[Trivia] The Red Sleeve : saya bapeeeeeerrr
Ga direncanain dari awal kalo mau ngikutin The Red Sleeve. Saya mutusin nonton setelah melihat reaksi orang-orang yang nonton episode pilotnya, pada bilang bagus. Hayuklah. Meskipun bukan fans genre sageuk, tapi kalo ketemu drama sageuk yang cocok pastilah dinonton. Nah The Red Sleeve ini baru nonton dua episode pilotnya aja udah bisa bikin saya jatuh suka. Ga ada alasan untuk saya ngelewatin drama yang mendapuk Lee Se Young dan Lee Junho 2PM ini sebagai lead female dan lead male-nya.
The Red Sleeve diangkat dari novel yang ditulis
Kang Mi-kang, mengambil
setting masa pemerintahan Raja Yeongjo, raja ke 21 Joseon, putera dari Raja Sejong dan Selir Choe Suk Bin (Dongyi, MBC 2010).
Kisah cinta Yisan (Raja Jeongjo) dan Deok-im yang diceritakan di TRS ini
adalah kisah nyata yang memang benar-benar pernah terjadi. Tentu saja nggak plek
ketimplek persis kejadian di drama. TRS nih semacam kisah nyata yang di-fiksi-kan. Sejarah mencatat
Yisan dan Deok-im memang merupakan teman masa kecil yang kemudian saling jatuh
cinta lalu setelah perjuangan panjang, Yisan dan Deok-im menikah. Nasib Deok-im
tidak sepanjang Yisan. Tak lama setelah puteranya meninggal, Deok-im pun
menyusul. Oya, Yisan dan Deok-im dikaruniai tiga anak dan nggak ada yang
berumur panjang.
Setelah penayangan episode 9-10, disusul rilis preview episode 11, saya
menjumpai sejumlah komentar berisi ketidakpuasaan terhadap plot cerita yang
terlihat seperti tidak fokus pada kisah Deok-im dan Yisan. Interaksi Yisan dan
Deok-im yang minim tampaknya mengusik penonton yang udah terlanjur baper berat
wkwk. Yah, termasuk saya ini, baper terussss aja tiap Jum’at-Sabtu. Saya nggak
baca novelnya, jadi saya nggak bisa komentar banyak soal puas-enggak puas
dengan 10 episode TRS yang sudah ditayangkan tapi emang sih
porsi perkembangan cerita Yisan-Deok-im lumayan dikit. Di Asianwiki sinopsis TRS
nyeritain kisah cinta Deok Im-Yisan, tapi di TRS porsi politiknya kental
sekali.
Saya baca hanya potongan-potongan kisah Yisan dan
Deok-im yang dicatat sejarah. Bahwa Deok-im adalah satu-satunya selir yang
dipilih sendiri oleh Yisan, bahwa sepeninggal Deok-im, Yisan mengalami patah
hati terkelam dalam hidupnya… Ia meninggalkan sejumlah kata-kata pada nisan Deok-im.
Kata-kata yang menyiratkan betapa besar kehilangan yang dirasakannya setelah
Deok-im meninggal.
Kiisah cinta Yisan dan Deok-im begitu luar biasa dan dalaaammm.
Yang membuat saya ingin menangis (ya, saya akhirnya memang menangis)
setiap kali Yisan dan Deok-im bertemu, melihat bagaimana sorot mata Yisan
setiap kali menatap Deok-im, melihat betapa gigihnya ia mengejar Deok-im, dan Deok-im yang gigih pula menampik (Ia dua kali menolak lamaran Yisan)—melihat ini semua, saya
seperti bisa melihat spirit kisah Yisan-Deok Im yang dicatat sejarah.
Se-powerful itulah yang saya rasakan dari kisah Yisan-Deok Im di TRS ini. Saya
nggak sadar berkali-kali membatin, “aih,
pantas saja Yisan se-jatuh cinta itu pada Deok Im”, dan hanya dengan
melihat interaksi mereka yang tidak banyak tapi membekas kuat itu,
bayang-bayang patah hati berskala besar terpampang jelas di depan mata. Semakin
besar kasih sayang yang ditunjukkan Yisan pada Deok-im, semakin kuat pula aroma
patah hati yang (akan) datang dari jauh itu.
Bagi saya, TRS sejauh ini sudah berhasil menghidupkan nyawa kisah cinta Yisan dan Deok-im.
Saya yakin banget ini tidak terlepas dari kekuatan acting dan chemistry Lee
Junho dan Lee Se Young—siapa pun yang nge cast mereka dapat kiriman lope-lope
yang banyak dari saya. Serius, keren banget! ASLI. Saya jatuh hati dengan dua orang ini. Ga ada satu pun
episode yang gagal menampilkan detail acting mereka.
Mungkin inilah yang namanya kena sirep akting aktor-aktor keren.
Dari Dongyi ke anaknya, Yeongjo, lalu cucunya, Pangeran Sado yang
berakhir tragis, hingga ke cicitnya, Yisan, enggak ada yang mulus jalan
hidupnya. Amis darah, pengkhianatan dan pemberontakan di mana-mana
Yisan yang dicatat sebagai salah satu raja yang memberikan sumbangsih
yang besar terhadap perkembangan Joseon pada masa pemerintahannya juga nggak
terlepas dari huru-hara. Kalo TRS ngikutin sejarah tar si Hong dan Ratu bakal
nusuk Yisan dari belakang kan ya? Sisa 7 episode lagi apa bisa menampung
kronologis yang padat itu?
Harusnya di sisa episode yang ada fokus cerita sudah masuk pada
pengangkatan Yisan sebagai raja. Kalo sampe minggu depan Yisan belom naik tahta
juga… curiga, dua episode terakhir, atau di episode terakhir kisah Yisan-Deok
im bakal dipadetin. Au ah.
Yang jelas TRS udah bikin saya jatuh cinta. Pada kisah Deok-im, dan
Yisan, pada acting, directing dan sinematografinya, pada gradasi warna, music,
desain dan warna kostum—semuanya! Mata, telinga, dan hati dibikin puas sama
kualitas drama ini. Jadwal bapernya tiap Jumat-Sabtu.
Semoga plot dan penyelesaian konflik TRS tetap memukau hingga akhir.
Oya, ada satu kesadaran baru yang saya rasakan saat menonton TRS,
ternyata kisah sedih atau tragis yang memang sudah jelas-jelas nyata adanya
pada satu drama/film atau pun buku, nyatanya akan tetap bisa membuat kita betah
nonton bila pengemasannya bagus. Seperti TRS ini, udah tau bakal nyesek di
akhir tapi tetep diikutin. Kenapa coba? Karena kisahnya indah! Drama MBC ini
dikemas menggunakan tone yang indah,
penonton semacam kena mantra, dan dengan berani dan percaya diri membuka tangan
lebar-lebar sambil bilang, “SELAMAT DATANG KESEDIHAN. SINI AKU PELUK ERAT.”
Gitu.
Perkara bakal nangis-nangis
jelek itu urusan belakangan.
Saya suka sekali liat Deok-im
lari-larian, semangat dan bahagianya nyampe ke saya, tapi pas dia lari-larian
kenceng banget sampe jatuh bangun di episode 9, saya kebagian sedih dan
nangisnya. Berasa banget ketegangan, ketakutan, dan cemasnya Deok-im—Lee Se
Young mo akting apa aja total banget. Ekspresi wajahnya itu loh...
Happy ending The Red Sleeve nantinya (mungkin) bukan jenis happy ending yang kita harapkan.
No comments:
Post a Comment
Haiii, salam kenal ya. 😊