[First Impression] Hometown Cha-Cha-Cha
"Don't judge a book by it's cover. That's being prejudiced." -Hong Du-sik
Yow!
Akhirnya aku nonton juga Hometown Cha-cha-cha.
Drama yang disutradarai Yoo Je-won PD (Tomorrow With You, Your Smile Has Left Your Eyes) ini tayang perdana di tvN tanggal 28 Agustus kemarin, dan sekarang telah menayangkan 4 episode. Drama ini ditungguin banyak orang karena pemeran utamanya. Shin Min-ah dan Kim Seon-ho. Dimple couple. Yaaa, pahamlah kenapa pada nungguin. Kebanyakan masih pada baperin nasibnya Kim Seon-ho di drama sebelumnya /uhuk/. Orang-orang kayak yang... AAAHHHH FINALLY.... Bener-bener ya efek drama kemarin itu HAHAHAHA.
Dah.
Oke. Aku menonton HomCha, langsung dimaratonin 4 episode sekaligus. Luar biasa wkwk. Aku nggak buru-buruin nonton waktu tayang perdana karena mood nontonnya masih kacau. Akhir-akhir ini kalo mood nontonku lagi amburadul aku lebih baik memilih nggak maksain diri untuk nonton. Terlebih bila aku tau dramanya bagus dan cocok denganku, mending kusimpan dulu. Dan itu artinya di temlen Twitter dan feed IG aku kudu musti wajib menghindari spoire. Niat banget emang wkwk.
Hometown Cha-cha-cha menceritakan Yoon Hye-jin, seorang dokter gigi yang pindah ke Gongjin, sebuah desa di pinggir laut dan membuka klinik di sana. Karena berpegang teguh pada prinsipnya, Hye-jin mengundurkan diri dari tempatnya bekerja setelah sebelumnya terjadi adu argumentasi dengan seniornya di sana. Akibatnya namanya menjadi rusak dan lamarannya ditolak di mana-mana. Hingga ia berakhir di Gongjin, desa yang juga menyimpan kenangan bersama ibunya di hari-hari terakhir hidupnya.
Di Gongjin, segalanya tampak tidak mudah bagi Hye-jin. Ia bertemu Hong Du-sik. Panggilannya Hong banjang. Laki-laki ini bisa melakukan pekerjaan apa pun itu di Gongjin. Mulai dari jasa kurir, hingga memperbaiki kapal. Tidak ada yang tidak mengenal Du-sik di Gongjin. Anak-anak, dewasa, sampai para orang tua.
Du-sik lah yang banyak membantu Hye-jin beradaptasi dengan warga Gongjin. Awalnya ia dan Hye-jin terlihat tidak cocok. Namun seiring berjalannya waktu, kesalahpahaman di antara mereka bisa terurai.
Nah, gimana kesan pertamaku dengan HomCha?
Pertama, aku nggak akan nyama-nyamain drama yang naskahnya ditulis Shin Ha-eun ini dengan drama lain meskipun mungkin ada kesamaan vibes bla bla bla. Untuk setiap drama yang aku nonton dan bikin aku jatuh cinta, masing-masing ngasih aku kesan pertama yang berbeda. Bagaimana dan mau dibawa ke mana ceritanya udah bisa sedikit 'keliatan'.
Episode 1-2 HomCha ngasih perasaan nggak nyaman ke aku sebagai penonton. Nggak nyamannya bukan karena ceritanya, tapi pada karakter-karakternya. Jujur, dua episode perdana HomCha belum bisa ngasih aku alasan yang kuat kenapa aku harus nonton drama ini. Lalu setelah berlanjut ke episode 3-4, akhirnya aku ngerti mengapa episode pilot HomCha dibikin kayak gitu awalnya.
Prasangka.
Gimana Yoon Hye-jin bereaksi dan menanggapi warga Gongjin, ketidaknyamanan yang jelas terpampang di wajahnya itu.
Interaksi si orang metropolitan dan orang-orang desa ini tampak nyata dan dekat dengan kita. Culture shock bagi Yoon Hye-jin, si orang metropolitan. Suasana kota dan desa jomplang banget. Semoga perbandingan ini ga terlalu jauh ya, kehidupan di kota dan desa ini ibaratnya seperti si egois dan si ramah. Wajar banget Hye-jin kaget ketemu orang-orang desa yang (kelewat) ramah bagi dia. Dia nggak terbiasa.
Sejauh ini aku belum melihat konflik utama drama ini. Mungkin emang nggak ada itu. Dan itu nggak akan jadi masalah. Apa yang membuat drama ini menarik adalah warga Gongjin, termasuk Hye-jin. Setiap orang di Gongjin memiliki kisah yang melatarbelakangi hidup mereka, inilah yang akan dibuka satu-persatu di setiap episode HomCha, yang akan membuat kita ber-oh, atau ahh, dengan nada terkejut, bahagia, atau sedih.
Kita tau-tau udah sayang aja sama semua warga Gongjin, bersimpati dengan cerita-cerita mereka. Dan tentu saja tanpa sadar merefleksi hidup kita sendiri, seperti inilah drama di bawah tag 'healing drama' memengaruhi penontonnya.
Sesungguhnya kepindahan Yoon Hye-jin ke Gongjin telah perlahan mengubah dirinya. Tanpa disadari olehnya, Hye-jin sedang membiarkan dirinya melepas satu-satu 'topeng' yang dipakainya selama ini agar ia selalu tampak kuat. Seperti kata Gam-ri Halmeoni, Hyejin cuman tampak dingin di luar tapi aslinya baik dan hangat hatinya.
"Life isn't so fair for all of us. Some spend their whole lives on unpaved roads, while some run at full of speed only to reach the edge of a cliff." -Hong Du-sik
Hal lain yang membuat drama ini kental sekali heartwarming-nya adalah gimana setiap orang melakukan kesalahan (akibat prasangka) dan merefleksi sikap dan tindakannya beberapa waktu setelahnya. Kita emang sering seperti ini kan? Sukanya berprasangka ke orang lain hanya berdasarkan apa yang kita lihat dan dengar. Ada yang pernah bilang jangan percaya sesuatu kalo belum lihat langsung, padahal nggak pernah ada jaminan juga bahwa yang kita lihat adalah yang sebenar-benarnya. Seringkali, malah jika menarik kesimpulan dari garis sudut pandang kita, kesimpulan itu sebagian besarnya terbentuk dari prasangka dan standar hidup yang kita pegang. Kita harus pinter-pinter menahan diri untuk nggak terburu-buru nge-judge apa dan siapa.
Adil sejak dalam pikiran emang nggak pernah mudah, iya kan?
Aku juga suka build-up romance-nya HomCha. Asik, lucu. Ngalir aja. Ending ep 4 dong, boong banget scene pegang pipi nggak bikin jantung jumpalitan HAHAHAHA. Chemistry-nya Du-sik dan Hye-jin bagus banget ya. Banyakan adu mulutnya padahal tapi seru wkwk.
Trus part yang masih menjadi misteri dan ditunggu banyak orang adalah kisah hidupnya Hong Du-sik. Masih samar-samar. Apa yang memicu kepindahannya ke Gongjin? Penyesalan kah, patah hati kah? Atau apa?
Kebayang nggak sih heartbreaking-nya, warga Gongjin begitu 'ketergantungan' dengan Du-sik. Dikit-dikit Du-sik, dikit-dikit Du-sik. Du-sik yang bisa melakukan apa aja untuk mereka. Tapi nanti tiba giliran kita dikasih lihat kehidupannya Du-sik, dan bila ternyata selama ini ia menyimpan sendiri rahasianya. Wah.
Yang terlihat paling bahagia dan selalu terlihat baik-baik saja, yang selalu peduli dengan orang-orang di sekitarnya, biasanya dia lah yang paling membutuhkan pelukan hangat....
Sangat tepat HomCha diberi tag healing drama. Cerita, sinematografi, vibes-nya nenangin. Heartwarming. Udah pastilah masuk list drama ongoing-ku. Kapan lagi bisa liat kapel lesung pipi. Kapel halal di drama, haram di real life, tolong dijaga hatinya ya penonton. Jangan bablas bapernya.
Senang deh liat banyak pemainnya Tomorrow With You reunian di HomCha. Btw, aku merhatiin model nge direct nya Yoo PD nggak tetap di satu style ya? Bisa banget nyiptain mood drama yang berbeda sesuai tema utama dramanya. Maksudku, kalo ngeliat project beliau sebelumnya, itu kan beda-beda ya genre-nya, nah feeling yang kita rasakan dari pemilihan tone-nya, angle pengambilan gambar dll yang berhubungan dengan proses directing-nya juga berbeda. Ntah apa yang aku omongin wkwk.
Anyway, semoga HomCha konsisten sampe akhir. Pace dan plotnya. Lesgoooo, Gongjin familiy!!
Dan tolong, icon sad boy-nya Kim Seon-ho nggak usah dibawa-bawa lagi ya! 😂😂😂. Yuk doain yang kenceng doi bahagia sampe akhir di HomCha.... Anak baik harus bahagia pokoknya.
Tabik,
Azz
💚💚💚
.
.
.
.
No comments:
Post a Comment
Haiii, salam kenal ya. 😊