tentang pernikahan palsu, ya aku sudah menikah. Kau tahu pekerjaanku.
Soo Min baru
menyadari Baek San belum meninggalkan pekerjaanya sebagai agen. Lucu juga
ngeliat pengawalnya Baek San masih setia menjaga Baek San dari jauh.
Yoo Gun mencoba
menghubungi seseorang memakai ponsel Soo Yeon. Belum tersambung aja matanya
udah basah gitu. Dia menelpon ke rumah ibunya tapi tidak ada yang mengangkat.
Semua itu tidak lepas dari pengawasan Hyun Woo dan Young Min di dalam mobil
boks. Young Min bertanya apakah mereka perlu melapor Yoo Gun menggunakan
telepon Ketua Tim Ji. Tidak perlu. Biarkan saja. Itu kata Hyun Woo.
Yoo Gun
menghampiri Soo Yeon yang sedang mengeluarkan belanjaannya. Soo Yeon menanyakan
apakah Yoo Gun sudah menelpon ibunya? Tidak ada yang mengangkat, demikian
jawaban Yoo Gun. Mungkin saja ibunya sedang pergi liburan, simpul Soo Yeon. Soo
Yeon harus pergi, ia akan segera kembali dan mungkin pada saat itu ibunya sudah
kembali dan bisa mengangkat telpon. Oh Tuhaaaaan, sumpah sediiiih liat Soo Yeon
yang kayak diabaikan Yoo Gun. Sikap Yoo Gun ke dia tuh dingiiin bangeeeet masa.
Gregetan pengen nonjok. Coba Soo Yeon dipeluk sekali doang kek ini nggak sama
sekali. menatap mata Soo Yeon aja jaraaaaaaaang *Oups, keyboard lepiku nyaris
jebool gegara menekannya dengan keras hahahahaha* Tuh, si Hyun Woo aja yang
ngeliat itu dari layar monitor pengintai kesel kenapa Yoo Gun memperlakukan Soo
Yeon begitu.
Yoo Gun menyadari
seisi rumahnya sudah disadap. Ia merusak semua penyadap yang ada di sana. Young
Min berseru kalau mereka sudah ketahuan. Hyun Woo bergegas keluar mobil boks.
Soo Yeon
mengendarai mobilnya. Entah mau kemana. Sesaat ia mengingat ketika Yoo Gun
meminta maaf padanya di ruang interogasi. Langkah Yoo Gun ditahan dua orang
pengawas sewaktu hendak keluar dari pintu utama apartemen. Cuman dalam hitungan
detik, dua pengawas itu dilumpuhkan Yoo Gun bertepatan dengan kedatangan Hyun
Woo.
“Katakan Seo
Hyun Woo, Siapa yang memerintahkan ini?”
“Aku tak bisa
memberitahumu.”
Kemarahan Yoo
Gun meledak, “Katakan!” teriaknya sambil mencengkeram leher kemeja Hyun Woo.
“Meskipun tak
ada perintah, aku akan tetap melakukan hal yang sama. Kau yang menembak Soo
Yeon. Kau bisa mempercayai orang seperti itu?”
“Hentikan Seo
Hyun Woo!” Tetiba aja si Soo Yeon udah nyampe di sana. O.O “Apa yang kau
bicarakan? Kau juga tahu bagaimana kondisinya saat itu terjadi.”
Hyun Woo tidak
berbicara lagi tapi jelas di matanya ia marah sekaligus sedih melihat Soo Yeon
keukeuh percaya sama Yoo Gun. *pukpuk mas Dujun eh Hyun Woo* Hyun Woo
meninggalkan halaman Apartemen itu.
Malam merambat.
Yoo Gun sendirian lagi. Detik-detik saat ia menembak Soo Yeon melintas. Ekspresi
wajahnya mengerikan. Yoo Gun membalik meja dihadapannya. Kemarahan yang
mengendap kah yang membuat Yoo Gun sering kehilangan kontrol emosinya? Atau
karena peluru yang masih bersarang di kepalanya? Hiiiiy, serem -_________-
Hyun Woo main
sepedaan lagi. Nggak ngerti scene ini mau becerita soal apah. Hyun Woo cuci
muka, ngambil air di kulkas. Duduk minum sambil menampakan wajah cool. Piye to maksud e, Mas? Yasudah,
nikmati saja.
Tae Hee membawa
Yeon Hwa ke hadapan Joong Won.
“Dia sudah
datang.”
Joong Won
menoleh. “Kim Yeon Hwa! Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau terlihat seperti
itu?”
“Hanya itu yang
bisa kau katakan pada seseorang yang hampir mati?”
“Apa? Aku sangat
khawatir...”
“Sudahlah. Aku mau
mandi dulu. Setelah itu kita harus bicara.”
Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan,
ini scene paling paling paling paling dipertanyakan untuk apaaaa ditampilkan?
Haaaaah? PD-nim! Apa maksudnya scene Yeon Hwa mandi? Mana adegannya cukup lama
pulaaaak! Buat ngedongkrak rating? Nggak ngerti dah.
Abis mandi Yeon
Hwa duduk berhadapan dengan Joong Won.
Yeon Hwa : kau
harus menjawab dengan jujur setiap pertanyaanku.
Joong Won : Kau
membuatku takut.
Yeon Hwa : Siapa
kau?
Joong Won : Apa?
Apa yang kau bicarakan?
Yeon Hwa : Apa
kau orang bebas saat aku melihatmu di Kamboja atau apakah kau Wakil Kepala
Rakyat Angakatan Darat Republik Rakyat? Jika bukan, apa kau pembunuh yang
bersekutu dengan IRIS dan membunuh seluruh pihak perdamaian dari Korea Utara?
Yang mana kau sebenarnya?
Joong Won : Hei,
Kim Yeon Hwa. Tanyakan satu-satu. Kau pikir aku punya banyak mulut atau apa?
Jika kau menyudutkanku seperti itu, aku sendiri bingung siapa diriku.
Yeon Hwa :
Jangan mengganti topik pembicaraan. Jika kau berniat untuk kembali dan setia
pada Republik...
Joong Won : Kau
sudah salah paham. Hari ini, aku menerima operasi pembersihan dari Korut dan
hampir dipaksa untuk kembali tapi aku hampir lolos. Kau seharusnya berpikir
sebelum bicara!
Yeon Hwa : Apa
maksudmu?
Joong Won : Jika
kau tak percaya tanya pada park Choon Sung. Kau tak tahu tapi aku punya
rencana. Sampai aku memiliki kekuatan untuk membalaskan dendam pada Korut, ada
yang harus kulakukan di sini. Dan, aku tak ingin mengatakan ini tapi... (Joong Won memasang raut sedihnya) ibuku
telah dikirim ke kamp tambang batu-bara di Gyeonghueng karena aku. apakah kau
senang menyalahkanku setelah aku melewati semua ini?
Yeon Hwa :
Benarkah itu? Tapi kenapa kau baru menceritakannya sekarang?
Joong Won
setengah membentak, “Aku baru melihatmu sekarang. Kapan aku bisa memberitahumu?”
Yeon Hwa seperti
berpikir.
“Yeon Hwa,
dengarkan aku sekarang. Sama seperti keinginanmu, tidak lebih dari keinginanmu,
aku ingin balas dendam pada Korea Utara. Kau mengerti?
“Bagaimana?
Kapan?”
“Kita hanya
perlu menemukan Baek San. Maka ada cara membalas dendam. Jadi kau harus
membantuku juga. Ibuku, ibuku dan saudaraku Seung Won. Kita balas dendam pada
Korea Utara bersama.”
“Kau serius,
kan? Jika tidak, aku akan...”
“Membunuhku, ya.
Lihatlah mataku. Yeon Hwa, kau harus percaya padaku. Bisakah kau melakukannya?”
Joong Won berkata dengan berapi-api.
Yeon Hwa tidak
menjawab tapi kelihatannya ia masih ragu-ragu.
Ui Sang Chul
minum-minum sendirian di rumahnya. Ia berkata dalam hati. “Maafkan aku Baek San... Tidak, Yoo Sang Joon.”
“Satu-satunya
hal yang tersisa dari hidupku adalah alasan.” Ui Sang Chul menenggak habis
birnya. Kyaaaaaaa, ada seseorang di hadapannya menodongkan senjata. Ui Sang
Chul menyipitkan mata, “Aku tak ingin hidup seperti itu lagi.”
Dan dua kali
tembakan membuatnya terkapar kehilangan nyawa. Omaayaaaa! Orang yang menembak
Ui Sang Chul adalah orang yang sama yang telah mencuri finger print atau sidik jari Yoo Gun karena pria ini meninggalkan
jejak sidik jari Yoo Gun di pistol yang ia pakai membunuh Ui Sang Chul! I know who is he... Aku tahu! Bahkan
hanya dengan melihat bayangannya. *sobs*
Joong Won dan
Park Choon Sung tiba di tempat persembunyian Kwon Young Choon.
“Aku senang
melihatmu baik-baik saja,” Joong Won basa-basi. “Aku sudah mendengar tentangmu
dari Park Tae Hee.
Kwon Young Choon
membuka kacamatanya dan meletakkan koran yang sedang dibacanya. Ia bangkit dan
menghampiri Joong won.
“Kau pasti sudah
menerima surat panggilan tapi aku senang kau lolos. Jangan terlalu khawatir. Setelah
rencana kita selesai, aku akan segera mengampunimu.”
“Ya. Aku mengerti.”
“Jangan takut.”
“Tak ada ruang
untuk takut ketika itu berurusan demi kesejahteraan Republik.”
“Tentu saja. Begitulah
semestinya.”
“Ada yang ingin
kukatakan padamu,” cetus Joong Won. “Semua anggota IRIS telah dibunuh. Bahkan Rey
telah ditangkap oleh NSS setelah terluka. Kita bahkan tidak tahu apakah ia
masih hidup atau tidak.”
“Jadi?”
“Jadi... Mr.
Black akan membentuk kelompok baru. Karena Park Tae Hee dan aku telah membentuk
kelompok, bantu aku agar Mr. Black bekerja untuk kita.," tandas Joong Won
Wahhhh seruuuu... Aku pnasaran siapa yg nembak ui sangchul c?? Apakah anggota nss juga?
ReplyDeleteHihi... kasih tau gak yaaa? Gak ah biar penasaran *evil laugh* XDDD
DeleteKasihaan liat soo yeon karna tingkh yoo gun yg asing g kyk sblumny......mungkn it krna yoo gun mrsa brslh bnget ama soo yeon.....pengn cepat tahu ny yoo gun klw bapak ny baek san....
ReplyDeleteMksh buat sinop ny ,ku tunggu lanjtny...
Tiara
Di epi 13 pertanyaan Tiara akan terjawab jreeeng jreeeeng XDD
DeleteSeeeeemangattttt,lanjutin trus sinops nyy yya .......
ReplyDelete- nisa -
Alooooo Nisa, salam kenal ^^
DeleteGomawo...
Aduh...Hyun Woo kasian banget,cintanya bertepuk sebelah tangan gitu...
ReplyDeleteYoo Gun koq kyk gitu sih kan sayang si Soo Yeonnya di cuekin...
Tapi makasih buat sinopsisnya...tetep LANJUT!!!
Aduhhhhh, penasaran banget yg bunuh sangchul... Dari postur.na apa shihyuk ya..??? Wah, yoo gun bakal dituduh bunuh sangchul nantinya...
ReplyDeleteGregetan ma yoo gun, masak sikap.na ma soo yeon gitu doang... Ih nyebelin, g asyik... Kan kasian soo yeon.na... Ya sih bersalah boleh aja tp ya jgn berubah gitu ma org yg loe cintai...
Penasaran buat episode selanjut.na, apa sikap yoo gun bakal tetep gitu plus temperamental??? pa dia bisa balik kyk yoo gun yg dulu yah... Penasaran juga pa nanti ibu.na yoo gun bakal d bunuh juga.. moga" aja g kejadian...
Untuk hyun woo sabar ya, cz cinta sepihak emang nyakitin ati..
Untuk Kak Azzhura, MAKASIH BANGET dah bwt sinopsis.na... Lanjutin lagi ya, kak... Aq tunggu episode selanjutnya...
SEMANGATTTT....!!!!
Yoo Gun nyebelin >_< *getok Yoo Gun pake pistol*
DeleteDi epi 13 semakin seru dan... siapin tissu yaaah
Fighting Erma!! :)
thanks ya,mbk blh mt alm twitter ato fb nya gak? oya kmrn q bka dkorean drama profile para pemain drama iris in,tp knp g ad profile kim hyeonkon ya?
ReplyDeleteSama-sama... ^^
Delete@Zeero_Aplus. Mention yah biar kupolbek hehe
Duh lupa, iyah gak ada namanya Hyeonkon gak tau kenapa. Mungkin karena dia cuma jadi cameo beberapa epi saja. Klo gak salah dia leadernya BB Ajax ya?
Deletewoooohuuu...
ReplyDeleteaduh eonni serasa nonton dramanya,masa..
gregetan bin penasaran,,
boleh nebak kan??klo mnurut rin yg membunuh Ui Sang Chul tuh Shi Hyuk alias Joon oppa,,bener kan??*pede
okeh lanjutkan 8 sinopsisnya eonni..
hwaiting!!
Gak mau jawab pertanyaan Airin aaaaah hihihi
DeleteFighting!!! XDD
Seruu..ceritanya menguras emosi nih ;) ditunggu sinop berikutnya ya... Semangat.!! gomawo.
ReplyDeleteAnnyeong,,
ReplyDeletemian baru bisa komen di episode ini :D
lagi nayri2 sinop Iris 2 eh ketemunya di blog ini..
Seru banget deh pokoknya, dari awal sampe episode ini paling nyesek sama Hyun Woo T_T sini sama aku aja!! hehehehe
aku setuju sama Airin kalo yang ambil sidik jarinya Yo gun sama nembak Ui Sang Chul itu shi hyuk aka lee Joon..!!
ditunggu next episodenya thx ya thour :)