[Sinopsis] The Three Musketeers/Samchongsa Episode 1 Part 2
Sementara itu, di penginapan Seung Po
memberikan laporan pada pangeran Seo Hyun serta menyerahkan surat yang
ditemukan An Min Seo. Nampak sekali Ia berusaha memanas-manasi
“Bukankah ini konspirasi? Kupikir kau
harus melihatnya,” ucapnya seraya memasang senyum nakal. Memangnya itu surat
apa ya?
Pangeran Seo Hyun melirik Seung Po
sejenak lalu membaca isi surat itu.
Kau tau perasaanku sama denganmu,
bukan? Aku janji.Aku tak akan menikah dengan pria lain. Kalau kau tak kembali,
aku mau mati saja sebagai perawan tua atau jadi biksu. Aku tunggu sampai kau ke
Hanyang dan lulus ujian. Jika kau menyebut ayahku Kang Suk Ki di Hanyang,
mereka akan tunjukkan di mana rumah kami. Dari Yoon Seo.
Omo! Rupanya surat cinta!
Pangeran Seo Hyun tersenyum sehabis
membacanya.
“Bukankah seharusnya kita selidiki dia?”
kejar Seung Po. Yang Ia maksud adalah Dal Hyang. Siapa Yoon Seo, si penulis
surat hingga orang sekelas pangeran Seo Hyun harus tahu urusan ini? Pangeran
Seo Hyun lagi-lagi memberikan tatapan menyelidik ke Seung Po membuat pria itu
tergagap. Hahaha.
“Sepertinya kau menikmati ini.”
Seung Po menampik. “Mana mungkin? Itu
akan sangat merepotkan. Aku tak mungkin menikmatinya. Aku sangat sedih
sekarang. ” Padahal iya, bener. Dia sangat menikmatinya.
Berdasarkan raut wajah Pangeran Seo Hyun,
ia sangat tidak percaya pada ucapan Seung Po.
“Jadi, kita selidiki orang ini?” ulang
Seong Po “Tak bisa dibiarkan juga.”
“Benar, kita harus menyelidiknya secara
tuntas.” Akhirnya Pangeran Seo Hyun terperangkap juga. Seung Po bahagia sekali
LOL.
Pangeran Seo Hyun bertanya di mana
mereka bisa menemukan Dal Hyang. Seung mengatakan bahwa jika surat ini penting
bagi Dal Hyang maka Ia akan segera tiba di sana sebentar lagi. Pangeran Seo
Hyun memicingkan matanya, kaget.
Kalau kau mencari surat datanglah ke stasiun
Mapo, begitu isi surat kaleng yang diterima Dal Hyang. Yang kita sudah tahu
bersama siapa pengirimnya. Dari Samchongsa.
Tiga Pendekar.
Benar saja, tak berapa lama kemudian Dal
Hyang datang. Seung Po senang sekali. Ia sempat berbisik pada Pangeran Seo Hyun
mengingatkannya agar melakukannya dengan seksama.
Dal Hyang meminta suratnya dikembalikan.
Ia tak sengaja menjatuhkannya. Seung Po meninggalkan kedua orang itu yang
sama-sama merasa punya kepentingan dengan surat itu. Dal Hyang terkejut
mengetahui Pangeran Seo Hyun telah membaca suratnya tanpa sepengetahuannya.
Pangeran Seo Hyun dengan kalemnya tanpa rasa bersalah menyuruh Dal Hyang duduk
namun ditolak. Mungkin aura kewibawaan sang pangeran lah yang mau tak mau
membuat Dal Hyang memutuskan duduk pada akhirnya. Pangeran Seo Hyun menatap Dal
Hyang tak berkedip membuat Dal Hyang salah tingkah.
Di luar, dari lantai dua penginapan An
Min Seo dan Seung Po menikmati
pertunjukkan tari. Ralat, sepertinya hanya Seung Po yang menikmatinya
Samchongsa yang satu ini agaknya genit deh. An Min Seo menanyakan kenapa Seung
Po memperbesar masalah surat itu. Seru, begitu katanya.
“Aku juga ingin tahu apa yang terjadi,”
lanjutnya.
“Itu seharusnya bukan untuk mainan.
Seharusnya tak kutunjukkan padamu!” An Min Seo kesal. Awww, Samchongsa kita
yang imut-imut. I adore this guy so much
:D
“Dia terlalu keras.” Seung Po menukas. “Aku
ingin lihat sisi cemburunya. Benar-benar ingin hahaha.”
An Min Seo menarik napas panjang.
“Ini tidak bisa diberikan begitu saja
padamu,” Pangeran Seo Hyun menunjuk surat di atas meja. “Aku harus dengar
penjelasannmu.”
“Soal apa?
Dal Hyang seperti seorang tahanan
menghadapi sidang vonis.
“Seperti yang kau tahu, kami adalah
pihak yang berwenang. Tapi… surat ini terkesan seperti konspirasi. Kami harus
menyelidikinya.”
Dal Hyang terbelalak. “Konspirasi? Apa
maksudmu? Apa hubungan surat ini dengan konspirasi?”
“Apa kau bertunangan dengan wanita yang
menulis surat ini?” tanya pangeran Seo Hyun.”
“Kenapa aku harus menjawabnya?”
“Dia adalah putri Mentri Kang. Kang Yoon
Seo. Kalau seperti ini, Yoong Seo, dengan memiliki surat ini sama saja dengan
konspirasi “
“Jadi apa maksudmu?” Dal Hyang sama
sekali tidak mengerti arah pembicaraan Pangeran Seo Hyun. Pangeran Seo Hyun
menyilahkan Dal Hyang agar menjawab terlebih dahulu pertanyaannya barulah
setelah itu Ia akan menjawab seluruh pertanyaan Dal Hyang.
“Apa kau pernah bertemu lagi dengannya?”
tanya Pangeran Seo Hyun.
“Apa-apaan ini!” omel Dal Hyang. Ia
tidak pernah sekalipun bertemu kembali dengan perempuan yang menulis surat
tersebut, Yoon Seo. Ia bercerita pertemuan pertama mereka terjadi lima tahun
lalu saat Yoon Seo datang ke desanya dan tinggal selama dua bulan. Surat itu
diberikan Yoon Seo menjelang kepergiannya.
“Aku baru saja tiba di Hanyang, jadi aku
tidak bertemu dengannya selama lima tahun!”
“Lalu mengapa kau peduli sekali dengan
surat ini?” cecar Pangeran Seo Hyun.
“Kenapa aku harus menjawabnya?”
“Kalau kau tidak mau menjawabnya, akan
kukirim kau ke penjara. Jawab aku.”
Dal Hyang merasa terpojok. “Setelah aku
ujian, aku ingin menemuinya.”
“Kau mau menemuinya setelah lulus?”
“Ya. Kenapa? Apa hubungannya ini dengan
konspirasi?”
Pangeran Seo Hyun mendecih. Wajahnya
berubah serius. “Putri Mentri Kang sudah menikah.”
Alangkah terkejutnya Dal Hyang mendengar
pengakuan Pangeran Seo Hyun. Yang lebih
menyentak lagi adalah kenyataan bahwa Yoon Seo merupakan istri dari Pangeran
Mahkota, yang kelak akan menjadi ratu di Joseon. Tak terperikan sakitnya
perasaan Dal Hyang. Ia teringat kebersamaanya dengan Yoon Seo lima tahun lalu.
Kala itu Ia meminta Yoon Seo datang ke istana jika Ia telah lulus ujian.
“Kau sungguh tidak tahu?” tanya Pangeran
Seo Hyun. Dal Hyang mengangguk Ia masih terdiam karena shock. Matanya
berkaca-kaca.
“Di kota ini, siapa yang tidak mengenal
istri putra mahkota?”
“Desaku sangat jauh, butuh dua bulan
untuk sampai di sini… tak satupun orang di desaku yang mengetahui hal ini. Lalu
untuk apa aku berjuang sekeras ini?” Dal Hyang menangis. (Yang nulis synopsis ini
juga ikutan nangis liatnya). Pangeran Seo Hyun tampak terharu melihat kesedihan
Dal Hyang.
“Kau menangis?”
Dia kaget kali ya, seumur hidup baru
kali ini liat laki-laki menangis karena patah hati.
Di depan kamar pertemuan, Seung Po
mengintip, ia merasa aneh kenapa di dalam sepi sekali. An Min Seo berdiri tak
jauh darinya seolah tak peduli.
Pangeran Seo Hyun membuka pintu dan
keluar. Seung Po berjingkat terkejut. Ia bertanya apa hasilnya. Pangeran Seo
Hyun malah menyuruh supaya Dal Hyang diberikan minuman. Tentu saja itu tak
sesuai harapan Seung Po, Ia gagal melihat sisi kecemburuan Pangeran Seo Hyun.
“Ini agak rumit dijelaskan. Harusnya aku
menyiksanya, tapi… aku ingin menghiburnya dan membelikannya minuman.” kata
Pangeran.
Tak hanya Seung Po yang heran melihat
pangeran Seo Hyun. An Min Seo juga.
Putri Mahkota, Yoon Seo sedang membaca
buku di ruangannya. Seorang dayang datang mengingatkan hari sudah larut, sudah
saatnya Yoon Seo beristirahat. Namun tak disangka Pangeran Seo Hyun datang
menemuinya. Yoon Seo tidak menyangka akan dikunjungi Pangeran selarut itu
apalagi tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Apakah Anda dari luar?” tanya Yoon Seo.
“Tadi aku keluar sebentar.”
“Selarut ini? Kalau Anda sering keluar
istana sesering ini, aka nada rumor. Jika Raja tahu…”
“Apakah kau mengenal Park Dal Hyang?”
potong Pangeran Seo Hyun.
“Apa? Apa yang Anda katakan?” Yoon Seo
tergagap.
“Park Dal Hyang dari Gangwon-do.”
Detik itu juga, Yoon Seo tak sanggup
menahan kekagetannya. Ia ingat siapa Park Dal Hyang.
“Karena kau ingat, sepertinya dia tak
berbohong.”
“Bagaimana Anda bisa mengenal dia?”
“Orang itu saat ini sedang berada di Dal
Hyang, setelah berlatih keras selama lima tahun. Ia datang untuk menikahimu
jika lulus ujian. Ia sangat berbakat. Bahkan bisa saja juara satu. Masalahnya
dia baru saja tahu kau telah menikah. Jadi sekarang, dia tak peduli lagi dengan
ujian dan ingin menghancurkan hidupnya. Jadi aku cemas aku akan kehilangan calon jendralku. Aku memberitahumu
karena aku frustasi karena hal itu,” kata Pangeran Seo Hyun.
“Yang Mulia… aku tidak tahu apa yang telah
dikatakan orang itu, tapi tolong jangan salah paham. Aku tidak begitu ingat,
ah.. ya. 5-6 tahun lalu ibuku sakit dalam perjalanan. Kami harus tinggal di
sana selama dua bulan. Ia berlatih sangat keras untuk Negara kita. Jadi aku
memujinya. Ya, seperti yang diajarkan ibuku. Sepertinya dia terlalu muda untuk
mengerti.” Yoon Seo seperti kehilangan
seluruh tenaga. Ia terbata-bata menjelaskan perihal hubungannya dengan Park Dal
Hyang.
“Kau tahu kalau alasanmu sangat tidak
masuk akal? Menurut surat ini, kau sangat tergila-gila padanya.”
“Ya?” Yoon Seo ketakutan.
“Surat yang kau tulis untuknya.”
Pangeran Seo Hyun mengeluarkan surat itu dari balik pakaiannya. “Kau tidak boleh
membuat lelaki lugu sepertinya bingung kemudian menyangkalnya. Ia
mempertaruhkan nyawanya demi ini…”
Pangeran Seo Hyun lantas membentangkan
surat itu di atas meja. Duh, pangeran Seo Hyun ini maunya apa sih?
Yoon Seo bertanya apakah saat ini
pangeran sedang meragukannya? Pangeran Seo Hyun tersenyum manis. Bukan demikian
maksudnya. Ia hanya ingin memberitahu Yoon Seo mengenai perasaan Dal Hyang
padanya.
“Ini adalah cinta tulus yang sulit
ditemukan pada pria-pria di Hanyang.”
Yoon Seo tak urung menghembuskan napas
lega. Usai mengkonfrontasi Yoon Seo, Pangeran Seo Hyun pamit. Namun sebelum
pergi, Ia membalikkan badan menatap Yoon Seo.
“Tapi, ke mana perginya gadis pemberani
di dalam surat itu? Apa kau mengubah kepribadianmu setelah masuk istana? Sepertinya
aku terlalu menakutkan bagimu.”
Sepeninggal pangeran Seo Hyun, Yoon Seo
melepaskan kegugupan dan ketakutannya. Ia masih gemetar. Keringat dingin
membasahi kening dan wajahnya. Kasian ya? Keliatannya emang bener, Pangeran Seo
Hyun terlalu menakutkan baginya sehingga Ia tak leluasa bila sedang bersama
pangeran. Yoon Seo melihat surat yang ditinggalkan pangeran Seo Hyun. Kenangan
manis bersama Dal Hyang pun merebak di pelupuknya. Sedihnya….
Dan di sinilah Dal Hyang berada, di atas
bukit yang di bawahnya menampakkan suasana istana Joseon pada malam hari. Broken heart. Ia bergumam, nun jauh di
sana Yoon Seo tinggal. Dia tidak akan keluar istana. Jadi aku tak bisa
menemuinya lagi. Dal Hyang lantas teringat pertemuan terakhirnya dengan
Pangeran Seo Hyun. Ia hendak pulang ke kampung halamannya namun ditahan sang
pangeran.
“Luluslah ujian dan jadi peringkat pertama.
Maka kau tak bersalah.”
“Apa?”
“Kubilang luluslah ujian dan jadi yang
pertama. Jangan berpikir untuk kembali. Kami belum mengakhiri rencana
konspirasimu. Kalau kau langsung kembali kami akan menganggap kau memiliki
perasaan pada putrid mahkota.”
“Tak masuk akal! Bagaimana bisa begitu?
Mana mungkin aku…”
“Jika tidak, maka ikutlah ujian.
Tunjukkan kesetiaanmu pada Negara.”
Dal Hyang sungguh tidak bisa percaya
ini. Hingga saat itu tiba Ia akan selalu diawasi. Surat itu adalah bukti
penting sebab itu untuk sementara akan mereka pegang. Dal Hyang menolak, Ia
tidak pernah menyangka akan seperti sekarang situasinya.
“Bukankah kau bilang kau percaya diri?”
“Percaya diri bukan berarti aku bisa juara
1. Aku butuh keberuntungan dan…”
“Kalau ka uterus menjadikkan putri mahkota
sebagai alasan, kami akan melaporkan pada putra mahkota. Kalian tahu, bukan?
Dia bukan orang yang penuh toleransi.” Hahahaha kan yang lagi ngomong ini putra
mahkota. Coba Dal Hyang tahu….
Seung Po menimpali. “Ah, tentu saja
tidak. Kau mungkin tak tahu. Dia berbahaya.”
Pangeran Seo Hyun melirik An Min Seo
yang diam saja. Ia mengedipkan sebelah mata mengisyaratkan agar An Min Seo
turut memanas-manasi Dal Hyang tentang betapa mengerikannya Pangeran Seo Hyun
itu. LOL.
“Dan putri mahkota juga bisa terancam. Seluruh
keluarganya bisa dieksekusi. Putra mahkota sangat keras dan pencemburu.” Akhirnya
Min Seo turut menambahkan setelah dikode.
“Kejam?” gumam Pangeran Seo Hyun. Ia tak
setuju dibilang kejam. “Dia… tak sekejam itu…” Ia mencoba meluruskan akan tetapi
Seung Po justru semakin membuatnya kelihatan benar bahwa putra mahkota memang
kejam.
“Bukan Cuma kejam, Ia juga licik. Aku
jadi sedih memikirkan putri mahkota. Kasihan sekali dia…”
Pangeran Seo Hyun melirik kejam pada
Seung Po. Seperti pengen bilang, “Heh bro lu ngomong apaan sih?”. Hahahaha.
Pangeran Seo Hun berdehem, “Bagaimanapun
kau harus menang di posisi pertama demi keselamatan semua orang. Paham?”
Dal Hyang tercenung.
Suitan ala Three Musketeers pun
terdengar. Ketiganya pun pergi.
Kembali pada Dal Hyang yang merenung di
atas bukit. Ia menyimpulkan bila Ia bisa merebut posisi pertama berarti Yoon
Seo akan selamat. Ia merasa sedikit aneh, namun ia memutuskan akan percaya pada
para Samchongsa itu sebab hanya merekalah yang bisa menolongnya di Hanyang.
Narasi
: Dal Hyang datang demi lulus ujian dan menikahi Yoon Seo. Kini, dia mengikuti
ujian demi menjaga kebahagiaan Yoon Seo. Dan itu haruslah dengan menjadi juara
1.
Keesokan harinya, ujian masuk prajurit
kerajaan pun dimulai. Hanya aka nada 28 yang lulus. Dal Hyang berhasil
memperoleh nilai sempurna di tahap seleksi.
Memanah, juara 1.
Menombak, juara 1.
Memanah busur besi, juara 1.
Memanah dari atas kuda, juara 1.
Menembak, juara 2.
Park Dal Hyang lulus ke tahap selanjutnya.
Tahap terakhir yaitu Junsi. Yang penilaiannya akan diberikan langsung oleh
raja. Raja menjatuhkan pilihan pada memanah di atas kuda sebagai ujian final
para calon prajurit karena di point tersebut banyak yang mengalami kegagalan.
Saat sedang berlangsungnya ujian, Raja mendapat laporan bahwa nilai ujian
tertinggi dipegang oleh Park Dal Hyang. Bersamaan dengan itu Pangeran beserta
rombongan tiba di lokasi ujian. Raja menegur mengapa di acara penting begini
Pangeran justur terlambat.
Seluruh peserta menyadari kehadiran
Pangeran Mahkota. Tentu saja hal itu juga menarik perhatian Park Dal Hyang. Ia
ingin melihat seperti apa tampang pria yang telah menikahi orang yang
dicintainya.
Dan terkejutlah Dal Hyang setelah
menyadari bahwa Pria yang mengaku-aku sebagai petugas kerajaan semalam tak lain
dan tak bukan adalah putra mahkota Seo Hyun. Hal ini tentulah mempengaruhi
konsentrasinya. Petugas ujian berulangkali mengingatkan bahwa sudah tiba
saatnya Ia melakukan test.
Dal Hyang tidak bisa focus. Sambil
memacu kuda dan panah yang terentang siap dilepaskan dari tangannya matanya
terus menerus melihat ke arah sang pangeran dan kedua pengawalnya, Seung Po dan
An Min Seo. Dal Hyang gagal mengontrol laju kudanya. Anak panah itu terlepas
dan bersarang dip aha seekor kuda yang dikendarai salah seorang petugas.
Chaos
terjadi.
Kacau. Benar-benar kacau. Nyaris saja Raja, Putra mahkota dan para menteri
menjadi korban. Kuda berlarian tak tentu arah. Arena ujian menjadi tak karuan.
Pertemuan Park Dal Hyang beserta ketiga pendekar tertulis dana sejarah. Namun
ini barulah permulaan dibandingkan apa yang akan terjadi pada mereka di masa
yang akan datang.
Dal Hyang kesal setengah mati karena
merasa dipermainkan. Pangeran Seo Hyun tertawa keras, seperti lupa kekacauan
yang tengah terjadi.
Bersambung ke episode 2
Pics nyusul yah? ^^
Komen :
Fix, aku sukaaaa Three Musketeers! Aku ingin tahu bagaimana jalannya hubungan cinta putri mahkota Yoon Seo dan Pangeran Seo Hyun. Aku udah bisa mencium aroma romantis bahkan bukan ketika ada adegan mesra-mesraan. Iya, blom keliatan Pangeran Seo Hyun mencintai Putri Yoon Seo. Tapi aku yakin nantinya dia akan mencintainya. Putri Yoon Seo ini penurut dan polos bangett, persis Dal Hyang. Karena kepolosannya itulah Pangeran senang menggodanya tanpa tahu bahwa selama ini putri sangat tertekan dengan sikap dinginnya. Kita sudah sama-sama tahu bagaimana ending kehidupan keluarga pangeran Seo Hyun di sejarah aslinya, menyedihkan. Menonton dua episode drama ini membuatku tak tega membayangkannya. Mudah-mudahan script writernnya gak bikin ngenes banget yah? TT______TT Aku suka Pangeran Seo Hyun.
The Three Musketeers kita adalah, Pangeran Seo Hyun dan dua pengawalnya Heo Seung Po yang genit, pecicilan, suka menggoda pangeran dan An Min Seo yang tenang dan agak pendiam.
Park Dal Hyang polos sekaliiiii. Mudah ditipu, bagaimanakah perjalanan orang selugu ini hingga kelak bisa menjadi Jenderal Joseon?
Hope you enjoy my recaps!
maaf kak aku masih kepo2 sama postingan lawas kakak..
ReplyDeletewaah ternyata ada sinopsis samchongsa juga..hehehe.. aku juga suka cerita samchongsa kak, kalo kak azz nonton gara2 jung yong hwa aku nonton ini gara2 kepincut sama lee jin wook ajushi setelah lihat penampilannya di movie miss granny.. ampun dah seo-hyun seja-nim nya ganteng banget..
suka sama 'directing' dan perkembangan karakter tokoh di drama ini.. masing-masing karakter punya porsi yang sesuai dengan perkembangan ceritanya, dan aku baru ngeh ternyata yg jadi ibunya park dal hyang itu sunwoo eomma (kim sun yeong)..hehe..
sayang karena rating yang kurang bagus TVN urung bikin kelanjutan sekuel-nya, padahal pengin lihat kelanjutan perjalanan samchongsa pas udah di cina sama hubungan seja-nim putri mahkota..