[Review] Touch Your Heart
Ketika saya
menulis draft postingan ini, belum genap dua belas jam sejak Touch Your Heart
tamat, dan saya masih konsisten kangenin drama yang mengusung genre romantic
comedy ini. Setiap kali buka internet, yang dikunjungi sudah pasti main
thread Touch Your Heart di forum Soompi, Official thread Ointment couple juga di forum Soompi, dan tak
lupa pula saya menelusuri twit-twit bertagar #TouchYourHeart
di Twitter demi melihat bagaimana reaksi orang-orang setelah drama ini
berakhir. Touch Your Heart meninggalkan kesan yang bagus bagi saya. Saya nggak
akan membuat POV drama ini, sebab itulah saya membuat postingan ini. Isinya tentu
saja tidak akan jauh dari alasan apa saja yang membuat saya enjoy nonton
Touch Your Heart.
Sebelumnya
saya cukup lama menarik diri dari K-dramaland. Nggak ada alasan spesifik. Bukan
lantaran saya sibuk di real life, saya emang lagi males aja
nonton drakor. Saya tetap nonton kok—J-movies, manga, film barat, dan film
Indonesia banyak yang saya lahap saat hiatus dari drakor. Bersamaan
dengan itu, saya juga turut meliburkan MS. Di twitter saya jarang nongol
(saking niatnya nih aplikasi twitter di ponsel saya uninstall ã…‹ã…‹ã…‹).
Akibatnya ya... saya nggak update drama apa saja yang sedang tayang.
Saya memulai comeback
saya dengan menonton Coffee Friends, Reality Show yang dikerjakan Na PD bekerja sama
dengan Yoo Yeon Seok dan Son Ho Jun. Sekira dua-tiga pekan kemudian, saya mulai
mendonlot beberapa ongoing drama antara lain Romance
is a Bonus Book (tvN), The Fiery
Priest (SBS), daaaan Touch Your Heart (tvN). Waktu itu, Touch Your
Heart sudah menayangkan 8 dari jumlah total 16 episode. First Impression saya,
dramanya ringan, lucu, unyu, ngegemesin, main lead dan supporting role nya likeable.
Touch Your
Heart mengisahkan tentang Oh Yeon Seo/Oh Jin Shim, seorang aktris populer yang terpaksa
hiatus dari dunia showbiz setelah tersandung kasus narkoba. Meskipun ia
terbukti tidak bersalah, ia tidak menggunakan obat-obatan terlarang, dan hanya
menjadi korban seorang chaebol kaya yang terobsesi pada dirinya, namun
karena besarnya tekanan publik yang datang kepadanya disusul komentar-komentar kebencian
dari netizen, berbanding lurus dengan karir keartisan yang menurun tajam. Dua
tahun tanpa tawaran job dari produksi drama, dan iklan. Itulah yang dijalani
Yeon Seo. Lalu datanglah sebuah tawaran yang dinanti-nantikannya, sebuah peran
utama dari screen writer populer, namun tawaran tersebut dibarengi
dengan satu syarat. Demi pendalaman karakter, Oh Yeon Seo harus menjalani
magang selama tiga bulan di sebuah Firma Hukum. Agensinya memilih Firma Hukum
Always, dikarenakan CEO agensi-nya Oh Yeon Seo sepupu-an sama CEO-nya Always.
Jadi gampang ngejagain Oh Yeon Seo.
Melalui
Always, aneka macam pengalaman membantu Oh Yeon Seo dan Kwon Jung Rok saling
mengenal satu sama lain, dan pada akhirnya itu pula yang mengembalikan Oh Yeon
Seo kepada dunia yang dicintainya selama ini—akting.
Di Always,
dari tiga pengacara yang bekerja di sana, ada satu yang dianggap sebagai Ace-nya
Always. Persentase kemenangannya di pengadilan paling tinggi. Ganteng, cuman
sayangnya menurut kabar yang beredar, si pengacara ini rada kaku, jarang
senyum, nggak suka basa-basi, trus kalau ngomong tuh sesuai aturan yang berlaku
alias bahasanya resmi abis (kalo Indo semacam mengikuti aturan berbasaha yang
baik dan benar). Pokoknya narasinya tuh doi nyebelin banget banget. Kalau ada
dia, suasana yang tadinya cerah ceria bakalan awkward.
Namanya Kwon
Jung Rok. Kwon Byeonsa-nim, dipanggilnya
gitu.
Daaaaan guess
what? Di Always, Oh Yeon Seo dapet
tugas magang sebagai sekretarisnya Kwon byeonsa-nim! Mantep nggak tuh? Coba aja
bayangin gimana jadinya jika karakter bubble kayak Oh Yeon Seo ketemu Kwon Jung
Rok, si kaku yang level awkward-nya bisa bisa nembus 110 persen! Gimana?
Udah ngebayangin? Apakah persis seperti yang saya bayangkan? Touch Your Heart
nggak akan jauh-jauh dari romcom drakor yang udah pernah ada. Paling Kwon
Jung Rok dan Oh Yeon Seo akan dibikin saling benci awalnya trus bagian
pertengahan dramanya mereka saling jatuh cinta... Udah kadung terbentuk
drama ini nggak jauh beda dari romcom yang pernah ada, saya menyangka Kwon Jung
Ruk itu tipe pemeran utama pria yang sejenis bad boy—sok galak tapi
lembut di dalem. Awalnya udah underestimate banget deh sama Kwon
byeonsa-nim, saya pikir kalau emang bener karakternya yang sok kasar di luar
tapi lembut di dalem, berarti nggak ada yang baru dong romcomnya. Eng ing
eeeeng, pas nyoba dua episode perdana dengan ekpektasi biasa—penilaian awal
saya sebelum nonton dramanya langsung jungkir balik HAHAHAHA. I really love
this drama! Di saat banyak yang
bilang dramanya klise, biasa aja bla bla bla... saya justru bisa menangkap sisi
lain Touch Your Heart—yang mungkin akan sulit saya temukan di drama lain.
Karakter Oh
Yeon Seo dan Kwon Jung Rok masing-masing diperankan oleh Yoo In Na dan Lee Dong
Wook. Yang ngikutin kisah cinta memilukan Wang Yeo-Sunny di Goblin pasti banyak
yang nonton Touch Your Heart. Well, nggak bisa bohong sih kalau chemistry
Lee Dong Wook dan Yoo In Na tuh bagus banget. Malah nih lebih ngegemesin di
behind the scene nya loooh ketimbang di dramanya sendiri ã…‹ã…‹ã…‹ã…‹.
Ada twist menarik beredar di kalangan kdramalover yang menyukai kisah Wang
Yeo-Sunny di Goblin, di situ kan diceritain Wang Yeo dan Sunny nggak bisa
bersatu, narasi yang berlanjut adalah semacam harapan semoga di kehidupan
berikutnya (reinkarnasi) keduanya bisa bersatu dan bahagia. Nah, di Touch Your
Heart inilah narasi itu diwujudkan. Sweet kaaaaan? Sebuah kebetulan yang
menyenangkan. Jadi, yang pengen re-watch Goblin, nggak perlu khawatir
ngebaperin Wang Yeo-Sunny lagi dan lagi, kan bisa segera dilanjutkan dengan
kisah Jung Rok-Jin Shim. Dijamin bapernya langsung ilang tuntas tas tas HAHAHAHA.
Pertanyaan
paling dasar, apa sih yang bikin saya—si penonton yang sering banget ngedrop drama
romance/romcom karena alasan aneh, kali ini membetahkan diri
ngikutin Touch Your Heart dengan senang hati?
CHEMISTRY.
Ngomongin chemistry,
maka fokus bahasannya hanya atau paling banyak akan berkisar pada main
leads-nya. Iya nggak? Tapi, di Touch Your Heart, sangat nggak adil kalau kita
cuman ngomongin Kwon Jung Rok dan Oh Yeon Seo-nya doang. Soalnya nih, di Touch
Your Heart supporting role-nya juga ngasih sumbangsih yang besar banget dalam
mengidupkan sisi komedi dramanya. Mulai dari Hyuk Joon, managernya Oh
Yeon Seo, Yeon Joon Seok—CEO agensinya, sampe ke orang-orang di Firma hukum
Always. Ada Yeon Joon Kyu, CEO nya, bos-nya Kwon Byeonsa-nim yang—astaga gokil gila HAHAHAHA. As I
remember he is the funniest CEO I’ve ever seen in Kdramaland, like.. apapun
yang dia lakuin, apapun yang dia omongin, ujung-ujungnya pasti bikin ngakak,
apalagi kalau udah ketemu sepupunya, CEO agensinya Oh Yeon Seo—namanya doang
CEO, tapi kelakuan sama-sama bocah HAHAHAHA. Pokoknya nonton mereka, siap-siap
sakit perut gara-gara ngakak.
Selain Kwon
Jung Rok, di Always ada juga lawyer lain. Choi byeonsa-nim, si Mama
Boy yang selalu tampil rapi jali, (sok) elegan, dan punya tingkat kepedean
yang mengkhawatirkan (baca; malu-maluin) HAHAHA. Hobi banget ngejual kualitas
diri alias sok pamer—narsis level planet Uranus.
Kemudian ada Dan
byeonsa-nim. Satu-satunya lawyer cewek di Always. Dalam sehari dia bisa
lebih dari tiga kali jatuh hati kepada pria berbeda yang ditemuinya. Heol.
Semudah ia jatuh cinta, secepat ia patah hati, dan secepat itu pula ia me-recovery
hatinya hanya untuk jatuh cinta lagi dan lagiã…‹ã…‹ã…‹ã…‹
Choi
byeonsa-nim demeeen banget ngejekin dan ngetawain Dan byeonsa-nim. Tapi
beberapa kali juga nolongin, makanya nggak heran bila akhirnya mereka ada apa-apa
di kemudian hari. Kan ada tuh omongan yang bilang hati-hati kalau punya
rasa nggak suka sama orang, nggak ada yang tahu apa yang terjadi besok-besok. Side
story Choi-Dan ini ngehibur banget. Chemistry nya dapet banget.
Lawak. HAHAHAHA.
Masih di
Always, ada karyawan lain. Lee Doo Seob, mantan detective yang sekarang bekerja
sebagai konsultan di Always. Wajah doang serem, tapi hati smooth. Kata-kata
yang diucapkan mendayu-dayu dan seringkali bernada puitis. Kalau dia udah
ngomong, yang lain suka nggak sadar saling tatap seolah-olah pengen bilang ‘hentikan
kata-kata menggelikan itu, paaaak sebelum kita muntah berjamaah nih!’ ã…‹ã…‹ã…‹.
sejak mulai bekerja di Always, Lee Doo Seob diam-diam menyimpan rasa sukanya
pada Yang Eun Ji, salah satu sekretaris (kalau nggak salah ya) di Always.
The Squad! |
Dari sekian
drama ber-genre Law dengan latar pengacara, tidak bisa dipungkiri kesan
seriusnya begitu menonjol—paling tidak kasus yang diangkat cukup rumit. Di
Always, kita nggak akan menemukan itu. Kasus-kasusnya masuk level tengah. Mungkin
karena sedari awal udah ditegasin kali ya kalau genre Touch Your Heart adalah
romcom. Setting dunia hukumnya cuman pelengkap/pendukung aja, gitu. Jadi
sedari awal kita sebagai penonton diwanti-wanti agar jangan mengharap
sesuatu yang serius dan menegangkan dari drama ini. Oya, Always family paling
sering makan siang bareng. Adaaa aja obrolan mereka yang bikin ketawa, udah
pastilah pencetusnya siapa—CEO Yeon dong! Materi omongan CEO Yeon tuh suka
ajaib-ajaib deh. Nggak maksud ngelucu tapi lucu. Kayaknya emang udah dari orok
punya bakat bikin orang ketawa.
Selain di
Always dan agensi Yeon Ent. ada pula karakter lain. Kwon Jung Rok punya dua sahabat
sejak kuliah, Kim Se Won dan Yoo Yeo Reum. Dua-duanya berprofesi sebagai jaksa.
Dan mereka terlibat hubungan yang rumit—Se Won dan Yeo Reum pernah berpacaran,
tapi karena satu kejadian di masa lalu sehingga menyebabkan hubungan mereka
menjadi dingin. Saya nggak bisa ngomentarin banyak soal chemistry Se
Won-Yeo Reum, scene mereka sedikit. Padahal bisa aja sih kisah mereka
lebih di-eksplore seperti Choi-Dan. Saya malah lebih terdistraksi chemistry bromance
nya Se Won-Jung Rok yang lucu. Jung Rok nggak punya pengalaman jika itu
berhubungan dengan perempuan, Se Won-lah tempatnya meminta saran. Lucu aja
ngeliat Se Won nyinyirin atau ngomelin kekakuannya Jung Rok.
Chemistry
yang
terjalin antara supporting role dan lead character-nya di Touch
Your Heart bagus banget. Setiap tokoh punya warnanya masing-masing—sekecil apa
pun porsi scene yang dimiliknya. Mereka mudah diingat. Kita bahkan masih
bisa me-reply kembali scene-scene mereka di dalam kepala kita
sambil tetap bisa tertawa.
Saya pernah
beberapa kali membaca komentar di kolom search Twitter mengenai Touch
Your Heart—bahwa drama ini membosankan, plotnya berantakan, childish,
dan masih banyak lagi komentar lainnya yang memandang miring drama yang
mengambil slot tayang Rabu-Kamis ini. Saya tidak mau menyalahkan pendapat orang
lain, jika itu yang mereka rasakan terhadap drama ini, its okay. Pada
dasarnya, seringkali kekecewaan lahir akibat ekspektasi yang tinggi terhadap
sesuatu. Saat apa yang diharapkan tidak terjadi, berbondong-bondonglah
kata-kata negatif menyembur dari mulut kita. Dan saya melihat itu terjadi pada
Touch Your Heart. Banyak viewers yang menaruh harapan besar pada drama
ini, antara lain karena drama ini merupakan drama reuni Lee Dong Wook
dan Yoo In Na setelah sebelumnya couple ini telah berhasil
memporak-porandakan hati banyak penonton melalui karakter mereka di Goblin.
Saya tidak
tahu ekspektasi seperti apa yang dicurahkan orangorang kepada Touch Your Heart,
tapi sebagai orang yang belakangan menonton drama ini setelah separuh dari
total jumlah episodenya ditayangkan, saya cukup enjoy menikmati setiap
episodenya. This drama has given me a great laughter for the past eight
weeks. I trully enjoying my time. Untuk orang yang tidak menyelesaikan
What’s Wrong With Secretary Kim (WWWS), saya cukup terkejut mendapati diri saya
begitu setia pada Touch Your Heart, padahal dua-duanya mengusung genre yang
sama. Romcom. Dan dua drama ini juga disutradai orang yang sama—Park Joon Hwa.
Berbeda dengan sebagian besar penonton, saya tidak bisa memaksa mood nonton saya
bertahan dengan WWWS. Saya menyukai genre romance, tapi tidak semua
drama/film atau buku ber-genre romance saya tonton atau baca.
Menurut saya
Touch Your Heart berhasil menarasikan genre romcom dengan baik tanpa melepaskan
aspek-aspek lain yang menjadikan drama ini tidak selesai dibahas hanya sebatas
pada sisi romcomnya.
ã…¡Kehidupan
Oh Yeon Seo sebagai artis.
Public
figure, khususnya artis, tidak bisa jauh dari penilaian netizen. Mereka seperti
dua sisi mata uang. Yang datang kepada artis bukan hanya komentar positif, tapi
juga negatif. Mungkin ada sebagian netizen yang berpikir bahwa komentar negatif/jahat/kebencian
kepada artis itu wajar, itu adalah satu dari sekian banyak resiko yang harus
dihadapi. Telan saja. Kalau ndak mau dikomentari ya ndak usah jadi artis
aja. Pada titik ini kita lupa, terlepas dari jubah keartisan, mereka juga
manusia biasa, sama seperti kita. Kritik negatif dengan tujuan membully, atau
menjatuhkan dengan kata-kata kasar di luar kepantasan akan berdampak buruk pada
perkembangan mental seseorang, tidak peduli ia artis atau bukan.
Sebagai
artis, Oh Yeon Seo sudah kenyang dengan cyber bully. Ketika Kwon
byeonsa-nim menangani sebuah kasus cyber bully yang menimpa seorang
pemilik toko macaroon, pemilik toko tersebut bercerita bahwa sejak menerima
komentar negatif, ia sering mengalami mimpi buruk. Ia penasaran bagaimana para
artis yang ia lihat di tv bisa bertahan dengan semua komentar jahat yang mereka
terima di internet. Oh Yeon Seo mengalaminya. Bagaimana ia mencoba bertahan
dari komentar-komentar kebencian itu, dan betapa komentar kebencian itu
memengaruhi dirinya, seperti teror mengerikan yang terus menerus datang
kepadanya. Oh Yeon Seo pernah mencoba menuntut para netizen yang mengirimkan
komentar kebencian di internet, namun setelah ia menemui orang-orang itu, ia
terkejut mendapati kenyataan mereka ada siswa, ibu-ibu yang memiliki
anak dsb... dan itu membuatnya menarik kembali tuntutannya.
Saya tidak
mau menghakimi, tapi satu hal yang saya pahami—kita tidak punya hak melemparkan
emosi kepada orang lain (termasuk apakah
orang lain itu adalah artis atau bukan), atas kemalangan atau
ketidakberuntungan yang datang kepada kita. Saya masih tidak habis pikir dengan
orang yang begitu mudah memaki, menghina, atau mengirim komentar kebencian
kepada orang lain di sosmed. Meskipun (mungkin) si pengirim itu memiliki latar
belakang kehidupan yang tidak membahagiakan—itu tidak lantas menjadikan
tindakannya benar atau bisa diterima dengan sebuah kompromi.
Setelah kasus
menghebohkan yang menimpa sejumlah penyanyi pria di Korea beberapa pekan lalu,
sejujurnya saya mengalami degradasi kepercayaan yang luar biasa parah kepada
mereka yang dilabeli artis. Saya mengkhawatirkan bagaimana cara saya menilai
artis selama ini, saya menjadi lebih hati-hati dan enggan berekspektasi. Namun
tetap saja pada karakter Oh Yeon Seo saya bisa membaca sisi lain seorang
artis. Sekali lagi mereka manusia yang sama biasanya dengan kita.
ã…¡Healthy
relationship
Unyu-unyu,
ngegemesin, bikin yang nonton meluk guling sambil senyam-senyum gaje—itulah
yang dilakukan couple Jung Rok dan Yeon Seo kepada penonton, termasuk
saya.
Di Asianwiki
ditulis kalau karakter Kwon Jung Rok itu berhati dingin dan sombong. Tapi
setelah menonton dua episode plot, saya merasa tertipu. Uraian karakter Kwon
byeonsa-nim misleading banget. Kwon Byeonsa-nim bukannya berhati dingin
dan sombong, dia ini lebih ke karakter yang kaku dan polos, tapi tegas dan
perfeksionis jika menyangkut pekerjaan. Kwon Byeonsa-nim baik kok, walaupun
kadang ga sadar lagi nge-judge orang, dia nggak akan segan untuk meminta
maaf, mengakui kesalahan. Saya bersyukur Kwon Jung Rok tidak digambarkan dreamy
banget. Masih dalam taraf manusiawi-lah. Di benak saya sudah membayang
adegan-adegan standar drama romcom yang akan terjadi antara Kwon byeonsa-nim
dan sekretarisnya—Oh Yeon Seo, yang dipanggilnya Oh Jin Shim. Semacam plot
benci jadi cinta. Eeeeeh ternyata jauh banget dari perkiraan saya. Hubungan
keduanya berjalan natural. Tidak ada perubahan karakter yang drastis. Nggak ada
tuh pertengkaran lebay. Ketika kemudian Jung Rok dan Jin Shim resmi pacaran,
tidak lantas hubungan profesionalitas di antara mereka menghilang. Saya justru
melihat, seiring berjalannya waktu, Jin Shim menunjukkan bahwa dirinya adalah
pribadi yang mandiri, cerdas, punya sensitivitas yang bagus, profesional, dan
tidak menye-menye.
Yang saya
sukai dari karakter Oh Yeon Seo adalah, dia tidak mengikuti stereotype artis
yang sudah sering kita lihat di drama-drama—terkesan eksklusif dengan segala
yang ada pada mereka. Di episode plot, kemunculannya digambarkan begitu
dramatis seolah-olah ingin memancing penghakiman penonton bahwa ia tak berbeda
dari karakter artis di drama-drama lain. Oh Yeon Seo tidak menunggu lama untuk
menjungkirbalikkan penilaian itu. Dia bukan artis manja yang nge-bossy,
sombong dan menyebalkan. Dia likeable. Full of cuteness.
Ia bisa dengan cepat membaur akrab dengan orang-orang di Always. Karir
keartisannya tidak menjadikannya terpisah dari pergaulan. I think Oh Yeon
Seo’s character is amazing. Auranya postif. Menyenangkan.
Banyak yang
bilang kapel ini childish-lah, cringe-lah, saya justru merasa hubungan
yang dimiliki Jung Rok-Jin Shim masih jarang saya temukan di kapel drama lain.
Ada banyak momen di mana saya mengira akan terjadi konflik antara keduanya,
tapi itu tidak terjadi. Misalnya, ketika Jung Rok tahu niat tersembunyi Jin
Shim datang bekerja di Always, saya pikir Jung Rok akan marah. Secara
mengejutkan, Jung Rok memberikan pengertiannya kepada Jin Shim. Ia bisa
menerima. Di kali lain, Se Won dan Yeo Reum menjebak Jung Rok dalam
sebuah blind date, dan Jin Shim menangkap basah. Jung Rok
menyangka Jin Shim marah, emang marah sih, tapi alasan kemarahannya Jin Shim
itu loh bikin senyam-senyum HAHAHAHA. Bukan blind date-nya yang bikin
Jin Shim marah, tapi karena Jung Rok terlalu tampan, makanya mudah baginya
disukai wanita ã…‹ã…‹ã…‹ã…‹, Jin Shim
tidak meragukan kesungguhan perasaan Jung Rok padanya. Itu sudah final,
tidak bisa diganggu gugat lagi oleh siapa pun. CIEEEEEEEEEEE. Lucu deh liatnya.
Jung Rok yang kaku, kalau ngomong teratur banget, ketemu Jin Shim yang full
aegyo, lovable, dan penuh semangat. Klop banget. Hubungan Jung
Rok-Jin Shim ngebuktiin nggak perlu banyak skinship untuk ngebangun chemistry.
Mereka ngobrol aja bisa bikin yang nonton senyum-senyum sendiri. Saya contohnya
HAHAHAHA.
Kwon Jung Rok
dan Oh Jin Shim memahami betul pentingnya komunikasi, saling memahami, dan saling
memberi dukungan dalam sebuah hubungan. Mereka menunjukkan seperti apa itu
mencintai sepenuh dan setulus hati. Jung Rok dan Jin Shim ngasih influence yang
positif satu sama lain. Sekali lagi chemistrynya Lee Dong Wook-Yoo In
Na BAGUS bener. Natural. Btw banyak banget yang ngedoain mereka pacaran beneran
di real life. Saya curiga, chemistry dua orang inilah yang
membuat karakter Jung Rok-Jin Shim begitu hidup dan menghipnotis banyak
penonton. Nggak cuma I-Net, tapi K-Net juga. Its like a magic.
ã…¡The
CEO
Kalo denger
kata ‘CEO’, yang terbayang pasti nggak jauh-jauh dari yang namanya ganteng, dan
cool. Di Touch Your Heart nggak ada itu. Dua CEO yang ada di sini,
sama-sama konyolnya. Sepupuan, katanya. Tapi tiap ketemu ujung-ujungnya pasti
saling nge-diss HAHAHA. CEO-nya Always lah yang paling konyol. Yeon Joon
Kyu. Dari awal kemunculannya udah mancing tawa. Kelakuannya itu loh... pokoknya
ajaib. Kata-kata yang keluar dari mulutnya berpotensi mengundang tawa.
Tapiiiiiiiiiii, CEO Yeon sayang banget sama bawahannya. Dia akan melakukan apa
saja demi melindungi mereka. Buktinya, meskipun Jung Rok nikung dia, CEO Yeon
tetap sayang ke Jung Rok. Waktu Sekretaris Yang dan Jung Rok bermasalah, dia
turut serta membantu sampai masalahnya kelar. Jung Rok tetap bisa bekerja
sebagai pengacara juga karena perjuangan CEO Yeon. Dua CEO yang sepupuan di
Touch Your Heart ini membuktikan kalau jadi bos nggak mesti harus galak atau
kejam supaya bisa dihargai sama bawahan, buktinya CEO Yeon dan CEO Yeon—kan
sepupuan, makanya nama depannya sama—tetap disayang dan dihormati bawahannya
walaupun kelakuannya... ya gitu deh HAHAHAHA.
... dan masih
banyak lagi poin plus yang bikin saya mikir kalau Touch Your Heart bukan
sekadar romcom yang memancing tawa doang, tapi lebih dari itu.
Seperti title
dramanya, Touch Your Heart, drama ini telah menyentuh hati penonton dengan
kekliseannya. Kalau kamu nyari drama yang ringan, menyenangkan, tanpa peran
antagonis yang membikin esmosi jiwa, mungkin kamu cocok dengan Touch Your
Heart. Give it try. Di sini nggak ada cinta segi-banyak, nggak ada
karakter utama dengan latar belakang traumatis, dan nggak ada karakter
protagonis. Kalau kata Ning, Touch Your Heart pas banget ditonton
sebagai pelepas penat dan lelah setelah seharian digempur rutinitas
pekerjaan. Sekali-kali, kita butuh drama kayak Touch Your Heart ini. Karakter-karakternya
unik, orisinil, dan konsisten. Konfliknya nggak njelimet, tapi bukan berarti materi
dramanya ala kadarnya saja mentang-mentang genre-nya romcom—NO.
Touch Your Heart—meski dinilai banyak orang sebagai drama biasa aja, ia
tetap memiliki value. Saran saya, sebelum atau saat sedang menonton
drama ini, jangan mengisi kepalamu dengan prasangka atau ekspektasi. Nikmati
saja. Apa adanya. Tertawalah bersamanya. Beberapa scene (mungkin)
berpeluang menguji seberapa rapuh kelenjar air matamu. Hehe.
AH. Hampir
terlewatkan, OST dramanya juga oke banget. Favorit saya; What If Love-nya
Wendy, Jung Sewon-Good Night, dan Photograph dari 1415.
bye-ing!
- Azz -
No comments:
Post a Comment
Haiii, salam kenal ya. 😊