[Trivia] Seven Days With Healer: #2 Seo Jeong Ho
*Note
: Pics-nya nyusul yah, jaringan inet di rumah lagi ga bagus. Ngajak berantem
banget
“Sejak
ibuku meninggalkan rumah saat aku berusia Delapan tahun, aku tak pernah
menangis karena siapapun. Aku juga tak pernah berharap apapun dari mereka. Apa
yang paling kubenci di dunia ini adalah pemahaman dan perhatian manusia.” –Seo
Jeong Ho, Healer ep 08
Seo
Jeong Ho, 28 tahun. Lahir Desember 1988. Pekerjaan sebagai pesuruh gelap dengan
menggunakan code name Healer. Mimpinya adalah membeli sebuah
pulau tak berpenghuni dan tinggal di sana. Sendirian. Tapi belakangan, pertemuannya
dengan seorang gadis perlahan membuatnya berpikir kembali untuk merencanakan
mimpinya di masa depan.
Di
mata saya, Seo Jeong Ho adalah sosok kesepian yang mandiri dengan perasaan
sendiri, dia tidak ingin dikasihani. Dia membangun benteng yang menutupi
dirinya dari lingkungan. Cukup beralasan mengapa Ia memilih hidup seperti itu.
Sejak kecil ia sudah bereksperimen dengan perasaan kehilangan dan ditinggalkan.
Pertama oleh ayahnya, yang oleh orang-orang dikatakan sebagai bunuh diri. Lalu
oleh ibunya, dengan alasan tidak cukup kuat menatap wajah Jeong Ho kecil yang
saangat mirip wajah ayahnya. Poor my lil
boy. Tak berapa lama, nenek yang mengasuhnya pun meninggal. Lengkap lah
hidup Jeong Ho sebagai orang yang diabaikan. Dia dibesarkan oleh sahabat ayahnya
yang dia panggil Saboo—guru—dia
dilatih ilmu beladiri yang nantinya menjadi bekalnya sebagai Healer. Di hari
ulang tahunnya yang ke berapa saya lupa, Saboo
pun meninggalkan dia juga pada akhirnya. Pergi ke Pasific Selatan, bertemu
cewek-cewek cantik dan seksi. /tepok
jidat/
Bukan
salah Jeong Ho bila dia menutup akses orang lain terhadap kehidupannya. Dia
tidak ingin berurusan lagi dengan rasa sakit atas kehilangan dan
perasaan ditinggalkan.
Apa
yang membuat saya jatuh hati pada Jeong Ho adalah sifatnya yang benar-benar
terlihat sebagai manusia. Dia,
manusia yang memiliki sentimen negatif terhadap lingkungan sosial tetapi tidak
lantas membuatnya benci pada orang-orang yang sudah menelantarkannya. Ia
memilih mencintai dengan tidak
membuat interaksi selayaknya manusia satu dan lainnya. Ironis. Semacam self mechanism
defense. Kita sudah terbiasa dan terlalu sering melihat karakter lead male yang sok jahat ke lead female ala
bad boy lalu diam-diam jatuh hati.
Seo Jeong Ho berbeda. Sejak awal dia peduli pada Chae Young Shin, terlebih
setelah mengetahui pengalaman buruk yang pernah dialami gadis itu semasa kecil
sebagai korban kekerasan hingga membekaskan trauma mendalam, tidak bisa
bernapas jika melihat kekerasan se-minor apapun itu. Perlindungan yang Ia
berikan untuk Young Shin tidak membabi buta. Jeong Ho mengamati Young Shin,
hanya jika gadis itu tidak sanggup mengatasi kesulitannya barulah Jeong Ho
muncul entah sebagai Healer atau Park Bong Soo, alter ego-nya yang cute. Tidak hanya pada Young Shin,
terhadap ibunya yang sudah meninggalkan dia dan memiliki keluarga baru, Jeong
Ho masih menyimpan hormat dan sayangnya. Juga terhadap musuhnya pun Jeong Ho
terbilang cukup sopan. Saya kurang yakin Jeong Ho menganggap Double SS Guard sebagai musuh. Lebih
tepatnya saingan. Lucunya, setiap kali Ia bertemu bos Double SS Guard jatohnya pasti bikin ngakak. Sang Soo polos banget
untuk ukuran sebagai bos penjahat. Too
much cuteness hahahaha. Mungkin pada dasarnya, Jeong Ho memang penyayang
yah, jadi tidak ada satu pun tindakan dia yang sejak awal bertujuan balas
dendam. Dia mengejar Elder bukan untuk tujuan itu, dia dan Young Shin hanya
ingin membersihkan nama ayah mereka agar di masa depan mereka menjalani hidup
tanpa perasaan terikat pada masa lalu. Beda ya balas dendam dan mencari
keadilan. Dendam yang diturutkan hanya akan membuka rantai panjang kemarahan
yang tidak akan pernah menemui akhir, turun temurun. Emm, saya sudah bosan
dengan tema balas dendam. Dan lagi, Jeong Ho sebenarnya tidak akan sebegitu
kesal andai Elder dan Kim Moon Shik tidak mengusik orang-orang yang
disayanginya, ibunya, Young Shin, Minja Ajumma dan Kim Moon Ho. Pernah nggak
ngeliat orang kayak Jeong Ho yang memanggil orang yang sudah menjahatinya dengan
menggunakan panggilan sopan? Manggil
Kim Moon Shik ‘ahjussi’, Elder dengan
‘Oreshin’, Sang Soo dengan Sang Soo-ya... Hahahaha.
Seo
Jeong Ho memiliki insting yang kuat, cekatan dan bertanggung jawab. Ia paham
apa yang dilakukannya. Ketika berada dalam situasi sulit dan tidak
menguntungkan, ia memilih tidak melarikan diri. Sebaliknya, ia bergerak maju
menerima konsekuensi dari apapun masalah yang tengah dihadapinya. Saya tidak
bisa menahan senyum melihat bagaimana Jeong Ho meninggalkan Young Shin untuk beberapa waktu demi menghadapi Elder
dan anteknya. Young Shin mengerti, ia menunggu Jeong Ho kembali dengan sabar.
Ada satu scene ketika Jeong Ho duduk
di depan PC di warnet hanya untuk menonton video Young Shin saat melaporkan
berita. Pada saat-saat sendirian, Jeong Ho memanggil nama Young Shin, sekadar
ber-monolog seolah-olah Young Shin
ada di hadapannya. So romantic... /gigit
guling/
Sebagai
manusia Seo Jeong Ho memiliki banyak kekurangan. Namun justru
kekurangan-kekurangan tersebut yang menjadi daya tariknya.
Moment
ketika Seo Jeong Ho memutuskan keluar dari cangkangnya (ep 14-15), menjadi awal
baru bagi kehidupannya. Akhirnya dia memiliki seseorang yang dengannya ia bisa
berbagi apa saja, termasuk berbagi cintaaaaaah /korek-korek tanah/
Ternyata
Jeong Ho bisa berubah menjadi orang polos, over protective tapi cute saat jatuh
cinta. Masa cuma dipanggil namja chingu aja
sama Young Shin, doi nggak jadi marah-marah ke Young Shin malah berubah jadi jinak mwahahaha aduh ekspresinya
sumpaaah yah cute abissss minta
di-kekep /eh/ Emang cuma Young Shin deh yang bisa bikin Jeong Ho tidak berdaya.
Let’s give our love and respect to
Ji Chang Wook. Si Mas—begitu panggilan sayang saya
untuk dia—sukses besar memainkan peran sebagai Seo Jeong Ho, Mr Healer kita
yang tampan berkharisma, dengan segala kekurangan dan kelebihannya yang memanah
hati siapa saja yang menonton aksinya. dan alter ego-nya bernama Park Bong Soo
yang... ugh, adorable bin imut, aksi
gagap dan puppy eyes-nya bikin kita
pengen nyubit pipi enggak chubby-nya.
Ada yang bilang peran Healer memang cocoknya sama Ji Chang Wook, nggak kebayang
dong kalau peran ini diberikan pada aktor lain. Healer is Ji Chang Wook, Ji Chang Wook is Healer. They were made by
Heaven.
Detik
pertama saya jatuh hati pada Healer adalah adegan fighting di rel kereta.
Musik, efek dan scene perkelahiannya
bagi saya sinkron. Saya jatuh hati saat itu
juga. Dan untuk Seo Jeong Ho, saya jatuh cinta pertama kali yakni ketika
saya melihat dia untuk yang pertama kali mengenakan outfit Healer-nya. That’s cool, maaaaaan! Over all, Seo Jeong
Ho tidak pernah mengecewakan sejak menit pertama kemunculannya di Healer
hingga menit terakhir.
Saya
cemburu pada Jeong Ho, terkadang saya begitu pengecut sehingga memilih
melarikan diri dari pertempuran yang
saya hadapi. Saya ingin seperti Jeong Ho, setidaknya meminjam sedikit dari
keberanian yang dia miliki. Can I?
Moment-moment
scene Seo Jeong Ho dan Park Bong Soo yang saya sukai di Healer
“Daripada
orang itu yang kau tunggu, tak bisakah aku saja? Jika kau mau, aku bisa hidup
dengan cara yang kau inginkan. Untuk waktu yang lama, dengan sangat
hati-hati... berada di sampingmu seperti ini.” –Seo Jeong Ho
Tepatnya
Jeong Ho mengatakan kalimat ini dalam wujud
Park Bong Soo di episode 10. Andai saja Young Shin menjawab iya untuk
pernyataan cinta Seo Jeong Ho maka saya yakin Jeong Ho akan segera meninggalkan
identitas Healer-nya dan hidup sebagai Park Bong Soo. Sayang sekali, saat itu
hati Chae Young Shin masih sepenuhnya tersita oleh sosok Seo Jeong Ho alias
Healer yang tidak lain ya Park Bong Soo sendiri. Cinta segitiga yang unik dan
lucu. Dan pastinya saya tidak perlu gigit jari karena jatuh hati pada second lead male yang sudah kita tahu
nasibnya akan seperti apa di-ending cerita.
Masih
di episode 10, ketika Jeong Ho melakukan konfrontasi dengan Saboo, dialog scene benar-benar menyentak dan sedih alang kepalang. Satu lagi puzzle yang melengkapi gambaran kita
terhadap warna asli seorang Seo Jeong Ho.
“...
Jadi ayahku, kenapa dia melakukan bunuh diri? Dia memiliki aku, dan ibuku. Lalu
kenapa? Kalau aku tahu (alasan dibalik kematian ayah), aku bisa menemukan
alasannya. Saboo, aku tak memiliki
alasan untuk hidup. Dan aku takut aku akan menjadi seperti ayahku. Suatu hari,
aku bisa memutuskan ‘lebih baik kuakhiri saja sekarang’. Aku akan bilang, ‘aku
tak bisa melakukan lagi’. Aku takut menjadi seperti itu.”
Tisu
mana tisu... Kasihan Jeong Ho, jadi selama ini dia berpikir ayahnya bunuh diri
karena sudah tidak memiliki alasan untuk hidup. At least, kebanyakan kasus bunuh diri karena pelakunya lelah hidup dan memilih mati seolah mati
adalah pilihan paling baik untuk terlepas dari beban hidup di dunia. Yang
mengagetkan adalah di balik sikap slenge-an dan cueknya, Jeong Ho tidak
memiliki alasan untuk hidup. Dia bekerja sebagai Healer, bukan karena dia menginginkan
pekerjaan itu. Dia membutuhkan uang untuk membeli pulau agar dia bisa hidup damai di sana bersama Leopard. Akting Ji
Chang Wook excellent! Angkat topi!
Daaaaaan,
pertemuannya dengan Chae Young Shin membuka lembaran baru kehidupan seorang Seo
Jeong Ho.
Di
episode 11, saat Minja Ajumma memberi tahu Jeong Ho perihal email yang
dikirimkan Chae Young Shin. Pertama sih, Jeong Ho cuek dan menyuruh Ajumma saja
yang membacakan isi emailnya. Tapi pas Ajumma
menyebut nama Young Shin sebagai pengirim, Jeong Ho melompat dari kursinya dan
panik. Geragapan dimintanya email tersebut dikirimkan ke ponsel-nya. Lucunya,
sempat-sempatnya Jeong Ho nyaris jatuh gara-gara terantuk kursi bwahahahaha.
Taelah, Mas... Masa’ cuma ngebaca email bisa ga fokus gitu. Pake jatuh segala
pula.
Episode
12, Jeong Ho menyadari siapa Chae Young Shin sebenarnya. Kedatangannya ke kafe
membuktikan dia pelan-pelan mulai bisa memercayakan hatinya pada Young Shin.
Ketika kita mengalami masa-masa sulit maka secara tak sadar kita akan mencari
seseorang yang tepat untuk membagi apa
yang membuat sesak dada kita, kalaupun tidak menceritakan secara gamblang,
setidaknya pada saat-saat seperti itu kita tidak sendirian. Kabar baiknya Jeong
Ho juga melakukan hal yang sama. Mungkin,dengan
melihat Young Shin ia bisa merasa sedikit lega. Selamat tinggal Discovery Channel LOL.
Pada
Ajumma, Jeong Ho mengakui perasaan sukanya terhadap Young Shin. Aw.
“Ajumma,
kau sudah tahu cerita bahwa ayahku melakukan sesuatu pada ayah Chae Young Shin.
Itulah kenapa kau coba memisahkan kami, bukan? Karena takut aku terluka,” lirih
Jeong Ho dengan raut wajahnya yang... sedih.
“Apa
kau... terluka?” tanya Ajumma.
“Aku
bahkan tak ingat wajah ayahku. Apa yang kutahu hanyalah wajah dalam foto. Figur
ayah seperti itu dan apapun yang dia perbuat 20 tahun lalu, apa hubungannya
denganku? Aku tak ada hubungannya dengan itu. Selama dia tidak membunuh ayah
wanita yang kucintai.”
Jeong
Ho menarik napas panjang. “Ajumma... Na
Chae Young Shin choa,”
“Kau
baru menyadarinya sekarang?” Ajumma berseru.
“...Jadi
aku akan bersiap diri. Tak mengapa jika aku terluka, tak masalah meskipun dia
tidak tahu, aku masih ingin berada di sisinya,” ucap Jeong Ho.
Reaksi Ajumma sudah tepat. Begitulah orang
yang jatuh hati, orang-orang di sekelilingnya lah yang pertama mendeteksi
kehadiran virus merah jambu, entah karena tindak-tanduk si pihak yang sedang
jatuh cinta atau sebab semacamnya.
“...
Jangan memintaku melarikan diri, karena aku tidak tahu bagaimana caranya
melarikan diri...”
Kalimat
Jeong Ho selanjutnya bikin meleleh. Dia melakukannya dengan sangat percaya
diri. Mencintai Young Shin dengan
caranya sendiri. Jeong Ho sudah memiliki gambaran bagaimana ia mesti
mengeksekusi perasaan sayangnya untuk Young Shin di masa depan. Dia siap
terluka, tidak masalah jika Young Shin tidak tahu mengenai perasaannya,
sepanjang ia berada di sisi Young Shin, ia bisa menerima semua itu. Ia akan
baik-baik saja. Jeong Ho tidak tahu bagaimana cara melarikan diri. Ingat? Dia
terbiasa dengan sikap menyerang.
Jeong Ho memposisikan dirinya sebagai leopard,
dia tidak akan melarikan diri saat situasinya terdesak. Sebaliknya, dia akan
menyerang sebelum musuh mengetahui kelemahannya. Namja bangettttt!
Jeong
Ho menyerah pada Young Shin.
Episode
13, Jeong Ho main ayunan sendirian di taman bermain di malam setelah menemui
ibunya. Tanpa kata-kata, hanya dengan melihat wajahnya saya bisa merasakan
kesepiannya, kesedihannya, seluruh perasaan sendiri
yang mengikutinya bertahun-tahun. Setelah mengetahui cerita sebenarnya
tentang ibunya, tentang ayahnya, tentang masa lalu yang suram yang telah
memisahkan dirinya dengan orang-orang yang mencintai dan dicintainya, Jeong Ho
menjadikan dirinya tameng untuk melindungi yang tersisa, ibunya dan Young Shin.
--Saya
nulis ini sambil nahan supaya enggak mewek—
Timur atau Barat
Episode 13, Young Shin akhirnya tahu
siapa Healer, tak lain tak bukan adalah Park Bong Soo (Seo Jeong Ho). Marah,
iya. Tapi dia tidak kuasa melakukan konfrontasi langsung ke Jeong Ho karena
khawatir Jeong Ho akan menghilang darinya. Jeong Ho tahu kalau Young Shin sudah
tahu perihal dirinya, tapi mereka saling berdiam seolah-olah tidak terjadi
apa-apa.
Young
Shin : Timur atau Barat?
Jeong
Ho : Mwo?
Young
Shin : Sebelah mana?
Jeong
Ho : * Menarik napas panjang* Timur...
Young
Shin : Baiklah kalau begitu. Selama satu menit kita hanya akan berdiri dan
berbicara.
Jeong
Ho : Kalau barat? *Jeong Ho kepo niiiiih*
Young
Shin : Saling memeluk selama 10 menit.
Jeong
Ho : Peluk aku. Aku mau ganti. *Sambil merentangkan tangannya hendak memeluk
Young Shin.
Young
Shin tertawa. Jeong Ho lega melihat Young Shin tertawa, ia sempat mengira gadis
itu marah padanya karena menolak menatap matanya.
Young
Shin : Aku tidak marah. Hanya menahan diri.
Jeong
Ho : Menahan?
Young
Shin : Ya.
Young
Shin : ... menahan diri untuk berpegangan tangan, berpelukan, saling berbicara
semalaman, dan berciuman.
Sayangnya Young Shin ingin melakukan itu
pada Jeong Ho, bukan sebagai Park Bong Soo. Dan Jeong Ho dalam penyamarannya
sebagai Bong So tidak bisa berbuat apa-apa. Posisinya terjepit, ia tidak bisa
mengakui identitas aslinya pada Young Shin. Tepatnya, ia ragu. Kasian deh liat
Jeong Ho yang di-php Young Shin. Tadinya sih pengen meluk Young Shin yang
nyanderin kepala ke dadanya eeeeh belum sempat dia menggerakan tangannya, Young
Shin-nya sudah keburu pergi. Hahahaha pukpuk deh yang udah pengen banget meluk
xD
Episode 14.
Satu kematian dan awal yang baru pun
datang. Saboo tewas diracun saat
sedang dalam interogasi di kepolisian. OMG! Shock-nya
Jeong Ho, rasa tidak percaya kalau orang yang sudah dia anggap sebagai
pengganti ayahnya meninggal saat hendak melindungi dirinya. Betapa ia ingin
menangis tapi Jeong Ho tidak tahu
bagaimana caranya menangis. Duh! Bisa
ngebayangin seperti apa kesedihannya. Salah satu scene yang membuktikan kejeniusan akting seorang Ji Chang Wook.
Skip
beberapa scene so sweet episode 15
dan 16
Jeong
Ho tahu skala prioritas-nya apa. Romantisnya itu loooh, dia tetap menjawab
telpon dari Young Shin meskipun dia dalam situasi tidak menguntungkan untuk
menerima telpon. Lagi sibuk berantem, sempet-sempetnya ngangkat telpon Young Shin. Trus pas lagi menginterogasi Park Dong Chul, doi teteeeep nerima
panggilan telpon Young Shin hoho.
Episode 18
Jeong Ho ingin hidup normal seperti
orang kebanyakan bersama Young Shin. Lagi tegang-tegangnya tetap ada adegan
lucu yang bikin kita ngakak. Waktu Jeong Ho minta
izin ke bapaknya Young Shin. Bukannya dikasih ijin doi malah diadili pocket ajussi dan Papa Chae hahahaha.
Lucuuuuuu bangetttt seriusss. Astagah hahahaha. Healer gitu loh, jago berantem,
cool, kharismatik, tapi tidak
berkutik ketika berhadapan dengan calon mertua. Mana Young Shin-nya, enteng
banget di luar ruang interogasi sambil
makan eskrim bwahahaha.
Episode 19
Ketika Young Shin disandera sekretaris
Oh dan Jeong Ho diancam agar mengakui dirinya sebagai pembunuh Park Dong Chul.
Wooooaaah, ekspresinya Jeong Ho itu berharga banget deh. Bibirnya sampe trembling karena menahan amarah melihat
Young Shin diancam Sek. Oh.
Teruuuus, aksi penyelamatan yang
dilakukan Jeong Ho pada Ajumma. Hahahaha akhirnya dua partner in crime ketemu empat mata. Gokil.
Episode 20
Jeong Ho melakukan wawancara menggunakan
self camera, inget kan di episode awal dia pernah mengkopi sebuah file di
komputer Young Shin, nah rupanya yang dia kopi adalah pertanyaan-pertanyaan
yang dibuat Young Shin jika suatu saat dia memiliki kesempatan mewawancarai
Healer. Jeong Ho mewujudkan salah satu mimpi Young Shin. Ciiieeeeeh...
Apa tugas paling menantang yang pernah
kamu lakukan?
Itu
saat aku mencari seorang wanita. Pertama kali bertemu dengannya di bus. Aku tak
mengingat wajahnya pada pertemuan pertama. Aku sungguh tak tertarik saat itu.
Tapi wanita ini mengejarku balik. Dia tak punya rasa takut. Aku melukainya
sejak awal. Dia bahkan sulit bernapas meski hanya mendengar tentang kekerasan.
Tapi aku tak tahu itu. Sekarang jika kupikir-pikir, hidupnya benar-benar kacau
setelah bertemu denganku. Dia tersakiti setiap hari, terluka dan bahkan hampir
mati. Padahal biasanya dia banyak tersenyum. Jangan lupa, kau sering tersenyum
dengan natural.
Aaaaaah, Jeong Ho curhat tentang perasaan terdalamnya untuk Young Shin. *Terdalam?
Emang hatinya Jeong Ho sumur?* #DihajarHealeritis
Perubahan raut muka Jeong Ho saat
melakukan wawancara benar-benar menggambarkan perasaan sayang, menyesal, dan di
sisi lain bahagia tak terperi memiliki Young Shin disisinya atau lebih tepatnya
Young Shin membiarkan Jeong Ho tetap di sisinya.
Saat
aku menggenggam tangan ini, perasaan ‘sudah tak apa sekarang’, perlahan menjalar dari tanganku ke seluruh
tubuhku. Tangan yang mengagumkan, unik, dan satu-satunya yang bisa terjawab ‘sudah
tak apa-apa sekarang’. –Chae Young Shin
Terjawab sudah mengapa banyak sekali adegan pegangan tangan OTP di Healer ini. Alasan real-nya akan saya bongkar di postingan lainnya.
Terjawab sudah mengapa banyak sekali adegan pegangan tangan OTP di Healer ini. Alasan real-nya akan saya bongkar di postingan lainnya.
Sewaktu Jeong Ho memanggil Kim Moon Ho, Samchoooon... Setelah mau minum bersama
dengan Moon Ho—yang menandakan kalau Jeong Ho telah menerima Moon Ho di
teritori hidupnya—kali ini, Jeong Ho memanggil Moon Ho dengan ‘Paman’, Moon Ho
yang kaget meminta agar Jeong Ho mengulang ucapannya, Jeong Ho menolak. Semacam
pengen ngomong, ‘sorry om, kagak ade
siaran ulang’. Hahahaha.
Pertanyaan
: hal apa yang paling kusuka?
Tempat
yang tinggi, hari pertama ketika turun salju, tangan yang kecil,
selimut putih dan rambut itu...
Hal
yang kubenci, segala sesuatu yang menjauhkanku dari hal yang kusuka. –Seo Jeong Ho
Hal
yang kusuka, suara dari kamera yang dia pegang, tangannya yang besar, sorot
matanya yang ceria, dan pelukannya. Hal yang kubenci, segala sesuatu yang
menjauhkanku dari hal yang kusuka. –Chae
Young Shin.
Me : Hal yang paling kusuka,
Healer. Hal yang kubenci, segala sesuatu yang menjauhkanku dari hal yang
kusuka.
Ije
jeongmal kkeunnattaaaaaaaaaaa T.T
Terlalu banyak moment Seo Jeong Ho yang
kusuka tapi tidak ter-capture dalam postingan ini, Silakan bagi yang ingin
menambahkan....
-Love-
Na.
No comments:
Post a Comment
Haiii, salam kenal ya. 😊